Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

October 30, 2022

RENUNGAN HARIAN JUMAT 25 NOVEMBER 2022

Kalender Liturgi Jumat  25 Nov 2022

PF S. Katarina dr Aleksandria, Perawan dan Martir
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Why 20:1-4.11-15;21:1-2
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat turun dari surga  memegang anak kunci jurang maut  dan sebuah rantai besar di tangannya. Ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Setan.  Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut. Pintu jurang maut itu kemudian ditutup dan memeteraikannya, jangan sampai naga itu menyesatkan lagi bangsa-bangsa, sebelum masa seribu tahun itu berakhir. Kemudian naga itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.  Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya. Kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa mereka  yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena sabda Allah.  Mereka itu tidak menyembah binatang dan patungnya,  dan tidak menerima tanda binatang itu pada dahi dan tangan mereka. Mereka hidup kembali  dan memerintah sebagai raja bersama dengan Kristus  untuk masa seribu tahun. Lalu aku melihat sebuah singgasana, putih dan besar, dan aku melihat Dia yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit  dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu.  Kemudian semua kitab dibuka.  Juga sebuah kitab lain dibuka, yaitu Kitab Kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Demikian pula maut dan kerajaan maut  menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Dan mereka masing-masing dihakimi menurut perbuatan mereka. Kemudian maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api.  Itulah kematian yang kedua, yakni lautan api.  Dan barangsiapa namanya tidak ditemukan tertulis dalam kitab kehidupan,  dilemparkan ke dalam lautan api itu.  Lalu aku melihat langit dan bumi yang baru. Langit dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.  Dan aku, Yohanes, melihat kota kudus, yaitu Yerusalem baru,  turun dari surga, dari hadapan Allah, berhias bagaikan mempelai yang berdandan untuk suaminya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 84:3.4.5-6a.8a
Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia.
*Jiwaku meranakarena merindukan pelataran rumah Tuhan;  Jika dan ragaku bersorak-sorai  kepada Allah yang hidup.
*Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang,  tempat mereka menaruh anak-anaknya,
pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam,  ya Rajaku dan Allahku!
*Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.

Bait Pengantar Injil  Luk 21:28
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Bacaan Injil  Luk 21:29-33
Pada waktu itu  Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya,  "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja.  Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula, jika kalian melihat hal-hal itu terjadi,  ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.  Aku berkata kepadamu:  Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi.  Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan

Yesus meminta agar kita memperhatikan tanda tanda zaman, seperti kalau orang menentukan datangnya musim panas. Tanda tanda yang harus diwaspadai tampak dalam bacaan sebelumnya, Yerusalem dikepung dan ada tanda tanda alam mengerikan. Kalau itu terjadi, pertanda bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.  Untuk membaca tanda zaman , beberapa pertanyaan dapat menjadi panduan. Apa kehendak Tuhan padaku? Apa gunanya peristiwa ini dan itu , untuk kemajuan hidupku? Langkah langkah mana yang mesti aku ambil, untuk menjawab kehendak-Nya ? Upaya menjawab pertanyaan ini, menumbuhkan kepekaan akan tanda tanda dari Tuhan. Menbaca tanda zaman, harus menjadi sikap hidup. Itulah pesan hari ini.  Seorang ibu mengalami krisis ekonomi keluarga. Ia berjuang dengan segenap tenaga dan menggunakan berbagai peluang  untuk menghidupi keluarga. Satu hal yang tidak pernah dia tinggalkan yaitu meminta rejeki dari Tuhan. Pada suatu hari, tiba tiba ada kenalan menawarkan kerja sama untuk mengurus konsumsi suatu pertemuan, Pada hari lain tiba tiba  ibu mendapat kiriman beras dari tetangga. Kisah ini sering menjadi kenangan menyenangkan, hingga suatu saat si  ibu dikejutkan oleh kesadaran bahwa selama ini Tuhan telah memeliharanya. Bukankah setiap ada krisis keuangan keluarga selalu ada saja rejeki  yang bisa menopang keluarga?  Tuhan telah menolong-Nya, lewat berbagai peristiwa. Juga yang tampaknya serba kebetulan. Kepercayaan ibu kepada Tuhan bertumbuh dan menopang hidupnya.  Sikap membaca tanda zaman, membuat orang mengatur hidupnya. Dia membuat rencana untuk mempersembahkan diri dan berusaha menghadapi berbagai peristiwa, sambil melibatkan Tuhan. Karena membaca tanda zaman , teman saya mampu membuat kelompok mahasiswa yang mulai berdoa bersama.  Karena membaca tanda zaman, seorang ibu percaya bahwa Tuhan senantiasa dekat padanya. Karena membaca tanda zaman, seorang bapak bertekad menjadi asisten imam, yang membagi komuni dan mengunjungi orang sakit parah, mampu menyatukan penderitaannya dengan penderitaan Kristus. Karena membaca tanda zaman, seorang mahasiswa bertekad belajar keras. Karena membaca tanda zaman, orang mampu mempersembahkan diri.

Butir permenungan

Kita sangat terbiasa dengan pengalaman tentang semua barang dunia ini yang mudah rusak, mudah lapuk, mudah hilang pula. Bukan hanya barang dunia tubuh kita juga.  Rentan dan ringkihnya barang dunia , tubuh dan hidup kita ini sudah kita ketahui dengan baik.  Bacaan bacaan hari ini rasanya menegaskan hal itu pula. Istilahnya lebih ngeri “Bumi dan langit akan lenyap” Ini memang lukisan akhir zaman , yang menggambarkan Tuhan akan mengakhiri segala sesuatu dibumi dan langit kita sekarang ini, dengan cara melenyapkan sama sekali dan mengganti dengan langit dan bumi yang baru , yang penuh dengan kemuliaan Allah seperti dikatakan Kitab Wahyu pada akhir bacaan pertama hari ini. Kemuliaan Allah yang memenuhi bumi dan langit baru itu, ditandai dengan Yerusalem baru yang turun dari surga.  Akan tetapi apa artinya bagi kita untuk hari ini?  Arti pertama tentu menyangkut ajakan kepada kita agar kita tidak lekat dengan barang  barang dunia ini, dengan uang kita di bank atau harta kita entah dalam bentuk tanah, rumah,  atau apapun. Kita juga diundang untuk tidak lekat dengan indah dan nikmatnya hidup manusiawi dan dunia ini. Itu jelas. Tetapi arti kedua terlihat dalam Injil hari ini, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu."   Sabda Tuhan Yesus itu yang abadi, Sabda itu bisa menunjukkan pada seluruh Sabda Allah dengan segala janji-Nya , tetapi juga menunjukkan seluruh karya penebusan Kristus yang ber puncak dengan wafat dan kebangkitan-Nya. Itulah karya kasih Tuhan yang telah nyata dilimpahkan dan terjadi ditengah kita dan secara khusus kita rayakan dalam Misa Kudus. Ketika kita menyadari bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, kita pun pasti mau berubah. Kesadaran untuk berubah ini akan menghantar kita untuk rajin menerima Sakramen Tobat dengan keyakinan bahwa Tuhan sungguh mengampuni dosa  kita dan memberi kita kekuatan untuk melawan dosa dan kejahatan. Seruan Yesus itu ditujukan  kepada semua orang, karena Yesus sangat mengasihi  kita umat-Nya. Maka marilah kita datang kepada Yesus melalui Sakramen Tobat. Percayalah Yesus menawarkan kehidupan dan keselamatan kekal. Dia menjamin hidup kita saat ini dan dimasa yang akan datang berada didalam Kerajaan Allah.

Doa

 Ya Tuhan Yesus , ampunilah dosa dosa kami dan hantarlah kami masuk dalam Kerajaan Mu  Amin.

 

 

 

 

Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

 

October 29, 2022

RENUNGAN HARIAN KAMIS 24 NOVEMBER 2022

Kalender Liturgi Kamis  24 Nov 2022

PF S. Andreas Dũng-Lạc
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  Why 18:1-2.21-23;19:1-3.9a
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat lain turun dari surga.  Ia mempunyai kekuasaan besar, dan bumi menjadi terang karena kemuliaannya.  Ia berseru dengan suara nyaring, katanya, "Sudah roboh, sudah robohlah Babel, kota besar itu!  Kota itu telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat,  dan tempat bersembunyi semua roh najis dan segala burung yang najis dan yang dibenci."  Dan tampaklah seorang malaikat yang kuat,  mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan,  lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya,  "Demikianlah kota Babel itu  akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan takkan diketemukan lagi.  Suara para pemain kecapi, para penyanyi,  para peniup seruling dan sangkakala,  takkan terdengar lagi di dalammu. Tak seorang pun ahli kesenian akan diketemukan lagi padamu.  Pun suara kilangan takkan terdengar lagi di dalammu.  Cahaya lampu takkan bersinar lagi  dan suara pengantin pria dan mempelai wanita  takkan kedengaran lagi di dalammu.  Sebab para pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi  dan oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."  Kemudian aku mendengar seolah-olah ada suara yang nyaring,  seperti suara himpunan besar orang banyak di surga, katanya,
"Alleluya.  Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan ada pada Allah kita,  sebab besar dan adillah segala penghakiman-Nya.  Sebab Dialah yang telah menghakimi pelacur besar itu,  yang merusak bumi dengan percabulannya.  Dialah yang telah membalas darah hamba-hamba-Nya  kepada pelacur itu."  Dan untuk kedua kalinya mereka berkata, "Alleluya!  Ya, asap kota Babel naik selama-lamanya."  Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Tuliskanlah:  Berbahagialah mereka  yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba!"
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 100:2.3.4.5
Berbahagialah mereka  yang diundang ke perjamuan nikah Aak Domba.
*Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
*Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil  Luk 21:28
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Bacaan Injil  Luk 21:20-28
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,  "Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara,  ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat.  Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea  harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan  jangan masuk lagi ke dalam kota. Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis.  Celakalah para ibu yang sedang hamil  atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu!  Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini. Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa. Yerusalem akan diinjak-injak  oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."  Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang.  Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.  Orang akan mati ketakutan karena cemas  berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini,  karena kuasa-kuasa langit bergoncangan.  Pada waktu itu  orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan  dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.  Apabila semuanya itu mulai terjadi,  bangkitlah dan angkatlah mukamu,  sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan

Orang yang hatinya tulus, bersih, dan terutama sangat percaya kepada Tuhan  pasti sangat disayangi Allah dan sesamanya. Meskipun begitu, orang tersebut tetap akan memiliki sesama yang tidak menyukainya. Bukankah kita mengalami dalam pelayanan kita. Kita sudah hidup berbagi dengan tulus , uang pribadi kita relakan untuk membiayai acara kebersamaan komunitas kita , masih ada juga yang tega menuduh kita kalau kita korupsi, kita cari muka, kita punya maksud tersembunyi dan sebagainya. Namun selalu saja ada orang yang mendukung dan membela kita.  Begitulah kira kira pengalaman Daniel dalam bacaan pertama hari ini, Bacaannya memang panjang, tetapi asyik  juga kan?  Yang menarik , Daniel orang yang tulus, bersih dan saleh sekali dalam doa kepada Tuhan, dituduh melakukan perlawanan kepada raja Darius. Tetapi dikisahkan bahwa raja Darius sendiri  sangat suka  dan bersahabat dengan Daniel ini. Maka ketika Daniel harus dimasukkan ke gua yang ada singa galak. Darius sang raja justru sangat sedih. Darius berpuasa semalaman dan mati raga dengan tidak bersenang senang , dan tentu saja  untuk keselamatan  Daniel. Ketika didapatinya  Daniel masih sehat dan dilindungi  Allah, Darius sangat bersukacita dan sebagai ganti menghukum para penuduh Daniel itu yang kemudian dimasukkan ke gua dan dimakan singa galak itu.

Butir permenungan

Dari pengalaman diatas dapat ditarik kesimpulan,

Pertama, sebaik apa pun hidup kita, marilah kita tidak cemas dan bingung, Apabila ada  orang tidak suka pada kita, karena tentu juga akan ada orang yang membela dan mendukung kita, 

Kedua, Tuhan yang kita percaya akan selalu menolong kita melalui berbagai cara, bahkan melalui orang yang terkadang  justru  tidak kita  duga, Maka janganlah takut.

Doa

Ya Tuhan jadikanlah kami orang yang memiliki kepekaan membaca tanda jaman dan bersifat adil terhadap sesama. Amin.

 

 

Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

 

RENUNGAN HARIAN RABU 23 NOVEMBER 2022

 Kalender Liturgi Rabu  23 Nov 2022

PF S. Kolumbanus, Abas
PF S. Klemens I, Paus dan Martir
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Why 15:1-4
Aku, Yohanes, melihat suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang  yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya.  Mereka memegang kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya, "Besar dan ajaib segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab hanya Engkaulah yang kudus; semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9
Besar dan ajaiblah segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa!
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya,
telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan bangsa-bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan  yang datang dari Allah kita.
*Biarlah gemuruh laut dan segala isinya,  dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama.
*Biarlah mereka bersorak di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.  Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,
dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.


Bait Pengantar Injil  Why 2:10c
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Bacaan Injil  Luk 21:12-19
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akan datang harinya kalian akan ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.  Dan kalian akan diserahkan juga oleh orangtuamu,  saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu,  dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh;  karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Keberadaan para pengikut Yesus Kristus diseluruh dunia mengalami berbagai macam perlakuan sesuai dengan budaya , kebiasaan, sikap hidup masyarakat setempat. Ada orang Katolik yang sendirian ditengah masyarakat yang semua anggotanya beragama sama tetapi bukan Katolik. Ada orang Katolik  yang hidup ditengah masyarakat dengan berbagai agama, Ada orang Katolik yang tinggal ditengah  tengah umat Katolik. Sikap umum kepada orang Katolik yang tinggal sendirian tentu bermacam macam. Ada masyarakat yang bersikap terbuka dan menerima, ada masyarakat yang langsung tidak senang, ketidak senangannya tidak terungkapkan Tetapi ada masyarakat yang memang berkecenderungan dan langsung secara terbuka menghina, menakut nakuti, menyindir, mengejek, menyingkirkan, dan memperkarakan. Bagaimana kita memahami tulisan dalam Injil Lukas “Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa.  Dan kalian akan diserahkan juga oleh orangtuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang.   Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu." Dalam merenungkan ungkapan Injil Lukas tersebut, janganlah orang menangkapnya secara keliru, bahwa semua orang Kristiani harus mengalami seperti itu, dianiaya, dipenjarakan, disiksa, diperkarakan, lalu kalau tidak begitu orang menganggap bukan orang Kristen sejati. Memang ada orang Kristiani yang mengalami dianiaya, diperkarakan, dibunuh, disingkiri dalam kondisi budaya politik, agama, keyakinan tertentu, seperti yang terungkap pada Injil Lukas tersebut. Jika itu memang terjadi, bukan hal mustahil,  para pengikut Yesus harus siap tetap setia dan berani menyandangnya, itulah panggilan Yesus meminta kita untuk bertahan. Kita juga tidak diminta untuk memikirkan kata kata pembelaan untuk membuktikan bahwa kita tidak bersalah. Kita hanya diminta untuk bertahan. Mari kita melihat Guru kita. Bukankah Ia dipersalahkan hingga dihukum mati disalib? Apakah Ia membela Diri-Nya? Bukankah Dia bertahan dalam kesulitan dan derita-Nya? Bertahan tidak membuat kita kalah dan hilang. Bertahan justru  membuat kita mampu menghentikan kekerasan dan mengubah situasi dengan jalan yang tidak biasa. Bukankah dengan kematian-Nya Yesus tidak hilang dan sirna? Justru Ia mengubah segala galanya menjadi baru.  Kita pun mampu mengubah keluarga, Gereja, masyarakat dan lingkungan kita menjadi baru. Untuk itu, kita harus bertahan dalam iman ditengah segala kesulitan dan tantangan. Yesus, Guru kita telah membuktikan dan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh, bertahan dalam kesusahan, siksaan dan dalam iman, membuat baru segala pandangan. Mari bertahan dan mengubah segalanya menjadi baru. 

Butir permenungan

Pada suatu hari seorang teman datang berkunjung ke biara untuk mencurahkan isi hatinya sehubungan dengan situasi dan kondisi kerja dikantornya. Sebut saja Maria. Diperusahaan dimana Maria bekerja, Maria memegang jabatan sebagai bendahara dan mendapat kepercayaan dari atasannya karena kejujuran dan dedikasinya dalam melaksanakan pekerjaannya. Ternyata hal tersebut menimbulkan iri hati dan persaingan sehingga Maria dimusuhi oleh beberapa rekan kerjanya dengan menteror baik lewat sms atau telepon yang tak jelas dari siapa, ada yang bersikap sinis dan sebagainya. Maria sering mengalami situasi yang menyesakkan hati dan terjepit.  Namun ia tetap bertahan dalam kesahajaannya dan terus menerus memohon kekuatan pada Yesus untuk tidak goyah karena ajakan rekan nya untuk korupsi.  Maria tetap bertahan dalam kejujurannya.  Dari ceritera diatas dapat disimpulkan bahwa Maria telah memberi kesaksian  akan Yesus  (“..... hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi”  (ay 13) ). Maria dengan kebesaran jiwanya masuk dan mengalami bahkan bergulat dengan situasi yang ada , sekaligus menanggung segala resikonya bersama Yesus , tentunya ini membutuhkan perjuangan lahir dan batin. Maria akhirnya mengalami belas kasih Allah (“... Tetapi tidak sehelai  pun dari rambut kepalamu  akan hilang” (ay 18))  dan (“ kalau kamu tetap  bertahan , kamu akan memperoleh hidupmu....” (ay19)). Hal  ini pasti membahagiakan. Bersama Maria marilah kita masuk, bergulat, dan bertahan atas segala apa saja yang kita alami sehari hari. Terlebih segala sesuatu yang membuat ritme hidup kita menjadi tidak nyaman , sehingga kita boleh menjadi saksi Yesus dan mengalami belas kasih Allah melalui kehidupan kita sehari hari yang biasa dan sederhana. Memang untuk melakukannya tidaklah semudah  membalikkan telapak tangan, namun sebagai pengikut Yesus kita harus meyakini bahwa kita mampu untuk melampauinya , Yesus sendiri bersabda : “ Aku menyertaimu sampai akhir zaman” itu  berarti setiap saat Yesus  siap untuk menolong kita, Ia akan bertindak tepat pada waktunya , asal kita mau melibatkan Yesus Tuhan kita dalam segala persoalan hidup kita.

Doa

Ya Tuhan, bimbinglah langkah hidup kami, Semoga kami mampu bersaksi ditengah tengah masyarakat kami, bukan hanya dengan kata kata saja. Amin

 

 

 

Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.


October 26, 2022

RENUNGAN HARIAN SELASA 22 NOVEMBER 2022

Kalender Liturgi Selasa 22 Nov 2022

PW S. Sesilia, Perawan dan Martir
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I Why 14:14-20
Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci.  Ia berseru dengan suara nyaring  kepada Dia yang duduk di atas awan itu, "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak." Maka Dia yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak."
Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota  dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 96:10.11-12.13
Tuhan datang menghakimi bumi.
*Katakanlah di antara bangsa-bangsa:  "Tuhan itu Raja!  Dunia ditegakkannya, tidak akan goyah.  Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
*Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai.
*Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,  dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.


Bait Pengantar Injil  Why 2:10c
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan,  dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Bacaan Injil  Luk 21:5-11
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah  dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka,  "Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun  dibiarkan terletak di atas batu yang lain." Lalu murid-murid bertanya,  "Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi?  Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?"  Jawab Yesus, "Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan.  Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku,  dan berkata,  'Akulah Dia' dan 'Saatnya sudah dekat.'  Janganlah kalian mengikuti mereka.  Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan,  janganlah kalian terkejut.  Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu,  tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera."  Kemudian Yesus berkata kepada mereka,  "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan.  Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat,  dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan.  Dan akan terjadi juga  hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Orang bertanya tanya adalah sesuatu yang biasa, baik anak kecil maupun orang dewasa, semuanya bisa bertanya. Apalagi mengenai hal hal yang aneh dan baru, orang tentu akan bertanya. Namun pertanyaan tentang suatu keruntuhan atau kesudahan hidup manusia tidak mudah untuk dijawab.  Inilah situasi akhir zaman yang digambarkan dalam bacaan Injil Lukas hari ini. “Guru, bilamana kah hal ini akan terjadi? Dan apakah tandanya kalau itu akan terjadi”  Pertanyaan “kapan dan bagaimana” kerap kali menghinggapi pikiran kita. Persoalannya apakah dengan jawaban yang jelas lalu kita siap? Apakah kita semakin tenang bila kita mengetahui dengan jelas dan detail mengenai masa depan, atau mengenai akhir hidup kita dan dunia yang kita huni ini? Yesus mengingatkan kita untuk “ waspada “. Orang yang waspada adalah orang yang siap menghadapi segala kemungkinan. Dia bukan orang yang gegabah dan merasa diri kuat. Orang waspada selalu membuat indranya semakin tajam. Segala gerak gerik dan suara yang mencurigakan  selalu di waspadai. Mengapa ? “Saatnya sudah dekat”  Gambaran akhir tahun liturgi yang sebentar lagi kita rayakan dalam Ekaristi menjadi sinyal bagi kita semua. Kita semua satu per satu, juga akan mengakhiri hidup didunia ini  Liturgi kita pada awal bulan November sudah mengingatkan  hal itu dengan dua perayaan : Hari Raya Semua Orang Kudus  dan Peringatan Arwah Semua Orang Beriman. Bagaimana dengan diri kita berhadapan dengan akhir zaman? 

Butir permenungan

Sekarang ini banyak orang yang melakukan sesuatu dengan kedok atas nama Tuhan. Mereka mengajak untuk melakukan hal hal negatif dengan menggunakan alasan sebagai murid-Nya.  Pengalaman pribadi saya dengan rekan kerja yang seiman. Sebagai pendatang baru, dikota orang, saya merasa senang mempunyai rekan kerja seiman dan berharap bisa bertumbuh bersama dalam iman. Ia sering mengajak saya pergi ke gereja bersama, atau jalan jalan  bahkan menginap di kostnya. Seirang berjalannya waktu, ia mulai menunjukkan karakter aslinya. Ia suka pergi hingga larut malam, minum minuman keras, berfoya foya dan datang terlambat dikantor. Setelah mengetahui hal tersebut, saya berusaha untuk menjaga jarak dengannya. Setiap diajak pergi bersama saya menolaknya. Meski dianggap sombong olehnya, saya tetap berteman dengannya, tetapi tidak lebih dari rekan kerja di kantor.  Saya bersyukur karena Tuhan memperingatkan saya sebelum saya ikut terjerumus. Saya percaya Roh Kudus yang memimpin  dan menjaga saya sehingga saya tidak terjatuh dalam hal  hal yang negatif sekaligus bisa tetap menjaga relasi dengn teman tersebut.  St. Teresa dari Avila pernah berkata , “ Bila segalanya menjadi berat, pandanglah salib Kristus, memandang salib Kristus berarti belajar untuk mengusahakan segala sesuatu dengan rela demi kasih kepada Kristus”  Memang hidup didunia ini tidak lepas dari penderitaan, namun bukan berarti kita menyerah terhadap penderitaan yang menimpa kita. Penderitaan memang tidak menyenangkan , namun bila semuanya ditanggung karena kasih kepada Kristus, maka salib yang berat itu menjadi ringan

Doa

Ya Tuhan yang baik, anugerah kan kita kekuatan untuk tetap setia kepada-Nya dan berani menanggung segala kesulitan. Amin.

 

 

 

 

 

Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan,  dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

RENUNGAN HARIAN SENIN 21 NOVEMBER 2022

Kalender Liturgi Senin 21 Nov 2022

PW S. Maria Dipersembahkan kepada Allah


Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Why 14:1-3.4b-5
Aku, Yohanes, melihat. Sungguh, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang. Pada dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya. Lalu aku mendengar suatu suara dari langit  bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu bunyinya seperti permainan kecapi. Seratus empat puluh empat ribu orang itu menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk serta tua-tua. Tidak seorang pun dapat mempelajari nyanyian itu selain ke seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi.  Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba  ke mana saja Ia pergi.  Mereka ditebus dari antara manusia  sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.  Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta;  mereka tidak bercela.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6
Inilah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
*Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
*Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan, dan tidak bersumpah palsu.
*Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah,  penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil Mat 24:42a.44
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah,  sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Bacaan Injil  Luk 21:1-4
Di bait Allah, tatkala mengangkat muka,  Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka  ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Ketika usianya baru tiga tahun, Santa Perawan Maria dibawa oleh kedua orangtuanya, St. Yoakim dan St. Anna, ke Bait Allah di Yerusalem. Seluruh hidup Maria dipersembahkan kepada Allah. Tuhan telah memilih Maria untuk menjadi Bunda dari Putera-Nya, Yesus. Santa Maria gembira dapat mulai melayani Tuhan di Bait Suci. Dan St. Yoakim serta St. Anna juga merasa bahagia dapat mempersembahkan puteri kecilnya yang kudus kepada Tuhan. Mereka percaya bahwa Tuhan telah mengirimkan Maria kepada mereka. Di Bait Allah, Imam Besar menerima kanak-kanak Maria. Ia akan ditempatkan di antara para gadis yang dipersembahkan bagi kepentingan doa dan pelayanan Bait Suci. Imam Besar mencium serta memberkati kanak-kanak suci itu, ia tahu bahwa Tuhan telah merancangkan suatu hal besar baginya. Kanak-kanak Maria tidak menangis atau pun merengek dan kembali kepada orangtuanya. Ia datang dengan amat girangnya ke altar sehingga semua orang yang ada di Bait Allah jatuh hati kepadanya. St. Yoakim dan St. Anna pulang kembali ke rumah mereka. Mereka memuliakan Tuhan oleh karena puteri mereka terberkati. Maria tetap tinggal di Bait Allah, di mana ia tumbuh dewasa dalam kekudusan. Maria melewatkan hari-harinya dengan membaca Kitab Suci, berdoa serta melayani para imam di Bait Suci. Ia menenun kain halus serta menjahitnya menjadi baju-baju yang indah. Maria dikasihi oleh para gadis yang lain sebab ia amat lembut hati. Maria berusaha untuk melakukan semua kewajibannya dengan sebaik-baiknya agar dapat menyenangkan hati Tuhan. Maria bertumbuh dalam rahmat Tuhan sehingga semakin nyatalah kemuliaan Tuhan.  Kita mengenal pepatah lain “do ut des” artinya saya memberi supaya saya diberi. Secara manusiawi , hal ini tidaklah buruk, asal orang yang diberi itu membalasnya dengan lkhlas. Kebijaksanaan dalam pepatah ditujukan untuk mengingatkan orang yang hanya bisa meminta dan tidak pernah memberi. Memberi dalam sebuah persembahanpun kadang tidak luput dari nuansa paket “ do ut des” Kapan memberi itu disebut persembahan? Ketika pemberian itu tidak didasarkan pada harapan agar dibalas , tetapi pada cinta kasih dan iman sejati. Kita memberi dengan kerelaan hati,  Selanjutnya kita serahkan kepada kehendak Tuhan. Kapan kita akan menerima dan dalam bentuk apa, Kita dapat menerima kebaikan Tuhan yang mempunya cara sendiri untuk mengganjar orang yang bermurah hati, bahkan untuk yang berani bertaruh akan kebaikan Tuhan, yakin suatu saat akan mendapatkan anugerah lebih besar berlipat ganda Persembahan hati mempunyai nilai ilahi, yaitu dengan memberi sesuatu yang berharga berarti kita mengumpulkan harta di surga (Mat 6:20) Memberi adalah tanda kasih, indah namun menuntut kurban. Ada rasa sakit didalamnya, karena memberi berarti melepaskan sesuatu dari yang dimilikinya. Semakin berharga yang kita lepaskan, semakin berat rasanya memberi. Tidak heran Bunda Teresa dari Kalkuta mengatakan bahwa mencintai  berarti memberi sampai terasa sakit. Ketika  orang bersedia memberi , meskipun terasa sakit namun melakukannya dengan tulus, ada cinta didalamnya. Dalam Injil hari ini, Yesus memuji persembahan janda miskin. Meskipun sang janda hanya mempersembahkan uang dua peser, namun dia memberi dari kekurangannya, Dibalik persembahannya tersembunyi pengorbanan yang besar, Dia  mempersembahkan uang yang sangat berarti bagi hidupnya, Orang orang lain mungkin memberi persembahan yang jauh lebih besar darinya. Meski demikian mereka memberi kelebihan. Persembahan itu tidak mengganggu kenyamanan hidup mereka.  Pada peringatan Santa Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah hari ini , kita diajak merenungkan bahwa persembahan bukan melulu berupa barang, bangunan, atau uang , tetapi lebih berharga lagi kalau yang dipersembahkan diri pribadi kita , hati seutuhnya dan seluruh kehidupan kita.

Butir permenungan

Persembahan janda miskin ini menyadarkan  kita , sering kita menyatakan mencintai Tuhan, Beranikah kita mempersembahkan sesuatu yang berharga untuk-Nya? Di tengah kesibukan, bersediakah kita memberi waktu untuk  berdoa   dan bergabung dalam pelayanan rohani? Relakah kita mempersembahkan sebagian penghasilan kita untuk mendukung karya misi Gereja? Cinta tidak berhenti dengan kata kata belaka. Ibarat pohon, cinta menjadi penuh ketika berbuah. Berbuah berarti berbagi berkah bagi sesama, terutama yang membutuhkan, Memang itu sakit namun sangat indah.

Doa

Ya Tuhan , ajarilah kami membuktikan kasih kami kepada-Mu melalui persembahan diri yang tulus demi perkembangan Kerajaan Kasih-Mu di dunia ini. Amin.

 

 

 

 

Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah,  sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

October 25, 2022

RENUNGAN HARIAN MINGGU 20 NOVEMBER 2022

Kalender Liturgi Minggu 20 Nov 2022

Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  2Sam 5:1-3
Sekali peristiwa  datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron.
Mereka itu berkata,  "Ketahuilah, kami ini darah dagingmu.  Telah lama, yakni ketika Saul masih memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel.  Lagipula Tuhan telah berfirman kepadamu:  Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel,  dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel."  Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Daud di Hebron,  lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di sana,  di hadapan Tuhan.  Kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.
Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 122:1-2.4-5
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.
*Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku,  "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."  Sekarang kaki kami berdiri  di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
*Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan,  untuk bersyukur kepada nama Tuhan  sesuai dengan peraturan bagi Israel.
Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan,  kursi-kursi milik keluarga raja Daud.

Bacaan II  Kol 1:12-20
Saudara-saudara,  semoga kamu mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa,  yang membuat kamu layak mendapat bagian  dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus  di dalam Kerajaan Terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan  dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih,  di dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita,  yaitu pengampunan dosa.  Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan,  Dia adalah yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan,  karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu,  yang ada di surga dan yang ada di bumi,  yang kelihatan dan yang tidak kelihatan,  baik singgasana maupun kerajaan,  baik pemerintah maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada mendahului segala sesuatu,  dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat.  Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati,  sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu  dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mrk 11:9.10
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!  Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa kita Daud.

Bacaan Injil  Luk 23:35-43
Ketika Yesus bergantung di salib, pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi mengejek-Nya,  "Orang lain Ia selamatkan,  biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah!"  Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia;  mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata,  "Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" Ada juga tulisan di atas kepala-Nya,  "Inilah Raja Orang Yahudi".  Salah seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Yesus,  katanya, "Bukankah Engkau Kristus?  Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami!"  Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya,  "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah?  Padahal engkau menerima hukuman yang sama!  Kita memang selayaknya dihukum,  sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."  Lalu ia berkata kepada Yesus,  "Yesus, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja!"  Kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga  engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
Demikianlah Sabda Tuhan. 

Renungan.

Iesus Nazareth Rex Iudeourum (INRI), “Yesus, orang Nasaret, Raja orang Yahudi” (Yoh 19 : 19), tersurat jelas pada bagian atas salib Yesus Mengapa Pilatus menuliskan keterangan panjang lebar? Apakah dia mendapat kan keyakinan bahwa Yesus benar benar Raja setelah bertanya “ Engkaukah  raja orang Yahudi” (Luk 23:3), dan Yesus mengamininya? Apakah Pilatus memang percaya kepada-Nya? Sulit memang melihat seorang raja yang bersengsara, dan bahkan mengalami hukuman berat di kayu salib, sebuah bentuk hukuman yang amat hina. Yesus Raja yang disejajarkan dengan mereka para penjahat besar.  Kesulitan memandang Dia sebagai Raja , bukan saja dialami oleh orang orang pada zaman itu, melainkan juga diabad modern ini. Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam yang kita rayakan hari ini menantang kita seluruh umat beriman untuk berani mengakui bahwa memang Dialah Raja, Sang Empunya kehidupan ini. Kaju salib adalah tahta-Nya , duri jadi mahkota-Nya. Dialah Raja  yang rela menanggung hukuman bagi umat-Nya, . Pujian bagi-Nya adalah ejekan , olokan dan caci maki. Namun dari tahta-Nya , Ia bersabda, “ Ya ,Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”. Sebuah peristiwa yang sungguh diluar akal sehat manusia. . Raja , menanggung hukuman. Dan masih berdoa supaya Bapa di Surga mengampuni orang orang yang yang melaksanakan penghukuman terhadap-Nya. Dan Dialah Allah , Allah yang mencintai , mengasihi, menyayangi umatnya. Dialah Allah yang kita imani. Yang datang sebagai Raja , bukan untuk menghukum, melainkan untuk dihukum, menggantikan kita , menebus dosa dosa kita.  Pengakuan benar benar terungkap dari kedalaman hati , ketika seorang pribadi secara jujur mengakui keterbatasan dan kelemahan dirinya. Seorang penjahat yang disalibkan yang berani berkata “Yesus ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja” adalah seorang yang jujur mengakui kelemahan dirinya.  Seorang penjahat adalah seorang yang merasa dirinya hebat, mempunyai kekuatan dan kekuasaan  untuk memporak porandakan segala sesuatu yang ada disekitarnya, bahkan dia merasa berkuasa atas hidup orang lain. Namun pada akhirnya , dengan jujur dia mengakui ternyata ada seseorang yang lebih hebat daripada dirinya.Orang yang disalibkan bersama dirinya ini memberi harapan baru. Sang penjahat tidak mempersoalkan kesalahan apa yang telah dilakukan orang satu ini, tetapi dia yakin orang satu ini memberikan jaminan hidup yang lebih baik. Yesus ingatlah akan aku , apabila Engkau datang sebagai Raja. Demikianlah kita para pendosa yang telah ditebus oleh-Nya , yang sering sekali terseret dalam kegelapan dunia , Marilah kita kembali kepada-Nya. Jangan biarkan kegelapan menguasai kita dan saudara saudara kita. Tinggallah dalam Kristus, Raja kita. Didalam Dialah kepenuhan Allah , dan dengan Darah-Nya kita diperdamaikan dengan Allah.  Inilah sukacita kita, sukacita para pengikut Kristus , yang mengakui  Yesus sebagai Tuhan dan Raja. Dialah pemimpin segala pergerakan kita didunia .Ia memimpin dengan gerak Roh Kasih Allah . Dialah Raja , Dialah Gembala, Dialah Tuhan  Kepada-Nya lah kita menyampaikan pujian dan kemuliaan.  

Butir  permenungan.

Dalam sejarah umat manusia , mungkin Kristus adalah satu satunya Raja yang tidak biasa . Tidak seperti kebanyakan raja yang dirumah sakit mewah dengan ditemani oleh para dokter, Yesus terpaksa dilahirkan dikandang hina  dengan hanya dijagai para gembala dan hewan hewan peliharaan mereka. Karena tidak ada tempat bagi-Nya di rumah rumah penginapan. Bukanlah disambut secara meriah dengan pesta dan kembang api lazimnya penyambutan terhadap seorang raja yang baru dilahirkan, Yesus dan Maria , ibunya malah harus  diungsikan dari satu tempat ke tempat yang lain, karena Dia dicari cari dan ingin dibunuh oleh Herodes. Masa kecil Yesus dilalui –Nya bukan di istana megah melainkan dirumah-Nya yang sederhana dikampung Nazareth. Ketika tiba waktu baginya untuk mulai berkarya tidak ada perayaan yang besar untuk itu, selain upacara pembabtisan sederhana yang dipimpin oleh Yohanes dengan disaksikan para pendosa yang ingin diselamatkan.  Berbeda  dengan kebanyakan raja pada zamannya yang harus dilayani oleh rakyat dan pembantu pembantunya. Yesus sebaliknya hidup-Nya seluruhnya , diabdikan untuk melayani mereka yang datang kepada-Nya. Selama tiga tahun berada di dunia ini, dalam perjalanan-Nya dari satu desa kedesa yang lain dan dari satu kota kekota berikutnya, Yesus sekalipun tidak pernah dikawal layaknya seorang raja. Dia hanya didampingi 12 orang  sahabat-Nya yang setia dan beberapa wanita yang telah Dia selamatkan. Kedatangan-Nya ke berbagai tempat tidak pernah dielu elukan oleh para bangsawan dan mereka yang mempunyai kedudukan tinggi dalam pemerintahan dan masyarakat, sebaliknya kemanapun Dia datang, Dia  selalu disambut oleh banyak orang miskin , orang sakit, orang lumpuh, orang buta , orang tuli dan sebagainya. Tidak seperti para raja lainnya yang menghabiskan hari hari hidupnya dengan bersenang senang di istana kerajaan, Yesus semasa hidup-Nya berkunjung kemana mana bukan saja untuk  mewartakan kabar gembira kerajaan Allah tetapi juga untuk menyembuhkan dan menolong banyak orang yang dijumpai dalam perjalanan-Nya. Bukan seperti kebanyakan raja yang mengorbankan hidup rakyatnya untuk menyelamatkan diri mereka , Yesus sebaliknya , menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan orang orang yang Dia kasihi , bahkan lebih dari itu.

Doa.

Ya Yesus, Raja segala Raja , Engkaulah Raja kami yang sejati , Engkau datang bukan untuk dilayani melainkan melayani, kami para hamba-Mu. Semoga kami mau belajar rendah hati dari-Mu. Amin.

 

 

 

 

 

 

Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!  Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa kita Daud.