Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

December 31, 2015

RENUNGAN HARI JUMAT 1 JANUARI 2016

Bacaan Liturgi 01 Januari 2016
HR Santa Maria Bunda Allah

Bacaan Pertama   Bilangan  6:22-27
Sekali peristiwa Tuhan berfirman kepada Musa, "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka: Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. 
Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel; maka Aku akan memberkati mereka."

Mazmur    Mzm 67:2-3.5.6.8
Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita.
*Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa. 
*Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. 
*Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bacaan Kedua  Galatia   4:4-7 
Saudara-saudara, setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya, 
yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; dan kalau kamu anak, maka kamu juga menjadi ahliwaris-ahliwaris, oleh karena Allah.

Bait Pengantar Injil  Ibrani 1:1-2
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi, Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.

Bacaan Injil  Lukas  2:16-21
Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendapati Maria dan Yusuf serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. 
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya. 
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah 
karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat; semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. 
Ketika genap delapan hari umurnya, Anak itu disunatkan, dan Ia diberi nama Yesus, 
yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Tahun Baru telah tiba, tahun 2016 telah datang, Selamat Tahun Baru. Datangnya tahun baru mendorong kita untuk bersyukur atas kebaikan dan kemurahan Tuhan  yang telah kita terima selama tahun 2015 kemarin, tetapi juga yang akan kita terima selama tahun 2016 ini, Marilah kita jalani tahun baru ini , seluruh tahun 2016  dengan rasa syukur dan pengharapan , bukan dengan rasa cemas apalagi takut. Kenapa? Karena Tuhan selalu menyertai kita. Dia mengasihi dan memberkati kita, seperti ungkapan Mazmur hari ini : Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita.
Kita serahkan karya, panggilan, dan tanggung jawab kita  kepada Allah dengan meneladani kepasrahan Bunda Maria. Kita mesti seperti Bunda Maria dan Santo Jusup yakni membiarkan Tuhan yang mengatur dan menentukan langkah hidup dan seluruh acara kita sepanjang tahun ini.
Mari kita buka lembaran tahun baru ini dengan merenungkan syair lagu “ Aku Mengerti” dari Jeffry S Tjandra, dalam keheningan kita kunyah, kita cecap, kita rasakan dan kita masukkan dalam hati kita syair berikut ini :
          Banyak perkara yang tak dapat kumengerti,
           Mengapakah harus terjadi didalam kehidupan ini.
Satu perkara yang kusimpan dalam hati.
Tiada sesuatu pun ‘kan terjadi tanpa Allah Peduli,
Allah Mengerti,  Allah Peduli
Segala persoalan yang kita hadapi,
Tak akan pernah dibiarkan –Nya,
Ku bergumul sendiri s;bab Allah mengerti.

Butir permenungan
Ungkapan syair “ Allah Mengerti “ kiranya dapat menjadi kekuatan kita dalam menghadapi hidup kita kedepan. Kita tidak tahu apa yang bakal terjadi, namun dengan iman kita, kita meyakini bahwa tiada sesuatu akan terjadi tanpa Allah peduli. Kita tidak akan dibiarkan bergumul sendiri bila kita terbuka, memasrahkan hidup kita kepada Allah , Sang Penyelenggara Hidup, Deus Providebit.

Doa

Ya Tuhan, pada tahun ini curahkanlah semangat cinta kasih kepada masyarakat disekitar kami , sehingga terciptalah damai sejahtera pada masyarakat kami, Amin.

December 30, 2015

RENUNGAN HARI KAMIS 31 DESEMBER 2015

Bacaan Liturgi Kamis  31 Desember 2015

PF S. Silvester I, Paus
Bacaan Pertama  1 Yohanes  2:18-21
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, bahkan sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya  bahwa waktu ini benar-benar waktu yang terakhir. 
Memang mereka berasal dari antara kita,  tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama kita. Tetapi hal itu terjadi supaya menjadi nyata bahwa tidak semua orang sungguh termasuk pada kita. Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua dianugerahi pengetahuan. 
Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya, dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 96:1-2.11-12.13
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! 
Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari. 
keselamatan yang datang dari pada-Nya. 
*Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai. 
*Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil  Yohanes 1:14.12b
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, Semua orang yang menerima Dia, diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.

Bacaan Injil  Yohanes 1:1-18
Pada awal mula adalah Firman. Firman itu ada bersama-sama dengan Allah 
dan Firman itu adalah Allah. Firman itu pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. 
ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Terang itu telah ada di dalam dunia, 
dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 
Tetapi semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah, 
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya, orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran. Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru, "Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata: Sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus. Tidak seorang pun pernah melihat Allah; 
tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Ada kutipan menarik mengenai makna waktu. Bila kau ingin tahu apa artinya waktu 1 tahun, tanyakan pada siswa yang tidak naik kelas. Makna  1 bulan, tanyakan kepada ibu yang melahirkan premature, Makna 1 minggu tanyakan pada editor majalah mingguan, Makna 1 hari , tanyakan pada orang yang bekerja dengan gaji harian. Mkna 1 jam , tanyakan pada seorang gadis yang menunggu kekasihnya. Makna 1 menit tanyakan seorang yang ketinggalan kereta . Bila kau ingin tahu apa artinya waktu sedetik, tanyakan pada atlit lari 100 meter. Atau jika kau ingin tahu tentang makna waktu dan hidup , tanyakan pada orang yang akan dihukum mati esok hari.
Waktu sangat bermakna tapi maknanya tergantung dari pribadi orang yang mengalaminya. Warta Injil hari ini memberi kekuatan dan penghiburan karena Sang Firman telah menjadi manusia. Artinya, Sang Sabda, Allah Putra , telah mengambil ruang dan waktu. Perjalanan hidup kita mengarungi ruang dan waktu, disertai oleh Tuhan sendiri. Tuhan telah menjamin bahwa penyertaan-Nya bukan hanya tahun demi tahun, bulan demi bulan, minggu demi minggu, hari demi hari, jam demi jam, menit demi menit, tetapi juga detik demi detik. Penyertaan Tuhan itu bukan penyertaan pasif, tapi penyertaan dengan kepenuhan kasih karunia demi kasih karunia. Itulah keselamatan yang telah datang melalui Yesus Kristus, Tuhan kita.

Butir permenungan
Hari ini hari terakhir tahun 2015. Nanti malam pukul 00.00 pergantian ke tahun baru 2016. Orang merayakan pergantian tahun menurut cara dan selera masing masing. Tapi besok tatkala kita bangun , matahari tetap bersinar dari timur, kalau hujan basah, kalau terik matahari panas, kalau angin besar orang dapat masuk angin dan kalau angin kecil orang terkantuk kantuk. Sama dengan yang lalu, tapi meski begitu, yang terpenting adalah mengucap syukur atas penyertaan Tuhan yang telah setia menemani hidup kita selama tahun 2015 ini , sambil mohon perlindungan-Nya selalu untuk tahun 2016,

Doa
Ya Tuhan kami mengucap syukur atas penyertaan-Mu yang telah setia menemani hidup kami selama tahun 2015, dan kami memohon perlindungan-Mu selama tahun 2016 mendatang, Amin.  Tuhan memberkati.


December 29, 2015

RENUNGAN HARI RABU 30 DESEMBER 2015

Bacaan Liturgi   Rabu  30 Desember 2015

Bacaan 1: 1Yohanes 2:12-17
Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama Yesus.  Aku menulis kepadamu, hai para bapak,  sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda,  sebab kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepadamu, hai para bapak,  sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu, dan kamu telah mengalahkan yang jahat. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang melenyap bersama keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur: Mzm 96:7-8a.8b-9.10
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak.
*Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan!   Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya. 
*Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi! 
Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Injil: Lukas 2:36-40
Ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, ada di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. 
Pada hari kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Injil hari ini berkisah tentang Hana seorang nabi perempuan  berumur 84 tahun. Dia sudah lama menjanda. Ia tidak dapat aktif macam macam lagi.  Yang dibuat adalah tiap hari datang ke Bait Allah, berpuasa dan berdoa. Karena ketekunannya itu, ia dikaruniai pengalaman yang sungguh membahagiakan hidupnya, yaitu dapat melihat Sang Mesias yangdatang dalam wujud bayi Yesus kecil, janda tua itu sangat gembira dan berceritera kepada orang lain siapa bayi itu. Ia menjadi pewarta datangnya kasih Allah.
Ternyata orang yang sangat tua dan jandapun dapat menjadi pewarta kasih Allah. Tidak ada batas umur untuk menjadi pewarta kasih Allah. Maka kita dapat bertanya pada diri sendiri, apakah kita juga dapat menjadi pewarta kasih itu? Kalau kita sudah sangat tua dan merasa tidak dapat aktif lagi, apakah kita tetap dapat menjadi pewarta kasih Allah itu lewat kehadiran hidup kita yang gembira dan dekat dengan Tuhan?  Di keluarga kita dan di komunitas kita dibutuhkan kerasulan kehadiran. Kehadiran orang tua yang sungguh bahagia , yang hidupnya dekat dengan Tuhan, yang hidupnya penuh doa dan matiraga dapat menjadi penyejuk hidup keluarga dan komunitas. Apakah kita yang sudah tua rela menjalani peran itu?

Butir permenungan
Bagaimana dengan aku? Apakah aku juga selalu menantikan Tuhan dalam hidupku? Apakah aku selalu mengusahakan waktu hening, berdoa, mendekatkan diri kepada Tuhan sendiri? Kalau aku mengalami kebahagiaan bersama Tuhan dalam hidupku, apakah aku juga berani bersaksi kepada orang lain tentang kebaikan Tuhan tersebut? Bagaimana itu aku lakukan dalam hidupku?

Doa
Ya Tuhan, kami mohon berilah kami kemampuan untuk mewartakan kasih Allah agar kami semakin dekat dengan Allah. Amin


December 28, 2015

RENUNGAN HARI SELASA 29 DESEMBER 2015

Bacaan Liturgi Selasa  29 Desember 2015

PF S. Tomas Becket, Uskup dan Martir
Bacaan 1: 1Yohanes 2:3-11
Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata "Aku mengenal Allah" 
tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta, dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu; perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang melenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, 
tetapi membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.  Barangsiapa mengasihi saudaranya,  ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, 
karena kegelapan itu telah membutakan matanya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur: Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! 
Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya! 
*Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya, 
ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku. 
*Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, 
kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.

Bait Pengantar Injil  Lukas   2:32
Kristus cahaya yang menerangi pada bangsa, Dialah kemuliaan bagi umat Allah.

Injil: Lukas  2:22-35
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, 
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah." Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban 
menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, "Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, 
supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Sudah miskin, diusir lagi dari masyarakat. Bak sudah jatuh ketimpa tangga lagi.
Hari ke 40 adalah hari pentahiran bagi seorang ibu yang habis melahirkan. Upacara penyucian itu wajib demi menghapus kenajisan sehingga ibu itu dapat ikut kembali dalam peribadatan. Maria dan Yusup pergi ke Bait Allah di Yerusalem  untuk upacara pentahiran dan mempersembahkan Yesus kepada Tuhan. Simeon menyambut Anak itu, membopong-Nya dan memuji Tuhan, karena karya penyelamatan-Nya telah dinyatakan melalui Tuhan Yesus. Simeon yakin , bahwa apa yang selama ini diharapkan sekarang telah berada ditangannya. Dalam diri Kanak kanak Yesus , Simeon melihat keselamatan yang dijanjikan Allah. Melihat Kanak kanak Yesus, Simeon mengalami bahwa terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa bangsa lain sedang diwahyukan. Lewat bangsa terpilih keselamatan akan disalurkan kepada yang lain sehingga mereka akan menjadi terang bagi bangsa bangsa  lain. Karya penyelamatan itulah yang dinubuatkan Simeon  akan menimbulkan perbantahan dan perpecahan diantara orang orang Yahudi. Maka , mereka yang pro pada Yesus akan mendapat keselamatan dan yang kontra akan mengalami kejatuhan. Semua itu akan mendatangkan penderitaan bagi Maria. “Suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri”

Butir permenungan
Maria akan ikut menderita menyaksikan perpecahan bangsa Israel itu, Karena itu kita pun jangan bersikap cuek tak peduli, tetapi soliderlah pada penderitaan sesama.

Doa

Ya Tuhan, berilah kami kesadaran bahwa Tuhan hadir dalam kehidupan kami, sehingga kami dipenuhi oleh sukacita dan sukacita itu dapat kami bagikan kepada sesama. Amin.

December 27, 2015

RENUNGAN HARI SENIN 28 DESEMBER 2015

Bacaan Liturgi  Senin  28 Desember 2015
Pesta Para Kanak-kanak Suci, Martir

Bacaan 1: 1Yohanes 1:5-2:2
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, 
dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, 
dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur: Mzm 124:2-3.4-5.7b-8
Jiwa kita terluput  seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
*Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita. 
*Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menembus kita; 
telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. 
*Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, 
yang menjadikan langit dan bumi.

Injil: Matius  2:13-18 
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem itu pulang, 
nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, 
"Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh."   Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, 
sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. 
Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: 
Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Kita tentu merasa sangat sedih dan mungkin juga kecewa kalau tiba tiba  dimarahi boss atau pemimpin kita. Kalau soalnya jelas dan kita memang salah oke oke sajalah, Tetapi ketika kita tidak tahu alasan dan sebab mengapa kita dimarahi, tentulah kita gelisah, ingin protes dan memberontak. Dan tiba tiba dilain hari, sang bos atau pemimpin kita itu meminta maaf kepada kita. Ternyata marahnya kemarin dikarenakan oleh penyebab yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kita. Lalu kita Cuma terbengong bengong.
Hari ini kita merayakan Pesta Kanak kanak suci. Nasib anak anak yang dibunuh Herodes hampir mirip dengan pengalaman kita diatas. Anak anak itu menjadi korban kemarahan Herodes kepada ketiga sarjana yang tidak kembali kepadanya dan terutama korban ketakutan Herodes atas lahirnya Sang Raja dyraja, Sang Penebus yakni Tuhan Yesus. Begitulah dalam sejarah selalu saja terjadi adanya orang orang yang menjadi korban dari kekuasaan yang dipegang oleh orang orang yang tidak baik atau hanya mementingkan diri sendiri atau kelompoknya.Anak anak suci yang kita pestakan hari ini sama sekali tidak menyadari dan tidak tahu mengapa mereka harus mati muda , mengapa mereka harus berkorban bahkan dengan nyawanya.

Butir permenungan
Kita renungkan hari ini, betapa sering kita harus menderita, mengalami kesulitan dan bencana bukan karena kesalahan kita tetapi kesalahan sesama kita. Nyatanya, banyak sekali dalam hidup kita mengalami bahwa kita tidak pernah dapat mengerti mengapa kita harus mengalami derita atau kesusahan ini itu. Kita bertanya kepada siapapun, tidak ada yang dapat menjawab. Bertanya kepada Tuhan , rasanya Dia juga tidak menjawab. Paling kita bertanya kepada rumput yang bergoyang? Saat saat seperti itu, kita mesti hanya perlu percaya akan keadilan dan kemurahan hati Allah. Biarlah Tuhan yang menilai dan pada akhirnya menerangi jalan hidup kita , seperti Mazmur Tanggapan hari ini, pertolongan kita dalam nama Tuhan

Doa
Ya Tuhan, berilah kami ketabahan untuk menghadapi kehidupan yang serba keras ini. Amin



December 26, 2015

RENUNGAN HARI MINGGU 27 DESEMBER 2015

Bacaan Liturgi Minggu  27 Desember 2015
Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf
Pesta S. Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil

Bacaan 1: 1Samuel 1:20-22.24-28
Setahun sesudah mempersembahkan kurban di Silo, mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Samuel, 
sebab katanya, "Aku telah memintanya dari Tuhan." Lalu Elkana, suami Hana, pergi dengan seisi rumahnya untuk mempersembahkan kurban sembelihan tahunan dan kurban nazar kepada Tuhan. Tetapi Hana tidak ikut pergi. Katanya kepada suaminya, "Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, 
maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan, dan tinggal di sana seumur hidupnya." 
Setelah Samuel disapih oleh ibunya, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah: seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur. Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli. 
Lalu Hana berkata kepada Eli, "Mohon bicara, Tuanku!  Demi Tuhanku hidup, 
akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku, untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan." Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur: Mzm 84:2-3.5-6.9-10
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, ya Tuhan.
*Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam! 
Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup. *Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, yang bertolak dengan penuh gairah. 
*Ya Tuhan, Allah emesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga-Mu, ya Allah Yakub. Lihatlah kami, ya Allah perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!

Bacaan 2: 1Yohanes 3:1-2.21-24
Saudara-saudaraku terkasih, Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah. 
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. 
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: 
yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. 
Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Kis 16:14b
Bukalah hati kami, ya Tuhan,   supaya kami memahami sabda Putera-Mu.

Injil: Lukas 2:41-52
Tiap-tiap tahun,  pada hari raya Paskah, orang tua Yesus pergi ke Yerusalem. 
Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem 
seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, 
ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, 
kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, "Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami? Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab Yesus kepada mereka, "Mengapa kamu mencari Aku? 
Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Yesus makin bertambah besar, dan bertambah pula hikmat-Nya, Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. 

Renungan
Di iklan iklan kita sering menyaksikan keluarga keluarga bahagia. Anak anak dengan ayah ibunya berlari lari sambil ketawa, lalu makan bersama sambil bercanda , rekreasi naik mobil ini atau itu, aduh bahagianya. Tetapi itu di televisi, di iklan yang memang dibuat menarik dan memikat. Adapun kita semua telah maklum, betapa dalam realitas kehidupan berkeluarga sangat tidak mudah. Barangkali relasi kedua suami isteri baik baik saja, anak anak juga oke oke saja, tetapi keluarga ini bisa sangat bersedih karena sedang terhimpit oleh masalah hutang dan PHK yang menimpa si bapak atau ayah anak anak itu
Hari ini Pesta Keluarga Kudus. Orang orang Katolik meyakini bahwa hidup keluarga kudus , yakni Bunda Maria dan Santo  Yusup serta Yesus bahagia dan diwarnai dalam hubungan yang penuh kasih dan damai. Tetapi bacaan Injil hari ini memberi pesan yang mendalam mengenai makna kebahagian yang dijalani keluarga kudus di Nazareth . Yusup dan Maria ternyata juga mengalami kesulitan yang berat saat mengasuh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang diajak ke Yerusalem tertinggal di Bait Suci, dan ini membuat Yusup dan Maria kebingungan, sehingga mereka  harus mencari Dia. Dan ketika  sudah ketemu, dan ketika sudah ketemu Tuhan Yesus tidak meminta maaf. Dia malah seolah menegur orang tua-Nya “ Mengapa kamu mencari Aku?” Ada bahasa yang tidak nyambung antara bahasa orang tua Yesus dan bahasa Yesus. Atas kebingungan dan ketidakmengertian itu Maria menyimpan semua didalam hatinya.
Kebahagian hidup Keluarga Kudus versi Nazareth bukanlah kebahagian kaya di televisi yang serba dibuat itu, Kebahagiaan Keluarga Kudus Nazareth mengalir sebagai buah kepercayaan dan penyerahan diri Yusup dan Maria kepada kehendak Allah yang ditampakkan Tuhan Yesus itu serba sulit diduga dan sering membingungkan . Ya , kepercayaan dan penyerahan diri kita kepada Tuhan, inilah kunci kebahagiaan sebuah keluarga kristiani sejati.

Butir permenungan
Sudahkah anda percaya dan menyerahkan diri keluarga kita sepenuhnya kepada Tuhan?

Doa
Ya Tuhan, lindungilah dan berkatilah keluarga keluarga kristiani agar mereka dapat mengatasi seluruh kesulitan  yang mereka hadapi. Amin.


December 25, 2015

RENUNGAN HARI SABTU 26 DESEMBER 2015

Bacaan Liturgi   Sabtu  26 Desember 2015
Pesta S. Stefanus, Martir Pertama

Bacaan 1: Kis 6:8-10;7:54-59
Sekali peristiwa, Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. -- Anggota jemaat ini adalah 
orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. -- Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang mendorong dia berbicara. Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, 
para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.  Maka katanya, "Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, 
lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari, Stefanus berdoa, 
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur: Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16b.17
Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
*Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku!  Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku;  oleh karena nama-Mu   Engkau akan menuntun dan membimbing aku. 
*Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;  Sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.  Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu,  sebab Engkau telah menilik sengsaraku.  *Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku  dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!  Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu,  selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!

Injil: Matius 10:17-22
Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata,  "Waspadalah terhadap semua orang!  Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama; 
dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka 
dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. 
Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; 
demikian juga seorang ayah akan menyerahkan anaknya.  Anak-anak akan memberontak terhadap orangtuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Kadang muncul pertanyaan , apa yang sebenarnya dianggap paling penting dalam hidup ini? Ada sekian banyak jawaban. Ada yang menjawab makanan dan materi untuk menunjang hidup yang sejahtera. Benar, karena yang bersangkutan dalam situasi lapar dan miskin. Ada yang lebih memerlukan perhatian, karena secara material semua  tercukupi  , tetapi ia tidak merasa bahagia karena kurang diperhatikan keluarga dan lingkungannya. Barangkali ada yang lebih mementingkan kuasa, hormat, dan nama baik. Sekian banyak jawaban itu pastilah dipengaruhi oleh situasi, lingkungan, dan kebutuhan yang sedang dialaminya.
Kalau kita sebagai orang beriman dihadapkan pada pertanyaan yang sama, lalu apa jawaban kita? Hidup beriman memang  tak hanya memikirkan kebutuhan sesaat. Selain memikirkan hidup dan kebutuhannya sendiri sekarang ini, orang beriman juga  
memikirkan keselamatan dimasa  mendatang, , juga bagi orang orang lain. Orang beriman memiliki jangkauan hidup yang bersiap horizontal yaitu memikirkan keselamatan sesamanya, dan yang bersifat vertikal yaitu memikirkan hubungannya denga Tuhan. Oleh sebab itu, hidupnya juga diarahkan kepada Tuhan Yesus yang menjadi  dasar dan pusat hidup berimannya. Dalam konteks inilah barangkali kita bisa mengerti jawaban St. Stefanus ketika dianiaya menjelang ajalnya :” Ya Tuhan Yesus , terimalah rohku.” (Kis 7:59)   Akhir hidup Stefanus diarahkan pada penyerahan diri kepada Tuhan Yesus  Kristus, Meski ia dianiaya karena beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, hidupnya terancam maut, ia tidak gentar. Yang paling  penting pada akhir hidupnya adalah bersatu denga Tuhan Yesus . Itulah martir pertama yang menyemai iman dan memulai perkembangan jemaat Kristen perdana.

Butir permenungan
Kita yang menjadi pengikut Kristus dewasa ini, kiranya akan dikuatkan oleh teladan iman  St. Stefanus. Apa yang perlu kita buat agar teladan iman  St. Stefanus dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin orang.

Doa.

Ya Tuhan Yesus terimalah rohku.  

RENUNGAN HARI JUMAT 25 DESEMBER 2015

Bacaan Liturgi  Jumat  25 Desember 2015

Bacaan 1: Yesaya  52:7-10
O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, "Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur: Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. 
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel. 
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. 
Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah! 
*Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bacaan 2: Ibrani 1:1-6
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara 
berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. 
Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta, Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, 
Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan" atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku." Lagi pula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Injil: Yohanes  1:1-18
Pada awal mula adalah Firman. Firman itu ada bersama-sama dengan Allah. 
dan Firman itu adalah Allah. Firman itu pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Terang itu telah ada di dalam dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 
Tetapi semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah, 
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya, orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran. Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru, "Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata: Sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus. Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. 
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Selamat Hari Raya Natal, tadi malam kita telah merayakan Misa Malam Natal, meriah, agung dan khidmat, semoga begitu. Ada yang melanjutkan dengan pesta pesta, ada yang pesta besar dan serba enak, dan ada pestayang ala kadarnya. Tidak sedikit umat yang kalau sudah pergi Misa Malam Natal tidak datang lagi untuk Misa Natal Pagi, Dahulu ketika Misa Malam Natal diadakan pada tengah malam, memang orang tidak harus ikut Misa pagi harinya, Tetapi karena sekarang ini Misa Malam Natal diadakan bahkan pada tanggal 24 Desember sore hari ini, maka datang ke Misa Natal Pagi mestinya menjadi kebiasaan yang harus ditumbuhkan. Artinya umat sangat perlu tetap hadir Misa Natal Pagi meskipun tadi malam sudah  Misa Malam Natal.
Warta Injil yang disampaikan pada Misa Natal Pagi juga berbeda dari yang Malam Natal, jika yang malam Natal dibacakan teks dari Injil Sinoptik, pada Misa Natal Pagi selalu dari teks Yohanes, persisnya Prolog Yohanes (1:1-18). Dalam Injil hari ini, keagungan dan martabat Sang Sabda dinyatakan. Dia adalah Sang Firman, yang bersama sama dengan Allah , dan Firman adalah Allah.  Itulah Sang Firman yang menjelma menjadi manusia Dialah Yesus Kristus Tuhan kita. Kita tidak pernah dapat memandang Allah Bapa, tetapi dengan memandang Tuhan Yesus kita sebenarnya telah melihat Bapa. Dan Tuhan Yesus sendiri kini hadir dalam kesederhanaan, kemiskinan dan kerapuhan.

Butir permenungan
Kita saling menyampaikan Salam atau Selamat Natal. Kita kunjungi orang orang yang jarang mendapat perhatian, anak panti asuhan, orang lanjut usia di panti wreda, orang tua atau kakek nenek yang jauh, tetangga yang lama sakit dan tidak pernah kita tengok, dst.  Biarlah kita saling menemukan wajah Tuhan Yesus yang menyinarkan wajah Bapa itu dalam diri saudara saudari kita yang jarang memperoleh perhatian itu.  Siapa tahu terang wajah Tuhan Yesus begitu kuat diwajah mereka dan malah kita yang memperoleh berkat melimpah dari kunjungan itu.

Doa 

Ya Tuhan, berilah kami kemampuan untuk menemukan wajah Tuhan Yesus diwajah sesama kami yang jarang memperoleh perhatian.  Amin