October 13, 2015

RENUNGAN HARI SENIN 12 OKTOBER 2015

Bacaan Liturgi Senin 12 Oktober 2015

Bacaan 1: Rom 1:1-7
Dari Paulus, hamba Kristus Yesus,  yang dipanggil menjadi rasul  dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.  Injil itu dahulu telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan nabi  dalam kitab-kitab suci,  Pokok isinya ialah tentang Anak Allah yang menurut daging dilahirkan dari keturunan Daud,  dan menurut Roh kekudusan dinyatakan  sebagai Anak Allah yang berkuasa,  oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati.  Dia itulah Yesus Kristus Tuhan kita.  Dengan perantaraan-Nya  kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul  untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.  Dan kalian yang telah dipanggil menjadi milik Kristus,  kalian pun termasuk di antara mereka.  Kepada kalian semua yang tinggal di Roma,  yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus:  Semoga kasih karunia dan damai sejahtera  dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus,  menyertai kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur: Mzm 98:1-4
Tuhan telah memperkenalkan penyelamatan-Nya.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, dan bermazmurlah!

Injil: Luk 11:29-32
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia,
"Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka.
Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya.
Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Kita mulai mendengarkan surat Santo Paulus kepada jemaat di Roma. Ditegaskan bagaimana sejarah keselamatan telah diwartakan mulai dari nenek moyang dan telah tertulis dalam Kitab Suci. Panggilan dasar dari hidup kita adalah  :” ....... menjadi  milik Kristus, dipanggil dan dijadikan orang kudus” Kalau panggilan dasar kita sedemikian dasar dan mendalam, apa yang telah kita upayakan agar hidup sesuai dengan panggilan dasar itu? Santo Paulus telah meneguhkan  hati jemaat Roma mengenai panggilan dasar dan mewujudkan kekudusan hidup. Tentu kekudusan hidup tidak hanya berlaku dalam soal olah rohani, namun juga nyata dalam perbuatan sehari hari,  dalam setiap kesempatan hidup kita. Orang Roma yang hidup pada zaman itu dengan tantangan kepercayaan kepada dewa dewi, namun juga dengan perniagaan yang maju, diajak untuk teguh setia dalam iman sebagaimana kesetiaan Yesus Kristus yang menurut daging dilahirkan dari keturunan Daud, namun menurut Roh Kekudusan dinyatakan sebagai Putera Allah yang berkuasa berkat kebangkitan-Nya dari antara orang mati.
Sangat berbeda dengan apa yang kita dengarkan dalam bacaan Injil, dengan sangat tegas Yesus mengatakan bahwa “ angkatan ini angkatan yang jahat, mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka takkan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus” Kepada generasi yang hidup pada zaman global, dengan kemajuan teknologi dan dunia maya yang tidak terbendung, apa yang bisa kita tonjolkan? Kesungguhan hidup untuk menata cara bertindak sesuai dengan dasar kekudusan hidup kita sekaligus sesuai dengan pekerjaan harian, perlu kita buat dan upayakan dengan lebih baik.

Butir butir permenungan.
Marilah kita mulai dari  diri sendiri, Hidup kita sendiri semoga menjadi tanda yang jelas bahwa hidup sehari hari layak diperjuangkan dan diisi dengan perbuatan perbuatan baik, bukan yang ala kadarnya saja.

Doa

Ya Bapa, jadikanlah aku beriman kepada-Mu hanya karena percaya, bukan hanya demi tanda tanda dan mukzijat dari Allah.

0 komentar:

Post a Comment