Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

April 29, 2019

(RENUNGAN HARIAN KAMIS 9 MEI 2019 )


Bacaan Liturgi Kamis 9 Mei 2019

Bacaan Pertama  Kis 8:26-40
Waktu Filipus di Samaria, berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya,  "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan,  menyusur jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu berangkatlah Filipus.  Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida,  pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia,  yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang,  ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus, 
"Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"  Filipus segera mendekat, 
dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. 
Kata Filipus, "Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?"   Jawabnya, 
"Bagaimanakah aku dapat mengerti,  kalau tidak ada yang membimbing aku?"  Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut:  Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian;  dan seperti anak domba  yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya?  Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.  Maka kata sida-sida itu kepada Filipus,   "Aku bertanya kepadamu,  tentang siapakah nabi berkata demikian?  Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"  Maka mulailah Filipus berbicara, 
dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
Mereka melanjutkan perjalanan,   dan tiba di suatu tempat yang ada air. 
Lalu kata sida-sida itu,  "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"  Sahut Filipus, "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh."   Jawabnya,   "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."  Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.  Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus,  dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. 
Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.  Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod.   Ia menjelajah daerah itu  dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 66:8-9.16-17.20
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
*Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!  Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup  dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
*Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa kepada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku,  kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
*Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku,  dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:51
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini,  ia akan hidup selama-lamanya.

Bacaan Injil  Yoh 6:44-51
Di rumah ibadat di Kapernaum  Yesus berkata kepada orang banyak,
"Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku; dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.  Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa!  Hanya Dia yang datang dari Allah,  Dialah yang telah melihat Bapa!  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup.  Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.  Inilah roti yang turun dari surga:  Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.  Akulah roti hidup yang telah turun dari surga.   Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Kutipan Injil hari ini merupakan kelanjutan dari kutipan Injil kemarin..Atas reaksi para pendengar yang bersungut sungut karena Yesus mengatakan diri sebagai roti yang telah turun dari surga. Ia menegaskan bahwa beriman adalah panggilan, bukan pilihan manusia semata. Untuk percaya bahwa Yesus datang dari Allah diperlukan rahmat Mengandalkan akal budi dan jalan pikiran manusiawi tidaklah mencukupi, diperlukan rahmat dan keterbukaan hati.  "Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku;  (Yoh 6:44) .” Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. “ (Yoh 6:45) Tidaklah mengherankan bahwa banyak orang sulit menerima ajaran Gereja yang tidak bisa dimengerti secara penuh oleh akal budi manusia.  Betapa sulitnya orang untuk percaya akan kehadiran Yesus secara nyata dalam Sakramen Mahakudus. Disitulah Yesus menjadi roti hidup yang memberi hidup kekal. Salah satu faktor yang menutup hati orang untuk percaya  adalah kecenderungan untuk memikirkan dan mengutamakan hal hal material dan yang kasat mata. Keterbukaan hati untuk melihat perlunya hidup rohani dan dengan demikian juga makanan rohani tidak berkembang. Kerinduan akan hidup sejati yang abadi tidak ada . Sebagai orang beriman akan Kristus kita percaya bahwa Yesus yang memberi makanan yang memberi hidup sejati itu, bahkan Dialah  roti hidup.  Patutlah kita syukuri rahmat iman dan panggilan serta keterbukaan hati kita untuk percaya akan Yesus yang memberi hidup kekal. Kutipan dari Kisah Para Rasul yang dipilih menjadi bacaan pertama hari ini mengisahkan bagaimana Filipus yang mengikuti arahan malaikat, utusan Tuhan, menjadi berkat bagi sida sida yang telah memiliki keterbukaan untuk percaya. Disebutkan bahwa sida sida itu adalah seorang yang memiliki kedudukan tinggi dan terhormat. Ia adalah seorang Ethiopia, seorang asing, yang tidak termasuk dalam kalangan bangsa terpilih.  Kesediaan Filipus untuk mengikuti petunjuk Tuhan, membawa orang asing itu percaya dan dibaptis,

Butir permenungan.
Mengikuti petunjuk , arahan dan ajaran Tuhan selalu membawa  berkat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Bagi kita , jelas dimana petunjuk dan arahan itu bisa ditemukan , yaitu dalam Kitab Suci dan serta Ajaran Gereja. Maka  amat perlu mengambil waktu untuk membaca Kitab Suci dan serta mempelajari Ajaran Gereja  serta mengambil waktu hening setiap hari dan mendengarkan petunjuk Tuhan. Mempertimbangkan segala sesuatu dengan hanya mengandalkan akal budi sering kali justru tidak membawa kebahagiaan dan kebaikan. Arahan dan ajaran Tuhan melalui Kitab Suci dan Ajaran Gereja mesti kita percaya sebagai jalan menuju kebahagiaan sejati  dan menjadikan diri kita berkat bagi banyak orang.

Doa.
Ya Tuhan yang maha baik dan kekal, berilah kami umat-Mu untuk lebih meluangkan waktu membaca Kitab Suci dan Ajaran Gereja serta mengambil waktu hening mendengarkan petunjuk Tuhan, agar jalan menuju kebahagiaan dan kedamaian terbuka. Amin.



Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini,  ia akan hidup selama-lamanya.
Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,
yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." 



(RENUNGAN HARIAN RABU 8 MEI 2019 )


Bacaan Liturgi Rabu 8 Mei 2019

Bacaan Pertama  Kis 8:1b-8
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.  Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus  serta meratapinya dengan sangat.  Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu.  Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil.  Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.  Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus  dan melihat tanda-tanda yang diadakannya,  mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat  keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras,  dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.  Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
*Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi,  mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya,  muliakanlah Dia dengan puji-pujian!
Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!
*Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu,  dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu.  Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
*Ia mengubah laut menjadi tanah kering,  dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai.  Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia,
yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:40
Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal,  dan Aku membangkitkannya pada akhir zaman, sabda Tuhan.

Bacaan Injil  Yoh 6:35-40
Di rumah ibadat di Kapernaum  Yesus berkata kepada orang banyak,  "Akulah roti hidup!  Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi,  dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.  Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.  Sebab Aku telah turun dari surga   bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.  Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku,   yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku   jangan ada yang hilang,  tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.  Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang,  yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya  beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Di setiap bandara , terminal bus, atau stasiun kereta api ada dua hal yang senantiasa menjadi pusat perhatian . Pertama, waktu kedatangan, Kedua waktu keberangkatan. Waktu kedatangan menjadi penting bagi mereka yang menantikan kedatangan atau kehadiran seseorang yang akan dijemputnya.  Sementara itu waktu keberangkatan menjadi  penting bagi mereka yang akan meninggalkan tempat itu untuk pergi kesuatu atau beberapa tempat lain. Demikianlah , ada yang datang , ada yang pergi.  Dinamika kehidupan manusia juga ditandai dua hal tersebut, datang dan pergi. Setiap hari dihalaman surat kabar terpasang berita dukacita. Dalam  kolom tersebut terpampang foto dan nama seseorang yang telah menyelesaikan hidupnya dan pergi kealam baka. Sementara itu, pada halaman yang sama kerap kali terpasang pula berita kelahiran dipelbagai belahan dunia ini. Kontras antara yang pergi dan yang datang hadir setiap hari dalam kehidupan manusia . Kelahiran mendatangkan sukacita, sebaliknya kematian menyebabkan dukacita.  Untuk kedua situasi tersebut, orang yang mengalami nya tak pernah merasakan secara sungguh apa yang sebenarnya terjadi. Seorang bayi tentu saja tak pernah mengetahui secara persis bagaimana situasi saat dirinya lahir untuk pertama kalinya didunia ini. Baru setelah cukup umur , ia akan mengerti , itupun tidak situasi yang dialaminya. Demikian pula dengan mereka yang meninggal dunia, . Iklan atau ucapan dukacita tentu saja tidak dapat mereka baca sendiri. Yang membacanya adalah orang lain . Kelahiran atau kematian hadir dalam keterbatasan diri manusia . Oleh karena itu , dibutuhkan bantuan orang lain yang sungguh bisa secara sadar mengamati dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh mereka yang baru lahir dan yang sudah meninggal dunia. Gereja mengajak kita untuk memperhatikan kebutuhan mereka yang telah lebih dulu meninggalkan dunia ini untuk kembali kepada Bapa Surgawi. Yang dibutuhkan mereka yang telah wafat adalah doa doa . Doa doa ini akan sangat berguna sebagai bekal perjalanan atau perziarahan mereka kembali kepada Bapa . Pada hari ini kita diajak mengingat mereka bukan dengan cara emosional dalam kesedihan yang mendalam atau kenang kenangan nostalgia yang berlarut larut sehingga hanya akan menimbulkan kesedihan yang mendalam.

Butir permenungan.
Pada hari ini kita diajak mengingat mereka yang telah wafat dengan penuh kasih dan iman. Kita ingat jiwa jiwa orang beriman itu dalam kasih supaya senantiasa terjalin relasi antara kita yang masih berziarah di bumi ini dengan mereka yang telah berziarah dialam baka.  Relasi ini terwujud dalam ungkapan kasih yang tidak pernah dipatahkan oleh apapun bahkan oleh kematian sekalipun. Selain itu , kita diajak mengenang mereka yang telah wafat dengan penuh kepasrahan . Kita diajak untuk menyerahkan mereka yang sudah meninggal , terutama yang kita kasihi kedalam pangkuan Allah Bapa di Surga. Kita diajak untuk percaya bahwa Allah , Sang Pemilik dan Penyelenggara kehidupan akan memberikan yang terbaik kepada mereka yang telah wafat.   

Doa.
Ya Allah yang maharahim, berkenanlah mendengarkan doa doa kami, Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau juga meneguhkan harapan kami bahwa bersama sama hamba hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi . Amin.



Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal,  dan Aku membangkitkannya pada akhir zaman, sabda Tuhan.


April 26, 2019

(RENUNGAN HARIAN SELASA 7 MEI 2019 )


Bacaan Liturgi Selasa  7 Mei 2019

Bacaan Pertama  Kis 7:51-8:1a
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat,  "Hai orang-orang yang keras kepala,   yang tidak bersunat hati dan telinga,  kamu selalu menentang Roh Kudus; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.  Siapakah dari nabi-nabi  yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu?   Bahkan mereka membunuh orang-orang  yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar,  yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.  Kita telah menerima hukum Taurat  yang disampaikan oleh malaikat-malaikat,  tetai kamu tidak menurutinya!"
Mendengar semuanya itu,  para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya.  Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kpudus,  menatap ke langit; 
ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
Maka katanya, "Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."  Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.  Mereka menyeret dia ke luar kota,lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka  di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.  Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa,  "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring,  "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" 
Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 31:3cd-4.6ab.7b.8a.17.21ab
Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
*Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku!  Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu   Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
*Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;  Sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.  Tetapi aku percaya kepada Tuhan, 
aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
*Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu,  selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!  Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu  terhadap persekongkolan orang-orang.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:35
Akulah roti hidup, sabda Tuhan;  barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi.

Bacaan Injil  Yoh 6:30-35
Di rumah ibadat di Kapernaum  orang banyak berkata kepada Yesus,
"Tanda apakah yang Engkau perbuat,  supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu?  Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis:  Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."  Maka kata Yesus kepada mereka   "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu   roti yang benar dari surga.  Karena roti yang dari Allah ialah  roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia."  Maka kata mereka kepada-Nya, "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."  Kata Yesus kepada mereka,   "Akulah roti hidup!  Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."
Demikanlah sabda Tuhan.

Renungan.
Bacaan pertama  merupakan bagian dari perdebatan antara Stefanus dengan kaum Yahudi. Mereka menolakYesus sebagai Mesias. Stefanus mengatakan iman akan Yesus dari Nasareth, manusia saleh, nabi, Putra Manusia dan Tuhan. Setelah ucapan profesi iman yang berdimensi Trinitaris penuh dengan Roh Kudus. Stefanus melihat kemuliaan Allah Bapa dan Yesus duduk disebelah kanan-Nya,  Pada akhir kemartirannya, Stefanus berdoa “ Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku “  Kesetiaan pada Yesus menjadikan martir pertama ini senasib dengan-Nya. Bacaan Injil mengisahkan kaum Yahudi yang datang kepada Yesus karena menantikan lagi roti. Tetapi Yesus mengarahkan pengertian dan maksud lebih mendalam, roti yang benar adalah Diri-Nya sendiri. Yesus menuntut iman kaum Yahudi kepada-Nya, sebagai utusan Allah. Namun , mereka tetap ragu dan menuntut bukti.
Kita pun seperti kaum Yahudi menantikan  jawaban yang tetap pada setiap keadaan yang dialami dan membaca sejarah untuk memahami apa yang sebenarnya diinginkan  Tuhan, Ajakan Yesus sering bertentangan dengan bujukan dan kompromi manusia. Akulah roti,  Siapa yang datang padanya –Nya tidak akan lapar lagi, siapa yang percaya pada-Nya tidak akan haus lagi.

Butir permenungan.
Salah satu bentuk penyertaan Tuhan yang nyata kita alami lewat Ekaristi Kudus. Dalam Ekaristi, Tuhan sungguh hadir. Kehadiran Tuhan sungguh dapat kita rasakan lewat Tubuh dan Darah-Nya, yang kita terima dan inilah yang menjadi kekuatan bagi kita  untuk mengerjakan tugas kita sehari hari.  Santa Bunda Teresa setiap kali keluar dari kapel  setelah mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi menasehati para suster “ Ingatlah Yesus yang baru saja kita  terima, Yesus yang sama itulah yang akan kita layani dalam diri kaum miskin dan sakit” Dengan demikian , Roti itu adalah Roti yang memberi hidup, cinta, kekuatan, ketekunan dan pengampunan.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, berilah kami umat-Mu keinginan untuk ambil bagian dalam perayaan Ekaristi. Amin.


Akulah roti hidup, sabda Tuhan;  barangsiapa 

datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi.





(RENUNGAN HARIAN SENIN 6 MEI 2019 )


Bacaan Liturgi Senin 6 Mei 2019     

Bacaan Pertama  Kis 6:8-15
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.  Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi  yang disebut jemaat orang Libertini.
 -- anggota-anggota jemaat ini  adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria --  Mereka datang  bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia.  Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya  dan Roh yang mendorong dia berbicara. Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan,  "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."  Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan  di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; maka mereka menyergap Stefanus, lalu menyerahkan dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.  Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata,  "Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan  yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat. Sebab kami telah mendengar dia mengatakan,  bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini  dan mengubah adat istiadat  yang diwariskan oleh Musa kepada kita."  Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu  menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus  sama seperti muka seorang malaikat.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 119:23-24.26-27.29-30
Berbahagialah orang-orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
*Sekalipun para pemuka duduk bersepakat melawan aku, hamba-Mu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku,  dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
*Jalan hidupku telah kuceritakan dan Engkau menjawab aku;
ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu,  supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
*Jauhkanlah jalan dusta dari padaku,  dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.  Aku telah memilih jalan kebenaran,  dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:4ab
Manusia hidup bukan dari roti saja,  tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Bacaan Injil  Yoh 6:22-29
Setelah Yesus mempergandakan roti,  keesokan harinya orang banyak, 
yang masih tinggal di seberang danau Tiberias,  melihat bahwa di situ tidak ada perahu  selain yang dipakai murid-murid Yesus. Mereka melihat juga bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu  bersama-sama dengan murid-murid-Nya,  dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.  Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias  ke dekat tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.  Ketika orang banyak melihat  bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.  Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu,  mereka berkata kepada-Nya,  "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"  Yesus menjawab, "Aku berkata kepadamu,  sesungguhnya kamu mencari Aku,  bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.  Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan  yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal,  yang akan diberikan Anak Manusia  kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."  Lalu kata mereka kepada-Nya,  "Apakah yang harus kami perbuat,  supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"  Jawab Yesus kepada mereka,  "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya   kepada Dia yang telah diutus Allah."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Pernahkah anda merasa takut melihat wajah seseorang yang aura atau sinar wajahnya menyeramkan? Orang itu sudah berjenggot, matanya merah, sunggingan bibirnya  sinis dan kejam. Tanpa kenal dan tanpa bicara pun, kita cenderung akan menghindarinya. Lain sekali apabila anda berjumpa dengan seorang tua yang lembut wajahnya, aura wajahnya gembira dan ramah bahkan terasa adanya cahaya suci yang bersinar dari orang itu. Kita tentu akan merasa damai didekatnya.  Stefanus pada bacaan pertama hari ini tentulah dekat dengan gambaran orang yang terakhir disebut. Dikatakan bahwa Stefanus dipenuhi dengan karunia dan kuasa. Inilah tanda orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus seperti pada diri Santo Stefanus: memiliki hikmat yang luar biasa, tidak merasa takut termasuk untuk menderita demi iman dan wajahnya bercahaya seperti malaikat. Memang benar begitu : orang tidak sanggup bersoal jawab dengan Stefanus karena hikmatnya. Stefanus juga tidak mengeluh dan bahkan kisahnya kita kenal Stefanus di martir, bahkan ia menjadi martir pertama. Dan akhirnya pada akhir perikop hari ini dikatakan mereka melihat Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.

Butir permenungan
Setiap diri  kita sebagai murid Kristus sebenarnya diberi karunia Roh Kudus pula. Namun yang tidak selalu kita upayakan adalah memberi ruang gerak yang luas dan bebas pada Roh Kudus dalam diri kita, Padahal apabila kita bersatu dengan Roh Kudus melalui banyak doa, Ekaristi, Adorasi, Sakramen Tobat, dan sebagainya, kita secara tidak sadar akan dipenuhi hikmat yang berlimpah, keberanian untuk berkorban demi iman, dan aura wajah kita bercahaya sebagai orang yang memberi kedamaian dan aura positif disekitar kita.

Doa.
Ya Tuhan yang maharahim, berilah kami umat-Mu  iman yang kuat agar kita dapat melewati  dan mengatasi setiap badai kehidupan. Amin.








Manusia hidup bukan dari roti saja,  tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.



April 25, 2019

(RENUNGAN HARIAN MINGGU 5 MEI 2019 )


Bacaan Liturgi Minggu 5 Mei 2019

Bacaan Pertama  Kis 5:27b-32.40b-41
Setelah ditangkap oleh pengawal Bait Allah,  para rasul dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi.  Imam Agung mulai menegur mereka,
"Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama Yesus. 
Namun ternyata  kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, 
dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami."
Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab,   "Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia.  Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus,   yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.  Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya  menjadi Pemimpin dan Penyelamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.  Dan kami adalah saksi dari segalanya itu: kami dan Roh Kudus  yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."  Mereka lalu menyesah para rasul,  dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus.  Sesudah itu mereka dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira,  karena mereka telah dianggap layak  menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 30:2.4.5.6.11.12a.13b
Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
*Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan,  sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku.
Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati,  Engkau menghidupkan daku  di antara mereka yang turun ke liang kubur.
*Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan,  hai orang-orang yang dikasihi-Nya, 
dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!  Sebab hanya sesaat Ia murka,  tetapi seumur hidup Ia murah hati;  sepanjang malam ada tangisan,  menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
*Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku!  Tuhan, jadilah penolongku!
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, 
Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya  aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan Kedua  Why 5:11-14
Aku, Yohanes, melihat dan mendengar suara banyak malaikat di sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua di surga; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa; dan aku mendengar suara nyaring dari mereka,  "Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa dan kekayaan, hikmat dan kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian!"
Dan aku mendengar  semua makhluk yang di surga dan yang di bumi, 
yang di bawah bumi dan yang di laut,  dan semua yang ada di dalamnya,   berkata, "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba,  puji-pujian dan hormat, kemuliaan dan kuasa  sampai selama-lamanya!"  Dan keempat makhluk di surga itu berkata, "Amin!"  Dan para tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bacaan Injil  Yoh 21:1-19
Sesudah bangkit dari antara orang mati,  Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya  di pantai danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut:  Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.  Kata Simon Petrus kepada mereka,  "Aku pergi menangkap ikan."  Kata mereka kepadanya, "Kami pergi juga dengan engkau."  Mereka berangkat lalu naik ke perahu.  Tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai;  akan tetapi murid-murid itu tidak tahu  bahwa itu adalah Yesus.  Kata Yesus kepada mereka,   "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?"   Jawab mereka, "Tidak ada!"   Maka kata Yesus kepada mereka,   "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu,   maka akan kamu peroleh."  Lalu mereka menebarkannya,  dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.  Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus,   "Itu Tuhan!"  Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan,   maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian,  lalu terjun ke dalam danau.  Murid-murid yang lain datang dengan perahu   karena mereka tidak jauh dari darat,  hanya kira-kira dua ratus hasta saja;  dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.  Ketika tiba di darat,  mereka melihat api arang, dan di atasnya ada ikan dan roti.  Kata Yesus kepada mereka,   "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu!"  Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat,  penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya;  dan sungguhpun sebanyak itu ikannya, jala itu tidak koyak.  Kata Yesus kepada mereka, "Marilah dan sarapanlah!"   Tidak ada di antara murid-murid itu  yang berani bertanya kepada-Nya, "Siapakah Engkau?" 
Sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, 
mengambil roti dan memberikannya kepada mereka,  demikian juga ikan itu.  Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri  kepada murid-murid-Nya  sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.  Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus,   "Simon, anak Yohanes,   apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?"   Jawab Petrus kepada-Nya,   "Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau."  Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya,  "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"  Jawab Petrus kepada-Nya, 
"Benar, Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"  Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya,  "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"  Maka sedihlah hati Petrus, karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya  'Apakah engkau mengasihi Aku'.  Maka ia berkata kepada-Nya,   "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu!  Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau."  Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"  Aku berkata kepadamu:  Sesungguhnya, ketika masih muda,  engkau sendiri mengikat pinggangmu  dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua,  engkau akan mengulurkan tanganmu,  dan orang lain akan mengikat engkau  dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."  Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan  bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku!"
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Apakah yang menjadi pusat perhatian orang untuk bahagia? Bagi sementara orang , uang. Bagi yang lain : kekayaan, pangkat, jabatan, atau kemasyhuran. Setiap orang berbeda beda.  Bagi para rasul, Yesus adalah pusat perhatian mereka. Pada waktu Yesus masih hidup di Palestina, Yesus menjadi pusat perhatian murid-Nya karena Ia mengajar mereka dengan kuat kuasa, menyembuhkan banyak orang sakit dan mengusir banyak setan. Mereka menyaksikan kebaikan hati-Nya dan melihat mukzijat mukjizat-Nya.  Namun ketika Yesus wafat, mereka sedih dan kecewa, lalu pulang kekampung halaman mereka di Galilea. Mereka bekerja seperti sebelumnya menjadi nelayan. Mereka  tenggelam dalam mencari nafkah. Mereka hidup tanpa Yesus lagi.
Suatu malam , mereka pergi menangkap ikan, namun tidak menangkap apa apa,  Pagi harinya , tiba tiba Yesus muncul , menampakkan diri kepada mereka dan meminta ikan. Tetapi mereka tidak mempunyai ikan tangkapan. Lalu Yesus menyuruh  mereka menebarkan jala disebelah kanan perahu. Mereka taat saja, Pastilah dalam hati , mereka bertanya tanya siapa orang ini kok menyuruh mereka menangkap ikan. Tapi karena sudah semalaman bekerja dan tak ada hasil , mereka melakukan juga. Hasilnya luar biasa 153 ekor ikan tertangkap.  Seorang dari mereka, rasul Yohanes, tiba tiba sadar dan berteriak : Itu Tuhan, Kembalilah mereka mengenal Tuhan Yesus. Kini hidup mereka kembali  berpusat pada Yesus. Peristiwa itu menyadarkan mereka bahwa pukat, perahu, usaha manusia  memang penting, namun tanpa Yesus semuanya itu belum maksimal.

Butir permenungan.
Injil hari ini mengajarkan kita bahwa hidup kita tak boleh lepas dari Tuhan, mencari nafkah lepas dari Dia , ibarat kerja keras tanpa berkat. Memang , kadang kadang kita tidak berhasil dan sedih, seakan akan Tuhan tidak memberkati. Tapi, ingatlah Tuhan tetap baik dan membuat semuanya indah pada waktunya . Semoga Dia tetap menjadi pusat hidup kita.

Doa
Ta Tuhan yang maharahim, bantulah kami umat-Mu untuk memancarkan kemuliaan Allah dalam segala tingkah laku dan perbuatan kami sehari hari. Amin


Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, 
hai orang-orang yang dikasihi-Nya,
dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!  Sebab hanya sesaat Ia murka,  tetapi seumur hidup Ia murah hati;  sepanjang malam ada tangisan,  menjelang pagi terdengar sorak-sorai.