Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

February 27, 2021

RENUNGAN HARIAN RABU 10 MARET 2021

 Kalender Liturgi Rabu 10 Mar 2021

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Ul 4:1.5-9
Di padang gurun seberang Sungai Yordan  Musa berkata kepada bangsanya,  "Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan,  supaya kamu hidup  dan memasuki serta menduduki negeri  yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu.  Ingatlah,  aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu,  seperti yang diperintahkan kepadaku oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri,  yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.   Lakukanlah itu dengan setia,  sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu  di mata bangsa-bangsa.  Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata:  Memang bangsa yang besar ini  adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.  Sebab bangsa besar manakah  yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya  seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil  seperti seluruh hukum,  yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?  Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah,  supaya jangan engkau melupakan hal-hal  yang dilihat oleh matamu sendiri itu,  dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu  seumur hidup.  Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu cucumu serta cicitmu."
Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 147:12-13.15-16.19-20
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!
*Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem,  pujilah Allahmu, hai Sion!
Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
*Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.  Ia menurunkan salju seperti bulu domba  dan menghamburkan embun beku seperti abu.
*Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub,  ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.  Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa,  dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:63b.68a
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.  Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil  Mat 5:17-19
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,  "Janganlah kamu menyangka,  bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat  atau kitab para nabi.  Aku datang bukan untuk meniadakannya,  melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu:  Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun  tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,  sebelum semuanya terjadi.  Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat  sekalipun yang paling kecil,  dan mengajarkannya demikian kepada orang lain,  ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah  di dalam Kerajaan Surga.  Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan  segala perintah Taurat,  ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Sabda Yesus: “Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan Hukum Taurat atau Kitab Para Nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk menggenapinya” Kukira akan mengurangi hukum dan aturan aturan Siapa yang tidak senang jika aturan hidup ini sedikit dan enak enak? Maunya kan?  Ternyata kedatangan Yesus untuk menggenapinya. Bisa jadi melengkapi , maksudnya memberi roh, semangat atau spiritualitas yang lebih dalam sehingga orang diajak melaksanakan hukum tidak sekedar menjalankan aturan. Itu belum cukup menurut Yesus. Apa yang kurang? Roh nya , daya dorong dari dalam yang kurang, apa itu . Kasih.   Kasih telah diajarkan oleh Yesus , namun juga telah dihidupi-Nya sendiri sampai   Golgota . Ya, kasih yang dilaksanakan-Nya sampai disalib. Ia mengajarkannya dan memperjuangkan kebenaran tidak dengan kekerasan , namun dengan kasih, Disini kelihatan semangat dibelakang menjalankan hukum, bukan hanya tujuannya saja tetapi caranya. Kasih tidak diperjuangkan dengan kekerasan. Maka ketika kekerasan yang bicara , Yesus diam.  Yesus sekarang ini tidak hadir dalam wujud manusia, namun dalam rupa Roh Kudus.  Roh Nya tetap menyemangati, mendorong, mengobarkan dan membuat kita berani untuk bertindak. Menjadi murid Yesus tidak hanya saat kita mengalami pengalaman yang biasa biasa, atau pengalaman yang enak enak saja. 

Butir Permenungan.

Menjadi murid Yesus berarti harus berani memikul salibnya dan berjalan dibelakang Yesus.  Singkatnya, menjadi murid Yesus harus berani menderita, dalam untung dan malang. Sementara kita kita ini cenderung menghindari hal hal yang tidak enak, cenderung mencari jalan pintas. Padahal berhadapan dengan kesulitan, kesusahan, walau kecil kecil , tetap dibutuhkan kesetiaan untuk menuju kebahagiaan yang sejati. Bagaimana sikap, daya dorong kita dalam mengikuti Sang Guru kita yang berjalan memikul salib ?.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik , bantulah kami umat-Mu untuk berani memikul salib kami dan berjalan dibelakang-Mu. Amin.

 

 

 

 

 

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.

Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

RENUNGAN HARIAN SELASA 9 MARET 2021

Kalender Liturgi Selasa 9 Mar 2021

PF S. Fransiska dari Roma, Biarawati
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  T.Dan 3:25.34-43
Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api,  Azarya berdiri dan berdoa;  Ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya,  "Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya,  dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali daripada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu,  dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji  memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut.  Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa, dan sekarang kamipun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami. Dewasa inipun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan;  tidak ada pula tempat  untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan. Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun.  Demikian hendaknya kurban kami di hadapan-Mu pada hari ini  berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya pada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa  dan dengan takwa kepada-Mu,  dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan, tetapi perlakukankanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu  dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan."
Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 25:4b-5b.6.7c.8-9
Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
*Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan,  tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.  Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,  sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
*Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
*Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum  dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil  Yl 2:12-13
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Bacaan Injil  Mat 18:21-35
Sekali peristiwa, Petrus datang kepada Yesus dan berkata,  "Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?  Sampai tujuh kali?"  Yesus berkata kepadanya, "Bukan!  Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.  Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja  yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.  Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang  yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya,  raja itu memerintahkan  supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya  untuk membayar hutangnya.  Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya:  Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.  Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.  Tetapi ketika hamba itu keluar,  ia bertemu dengan seorang hamba lain  yang berhutang seratus dinar kepadanya.  Ia menangkap dan mencekik kawannya itu,  katanya: Bayar hutangmu!  Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya:  Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.  Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara  sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih  lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.  Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi  dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat!  Seluruh hutangmu telah kuhapuskan  karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu  seperti aku telah mengasihi engkau?
Maka marahlah tuannya itu  dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo,
sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.  Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu  dengan segenap hatimu."
Demikianlah Sabda Tuhan. 

Renungan.

Dalam setiap budaya dimuka bumi ini setidaknya ada tiga kata yang selalu diajarkan sejak usia dini : terima kasih, tolong dan maaf. Kendati demikian, tidak mudah pula menjalankannya setelah dewasa. Kata yang paling sulit untuk dikatakannya adalah maaf dan yang paling sulit untuk dilakukan adalah   memaafkan. Memang tidak mudah minta maaf apalagi memaafkan orang lain. Pepatah menyatakan, “to err is human, but forgive is divine”, berbuat salah dan dosa adalah kodrat kemanusiaan, tetapi mengampuni adalah kodrat Illahi. Allah Bapa yang dalam Yesus Kristus telah mewahyukan pengampunan sebagai kabar gembira dan warta pembebasan. Itulah cara untuk meretas jalan baru, memutus mata rantai balas dendam dan kekerasan. Yesus tak hanya mengajarkan tetapi melaksanakannya  dalam pengajaran dan teladan hidupnya. Bahkan disaat saat akhir ketika meregang nyawa , yang terucap adalah kata kata pengampunan, :” Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Ia mengatakan kepada Petrus untuk mengampuni 70x7, ini berarti pengampunan tanpa batas karena ‘Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia”  Melalui pembaptisan , kita semua telah dipanggil dan diangkat menjadi anak anak Allah  serta mendapatkan anugerah hidup Ilahi. Salah satu ukuran menilai diri sendiri sejauh mana kita telah menjadi Anak Allah dan hidup Ilahi telah merasuki  diri kita adalah kemampuan untuk mengampuni. Semakin meningkat kemampuan kita untuk mengampuni, maka semakin meningkat pula kualitas hidup Ilahi dalam diri kita.

Butir permenungan

Cinta Allah  yang sempurna terwujud dalam belas kasihan-Nya yang tiada batas . Entah sudah berapa kali telah kita daraskan doa Bapa Kami. Semoga setiap kali mendoakannya , kita juga serius memohon rahmat agar kita bertumbuh dalam belas kasih Allah dan dimampukan untuk mengampuni.

Doa.

Ya Bapa yang maharahim, berilah kami umat-Mu  kemampuan untuk meningkatkan pengampunan kami kepada sesama. Amin.

 

 

 

 

 

 

Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

February 25, 2021

RENUNGAN HARIAN SENIN 8 MARET 2021

Kalender Liturgi Senin 8 Mar 2021

PF S. Yohanes a Deo, Biarawan
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  2Raj 5:1-15a
Naaman, panglima raja Aram,  adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan
kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel.  Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman.  Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya,  "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu,  tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya,  "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu."  Maka jawab raja Aram, "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel."  Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel,  yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."  Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, "Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku." Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya,
dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya,  "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel." Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.  Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan,  "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan,  maka tubuhmu akan pulih kembali,  sehingga engkau menjadi tahir."  Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata,  "Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar  dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!  Bukankah Abana dan Parpar, sungai - sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat  serta berkata kepadanya, "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar  kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya?  Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu:  Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali  dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu.  Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak,  dan ia menjadi tahir.  Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya  kepada abdi Allah itu.  Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu,  bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel.  Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!"
Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 42:2.3;43:3.4
Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup.  Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
*Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
*Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup.  Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
*Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus  dan ke tempat kediaman-Mu!
*Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah,  menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku,  dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil  Mzm 130:5.7
Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

Bacaan Injil  Luk 4:24-30
Ketika Yesus datang ke Nazaret,  Ia berkata kepada umat di rumah ibadat,  "Aku berkata kepadamu,  sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.  Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar:  Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan,  dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.  Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka,  melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon.  Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel,  tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan,
selain dari pada Naaman, orang Siria itu."  Mendengar itu,  sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.  Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota  dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak,  untuk melemparkan Dia dari tebing itu.  Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Sabda Tuhan. 

Renungan.

Di dalam diri manusia ada kecenderungan untuk mempertahankan sesuatu yang mereka anggap berharga. Yang dimaksud “sesuatu“ disini bisa berupa harta milik, pangkat, kedudukan, kehormatan, Bisa jadi, yang dianggap berharga adalah seseorang yang dicintai atau dibanggakan. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang dihargai bisa membuat manusia merasa kehilangan bagian dari dirinya. Itulah yang dinamai kelekatan. Hal yang sama terjadi ketika Tuhan Yesus dipandang dengan penuh kekaguman oleh para tetangganya, ketika Dia menyampaikan pengajaran yang amat memikat. Mereka ingin memiliki Tuhan Yesus bagi mereka sendiri. Namun , Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia datang juga untuk bangsa bangsa lain. Serentak yang menjadi pendengar Dia waktu itu sangat marah. Aneh bagi mereka bahwa bahwa Tuhan Yesus yang dilahirkan dari kalangan mereka ternyata berkarya juga bagi bangsa lain. Rasa ingin memiliki Tuhan Yesus secara eksklusif membuat mereka tidak peka lagi pada kebutuhan orang atau bangsa lain. Bagi mereka , Tuhan Yesus bisa mereka banggakan sebagai penambah gengsi. Perasaan kecewa pada misi Tuhan Yesus yang  ditujukan untuk semua bangsa membuat mereka bertindak naif. Tuhan Yesus mereka halau keluar kota untuk dilemparkan ke jurang. Aneh memang, sikap mereka seperti sikap orang yang marah karena kasihnya tidak terbalas. Padahal yang mereka lakukan bukanlah sikap kasih. Mereka memperlakukan Tuhan Yesus sebagai alat untuk menaikkan gengsi atau harga diri. Ketika alat itu tidak mau diajak kompromi, lebih baik dilempar saja. Tuhan Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa kasih pada hakekatnya menyelamatkan, dan keselamatan hendaknya ditawarkan kepada semua saja yang membutuhkan tanpa pandang bulu.  Hari ini Tuhan Yesus mengajar kita untuk tidak iri jika keselamatan juga ditawarkan kepada bangsa lain, orang lain, bahkan orang orang yang mungkin tidak dari golongan kita. Jika kita mengakui dengan iman bahwa Tuhan Yesus adalah penyelamat dunia, kita hendaknya sadar bahwa dunia itu jauh lebih lebar daripada dari pada kelompok kita, gereja kita, atau bangsa kita.

Doa.

Ya Tuhan yang maha kasih, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini, semoga kami melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya,  sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.


 

 

RENUNGAN HARIAN MINGGU 7 MARET 2021

Kalender Liturgi Minggu 7 Mar 2021

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Kel 20:1-17
Di Gunung Sinai Allah berfirman begini:  "Akulah Tuhan, Allahmu,  yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku.  Jangan membuat bagimu patung  yang menyerupai apa pun yang ada di langit,  atau yang ada di bumi atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya,  sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu,  yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat  dari orang-orang yang membenci Aku.  Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku, dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah  orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja  dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu.  Maka janganlah melakukan sesuatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang-orang yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya  Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia Beristirahat.  Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.  Hormatilah ayah dan ibumu,  supaya lanjut umurmu  di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh.  Jangan berzinah.  Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu.  Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya,  atau hamba sahayanya, lembu atau keledainya,  atau apa pun yang dimiliki sesamamu."
Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 19:8.9.10.11
Pada-Mu, Ya Tuhan, ada sabda kehidupan abadi.

*Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa;  peraturan Tuhan itu teguh,  memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

*Titah Tuhan itu tepat,  menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni,
membuat mata berseri.
*Takut akan Tuhan itu suci,  tetap untuk selamanya;  hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.  *lebih indah dari pada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bacaan II  1Kor 1:22-25
Saudara-saudara,  orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib.  Suatu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah!  Sebab yang bodoh dari Allah  lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.
Demikianlah Sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 3:16
Begitu besar kasih Allah akan dunia,  sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.

Bacaan Injil  Yoh 2:13-25
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat,  Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya  pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.  Maka Yesus membuat cambuk dari tali  lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang para penukar dihamburkan-Nya ke tanah, dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata,  "Ambil semuanya ini dari sini, jangan membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid Yesus bahwa ada tertulis, "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Tetapi orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya, "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami,  bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"  Jawab Yesus kepada mereka,  "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya,   "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini  dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"  Tetapi yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.  Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya  bahwa hal itu telah dikatakan Yesus. Maka percayalah mereka akan Kitab Suci  dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.  Sementara Yesus tinggal di Yerusalem selama Hari Raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.  Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Yesus mengenal mereka semua.  Dan tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya  tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Demikianlah Sabda Tuhan. 

Renungan

Injil hari ini  menyatakan bahwa Sang Bait Allah yang sejati adalah Yesus Kristus  sendiri. Dialah yang mempersatukan Allah dan umat manusia. Allah hadir dan mendatangkan segala yang baik serta menyelamatkan  bagi kita melalui Kristus . Nubuat Yehezkiel menggambarkan bagaimana dari Bait Allah memancar air yang membual dan mengairi segala tempat. Dan lihatlah, semua tempat yang menjadi subur dan pohon pohon menghasilkan buah yang  tidak habis habis.  Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu (1Kor 3:17)  Pada mulanya setiap manusia yang akan dilahirkan kedunia adalah baik dan kudus. Semua sudah Tuhan rancang dengan sempurna, bahkan ketika masih dalam kandungan  (Mazmur 139)   Sayangnya banyak orang tidak menyadari hal ini. Banyak kita jumpai di sekeliling kita pribadi yang tidak mencerminkan gambaran-Nya , bahkan mungkin diri kita juga termasuk di dalamnya?  Banyak hal yang bisa mempengaruhi itu terjadi, misalnya pengaruh  negatif saat dalam kandungan, masa kecil , masa remaja, yang mengakibatkan  luka dan berdampak buruk bagi perkembangan diri kita.  Pertanyaan , saat luka belum dipulihkan, apakah Yang Maha Kudus  tetap berkenan bertahta dalam diri kita?  Ketika saya mengalami hal itu, hati  saya tidak bisa merasakan sukacita . Namun yang lebih menakutkan adalah timbul perasaan takut kehilangan kebersamaan dengan –Nya. Ketika saya mengalami luka yang belum pulih atau belum bisa melepaskan pengampunan, maka saya juga tidak bisa bersatu dengan terang-Nya. Yang saya pikirkan dan harus saya lakukan adalah kembali datang kepada-Nya,  memohon rahmat dan belas kasih-Nya, agar Ia berkenan kembali masuk dalam hati saya dan memberikan pemulihan .Marilah kita menjaga diri kita untuk selalu hidup dalam kekudusan, sehingga kita tidak kehilangan kebersamaan dengan-Nya dan kita bisa menjadi gambaran-Nya.  

Doa

Ya, Allah tuntunlah kami dengan terang Roh Kudus-Mu agar kami seluruh umat-Mu  saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lain , Amin

 

 

 

 

 

 

 

Begitu besar kasih Allah akan dunia,  sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.


RENUNGAN HARIAN SABTU 6 MARET 2021

Kalender Liturgi Sabtu 6 Mar 2021
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Mi 7:14-15.18-20
Nabi berkata,  "Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu ,
kambing domba milik-Mu sendiri.  Mereka terpencil,  mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala.  Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib  seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran  yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri?  Yang tidak murka untuk selama-lamanya,  melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.  Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham  sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah  kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!
Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12
Tuhan adalah penyayang dan pengasih.
*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
  Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!  Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,  yang menyembuhkan segala penyakitmu!  Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
*Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.  Tidak pernah Ia memperlakukan kita  setimpal dengan dosa kita,  atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
*Setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan  atas orang-orang yang takut akan Dia!  Sejauh timur dari barat,  demikian pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

Bait Pengantar Injil  Luk 15:18
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku  dan berkata kepadanya,
"Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa."

Bacaan Injil  Luk 15:1-3.11-32
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa
  biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.  Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya,  "Ia menerima orang-orang berdosa  dan makan bersama-sama dengan mereka."  Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka, "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya,
'Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita  yang menjadi hakku.'
Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu  di antara mereka.
Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu
lalu pergi ke negeri yang jauh.  Di sana ia memboroskan harta miliknya itu  dengan hidup berfoya-foya.  Setelah dihabiskannya harta miliknya,
timbullah bencana kelaparan di negeri itu  dan ia pun mulai melarat.
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.  Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi.  Lalu ia ingin mengisi perutnya  dengan ampas yang menjadi makanan babi itu,  tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.  Lalu ia menyadari keadaannya, katanya:  'Betapa banyak orang upahan bapaku  yang berlimpah-limpah makanannya,  tetapi aku di sini mati kelaparan.  Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku  dan berkata kepadanya:  Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa;  aku tidak layak lagi disebutkan anak Bapa;  jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.'  Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.  Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu berlari mendapatkan dia  lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak Bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, 'Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, dan pakaikanlah kepadanya; kenakanlah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya.  Dan ambillah anak lembu tambun itu,  sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.  Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.  Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.  Jawab hamba itu, 'Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali anak itu dengan selamat.'  Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya,  'Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa,  dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak Bapa  yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.'  Kata ayahnya kepadanya, 'Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.  Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
Demikianlah Sabda Tuhan. 

Renungan.

Andre , narapidana LP Lowokwaru, Malang Jatim merasa senang karena tidak lama lagi dia akan menghirup udara bebas setelah mendekam selama 5 tahun karena kasus narkoba. Selama didalam penjara, dia sungguh menyadari dan menyesali perbuatannya yang merusak dirinya dan mencemarkan nama baik keluarga serta menghancurkan orang lain . Setelah keluar dari penjara, dia berniat akan bertobat dan menjadi orang baik.  Namun, setelah dia bebas dari penjara, keluarga, lingkungan dan Gereja dan masyarakat ternyata tidak mau menerimanya. Hal ini yang membuat dia sedih dan tertekan . Dia ingin hidup baru tetapi keluarga dan masyarakat tidak memberi kesempatan kepadanya untuk memperbarui diri.  Orang sering memberi stigma atau cap jelek pada seseorang berbuat kesalahan atau dosa, untuk seterusnya dia dianggap sebagai pendosa yang harus dijauhi. Padahal orang itu sudah bertobat dan kembali kejalan yang benar. Hal ini yang membuat orang berpikir, tidak ada gunanya bertobat dan hidup baik karena masyarakat toh tetap tidak menerimanya. Keadaan ini yang menyebabkan orang kembali melakukan kejahatan yang sama. Apakah Allah juga selalu mengingat dosa dosa manusia dan tidak mau menerima orang berdosa kembali kepada-Nya. Tidak. Dalam Injil hari ini, Allah justru digambarkan sebagai seorang Bapa yang rindu menantikan anaknya yang durhaka kembali pulang kerumahnya. Ia adalah sosok pribadi yang pengampun, yang tidak mengingat ingat dosa dan kesalahan anaknya. Dia mau menerima anaknya yang berdosa. Bagi Allah , apa yang telah terjadi biarlah berlalu. Yang penting orang mau memulai hidup baru bersama Dia. Kesadaran  akan besarnya kerahiman Allah yang mengatasi dosa dan kesalahan manusia inilah yang hendaknya menggerakkan kita untuk datang kepada Allah. Dengan rendah hati kita mohon kerahiman dan pengampunan  dari Allah melalui Sakramen Tobat.

Butir permenungan.

Seberapa pun besarnya dosa kita, kalau kita mau sungguh mengakui, menyesali dan mohon ampun kepada Allah, maka Dia akan mengampuni dosa kita dan menerima kita kembali sebagai anak anak-Nya. Mari kita merayakan  lewat Sakramen Tobat.

Doa.

Ya Tuhan yang maharahim, berilah kami umat-Mu kesadaran untuk lebih sering menerima Sakramen Tobat. Amin.

 

 

 

 

Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku  dan berkata kepadanya,
"Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa."

  

RENUNGAN HARIAN JUMAT 5 MARET 2021

Kalender Liturgi Jumat  5 Mar 2021
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I Kej 37:3-4.12-13a.17b-28
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain,sebab Yusuf itulah anak yang lahir pada masa tuanya;dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya,bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusufdaripada semua saudaranya,maka bencilah mereka itu kepada Yusuf,dan tidak mau menyapanya dengan ramah.Pada suatu haripergilah saudara-saudara Yusufmenggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.Lalu Israel berkata kepada Yusuf,"Bukankah saudara-saudaramu menggembalakankambing domba dekat Sikhem?Marilah engkau kusuruh kepada mereka."Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu,dan didapatinyalah mereka di Dotan.Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka,  mereka telah bermufakatmencari daya upaya untuk membunuhnya.  Kata mereka seorang kepada yang lain,"Lihat, tukang mimpi kita itu datang!Sekarang, marilah kita bunuh dia,dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini,lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya.Dan kita akan lihat nanti,bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!"Ketika Ruben mendengar hal ini,ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka,sebab itu kata Ruben, "Janganlah kita bunuh dia!"Lagi kata Ruben kepada mereka,"Janganlah tumpahkan darah!  Lemparkan saja dia ke dalam sumuryang ada di padang gurun ini,  tetapi janganlah apa-apakan dia."Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan merekadan membawanya kembali kepada ayahnya.Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya,  mereka pun menanggalkan jubah Yusuf,jubah maha indah yang dipakainya itu.Lalu mereka membawa diadan melemparkan dia ke dalam sumur.Sumur itu kosong, tidak berair.Kemudian duduklah mereka untuk makan.Ketika mereka mengangkat muka,kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismaelyang datang dari Gilead  dengan untanya yang membawa damar,balsam dan damar ladam.  Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir.Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu,"Apakah untungnya kita membunuh adik kita itudan menyembunyikan darahnya?  Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini,tetapi janganlah kita apa-apakan dia,karena ia saudara kita, darah daging kita."Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataannya itu.Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat,Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itudengan harga dua puluh syikal perak.Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabdaTuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 105:16-17.18-19.20-21
Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaibyang dilakukan Tuhan.
*Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan,dan menghancurkan seluruh persediaan makanan,diutus-Nyalah seorang mendahului mereka,yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.

*Kakinya diborgol dengan belenggu,lehernya dirantai dengan besi,
sampai terpenuhinya nubuatnya,dan firman Tuhan membenarkan dia.
*Raja menyuruh melepaskan dia,penguasa para bangsa membebaskannya.Dijadikannya dia tuan atas istananya,dan pengelola segala harta kepunyaannya.

Bait Pengantar InjilYoh 3:16
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini,sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,supaya setiap orang yang percaya kepada-Nyaberoleh hidup yang kekal.

Bacaan Injil Mat 21:33-43.45-46
Sekali peristiwa  Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi,  "Dengarkanlah perumpamaan ini, Seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik,  ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu  untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi para penggarap menangkap hamba-hambanya itu: yang seorang mereka pukul,
yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain,  lebih banyak daripada yang semula. Tetapi  mereka pun diperlakukan sama  seperti kawan-kawan mereka.  Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, 'Anakku pasti mereka segani.'  Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.  Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"  Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus,  "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu,  dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain  yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya."  Kata Yesus kepada mereka, "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci:  Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?  Hal itu terjadi dari pihak Tuhan,  suatu perbuatan ajaib di mata kita.  Sebab itu Aku berkata kepadamu,  Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa  yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu."  Mendengar perumpamaan Yesus itu,  imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti  bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. Maka mereka berusaha menangkap Dia,  tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

“Tak punya rasa malu,” gunggam saya saat melihat seorang koruptor berbaju tahanan KPK tersenyum dilayar kaca. Entah apa maksudnya, tetapi senyumnya ini  amat miris. Uang telah memperbudaknya dan kuasa menelanjanginya hingga tidak punya rasa malu. Sungguh aneh ada tawa disaat salah, tetapi ini faktanya.  Kesan demikian berlaku juga saat membaca Injil hari ini. Yesus berkisah tentang para penggarap kebun anggur yang mengkhianati kepercayaan tuannya. Semula mereka hanya diminta untuk mengelola kebun anggur, namun akhirnya mengklaim seluruh hasil sebagai milik mereka. Bahkan tanpa segan , para hamba dan anak sang tuan pun dibunuh.  Untuk konteks sekarang, perumpamaan ini bisa ditafsir dengan relasi antara antara Allah, manusia dan ciptaan-Nya yang lain. Sejak penciptaan, kita dipercaya untuk mengurus seluruh ciptaan-Nya. Saking percaya kepada kita, ia memberikan kehendak bebas tanpa ada intervensi. Tetapi apa jadinya kini? Dengan serakah , kita mengeroyoki alam amat kejam. Tanpa malu rezeki sesama dilahap. Kita menyulap salah jadi benar asal perut terisi, nafsu terpuaskan dan kuasa terpelihara. Segala tentang “saya” harus didahulukan dan untuk segala yang diluar sana, saya tutup mata. Keegoisan jadi idola dan solidaritas dianaktirikan.  Menyikapi hal ini, Paus Fransiskus menyerukan perlunya pertobatan dan sadar akan kerahiman Allah. Allah maharahim selalu ada waktu bagi siapapun  yang mau bertobat. Katanya, “Kerahiman akan selalu lebih besar dari dosa apapun, dan tidak ada seorangpun yang dapat menempatkan batasan batasan kasih Allah yang selalu siap untuk mengampuni” (MV, no 3). Disaat kita berdosa , ingat ada Allah yang menanti kita kembali.

Butir permenungan.

Namun, tobat hendaknya dibarengi rasa malu akan dosa dan niat untuk berubah. Tanpanya, tobat hanya slogan. Memiliki rasa malu akan dosa butuh suara hati yang tahu batas antara salah dan benar. Kelemahan kita saat ini ialah sering mengaburkan batasan tersebut dengan mencari pembenaran pada  kesalahan yang dilakukan. Bila ini sudah mendarah daging , rasa malu tidak mungkin ada imbasnya, niat tobatpun sulit dibangun.  Mari kita mengasah kembali rasa malu akan dosa. “ Tak punya rasa malu” akan dosa akan memangkas keselamatan kita.

Doa

Ya Tuhan yang maharahim, semoga pada masa Pra Paskah ini kami umat-Mu kembali mempunyai rasa malu akan dosa. Amin.

 

 

 

 

Begitu besar kasih Allah akan dunia ini,sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya  beroleh hidup yang kekal.