Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

May 31, 2021

RENUNGAN HARIAN, KAMIS 10 JUNI 2021

Kalender Liturgi Kamis 10 Jun 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  2Kor 3:15-4:1.3-6
Saudara-saudara, memang benar,  setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa,  ada selubung yang menutup hati mereka, sampai pada hari ini.  Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan,  maka selubung itu diambil daripadanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan dengan muka yang tidak berselubung, kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan . Dan karena kemuliaan itu datang dari Tuhan yang adalah Roh,  maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.  Jika Injil yang kami wartakan masih tertutup, maka hanya tertutup untuk mereka yang akan binasa,  yaitu orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,  sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil  tentang kemuliaan Kristus, yang tidak lain adalah gambaran Allah sendiri. Sebab yang kami wartakan bukan diri kami sendiri!  Yang kami wartakan adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus.  Sebab Allah yang telah bersabda,  "Dari dalam gelap akan terbit terang!"  Dialah juga yang membuat terang - Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang  dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah  yang nampak pada wajah Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14
Kemuliaan Tuhan diam di negeri kita.
*Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah!  Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai  kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya,  Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang yang takwa,  dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
*Kasih dan kesetiaan akan bertemu,  keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.  Kesetiaan akan tumbuh dari bumi,  dan keadilan akan merunduk dari langit.

*Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan,  dan negeri kita akan memberi hasil.  Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil  Mat 13:34
Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan;  yaitu supaya kalian saling mengasihi,  sebagaimana Aku telah mengasihi Tuhan.

Bacaan Injil  Mat 5:20-26
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus,  "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar  daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi,  kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.  Kalian telah mendengar  apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita:  Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya: 'Kafir!'  harus dihadapkan ke Mahkamah Agama,  dan siapa yang berkata: 'Jahil!'  harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.  Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah,  dan engkau teringat akan sesuatu  yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,  tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu  dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu,  lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.  Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau  bersama-sama dengan dia di tengah jalan,  supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya,  dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.  Aku berkata kepadamu:  Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana,  sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Hidup keagamaan bisa terpengaruh oleh tren zaman ini yang sangat menjunjung tinggi penampilan lahiriah. Orang yang mengenakan pakaian ciri khas agamis yang bagus dianggap orang saleh. Orang yang setiap pagi kegereja untuk Misa harian dan rajin berdoa diruang adorasi dianggap orang suci, padahal diluar itu, tidak jarang orang menunjukkan sikap yang jauh dari kesan orang yang agamis, saleh dan suci. Bahkan sikap kusyuk saat berdoa di Gereja bisa sangat bertentangan ketika diluar gereja, misalnya ditempat parkir marah marah, dirumah berlaku kasar dan berbicara kotor.  Hari ini Yesus berpesan  "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. “  Yesus mengutarakan hal ini, karena orang Farisi dan ahli Taurat menjalankan hidup keagamaan mereka hanya demi penampilan lahiriah dan supaya dilihat orang . Karena itu Yesus meminta kepada kita agar  hidup lebih benar dari cara hidup  mereka. Artinya , kita tidak hanya sekedar melaksanakan apa yang diajarkan Yesus demi dilihat dan dinilai baik oleh orang lain.  Namun tidak jarang hidup kita memendam kebencian dan kemarahan terhadap orang lain. Bahkan , kita tidak mau memaafkan orang lain yang bersalah kepada kita. Yesus meminta kita segera berdamai. Bukti pertobatan kita adalah mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Meskipun hal ini sangat berat , tetapi bukan berarti tidak mungkin. Yesus sendiri menghendaki supaya memaafkan dan minta maaf. Setelah itu kita baru diminta mempersembahkan doa dan persembahan kepada Tuhan . Oleh karena itu , benar yang dikatakan Yesus bahwa hidup keagamaan kita harus lebih benar daripada orang Farisi dan ahli ahli Taurat.

Butir permenungan.

Pada masa ini , kita bangun komitmen untuk menghayati hidup keagamaan yang lebih benar, yang terpancar dari wajah yang cerah, tutur kata yang baik dan perilaku yang jujur. Komitmen ini kita mulai dengan bertobat dan kesediaan untuk mengampuni orang lain. Selagi masih diberi kesempatan oleh Tuhan yang maharahim untuk mengampuni orang lain, mari kita lakukan.

Doa
Ya Tuhan yang maharahim, ampunilah dosa dosa kami dan berilah kami kemampuan untuk mengampuni sesama kami yang menyakitkan hati kami.  Amin. 

 

 

 

Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan;  yaitu supaya kalian saling mengasihi,  sebagaimana Aku telah mengasihi Tuhan.

 

 

RENUNGAN HARIAN, RABU 9 JUNI 2021

Kalender Liturgi Rabu 9 Jun 2021

PF S. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  2 Kor 3:4-11

Saudara-saudara,
besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan  sesuatu  seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh. Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh  yang memimpin kepada pembenaran.  Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini,
sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 99:5.6.7.8.9
Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.
*Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya!  Kuduslah Ia!
*Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya.  Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
*Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka;  mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya,  dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
*Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka,  bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni  tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.
*Tinggikanlah Tuhan, Allah kita,  dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus!  Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil  Mzm 25:4c.5a
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan,  bimbinglah aku menurut sabdu-Mu yang benar.

Bacaan Injil  Mat 5:17-19
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata,  "Janganlah kalian menyangka,
bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat  atau kitab para nabi.  Aku datang bukan untuk meniadakannya,  melainkan untuk menggenapinya.  Karena Aku berkata kepadamu,  'Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini,  satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan  dari hukum Taurat,  sebelum semuanya terjadi.'  Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat  sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah  di dalam Kerajaan Surga.  Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan  segala perintah Taurat,
ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Sabda Yesus: “Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan Hukum Taurat atau Kitab Para Nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk menggenapinya” Kukira akan mengurangi hukum dan aturan aturan Siapa yang tidak senang jika aturan hidup ini sedikit dan enak enak? Maunya kan?  Ternyata kedatangan Yesus untuk menggenapinya. Bisa jadi melengkapi , maksudnya memberi roh, semangat atau spiritualitas yang lebih dalam sehingga orang diajak melaksanakan hukum tidak sekedar menjalankan aturan. Itu belum cukup menurut Yesus. Apa yang kurang? Roh nya , daya dorong dari dalam yang kurang, apa itu . Kasih.   Kasih telah diajarkan oleh Yesus , namun juga telah dihidupi-Nya sendiri sampai Golgota . Ya, kasih yang dilaksanakan-Nya sampai disalib. Ia mengajarkannya dan memperjuangkan kebenaran tidak dengan kekerasan , na mun dengan kasih, Disini kelihatan semangat dibelakang menjalankan hukum, bukan hanya tujuannya saja tetapi caranya. Kasih tidak diperjuangkan dengan kekerasan. Maka ketika kekerasan yang bicara , Yesus diam.  Yesus sekarang ini tidak hadir dalam wujud manusia, namun dalam rupa Roh Kudus.  Roh Nya tetap menyemangati, mendorong, mengobarkan dan membuat kita berani untuk bertindak. Menjadi murid Yesus tidak hanya saat kita mengalami pengalaman yang biasa biasa, atau pengalaman yang enak enak saja. 

Butir Permenungan.

Menjadi murid Yesus berarti harus berani memikul salibnya dan berjalan dibelakang Yesus.  Singkatnya, menjadi murid Yesus harus berani menderita, dalam untung dan malang. Sementara kita kita ini cenderung menghindari hal hal yang tidak enak, cenderung mencari jalan pintas. Padahal berhadapan dengan kesulitan, kesusahan, walau kecil kecil , tetap dibutuhkan kesetiaan untuk menuju kebahagiaan yang sejati. Bagaimana sikap, daya dorong kita dalam mengikuti Sang Guru kita yang berjalan memikul salib ?.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik , bantulah kami umat-Mu untuk berani memikul salib kami dan berjalan dibelakang-Mu. Amin.

 

 

 

 

Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan,  bimbinglah aku menurut sabdu-Mu yang benar.


 

 

RENUNGAN HARIAN, SELASA 8 JUNI 2021

Kalender Liturgi Selasa 8 Jun 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  2Kor 1: 18-22
Saudara-saudara, demi Allah yang setia, janji kami kepada kalian bukanlah serentak "ya" dan "tidak".  Sebab Yesus Kristus, Anak Allah,  yang telah kami beritakan di tengah-tengah kalian,  yaitu oleh Silvanus, Timotius dan aku,  bukanlah serentak "ya" dan "tidak;"  di dalam Dia hanya ada "ya".  Sebab Kristus adalah 'ya' bagi semua janji Allah.  Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin"  untuk memuliakan Allah.  Sebab Allahlah yang meneguhkan kami bersama kalian di dalam Kristus.  Dia pulalah yang telah mengurapi kita  serta memeteraikan tanda milik-Nya atas kita.  Dialah yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita  sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 119:129.130.131.132.133.135
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, ya Tuhan.
*Peringatan-peringatan-Mu ajaib,
itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
*Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
*Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
*Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana patutnya orang-orang yang mencintai nama-Mu.
*Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.
*Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Bait Pengantar Injil  Mat 5:16
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu di surga.

Bacaan Injil  Mat 5:13-16
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda,  "Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan? Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak orang.  Kalian ini cahaya dunia.  Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.  Lagipula orang tidak menyalakan pelita  lalu meletakkannya di bawah gantang,  melainkan di atas kaki dian,  sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.  Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang,  agar mereka melihat perbuatanmu yang baik,  dan memuliakan Bapamu di surga."
Demikianlah Injil Tuhan. 
 

Renungan.

Garam dan terang merupakan dua hal yang biasa yang dijumpai dan dialami dalam kehidupan sehari hari. Yesus  menggunakan istilah “garam” dan “terang” untuk menunjukkan intisari para pengikut-Nya. (Mat 5:13-16), Alasannya, garam berfungsi untuk memberikan rasa pada makanan dan mengawetkan makanan karena garam mempunyai daya untuk membunuh bakteri pembusuk. Oleh karena itu, Yesus menuntut para pengikut-Nya.

Pertama  , untuk memberi rasa pada dunia yang telah menjadi hambar karena orang tidak lagi hidup dalam kasih.  Karena itu, salah satu tugas utama pengikut Kristus ialah menjadikan dunia ini tempat tinggal yang aman  dan nyaman, saling mengasihi dan hidup dalam damai.

Kedua  , untuk menyelamatkan dunia dari kebusukan dosa. Namun “jika garam itu menjadi tawar” (ay13) , itu berarti garam itu telah kehilangan fungsinya. Kalau demikian , ia tidak berguna lagi. Pengikut Kristus yang telah kehilangan fungsinya juga tidak ada gunanya.

“Terang dunia” (ay14) , karena jika tidak ada terang maka gerakan menjadi terbatas, orang tidak bisa menikmati keindahan dunia. Makhluk hidup pun akan mati. Karena begitu pentingnya fungsi terang bagi kehidupan, maka pertama tama Allah menciptakan terang (Kej 1:3) Fungsi terang yang begitu penting bagi kehidupan diterapkan Yesus kepada para pengikut-Nya, yaitu harus memberi hidup dan suasana “terang” bagi sesama. “Bila orang menyalakan lampu dan diletakkan di dalam gantang “ (ay15) , dia melakukan pekerjaan yang sia sia karena cahaya tidak berfungsi untuk menerangi. Demikian juga dengan orang Kristen  yang tidak dapat menerangi dunia. Orang Kristen harus menerangi dunia dengan segala “perbuatan yang baik” (ay16), artinya hidup sesuai dengan Injil khususnya hidup dalam kerahiman Allah  agar dunia semakin mengenal Allah dan memuliakan-Nya.

Butir permenungan.

Bagi penulis Injil Matius, para pendengar Yesus dan orang orang Kristen adalah garam dan terang dunia. Sebagai pengikut Kristus , kita tidak boleh egois mengasingkan diri dari hidup sehari hari.  Kita harus hidup didunia ini dan untuk dunia.  Sebagai bagian dari dunia, kita harus memberikan kontribusi yang positif, Kita dan perbuatan kita hendaknya mendatangkan faedah bagi orang lain dan dunia disekitar kita. Fakta bahwa kita adalah murid Kristus baru terbukti , bila kita mau mengasihi Tuhan dan sesama. Setiap pengikut Kristus dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia, namun haruslah tetap waspada , agar jangan sampai kita hidup menurut semangat dunia.

Doa.

Ya Tuhan yang mahamurah, jadikanlah kami umat-Mu garam dan terang  bagi sesama dan dunia. Amin.

 

 

 

 

Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu di surga.

RENUNGAN HARIAN, SENIN 7 JUNI 2021

Kalender Liturgi  Senin 7 Jun 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  2Kor 1:1-7
Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius, saudara kita,  kepada jemaat Allah di Korintus  dan kepada semua orang kudus di seluruh Akhaya. Kasih karunia dan damai sejahtera  dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus  menyertai kalian.  Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,  Bapa yang penuh belas kasih dan Allah sumber segala penghiburan.  Ia menghibur kami dalam segala penderitaan,  sehingga kami sanggup menghibur semua orang  yang berada dalam macam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.  Sebab seperti halnya kami mendapat bagian berlimpah  dalam kesengsaraan Kristus,  demikian pula berlimpahlah penghiburan kami oleh Kristus.  Jika kami menderita,  hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kalian,  jika kami dihibur, hal itu adalah untuk penghiburanmu,  sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama  seperti yang kami derita.  Kami mempunyai harapan yang teguh akan kalian.  Sebab kami tahu,
sebagaimana kalian turut mengambil bagian  dalam kesengsaraan kami,
demikian juga kalian turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
*Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu;
  puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku.  Karena Tuhan jiwaku bermegah;  biarlah orang-orang yang rendah hati  mendengarnya dan bersukacita.
*Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya.  Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
*Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,  maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.  Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar;  Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
*Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa,
lalu meluputkan mereka.  Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bait Pengantar Injil  Mat 5:12a
Bersukacita dan bergembiralah,  sebab besarlah ganjaranmu di surga.

Bacaan Injil  Mat 5:1-12
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit,  sebab melihat orang banyak. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.  Lalu Yesus mulai berbicara  dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka,  "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,  karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.  Berbahagialah orang yang berdukacita,  karena mereka akan dihibur.  Berbahagialah orang yang lemah lembut,  karena mereka akan memiliki bumi.  Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,  karena mereka akan dipuaskan.  Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya,  karena mereka akan melihat Allah.  Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.  Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran,  karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.  Berbahagialah kalian,  jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya,  dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga,  sebab para nabi sebelum kalian pun telah dianiaya."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Saya merenungkan begini, saya kok tidak kesulitan ya untuk mengatur doa secara teratur setiap harinya. Mengapa ya saya mudah membuat tanda salib sebelum berangkat pergi entah naik mobil atau numpang. Mengapa ya saya mudah untuk ingat berdoa dahulu sebelum makan dan sesudah makan. Saya yakin anda juga mengalami seperti saya. Pertanyaan, mengapa kita bisa spontan melakukan kebiasaan berdoa dengan baik dan teratur? Salah satu jawaban yang sangat saya yakini adalah bahwa kita sudah dilatih sejak kecil. oleh orang tua dan keluarga kita. Apa yang kini kita lakukan dapat disebut sebagai kebiasaan yang berciri anamnetis atau pengenangan apa yang diperbuat oleh orang tua atau malah leluhur kita.  Ketika Elia disuruh Tuhan ke tepi sungai Keric, Tuhan berjanji untuk memelihara Elia dengan cara : Elia dapat minum dari sungai itu dan burung burung gagak telah Tuhan perintahkan untuk memberi dia makanan. Kata kata Tuhan yang mau memberi makan dan minum pada Elia seperti mengirim burung gagak mengingatkan apa yang dilakukan Tuhan kepada bangsa Israel ketika masih dipadang gurun.  Dalam bacaan Injil hari ini , Tuhan yang kita ikuti dan sembah itu memberikan kebahagiaan sejati. Tuhan yang mengajarkan kepada kita jalan jalan kebenaran menuju kebahagiaan. Tuhan yang tidak menginginkan seorang dari anak anak-Nya binasa, Malahan , Dia rela mengorbankan  nyawa-Nya supaya orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup. Itulah sebabnya, kalau membaca kembali perikop Sabda Bahagia, kita seakan diajak  untuk berani meredam dan mengorbankan ego kita. Dengan demikian kalau setiap orang berani meredam dan mengorbankan egonya, dunia kita akan dipenuhi orang yang rendah hati dan selalu berusaha memberikan kebahagiaan bagi sesamanya.  Oleh karena itu, Sabda Bahagia itu justru mengajak dan mengajarkan kepada kita sebuah kebahagiaan yang sejati dan bukan yang semu. Sabda yang mengajarkan supaya semua orang bisa mencapai kebahagiaan dan bukan malahan merenggut kebahagiaan orang lain. Maka setiap orang yang mengupayakan kebahagiaan sesama justru harus didukung dan mereka yang mengancam kebahagiaan orang lain harus dihindari,

Butir permenungan.

Inilah tantangan , sekaligus kesaksian kita sebagai para pengikut Kristus , kita diminta untuk mendengarkan dan mewujudkan Sabda Bahagia dalam hidup kita sehari hari, sehingga apa yang disabdakan Tuhan ribuan tahun lalu tetap bergema  hingga hari ini.


Doa.

Ya Tuhan yang penuh cinta dan berbelas kasih, ajarilah kami umat-Mu  untuk dapat melaksanakan Sabda Bahagia dalam hidup kami sehari hari. Amin.

 

 

 

 

 

Bersukacita dan bergembiralah,  sebab besarlah ganjaranmu di surga.

 

 

RENUNGAN HARIAN, MINGGU 6 JUNI 2021

Kalender Liturgi Minggu 6 Jun 2021

Minggu Hari Raya Tubuh dan Darah Tuhan Yesus
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Kel 24:3-8
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai,  dan memberitahukan kepada bangsa Israel  segala firman dan peraturan Tuhan, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak,  "Segala firman yang telah diucapkan Tuhan itu, akan kami laksanakan!"  Lalu Musa menuliskan segala firman Tuhan itu. Keesokan harinya, pagi-pagi,  didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel  mempersembahkan kurban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai kurban keselamatan kepada Tuhan. Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu,
sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu. Lalu diambilnya kitab perjanjian itu dan dibacakannya, dan bangsa itu mendengarkan. Lalu mereka berkata, "Segala firman Tuhan akan kami laksanakan dan kami taati!" Kemudian Musa mengambil darah itu  dan memercikkannya kepada bangsa itu seraya berkata, "Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kamu, berdasarkan segala firman ini."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 116:12-13.15.16bc.17-18
Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.
*Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku?  Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
*Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu!  Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepas belengguku!
*Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan;  aku akan membayar nazarku kepada Tuhan
di depan seluruh umat-Nya,

Bacaan II  Ibr 9:11-15
Saudara-saudara terkasih, Kristus telah datang sebagai Imam Agung
demi kesejahteraan masa yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang bukan buatan tangan manusia,  -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --  dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus  bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu,  tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri.  Dan dengan itu Ia telah mendapat pelunasan yang kekal.  Sebab, jika darah domba jantan dan lembu jantan dan percikan abu lembu muda  mampu menguduskan mereka yang najis,  sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang atas dorongan Roh Abadi  telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat;  Betapa darah ini akan menyucikan hati nurani kita  dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,  supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu  Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil  dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran  yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Demikianlah sabda Tuhan.

MADAH EKARISTI 

Puji, Sion, Penyelamatmu Penuntun dan Gembalamu Dengan puji-pujian.  Puji sekuat jiwamu Dia luhur tak tertiru Puji takkan sepadan.  Yang kupuji hari ini Roti hidup menghidupi Itulah hidangannya. 
Hidangan di malam suci Murid-murid yang membagi  Namun tetaplah utuh.  Nyaringkan sorak dan sorai dengan lagu nan gemulai Jiwa penuh gembira. Karna kini hari perayaan  Pesta-Malam yang diperkenankan Jamuan yang semua.  Jamuan Raja yang baru Paskah baru, Hukum baru Jamuan yang lama silam. Lama berganti baru Kini lambang tak perlu Terang menghalau malam.   Tindakan Kristus di malam Hendaklah diulang-ulang untuk mengenangkan-Nya.  Taatkan ajaran suci Hidangan anggur dan roti Jadi persembahannya.  Ajaran iman serani Ialah daging dari roti Anggurnya jadi Darah. Tak memegang tak memandang  Imanmu pun tak menentang  Karena rahasia.  Tampak dalam dua ragam Di dalam ragam terpendam Beda yang mahamulia.  Daging Darah nan tersuguh Namun tetap Kristus utuh Dalam kedua rupa.   Dimakan pun tak terbelah Tak terpecah tak terpisah Utuh kita terima. Satu atau pun seribu Yang menyambut dapat satu Tertelan tak binasa.  Baik jahat pun menyambut Tapi hidup atau maut berlainan hasilnya. Kematian kehidupan  Biar sama penyambutan Lain kejadiannya.  Walaupun Hosti terpecah Jangan bimbang, ingatkanlah:  Isi remah tak berubah Dengan utuh sepadan.  Tak ada pisah dan belah Semu saja yang terpecah  Intinya tanpa berubah  Inti tak terkurangkan.  *Lihat Roti Malaikat menjadi santapan umat  Sungguh Roti para putera Anjing jangan diberi. Lambang pada zaman silam Ishak nyaris ditikam  Dan anak domba paskahan Serta manna di gurun.  Gembalaku, roti jati Yesus, kasihanilah kami!  Jagailah kami ini Lihatkan bahagia nanti Dalam alam hayatun.  Kau yang tahu dan kuasa Penggembala manusia   Kumpulkanlah kami di surga Jadikan waris nan mulia  Bersama para kudus. 
Amin. Alleluya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:51
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Barangsiapa makan roti ini,  ia akan hidup selama-lamanya.  Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,  yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.

Bacaan Injil  Mrk 14:12-16.22-26
Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi,  pada waktu orang menyembelih domba Paskah,  murid-murid berkata kepada Yesus,  "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi  untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"  Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan,  "Pergilah ke kota!  Di sana kamu akan bertemu dengan seorang  yang membawa kendi berisi air.  Ikutilah dia,  dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya:  Guru berpesan: Di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku  untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku?  Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu  sebuah ruangan yang besar,  yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!"  Maka berangkatlah kedua murid itu.  Setibanya di kota, didapati mereka semua  seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka.  Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti,  mengucap berkat,  membagi-bagi roti itu lalu memberikannya kepada para murid seraya berkata,  "Ambillah, inilah tubuh-Ku!"  Sesudah itu Ia mengambil cawan,  mengucap syukur, lalu memberikannya kepada para murid,  dan mereka semua minum dari cawan itu.  Dan Yesus berkata kepada mereka,  "Inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak lagi akan minum hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminum yang baru, yaitu dalam Kerajaan Allah."  Sesudah menyanyikan lagu pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan,

Ada kebiasaan yang sangat baik di paroki paroki, pada hari ini diadakan penerimaan komuni pertama. Hari  yang di nanti nantikan oleh anak anak ini pastilah disiapkan sebaik baiknya.  Meskipun demikian, seperti apapun baiknya persiapan, pemahaman dan penghayatan para peserta komuni pertama mengenai Ekaristi pastilah belum lengkap. Ekaristi merupakan bahan katakese yang tidak akan pernah habis tergali. Bahkan seorang imam, guru rohani yang terkenal menulis, “Setiap hari saya merayakan Ekaristi....... Meskipun demikian  saya bertanya tanya , apakah saya mengetahui yang saya kerjakan? Apakah orang orang yang berdiri atau duduk disekitar meja bersama saya mengetahui sedang mengambil bagian apa?” Pertanyaannya yang paling penting akhirnya adalah “ Apakah sungguh sungguh terjadi sesuatu yang membentuk kehidupan kita sehari hari, kita ...... sekalipun  perayaan Ekaristi itu begitu biasa?  Memang ada yang seharusnya sungguh sungguh terjadi , yaitu pembaharuan hidup. Salah satu penjelasan dapat didasarkan pada kata kata Rasul Paulus, “ Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitahukan kematian Tuhan sampai Ia datang” ( 1 Kor 11,26) Tuhan rela wafat di kayu salib demi keselamatan kita. Memberitakan kematian Tuhan pertama tama berarti mengalami daya penyelamatan yang membarui kehidupan ini. Selanjutnya , sebagai pribadi yang sudah diperbaharui itulah , kita semua menjalankan perutusan untuk mewartakan kematian Tuhan. Dengan kata lain, Ekaristi semestinya semakin meneguhkan iman kita , semakin mendorong kita untuk membangun persaudaraan dan semakin menjiwai pelayanan kita.  Gagasan mengenai pembaruan hidup ini juga bisa kita timba dari doa yang menyertai tindakan imam mencampurkan air kedalam anggur pada waktu persembahan.  “ Sebagaimana dilambangkan oleh pencampuran air dan anggur ini , semoga kami boleh mengambil bagian dalam keilahian Kristus , yang telah berkenan menjadi manusia seperti kami.” Dengan kata lain , dalam Ekaristi , hidup kita dijadikan semakin ilahi , semakin serupa dengan Kristus.

Butir permenungan.

Dalam Ekaristi , kita dijadikan semakin serupa denga Kristus , silahkan menemukan apa arti pernyataan ini secara konkret dalam kisah Injil yang dibacakan pada hari ini.

Doa.

Ya Tuhan, ajarilah kami umat-Mu untuk semakin mencintai Ekaristi yang merupakan puncak hidup umat Kristiani. Amin.

 

 

 

 

 

 

Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Barangsiapa makan roti ini,  ia akan hidup selama-lamanya.  Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,  yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.