Bacaan Liturgi
Senin 21 Desember 2015
PF S. Petrus Kanisius, Imam dan Pujangga gereja
Bacaan 1: Kidung Agung 2:8-14
Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi. Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, "Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita.
Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya.
Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!"
Demikianlah sabda Tuhan.
Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi. Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, "Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita.
Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya.
Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!"
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur: Mzm 33:2-3.11-12.20-21
Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
*Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak- dan sorai.
*Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong kita dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
*Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak- dan sorai.
*Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong kita dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
Injil: Lukas 1:39-45
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria,
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana."
Demikianlah Injil Tuhan.
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria,
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Ketakutan dapat membuat orang tanpa daya, lemah lunglai.
Orang yang kaget atau shock juga bisa pingan. Lalu tiba tiba tubuhnya lemas dan
jatuh. Kenapa? Karena pingsan itu.
Orang yang takut dapat pula
bereaksi dengan ngawur, termasuk melawan atau berbuat nekat . Pokoknya ketakutan adalah sebuah
kondisi yang sangat tidak menguntungkan
dan bahkan bisa berbahaya.
Seruan nabi Zefanya pada bacaan hari ini mengajak kita untuk tidak mudah takut. Jangan
takut hai Sion, Tuhan Allahmu ada ditengah tengah kita nampak dari pada diri
Elisabeth dan Yohanes Pembaptis yang masih dikandungannya. Ketika Maria
mengunjungi Elisabeth, Elisabeth begitu berbahagia dan Yohanes bahkan melonjak
dalam rahim Elisabeth. Mereka menyaksikan
betapa Sang Penebus telah hadir ditengah umat-Nya yakni didalam
kandungan Maria. Itulah isi Injil hari ini.
Butir
permenungan
Ketakutan dapat disebabkan oleh macam macam faktor. Dari
sisi teologis spiritual, ketakutan disebabkan oleh kurangnya keyakinan bahwa
Tuhan telah hadir ditengah kita dan sebenarnya menyertai kita. Sebaliknya ,
kegembiraan dan sukacita yang terpancar
diwajah kita aslinya adalah ungkapan kepercayaan betapa Tuhan sungguh menyertai
kita. Nah, marilah kita lihat wajah dan roman muka kita. Apakah wajah kita
sudah penuh aura sukacita atau aura serba takut?
Doa
Ya
Tuhan, berilah kami kekuatan untuk mengatasi ketakutan yang kadang kadang
menimpa kami karena kurangnya keyakinan bahwa Tuhan telah hadir ditengah kita.
Amin.
0 komentar:
Post a Comment