Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

November 28, 2017

RENUNGAN HARIAN (SABTU 2 DESEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Sabtu  2 Desember 2017

Bacaan Pertama  Dan 7:15-27
Aku, Daniel, terharu karena penglihatan yang kualami, dan hatiku sangat gelisah oleh karena penglihatan yang telah kulihat. Maka aku mendekati salah seorang yang berdiri di sana, dan aku minta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan memberitahukan maknanya, "Keempat ekor binatang besar itu ialah
empat raja yang akan muncul dari dalam bumi. Sesudah itu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya."
Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat,
yang berbeda dengan binatang-binatang lainnya. Binatang itu sangat menakutkan, bergigi besi dan berkuku tembaga. Binatang itu melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Aku juga ingin mendapat penjelasan tentang kesepuluh tanduk
yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata dan serta mulut yang menyombong;
yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk terdahulu, serta nampaknya lebih besar dari semua tanduk yang sudah ada. Tanduk itulah yang kulihat berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, sampai Yang Lanjut Usia datang dan keadilan diberikan
kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi. --- Dan datanglah waktunya orang-orang kudus itu memegang pemerintahan. ---
Maka demikianlah katanya, "Binatang yang keempat itu ialah kerajaan keempat yang akan ada di bumi, dan yang berbeda dengan segala kerajaan lain; ia akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya. Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka akan muncul seorang raja;
dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja. Ia akan mengucapkan kata-kata yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi. Ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu Majelis Pengadilan akan bersidang. Kekuasaan akan dicabut dari raja itu, ia akan dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap. Maka pemerintahan, kekuasaan dan keagungan semua kerajaan di bawah langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah Yang Mahatinggi. Pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  T.Dan 3:82-87
*Pujilah Tuhan, hai anak-anak manusia.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai umat Israel.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai para imam Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai para hamba Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai roh dan jiwa orang-orang benar.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai semua yang mursid dan rendah hati.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil  Luk 21:36
Berjaga-jagalah  dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Bacaan Injil  Luk 21:34-36
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat oleh pesta pora dan kemabukan
serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa,
agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Injil hari ini berkisah tentang Yesus menegur manusia yang hidupnya penuh dengan pesta pora, mabuk mabukan dan terbelenggu oleh kepentingan duniawi. Situasi demikian akan melumpuhkan relasi manusia yang benar dengan Allah sendiri dan relasi manusia dengan sesamanya . Rasa aman oleh kelimpahan makanan dan minuman yang mengenyangkan dan memabukkan bisa membuat manusia tertutup hatinya terhadap sesama yang menderita, kelaparan dan miskin. Yesus menasihati para pengikut-Nya agar tetap setia sampai saat kedatangan-Nya dengan sikap hati yang peka, yakni berjaga jaga senantiasa dan berdoa terus menerus.
Kita tidak tahu kapan waktunya kedatangan Tuhan tetapi Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk tetap setia dalam iman dan percaya bahwa Tuhan sungguh hadir ditengah tengah kita. Tuhan selalu  mendengarkan dan memperhatikan doa kita. Tuhan memanggil kita bukan untuk terbelenggu dalam pesta pora dan kemabukan, tetapi untuk menghadirkan kebaikan Tuhan lewat tindakan nyata setiap hari, dimana ada pengalaman sukses dan gagal, pengalaman sedih dan gembira. Tetapi kita tidak sendirian , karena lewat berjaga senantiasa, peka hati dan setia dalam doa, kita diberikan kekuatan dan keyakinan akan kebenaran bahwa Dia hadir dan bertindak ditengah kita didunia ini. Dan pada akhirnya , Allah lewat Putera-Nya Yesus Kristus yang telah berkorban sampai wafat di salib dan bangkit memberikan harapan baru dalam Roh yang Kudus, memanggil dan mengumpulkan kita  untuk masuk kedalam Pesta Perjamuan Anak Domba didalam kerajaan-Nya  
Yesus memberikan nasihat agar kita lepas bebas dari segala kenikmatan dunia dan kita diajak untuk berjaga jaga dalam doa. Sikap ini akan menjauhkan kita dari pesta pora dan mementingkan kesenangan sendiri. Orang bijak juga memberi nasehat :
“Berdoalah terus seolah hidupmu tinggal satu hari, bekerja keraslah seolah engkau akan hidup seribu tahun lagi” Ora et Labora kata orang Latin,  berdoa dan bekerja adalah cara yang pantas dilakukan untuk menantikan kedatangan Tuhan.

Butir permenungan
“Berjaga jagalah sambil berdoa”  itulah nasehat rohani bagi kita pada hari ini. Masih dalam suasana doa dan perhatian bagi arwah sanak saudara kita yang sudah meninggal dunia di bulan arwah ini, kita membangun niat dan kebiasaan rohani sebagai bentuk kesalehan kehidupan pribadi dan bersama. Melalui kesalehan pribadi , kita mendoakan sanak saudara yang sudah berpulang, sambil menyadari usaha diri untuk berjaga dihadapan Tuhan. Menjadi wujud dan usaha mencapai  kesalehan bersama , dengan cara saling mendoakan dan meneguhkan menjadi peneguh bagi orang lain.
Ketekunan berdoa dan berjaga bisa kita pelajari dan temukan melalui sharing iman sanak saudara kita yang setia mengolah hidup rohani. Kebiasaan hidup orang muda yang punya kepekaan rohani, hingga mudah memberi hati bagi kegiatan Orang Muda Katolik, bahkan mempunyai kepekaan manakala ada teman yang sakit, lalu mengajak teman lain  agar bisa menengok teman yang sakit, merupakan keutamaan kehidupan. Seorang ibu keluarga , manakala anaknya akan ujian dan minta doa restu, maka pada saat anaknya menempuh ujian sebagaimana jam yang ditentukan , ibu itu meninggalkan pekerjaan rumah bahkan menitipkan dagangannya kepada tetangga sebelah agar bisa berdoa rosario dengan tekun untuk menemani anaknya yang sedang  ujian. Seorang bapak keluarga yang baru saja ditinggal meninggal istrinya , harus menggantikannya memelihara anak bungsu mereka yang cacat, sambil tetap mengatur waktu bekerja dikantor. Ketekunan dan kesetiaan menjalankan tugas harian menjadi ungkapan kasih dan tanggung jawab bagi putranya yang menggantungkan hidupnya dengan pertolongan orang lain.Untuk segala yang baik dan indah ini , kita bersyukur untuk cara Tuhan memelihara kehidupan ini.

Doa
Ya Tuhan bukalah hati kami agar senantiasa setia berjaga jaga dan berdoa dihadapan-Mu. Amin.







Berjaga-jagalah  dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.


RENUNGAN HARIAN (JUMAT 1 DESEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Jumat  1 Desember 2017

Bacaan Pertama  Dan 7:2-14
Aku, Daniel, mendapat suatu penglihatan pada waktu malam. Tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar. Lalu naiklah empat binatang besar dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa dan mempunyai sayap burung rajawali. Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang. Ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Kepadanya dikatakan demikian, 'Ayo, makanlah daging banyak-banyak.' Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang lain lagi, rupanya seperti macan tutul. Ada empat sayap burung pada punggungnya. Lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi. ia melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya. ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu. lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu,
tumbuhlah di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu tercabut. Pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, dan beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena tanduk kecil binatang yang keempat itu mengucapkan kata-kata sombong. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh. Bangkainya dibinasakan dan dilemparkan
ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan waktu malam itu, tampak seorang serupa Anak Manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia yang telah lanjut usia-Nya dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa Anak Manusia itu diserahkan  kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  T.Dan 3:75-81
*Pujilah Tuhan, hai gunung-gemunung.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala yang bergerak di air.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai unggas di udara.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil  Luk 21:28
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Bacaan Injil  Luk 21:29-33
Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula, jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Yesus meminta agar kita memperhatikan tanda tanda zaman, seperti kalau orang menentukan datangnya musim panas. Tanda tanda yang harus diwaspadai tampak dalam bacaan sebelumnya, Yerusalem dikepung dan ada tanda tanda alam mengerikan. Kalau itu terjadi, pertanda bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
Untuk membaca tanda zaman , beberapa pertanyaan dapat menjadi panduan. Apa kehendak Tuhan padaku? Apa gunanya peristiwa ini dan itu , untuk kemajuan hidupku? Langkah langkah mana yang mesti aku ambil, untuk menjawab kehendak-Nya ? Upaya menjawab pertanyaan ini, menumbuhkan kepekaan akan tanda tanda dari Tuhan. Menbaca tanda zaman, harus menjadi sikap hidup. Itulah pesan hari ini.
Seorang ibu mengalami krisis ekonomi keluarga. Ia berjuang dengan segenap tenaga dan menggunakan berbagai peluang  untuk menghidupi keluarga. Satu hal yang tidak pernah dia tinggalkan yaitu meminta rejeki dari Tuhan. Pada suatu hari, tiba tiba ada kenalan menawarkan kerja sama untuk mengurus konsumsi suatu pertemuan, Pada hari lain tiba tiba  ibu mendapat kiriman beras dari tetangga. Kisah ini sering menjadi kenangan menyenangkan, hingga suatu saat si  ibu dikejutkan oleh kesadaran bahwa selama ini Tuhan telah memeliharanya. Bukankah setiap ada krisis keuangan keluarga selalu ada saja rejeki  yang bisa menopang keluarga? Tuhan telah menolong-Nya, lewat berbagai peristiwa. Juga yang tampaknya serba kebetulan. Kepercayaan ibu kepada Tuhan bertumbuh dan menopang hidupnya.
Sikap membaca tanda zaman, membuat orang mengatur hidupnya. Dia membuat rencana untuk mempersembahkan diri dan berusaha menghadapi berbagai peristiwa, sambil melibatkan Tuhan. Karena membaca tanda zaman , teman saya mampu membuat kelompok mahasiswa yang mulai berdoa bersama.  Karena membaca tanda zaman, seorang ibu percaya bahwa Tuhan senantiasa dekat padanya. Karena membaca tanda zaman, seorang bapak bertekad menjadi asisten imam, yang membagi komuni dan mengunjungi orang sakit parah, mampu menyatukan penderitaannya dengan penderitaan Kristus. Karena membaca tanda zaman, seorang mahasiswa bertekad belajar keras. Karena membaca tanda zaman, orang mampu mempersembahkan diri.

Butir permenungan
Kita sangat terbiasa dengan pengalaman tentang semua barang dunia ini yang mudah rusak, mudah lapuk, mudah hilang pula. Bukan hanya barang dunia tubuh kita juga.
Rentan dan ringkihnya barang dunia , tubuh dan hidup kita ini sudah kita ketahui dengan baik.  Bacaan bacaan hari ini rasanya menegaskan hal itu pula. Istilahnya lebih ngeri “Bumi dan langit akan lenyap” Ini memang lukisan akhir zaman , yang menggambarkan Tuhan akan mengakhiri segala sesuatu dibumi dan langit kita sekarang ini, dengan cara melenyapkan sama sekali dan mengganti dengan langit dan bumi yang baru , yang penuh dengan kemuliaan Allah seperti dikatakan Kitab Wahyu pada akhir bacaan pertama hari ini. Kemuliaan Allah yang memenuhi bumi dan langit baru itu, ditandai dengan Yerusalem baru yang turun dari surga.  Akan tetapi apa artinya bagi kita untuk hari ini?
Arti pertama tentu menyangkut ajakan kepada kita agar kita tidak lekat dengan barang  barang dunia ini, dengan uang kita di bank atau harta kita entah dalam bentuk tanah, rumah,  atau apapun. Kita juga diundang untuk tidak lekat dengan indah dan nikmatnya hidup manusiawi dan dunia ini. Itu jelas.
Tetapi arti kedua terlihat dalam Injil hari ini, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu."   Sabda Tuhan Yesus itu yang abadi, Sabda itu bisa menunjukkan pada seluruh Sabda Allah dengan segala janji-Nya , tetapi juga menunjukkan seluruh karya penebusan Kristus yang ber puncak dengan wafat dan kebangkitan-Nya. Itulah karya kasih Tuhan yang telah nyata dilimpahkan dan terjadi ditengah kita dan secara khusus kita rayakan dalam Misa Kudus.
Ketika kita menyadari bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, kita pun pasti mau berubah. Kesadaran untuk berubah ini akan menghantar kita untuk rajin menerima Sakramen Tobat dengan keyakinan bahwa Tuhan sungguh mengampuni dosa  kita dan memberi kita kekuatan untuk melawan dosa dan kejahatan. Seruan Yesus itu ditujukan  kepada semua orang, karena Yesus sangat mengasihi  kita umat-Nya. Maka marilah kita datang kepada Yesus melalui Sakramen Tobat. Percayalah Yesus menawarkan kehidupan dan keselamatan kekal. Dia menjamin hidup kita saat ini dan dimasa yang akan datang berada didalam Kerajaan Allah.

Doa
Ya Tuhan Yesus , ampunilah dosa dosa kami dan hantarlah kami masuk dalam Kerajaan Mu  Amin.





Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

November 24, 2017

RENUNGAN HARIAN ( KAMIS 30 NOPEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Kamis  30 November 2017
Pesta S. Andreas, Rasul

Bacaan Pertama  Rom 10:9-18
Saudara-saudara, jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan,
dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, "Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan."
Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani.
Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia,
jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika tidak diutus? Seperti ada tertulis, "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata,
"Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?" Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus. Tetapi aku bertanya, Adakah mereka tidak mendengarnya? Sungguh, mereka telah mendengarnya! "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 19:2-3.4-5
Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
*Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
*Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:19
Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Bacaan Injil  Mat 4:18-22
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka,
"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Mereka pun segera meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus. Setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
“Mari, Ikutlah Aku.”  Demikian ajakan Yesus pada Petrus dan Andreas saudaranya.  Ajakan Yesus ini merupakan momentum yang merubah kehidupan Petrus dan Andreas. Dari penjala ikan menjadi penjala manusia.  Ajakan Yesus tidak hanya merubah  cara pandang kedua murid tentang bagaimana menjalani hidup tetapi merubah cara pandang mereka terhadap diri : dari pribadi yang bekerja untuk diri sendiri menjadi pribadi yang bekerja untuk keselamatan banyak orang, dari pribadi yang mengumpulkan untuk diri sendiri menjadi pribadi yang memberi kepada banyak orang. Dengan menjawab  dan merespon ajakan Yesus , Petrus dan Andreas  menerima konsekuensi untuk menghadapi penderitaan. Menjadi pengikut Yesus Kristus berarti siap memikul salib penderitaan  dan menyangkal  kepuasan diri sendiri. Kesediaan untuk memikul salib dan menyangkal diri telah dibuktikan dan ditunjukkan oleh Santo Andreas yang kita peringati hari ini. Ia  berani mewartakan kabar sukacita tentang kerajaan Allah sampai mati disalibkan pada kayu yang berbentuk “X”  Melalui pembabtisan, kita semua menjawab dan merespon ajakan Yesus “ Mari Ikutlah Aku” Oleh sebab itu sebagai pengikut Yesus kita semua sepatutnya belajar terus menerus untuk berubah, Dari pribadi yang egois kepada pribadi yang altruis. Dari pribadi yang hanya mementingkan kebutuhan diri sendiri kepada pribadi yang memperhatikan kebutuhan orang lain. Selain itu melalui  pembabtisan , kita semua diajarkan bahwa salib penderitaan dan penyangkalan kepuasan diri bukanlah hal yang paling keji yang harus ditakuti. Melalui salib dan penyangkalan diri, kita menerima kelimpahan rahmat Allah dan menjadi pribadi pribadi baru yang hidup didalam kekudusan.

Butir permenungan
Pada renungan hari ini kita diajak untuk untuk meneladani kecintaan Santo Andreas kepada Tuhan Yesus yang tersalib. Disini dikutibkan tulisan Paus Benediktus XVI tentang kisah sengsara Andreas. Konon ia berkata begini :  Salam ya Salib, yang disucikan oleh Tubuh Kristus dan dihiasi oleh anggota Tubuh –Nya bagaikan mutiara yang amat berharga. Sebelum Tuhan ditahtakan padamu, engkau menjadi ketakutan dunia. Namun sekarang engkau diberkahi cinta surgawi , kau menjadi lambang anugerah. Orang orang beriman mengetahui darimu, betapa besar sukacita yang kamu miliki dan betapa banyak karunia yang kamu persiapkan . Sekarang aku datang dengan pasti dan penuh kegembiraan kepadamu, agar kamu juga menerima sukacita dariku sebagai murid dari Dia yang telah bergantung padamu .... Ya Salib yang terberkati berpakaian kemuliaan  dan keindahan Tubuh Tuhan .... Ambillah aku, bawalah aku dari orang orang  dan per baharui lah aku kepada Guru ku sehingga melalui engkau , Dia yang menebus ku lewat dirimu , berkenan menerima aku . Salam  ya Salib. Ya, sungguh salam. Tampak disini adanya sebuah spiritualitas Kristiani yang sangat mendalam. Salib tidak hanya dilihat sebagai alat penyiksaan melainkan lebih sebagai sarana yang tak terbandingkan bagi gambaran sempurna pada Sang Penebus, pada  butir gandum yang jatuh di tanah. Disini kita memperoleh sebuah pelajaran yang sangat penting  “Salib kita sendiri baru mempunyai nilai apabila dilihat dan disatukan sebagai bagian dari Salib Kristus , bila cahaya Kristus menerangi salib salib kita . Hanya dengan Salib Kristus penderitaan kita dimuliakan dan memperoleh makna yang sebenarnya”
Marilah kita belajar pada Santo Andreas tentang ke siap sediaan nya  mengikuti Kristus , untuk mewartakan  Dia kepada semua orang dengan penuh semangat , dan khususnya , menjalin relasi yang penuh keakraban dengan Kristus, dan senantiasa sadar bahwa kita hanya memperoleh makna utama dari hidup dan kematian kita dalam Dia.
Panggilan para murid pertama menurut Matius  hari ini mengajak kita untuk bersemangat “segera” Dua kali Matius menggunakan kata segera (ay 20 dan 22) Tanggapan “segera” ini membuat yang menyuruh atau yang mengundang juga bersemangat murah hati, Bila kita segera mengerjakan ini-itu , tentu tidak akan ada tugas tugas yang tertunda. Pekerjaan hari ini biarlah selesai hari ini, esok hari sudah menunggu pekerjaan yang lain. Marilah kita mencontoh semangat para murid Yesus  dalam menanggapi panggilan yaitu dengan “segera”

Doa
Ya Allah , bantulah kami agar melalui penderitaan dan penyangkalan diri, kami semua menjadi kudus. Amin.






Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.


November 23, 2017

RENUNGAN HARIAN ( RABU 29 NOPEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Rabu  29 November 2017

Bacaan Pertama  Dan 5:1-6.13-14.16-17.23-28
Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya. Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem.  Sebab Belsyazar dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, ingin minum dari perkakas itu. Maka dibawalah perkakas emas dan perak, yang dirampas dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem.  lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu. Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia,
menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan. Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel, "Engkaukah Daniel,
salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda?
Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa,
dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa.
Akupun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna
dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku,
maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga." Kemudian Daniel menjawab raja, "Tak usahlah Tuanku memberi hadiah; berikanlah kepada orang lain saja! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku dan memberitahukan maknanya. Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di ssurga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku. Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku telah minum anggur dari perkakas itu. Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui. Tuanku tidak memuliakan Allah,
yang menggenggam nafas Tuanku dan menentukan segala jalan Tuanku. Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu, dan dituliskanlah tulisan ini. Beginilah tulisan itu, 'Mené, mené, tekél ufarsin.'
Dan beginilah makna perkataan itu, 'Mené' artinya masa pemerintahan Tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. 'Tekél'artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; 'Urfasin,' kerajaan Tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  T.Dan 3:62-67
*Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segala angin.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil  Why 2:10C
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Bacaan Injil  Luk 21:12-19
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,  "Akan datang harinya kalian akan ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orangtuamu,
saudara - saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu,
dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Keberadaan para pengikut Yesus Kristus diseluruh dunia mengalami berbagai macam perlakuan sesuai dengan budaya , kebiasaan, sikap hidup masyarakat setempat. Ada orang Katolik yang sendirian ditengah masyarakat yang semua anggotanya beragama sama tetapi bukan Katolik. Ada orang Katolik  yang hidup ditengah masyarakat dengan berbagai agama, Ada orang Katolik yang tinggal ditengah  tengah umat Katolik. Sikap umum kepada orang Katolik yang tinggal sendirian tentu bermacam macam. Ada masyarakat yang bersikap terbuka dan menerima, ada masyarakat yang langsung tidak senang, ketidak senangannya tidak terungkapkan Tetapi ada masyarakat yang memang berkecenderungan dan langsung secara terbuka menghina, menakut nakuti, menyindir, mengejek, menyingkirkan, dan memperkarakan.
Bagaimana kita memahami tulisan dalam Injil Lukas “Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa.  Dan kalian akan diserahkan juga oleh orangtuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh;  karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu."
Dalam merenungkan ungkapan Injil Lukas tersebut, janganlah orang menangkapnya secara keliru, bahwa semua orang Kristiani harus mengalami seperti itu, dianiaya, dipenjarakan, disiksa, diperkarakan, lalu kalau tidak begitu orang menganggap bukan orang Kristen sejati. Memang ada orang Kristiani yang mengalami dianiaya, diperkarakan, dibunuh, disingkiri dalam kondisi budaya politik, agama, keyakinan tertentu, seperti yang terungkap pada Injil Lukas tersebut. Jika itu memang terjadi, bukan hal mustahil,  para pengikut Yesus harus siap tetap setia dan berani menyandangnya, itulah panggilan
Yesus meminta kita untuk bertahan. Kita juga tidak diminta untuk memikirkan kata kata pembelaan untuk membuktikan bahwa kita tidak bersalah. Kita hanya diminta untuk bertahan. Mari kita melihat Guru kita. Bukankah Ia dipersalahkan hingga dihukum mati disalib? Apakah Ia membela Diri-Nya? Bukankah Dia bertahan dalam kesulitan dan derita-Nya? Bertahan tidak membuat kita kalah dan hilang. Bertahan justru  membuat kita mampu menghentikan kekerasan dan mengubah situasi dengan jalan yang tidak biasa. Bukankah dengan kematian-Nya Yesus tidak hilang dan sirna? Justru Ia mengubah segala galanya menjadi baru.
Kita pun mampu mengubah keluarga, Gereja, masyarakat dan lingkungan kita menjadi baru. Untuk itu, kita harus bertahan dalam iman ditengah segala kesulitan dan tantangan. Yesus, Guru kita telah membuktikan dan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh, bertahan dalam kesusahan, siksaan dan dalam iman, membuat baru segala pandangan. Mari bertahan dan mengubah segalanya menjadi baru. 

Butir permenungan
Pada suatu hari seorang teman datang berkunjung ke biara untuk mencurahkan isi hatinya sehubungan dengan situasi dan kondisi kerja dikantornya. Sebut saja Maria. Diperusahaan dimana Maria bekerja, Maria memegang jabatan sebagai bendahara dan mendapat kepercayaan dari atasannya karena kejujuran dan dedikasinya dalam melaksanakan pekerjaannya. Ternyata hal tersebut menimbulkan iri hati dan persaingan sehingga Maria dimusuhi oleh beberapa rekan kerjanya dengan menteror baik lewat sms atau telepon yang tak jelas dari siapa, ada yang bersikap sinis dan sebagainya.
Maria sering mengalami situasi yang menyesakkan hati dan terjepit.  Namun ia tetap bertahan dalam kesahajaannya dan terus menerus memohon kekuatan pada Yesus untuk tidak goyah karena ajakan rekan nya untuk korupsi.  Maria tetap bertahan dalam kejujurannya.
Dari ceritera diatas dapat disimpulkan bahwa Maria telah memberi kesaksian  akan Yesus  (“..... hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi”  (ay 13) ). Maria dengan kebesaran jiwanya masuk dan mengalami bahkan bergulat dengan situasi yang ada , sekaligus menanggung segala resikonya bersama Yesus , tentunya ini membutuhkan perjuangan lahir dan batin. Maria akhirnya mengalami belas kasih Allah (“... Tetapi tidak sehelai  pun dari rambut kepalamu  akan hilang” (ay 18))  dan (“ kalau kamu tetap  bertahan , kamu akan memperoleh hidupmu....” (ay19)). Hal  ini pasti membahagiakan.
Bersama Maria marilah kita masuk, bergulat, dan bertahan atas segala apa saja yang kita alami sehari hari. Terlebih segala sesuatu yang membuat ritme hidup kita menjadi tidak nyaman , sehingga kita boleh menjadi saksi Yesus dan mengalami belas kasih Allah melalui kehidupan kita sehari hari yang biasa dan sederhana. Memang untuk melakukannya tidaklah semudah  membalikkan telapak tangan, namun sebagai pengikut Yesus kita harus meyakini bahwa kita mampu untuk melampauinya , Yesus sendiri bersabda : “ Aku menyertaimu sampai akhir zaman” itu  berarti setiap saat Yesus  siap untuk menolong kita, Ia akan bertindak tepat pada waktunya , asal kita mau melibatkan Yesus Tuhan kita dalam segala persoalan hidup kita.

Doa
Ya Tuhan, bimbinglah langkah hidup kami, Semoga kami mampu bersaksi ditengah tengah masyarakat kami, bukan hanya dengan kata kata saja. Amin








Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.



RENUNGAN HARIAN ( SELASA 28 NOPEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Selasa 28 November 2017

Bacaan Pertama  Dan 2:31-45
Pada waktu itu Daniel berkata kepada Raja Nebukadnezar, "Ya raja, Tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang besar!
Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, berdiri tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, sedang kaki serta jari-jarinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat. Sementara Tuanku melihatnya,  sebuah batu terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia. Batu itu menimpa patung itu tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu,
sehingga remuk. Maka sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu. Semuanya menjadi seperti sekam yang dihembus angin, di tempat pengirikan pada musim panas, sehingga tidak ada bekas-bekasnya lagi. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Itulah mimpi Tuanku. Adapun maknanya akan kami jelaskan sekarang kepada Tuanku Raja. Ya Tuanku Raja, raja segala raja! Kepada Tuanku Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan. Ke dalam tangan Tuanku telah diserahkan-Nya semua manusia, di mana pun mereka berada, juga binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara. Tuanku telah diberinya kuasa atas semuanya itu. Maka Tuankulah kepala yang dari emas itu. Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. Sesudah itu akan ada kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu. Seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi. Memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat, besi itu bercampur dengan tanah liat. Sebagaimana kaki dan jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian keras dan sebagian rapuh. Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur karena perkawinan,
tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. Lalu pada zaman raja-raja itu, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya. Kekuasaannya takkan beralih lagi kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan melenyapkannya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya. Hal itu telah Tuanku lihat, yaitu bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak serta emas. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari. Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  T.Dan 3:57-61
*Pujilah Tuhan, hai segala karya Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segala malaikat Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segenap langit.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segala air di atas langit.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, segenap bala tentara Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil  Why 2:10c
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Bacaan Injil  Luk 21:5-11
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain." Lalu murid-murid bertanya, "Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" Jawab Yesus, "Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, 'Akulah Dia' dan 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut.
Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga
hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Orang bertanya tanya adalah sesuatu yang biasa, baik anak kecil maupun orang dewasa, semuanya bisa bertanya. Apalagi mengenai hal hal yang aneh dan baru, orang tentu akan bertanya. Namun pertanyaan tentang suatu keruntuhan atau kesudahan hidup manusia tidak mudah untuk dijawab.
Inilah situasi akhir zaman yang digambarkan dalam bacaan Injil Lukas hari ini. “Guru, bilamana kah hal ini akan terjadi? Dan apakah tandanya kalau itu akan terjadi”  Pertanyaan “kapan dan bagaimana” kerap kali menghinggapi pikiran kita. Persoalannya apakah dengan jawaban yang jelas lalu kita siap? Apakah kita semakin tenang bila kita mengetahui dengan jelas dan detail mengenai masa depan, atau mengenai akhir hidup kita dan dunia yang kita huni ini? Yesus mengingatkan kita untuk “ waspada “. Orang yang waspada adalah orang yang siap menghadapi segala kemungkinan.Dia bukan orang yang gegabah dan merasa diri kuat. Orang waspada selalu membuat indranya semakin tajam. Segala gerak gerik dan suara yang mencurigakan  selalu di waspadai. Mengapa ? “Saatnya sudah dekat”  Gambaran akhir tahun liturgi yang sebentar lagi kita rayakan dalam Ekaristi menjadi sinyal bagi kita semua. Kita semua satu per satu, juga akan mengakhiri hidup didunia ini  Liturgi kita pada awal bulan November sudah mengingatkan  hal itu dengan dua perayaan : Hari Raya Semua Orang Kudus  dan Peringatan Arwah Semua Orang Beriman. Bagaimana dengan diri kita berhadapan dengan akhir zaman? 

Butir permenungan
Sekarang ini banyak orang yang melakukan sesuatu dengan kedok atas nama Tuhan. Mereka mengajak untuk melakukan hal hal negatif dengan menggunakan alasan sebagai murid-Nya.
Pengalaman pribadi saya dengan rekan kerja yang seiman. Sebagai pendatang baru, dikota orang, saya merasa senang mempunyai rekan kerja seiman dan berharap bisa bertumbuh bersama dalam iman. Ia sering mengajak saya pergi ke gereja bersama, atau jalan jalan  bahkan menginap di kostnya. Seiring berjalannya waktu, ia mulai menunjukkan karakter aslinya. Ia suka pergi hingga larut malam, minum minuman keras, berfoya foya dan datang terlambat dikantor. Setelah mengetahui hal tersebut, saya berusaha untuk menjaga jarak dengannya. Setiap diajak pergi bersama saya menolaknya. Meski dianggap sombong olehnya, saya tetap berteman dengannya, tetapi tidak lebih dari rekan kerja di kantor.
Saya bersyukur karena Tuhan memperingatkan saya sebelum saya ikut terjerumus. Saya percaya Roh Kudus yang memimpin  dan menjaga saya sehingga saya tidak terjatuh dalam hal  hal yang negatif sekaligus bisa tetap menjaga relasi dengn teman tersebut.
St. Teresa dari Avila pernah berkata , “ Bila segalanya menjadi berat, pandanglah salib Kristus, memandang salib Kristus berarti belajar untuk mengusahakan segala sesuatu dengan rela demi kasih kepada Kristus”  Memang hidup didunia ini tidak lepas dari penderitaan, namun bukan berarti kita menyerah terhadap penderitaan yang menimpa kita. Penderitaan memang tidak menyenangkan , namun bila semuanya ditanggung karena kasih kepada Kristus, maka salib yang berat itu menjadi ringan. 

Doa
Ya Tuhan yang baik, anugerah kan kita kekuatan untuk tetap setia kepada-Nya dan berani menanggung segala kesulitan. Amin.




Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.



RENUNGAN HARIAN ( SENIN 27 NOPEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Senin 27 November 2017

Bacaan Pertama  Dan 1:1-6.8-20
Pada tahun ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, dan mengepung kota itu.
Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan juga sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangan Raja Nebukadnezar, Nebukadnezar membawa semuanya itu ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya dan perkakas-perkakas itu dimasukkannya dalam perbendaharaan dewanya. Lalu Nebukadnezar bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang muda Israel, yang berasal dari keturunan raja atau dari kaum bangsawan. Pemuda-pemuda itu hendaknya tidak bercela, berperawakan baik, memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan luas, dan mempunyai pengertian tentang ilmu. Pendek kata hendaknya orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja. Hendaknya mereka diajar tulisan dan bahasa orang Kasdim. Dan raja menetapkan bagi mereka jatah makanan setiap hari dari santapan raja, dan jatah minuman dari anggur yang biasa diminum raja. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.
Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Tetapi Daniel bertekad untuk tidak menajiskan diri dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja. Maka ia meminta kepada pemimpin pegawai istana itu,
supaya ia tak usah menajiskan diri. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu, namun katanya, "Makanan dan minuman telah ditetapkan oleh raja sendiri.
Aku takut, kalau-kalau tuanku raja berpendapat bahwa kalian kelihatan kurang sehat dibandingkan dengan pemuda-pemuda lain yang sebaya dengan kalian. Nanti akulah yang dipersalahkan oleh raja, oleh karena kalian. Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang, yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari, dan biarlah kami diberikan sayur sebagai makanan dan air sebagai minuman. Sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan pemuda-pemuda yang makan dari santapan raja. Kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu." Permintaan Daniel itu dikabulkannya. Maka diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik, dan mereka kelihatan lebih gemuk daripada pemuda lain yang telah makan dari santapan raja. Maka selanjutnya penjenang itu selalu menyisihkan makanan dan minuman yang disediakan bagi mereka dan memberikan sayur kepada mereka. Kepada keempat pemuda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja,
mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu menghadap Raja Nebukadnezar.
Raja bercakap-cakap dengan mereka semua. Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.
Maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap masalah yang menuntut kebijaksanaan dan pengertian, dan yang ditanyakan raja kepada mereka, ternyata mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  T.Dan 3:52-56
*Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau dalam Bait-Mu yang mulia dan kudus.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau di bentangan langit.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil  Mat 24:42a.44
Berjaga-jagalah dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Bacaan Injil  Luk 21:1-4
Di bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan.
Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Kita mengenal pepatah lain “do ut des” artinya saya memberi supaya saya diberi. Secara manusiawi , hal ini tidaklah buruk, asal orang yang diberi itu membalasnya dengan lkhlas. Kebijaksanaan dalam pepatah ditujukan untuk mengingatkan orang yang hanya bisa meminta dan tidak pernah memberi. Memberi dalam sebuah persembahanpun kadang tidak luput dari nuansa paket “ do ut des” Kapan memberi itu disebut persembahan? Ketika pemberian itu tidak didasarkan pada harapan agar dibalas , tetapi pada cinta kasih dan iman sejati. Kita memberi dengan kerelaan hati,  Selanjutnya kita serahkan kepada kehendak Tuhan. Kapan kita akan menerima dan dalam bentuk apa, Kita dapat menerima kebaikan Tuhan yang mempunya cara sendiri untuk mengganjar orang yang bermurah hati, bahkan untuk yang berani bertaruh akan kebaikan Tuhan, yakin suatu saat akan mendapatkan anugerah lebih besar berlipat ganda.
Persembahan hati mempunyai nilai ilahi, yaitu dengan memberi sesuatu yang berharga berarti kita mengumpulkan harta di surga (Mat 6:20) Memberi adalah tanda kasih, indah namun menuntut kurban. Ada rasa sakit didalamnya, karena memberi berarti melepaskan sesuatu dari yang dimilikinya. Semakin berharga yang kita lepaskan, semakin berat rasanya memberi. Tidak heran Bunda Teresa dari Kalkuta mengatakan bahwa mencintai  berarti memberi sampai terasa sakit. Ketika  orang bersedia memberi , meskipun terasa sakit namun melakukannya dengan tulus, ada cinta didalamnya. 
Dalam Injil hari ini, Yesus memuji persembahan janda miskin. Meskipun sang janda hanya mempersembahkan uang dua peser, namun dia memberi dari kekurangannya, Dibalik persembahannya tersembunyi pengorbanan yang besar, Dia  mempersembahkan uang yang sangat berarti bagi hidupnya, Orang orang lain mungkin memberi persembahan yang jauh lebih besar darinya. Meski demikian mereka memberi kelebihan. Persembahan itu tidak mengganggu kenyamanan hidup mereka.

Butir permenungan
Persembahan janda miskin ini menyadarkan  kita , sering kita menyatakan mencintai Tuhan, Beranikah kita mempersembahkan sesuatu yang berharga untuk-Nya? Di tengah kesibukan, bersediakah kita memberi waktu untuk  berdoa   dan bergabung dalam pelayanan rohani? Relakah kita mempersembahkan sebagian penghasilan kita untuk mendukung karya misi Gereja? Cinta tidak berhenti dengan kata kata belaka. Ibarat pohon, cinta menjadi penuh ketika berbuah. Berbuah berarti berbagi berkah bagi sesama, terutama yang membutuhkan, Memang itu sakit namun sangat indah.

Doa
Ya Tuhan , ajarilah kami membuktikan kasih kami kepada-Mu melalui persembahan diri yang tulus demi perkembangan Kerajaan Kasih-Mu di dunia ini. Amin.




Berjaga-jagalah dan bersiap-siaplah,
sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.


RENUNGAN HARIAN ( MINGGU 26 NOPEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Minggu  26 November 2017
HR Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Bacaan Pertama  Yeh 34:11-12.15-17
Beginilah firman Tuhan Allah, "Dengar, Aku sendirilah yang akan memperhatikan domba-domba-Ku dan mencari mereka. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanannya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku, dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserakkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku, dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut,
yang sakit akan Kukuatkan, sedang yang gemuk dan kuat akan Kulindungi. Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya." "Wahai kamu domba-domba-Ku," beginilah firman Tuhan Allah, "Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 23:1-2a.2b-3.5-6
Tuhanlah Gembalaku, aku takkan berkekurangan.
*Tuhanlah Gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang tumput yang hijau.
*Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus.
*Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan segala lawanku.
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
*Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bacaan Kedua  1Kor 15:20-26a.28
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati,
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga  kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam,
demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya:
Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahannya,
yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa,
sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja
sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
Musuh terakhir yang dibinasakan ialah maut. Dan kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Kristus sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia yang telah menaklukkan segala sesuatu, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mrk 11:9.10
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud.

Bacaan Injil  Mat 25:31-46
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum;  ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makanan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Lalu Raja itu akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk,
enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara, dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Iesus Nazareth Rex Iudeourum (INRI), “Yesus, orang Nasaret, Raja orang Yahudi” (Yoh 19 : 19), tersurat jelas pada bagian atas salib Yesus Mengapa Pilatus menuliskan keterangan panjang lebar? Apakah dia mendapat kan keyakinan bahwa Yesus benar benar Raja setelah bertanya “ Engkaukah  raja orang Yahudi” (Luk 23:3), dan Yesus mengamininya? Apakah Pilatus memang percaya kepada-Nya? Sulit memang melihat seorang raja yang bersengsara, dan bahkan mengalami hukuman berat di kayu salib, sebuah bentuk hukuman yang amat hina. Yesus Raja yang disejajarkan  dengan mereka para penjahat besar.
Kesulitan memandang Dia sebagai Raja , bukan saja dialami oleh orang orang pada zaman itu, melainkan juga diabad modern ini. Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam yang kita rayakan hari ini menantang kita seluruh umat beriman untuk berani mengakui bahwa memang Dialah Raja, Sang Empunya kehidupan ini. Kaju salib adalah tahta-Nya , duri jadi mahkota-Nya. Dialah Raja  yang rela menanggung hukuman bagi umat-Nya, . Pujian bagi-Nya adalah ejekan , olokan dan caci maki. Namun dari tahta-Nya , Ia bersabda, “ Ya ,Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”. Sebuah peristiwa yang sungguh diluar akal sehat manusia. . Raja , menanggung hukuman. Dan masih berdoa supaya Bapa di Surga mengampuni orang orang yang yang melaksanakan penghukuman terhadap-Nya. Dan Dialah Allah , Allah yang mencintai , mengasihi, menyayangi umatnya. Dialah Allah yang kita imani. Yang datang sebagai Raja , bukan untuk menghukum, melainkan untuk dihukum, menggantikan kita , menebus dosa dosa kita.
Pengakuan benar benar terungkap dari kedalaman hati , ketika seorang pribadi secara jujur mengakui keterbatasan dan kelemahan dirinya. Seorang penjahat yang disalibkan yang berani berkata “Yesus ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja” adalah seorang yang jujur mengakui kelemahan dirinya.
Seorang penjahat adalah seorang yang merasa dirinya hebat, mempunyai kekuatan dan kekuasaan  untuk memporak porandakan segala sesuatu yang ada disekitarnya, bahkan dia merasa berkuasa atas hidup orang lain. Namun pada akhirnya , dengan jujur dia mengakui ternyata ada seseorang yang lebih hebat daripada dirinya.Orang yang disalibkan bersama dirinya ini memberi harapan baru. Sang penjahat tidak mempersoalkan kesalahan apa yang telah dilakukan orang satu ini, tetapi dia yakin orang satu ini memberikan jaminan hidup yang lebih baik. Yesus ingatlah akan aku , apabila Engkau datang sebagai Raja.
Demikianlah kita para pendosa yang telah ditebus oleh-Nya , yang sering sekali terseret dalam kegelapan dunia , Marilah kita kembali kepada-Nya. Jangan biarkan kegelapan menguasai kita dan saudara saudara kita. Tinggallah dalam Kristus, Raja kita. Didalam Dialah kepenuhan Allah , dan dengan Darah-Nya kita diperdamaikan dengan Allah.
 Inilah sukacita kita, sukacita para pengikut Kristus , yang mengakui  Yesus sebagai Tuhan dan Raja. Dialah pemimpin segala pergerakan kita didunia .Ia memimpin dengan gerak Roh Kasih Allah . Dialah Raja , Dialah Gembala, Dialah Tuhan  Kepada-Nya lah kita menyampaikan pujian dan kemuliaan.  

Butir  permenungan.
Dalam sejarah umat manusia , mungkin Kristus adalah satu satunya Raja yang tidak biasa . Tidak seperti kebanyakan raja yang dirumah sakit mewah dengan ditemani oleh para dokter, Yesus terpaksa dilahirkan dikandang hina  dengan hanya dijagai para gembala dan hewan hewan peliharaan mereka. Karena tidak ada tempat bagi-Nya di rumah rumah penginapan. Bukanlah disambut secara meriah dengan pesta dan kembang api lazimnya penyambutan terhadap seorang raja yang baru dilahirkan, Yesus dan Maria , ibunya malah harus  diungsikan dari satu tempat ke tempat yang lain, karena Dia dicari cari dan ingin dibunuh oleh Herodes. Masa kecil Yesus dilalui –Nya bukan di istana megah melainkan dirumah-Nya yang sederhana dikampung Nazareth.
Ketika tiba waktu baginya untuk mulai berkarya tidak ada perayaan yang besar untuk itu, selain upacara pembabtisan sederhana yang dipimpin oleh Yohanes dengan disaksikan para pendosa yang ingin diselamatkan.   Berbeda  dengan kebanyakan raja pada zamannya yang harus dilayani oleh rakyat dan pembantu pembantunya. Yesus sebaliknya hidup-Nya seluruhnya , diabdikan untuk melayani mereka yang datang kepada-Nya. Selama tiga tahun berada di dunia ini, dalam perjalanan-Nya dari satu desa kedesa yang lain dan dari satu kota kekota berikutnya, Yesus sekalipun tidak pernah dikawal layaknya seorang raja. Dia hanya didampingi 12 orang  sahabat-Nya yang setia dan beberapa wanita yang telah Dia selamatkan. Kedatangan-Nya ke berbagai tempat tidak pernah dielu elukan oleh para bangsawan dan mereka yang mempunyai kedudukan tinggi dalam pemerintahan dan masyarakat, sebaliknya kemanapun Dia datang, Dia  selalu disambut oleh banyak orang miskin , orang sakit, orang lumpuh, orang buta , orang tuli dan sebagainya.
Tidak seperti para raja lainnya yang menghabiskan hari hari hidupnya dengan bersenang senang di istana kerajaan, Yesus semasa hidup-Nya berkunjung kemana mana bukan saja untuk  mewartakan kabar gembira kerajaan Allah tetapi juga untuk menyembuhkan dan menolong banyak orang yang dijumpai dalam perjalanan-Nya. Bukan seperti kebanyakan raja yang mengorbankan hidup rakyatnya untuk menyelamatkan diri mereka , Yesus sebaliknya , menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan orang orang yang Dia kasihi , bahkan lebih dari itu.

Doa.
Ya Yesus, Raja segala Raja , Engkaulah Raja kami yang sejati , Engkau datang bukan untuk dilayani melainkan melayani, kami para hamba-Mu. Semoga kami mau belajar rendah hati dari-Mu. Amin.





Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud.