Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

June 28, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SENIN 2 JULI 2018)

Bacaan Liturgi Senin  2 Juli 2018

Bacaan Pertama  Am 2:6-10.13-16
Beginilah firman Tuhan, "Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku. Sebab mereka menjual orang benar untuk mendapatkan uang, dan orang miskin karena sepasang kasut. Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara. Anak dan ayah pergi menjamah seorang perempuan muda yang sama, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku. Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka. Padahal Akulah yang memusnahkan orang Amori, dari depan mereka; orang-orang Amori yang tingginya seperti tinggi pohon aras dan kuat seperti pohon tarbantin. Aku telah memusnahkan buahnya dari atas dan akarnya dari bawah. Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir, dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kalian menduduki negeri orang Amori. Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum. Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tidak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tidak dapat melarikan diri. Pemegang panah tidak dapat bertahan, orang yang cepat kaki takkan terluput dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23
Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah.
*Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran,
dan mengesampingkan firman-Ku?
*Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia! Engkau bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat,
dan pada lidahmu melekat tipu daya.
*Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu. Engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku Menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. 
Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; waspadalah, jangan sampai Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku;
dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil  Mzm 95:8ab
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Bacaan Injil  Mat 8:18-22
Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, "Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya, "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya, "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." Tetapi Yesus berkata kepadanya, "Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan
orang-orang mati mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Banyak orang berpikir bahwa mengikuti Yesus itu enak dan terjamin. Karena itu banyak orang  mengikuti Dia dengan harapan hidupnya akan sejahtera. Salah seorang yang ingin mengikuti Yesus adalah seorang ahli Taurat. Dia datang kepada Yesus dan mengutarakan keinginannya untuk mengikuti Dia , kemana saja Dia pergi.
Menanggapi keinginan tersebut, Yesus lantas menjelaskan kepadanya bahwa untuk mengikuti Diri-Nya orang harus berani meninggalkan kemapanan, seperti situasi yang enak, nyaman dan terjamin. Yesus bersabda , “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." (Mat 8:20). Seperti Yesus berani meninggalkan kemapanan-Nya, turun dari surga dan datang kedunia untuk menyelamatkan manusia, demikian juga dengan mereka yang ingin ikut Yesus. Dia harus berani meninggalkan kemapanan.
Pertanyaannya, “mengapa kita perlu meninggalkan kemapanan hidup ? Bukanlah itu sesuatu yang wajar? “ Kemapanan memang sesuatu yang wajar. Hanya saja , kalau orang terbuai pada kemapanan, orang akan sulit berkembang. Dari pengalaman orang yang biasa hidup mapan, serba enak dan terjamin, kurang memiliki kedewasaan pribadi maupun rohani, ketika suatu saat dia harus mengalami situasi yang sulit dan penuh tantangan , dia akan mudah mengeluh, menyerah dan tidak berdaya menghadapi itu semua. Sebaliknya , mereka yang terbiasa mengalami situasi yang tidak mapan, nyaman dan penuh perjuangan dalam hidupnya, dia akan tabah dan sabar menghadapi semuanya itu. Keterbatasan membuat dia mampu mempercayakan hidupnya kepada  Tuhan dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Dia akan tetap setia pada komitmennya dan terus berjuang untuk menggapai cita citanya kendati menghadapi kesulitan dan tantangan dalam hidupnya.

Butir permenungan.                  
Pertanyaan untuk kita refleksikan, sejauh mana kita yang telah memutuskan untuk mengikuti Yesus berani meninggalkan pola pikir dan kebiasaan lama kita yang tidak baik? Apakah kita berani menghadapi kesulitan, kekurangan dan tantangan dalam hidup kita? Ataukah kita lebih suka menikmati kemapanan kita atau lari dari kesulitan karena takut menderita?

Doa.
Ya Tuhan yang maha baik, ajarilah kami umat-Mu untuk berani meninggalkan pola pikir dan kebiasaan lama kita yang tidak baik,  dan menggantinya dengan yang sesuai kehendak-Mu.  Amin.






Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan

RENUNGAN HARIAN, (MINGGU 1 JULI 2018)

Bacaan Liturgi 1 Juli 2018

Bacaan Pertama  Keb 1:13-15;2:23-24
Allah tidak menciptakan maut, dan Ia pun tidak bergembira karena mahluk yang hidup musnah binasa. Sebaliknya Ia menciptakan segala sesuatu supaya ada; dan supaya makhluk-makhluk jagat menemukan keselamatan. Racun yang membinasakan tidak ditemukan di antara mereka, dan dunia orang mati tidak merajai bumi. Maka kesucian mesti baka. Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan menjadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b
Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
*Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku.
Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
*Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi-Nya,
dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
*Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku!
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari.
Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan Kedua  2Kor 8:7.9.13-15
Saudara-saudara, hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih,
sebagaimana kamu kaya dalam segala sesuatu: dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu,
dan dalam kasihmu terhadap kami. Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, yakni: Sekali pun kaya, Ia telah menjadi miskin karena kamu, supaya karena kemiskinan-Nya, kamu menjadi kaya. Sebab kamu dibebani bukan supaya orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihanmu mencukupkan kekurangan orang-orang kudus, agar kelebihan mereka kelak mencukupkan kekurangan kamu,
supaya ada keseimbangan. Seperti ada tertulis:
    "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan,
    dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10b
Yesus Kristus, Juruselamat kita, telah mematahkan kuasa maut,
dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil  Mrk 5:21-43
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu,
datanglah orang banyak berbondong-bondong, lalu mengerumuni Dia.
Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya, malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya, dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakitnya itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid menjawab, "Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan di dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Ketika Yesus masih berbicara, datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu, dan berkata, "Anakmu sudah mati!  Apa perlunya lagi engkau menyusah Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat itu, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu,
"Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke kamar anak itu. Lalu Yesus memegang tangan anak itu seraya berkata, "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun.
Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Ketika manusia sakit, hal pertama yang dilakukannya adalah mencari obat atau berobat ke dokter. Dia akan berusaha mencari obat terbaik atau dokter terbaik demi mendapatkan kesembuhan . Kalau segala usaha yang dilakukannya tidak berhasil , banyak orang malah mencari dukun . dan kalau pertolongan dari dukun tidak berhasil pula , barulah orang mencari Tuhan .Itu adalah tindakan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah . Tindakan manusia itu hampir sama dengan tindakan seorang perempuan dalam Injil hari ini.Perempuan itu mengalami sakit pendarahan selama dua belas tahun. Dia sudah pergi ke berbagai tabib tetapi dia tidak sembuh juga. Segala harta yang dia miliki sudah habis demi mendapatkan kesembuhan  dia sudah putus asa dengan segala usahanya itu tetapi ketika hatinya terbuka untuk jamahan tangan  Yesus maka kesembuhan terjadi padanya , dia sembuh hanya karena menyentuh jubah Tuhan Yesus.
Sering sekali manusia kurang mengikut serta kan Tuhan dalam setiap usaha dan karyanya , Banyak orang ketika memulai usaha atau mencari kesembuhan tidak meminta pertolongan dari Tuhan . Tetapi ketika usahanya itu tidak berhasil dengan baik , barulah mereka mencari Tuhan , padahal semestinya adalah kita perlu mengikut sertakan Tuhan didalam setiap usaha kita. Ketika kita mencari kesembuhan karena sakit , memang kita harus berobat ke dokter tetapi pada saat yang bersamaan , kita harus juga memohon pertolongan Tuhan supaya usaha kita itu diberkati dan direstui –Nya , Maka janganlah hanya mengingat Tuhan saat kita tidak bisa berbuat apa apa lagi tetapi ingatlah Tuhan setiap kita melakukan sesuatu . Tidak hanya kepada Yairus dan wanita yang sakit itu, tetapi pada diri kita pun Tuhan ingin menyatakan kebesaran dan kuasa-Nya , jalannya mungkin tak melulu melalui sakit penyakit , kadang lewat persoalan persoalan berat yang bertahun tahun tak kunjung selesai . Dalam kesulitan tersebut Tuhan ingin agar kita seperti Yairus yang karena iman telah menjadi perantara rahmat kesembuhan bagi anak yang disayanginya atau seperti si wanita yang dalam sakitnya tak mau menyerah dan mencari kesempatan ditengah himpitan persoalan.

Doa.
Ya  Allah , jangan biarkan kami menjauh dari Sabda-Mu yang selalu memberikan kedamaian bagi kami , biarkan Sabda-Mu hidup di dalam hati kami. Amin.     








Yesus Kristus, Juruselamat kita, telah mematahkan kuasa maut,  dan menerangi hidup dengan Injil.


June 22, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SABTU 30 JUNI 2018)

RENUNGAN HARIAN, (SABTU  30 JUNI  2018) 
Bacaan Liturgi Sabtu 30 Juni 2018
PF Para Martir Pertama Umat di Roma

Bacaan Pertama  Rat 2:2.10-14.18-19
Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub.
Dalam amarah-Nya Ia menghancurkan benteng-benteng puteri Yehuda.
Ia mencampakkan ke bumi, dan mencemarkan kerajaan dan pemimpin-pemimpinnya. Maka duduklah para tua-tua puteri Sion tertegun di tanah. Mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah.
Mataku kusam dengan air mata, hatiku remuk redam. Hancur luluh hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab kanak-kanak dan bayi jatuh pingsan di lapangan-lapangan kota. Mereka bertanya kepada ibunya, "Mana roti dan anggur?", Di lapangan-lapangan kota mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur, ketika menghembuskan nafas di pangkuan ibunya. Apa yang dapat kunyatakan kepadamu? Dengan apa aku dapat menyamakan engkau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara Sion?
Karena luas bagaikan laut reruntuhanmu. Siapa yang akan memulihkan engkau? Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu guna memulihkan dikau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan. Berteriaklah dengan nyaring kepada Tuhan, hai puteri Sion! Cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam.
Janganlah kauberi dirimu istirahat Janganlah matamu tenang!
Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam. Curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan.
Angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan di ujung-ujung jalan karena lapar!
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 74:1-2.3-5a.5b-7.20-21
Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan terus-menerus umat-Mu yang tertindas.
*Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu? Ingatlah akan umat-Mu yang telah Kauperoleh pada zaman purbakala, yang Kautebus menjadi bangsa milik-Mu sendiri! Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.
*Ringankanlah langkah-Mu ke tempat yang rusak terus-menerus;
segala-galanya telah dimusnahkan musuh di tempat kudus. Lawan - lawan-Mu mengaum di tempat pertemuan-Mu dan telah mendirikan panji-panji mereka sebagai tanda. Mereka kelihatan seperti orang mengayunkan kepalan tinggi-tinggi. *Mereka siap menebas kayu-kayuan yang lebat; dan sekarang ukir-ukirannya seluruhnya dipalu mereka dengan kapak dan beliung; mereka menyulut tempat kudus-Mu dengan api, mereka menajiskan tempat kediaman nama-Mu sampai pada tanah;
*Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh kekerasan. Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak kembali dengan kena noda. Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu.

Bait Pengantar Injil  Mat 8:17
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

Bacaan Injil Mat 8:5-17
Pada suatu hari Yesus masuk ke Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya, "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita."  Yesus berkata kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkannya."
Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit, 'Pergi!' maka ia pergi; dan kepada seorang lagi: 'Datang!', maka ia datang. Ataupun kepada hambaku, 'Kerjakanlah ini!' maka ia mengerjakannya.  " Mendengar hal itu, Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu sendiri akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." Lalu Yesus berkata kepada perwira itu, "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan wanita itu,
lalu lenyaplah demamnya. Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus.
Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan, dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu,
dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh nabi Yesaya, "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
“Katakan saja sepatah kata, maka hambamu itu akan sembuh” merupakan keyakinan yang keluar dari hati terdalam seorang perwira di Kapernaum. Ungkapan iman ini menunjukkan keyakinan mendalam bahwa Yesus dengan kuat, kuasa kata maupun perbuatan , sabda dan karya-Nya akan memberi kesembuhan. Penggalan kalimat itu juga kita gunakan untuk meyakinkan iman kepercayaan serta menjadi rumusan iman bersama pada waktu kita akan menyambut komuni. “ Ya Tuhan, saya tidak pantas, Tuhan datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh”  Semoga rumusan kata kata itu tidak berhenti sebagai rumus hafalan saja, namun bisa menjadi daya  dorong untuk menajamkan iman kepercayaan dan pengharapan hidup. Mengulangnya kembali secara perlahan didalam batin selalu berbuah penyerahan yang lebih dalam.  
Perikop ini mengajak kita untuk menyelami belas kasih Allah lewat Yesus yang terbuka hati-Nya  kepada semua orang tanpa membeda bedakan asal usul, status, pekerjaan, kekayaan dll. Yesus terbuka menerima perwira Romawi yang dianggap kafir. Ia tidak terbelenggu  oleh pemikiran apriori dan stereotip manusia.

Butir permenungan.
Pelajaran bagi kita lewat Sabda Tuhan hari ini ialah perlunya iman akan daya kuasa Sabda Allah yang menghadirkan kesembuhan rohani kepada setiap orang beriman karena belas kasih Allah yang melimpah dicurahkan kepada manusia. Dan rasa tidak layak akibat dosa dosa kita bukannya menjadikan kita jauh dari Tuhan tetapi sebagai kesempatan untuk datang kepada Tuhan mohon pengampunan lewat pertobatan hati.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, sama seperti si perwira, kami pun umat-Mu tidak pantas datang dan memohon belas kasih-Mu,  Meskipun demikian , Engkau tetap sudi mendengarkan doa dan permohonan kami. Terima kasih ya Tuhan. Amin.






“ Ya Tuhan, saya tidak pantas, Tuhan datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh”

RENUNGAN HARIAN, (JUMAT 29 JUNI 2018)

Bacaan Liturgi Jumat 29 Juni 2018
HR S. Petrus dan Paulus, Rasul

Bacaan Pertama  Kis 12:1-11
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi,
ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus.
Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap,
Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu,
masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah,
supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit - prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu.
Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya. Kata malaikat itu kepadanya, "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya, "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!" Petrus pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!" Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar, dan ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama
dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka.
Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata, "Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes
dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9
Tuhan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
*Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
*Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
*Tujukkanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
*Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa,
lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bacaan Kedua  2Tim 4:6-8.17-18
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran
yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku,
sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 16:18
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Bacaan Injil  Mat 16:13-19
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya,
"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Kita sering mendengar mengenai Takhta Suci. Berbagai Dokumen Gereja selalu dihubungkan dengan ajaran dari Takhta Suci. Kalau ada sosialisasi aturan atau norma baru dalam liturgi misalnya, kita selalu menghubungkannya dari Takhta Suci. Siapa Takhta Suci? Takhta Suci itu menunjuk Takhta Sri Paus yang istilah lainnya ya Takhta Santo Petrus , Takhta Suci bukan untuk mengagungkan kedudukan atau jabatan  Bapa Suci atau Bapa Paus di Roma,  justru merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan atas anugerah Gereja yang satu dan kudus, yang mesti tersebar diseluruh dunia , disatukan oleh Bapa Suci yang simbolnya ya Takhta Suci itu.Meski menduduki Takhta, yang konotasinya menunjuk kedudukan raja, Gereja tetap memahami takhta suci untuk Sri Paus, atau takhta uskup disetiap keuskupan sebagai bentuk pelayanan kegembalaan .  Para gembala yang duduk di takhta pelayanan ini mesti melayani dengan sukarela , pengabdian dan berani menjadi teladan bagi kawanannya. Menjadi teladan merupakan hal yang sangat sulit karena berani menjadi serba pertama khususnya dalam semangat pengorbanan, kesucian dan pelayanan.

Butir Permenungan.
Marilah kita mensyukuri para gembala kita, Secara khusus kita mendoakan Bapa Suci  yang diserahi tugas sebagai pengganti Santo Petrus yang oleh Tuhan Yesus diserahi kunci Kerajaan Surga. Bapa Paus lah yang mempersatukan seluruh Gereja di dunia. Kita juga perlu berdoa untuk para uskup dan para imam. Para pemimpin Gereja barangkali banyak kelemahan dan mungkin kita umat sering kecewa kepada mereka, tetapi marilah kita tetap menghormati  “takhta”  atau kursi jabatan pelayanan mereka yang bagaimanapun juga tetap suci  karena dikaruniakan oleh Tuhan Yesus sendiri kepada mereka.

Doa.
Ya Tuhan yang maharahim, berilah kekuatan kepada para gembala-Mu agar tetap setia melaksanakan tugas penggembalaan . Amin





Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

June 20, 2018

RENUNGAN HARIAN, (KAMIS 28 JUNI 2018)

Bacaan Liturgi Kamis 28 Juni 2018
PW S. Ireneus, Uskup dan Martir

Bacaan Pertama  2Raj 24:8-17
Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja,
dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya. Pada waktu itu majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang
sementara orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel: ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para pembesar dan pegawai-pegawai istananya.
Raja Babel menangkap Yoyakhin pada tahun yang kedelapan pemerintahannya. Seluruh isi rumah Tuhan dan isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala perkakas emas
yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan seperti yang telah disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa: sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi.
Tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel;
juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya, sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel. Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi Zedekia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 79:1-2.3-5.8.9
Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami.
*Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu,
menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing. Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi
mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.
*Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan. Kami menjadi celaan tetangga, olok-olok dan cemooh orang sekitar. Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus-menerus? Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?
*Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang!
Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemah kami. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

Bacaan Injil Mat 7:21-29
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan!' akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata,
'Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah daripada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!'" Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas wadas. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya." Setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Barangkali kita ini setiap hari sudah berdoa. Barangkali kita ini setiap hari sudah membaca Kitab Suci, barangkali kita ini setiap hari sudah berbuat amal. Barangkali kita ini setiap hari sudah aktif dilingkungan Gereja dan masyarakat. Barangkali kita ini sudah menyebut nama Tuhan ribuan kali. Barangkali kita ini selalu menangis setiap kali berdoa.Barangkali kita ini sudah disebut orang saleh, orang suci oleh orang orang sekitar kita. Tetapi barangkali pula kita akan terkejut seandainya nanti Tuhan  Yesus berkata seperti dalam Injil  hari ini “ Aku tidak pernah mengenal kamu, Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat  kejahatan” Kita akan bertanya “Mengapa Tuhan , aku Engkau usir?”
Jawaban Tuhan terungkap dalam Sabda-Nya mengenai dua macam dasar yang mengakhiri seluruh khotbah Yesus dibukit hari hari ini. Orang yang berseru seru dan omong omong tentang Tuhan terus tetapi tidak melakukan dalam kehidupan nyata  adalah orang yang membangun rumah diatas pasir. Rumah itu pasti roboh. Tuhan lebih menghendaki orang orang yang tidak hanya mendengarkan sabda Tuhan dan menyebut nyebut nama-Nya saja, tetapi terutama melaksanakan Sabda itu dalam kehidupan nyata, dalam pergaulan dengan sesama dan masyarakat. Itulah seumpama orang yang membangun rumah diatas batu. Rumah itu kuat dan teguh.
Godaan dan cobaan selalu menghadang, namun kita harus menghadapinya dengan bijaksana, yang didasari oleh kekuatan yang melebihi segalanya yaitu kekuatan dari Tuhan kita Yesus Kristus,  Dengan bersikap tegas pada diri sendiri, mau menerima realita yang ada, mau bersyukur atas segala karunia yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, tentu akan membawa kebahagiaan sejati yang dapat kita cicipi dalam menjalani kehidupan didunia ini, maupun kelak disurga. Untuk bersikap bijaksana diperlukan pertobatan terus menerus, kesabaran dalam menjalani kehidupan ini, dan selalu mohon rahmat dari Tuhan. Dengan begitu kita tidak akan putus asa dalam mengikuti jejak Kristus,
Pada tahun yang penuh rahmat, Paus Fransiskus mengajak kita untuk kembali kepada Tuhan melalui Sakramen Rekonsiliasi  agar dapat menghadapi kehidupan ini dengan aneka masalah yang ada dengan tetap teguh dalam iman , harapan dan kasih kepada-Nya.

Butir permenungan.
Mari kita mohon rahmat kekuatan dari Allah yang mahakuat agar mampu mengimani Yesus yang menjadi dasar kokoh dalam membangun hidup rohani kita . Dengan cara demikian, hidup kita akan lebih berkenan dihadapan-Nya , apapun pilihan hidup kita, yang sudah kita hayati selama ini. Selain itu , kita mampu membantu sesama kita yang membutuhkan pertolongan baik dalam hal jasmani maupun  rohani dengan kuasa kasih-Nya.

Doa.
Ya Tuhan Yesus semoga umat-Mu bisa mendengarkan Sabda-Mu dan bisa melaksanakan dalam kehidupan sehari hari dengan baik. Oleh sebab itu tuntunlah kami umat-Mu dengan Roh Kebijaksanaan-Mu   Amin.




Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan!' akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.

RENUNGAN HARIAN, (RABU 27 JUNI 2018)

Bacaan Liturgi Rabu 27 Juni 2018
PF S. Sirilus dari Aleksandaria, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  2Raj 22:8-13;23:1-3
Di masa pemerintahan Raja Hosea Imam besar Hilkia berkata kepada Safan, panitera raja, "Aku telah menemukan kitab Taurat di rumah Tuhan." Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya. Kemudian Safan, panitera raja, masuk menghadap raja.
Ia melapor kepada raja, "Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah Tuhan dan memberikannya kepada para pengawas yang bertugas pada rumah Allah." Diberitahukannya juga kepada raja, "Imam Hilkia telah memberikan sebuah kitab kepadaku."
Lalu ia membacakannya di depan raja. Segera sesudah mendengar isi Kitab Taurat itu Raja Yosia mengoyakkan pakaiannya. Kemudian raja memerintahkan Imam Besar Hilkia, Ahikam bin Safan, Akhbor bin Mikha, Safan, si panitera, dan Asaya, hamba raja, "Pergilah, mintalah petunjuk Tuhan bagiku, bagi rakyat dan seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan itu. Sebab murka Tuhan yang hebat bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena leluhur kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dan tidak berbuat seperti yang tertulis di dalamnya." Sesudah itu raja menyuruh mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem. Kemudian pergilah raja ke rumah Tuhan, dan bersama-sama dia semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, para imam, para nabi dan seluruh orang awam, dari yang kecil sampai yang besar. Di depan mereka semua raja membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah Tuhan itu. Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang, dan diadakannyalah perjanjian di hadapan Tuhan untuk hidup dengan mengikuti Tuhan,
dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan segenap jiwa, dan untuk menepati perkataan perjanjian, yang tertulis dalam kitab itu. Dan seluruh rakyat turut mendukung perjanjian itu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 119:33.34.35.37.40
Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu.
*Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu,
aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.
*Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
*Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
*Lalukanlah mataku dari hal-hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!
*Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!

Bait Pengantar Injil  Yoh 15:4.5b
Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal di dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.

Bacaan Injil  Mat 7:15-20
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri, atau buah ara dari rumput duri? Camkanlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Sudah sepuluh tahun mereka menikah,sayang belum dikaruniai dengan seorang anak. Mereka sudah berdoa, novena puluhan kali, malahan berziarah ke Lourdes. Setiap doanya sepertinya diberi harapan dan janji oleh Allah sendiri. Namun kenyataannya doa dan harapan mereka belum juga dikabulkan Allah. Ketika mereka sudah putus asa dan mau menyerah pada nasib, tiba tiba mereka didatangi oleh dua orang pria yang mengaku diri sebagai hamba Tuhan. Mereka ngobrol dan secara terbuka menyampaikan harapan dan kekecewaan mereka. Kedua hamba Tuhan berjanji akan mendoakan mereka , malahan akan mencari obat . Hanya obat itu mahal sekali. Pertemuan mereka berempat berlangsung berkali kali. Doa dipanjatkan , obat  diberikan, tetapi uang juga dirampas. Mahal, tetapi demi harapan akan seorang anak, mereka rela. Lama kelamaan mereka melihat bahwa kedua hamba Tuhan itu selalu datang dan pergi dengan mobil yang mewah dan dandanan rapi. Muncullah pada mereka pikiran curiga , jangan jangan kami ditipu, janji janji itu janji gombal. Hubungan diputuskan. Dan suami istri mengeluh satu sama lain. Katanya,” Janji siapakah masih  dapat dipegang?” Hamba hamba Tuhan itu ternyata bohong dan palsu. Tuhan sendiri pun tidak menjawab, padahal ia telah bersabda, “Mintalah , maka doamu akan dikabulkan”
Tiba tiba mereka ingat akan kisah dan pengalaman Abraham. Mereka kasihan pada Abraham. Berkali kali Allah berjanji akan memberi keturunan, tanah dan masa depan kepada Abraham, tetapi kenyataannya nihil. Janji janji melulu. Tetapi pada saat Abraham dan Sara sudah menyerah dan pasrah, janji Allah menjadi kenyataan. Ternyata, manusia tidak boleh percaya pada jasa, kehebatan dan kemampuan sendiri. Juga jangan membangun hidupmu pada jasa hukum, orang pintar atau nabi nabi palsu yang suka merampas milik mereka. Ternyata hanya Tuhanlah yang mahabaik dan mahasetia, Ia akan memberikan yang terbaik pada waktunya. Kesetiaan Allah dapat dilihat pada buah buahnya yang diberikan pada manusia yang tetap berharap kepada-Nya. Sesudah satu tahun , mereka memperoleh yang dirindukan.Bacaan Injil hari ini berbicara tentang ajakan untuk lebih waspada terhadap  penampilan lahiriah. Dalam pengajaran-Nya , Yesus mengingatkan para murid adanya nabi nabi palsu. Penampilannya lembut dan menggemaskan seperti domba tetapi ternyata buas seperti serigala..Yesus pun memberi cara sederhana dan praktis dalam menilai seseorang seperti halnya cara mengenali pohon dari buahnya.  Kalau buahnya baik, tentunya pohon itu baik.

Butir permenungan.
Bagaimana sosok kita yang sesungguhnya? Apakah kita suka memoles penampilan demi kebohongan dan gerak tipu yang menjadikan orang lain sebagai korban?  Atau kita mencari kebenaran dalam Tuhan dan menghayatinya dalam hidup sehari hari? Bacaan pertama dapat menjadi sumber inspirasi setelah mendengar pembacaan dari Kitab  Taurat , Raja Yosia menyuruh Imam Hilkia untuk meminta petunjuk Tuhan baginya dan bagi seluruh  rakyat , Ia merindukan Kebenaran.

Doa.
Ya Tuhan yang maha bijaksana, kami mohon curahkanlah Roh Kudus-Mu kepada kami umat-Mu agar dizaman modern ini kami bisa membedakan mana yang menyesatkan dan mana yang menyelamatkan. Amin.



Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal di dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.



RENUNGAN HARIAN, (SELASA 26 JUNI 2018)

Bacaan Liturgi Selasa 26 Juni 2018

Bacaan Pertama  2Raj 19:9b-11.14-21.31-35a.36
Pada waktu kota Yerusalem dikepung, Sanherib, raja Asyur, mengirim utusan kepada Hizkia, raja Yehuda. Ia berpesan, "Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kau percaya itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan bahwa Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur. Sesungguhnya engkau telah mendengar apa yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya. Masakan engkau ini akan dilepaskan? Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya. Kemudian pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan. Hizkia berdoa di hadapan Tuhan demikian, "Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi.
Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Condongkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah; bukalah mata-Mu dan lihatlah, ya Tuhan;  dengarkanlah perkataan Sanherib yang telah dikirimkannya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya Tuhan, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa! Mereka pun telah menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya Tuhan." Lalu Nabi Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan, "Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: 'Apa yang telah kau doakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Kudengar.' Inilah sabda yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia, 'Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau,
telah mengolok-olokkan engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu. Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari gunung Sion orang-orang yang terluput.  Cemburu Tuhan semesta alamlah yang akan melakukan hal ini.'
Maka beginilah sabda Tuhan mengenai raja Asyur, 'Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana. Ia juga tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya. Melalui jalan dari mana ia datang, ia pun akan pulang, tetapi ke kota ini, ia tidak akan masuk,'  demikianlah sabda Tuhan. Aku akan membela kota ini untuk menyelamatkannya, demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku'."  Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, membunuh seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur.  Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur; ia pulang lalu tinggal di kota Niniwe.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 48:2-3a.3b-4.10-11
Allah menegakkan kotanya untuk selama-lamanya.
*Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
*Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.  *Dalam bait-Mu, ya Allah, ya Tuhan, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 8:12
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.

Bacaan Injil   Mat 7:6.12-14
 Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, "Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya,
lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Nasehat haruslah datang dari orang bijak, orang bijak mempunyai pengetahuan luas dan pengalaman cukup, serta hidupnya seimbang. Kita patut mendengarkan nasihat dari mulut orang seperti itu karena mempunyai makna keabadian.
Dari bacaan I, nasihat diberikan kepada para penguasa yang mengalami persoalan tekanan politik akan pentingnya doa, yang menghadirkan Tuhan. Bahwa Tuhan akan menjawab doa yang disampaikan dengan tulus dan penuh iman . Tuhan menjadi benteng dan gunung batu perlindungan dari musuh jahat.  Dalam Injil hari ini, Yesus memberi beberapa nasehat praktis tentang hidup,
Pertama, barang yang kudus jangan diberikan pada anjing. Percuma, menawarkan nilai nilai itu kepada anjing karena pasti tidak akan dihargai.
Kedua, mutiara yang berharga, jangan pula dilemparkan kepada babi, karena binatang itu hanya tahu makan dan makan. Babi dapat mengira mutiara itu biji bijian enak, tetapi ketika tahu bahwa itu bukan makanan , babi itu akan marah dan menyerang. ( kedua binatang  itu  merupakan gambaran orang yang tidak mengerti nilai nilai kekudusan dan keindahan).
Ketiga, kehendak baik, janganlah hanya diarahkan pada diri sendiri, tetapi apa yang baik, yang kamu harapkan terjadi pada diri sendiri, perbuatlah itu dan terjadilah itu pada sesamamu juga.
Keempat,  pintu dan jalan menuju kehidupan sejati, itu sesak dan sempit. Untuk melaluinya orang harus banyak berjuang dengan tekad yang kuat, Kalau hanya cari mudahnya, jalan itu jalan lebar dan banyak orang menempuhnya tetapi akan membawa kepada kebinasaan.
Kelima, hati hati terhadap nabi nabi palsu, yang menyesatkan dengan janji janji indah akan hidup instan. Mereka menyamar dan menipu sebagai domba domba yang kelihatan tulus , tetapi sebenarnya kejam seperti serigala. Dari buahnya tentu kita dapat melihat bagaimana pohonnya.
Kita dinasehatkan untuk bijak dalam menghayati dan mengamalkan iman kita. Disatu pihak , kita diajak untuk bijak dalam berelasi dengan orang orang yang tidak seiman, khususnya dengan mereka yang tidak bisa menghargai “mutiara” yang kita miliki. Dilain pihak , kita diundang untuk peka dan terbuka kepada teguran dan bimbingan Tuhan.

Butir permenungan.
Belajar dari para Santo / orang kudus, kita berani bertaruh pada nasehat kehendak Tuhan meskipun banyak kesulitan. Kita perlu tekun berdoa dan berjaga dengan tulus, memelihara nilai nilai berharga yakni kekudusan dan keindahan Ilahi, mempraktekkan hidup dengan mencintai sesama seperti diri sendiri . Itulah jalan benar menuju kehidupan sejati.

Doa.
Ya Tuhan yang maha pengasih, bimbinglah umat-Mu  untuk bertindak bijak dalam menyikapi masalah kami sehari hari. Amin.


Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.




June 19, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SENIN 25 JUNI 2018)

Bacaan Liturgi Senin 25 Juni 2018

Bacaan Pertama  2Raj 17:5-8.13-15a.18
Pada waktu itu setelah memenjarakan Raja Hosea, Salmaneser, raja Asyur, menjelajah seluruh negeri Israel. Ia menyerang kota Samaria dan mengepungnya selama tiga tahun. Dalam tahun kesembilan zaman Raja Hosea raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur, ke dalam pembuangan, dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai. Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada Tuhan, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir,
dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain. Lagi pula mereka telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel. Tuhan telah memperingatkan orang Israel dan orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua pelihat, "Berbaliklah kalian dari jalan-jalanmu yang jahat itu; dan tetaplah mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu, yang telah Kusampaikan kepada mereka
dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, para nabi." Tetapi mereka tidak mau mendengarkan; mereka bertegar hati seperti nenek moyangnya
yang tidak percaya kepada Tuhan, Allah mereka. Mereka menolak ketetapan dan perjanjian Tuhan, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka; mereka membuang peraturan-peraturan Tuhan yang telah disampaikan kepada mereka. Sebab itu Tuhan sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 60:3.4-5.12-13
Selamatkanlah kami dengan tangan kanan-Mu, ya Tuhan, dan jawablah kami.
*Ya Allah, Engkau telah membuang kami, dan menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami!

*Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya, sebab kami telah goyah. Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan.
*Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami? Bukankah Engkau tidak maju bersama bala tentara kami? Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sialah penyelamatan dari manusia.

Bait Pengantar Injil  Ibr 4:12
Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.

Bacaan Injil  Mat 7:1-5
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata: "Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur, akan ditetapkan pada kalian sendiri.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu', padahal di dalam matamu sendiri ada balok?
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri,  maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Kisah hidup Ayub mungkin merupakan salah satu ceritera dalam Kitab Suci yang paling pas dijadikan contoh, bila orang ingin memahami maksud Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Kepada para pendengar-Nya Yesus katakan : “Janganlah kamu menghakimi , supaya kamu tidak dihakimi .....” Ayub adalah seorang yang benar dan jujur dihadapan Tuhan dan sesama. Karena itu Tuhan memberikannya harta, kekayaan , kehormatan dan nama yang harum. Suatu ketika Ayub dicobai, segala hartanya dirampas orang, bahkan anak anaknya pun terbunuh. Tidak lama kemudian dia diserang penyakit yang menyebabkan luka diseluruh tubuhnya. Luar biasanya , dalam keadaan demikian tidak terlontar sedikitpun keluhan dari mulut Ayub selain kata kata  “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang pula aku akan kembali kedalamnya, Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.”
Ayub tidak mau menghakimi siapapun, apalagi Tuhan , atas semua kesusahan yang dialaminya. Dia telah mengalami kebaikan Tuhan , mengapa sekarang dia tidak mau menerima sesuatu yang buruk? Didalam penderitaannya , Ayub tetap setia kepada Tuhannya. Dia tidak mau menyalahkan siapa siapa atas kemalangannya.  Dia menerima itu sebagai bagian hidupnya. Dan semua itu dilihat oleh Allah dan diperhitungkan sebagai kebenaran .  Keadaan Ayub dipulihkan.

Butir permenungan.
Yesus mengajak agar setiap orang tidak mudah berkata kata  tentang kejelekan dan kekurangan orang lain, sebelum mengoreksi  diri sendiri. Kita diajak untuk menampakkan wajah diri yang  asli, yang sebenarnya, dan tidak mudah mencari kesalahan orang lain.
Kalau Yesus adalah Wajah Kerahiman Allah, maka kita sebagai orang orang yang percaya juga terpanggil menjadi orang orang yang murah hati  seperti Bapa  di Surga (Mat 5:38) .Kita memahami bahwa anugerah Allah diberikan kepada setiap orang , yang satu beda dengan yang lain, namun semua  anugerah ini digunakan untuk membangun umat Allah.  (Rom 12:4-8, 1Kor12)  Apapun anugerah yang Allah berikan kepada kita , akan semakin membuat kita  berani menampakkan diri apa adanya, makin percaya diri, bahwa kita juga dipanggil oleh Allah untuk menjadi pembawa sukacita bagi sesama.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, ingatkanlah kami umat-Mu untuk tidak mudah menghakimi orang lain dalam hidup kami sehari hari. Amin.







Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi.