Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

September 30, 2017

RENUNGAN HARIAN (SELASA 3 OKTOBER 2017 )

Bacaan Liturgi  Selasa 3 Oktober 2017

Bacaan Pertama  Za 8:20-23
Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota masih akan datang. Penduduk kota yang satu akan pergi kepada penduduk kota yang lain dan mengatakan, 'Marilah kita pergi untuk melunakkan hati Tuhan dan mencari Tuhan semesta alam!
Kami pun akan pergi! Jadi banyak bangsa dan suku bangsa yang kuat
akan datang mencari Tuhan semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati Tuhan." Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata,
'Kami mau pergi menyertai kamu, sebab kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu!"
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 87:1-7
Allah beserta kita.
*Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya:
Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
*Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan: "Ini dilahirkan di sana." Tetapi tentang Sion dikatakan: "Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya," dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.
*Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung: "Ini dilahirkan di sana." Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai: "Semua mendapatkan rumah di dalammu."

Bait Pengantar Injil  Mrk 10:45
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Bacaan Injil  Luk 9:51-56
Ketika hampir genap waktunya diangkat ke surga, Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem. Diutusnya beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke sebuah desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria di situ tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata, "Tuhan, bolehkah kami menurunkan api dari langit untuk membinasakan mereka?" Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka, "Kalian tidak tahu apa yang kalian inginkan. Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya." Lalu mereka pergi ke desa lain.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Ekspresi nyata kerahiman ialah pengampunan. Namun , pengampunan ini tidak mudah dipraktekan. Bukan karena caranya yang rumit, tetapi karena tiadanya niat. Banyak orang kehilangan niat untuk mengampuni karena suka menimbun kesalahan sesama. Baik di akal sebagai memori kelam dan dihati sebagai rasa sakit hati. Dengan makin tinggi timbunan itu dari hari kehari , makin sulitlah pengampunan terjadi.
Timbunan kesalahan dan hilangnya niat mengampuni juga dihadapi oleh Yakobus dan Yohanes dalam Injil hari ini.  Saat diutus untuk menyiapkan segala sesuatu bagi perjalanan Yesus menuju Yerusalem di suatu desa orang Samaria,  mereka ditolak. Tidak terima diperlakukan demikian , mereka marah dan mau membinasakan orang orang Samaria itu. Alasan kemarahan mereka sebenarnya bukan hanya soal tata krama. Tetapi lebih pada relasi runyam antara orang Yahudi dan orang Samaria. Mereka sudah lama bermusuhan . Ada banyak memori kelam dan rasa sakit hati yang tertimbun dalam diri mereka masing masing. Mulai dari soal ras murni hingga letak pusat peribadatan, semuanya dipertentangkan dan menjadi persoalan kompleks. Alhasil, karena tidak ada solusi pengentasannya, permusuhan pun mulai menyejarah dan diturun temurunkan. Maka tidak jika kesalahan sedikit kesalahan mampu mengundang murka seperti yang dialami Yakobus dan Yohanes. Mereka tidak berniat mengampuni sehingga Yesus harus menegur mereka.
Kita pun sering berlaku layaknya Yakobus dan Yohanes. Kita sulit untuk mengampuni  karena suka dan setia merawat timbunan kesalahan sesama. Kita selalu memelihara dendam hingga ada pembalasan yang setimpal. Jika pembalasan belum terjadi, kita tidak pernah tenang . Padahal, yang sebenarnya mendatangkan ketenangan hati dan sukacita ialah pengampunan. Pengampunan membuat hidup lebih bebas dari segala kesesatan berpikir dan berperasaan negatif pada sesama. Selain itu , pengampunan pun menjadi indikator valid dari kerahiman yang memastikan hakikat anak anak Allah yang sejati (Bulla Misericordiae Vultus , no 9)   Itu berarti tanpa pengampunan, esensi ke Katolik an kita patut  disangsikan. Menjadi Katolik harus memiliki hati yang berbelas kasih, suka mengampuni.

Butir permenungan.
Mengapa panggilan Yesus tidak mengenal kompromi? Bukankah Elisa dalam bacaan pertama  masih diberi kesempatan untuk berpamitan kepada orang tuanya sebelum mengikuti Elia? Mengapa Yesus berbeda? Rupanya Yesus mau mengajarkan kepada para murid bahwa mengikuti Yesus tidak boleh setengah setengah. Tugas perutusan Yesus menuntut sikap yang total karena tantangannya berat. Zaman sekarang menawarkan berbagai kemudahan hidup bagi kebanyakan manusia dikolong langit ini. Tidak mustahil iman menjadi mudah lesu ketika harus menghadapi kesulitan. Segala fasilitas modern yang kita rasakan manfaatnya di zaman sekarang janganlah dijadikan saingan atau lawan dari perutusan seorang murid Kristus. Semua fasilitas yang ada justru harus kita manfaatkan untuk menumbuhkan hidup beriman dan melayani Tuhan serta sesama.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, bantulah kami umat-Mu untuk meningkatkan iman kami yang mudah lesu dalam menghadapi kesulitan sehari hari . Amin




Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.



RENUNGAN HARIAN (SENIN 2 OKTOBER 2017 )

Bacaan Liturgi Senin 2 Oktober 2017
PW Para Malaikat Pelindung

Bacaan Pertama  Kel 23:20-23a
Inilah firman Tuhan, "Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu. Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11
Malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan,  "Tuhanlah  tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
*Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
*Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
*Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya
untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Bait Pengantar Injil  Mzm 103:21
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Bacaan Injil  Mat 18:1-5.10
Sekali peristiwa, datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya,
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri
dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Seorang imam pernah bersyering dalam pesta dua puluh lima tahun imamatnya : “ Saya tidak punya banyak talenta khusus ketika saya menjadi seorang imam. Namun Tuhan memberi saya hati yang selalu siap ditempatkan dimanapun dan kapanpun. Tuhan memberi saya hati yang selalu siap menerima situasi. Dan saya sungguh sadar bahwa saya hanyalah abdi Tuhan yang siap mengabdi kepada-Nya. Biarlah Tuhan yang semakin dikenal”
Yesus dalam Injil hari ini menekankan pentingnya kerendahan hati bagi setiap orang yang mau mengikuti Dia. Kerendahan hati merupakan jalan yang menghantar seseorang kepada kekudusan. Mungkin sangat menarik kalau kita mengerti arti kata kerendahan hati. Kerendahan hati (dalam bhs Inggris ; humility) berasal dari kata Latin ; humus. Yang artinya tanah atau bumi. Jadi, kerendahan hati sebenarnya adalah sikap menempatkan diri “membumi” ke tanah. Sikap rendah hati membuat kita selalu berharap dan bergantung pada rahmat  Tuhan. Maka sangat tepat jika Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya  ditengah para rasul. Seorang anak kecil memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi.
Dewasa ini banyak orang mengidentikkan diri mereka dengan apa yang mereka miliki entah itu jabatan, kedudukan atau harta. Semakin tinggi jabatan yang dimiliki, semakin  banyak harta yang dimiliki, semakin orang tersebut merasa paling hebat bahkan lebih hebat dari Tuhan. Yesus mengajak kita pada hari ini untuk lebih melihat kedalam diri kita masing masing. Kita akan sadar bahwa sebenarnya kita ini bukanlah siapa siapa.

Butir permenungan
Maka sebagai orang Kristiani, kita diundang untuk mau bertobat dengan mengubah cara berpikir dan cara berperi laku kita yang selama ini cenderung egois, terlalu mementingkan , terlalu mementingkan diri sendiri dan sombong. Kita diundang untuk belajar dari seorang anak kecil. Pelajaran yang terutama dari seorang anak kecil ialah sikap tampil apa adanya tanpa kepalsuan, cinta damai, bebas dari segala niat jahat. Santo Agustinus pernah berkata , tiga ciri dari orang yang bijaksana adalah yang pertama  rendah hati, yang kedua rendah hati, Yang ketiga rendah hati.  Mari kita mengejar kekudusan dengan belajar untuk rendah hati.

Doa.
Allah Bapa sumber kedamaian , kami umat-Mu memuji syukur karena telah menerima Roh Yesus . Kami mohon , jadikanlah kiranya kami putra dan putri-Mu terkasih serta saksi kedamaian-Mu . Amin.







"Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri
dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.

RENUNGAN HARIAN (MINGGU 1 OKTOBER 2017 )

Bacaan Liturgi Minggu  1 Oktober 2017
Pesta S. Teresia dari Kanak-kanak Yesus,
Perawan dan Pelindung Misi

Bacaan Pertama  Yeh 18:25-28
Beginilah firman Tuhan Allah, "Kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 25:4bc-5.6-7.8-9
Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
*Tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
*Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
*Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bacaan Kedua  Flp 2:1-11
Saudara-saudara, dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih,
ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belaskasihan. Maka sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: Hendaklah kamu sehati sepikir,
dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Sebaliknya dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama daripada dirimu sendiri.  Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, melainkan kepentingan orang lain juga. Dalam hidupmu bersama, hendaklah kamu bersikap seperti Kristus Yesus. Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Bacaan Injil  Mat 21:28-32
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, "Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, 'Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini!' Jawab anak itu, 'Baik, Bapa.'
Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua
dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, 'Tidak mau!'
Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka, "Yang terakhir!" Maka berkatalah Yesus kepada mereka,
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan para pelacur akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan para pelacur percaya kepadanya. Dan meskipun melihatnya, kamu tetap tidak menyesal, dan kamu tidak juga percaya kepadanya."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Pada hari ini Yesus menyuguhkan gambaran yang indah melalui dua anak dengan karakter yang berbeda. Anak pertama berkata “ya” tetapi tidak pergi bekerja ke ladang seperti yang diminta oleh bapanya. Dan anak kedua berkata “tidak” tetapi akhirnya dia melakukan perintah sang bapak. Dua karakter anak tersebut ingin menantang kita untuk beriman agar kita melihat diri kita sendiri . Apakah sebagai murid murid Yesus, kita sudah menunjukkan kualitas iman yang terwujud dalam tindakan sehari hari atau tidak? Ataukah sikap dan pernyataan “ya” yang sering kita ungkapkan , hanya sebatas manis dibibir atau sekedar ikut ikutan dan sebatas mengikuti ritual agama saja? Hanya diri kita sendiri yang bisa menjawabnya secara jujur.
Nabi  Yehezkiel melalui bacaan pertama hari ini menunjukkan kepada kita bahwa ternyata perbuatan kitalah yang pada akhirnya menentukan nasib kita. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.  Dari Sabda itu jelas kita ketahui bahwa tindakan kita lah  yang menentukan kemana kita kelak , bukan kata kata manis atau sekedar mengikuti ritus agama. Bukan berarti ritus agama tidak penting . Yang mau diminta dari kita adalah menyelaraskan antara apa yang kita imani dengan apa yang kita lakukan dalam tindakan harian kita sebagai umat beriman . Dan untuk dapat melakukannya secara konsisten , kita hendaknya melakukan pertobatan terus menerus.

Butir permenungan.
Membangun semangat penyesalan yang tulus menjadi cara dan sikap kehidupan yang dipuji oleh Kitab Suci pada hari ini. Semangat kehidupab padang gurun ( kerinduan penuh harap akan kedatangan Sang Mesias) yang bisa kita ciptaan pada hari hari ini adalah membangun semangat penyesalan yang diwujudkan dalam kehidupan bersama . Tiga kata sakti yang bisa diperjuangkan dan dibiasakan dalam hidup harian kita , juga dalam keluarga kita masing masing adalah kata , terima kasih, maaf , dan tolong.  Ketika kita menerima kebaikan dari anggota keluarga atau orang lain, kita biasakan untuk spontan mengucapkan terima kasih, Ketika saat tertentu kita jatuh dalam dosa dan kesalahan , sikap dasar yang perlu adalah meminta maaf . Saling memaafkan menjadi oasis menyegarkan bagi tumbuh mekarnya semangat persaudaraan dan rasa percaya dan diberi kemungkinan untuk dalam hidup . Sikap ketiga yang perlu ada dalam keluarga adalah kerelaan untuk meminta tolong dan dimintai tolong. Sikap saling membantu dan memberi support dalam keluarga dan orang orang yang ada disekitar menjadi kekuatan dahsyat untuk meretas rasa bahwa   bahwa saya bisa main akrobat sendiri. Kerelaan meminta tolong kepada anggota keluarga atau orang lain, juga mencirikan sikap kesederhanaan dan kerendahan hati agar tidak berhenti pada rasa percaya diri yang berlebih atau sikap sombong tidak mau meminta pertolongan . Baiklah kita menjadi pendengar yang baik dan menjadi pelaksana firman Tuhan yang mengerti untuk apa kita bersaudara satu sama lain.  

Doa.
Ya Tuhan, ajarilah kami umat-Mu mengarahkan hati dan tindakan kami kepada-Mu  supaya apa yang kami lakukan selalu berkenan dihadapan –Mu  Amin.




Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.

September 25, 2017

RENUNGAN HARIAN ( SABTU 30 SEPTEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Sabtu  30 September 2017
PW S. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  Za 2:1-5.10-11a
Aku, Zakharia, melayangkan mataku dan melihat: Tampak seorang yang memegang tali pengukur. Aku lalu bertanya, "Ke manakah engkau pergi?" Maka ia menjawab, "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebar dan panjangnya." Lalu malaikat yang berbicara dengan daku maju ke depan. Sementara itu seorang malaikat lain maju,
mendekatinya dan diberi perintah, "Larilah, katakanlah kepada orang muda di sana itu, demikian, 'Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dan Aku sendiri,' demikianlah sabda Tuhan, 'akan menjadi tembok berapi di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya." "Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion,
sebab sesungguhnya Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu,"
demikianlah sabda Tuhan, "dan pada waktu itu banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan dan akan menjadi umat-Ku,
dan Aku akan tinggal di tengah-tengahmu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Yer 31:10-12b.13
Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
*Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan menghimpunnya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya!
*Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
*Waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai,
orang muda dan orang-orang tua akan bergembira, Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10b
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut., dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil  Luk 9:43b-45
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia." Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya.
Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Penderitaan adalah salah satu kosa kata yang dihindari anak anak zaman ini . Ada beberapa psikolog anak yang melakukan penelitian terhadap sekelompok anak disebuah sekolah, impuls otak mengeluarkan respon yang negatif ketika mereka diajak konseling soal penderitaan hidup mereka. Bagi mereka penderitaan adalah hal yang harus dihindari . “Hidup sendiri sudah berat, saya lelah dengan keluarga dan kehidupan ini”
Dalam Injil, Yesus memberitahukan bahwa penderitaan itu selalu ada. "Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."  Para murid diam saja dalam ketidak mengertian mereka.  Dan mereka tidak berani menanyakan artinya. Apa yang dikatakan Yesus kepada para murid bukanlah yang pertama kali , tetapi sudah kedua kali. Namun para murid belum juga mengerti. Dalam pemahaman para murid, Yesus adalah Mesias, yang akan membebaskan bangsa Israel  dari penjajahan Romawi waktu itu. Jadi ketika Yesus berbicara tentang penderitaan-Nya mereka tidak memahaminya.
 Namun Yesus justru memaklumkan salib sebagai jalan keselamatan. Setiap orang yang mau mengikuti-Nya harus memikul salibnya setiap hari dan mengikuti-Nya. Jalan keselamtan tidak mungkin tanpa salib. Tuhan Yesus memberikan makna yang indah pada penderitaan (salib). Salib-Nya memberikan penebusan . Salib-Nya menyembuhkan luka akibat dosa dosa manusia . Maka ketika salib datang, mari belajar dari Yesus, yang lemah lembut dan rendah hati. Terkadang sulit menerima dan menjadi misteri , apalagi kalau salib itu harus diterima bukan karena kesalahan dan kelalaian kita . Dalam perjalanan waktu, kita akan menemukan maknanya dalam Tuhan.  Mari kita satukan penderitaan kita dengan penderitaan Yesus. Berusaha bersyukur dan bersukacitalah karena kita boleh mencicipi sedikit penderitaan yang dialami sendiri oleh Tuhan Yesus.
Akhirnya , kita bisa mencari kehendak Tuhan atas penderitaan kita.  Dalam setiap peristiwa hidup kita pasti Allah mempunyai rencana yang akan kita lihat indah pada waktunya. Salib akan memurnikan fokus kita pada tujuan sejati dari hidup. Salib juga akan memurnikan cinta kita.

Butir permenungan.
Seperti bunda Teresa dari Kalkuta, dibalik pakaiannya yang sederhana, ada makna hidup yang begitu dahsyat,  Ia bertekad memberikan hidupnya bagi orang lain dengan meninggalkan negerinya untuk mengulurkan tangan kasihnya bagi orang orang yang membutuhkan , Ia tidak mengejar kesuksesan tapi ia memenuhi panggilan jiwanya.
Bagaimana dengan diri kita masing masing,  kita sebagai pengikut Yesus wajib meneladani Yesus yang taat dan melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa. Mungkin bagi kita sekarang saatnya belajar melepaskan diri dari kemegahan dan mencari makna hidup yang sesungguhnya. Biarlah hidup kita tidak berpusat pada kesuksesan dan pujian , tetapi pada panggilan Tuhan bagi kita. Niscaya hidup kita akan lebih bermakna.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik,  Semoga Sabda-Mu hari ini meneguhkan kita untuk lebih dimampukan menerima Salib kehidupan kita dengan sabar, lemah lembut dan rendah hati. Amin.





Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.

RENUNGAN HARIAN ( JUMAT 29 JULI 2017 )

Bacaan Liturgi Jumat  29 September 2017
Pesta S. Mikael, Gabriel. Rafael, Malaikat Agung

Bacaan Pertama  Dan 7:9-10.13-14
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Tahta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, Beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.
Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 138:1-2a.2b-3.4-5
Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, ya Tuhan.
*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
* Kau hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
*Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besar kemuliaan Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mzm 103:21
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Bacaan Injil  Yoh 1:47-51
Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus.
Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?"
Jawab Yesus kepadanya, "Sebelum Filipus memanggil engkau,
Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya, "Karena Aku berkata kepadamu: 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara', maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat." Lalu kata Yesus kepadanya,
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
“Aku (Yesus) berkata kepadamu, engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah naik turun kepada Anak Manusia” (ay 51)
Hari ini, 29 September, Gereja merayakan Pesta St. Mikael. Gabriel dan Rafael, para malaikat Agung. Kita akan merenungkan peran ketiga malaikat Agung ini.

Mikael  adalah malaikat agung dan panglima bala tentara surga . Mikael berarti   ..siapa seperti Allah..   Allah yang Maha Kasih, Maha Agung, dan Maha Penyelenggara. Dialah asal usul dan tujuan hidup manusiaDia ini digambarkan sebagai “Yang lanjut Usia” yang duduk pada tahta  (Dan 7:9,13) Ia berencana menyelamatkan manusia (bdk. Why 5:1)
Dalam kepercayaan kita , Mikael  dikenal sebagai pembela kaum beriman menghadapi serangan musuh, yaitu iblis dan para pengikutnya, malaikat yang membelot dan tidak taat kepada Allah. Mikael dipandang sebagai pelindung , pembela Gereja dalam penganiyaan, godaan dan perpecahan umat. Mikael juga dikenal sebagai penerima dan pengawal jiwa orang yang meninggal. Marilah kita berdoa kepadanya.
Gabriel , dalam tradisi Kristen dikenal sebagai ....pembawa kabar gembira....dari Tuhan kepada manusia. Gabriel berarti ...Allah adalah kuat  atau Allah adalah agung.... Malaikat ini tampil sebagai pembawa kabar gembira . Keagungannya nyata dalam kabar gembira yang disampaikan kepada manusia. Sudah sejak Perjanjian Lama , Gabriel dikenal sebagai pelayan dan utusan Allah.  Dalam Perjanjian Baru, peranan Gabriel pembawa kabar gembira dapat kita lihat dalam kisah tentang Zakharia (Luk 1:11-20) dan kisah kunjungannya kepada Maria (Luk 1:26-38). Gabriel diutus untuk menyampaikan berita keselamatan dari Allah. Marilah kita berdoa kepadanya agar memampukan kita melihat nilai yang baik dari setiap peristiwa yang kita alami.
Rafael , berarti  “tabib Allah”,  “obat Tuhan” atau Tuhan menyembuhkan . Kisah yang terkenal dan kita ketahui adalah ketika Rafael , malaikat Tuhan diutus untuk menyembuhkan mata Tobias dari kebutaannya dan membebaskan Sara (putri Raguel) dari gangguan roh jahat. Rafael dihormati sebagai tabib Allah , yang diutus untuk menyembuhkan manusia dari penyakit dan menguatkan kelemahan jiwanya serta membebaskan manusia dari perhambaan setan.
Para malaikat adalah perpanjangan tangan Allah yang intinya diutus Allah untuk mendampingi manusia agar manusia selamat sampai kepada Allah, itulah sebabnya Yesus berkata "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."  Disini tampak , betapa para malaikat melayani Tuhan Yesus , Sang Putra Allah  yang mempersatukan dan mempertemukan Allah dan manusia  hanyalah Yesus Kristus. Yang menyelamatkan manusia tetaplah hanya Yesus Kristus. Para malaikat itu melayani agar kita selalu dapat bersama Tuhan dan mengalami keselamatan dari Tuhan.

Butir permenungan.
Marilah kita bersyukur sebab Tuhan menganugerahkan para malaikat agung bagi kebaikan kita. Betapa Tuhan mengutus siapa saja, menggunakan jalan dan sarana apa saja, yang tujuannya agar kita sungguh sungguh mencapai keselamatan. Kita syukuri kebaikan Tuhan ini. Namun kita pun diutus agar dapat berperan sebagai malaikat satu sama lain, artinya sebagaimana para malaikat , marilah kita hadir bagi sesama untuk membantu sesama kita mencapai keselamatan di surga. Kita diharapkan agar saling membantu satu sama lain, saling melindungi dan menolong agar kita sama sama masuk surga.

Doa.
Allah Bapa yang Mahamulia,  kami mohon agar para malaikat-Mu menjaga kami , supaya tetap setia dan taat kepada-Mu , serta melindungi kami dijalan menuju keselamatan. Amin. 





Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus. 





RENUNGAN HARIAN ( KAMIS 28 JULI 2017 )


Bacaan Liturgi Kamis  28 September 2017
PF S. Wenseslaus, Martir

Bacaan Pertama  Hag 1:1-8
Pada tahun kedua pemerintahan raja Darius, pada hari pertama bulan keenam, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan nabi Hagai
kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya: "Beginilah sabda Tuhan semesta alam, 'Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah Tuhan!" Maka datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: Apakah sudah tiba waktunya bagi kalian untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang rumah Tuhan tetap menjadi reruntuhan? Oleh sebab itu beginilah sabda Tuhan semesta alam, 'Perhatikanlah keadaanmu!
Kalian menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kalian makan, tetapi tidak sampai kenyang. Kalian minum, tetapi tidak sampai puas. Kalian berpakaian, tetapi badanmu tidak menjadi hangat. Dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja tetapi upahnya ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang!' Beginilah sabda Tuhan semesta alam, 'Perhatikanlah keadaanmu! Maka naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah Tuhan. Maka Aku akan berkenan menerimanya,
dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ'."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 149:1-6a.9b
Tuhan berkenan akan umat-Nya.
*Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
*Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
*Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah
ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:6
Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

Bacaan Injil  Luk 9:7-9
Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala yang terjadi,
ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata, "Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Ada jenis orang yang memang grogian , artinya mudah cemas dan grogi . Ucapan atasan yang kurang enak saja sudah di pikir pikir seharian sehingga ia tidak tenang. Yang paling merepotkan ialah kalau orang yang mudah cemas itu  menjadi pemimpin. Aduh kasihan deh mereka yang dipimpin. Orang jadi nerves alias cemas. Kalau sudah cemas , orang lalu serba tidak tenang, makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, kerja tidak bisa konsentrasi, minum gelasnya  jatuh, mengetik di computer salah salah terus , dan repot lagi kalau memakai baju jadi lupa mengancingkan , wah  payah dech. Tetapi ada lho , orang saking cemasnya makan tidak sadar kalau sudah makan dua piring dan saat minum yang diminum air cuci tangan di cawan. Orang cemas bisa disebabkan oleh macam macam faktor.
Kehadiran orang benar dan orang jujur sangat menggelisahkan orang orang yang hidupnya penuh dengan tipu daya. Orang benar menjadi ancaman bagi siapa saja yang hidup dalam kebohongan, Orang jujur menjadi penghalang bagi mereka yang hidup dalam ketidakjujuran.
Pada Injil hari ini kita mendengarkan kisah Herodes yang hidupnya menjadi serba cemas dan tidak tenang. Ia jelas dikejar kejar rasa bersalah karena telah menyuruh untuk membunuh Yohanes Pembaptis dengan memenggal kepalanya. Saat mendengar Yesus yang tampil mewartakan Kerajaan Allah, Herodes jadi bingung dan cemas, jangan jangan itu Yohanes Pembaptis yang  bangkit lagi.Nah, Herodes kacau kan.  Kecemasan biasa muncul tatkala orang berbuat dosa atau  salah, dan kini ia dikejar kejar suara hatinya itu.
Banyak orang telah mati, demi membela kebenaran , salah satu diantaranya adalah Munir. Ia menjadi bukti yang paling dekat dengan kita. Munir dibunuh oleh orang orang yang merasa terancam karena kesaksian dan tindak tanduknya demi membela kebenaran.
Sebagai pemimpin beranikah kita menyuarakan dan membela kebenaran? Sebagai rakyat, apakah kita mempunyai nyali memberi kesaksian tentang kebenaran? Ingatlah pesan ini , “ Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa, takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan , baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka” (Mat 10:28) 
Injil  hari ini telah menunjukkan bahwa sampai kapanpun kebenaran tak akan lenyap. Satu satunya cara yang mesti kita lakukan dalam menghadapinya  adalah dengan membuka hati terhadap kebenaran. Dengan kata lain , kita perlu bersahabat dengan kebenaran dan hidup dalam kebenaran itu. Bagaimana caranya?  Dengan bertobat, Inilah sebenarnya  warta kebenaran itu. Ia memanggil kita untuk hidup dalam kebenaran, dimanapun kita berada.
Hanya mereka yang membela kebenaran , sungguh mengalami keselamatan. Sementara mereka yang menolak kebenaran akan selalu cemas.

Butir permenungan.
Supaya kita tidak mudah cemas, marilah kita me minimalisir berbuat dosa  dan kesalahan . Syukur syukur kita tidak pernah berbuat dosa atau salah. Tetapi ini sangat sulit. Ya sekurang kurangnya kita sesedikit mungkin membuat kesalahan atau berbuat dosa. Semoga hidup kita jauh lebih tenang dan tidak gampang cemas.

Doa.
Allah  Bapa, Sumber Segala Kebaikan, semoga benih yang telah Kau taburkan kini menghasilkan buah. Semoga Sabda-Mu mendatangkan kedamaian dan membuat kami bersedia mengabdi sesama tanpa pamrih. Amin. 





Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.



RENUNGAN HARIAN ( RABU 27 JULI 2017 )

Bacaan Liturgi Rabu  27 September 2017
PW S. Vinsensius de Paul, Imam

Bacaan Pertama  Ezr 9:5-9
Ketika mendengar berita tentang dosa umat Israel, aku, Ezra, mengoyakkan pakaian dan jubahku, dan duduk tertegun. Pada waktu kurban petang bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diri. Lalu aku berlutut dengan pakaian dan jubahku yang koyak-koyak; sambil menadahkan tanganku kepada Tuhan, Allahku, aku berkata, "Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu. Dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit. Sejak zaman nenek moyang kami sampai hari ini kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan para raja dan para imam diserahkan kepada raja-raja negeri asing. Kami diserahkan dalam kuasa pedang, ditawan, dijarah dan dihina di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini. Tapi kini kami mengalami kasih karunia Tuhan, Allah kami. Ia meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus, Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di masa perbudakan kami. Sekalipun kami menjadi budak, tetapi dalam perbudakan itu Allah tidak meninggalkan kami.
Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat keleluasaan untuk membangun rumah Allah dan menegakkan kembali reruntuhannya, dan memperoleh tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tb 13:2.4.6-8
Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya.
*Memang Allah menyiksa, tetapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dunia orang mati, tetapi menaikkan juga dari sana; tidak seorangpun luput dari tangan-Nya.
*Wartakanlah kebesaran-Nya di sana, agungkanlah Dia di hadapan segala yang hidup. Sebab Dialah Tuhan kita, Dialah Allah, Ia adalah Bapa kita untuk selama-lamanya.
*Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepada-Nya, dan dengan segenap jiwa berlaku benar di hadapan-Nya, niscaya Iapun berbalik kepada kamu, dan wajah-Nyapun tidak disembunyikan-Nya terhadap kamu.
*Pandanglah apa yang akan dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut. Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal.
*Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, kunyatakan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada kaum berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang yang berdosa, lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Siapa tahu Ia berkenan akan kamu dan menjalankan belas kasihan kepadamu.

Bait Pengantar Injil  Mrk 1:15
Kerajaan Allah sudah dekat.  Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Bacaan Injil  Luk 9:1-6
Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang.
Yesus berkata kepada mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa, sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
Demikanlah sabda Tuhan.

Renungan.
Saya masih ingat pada awal bulan februari tahun 1990 ketika turne pertama ke stasi – stasi pedalaman Paroki Santa Pius X Tenggarong, Kalimantan Timur. Sebagai misionaris baru, saya diingatkan oleh para senior dan umat di pusat Paroki agar membawa obat, kelambu dan uang. Suatu ironi. Bukan kebutuhan umat yang dikunjungi yang dipikirkan tetapi keselamatan diri yang diperhatikan. Injil hari ini mengisahkan bagaimana Yesus  mengutus murid murid Nya dengan pesan  “Jangan membawa apa apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat, bekal, roti, uang dan dua helai baju”  Artinya seorang murid hanya membawa diri yang pasrah dan hati yang siap sedia dipakai Tuhan. Fokus pada rencana dan bimbingan Tuhan. Yesus akan memberi mereka tenaga dan kuasa untuk menguasai setan setan dan untuk menyembuhkan penyakit penyakit serta memberitakan Kerajaan Allah.
Tugas perutusan Yesus ini juga diberikan kepada kita para pengikut-Nya. Perutusan ini adalah tugas kita sehari hari . Kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun kita bisa melakukan kebaikan sebagai wujud Kerajaan Allah. Dalam perutusan ini Yesus juga memintakita jangan membawa apa apa dalam perjalanan. Untuk kita yang sudah terbiasa bergantung pada berbagai sarana dan fasilitas hidup tentu pesan Yesus ini sangat berat. Apalagi kita sudah biasa membawa dompet dan handphone. Sulit rasanya untuk tidak tergantung pada kedua benda itu. Namun  sebenarnya berbagai fasilitas yang tidak boleh dibawa dalam perutusan ini hanyalah simbol yang bisa membuat kita jauh dari  Allah dan bisa melupakan Allah dalam hidup  dan pelayanan kita bagi sesama

Butir permenungan.
Dalam sebuah pertemuan seorang ibu yang terkenal aktif dalam kegiatan gereja memberikan sebuah kesaksian. Ia berceritera bahwa dulu ia bukanlah seorang yang aktif mengikuti kegiatan dalam gereja. Baginya saat itu, ke gereja seminggu sekali sudah cukup, setelah mengikuti perayaan Ekaristi dan mendapat berkat dari imam, ia langsung keluar dari gereja dan pulang tanpa pernah berkontak dengan umat yang lain.
Tiba tiba sebuah kejadian pilu menghampirinya, Anaknya harus masuk rumah sakit dan membutuhkan banyak tranfusi darah. Ia kebingungan. Ditengah kebingungan itu, ia bertemu dengan pastor parokinya dan sang pastor meminta bantuan beberapa umat untuk mendonorkan darahnya. Pengalaman bahwa ia telah ditolong dan mengalami kebaikan orang lain itu, membuatnya berubah dan menjadi seorang yang aktif dalam kegiatan gereja.
Harus kita akui bahwa banyak berkat dan rahmat yang sudah diberikan Tuhan dalam kehidupan kita sehari hari. Mulai dari kita bangun tidur dipagi hari dan kembali tidur pada malam hari, ada begitu banyak kebaikan yang kita terima dari Tuhan. Kebaikan itu hadir, entah melalui sesama yang kita jumpai maupun pengalaman yang kita alami. Persoalan yang kerapkali muncul adalah kita tidak sadar bahwa segala yang kita alami, berkat dan rahmat yang kita terima , semuanya merupakan kebaikan dari Tuhan dalam kehidupan kita.
Ketidaksadaran bahwa apa yang kita alami dan terima berasal dari kemurahan dan kebaikan Tuhan, inilah yang menyebabkan kita menjadi orang orang yang tidak tahu bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya.
Kita pun dididik untuk menjadi orang orang yang tahu membalas kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Kita semua adalah juga orang yang kadang sakit, Bahkan mungkin saat ini kita sedang sakit , entah sakit fisik, psikis, atau rohani. Marilah kita datang kepada Yesus  dan kita ungkapkan semua sakit hidup kita kepada-Nya. Kita buka semua kesakitan kita kepada Dia . Kita dengan rendah hati mohon kesembuhan dari Dia.  “Tuhan, aku orang sakit, sembuhkanlah aku. “
   
Doa.
Ya Yesus, kuatkanlah iman kami untuk selalu mengutamakan bimbingan Allah dalam hidup dan pelayanan kami, dimanapun kami berada. Amin.






Kerajaan Allah sudah dekat. 
 Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.