Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

September 30, 2019

RENUNGAN HARIAN SABTU 5 OKTOBER 2019


Bacaan Liturgi Sabtu  5 Oktober 2019

Bacaan Pertama  Bar 4:5-12.27-29
Kuatkanlah hatimu, hai bangsaku yang menyandang nama Israel! Kalian telah dijual kepada bangsa-bangsa lain,  tetapi tidak untuk dibinasakan. Karena telah memurkakan Tuhan,  maka kalian diserahkan kepada para lawan.  Sebab kalian telah membuat murka Penciptamu  dengan mempersembahkan kurban kepada setan, bukan kepada Allah.Kalian telah melupakan Pengasuhmu, yakni Allah kekal,  dan hati Yerusalem, ibu pengasuhmu pun telah kalian buat sedih. Melihat murka Allah mendatangi dirimu maka Yerusalem berkata,  "Dengar, hai sekalian tetangga Sion!  Allah telah mengirim kepadaku kesedihan besar." Sebab aku melihat anak-anakku tertawan  sebagaimana yang telah ditentukan oleh Yang Kekal bagi mereka. Mereka telah kuasuh dengan sukacita, tetapi sekarang kulihat mereka pergi dengan tangisan dan sedih hati. Janganlah seorangpun bersukaria atas diriku,  seorang janda yang telah ditinggalkan banyak anak.  Karena dosa anak-anakku aku menjadi kesepian, sebab mereka telah berpaling dari hukum Taurat Allah.  Kuatkanlah hatimu, anak-anakku, berserulah kepada Allah.  Dia yang mengirim bencana itu akan ingat kepadamu lagi.  Seperti dahulu kamu selalu berangan-angan untuk menjauhkan diri dari Allah,  demikian hendaklah kalian sekarang berbalik mencari Dia  dengan sepuluh kali lebih rajin.  Memang Dialah yang telah mengirimkan bencana itu kepadamu,  tetapi Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita abadi  bersama dengan penyelamatanmu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 69:33-37
Tuhan mendengarkan kaum miskin.
*Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah!  Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin,  dan tidak memandang hina orang-orang-Nya  yang ada dalam tahanan.  Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia,  lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
*Sebab Allah akan menyelamatkan Sion  dan membangun kota-kota Yehuda,  supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya,  dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

Bait Pengantar Injil  Mat 11:25
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi,  sebab misteri kerajaan Kau nyatakan kepada orang kecil.

Injil  Luk 10:17-24
Pada waktu itu  ketujuh puluh murid Yesus kembali dari perutusannya dengan gembira  dan berkata,   "Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu."Lalu kata Yesus kepada mereka,  "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.  Sesungguhnya Aku telah memberikan kalian  kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahayakan kalian.  Namun demikian janganlah bersukacita  karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga."  Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata,   "Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu.  Segala sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya."  Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada para murid dan berkata,   "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat.  Karena Aku berkata kepada kamu:  Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kalian dengar,  tetapi tidak mendengarnya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Disebuah sekolah, seorang anak berkata kepada teman temannya,” Apa yang tidak dapat dibeli dengan uang sekarang ini?  Katakan dan saya akan menyampaikannya kepada orang tua saya. Apa yang tadinya tidak mungkin,  dengan uang akan menjadi mungkin” Ini adalah sebuah kesombongan. Anak ini mengira uang adalah segala galanya.  Non scholae,sed vitae discimus, sebuah pepatah Latin yang artinya  “Kita belajar bukan untuk sekolah (memperoleh ijasah) , tetapi untuk hidup” Begitulah Yesus mengajar para murid-Nya, Yesus menggembleng mereka, bukan sekedar pemahaman intelektual namun juga soal hati yang menghayati setiap bulir ajaran-Nya, melalui karya belas kasih pada sesama.  Yesus mengutus murid murid untuk mewartakan Kabar Gembira bahwa setiap orang dicintai Allah dan diberi damai sejahtera. Yesus yang mengenal setiap orang yang dipanggil dan diutus-Nya ingin melihat bagaimana cinta dan damai yang telah mereka rasakan dapat dialami juga oleh setiap orang yang mereka jumpai dalam perutusan. Bagi Yesus , tidak ada istilah “anak emas” Yesus tidak melihat murid murid-Nya  karena materi, kedudukan dan kepintaran. Bagi Yesus , hal  yang terpenting adalah kesediaan mereka untuk diutus dan keinginan untuk terus belajar. Karena itu, Yesus semakin menantang mereka untuk tidak membawa pundi pundi , bekal  atau kasut. Para murid harus fokus kepada pewartaan  tanpa terikat dan tergantung pada materi Mereka tidak perlu cemas akan hal hal duniawi karena Dia sendiri akan menyertai mereka.
Yesus sudah bernubuat,  “Aku mengutus kamu seperti anak domba ditengah tengah serigala”  Para murid akan mengalami banyak tantangan dan perjuangan. Misalnya berupa penolakan dari orang orang yang mereka jumpai. Namun , tantangan yang lebih berat yaitu menaklukkan keegoisan diri sendiri untuk setia dalam perutusan Yesus.

Butir permenungan.
Bagaimana dengan perutusan kita selama ini ? Tempat pertama perutusan kita mulai dari keluarga . Perutusan dalam keluarga dapat diungkapkan melalui komunikasi antar anggota keluarga, sikap lemah lembut,  tidak mau menang sendiri, rendah hati, saling menerima pribadi lain apa adanya dan saling menjaga kerukunan. Semua ini tidak bisa dibeli dengan uang.

Doa
Ya Tuhan yang mahabaik, kami percaya bahwa Engkau senantiasa menyertai kami umat-Mu sampai akhir zaman. Semoga hatiku terbuka untuk melihat tanda tanda kehadiran-Mu yang menyelamatkan dalam setiap peristiwa hidup yang kami alami.  Amin.





Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
sebab misteri kerajaan Kau nyatakan kepada orang kecil.



RENUNGAN HARIAN JUMAT 4 OKTOBER 2019


Bacaan Liturgi Jumat  4 Oktober 2019
PW S. Fransiskus dari Assisi

Bacaan Pertama  Bar 1:15-22
Katakanlah begini: pada hari ini menjadi nyata keadilan ada pada Tuhan, Allah kita, sedangkan kejahatan pada kami, sebagaimana halnya sekarang ini, yaitu pada orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem,  pada sekalian raja kami, para pemimpin, para imam dan nabi serta pada nenek moyang kami.  Memang kami telah berdosa kepada Tuhan. Kami tidak taat kepada-Nya  dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, untuk mengikuti segala ketetapan Tuhan yang telah ditaruh-Nya di hadapan kami.  Semenjak Tuhan membawa nenek moyang kami keluar dari negeri Mesir  sampai dengan hari ini  kami tidak taat kepada Tuhan, Allah kami.  Sebaliknya, Tuhan telah kami alpakan karena kami tidak mendengarkan suara-Nya.  Dari sebab itu melekatlah kepada kami semua bencana dan laknat  yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa, hamba-Nya,  waktu nenek moyang kami dibawa-Nya keluar dari negeri Mesir  untuk dianugerahi suatu tanah yang berlimpah susu dan madunya,  sebagaimana halnya sekarang ini.  Tetapi kami tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami,  sesuai dengan sabda para nabi yang telah diutus Tuhan kepada kami.  Bahkan kami telah berbakti kepada allah lain, 
masing-masing menurut angan-angan hati jahatnya, dan kami melakukan apa yang durjana dalam pandangan Tuhan, Allah kami.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 79:1-5.8-9
Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami.
*Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing.  Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi  mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.
*Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan.  Kami menjadi celaan tetangga, olok-olok dan cemooh orang sekitar.  Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus-menerus?  Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?
*Janganlah perhitungkan kepada kami  kesalahan nenek moyang! 
Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
*Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! 
Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

Bait Pengantar Injil  Mzm 95:8ab
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Bacaan Injil  Luk 10:13-16
Sekali peristiwa Yesus bersabda, "Celakalah engkau Khorazim!  Celakalah engkau Betsaida!  Sebab seandainya di Tirus dan Sidon  terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.  Maka pada waktu penghakiman,  tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan   daripada tanggunganmu.  Dan engkau, Kapernaum,  apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit?   Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati.  Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku;  dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Ada seorang santo  bernama   Santo Hieronimus , ia adalah seorang imam dan pujangga Gereja. Mencermati jalan hidup dan pengabdiannya, kita akan sungguh tertegun bagaimana orang suci ini meniti kehendak Allah, menekuni jalan hidup dan perutusannya hingga akhir. Jalannya tidak selalu mudah tetapi selalu dilindungi oleh Allah sehingga ia pantas disebut seorang pujangga Gereja. Ayahnya adalah seorang beriman Kristen yang saleh tetapi juga tuan tanah yang kaya raya. Ayahnya menyekolahkan Hieronimus ke Roma , dan karena kecerdasannya ia dapat studi dengan lancar. Hanya saja ia sempat hidup tidak terpuji karena pengaruh orang orang Roma yang tidak benar. Untungnya ia bertobat , minta dipermandikan oleh Paus Liberius, dan ia menekuni hidup rohani yang baik Setelah berpindah pindah tempat untuk belajar pada orang orang saleh dan suci termasuk Santo Gregorius dari Nazianze, dan setelah ditahbiskan imam , ia kembali ke Roma untuk menjadi sekretaris Paus Damasus. Karena pengetahuannya yang luas dan mendalam tentang Kitab Suci dan penguasaan bahasanya yang bagus untuk bahasa Latin, Yunani dan Ibrani, ia ditugaskan oleh Sri Paus untuk menterjemahkan  Alkitab, Perjanjian dan Perjanjian Baru kedalam bahasa Latin , dan terjemahannya itu kini dikenal dengan istilah Vulgata, yang artinya populer. Untuk tugas itulah ia tinggal di Betlehem dan ia bertekun disana hingga 30 tahun lamanya. Selain karya terjemahan , Hieronimus juga seorang pembela iman yang hebat dan pembimbing rohani di Bethehem , dan bahkan ia mendirikan dua biara di Bethehem . Demikianlah mesti menghadapi kehidupan yang tidak mudah dan banyak tantangan, Hieronimus setia pada tugas yang itu itu saja, menulis dan mengajar hingga wafatnya. Akan tetapi warisan iman melalui terjemahan Kitab Suci itu bergema sepanjang masa dan menolong umat Kristiani sepanjang sejarah. Hari ini Tuhan Yesus menyerukan pertobatan . Kesannya memang Yesus mencela beberapa kota seperti Khorazim, Betsaida dan Kapernaum dengan membandingkannya dengan Tirus dan Sidon,  Yesus memuji  Tirus dan Sidon yang notabene kota yang didiami oleh bangsa asing (bukan Yahudi) karena mereka bertobat sebaliknya ia mengecam kota kota yang didiami oleh orang Yahudi yang tidak mau bertobat: keras hati, tidak peduli dan sombong. Singkat kata , Yesus mengasihi orang yang mau bertobat tidak peduli siapa dan dari mana asal kita.  

Butir permenungan.
Pertobatan adalah pintu iman , Pertobatan adalah jalan bagi Tuhan untuk masuk dalam diri. Alangkah berbahagia orang yang berkenan menerima Tuhan dalam hidup, sebab dengan demikian ia menyadari betapa kecilnya  ia dihadapan-Nya namun tetap dikasihi. Sungguh malanglah nasib orang yang angkuh yang mengandalkan kekuatannya sehingga tidak dapat menyaksikan betapa agung-Nya  Tuhan , sehingga ia luput dari kasih-Nya. Sungguh pertobatan merupakan pintu bagi kita untuk membenahi dan menyiapkan diri untuk didiami oleh Tuhan dan sabda-Nya. Marilah kita juga bertobat seperti ajakan Tuhan Yesus dalam Injil. Nilai nilai kepasrahan dan pertobatan itulah yang dihidupi Santo Hieronimus secara terus menerus dan membawanya kepada kekudusan berkat rahmat Allah.

Doa.
Allah  Bapa , Sumber Pengetahuan dan Kebenaran, dalam hati Santo Hieronimus, Imam-Mu telah Kau tanamkan cinta mesra terhadap Kitab Suci , Semoga umat-Mu semakin banyak  menimba kekuatan dari Sabda-Mu dan menemukan sumber  kehidupan didalamnya. Amin. 


Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.



September 26, 2019

RENUNGAN HARIAN KAMIS 3 OKTOBER 2019


Bacaan Liturgi Kamis 3 Oktober 2019

Bacaan Pertama  Neh 8:1-4a.5-6.7b-12
Sesudah kembali dari pembuangan, orang-orang Israel telah menetap kembali di kota-kota mereka.  Lalu pada bulan ketujuh berkumpullah seluruh rakyat di lapangan di muka gerbang Air di Yerusalem.  Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab, supaya membawa kitab Taurat Musa, 
yakni kitab hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel.  Dan pada hari pertama bulan ketujuh itu   Imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke depan jemaah, pria, wanita dan semua yang dapat mendengar dan mengerti.
Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di depan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu. Adapun Ezra, ahli kitab, berdiri di atas mimbar kayu  yang dibuat khusus untuk peristiwa itu. Ia membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang.   Pada waktu ia membuka kitab semua orang bangkit berdiri.
Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang mahaagung, dan semua orang menjawab, "Amin! Amin,"   sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut, dan sujud menyembah Tuhan dengan muka sampai ke tanah.
Para Lewi menjelaskan hukum itu kepada jemaat, sementara rakyat berdiri di tempatnya.  Bagian-bagian kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, 
dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
Lalu Nehemia, kepala daerah, dan imam Ezra, ahli kitab, serta orang-orang Lewi yang mengajar jemaat, berkata kepada seluruh hadirin, 'Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu. Kalian jangan berdukacita dan menangis!" Karena semua orang itu menangis, ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat.  Lalu berkatalah Nehemia kepada mereka,   "Pergilah, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis; dan berikanlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa!  Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita.   Janganlah bersusah hati, tetapi bersukacitalah karena Tuhan,   sebab sukacita karena Tuhanlah perlindunganmu."  Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu diam  dengan kata-kata,   "Tenanglah! Hari ini hari kudus. Jangan bersusah hati!"  Maka pergilah semua orang untuk makan dan minum,  untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria,   karena mereka mengerti segala sabda yang diberitahukan kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 19:8-11
Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati.
*Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja. 
*Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria. 
*Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu. 
*Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu-tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil  Mrk 1:15
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Bacaan Injil  Luk 10:1-12
Pada waktu itu,  Tuhan menunjuk tujuh puluh murid.  Ia mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.  Berkatalah Ia kepada mereka,   "Tuaian banyak, tetapi pekerjanya sedikit!   Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu. Pergilah!  Camkanlah, Aku mengutus kalian seperti anak domba  ke tengah-tengah serigala.  Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.  Kalau memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.'   Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. 
Tetapi jika tidak, maka salammu kembali kepadamu.  Tinggallah dalam rumah itu,   makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, 
sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.  Janganlah berpindah-pindah rumah.  Jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ,  makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,  dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ.   Dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu.'  Tetapi jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah,  'Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami,  kami kebaskan di depanmu.  Tetapi ketahuilah ini: 'Kerajaan Allah sudah dekat.'   Aku berkata kepadamu, pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Disebuah sekolah, seorang anak berkata kepada teman temannya,” Apa yang tidak dapat dibeli dengan uang sekarang ini?  Katakan dan saya akan menyampaikannya kepada orang tua saya. Apa yang tadinya tidak mungkin, dengan uang akan menjadi mungkin” Ini adalah sebuah kesombongan. Anak ini mengira uang adalah segala galanya.   Non scholae,sed vitae discimus, sebuah pepatah Latin yang artinya  “Kita belajar bukan untuk sekolah (memperoleh ijasah) , tetapi untuk hidup” Begitulah Yesus mengajar para murid-Nya, Yesus menggembleng mereka, bukan sekedar pemahaman intelektual namun juga soal hati yang menghayati setiap bulir ajaran-Nya, melalui karya belas kasih pada sesama.   Yesus mengutus murid murid untuk mewartakan Kabar Gembira bahwa setiap orang dicintai Allah dan diberi damai sejahtera. Yesus yang mengenal setiap orang yang dipanggil dan diutus-Nya ingin melihat bagaimana cinta dan damai yang telah mereka rasakan dapat dialami juga oleh setiap orang yang mereka jumpai dalam perutusan.  Bagi Yesus , tidak ada istilah “anak emas” Yesus tidak melihat murid murid-Nya  karena materi, kedudukan dan kepintaran. Bagi Yesus , hal  yang terpenting adalah kesediaan mereka untuk diutus dan keinginan untuk terus belajar. Karena itu, Yesus semakin menantang mereka untuk tidak membawa pundi pundi , bekal  atau kasut. Para murid harus fokus kepada pewartaan  tanpa terikat dan tergantung pada materi Mereka tidak perlu cemas akan hal hal duniawi karena Dia sendiri akan menyertai mereka.
Yesus sudah bernubuat,  “Aku mengutus kamu seperti anak domba ditengah tengah serigala”  Para murid akan mengalami banyak tantangan dan perjuangan. Misalnya berupa penolakan dari orang orang yang mereka jumpai. Namun , tantangan yang lebih berat yaitu menaklukkan keegoisan diri sendiri untuk setia dalam perutusan Yesus.

Butir permenungan.
Bagaimana dengan perutusan kita selama ini ? Tempat pertama perutusan kita mulai dari keluarga . Perutusan dalam keluarga dapat diungkapkan melalui komunikasi antar anggota keluarga, sikap lemah lembut,  tidak mau menang sendiri, rendah hati, saling menerima pribadi lain apa adanya dan saling menjaga kerukunan. Semua ini tidak bisa dibeli dengan uang.

Doa
Ya Tuhan yang mahabaik, kami percaya bahwa Engkau senantiasa menyertai kami umat-Mu sampai akhir zaman. Semoga hatiku terbuka untuk melihat tanda tanda kehadiran-Mu yang menyelamatkan dalam setiap peristiwa hidup yang kami alami.  Amin.





Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.



RENUNGAN HARIAN RABU 2 OKTOBER 2019


Bacaan Liturgi Rabu  2 Oktober 2019
PW Para Malaikat Pelindung

Bacaan Pertama  Kel 23:20-23a
Inilah firman Tuhan, "Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan  dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.  Jagalah dirimu di hadapannya  dan dengarkanlah perkataannya,  janganlah engkau mendurhaka kepadanya, 
sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.  Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu.  Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku,  bila aku tidak mengingat engkau.
*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa  akan berkata kepada Tuhan, 
"Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
*Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.  Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, 
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
*Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
*Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;  sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya 
untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Bait Pengantar Injil  Mzm 103:21
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Bacaan Injil  Mat 18:1-5.10
Sekali peristiwa,  datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, 
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?"  Maka Yesus memanggil seorang anak kecil   dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata,   "Aku berkata kepadamu:  Sungguh, jika kamu tidak bertobat 
dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.  Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.  Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.  Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan
Kita sering mendengar cerita ada orang yang bisa selamat dalam suatu kecelakaan maut. Kadang kita menjadi heran dan bersyukur ketika seorang kawan menceritakan , betapa ia mengalami kecelakaan mobil, mobilnya terguling tetapi kawan kita itu sehat walafiat, Biasanya diantara kita ada yang berucap,” Saudara dilindungi oleh malaekat.”  Perlindungan malaekat terhadap diri kita memang benar benar nyata dan ada. Hari ini bahkan Gereja memperingati malaekat pelindung. Bacaan Injil hari ini menyampaikan Sabda Tuhan Yesus agar kita tidak menganggap rendah seorang dari anak anak kecil, karena malaekat mereka ada di Surga. Para malaekat anak anak itu memandang wajah Bapa di Surga , artinya para malaekat itu selalu memohonkan keselamatan dan perlindungan bagi anak anak itu kepada Allah di Surga. Dari pihak Allah, para malaekat itu diutus untuk menjaga anak anak itu dan menyampaikan perlindungan dan keselamatan yang datang dari Allah.  Tidak hanya anak anak, kita semua dilindungi oleh Allah melalui para malaekat-Nya, Baguslah apabila kita sedang akan berangkat untuk suatu perjalanan sekurang kurangnya buatlah tanda salib. Kalau perjalanan itu jauh dan panjang, kita berdoa bersama sebelum berangkat. Bisa saja kita sudah dimobil, kereta atau pesawat, kita berdoa bersama , kalau perlu rosario. Sangat baik apabila dalam doa itu, kita memohon perlindungan para malaekat pelindung kita.

Butir butir Permenungan
Marilah kita bersyukur sebab Tuhan menganugerahkan para malaekat bagi kebaikan kita. Betapa Tuhan mengutus siapa saja , menggunakan jalan dan sarana apa saja, yang tujuannya ialah agar kita sungguh sungguh mencapai keselamatan. Kita mensyukuri kebaikan Tuhan ini, Namun kita pun diutus agar kita dapat berperan sebagai “ malaekat “ satu sama lain. Artinya , sebagaimana para malaekat, marilah kita hadir bagi sesama untuk  membantu sesama kita mencapai keselamatan di Surga, Kita diharapkan agar kita masing masing saling membantu satu sama lain, saling melindungi dan menolong, agar kita sama sama masuk Surga.  Dalam doa-doa dan aktivitas harian kita, sepatutnyalah kita ingat akan para utusan Allah ini yang oleh karena kasih-Nya melindungi hidup kita dari malapetaka dan membimbing kita di jalan keselamatan.

Doa
Ya malaekatku, semoga aku selalu mengikuti bimbinganmu dan bersama engkau  perkenankanlah aku selalu melambungkan pujian serta syukur kepada Allah  Tuhan kita. Amin.




Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.


RENUNGAN HARIAN SELASA 1 OKTOBER 2019


Bacaan Liturgi Selasa  01 Oktober 2019
Pesta S. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan dan Pelindung Misi

Bacaan Pertama  Yes 66:10-14b
Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang pernah berkabung karenanya! Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang,  hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas.
Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya 
keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan.  Seperti seseorang yang dihibur    ibunya,   demikianlah  kamu akan Kuhibur;  kamu akan dihibur di Yerusalem.  Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 131:1.2.3
Jagalah aku dalam damai-Mu, ya Tuhan.
*Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; 
aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
*Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
*Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil  Mat 11:25
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil  Mat 18:1-5
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, 
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?"  Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, 
lalu berkata, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat 
dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, 
ia menyambut Aku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Seorang imam pernah bersyering dalam pesta dua puluh lima tahun imamatnya : “ Saya tidak punya banyak talenta khusus ketika saya menjadi seorang imam. Namun Tuhan memberi saya hati yang selalu siap ditempatkan dimanapun dan kapanpun. Tuhan memberi saya hati yang selalu siap menerima situasi. Dan saya sungguh sadar bahwa saya hanyalah abdi Tuhan yang siap mengabdi kepada-Nya. Biarlah Tuhan yang semakin dikenal”
Yesus dalam Injil hari ini menekankan pentingnya kerendahan hati bagi setiap orang yang mau mengikuti Dia. Kerendahan hati merupakan jalan yang menghantar seseorang kepada kekudusan. Mungkin sangat menarik kalau kita mengerti arti kata kerendahan hati. Kerendahan hati (dalam bhs Inggris ; humility) berasal dari kata Latin ; humus. Yang artinya tanah atau bumi. Jadi, kerendahan hati sebenarnya adalah sikap menempatkan diri “membumi” ke tanah. Sikap rendah hati membuat kita selalu berharap dan bergantung pada rahmat  Tuhan. Maka sangat tepat jika Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya  ditengah para rasul. Seorang anak kecil memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi.  Dewasa ini banyak orang mengidentikkan diri mereka dengan apa yang mereka miliki entah itu jabatan, kedudukan atau harta. Semakin tinggi jabatan yang dimiliki, semakin  banyak harta yang dimiliki, semakin orang tersebut merasa paling hebat bahkan lebih hebat dari Tuhan. Yesus mengajak kita pada hari ini untuk lebih melihat kedalam diri kita masing masing. Kita akan sadar bahwa sebenarnya kita ini bukanlah siapa siapa.

Butir permenungan
Maka sebagai orang Kristiani, kita diundang untuk mau bertobat dengan mengubah cara berpikir dan cara berperi laku kita yang selama ini cenderung egois, terlalu mementingkan diri sendiri dan sombong. Kita diundang untuk belajar dari seorang anak kecil. Pelajaran yang terutama dari seorang anak kecil ialah sikap tampil apa adanya tanpa kepalsuan, cinta damai, bebas dari segala niat jahat. Santo Agustinus pernah berkata , tiga ciri dari orang yang bijaksana adalah yang pertama  rendah hati, yang kedua rendah hati, Yang ketiga rendah hati.  Mari kita mengejar kekudusan dengan belajar untuk rendah hati.

Doa.
Allah Bapa sumber kedamaian , kami umat-Mu memuji syukur karena telah menerima Roh Yesus . Kami mohon , jadikanlah kiranya kami putra dan putri-Mu terkasih serta saksi kedamaian-Mu . Amin.







Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.


September 25, 2019

RENUNGAN HARIAN SENIN 30 SEPTEMBER 2019


Bacaan Liturgi Senin  30 September 2019
PW S. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  Za 8:1-8
Datanglah sabda Tuhan semesta alam, bunyinya: Beginilah sabda Tuhan semesta alam:  "Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar dan dengan kehangatan amarah yang besar."  Beginilah sabda Tuhan semesta alam:   "Aku akan kembali ke Sion dan akan tinggal di tengah-tengah Yerusalem.  Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung Tuhan semesta alam akan disebut Gunung Kudus."   Beginilah sabda Tuhan semesta alam:  "Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek  yang duduk di jalan-jalan  Yerusalem,  masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya.  Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak laki-laki dan perempuan yang bermain-main di situ."  Beginilah sabda Tuhan semesta alam: "Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib,   apakah Aku akan menganggapnya ajaib? Demikianlah sabda Tuhan semesta alam.  Beginilah sabda Tuhan semesta alam: "Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat, dan Aku akan membawa mereka pulang,  supaya mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem.   Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 102:16-18.19-21.22-23
Tuhan sudah membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.
*Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion,   dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu;bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa,  dan tidak memandang hina doa mereka.  *Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan,  sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi,  untuk mendengarkan keluhan orang tahanan,  untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.   *Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram, dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu. supaya nama Tuhan diceritakan di Sion,  dan Dia dipuji-puji di Yerusalem, apabila para bangsa berkumpul    bersama-sama  dan kerajaan-kerajaan berhimpun 
untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mrk 10:45
Anak Manusia datang untuk melayani  dan menyerahkan nyawa-Nya 
sebagai tebusan bagi semua orang.

Bacaan Injil  Luk 9:46-50
Sekali peristiwa  timbullah pertengkaran di antara murid Yesus 
tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya,dan Ia berkata kepada mereka,  "Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. 
Dan  barangsiapa  menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. 
Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."  Pada kesempatan lain Yohanes berkata,   "Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu,  dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita."  Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah,  sebab barangsiapa tidak melawan kalian, ia memihak kalian."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan
Menjadi Yerusalem baru dan mewartakan kebaruan dalam pengharapan hidup merupakan panggilan hidup kita. Nubuat Zakharia menunjukan serua dan kepercayaan akan pemeliharaan Allah yang hebat atas kehidupan nenek moyang dan leluhur kita.Munculnya keyakinan pemeliharaan dan kasih Allah dilukiskan sangat hidup “ Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku  dari timur sampai kebarat dan Aku akan membawa mereka pulang supaya mereka tinggal ditengah tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran” Menjadi Yerusalem baru bagi zaman ini, dengan situasi sosial kemasyarakatan yang kita fahami, menjadi kesempatan bagi kita umat Katolik untuk mewartakan kehidupan yang menunjukkan keberpihakan. Kalau Allah memelihara hidup kita, nenyediakan tempat hidup yang harus kita diami, maka kita bisa menunjukkan  kepada orang lain sikap dan cara hidup kita yang baik pula. Pelbagai inisiatif yang muncul dari umat Katolik untuk menjadi pioner dalam memelihara keutuhan ciptaan, menjaga kesuburan tanah dengan pembuatan lubang resapan biopori, menjaga daerah daerah tangkapan serta resapan air , juga fersedia air bersih dengan membangun “ Gerakan Masyarakat Cinta Air” , ternyata  menjadi tanda harapan baru dalam kehidupan sehari hari, tatkala orang lain hanya berpikir untuk kebutuhan sendiri, Semoga selalu muncul inisiatif baru untuk memelihara ciptaan Tuhan yang indah ini  Sabda Yesus mengajak kita untuk mengalami kegembiraan dalam penghayatan iman kita. Adanya terang dalam pengharapan yang menghantar kita seperti seorang anak kepada kebenaran, memberikan kita semangat yang teguh dalam .menghayati dan mempraktekkan kasih dan pelayanan sebagai pengikut Tuhan.

Butir Permenungan
"Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. 
Dan  barangsiapa  menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. 
Membesarkan anak merupakan hal yang cukup menantang bagi saya. Bukan karena saya tidak mau repot melainkan karena saya dibesarkan tanpa diajariilmu tentang parenting, sehingga saya harus belajar dan mempraktekkannya sendiri. Mereka yang ikut aktif membesarkan adik mereka, pasti lebih mengerti tentang perkembangan seorang anak. Dalam mendidik anak, saya menemukan perbedaan yang sangat jauh antara orang dewasa dengan anak kecil. Anak kecil itu polos, rendah hati, mudah diajari sesuatu, dan sangat tergantung kepada orang tuanya . Anak kecil suka disayang. Tidak heran jika Yesus mengambil seorang anak sebagai teladan, Yesus sendiri pernah melewati proses sebagai seorang anak , sehingga Ia tahu etul seorang anak itu seperti apa. Ia sering menyatakan agar kita menjadi seperti anak kecil, yang artinya Yesus meminta kita untuk bersikap rendah hati  seperti seorang anak kecil yang selalu bias diajari, udewasa yang sudah mandiri secara otomatis tidak lagi bergantung kepada orang tuanya . Seperti itulah diri kita yang tidak lagi bergantung kepada Bapa, bebal dan tidak bias diajari, merasa diri paling benar, tidak bias ditegur dan sombong.Karena itulah Yesus meminta kita meneladani hati anak kecil dan merefleksikannya dalam hidup kita.. Apakah hidup kita sungguh bergantung kepada Bapa sepenuhnya?

Doa     
Ya Bapa disurga, ajarilah kami umat-Mu untuk selalu bertindak sebagai anak kecil sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus ajarkan. Amin




Anak Manusia datang untuk melayani  dan menyerahkan nyawa-Nya
sebagai tebusan bagi semua orang.