Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

May 27, 2022

RENUNGAN HARIAN, SELASA 7 JUNI 2022

Kalender Liturgi Selasa 7 Jun 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I 1Raj 17:7-16

Pada waktu itu Sungai Kerit menjadi kering,
sebab hujan tiada turun-turun di negeri itu.  Maka datanglah sabda Tuhan kepada Elia, "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."  Maka Elia pun bersiap-siap, lalu pergi ke Sarfat.  Ketika ia tiba di dekat gerbang kota, tampaklah seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Elia berseru kepada perempuan itu,  "Cobalah, ambilkan daku sedikit air dalam kendi untuk kuminum." Ketika wanita itu pergi mengambil air, Elia berseru lagi,  "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."  Wanita itu menjawab, "Demi Tuhan Allahmu yang hidup,  sesungguhnya tiada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api,  kemudian aku mau pulang  dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."  Tetapi Elia berkata kepadanya, "Janganlah takut, pulanglah, dan buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil  daripadanya, dan bawalah kepadaku; kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah sabda Tuhan Allah Israel,  "Tepung dalam tempayan itu takkan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun takkan berkurang  sampai tiba waktunya Tuhan menurunkan hujan ke atas muka bumi." Maka pergilah wanita itu, berbuat seperti yang dikatakan Elia.  Maka Elia, wanita itu dan anaknya mendapat makan
beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis
dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang  sesuai sabda Tuhan
yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 4:2-3.4-5.7-8
Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan.
*Apabila aku berseru, jawablah aku,  ya Allah yang membenarkan daku.
Engkau memberi kelegaan kepadaku di saat kesesakan; kasihanilah aku, dan dengarkanlah doaku!  Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia
dan mencari kebohongan?
*Ketahuilah, Tuhan telah memilih bagi-Nya seorang yang Ia kasihi;
apabila aku berseru kepada-Nya, Ia mendengarkan. Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa;  berkata-katalah dalam hati di tempat tidurmu, tetapi tetaplah tenang.
*Banyak orang berkata,  "Siapa akan memperlihatkan yang baik kepada kita?  Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan! Engkau telah memberikan sukacita kepadaku,  lebih banyak daripada yang mereka berikan, di saat mereka kelimpahan gandum dan anggur.

Bait Pengantar Injil  Mat 5:16
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik,  dan memuji Bapamu yang di surga.

Bacaan Injil  Mat 5:13-16
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda,  "Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan? Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak orang.  Kalian ini cahaya dunia.  Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita  lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian,  sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.  Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang,  agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga." 
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Garam dan terang merupakan dua hal yang biasa yang dijumpai dan dialami dalam kehidupan sehari hari. Yesus  menggunakan istilah “garam” dan “terang” untuk menunjukkan intisari para pengikut-Nya. (Mat 5:13-16), Alasannya, garam berfungsi untuk memberikan rasa pada makanan dan mengawetkan makanan karena garam mempunyai daya untuk membunuh bakteri pembusuk. Oleh karena itu, Yesus menuntut para pengikut-Nya.

Pertama  , untuk memberi rasa pada dunia yang telah menjadi hambar karena orang tidak lagi hidup dalam kasih.  Karena itu, salah satu tugas utama pengikut Kristus ialah menjadikan dunia ini tempat tinggal yang aman  dan nyaman, saling mengasihi dan hidup dalam damai.

Kedua  , untuk menyelamatkan dunia dari kebusukan dosa. Namun “jika garam itu menjadi tawar” (ay13) , itu berarti garam itu telah kehilangan fungsinya. Kalau demikian , ia tidak berguna lagi. Pengikut Kristus yang telah kehilangan fungsinya juga tidak ada gunanya.

“Terang dunia” (ay14) , karena jika tidak ada terang maka gerakan menjadi terbatas, orang tidak bisa menikmati keindahan dunia. Makhluk hidup pun akan mati. Karena begitu pentingnya fungsi terang bagi kehidupan, maka pertama tama Allah menciptakan terang (Kej 1:3) Fungsi terang yang begitu penting bagi kehidupan diterapkan Yesus kepada para pengikut-Nya, yaitu harus memberi hidup dan suasana “terang” bagi sesama. “Bila orang menyalakan lampu dan diletakkan di dalam gantang “ (ay15) , dia melakukan pekerjaan yang sia sia karena cahaya tidak berfungsi untuk menerangi. Demikian juga dengan orang Kristen  yang tidak dapat menerangi dunia. Orang Kristen harus menerangi dunia dengan segala “perbuatan yang baik” (ay16), artinya hidup sesuai dengan Injil khususnya hidup dalam kerahiman Allah  agar dunia semakin mengenal Allah dan memuliakan-Nya. Bagi penulis Injil Matius, para pendengar Yesus dan orang orang Kristen adalah garam dan terang dunia. Sebagai pengikut Kristus , kita tidak boleh egois mengasingkan diri dari hidup sehari hari.  Kita harus hidup didunia ini dan untuk dunia.  Sebagai bagian dari dunia, kita harus memberikan kontribusi yang positif, Kita dan perbuatan kita hendaknya mendatangkan faedah bagi orang lain dan dunia disekitar kita. Fakta bahwa kita adalah murid Kristus baru terbukti , bila kita mau mengasihi Tuhan dan sesama. Setiap pengikut Kristus dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia, namun haruslah tetap waspada , agar jangan sampai kita hidup menurut semangat dunia.

Butir permenungan.

Yesus dalam khotbah di bukit menyampaikan pesan kepada para murid-Nya. Namun, isinya justru sangat berbeda bahkan bertolak belakang dengan nilai-nilai dunia ini. Kebahagiaan di dunia ini dinyatakan jika telah hidup dalam kemewahan harta benda serta kekuasaan, pangkat atau jabatan. Tetapi, kebahagiaan yang Yesus tawarkan adalah kebahagiaan sejati yang diperoleh dengan miskin di hadapan Allah, lemah lembut, murah hati, suci hati, cinta damai, dan berkorban demi kebenaran (bdk. Mat. 5:1-12). Inilah kebahagiaan menurut Yesus. Paulus dalam ucapan syukurnya mengatakan bahwa kebahagiaan sesungguhnya adalah kebahagiaan yang diperoleh dengan ikut ambil bagian dalam penderitaan dan kesengsaraan Kristus (bdk. 2Kor. 1:7). Dan pemazmur menyatakan demikian: “Kecaplah dan lihatlah, batapa sebaik-baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya” (Mzm. 34:9). Dengan kehendak-Nya kita berada dalam naungan serta perlindungan-Nya dan di situlah kebahagiaan yang kita temukan. Sebagai orang kristiani, kita sulit menghadapi tantangan untuk berani keluar dari zona nyaman, melawan arus dunia yang mungkin mustahil dengan kebenaran iman. Bahwasanya, kebahagiaan bukan terutama dari kenikmatan duniawi semata, melainkan lahir dari melakukan sesuatu yang benar, seperti bermurah hati, membawa damai sejahtera, keadilan, dan mengamalkan kasih. Beranikah kita mengambil dan melaksanakan sikap ini dalam hidup kita?

Ya Tuhan, mampukan kami untuk melawan arus dunia ini agar kami dapat merasakan kebahagiaan yang sejati. Amin.

Doa.

Ya Tuhan yang mahamurah, jadikanlah kami umat-Mu garam dan terang  bagi sesama dan dunia. Amin.

 

 

 

 

 

Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik,  dan memuji Bapamu yang di surga.

 

RENUNGAN HARIAN, SENIN 6 JUNI 2022

 

Kalender Liturgi Senin 6 Jun 2022
PW SP Maria Bunda Gereja


PF S. Norbertus, Uskup
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Kej 3:9-15.20
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, "Di manakah engkau?" Ia menjawab, "Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini,  aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Lalu Tuhan berfirman, "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"  Manusia itu menjawab, "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,  dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku,  maka kumakan." Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu,  "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan!   Dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan  antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu,  dan engkau akan meremukkan tumitnya." Manusia itu memberi nama Hawa kepada istrinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 87:1-2.3.5.6.7
Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!
*Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya;
Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
*Tetapi tentang Sion dikatakan: "Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,"
dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya. *Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung:
"Ini dilahirkan di sana." Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, "Semua mendapatkan rumah di dalammu."

Bacaan Injil Yoh 19:25-34
Waktu Yesus bergantung di salib, dekat salib itu berdiri ibu Yesus, dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, "Inilah ibumu!" Dan sejak sat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu,
karena tahu bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Yesus,  --- supaya genapah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --- "Aku haus!"  Di situ ada suatu wadah penuh anggur asam. Maka mereka mencelupkan bunga karang dalam anggur asam itu, mencucukkannya pada sebatang hisop, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus, "Sudah selesai!" Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah para pemuka Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan jenazah-jenazahnya diturunkan. Lalu datanglah prajurit-prajurit dan mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan

Peringatan Maria Bunda Gereja ditempatkan sesudah Pesta Pentakosta yang dirayakan sehari sebelumnya. Dekatnya kedua perayaan ini mengungkapkan keyakinan iman kita bahwa Maria adalah murid Tuhan yang utama. Ia mengikuti Yesus sampai akhir dalam sengsara dan wafat-Nya, sementara murid lain melarikan diri ketika Yesus ditangkap (bdk Mrk 14:50)  Kedekatan antara Yesus dan Maria ini juga terungkap dalam berurutannya perayaan Hati Yesus  Yang Mahakudus dan perayaan Hati Tersuci Maria,  Duka cita Maria biasanya dikaitkan dengan tujuh peristiwa yang diceritakan dalam Injil , yaitu nubuat Simeon (Luk 2:21-35) , pengusiran ke  Mesir (Mat 2:13-15) , kehilangan Yesus di Kenisah (Luk 2:41-52), mengikuti jalan salib Yesus (Luk 23:26-32), memandang Yesus tergantung disalib (Yoh 19:25-27), memangku jenazah Yesus (Yoh 19:38-40) dan memakamkan Yesus (Yoh 19:41-42) Merenungkan dukacita Maria membantu kita semakin menyadari bahwa perjalanan iman Maria tidaklah tanpa masalah dan penderitaan. Dukacita mempunyai tempat dan artinya dalam hidup orang beriman. Tentu saja bukan duka cita yang disebabkan oleh kesalahan sendiri, melainkan dukacita akibat dari ketekunan dan kesetiaan mengikuti Yesus yang “ditentukan ..... untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan” (Luk 2:34), yang “sebagai manusia , telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan” (Ibr 5:7)  Namun, seandainya pengalaman mengikuti Yesus itu hanya berisi dukacita, memang lalu dapat dipertanyakan apakah ada artinya? Selain itu , kalau hidup hanya berisi dukacita siapapun yang mengalaminya  tidak akan kuat menanggungnya.  Duka cita Maria mesti dihubungkan pengalamannya  yang lain yaitu pengalamannya menerima peneguhan dari orang lain , seperti misalnya Elisabeth, Akhirnya yang menjadi kunci adalah pengalamannya akan Allah, misalnya seperti terungkap dalam Kidung Magnificat. Ketiga pengalaman dasar ini membentuk Maria menjadi murid Yesus yang sempurna. Dengan pengalaman serta kematangan ini, ia dapat menjadi kawan bagi para murid yang sedang berada dalam keadaan susah, takut, dan cemas seperti diceritakan dalam Kis 1:12-14 (bdk Yoh 20:19)  

Butir permenungan.              

Penulis Injil mengatakan “....di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus  dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri  Klopas dan Maria Magdalena ....” (ay 25). Maria menyaksikan putra satu satunya , yang sangat dikasihi mati tergantung disalib. Suatu peristiwa yang sangat menyedihkan , karena pada waktu itu salib adalah hukuman yang dianggap paling hina. Dalam pemahaman demikian ini , Maria melihat putranya mati bukan karena salah dan dosanya, melainkan karena fitnah. Inilah pengalaman duka yang begitu dalam. Meski dalam suasana demikian , Maria masih sanggup berdiri , sebab gambaran ketegaran dan kekuatan iman Maria dalam menghadapi duka dan deritanya. Dia tidak duduk atau pun  tidur lemas, bahkan  pingsan  melihat peristiwa itu, tetapi dia masih mampu berdiri dengan tegar. Tentu karena Maria mengerti dengan baik bahwa dalam duka yang paling dalam , dan dalam derita yang tidak terkatakan, justru merupakan saat dimana kita harus berada di kaki Tuhan. Maria tegar bukan karena dirinya sendiri,  melainkan menimba kekuatan Ilahi dari salib Putranya. Terpisah jauh dari salib Tuhan , tentu kita tidak berdaya. Banyak orang mengalami duka justru lari dari Tuhan dan melupakan salib-Nya, tetapi Maria justru lari dan mendekat pada Salib Yesus.

Ajaran Bapa Gereja tentang Bunda Maria sebagai Bunda Gereja

a. Origen 
Putera Maria hanya Yesus sendiri; dan ketika Yesus berkata kepada Ibu-Nya, “Lihatlah, anakmu,” seolah Ia berkata, “Lihatlah orang ini adalah Yesus sendiri, yang engkau lahirkan.” Sebab setiap orang yang dibaptis, hidup tidak lagi dirinya sendiri, tetapi Kristus hidup di dalamnya. Dan karena Kristus hidup di dalamnya, perkataan kepada Maria ini berlaku baginya, “Lihatlah anakmu- Kristus yang diurapi.” Commentary on John I,4, 23, PG 14, 32))

b. St. Ephrem dari Syria 
“Kelahiran-Mu yang ilahi, O Tuhan, melahirkan semua ciptaan;
Umat manusia dilahirkan kembali darinya [Maria], yang melahirkan Engkau. Manusia melahirkan Engkau di dalam tubuh; Engkau melahirkan manusia di dalam roh…”  ((St. Ephrem, Hymn 3 on the Birth of the Lord, v.5., ed. Lamy, II, pp 464 f))

c. St. Agustinus 
Maria adalah sungguh ibu dari anggota- anggota Kristus, yaitu kita semua. Sebab oleh karya kasihnya, umat manusia telah dilahirkan di Gereja, [yaitu] para umat beriman yang adalah Tubuh dari Sang Kepala, yang telah dilahirkannya ketika Ia menjelma menjadi manusia.” ((St. Augustine, De sancta virginitate, 6 (PL 40, 399) ))

d. Paus Pius X (1903- 1914)
“Bukankah Maria adalah Bunda Yesus? Oleh karena itu ia adalah bunda kita juga…. Maria yang mengandung Sang Juruselamat dalam rahimnya, dapat dikatakan juga mengandung mereka yang hidupnya terkandung di dalam hidup Sang Juruselamat. Karenanya, kita semua … telah dilahirkan dari rahim Maria sebagai tubuh yang bersatu dengan kepalanya. Oleh karena itu, dalam pengertian rohani dan mistik, kita disebut sebagai anak- anak Maria, dan ia adalah Bunda kita semua. ((Paus Pius X, Ad diem illum Laetissimum))

e. Martin Lutherpun mengajarkan bahwa Maria adalah Bunda Gereja

Martin Luther, pendiri gereja Protestan juga mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah Bunda Gereja: “Bunda Maria adalah Bunda Yesus dan bunda kita semua. Kalau Kristus adalah milik kita, kita harus berada di mana Ia berada; dan semua yang menjadi milik-Nya pasti menjadi milik kita, dan oleh karena itu ibu-Nya juga adalah ibu kita.” ((Luther Works, (Weimar edition), 29:655:26-656:7))  “Kita semua adalah anak- anak Maria.” ((Luther Works, (Weimar edition), 11:224:8))

f. Sudahkah Bunda Maria menjadi ibu bagi anda dan saya?

Apapun yang disampaikan di atas tidak akan terlalu berguna bagi kita, jika kita tidak menerimanya sebagai kehendak Tuhan bagi kita. Tuhan Yesus sudah memberikan segala- galanya bagi kita: kasih-Nya, hidup ilahi-Nya, dan bahkan ibu-Nya sendiri. Sekarang memang terserah kepada kita, apakah yang menjadi tanggapan kita. Apakah kita sudah bersikap seperti Rasul Yohanes yang menerima Bunda Maria sebagai ibu kita juga? Jika sudah, sejauh mana kita telah meniru teladan iman Bunda Maria? Mungkin kita memerlukan perjuangan tanpa henti untuk menanggapi pertanyaan yang kedua ini. Sebab sungguh, sepanjang hidup ini memang kita perlu berjuang untuk tetap taat dan setia kepada Tuhan. Namun tentu jika kita berjalan bersama Bunda Maria, kita akan dikuatkan sampai kita dapat memandang Kristus dalam kemuliaan-Nya yang kekal abadi di surga. Semoga pada saat itu, kita dapat memandang Tuhan Yesus, dan mengatakan, “Aku mengasihi-Mu, Tuhan, dan seturut kehendak-Mu, aku juga telah mengasihi Ibu-Mu yang Engkau berikan kepadaku.”

Bunda Maria, Bunda Kristus dan Bunda kami umat beriman, doakanlah kami, sekarang dan waktu kami mati. Amin.

Doa.

Allah Bapa , Sumber Penebusan kami, pada hari ini kami telah menerima karunia pembawa keselamatan kekal, dalam merenungkan dan menghormati dukacita Santa Perawan Maria, Bunda kami.  Semoga apa yang  masih kurang pada penderitaan Kristus dapat dilengkapi pula dalam diri kami guna kepentingan seluruh umat-Mu.  Amin.

 

 

May 26, 2022

NOVENA ROH KUDUS 2022

 

 

                                                                                        

 

TAHUN PENGHORMATAN MARTABAT MANUSIA



NOVENA ROH KUDUS 2022


ROH KUDUS MENDORONG PENGHORMATAN MARTABAT MANUSIA

 

KOMISI LITURGI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA


 

 

 

Sudah beberapa waktu, kita berada dalam kondisi pandemi Covid-19. Kita  mulai terbiasa dengan perubahan dan penyesuaian di berbagai bidang dengan tetap menjaga protokol kesehatan setiap saat. Efek dari pandemi ini membuat banyak orang mengalami kesulitan dan berusaha untuk bangkit kembali.

Gereja Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) sebagai persekutuan dan gerakan umat Allah diajak untuk mengamalkan Pancasila demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan di mana terwujud nyata dalam peran Gereja di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial dan usaha mikro khususnya dalam masa pandemi ini.

Di tahun 2022 ini tema pertama yang diangkat adalah : Penghormatan terhadap Martabat Manusia dengan semangat dasar Gembala Baik dan Murah hati.

Dalam upaya mewujudkan itu, kita mohon dorongan Roh Kudus bagi kita sehingga kita untuk semakin bertekun dalam doa, beribadah dan merenungkan Sabda-Nya. Semoga dengan melakukan Novena Roh Kudus, kita semakin siap menantikan dan mengalami bimbingan Roh Kudus dalam kehidupan rohani kita yang akan kita wujudkan dalam tingkah laku kita sehari-hari kepada sesama dan seluruh ciptaan.

 

Selamat menantikan kedatangan ROH KUDUS.


 

 

 

HAL PRAKTIS PENGGUNAAN BUKU NOVENA INI

1.     Bahan Novena Roh Kudus ini dapat digunakan dalam :

refleksi pribadi, keluarga dan komunitas atau bahan inspirasi homili, pada saat Perayaan Ekaristi selama Novena ini berlangsung.

2.     Sebelum Perayaan Ekaristi dapat dihantarkan dengan doa Rosario, untuk lebih mempersiapkan batin.

3.     Dalam Perayaan Ekaristi dapat digunakan

·     Pengantar

·     Doa Pembuka

·     Bacaan (menggunakan bacaan harian/mingguan pada hari itu)

·     Saat homili, Imam dapat menggunakan inspirasi renungan

·     Doa umat

·     Doa Persiapan Persembahan

·     Doa Sesudah Komuni

·     dan Doa Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus

·     serta dapat ditambahkan nyanyian sesuai kebutuhan dan persyaratan Perayaan Ekaristi selama masa pandemi


 

DOA MOHON TUJUH KARUNIA ROH KUDUS

Datanglah, ya Roh Hikmat,

turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian,

turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus,

Sang Putera dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat,

dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan,

kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah,

ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami agar dapat menggunakan hal-hal duniawi

untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan,

bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh Takut akan Allah,

ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di mana pun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan

hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Amin


NOVENA Hari ke-1 – Jumat, 27 Mei 2022

ROH KUDUS MENGGUGAH KEBERADAAN PARA DIFABEL

 

Pengantar

Umat yang terkasih,

Dalam Novena Roh Kudus di tahun Penghormatan Martabat Manusia, hari pertama kita digugah untuk semakin menyadari keberadaan para difabel dan yang berkebutuhan khusus di sekitar kita dalam keluarga, komunitas, lingkungan dan masyarakat.

Mari kita menjalankan novena ini supaya dengan bimbingan Roh Kudus kita sungguh dapat menjadi pribadi-pribadi yang peka terhadap kehadiran sesama di sekitar kita yang membutuhkan perhatian lebih dari kita.

 

Doa Pembuka

Marilah kita berdoa (hening sejenak)

Allah Bapa Mahapengasih, Engkau telah menciptakan manusia seturut citra-Mu sendiri dan Kau beri martabat yang mulia sebagai seorang manusia ciptaan-Mu itu. Namun kami sering hidup dalam dunia kami sendiri dan kurang peduli dengan sesama di sekitar kami. Utuslah Roh Kudus-Mu agar kami semakin peka menyadari keberadaan sesama kami khususnya yang kurang sempurna dengan tidak menganggap mereka sebagai beban atau aib.

Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

 

Bacaan :

Bacaan I       : Kis. 18:9-18

Mazmur        : Mzm. 47:2-3, 4-5, 6-7

Bacaan Injil   : Yoh. 16:20-23a

 

Inspirasi Renungan

Dalam Injil hari ini Yesus meneguhkan para rasul bahwa pengalaman sukacita akan didahului dengan dukacita. Pergumulan hidup kita sering disertai dengan penderitaan dan dukacita. Tetapi harapan selalu ada dan pasti. Harapan itu yang menggerakkan kita untuk terus berusaha dan berjuang dalam hidup ini. Banyak sesama di sekitar kita yang membutuhkan harapan dalam hidup mereka. Kita dengan bantuan Roh Kudus harus menjadi pemberi terang dan harapan bagi sesama yang difabel dan berkebutuhan khusus agar dukacita mereka pun berganti menjadi sukacita pengharapan dalam Allah Bapa.

 

Refleksi Pribadi


-    apakah kita mau lebih mengenal dan memperhatikan sesama kita khususnya yang difabel dan berkebutuhan khusus?

-    apakah kita sudah menyadari kehadiran sesama kita yang difabel dan berkebutuhan khusus di sekitar kita dalam keluarga, lingkungan, komunitas dan masyarakat?

Doa Umat

I : Bapa yang murah hati selalu memperhatikan doa dan permohonan yang kita sampaikan dan mengabulkannya seturut kehendak-Nya. Maka marilah dengan penuh kerendahan hati kita berdoa :

L : Umat menjawab : “Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan”

L : Bagi para pemimpin Gereja

Semoga Allah Bapa mendampingi dan memberkati para pemimpin Gereja agar selalu menjadi pembawa terang, sukacita dan harapan bagi umat manusia.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi para pemimpin bangsa-bangsa

Semoga Allah Bapa membimbing mereka agar dapat menjadi pemimpin yang bijaksana dalam mengusahakan kesejahteraan rakyat.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi para difabel dan yang berkebutuhan khusus

Semoga Allah Bapa mengubah dukacita mereka menjadi sukacita di dalam iman kepada Yesus, Sang Putera sebagai satu-satunya kekuatan dalam menghadapi segala tantangan hidup yang mereka alami.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi kita semua

Semoga kita semakin lebih peka menyadari kehadiran sesama kita yang difabel dan berkebutuhan khusus yang ada di dalam keluarga, komunitas, lingkungan dan masyarakat. Dan semoga kita senantiasa membawa harapan bagi mereka sehingga dukacita mereka dapat terhibur dan berganti dengan sukacita.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

I  : Bapa yang baik, jagalah kami selalu dalam memikul salib kami bersama  dengan Yesus, Putera-Mu yang selalu taat kepada-Mu, mampukan kami lebih mengutamakan perintah-Mu dan menghasilkan buah yang berkelimpahan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

U : Amin.


Doa Persiapan Persembahan

Allah yang Mahamurah, karena kasih-Mu, kami berani membawa persembahan kepada-Mu. Kiranya Engkau berkenan menyatukannya dengan persembahan Putera-Mu terkasih. Sebab Dialah Tuhan kami. Amin.

 

Doa Sesudah Komuni

Allah Bapa di Surga, kami bersyukur karena perjamuan kudus yang membuat kami semakin dekat kepada-Mu. Semoga Tubuh Kristus yang telah kami sambut menguatkan kami untuk membawa harapan kepada sesama kami dan mengubah dukacita mereka menjadi sukacita. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.


 

NOVENA Hari ke-2 – Sabtu, 28 Mei 2022 ROH KUDUS MEMAMPUKAN KITA UNTUK MENERIMA PARA DIFABEL

 

Pengantar

Umat yang terkasih,

Setelah kita diajak untuk peka menyadari keberadaan para difabel dan yang berkebutuhan khusus di sekitar kita, maka pada hari kedua Novena Roh Kudus ini, kita diajak untuk menerima keberadaan para difabel dan yang berkebutuhan khusus itu sebagai bagian dari manusia ciptaan dan yang juga dikasihi Allah Bapa.

 

Doa Pembuka

Marilah kita berdoa (hening sejenak)

Allah Bapa sumber kepedulian, Engkau telah menciptakan umat manusia di muka bumi ini dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing agar menikmati kasih sayang-Mu dan bersatu di dalam nama-Mu. Kami mohon buatlah kami untuk bisa menerima keberadaan saudara-saudari kami yang difabel dan berkebutuhan khusus dengan sepenuh hati dengan tidak mengabaikan kehadiran mereka di tengah kami sesuai dengan tuntunan Roh Kudus dan hidup rukun damai. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

 

Bacaan :

 

 

 

pagi –siang

sore – malam

Bacaan I Mazmur

Bacaan II : Injil

:

:

 

:

Kis. 18:23-28

Mzm. 47:2-3,8-9,10

-

Yoh. 16:23b-28

Kis. 7:55-60

Mzm. 97: 1, 2b, 6, 7c, 9

Why 22: 12-14, 16-17, 20

Yoh. 17:20-26

Note : Untuk Misa Novena pada Sore hari Bacaan mengikuti Bacaan hari Minggu

 

Inspirasi Renungan

Pagi-siang

 

Dalam bacaan pertama, tindakan Apolos yang dengan berani memberitakan kabar sukacita, sungguh menginspirasi kita. Sekali pun pengetahuan yang diketahuinya hanya sampai pada baptisan Yohanes, itu tidak menyurutkan langkahnya. Dia mau semua orang mengenal tentang Yesus, Sang Mesias, ini merupakan salah satu tindakan mengasihi dan menerima sesama siapa pun itu agar semakin banyak orang diselamatkan.


Sore-malam

 

Dalam bacaan pertama, berkisah tentang Stefanus. Taat sampai akhir adalah kerinduan Allah kepada setiap orang yang percaya pada-Nya. Namun adakalanya manusia mengabaikan ketaatan kepada Allah saat mereka dihadapkan pada tantangan atau konsekuensi yang berat. Ketaatan memang harus diperjuangkan setiap hari dalam kehidupan. Hal itu dapat dilihat dalam pengalaman hidup Stefanus. Stefanus, warga jemaat ‘biasa’ telah bersaksi secara ‘luar biasa’ karena ia "penuh dengan kasih karunia dan kuasa" Allah. Stefanus bersaksi sampai ia mati, seperti yang dialami oleh Yesus sendiri.

Sampai hari ini, Allah tetap membutuhkan orang-orang biasa yang bersedia dipakai secara luar biasa bagi misi-Nya di dunia ini.

 

Refleksi Pribadi

-        Apakah aku sungguh menerima kehadiran sesama yang difabel dan berkebutuhan khusus di dalam keluarga, komunitas, lingkungan dan masyarakat?

-        Ada berapa banyak difabel dan sesama yang berkebutuhan khusus di sekelilingku ?

-        Apakah aku tergerak untuk mengetahui keberadaan para difabel dan yang berkebutuhan khusus di sekitarku?

 

Doa Umat

I : Kasih Allah sempurna adanya, karena itu kita berani meminta kepada Yesus untuk terus memberikan anugerah dan berkat-Nya bagi kita untuk bersatu melalui doa kepada-Nya :

L : Umat menjawab : “Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan”

L : Bagi Bapa Paus, para Uskup, para Imam dan biarawan-biarawati

Semoga mereka semua terus dijaga dan dimampukan untuk taat dalam menjalankan kehendak Bapa sebagai teladan bagi kita.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi bangsa-bangsa di dunia

Semoga semua bangsa di dunia ini rukun bersatu, mampu setia dan berjuang dalam kehidupan bersama.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi kita semua

Semoga kita menerima keberadaan para difabel dan yang berkebutuhan khusus dengan hati yang tulus dan memberi kekuatan kepada mereka di dalam Yesus Kristus.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan


I : Ya Allah, tumbuhkanlah selalu kasih pada umat-Mu  dan  seluruh  umat  manusia supaya dapat memiliki semangat untuk saling menerima dan mengasihi satu sama lain sehingga mengarahkan kami kepada cinta kasih-Mu yang sejati di dalam Yesus, Putera-Mu. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

U : Amin

 

Doa Persiapan Persembahan

Allah Bapa kami, berkenanlah pada persembahan kami ini. Semoga persembahan ini menyucikan diri kami agar pantas merayakan pesta bersama- Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

 

Doa Sesudah Komuni

Bapa yang Mahabaik, semoga sakramen yang telah kami sambut ini, menjadikan kami semakin bersatu dengan Engkau dan sesama kami sehingga damai semakin terasa di dalam hati dan hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


NOVENA Hari ke-3 – Minggu, 29 Mei 2022

(Hari Minggu Komunikasi Sedunia)

ROH KUDUS MENYENTUH RASA PEDULI AKAN KEBUTUHAN PARA DIFABEL

 

Pengantar

Umat yang terkasih,

Pada Novena Roh Kudus hari ke-3 ini, kita diingatkan bahwa setelah kita mengetahui dan menerima keberadaan sesama kita terutama para difabel dan  yang berkebutuhan khusus, maka kita mohon agar Roh Kudus menyentuh rasa peduli kita akan kebutuhan mereka lewat jalinan komunikasi yang baik dan saling pengertian.

 

Doa Pembuka

Marilah kita berdoa (hening sejenak)

Allah Bapa Mahapenyayang, kasih-Mu yang besar sudah dibuktikan dengan mengutus Putera-Mu ke dunia untuk menyelamatkan kami. Buatlah kami untuk memahami akan kebutuhan-kebutuhan sesama kami terutama para difabel dan yang berkebutuhan khusus lewat komunikasi yang berjalan baik sehingga dapat memperlakukan mereka dengan tepat dan sesuai. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

 

Bacaan :

Bacaan I      : Kis. 7: 55-60

Mazmur       : Mzm. 97: 1, 2b, 6, 7c, 9

Bacaan II     : Why 22: 12-14, 16-17, 20

Bacaan Injil  : Yoh. 17: 20-26

 

Inspirasi Renungan

Injil hari ini memperlihatkan bagaimana Yesus menghendaki kita hidup dalam persatuan dengan sesama dan dengan Allah sendiri. Menjadi satu berarti tidak tercerai-berai oleh adanya perbedaan budaya, bahasa, fisik, tempat dan lain-lain. Menjadi satu hanya dapat terjadi jika orang percaya memiliki dan mempraktikkan kasih Allah di antara satu dengan yang lain. Maka yang terpenting adalah mengedepankan kasih Yesus yang sudah kita alami. Kita pancarkan kasih itu melalui kesatuan kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus agar melalui-Nya dunia dapat melihat kasih dan kemuliaan-Nya. Kita menerima keberadaan sesama kita terutama para difabel dan yang berkebutuhan khusus dengan tidak mengucilkan mereka lewat komunikasi yang baik.

 

Refleksi Pribadi


-      Apakah aku sudah peduli dan memahami akan kebutuhan sesamaku para difabel dan yang berkebutuhan khusus lewat komunikasi yang baik?

-      Apakah aku sudah memenuhi kebutuhan para difabel dan yang berkebutuhan khusus?

-      Maukah aku terlibat dalam menyediakan fasiitas bagi para difabel dan yang berkebutuhan khusus?

 

Doa Umat

I : Yesus telah bersabda untuk meminta kepada Bapa dalam nama-Nya. Maka marilah kita meminta kepada Yesus melalui doa kepada Allah Bapa dan persatuan di dalam Dia :

L : Umat menjawab : “Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan”

L : Bagi Bapa Paus, Para Uskup dan para Imam

Semoga mereka dapat terus menjaga persatuan umat Gereja di dalam Allah Bapa.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi para pemimpin dunia

Semoga mereka selalu dianugerahi semangat persatuan dengan siapa pun juga sebagai salah satu tugas dan tanggungjawab mereka sebagai  pemimpin, dengan selalu mendahulukan perdamaian demi kesejahteraan manusia.

Marilah kita mohon :

U     : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L     : Bagi saudara-saudari kita para difabel dan yang berkebutuhan khusus Semoga kita dapat menerima dengan tulus ikhlas keberadaan mereka dan merangkul mereka dalam persatuan di dalam Yesus karena mereka pun adalah kasih karunia dari Allah Bapa kepada kita.

Marilah kita mohon :

U     : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

K     : Bagi kita semua

Semoga   dengan    bimbingan    Roh    Kudus,   kita    dimampukan               dalam mengarahkan hidup kita kepada persatuan dengan Allah dan sesama.

Marilah kita mohon :

U     : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L     : Bagi peringatan Hari Komunikasi Sedunia

Semoga Roh Kebijaksanaan mengarahkan seluruh umat manusia dalam berkomunikasi dan menggunakan segala bentuk alat komunikasi dengan bijak untuk segala usaha agar terjalin komunikasi yang baik dan sehat sehingga tercipta kerukunan dan kedamaian.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan


I : Ya Allah, persatukanlah seluruh umat manusia dan buatlah kami mengerti  akan kebutuhan-kebutuhan sesama kami lewat komunikasi yang baik di dalam cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

U : Amin

 

Doa Persiapan Persembahan

Bapa di Surga, kiranya Engkau sendiri yang mempersatukan setiap persembahan kami dengan kurban di kayu salib Putera-Mu, Yesus Kristus. Sebab Dialah, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

 

Doa Sesudah Komuni

Ya Bapa yang baik, semoga melalui Tubuh dan Darah Putera-Mu yang telah kami sambut, kami selalu ingat dan peduli pada kebutuhan-kebutuhan sesama kami para difabel dan yang berkebutuhan khusus sehingga semakin sempurnalah kasih-Mu di dalam kami. Demi Kristus Tuhan kami yang hidup sepanjang masa. Amin.


NOVENA Hari ke-4 – Senin, 30 Mei 2022 ROH KUDUS MENJADIKAN KITA SEMAKIN MENGASIHI SESAMA

 

Pengantar

Umat yang terkasih,

Sebagai umat Allah yang merasakan kasih Allah sendiri, pada Novena Roh Kudus hari ke-4 ini, kita diajak untuk terus semakin menyadari bahwa di sekitar kita masih banyak sesama yang membutuhkan perhatian dan bantuan kita. Semoga dengan bimbingan Roh Kudus kita menjadi pribadi yang sadar untuk lebih mengasihi sesama terlebih yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel.

 

Doa Pembuka

Marilah kita berdoa (hening sejenak)

Allah Bapa yang Mahakasih, berkenanlah mencurahkan Roh Kudus atas kami agar kami selalu dapat mematuhi kehendak-Mu dengan setia dan mengamalkannya dalam cara hidup kami terutama dalam mengasihi sesama kami yang membutuhkan perhatian kami.

Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

 

Bacaan :

Bacaan I      : Kis. 19:1-8

Mazmur       : Mzm. 68:2-3,4-5ac,6-7ab Bacaan Injil  : Yoh. 16:29-33

 

Inspirasi Renungan

Selama hidup di dunia kita memang harus bekerja keras sesuai dengan panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Jika kita harus menderita selama hidup di dunia ini hendaknya tidak berkecil hati melainkan tetap besar hati dan kuat karena Allah senantiasa menyertai kita bahkan berkarya dalam diri yang lemah dan rapuh. Kita fungsikan berkat yang kita peroleh dari Allah Bapa sebagai bantuan untuk mengusahakan kesucian hidup. Roh Kudus menyadarkan bahwa banyak orang di sekitar kita yang membutuhkan perhatian dan kasih dari kita.

 

Refleksi Pribadi

Sebagai pengikut Kristus, sudahkah kita menunjukkan kasih dan perhatian kita dengan berbagi rezeki kepada sesama yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel?

 

Doa Umat


I : Dalam Kristus, dukacita akan berakhir dengan penghiburan dari Roh Kudus  yang selalu menyertai. Maka mari kita memohon kekuatan melalui doa kita :

L : Umat menjawab : “Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan”

L : Bagi para biarawan-biarawati

Semoga melalui mereka yang selalu dipenuhi Hikmat Allah, kita melihat gambaran Allah dan kehendak kasih-Nya yang Mahamurah, sehingga kita semakin dikuatkan dalam kehidupan rohani kita.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi bangsa dan negara Indonesia

Semoga para pemimpin bangsa kita dikaruniai kebijaksanaan yang berasal dari Roh Allah, supaya dalam memimpin, mereka berpegang pada kepentingan kesejahteraan umum, menyatukan bangsa dan menghindari perpecahan.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi saudara-saudara kita yang sedang dalam kesulitan

Semoga mereka memperoleh kasih dan perhatian dari kita sehingga tetap setia dalam iman dan berpengharapan pada Allah di dalam hidup mereka. Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi seluruh umat Allah

Semoga Roh Kudus membuat kita semakin teguh dalam mengasihi sesama yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel dalam kehidupan sehari-hari baik lewat kata-kata maupun perbuatan.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

I : Allah Bapa kami, demikianlah semuanya ini kami panjatkan ke hadirat-Mu dengan penuh kepercayaan akan janji-Mu bahwa Engkau mengutus Roh Kudus untuk mendampingi dan menolong kami kini dan selamanya demi Kristus Tuhan kami.

U : Amin

 

Doa Persiapan Persembahan

Bapa yang Mahakasih, berkenanlah menerima roti dan anggur persembahan kami ini. Teguhkanlah kami dalam cinta kasih-Mu dan penuhilah kami dengan Roh-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

 

Doa Sesudah Komuni

Ya Allah Bapa. semoga anugerah yang baru saja kami terima bermanfaat bagi hidup kami selanjutnya. Utuslah kiranya kepada kami Roh Kudus-Mu agar kami


semakin mengasihi dengan sungguh sesama kami sebagaimana perintah Putera-Mu untuk saling mengasihi satu sama lain. Sebab Dialah Tuhan kami. Amin.


NOVENA Hari ke-5 – Selasa, 31 Mei 2022

ROH KUDUS MENGOBARKAN KITA SEMAKIN MENGHORMATI MARTABAT MANUSIA

 

Pengantar

Umat yang terkasih,

Allah menciptakan manusia serupa dengan citra-Nya sendiri dan manusia diberi martabat yang paling tinggi di antara semua ciptaan. Sebagai pengikut Kristus, kita harus menghormati dan menghargai martabat setiap manusia. Maka tidak ada satu manusia pun yang tidak memiliki martabat dan tidak boleh seorang manusia diinjak-injak martabat kemanusiaannya. Novena hari ini mengajak kita untuk menyadari betapa pentingnya kita menghormati sesama kita siapa pun itu.

 

Doa Pembuka

Marilah kita berdoa (hening sejenak)

Allah Bapa yang Mahamulia, Yesus, Putera-Mu telah mendoakan Gereja-Mu agar tetap Kaupelihara, Kauberi perlindungan dan selamat hingga kelak beroleh hidup abadi bersatu dengan Dikau dan Putera-Mu. Semoga kami tetap setia dan tekun dalam iman dan panggilan yang telah diberikan Putera-Mu dengan semakin menghormati martabat setiap manusia, sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

 

Bacaan :

Bacaan I      : Rom 12: 9-16b Mazmur : Yes 12: 2-3, 4bcd, 5-6

Bacaan Injil  : Luk 1: 39-56

 

Inspirasi Renungan

Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma menekankan sikap batiniah hidup kristiani untuk saling mengasihi satu sama lain. Kita diajak untuk sungguh menyadari untuk semakin menghormati martabat manusia sesuai yang dikehendaki Allah sendiri bukan hanya di bibir semata melainkan dari lubuk hati.

 

Refleksi Pribadi

Sudahkah kita dengan sungguh menghargai dan menghormati martabat sesama kita khususnya yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel?

 

Doa Umat


I : Berkat Roh Kudus, kita diajak untuk berani menyampaikan permohonan- permohonan kepada Allah Bapa kita. Maka marilah kita panjatkan doa kepada-Nya :

L : Umat menjawab : “Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan”

L : Bagi para pemimpin Gereja

Semoga mereka turut memperhatikan umat Gereja yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel dalam tugas penggembalaannya.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi para pemimpin bangsa

Semoga mereka menyadari untuk semakin menghargai martabat setiap manusia di dunia ini sehingga dengan demikian mengusahakan kedamaian dan kesejahteraan bagi semua orang.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L     : Bagi saudara-saudari kita yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel

Semoga Roh Kudus dicurahkan atas mereka untuk tetap kuat dalam iman dan pengharapan kepada Bapa dalam menjalani kehidupan mereka.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi kita semua

Semoga kita digerakkan oleh Roh Kudus untuk lebih menghormati martabat sesama kita karena menyadari manusia adalah ciptaan Allah Bapa sendiri yang sama di hadapan Bapa.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

I : Allah Bapa Mahapenyayang, sambutlah permohonan umat-Mu dengan murah hati. Kami percaya kepada-Mu apa yang kami minta Kau penuhi seturut perkenanan-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

U : Amin

 

Doa Persiapan Persembahan

Ya Bapa, terimalah persembahan ini dan naungilah dengan Roh Kudus, agar kami dapat ikut serta dalam hidup Yesus, Putera-Mu yang telah bangkit dan kini bertahta. Sebab Dialah Tuhan kami sepanjang segala masa. Amin.

 

Doa Sesudah Komuni

Allah Bapa di surga, pandanglah umat-Mu yang berhimpun. Semoga kami yang baru saja menyantap Roti Hidup didorong oleh Roh Kudus untuk dapat terus menghargai dan menghormati martabat sesama kami siapa pun itu karena kami


semua  adalah  ciptaan-Mu.  Engkaulah  Tuhan  kami  yang  berkuasa,           kini       dan sepanjang masa. Amin.


NOVENA Hari ke-6 – Rabu, 1 Juni 2022 ROH KUDUS MEMBUKA KESEMPATAN BAGI SEMUA ORANG

 

Pengantar

Umat yang terkasih,

Paus Fransiskus dalam bukunya ‘Let Us Dream’ mengatakan bahwa krisis telah memunculkan keberanian dan kasih sayang baru. Ada keinginan untuk menata kembali dunia kita dan membantu mereka yang membutuhkan dengan cara konkrit yang dapat mengubah penderitaan sesama kita. Hak hidup sejahtera bagi setiap umat manusia bukan mimpi lagi.

Novena hari ke-6 ini, kita diajak oleh Roh Kudus untuk membuka kesempatan bagi sesama kita yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup mereka secara jasmani dan rohani.

 

Doa Pembuka

Marilah kita berdoa (hening sejenak)

Allah Bapa sumber kesejahteraan, kebangkitan Putera-Mu telah menumbuhkan hidup baru dalam diri kami. Semoga dengan bantuan Roh Kudus kami dapat mewujudkan hidup baru di dunia ini seturut kehendak-Mu. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

 

Bacaan :

Bacaan I      : Kis. 20:28-38

Mazmur       : Mzm. 68:29-30,33-35a,35b, 36c

Bacaan Injil  : Yoh. 17:11b-19

 

Inspirasi Renungan

Dalam Injil Yohanes, Yesus menyampaikan pesan kepada para rasul untuk tetap menjalin persatuan dan persaudaraan meski Yesus telah terangkat ke Surga. Yesus telah melakukan kehendak Allah supaya kita semua tiada terkecuali diselamatkan. Maka kita juga perlu memberi kesempatan pada sesama kita khususnya yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel untuk terlibat dalam melakukan kehendak Allah dalam hidup mereka. Kita membuka kesempatan bagi mereka untuk melayani di Gereja seturut kemampuan mereka dan membuka lahan pekerjaan yang sesuai bagi mereka sehingga tercapai kesejahteraan.

 

Refleksi Pribadi

-   Sudahkah kita memberi kesempatan kepada kaum difabel untuk turut terlibat dalam pelayanan di Gereja?

-   Sudahkah kita membantu usaha mikro sesama kita di tengah masa pandemi?


Doa Umat

I : Allah Bapa kita adalah Bapa yang pemurah, yang senantiasa menantikan kedatangan kita. Maka marilah kita panjatkan doa kepada-Nya dengan penuh harapan :

L : Umat menjawab : “Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan”

L : Bagi Gereja di seluruh dunia

Semoga Gereja-Nya dengan terang Roh Kudus membawa kesejahteraan kepada semua umat manusia.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi para pemimpin negara

Semoga para pemimpin negara senantiasa dibimbing Roh Kudus sehingga dalam tugas keseharian, mereka hidup dalam semangat dan sukacita saling mengampuni dan mengasihi, peduli kepada masyarakat dan dalam mengambil keputusan mengutamakan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi mereka yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel

Semoga mereka diteguhkan oleh Roh Kudus dan menggunakan kesempatan yang diberikan untuk terlibat aktif dalam pelayanan di gereja dan meraih kesejahteraan secara jasmani dan rohani.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi kita semua

Semoga kita membuka kesempatan kepada sesama yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel untuk turut terlibat dalam pelayanan kepada Tuhan sehingga mereka bertumbuh lebih baik di dalam iman.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

I : Allah Bapa kami, terimalah ungkapan sederhana tentang apa yang kami perlukan. Demi kemurahan hati-Mu, berilah segala yang kami perlukan untuk membangun Gereja-Mu di dunia ini. Demi Kristus, Tuhan kami.

U : Amin.

 

Doa Persiapan Persembahan

Allah Bapa kami, dengan tangan terbuka kami unjukkan persembahan ini. Bukalah pula hati kami agar kami dapat mengucap syukur atas segala anugerah-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

 

Doa Sesudah Komuni


Allah Bapa Mahapengasih, hari ini Kau mengingatkan kami untuk tetap menjalin persatuan dan persaudaraan dengan sesama. Semoga kami dengan Roh Kudus-Mu mampu membawa anugerah sukacita ini kepada sesama yang kami jumpai dan layani. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.


NOVENA Hari ke-7 – Kamis, 2 Juni 2022 ROH KUDUS MENEGUHKAN KITA BERGIAT DALAM PEKERJAAN TUHAN

 

Pengantar

Umat yang terkasih,

Kitab Suci adalah cermin yang jernih bagi umat beriman untuk melihat, menilai dan belajar tentang bagaimana daya kekuatan Tuhan yang hadir di tengah umat-Nya. Dengan setia dan giat selalu dalam pekerjaan Tuhan, niscaya kita berdiri teguh dan tidak goyah di tengah dunia yang sedang mengalami krisis. Dalam kehidupan yang penuh tantangan dan perselisihan justru Gereja tumbuh dan menjadi kuat.

 

Doa Pembuka

Marilah kita berdoa (hening sejenak)

Allah Bapa kami, kami menyadari kasih setia-Mu yang besar. Semoga dengan kekuatan Roh Kudus-Mu, iman kami umat-Mu selalu bertahan kendati kami lemah dan rapuh akan dosa. Buatlah kami berani meleburkan diri dalam kesatuan umat Allah sebagai Gereja-Mu yang kudus, dan semoga kami semakin layak dan pantas menjadi tanda kehadiran-Mu di tengah-tengah dunia.

Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

 

Bacaan :

Bacaan I      : Kis. 22:30; 23:6-11

Mazmur       : Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11

Bacaan Injil  : Yoh. 17:20-26

 

Inspirasi Renungan

Yoh 17:24-26

Yesus berdoa supaya setiap orang percaya disempurnakan sehingga dapat melihat kemuliaan-Nya. Dunia tidak mengenal Allah dan kita yang telah mengenal Yesus harus bertahan sampai pada kesudahannya dalam iman entah kita dalam keadaan apa pun.

 

Refleksi Pribadi

-  Sudahkah iman kita kepada Yesus kuat dan bertahan di tengah berbagai tantangan dan kesulitan?

-   Sudahkah kita terlibat dan bergiat dalam pekerjaan Tuhan?

 

Doa Umat


I :  Dalam situasi penuh tantangan ini, kita memerlukan keberanian iman, agar  kita tetap dipersatukan dengan Bapa melalui Sang Juruselamat dalam kemuliaan. Maka, marilah dengan bimbingan dan terang Roh kudus, kita panjatkan doa-doa permohonan kita, agar iman kita tetap terjaga sebagai kesatuan umat Allah :

L : Umat menjawab : “Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan”

L : Bagi Bapa Suci, para Uskup, para Imam dan rohaniwan-rohaniwati

Semoga Roh Kudus tercurah atas mereka dalam memimpin Gereja dan menguatkan iman umat, khususnya yang berada di daerah-daerah konflik, sehingga Gereja tidak terpecah-belah, semakin memiliki kedalaman iman  dan giat membela nilai-nilai kebaikan.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi para pemimpin negara dan tokoh masyarakat

Semoga Roh Kudus dicurahkan kepada mereka agar dengan bijak mampu mengatasi segala kesulitan dan menjunjung tinggi semangat pengabdian tanpa mementingkan diri sendiri atau kelompok.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

 

L : Bagi generasi muda Gereja

Semoga Roh Kudus menggerakkan para generasi muda Gereja agar semakin bertekun dalam memelihara iman, bergiat dalam pekerjaan Tuhan dan berani menjadi saksi kebenaran Kristus yang sejati.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

 

L : Bagi kita yang hadir di sini

Semoga Roh Kudus diutus kepada kita semua, agar kita semakin kuat dalam iman kepada Yesus Tuhan dengan kerendahan hati rela berkurban untuk menjadi teladan dalam keutamaan rohani di tengah masyarakat.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

 

I : Allah Bapa kami, Engkau telah mengutus Putera-Mu supaya kami percaya kepada kasih-Mu yang Mahabesar. Sudilah mendengarkan doa-doa permohonan kami, agar hidup kami berbuah nilai-nilai luhur dalam semangat kesatuan bersama Putera dan Roh Kudus. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.

U : Amin.

 

Doa Persiapan Persembahan


Allah Bapa Mahakudus, semoga roti dan anggur yang kami persembahan ini menjadi tanda kehadiran kasih-Mu di dunia, khususnya bagi kami umat pilihan- Mu. Arahkanlah kami kepada Putra-Mu terkasih, Yesus Kristus Tuhan kami sumber iman sejati, agar hidup kami semakin menjadi berkat di dalam situasi dunia saat ini. Sebab Dialah Tuhan kami. Amin.

 

Doa Sesudah Komuni

Allah Bapa Mahakasih, kami bersyukur atas kelimpahan berkat surgawi yang telah kami terima. Semoga Gereja-Mu senantiasa dikuatkan oleh Roh Kudus-Mu agar Kau satukan sebagai tanda kehadiran-Mu di dunia, dan hidup kami menjadi semakin menjadi berkat bagi seluruh mahluk ciptaan-Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.


NOVENA Hari ke-8 – Jumat, 3 Juni 2022

ROH KUDUS MENDORONG AKSI NYATA

 

Pengantar

Umat yang terkasih,

Upaya Keuskupan Agung Jakarta untuk menjadi sebuah gerakan dan persekutuan umat Allah yang semakin mengasihi, peduli dan bersaksi, harus diwujudkan sebagai aksi nyata. Kita menyadari keterbatasan yang ada maka kita mohon pertolongan Roh Kudus agar kita dapat melakukan pertobatan dan mampu mencapai kepenuhan hidup kristiani dengan sukacita dengan berbuat sesuatu bagi sesama.

 

Doa Pembuka

Marilah kita berdoa (hening sejenak)

Allah yang penuh kasih, kami bersyukur karena Putera-Mu yang tunggal, telah menjadikan kami sebagai anggota Gereja-Nya yang selalu dijiwai dan diarahkan oleh Roh Kudus. Semoga kekuatan Roh-Mu turun atas kami, agar kami mampu melakukan tindakan nyata mengasihi sesama kami dalam hidup sehari-hari.

Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

 

Bacaan :

Bacaan I      : Kis. 25:13-21

Mazmur       : Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab

Bacaan Injil  : Yoh. 21:15-19

 

Inspirasi Renungan

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya : “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya “Apakah engkau mengasihi Aku?”. Dan ia berkata kepada-Nya : “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya : “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yoh.21:17)

Sebagaimana Yesus meminta Simon Petrus untuk menggembalakan domba- domba-Nya demikian kita juga diminta untuk turut ‘menggembalakan’ sesama kita untuk mengarah kepada Yesus. Kita melakukan tindakan nyata sebagai seorang kristiani yang menampakkan wajah Yesus sehingga membawa sesama kita kepada Yesus sendiri.

 

Refleksi Pribadi

-   Sudahkah saya memberi contoh dalam hidup sehari-hari sebagai pengikut Yesus?

-   Sudahkah saya melakukan perbuatan-perbuatan baik kepada sesama?


Doa Umat

I : Allah Bapa kami, cahaya-Mu telah membuka jalan bagi kami menuju  hidup kekal dengan memuliakan Putera-Mu dan mengutus Roh Kudus-Mu. Maka marilah kita panjatkan permohonan-permohonan kita :

L     : Umat  menjawab : “Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan”

L : Bagi para pemimpin Gereja

Semoga Roh Kudus dicurahkan untuk mendampingi dan melimpahkan rahmat kebijaksanaan bagi para pemimpin Gereja agar menjadi gembala yang baik dan murah hati seturut teladan Yesus sendiri.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

L : Bagi bangsa Indonesia

Semoga Roh Kudus meresap dalam hati setiap lapisan masyarakat agar  hidup rukun dan damai dan saling bahu-membahu meringankan beban sesama.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

 

L : Bagi sesama yang berkebutuhan khusus

Semoga berkat Roh Kudus mereka dimampukan untuk melihat kebaikan  Allah lewat orang-orang yang melayani mereka, bersyukur dengan apa yang mereka miliki serta ikut mewartakan kabar sukacita yang mereka terima. Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

 

L : Bagi kita semua

Semoga berkat Roh Kudus, kita berani menjawab panggilan Tuhan untuk ambil bagian dalam penggembalaan umat Allah dengan terlibat dalam tindakan nyata mengasihi di mana pun kita berada.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan

 

I : Bapa kami di surga, demikianlah doa-doa permohonan kami. Semoga dengan daya Illahi-Mu, Engkau sudi mengabulkannya, sehingga kami dapat menghasilkan buah-buah rahmat-Mu demi keselamatan dunia. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.

U : Amin.

 

Doa Persiapan Persembahan

Allah Bapa Mahakasih, terimalah doa-doa yang kami panjatkan ke hadirat-Mu bersama persembahan kurban ini. Sudilah Engkau menyucikannya dengan rahmat-Mu agar kami layak menerima anugerah surgawi yang agung. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.


 

Doa Sesudah Komuni

Ya Allah, kami bersyukur Kau perkenankan ikut serta dalam kehidupan Ilahi-Mu serta karya penggembalaan Putera-Mu. Semoga kami semakin bertumbuh dalam kasih dan melakukan tindakan nyata menyalurkan berkat kasih-Mu kepada sesama kami sehingga kami layak disebut sebagai murid Putera-Mu. Dialah Tuhan dan pengantara kami. Amin.


NOVENA Hari ke-9 – Sabtu, 4 Juni 2022

(VIGILI PENTAKOSTA)

ROH KUDUS MENUNTUN HIDUP KITA MENJADI SAKSI KRISTUS

 

Pengantar

Umat yang terkasih,

Sesuai ArDas KAJ 2022-206 kita diajak untuk mewujudnyatakan Ajaran Sosial Gereja di tengah masyarakat. Kita diajak untuk semakin mengasihi dan peduli kepada sesama khususnya yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel.

Lewat Novena hari terakhir ini , kita diajak untuk mewartakan dan menampakkan wajah Kristus di mana pun kita berada dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik kepada di tengah masyarakat sehingga setiap orang tahu bahwa kita adalah murid Kristus dan kita memberi kesaksian hidup kita di dalam Kristus.

 

Doa Pembuka

Marilah kita berdoa (hening sejenak)

Ya Allah, Engkau menghendaki kami untuk mengasihi setiap orang tanpa memandang perbedaan yang ada. Curahkanlah karunia Roh Kudus  atas seluruh muka bumi dan perbaruilah melalui hati kaum beriman, karya-karya agung yang telah Engkau nyatakan dalam kehidupan di dunia ini, melalui  berkat surgawi yang kami terima sebagai anggota Gereja-Mu yang kudus. Sebab Engkaulah Allah yang berkuasa dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

 

Bacaan :

 

Sabtu

 

pagi –siang

sore – malam

Bacaan I

:

Kis. 28:16-20,30-31

Kis. 2:1-11

Mazmur

:

Mzm. 11:4,5,7

Mzm. 104:1ab,24ac, 29c-30,31, 34

Bacaan II

:

-

Rm 8: 8-17

Injil

:

Yoh. 21:20-25

Yoh. 14: 15-16, 23-26

Note : Untuk Misa Novena pada Sore hari Bacaan mengikuti Bacaan hari Minggu

 

Inspirasi Renungan

Yoh 21:20-25

Setiap manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan, karakter, talenta dan sifat yang berbeda-beda. Allah memiliki rencana untuk masing-masing orang dan setiap dari kita memiliki tugas masing-masing untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Maka kita harus melakukan tugas kita dengan setia sehingga hidup kita menjadi kesaksian sebagai murid-Nya.

 

Refleksi Pribadi

Merenungkan kembali apakah hidup kita sudah menjadi kesaksian sebagi murid


Kristus? Apakah kita layak disebut sebagai murid Kristus?

 

Doa Umat

I : Berkat Roh Kudus kita telah dipersatukan dengan Allah Bapa kita.  Maka, marilah dengan rendah hati dan penuh syukur, kita panjatkan doa kepada-Nya

L : Umat menjawab :

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi

L : Bagi Gereja di seluruh dunia

Semoga Allah Bapa yang Mahakuasa lewat Roh Kudus-Nya, mendorong Gereja agar memberi teladan untuk hidup menurut Injil. Dan semoga api Pentakosta yang dicurahkan, menjadikan seluruh muka bumi diperbarui melalui buah- buah Roh, sehingga terwujud dalam bentuk buah pikiran dan perbuatan. Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi

L : Bagi mereka yang berpengaruh dalam memajukan dunia

Semoga Allah Bapa yang Mahabijaksana lewat Roh Kudus-Nya, selalu membimbing mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, bahwa karya yang dihasilkan, merupakan tanda kehadiran Bapa di dunia. Dan semuanya itu bertujuan demi kehidupan umat manusia dan seluruh ciptaan menjadi lebih baik.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi

L : Bagi mereka yang belum mengenal Kristus

Semoga Allah Bapa yang Mahamurah, mencurahkan Roh Kudus-Nya bagi mereka, agar semangat cinta kasih dapat dinyatakan melalui sikap dan tindakan kita, menyentuh hati mereka dan menjadi tanda yang nyata akan kehadiran Kristus bagi mereka.

Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi

L : Bagi kita semua yang hadir di sini

Semoga melalui bimbingan Roh Kudus, kita mampu mengarahkan hidup kita menuju kepenuhan hidup kristiani dan kesempurnaan kasih, semakin menyerupai Kristus, dengan mewujudkan semangat : Semakin Mengasihi, Semakin Peduli dan Semakin Bersaksi menghormati martabat  manusia. Marilah kita mohon :

U : Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi

I : Allah Bapa kami, demikianlah doa-doa yang kami panjatkan. Semoga Engkau sudi mendengarkan dan mengabulkannya. Demi Yesus, Tuhan kami.

U : Amin


 

Doa Persiapan Persembahan

Ya Allah, kami bersyukur atas berkat Roh Kudus-Mu dalam hidup kami. Sudilah Engkau terus-menerus membarui hidup kami melalui pencurahan Roh Kudus- Mu, supaya kami semakin dapat mewartakan Putera-Mu dan akhirnya mengenyam sukacita abadi. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin.

 

Doa Sesudah Komuni

Ya Allah, Engkau telah melimpahkan karunia surgawi kepada Gereja-Mu. Semoga kami yang menerimanya melalui santapan rohani ini dikuatkan sebagai umat pilihan-Mu, untuk terus hidup dan menghasilkan buah-buah Roh yang berlimpah, serta mampu mewujudkan semangat untuk semakin mengasihi dan peduli pada sesama kami dan menghargai martabat setiap manusia dan pada akhirnya hidup kami menjadi sebuah kesaksian sebagai murid Putera-Mu.

Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.