Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

January 30, 2022

RENUNGAN HARIAN, RABU 16 FEBRUARI 2022

Kalender Liturgi Rabu  16 Feb 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yak 1:19-27
Saudara-saudara yang terkasih, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah. Sebab amarah manusia tidak dibenarkan oleh Allah. Maka buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang demikian banyak itu, dan terimalah dengan lemah lembut sabda yang tertanam dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Hendaklah kalian menjadi pelaksana sabda, dan bukan hanya pendengar. Sebab jika tidak demikian, kalian menipu diri sendiri. Sebab jika orang hanya mendengar sabda saja dan tidak melakukannya, ia itu seumpama orang yang sedang mengamat-amati mukanya dalam cermin. Sesudah memandangi dirinya sesaat, ia lalu pergi, dan segera lupalah ia bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melaksanakannya,  ia akan berbahagia oleh perbuatannya. Kalau ada orang yang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah sejati dan tidak tercela di hadapan Allah, Bapa kita ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemari oleh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5
Tuhan, siapa boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
*Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil
dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya.
*Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela
tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
*Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian,
tidak akan goyah selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil  Ef 1:17-18
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi kata hati kita, supaya kita memahami pengharapan  yang terkandung dalam panggilan kita.

Bacaan Injil  Mrk 8:22-26
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon supaya Ia menjamah dia. Yesus lalu memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata si buta, dan meletakkan tangan di atasnya. Ia bertanya, "Sudahkah kaulihat sesuatu?" Orang itu memandang ke depan, lalu berkata, "Aku melihat orang! Kulihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon yang berjalan." Yesus kemudian meletakkan tangan-Nya lagi pada mata orang itu. Maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.
Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata, "Jangan masuk ke kampung!"
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Setiap orang pasti pernah sakit , entah sakit ringan atau sakit berat . Proses penyembuhan manusia dari sakitnya juga bisa lambat atau cepat.  Injil hari ini berkisah tentang Yesus menyembuhkan orang  buta di Betsaida . Cara Yesus menyembuhkan orang buta ini terkasan agak unik , dimana Yesus meludahi matanya dan meletakkan tangan atasnya , dan bertanya  “ Sudahkah kau lihat sesuatu ? “ Orang buta itu berkata  “ Aku melihat orang , sebab melihat mereka berjalan jalan , tetapi tampaknya seperti pohon pohon “ Lalu Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu maka dia dapat melihat dengan jelas . Mengapa Yesus tidak sekali saja menyembuhkan dia ? Mengapa harus dua kali padahal Dia mempunyai kuasa yang luar biasa . Jawabannya adalah Yesus hendak mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu membutuhkan proses . Untuk  mencapai sesuatu yang diharapkan , orang harus melangkahi tahap demi tahap.  Dalam hidup ini seringkali kita melakukan kesalahan atau dosa yang membuat hati sesama kita terluka dan menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama. Namun Tuhan tidak pernah meninggalkan kita , Tuhan ingin menyembuhkan kita dari dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan itu. Tuhan tidak langsung menyembuhkan keseluruhannya. Tuhan membiarkan kita untuk datang kepada-Nya , menyesali segala dosa dan mengakuinya dihadapan-Nya , melalui Sakramen Pertobatan . Karena itu Sakramen Pertobatan bisa dilihat sebagai tahapan awal untuk kita kembali memperbaiki relasi kita dengan Tuhan , sesama , dan alam ciptaan. Mari kita datang kepada Yesus memohon rahmat penyembuhan melalui tahapan niat , penyesalan , dan mengakui kesalahan , agar kita di bebaskan dan disembuhkan.

Butir permenungan.

Tulisan Santo Yakobus dalam suratnya sangat jelas bahwa menjadi murid Yesus tidak sekadar menjadi pendengar sabda. Yakobus dengan tegas mengatakan bahwa hendaklah kita membuang segala kejahatan dan menerima firman dalam kerendahan hati. Pelaku sabda adalah dia yang karena firman Allah mengunjungi yatim piatu, membela para janda, dan mereka yang mengalami penderitaan. Penegasan sebagai pelaku sabda semakin jelas dalam Injil hari ini. Perjumpaan Yesus dengan orang buta tidak berhenti pada keprihatinan dengan aneka nasihat, tetapi sampai pada sebuah tindakan nyata. Yesus menggandeng tangan si buta dan membawanya untuk disembuhkan. Si buta mengalami proses kemajuan; ia melihat orang seperti pohon. Yesus tetap mendampingi dan menyembuhkan dengan total sampai si buta sungguh-sungguh melihat dengan jelas. Sang Sabda yang menjelma sungguh nyata dengan menjadikan ia yang buta bisa melihat dengan terang dan jelas. Kisah Injil dan ajakan Yakobus bukan sekadar sebuah cerita yang kita amini, melainkan sebuah ajakan yang harus kita wujudkan. Pelaku sabda dalam konteks sosial kita tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan dalam Surat Yakobus di mana kita mengunjungi orang jompo, membela hak para janda dan menolong yatim piatu. Dengan gerakan-gerakan nyata itulah kita sebagai umat Kristus adalah para pelaku sabda bukan hanya pendengar dan penggembira.

 

Doa

Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

 

 

 

 

 

Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi kata hati kita, supaya kita memahami pengharapan  yang terkandung dalam panggilan kita.

 

RENUNGAN HARIAN, SELASA 15 FEBRUARI 2022

Kalender Liturgi Selasa 15 Feb 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yak 1:12-18
Saudara-saudara terkasih,  berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan. Apabila tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan  yang dijanjikan Allah kepada setiap orang yang mengasihi Dia. Apabila seseorang dicobai, janganlah ia berkata, "Pencobaan ini datang dari Allah." Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun. Tetapi setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang.
Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh sabda kebenaran, supaya pada tingkat yang tertentu kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 94:12-13a.14-15.18-19
Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya Tuhan.
*Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya Tuhan, dan yang Kaudidik dalam Taurat-Mu, hatinya akan tenang di hari-hari malapetaka.
*Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, dan milik pusaka-Nya tidak akan Ia tinggalkan; sebab hukum akan kembali kepada keadilan,
dan semua orang yang tulus hati akan mematuhi.
*Ketika aku berpikir, "Kakiku goyang! kasih setia-Mu, ya Tuhan, Menopang aku. Apabila keprihatinanku makin bertambah, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:23
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Bacaan Injil  Mrk 8:14-21
Pada suatu hari murid-murid Yesus lupa membawa roti.  Hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya, "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes." Maka mereka berpikir-pikir, dan seorang berkata kepada yang lain,  "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."  Ketika Yesus tahu, apa yang mereka perbincangkan,  Ia berkata, "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kalian memahami dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kalian mempunyai mata, tidakkah kalian melihat? Dan kalian mempunyai telinga, tidakkah kalian mendengar? Sudah lupakah kalian waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka, "Dua belas bakul."  "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh  potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka, "Tujuh bakul." Lalu kata Yesus kepada mereka,  "Masihkah kalian belum mengerti?"
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Saya menyarankan kepada anda , apabila berbelanja ke swalayan atau supermarket sebaiknya kita membawa daftar barang belanjaan secara tertulis. Sebaiknya kita hindari , belanja berdasarkan spontanitas . Lihat barang langsung ambil , lihat barangnya menarik , langsung ambil , disitu kita tidak berfikir dahulu , apakah saya membutuhkan barang ini atau tidak . Ya karena murah dan menarik , ambil. Ini gambaran dari orang yang mudah jatuh ke percobaan  , yakni pencobaan atas godaan untuk membeli barang yang belum tentu kita butuhkan. Ya kalau uangnya banyak barangkali tidak masalah , lha kalau uangnya terbatas , bukanlah kita bisa repot nantinya. Atau kalau memang uangnya banyak , bukankah kita tidak harus membelanjakan uang itu ? Apakah kita tidak berpikir bahwa uang yang banyak itu hanya karunia Tuhan saja agar kita membagikan kepada mereka yang berkekurangan? Kita bisa memberikan uang itu untuk beasiswa anak yang ingin sekolah tetapi tidak mampu? Atau uang kita berikan untuk sumbangan kepada berbagai pihak yang memang memerlukan?  Apabila orang bertahan dalam pencobaan , ia akan menerima mahkota kehidupan. Pencobaan tentu bisa berupa segala macam hal dan bentuk , Pencobaan bisa berupa penderitaan dan sakit , tetapi juga berbagai godaan untuk berbuat yang jahat atau yang tidak benar. Seorang murid Kristus diundang untuk tahan uji, tahan banting, tahan godaan dan pencobaan.  Dalam hidup sehari hari, manusia membutuhkan makanan untuk memperoleh energi agar dapat beraktifitas dengan baik. Maka akan mengkhawatirkan jika manusia tidak mempunyai sesuatu pun untuk dimakan, Kekuatiran itu juga dialami oleh murid murid Yesus . Para murid mencemaskan keadaan mereka ketika didalam perahu ditengah perjalanan mereka hanya mempunyai satu potong roti. Itu tidak cukup bagi mereka. Namun apa yang dipikirkan oleh para murid diketahui oleh Yesus. Yesus mencoba membimbing para murid untuk mengingat kembali mukjizat penggandaan roti yang telah dilakukan-Nya. Harapan Yesus adalah semoga ingatan mereka dapat menghilangkan perasaan kuatir itu.  Dalam Injil hari ini Yesus mengajak manusia untuk tidak kuatir dengan keadaan hidup yang kurang, Sebab Yesus tahu apa yang kita butuhkan dan Ia tahu apa yang harus diperbuat-Nya. Kelemahan iman dan keraguan akan penyelenggaraan Tuhan , sering kali membuat kita tidak bisa melihat semua itu.  Hari ini kita diingatkan agar tidak mencemaskan keadaan yang kurang beruntung, melainkan selalu memiliki harapan dan iman akan karya Tuhan. Kita perlu mempersembahkan kekurangan kita kepada Tuhan dan menyerahkan kekuatiran kita  kepada-Nya.  Jika kita pernah mengalami keadaan hidup yang berkecukupan, berlimpah ruah dan itu menggembirakan  , terimalah juga keadaan yang kurang , mencemaskan dan kurang menyenangkan . Intinya jauhkanlah kecemasan yang tidak mendasar dari hati anda dan besarkan kepercayaan anda akan kemurahan Tuhan , Tuhan tidak pernah tuli akan kehidupan anak anak-Nya.

Butir permenungan.

Para murid menyangka bahwa Yesus tengah berbicara mengenai kekurangan bekal roti yang mereka bawa.  Padahal, Yesus ingin mengatakan bahwa justru ada konspirasi agama-politik itu kerap kali memakai iming-iming kesejahteraan, bagi mereka yang lapar dan menderita, demi mendukung kepentingan mereka sendiri.  Yesus menyebut mereka mempunyai mata tetapi tidak mampu melihat dan telinga namun tidak mampu mendengar dengan baik. Mukjizat roti yang bisa dimakan oleh ribuan orang tidak dapat mereka pahami, padahal semua itu terjadi di diantara mata mereka. Mereka seakan-akan tidak melihat, mereka nampak buta secara rohani.  Yesus menegur mereka karena kelambanan mereka untuk memahami arti penting dari kejadian- kejadian ajaib yang telah mereka saksikan. Yesus memperingatkan para murid-Nya tentang bahaya-bahaya tersebut dan untuk membuat mereka mengerti bahwa kalau mereka ingin memahami ajaran-Nya maka mereka harus memiliki hati yang murni dan sederhana.  Orang Farisi adalah orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus, sehingga ragi Farisi adalah ketidakpercayaan akan Allah.  Sedangkan Herodes adalah orang yang selalu mementingkan diri sendiri, sehingga ragi Herodes adalah sikap mementingkan diri sendiri dan tidak perduli pada orang lain.  Di dalam pembuatan roti, ragi adalah sesuatu menyebabkan adonan mengembang; kepura-puraan orang Farisi dan Raja Herodes menguraikan kehidupan.  Memancar keluar dari ambisi pribadi mereka adalah ragi yang meracuni bangsa Israel dari dalam, dan yang kemudian merusakkannya. 

 

Doa

Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jika seorang mengasihi Aku, ia akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.


 

RENUNGAN HARIAN, SENIN 14 FEBRUARI 2022

Kalender Liturgi Senin 14 Feb 2022

PW S. Sirilus, Rahib, dan Metodius, Uskup
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Yak 1:1-11

Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit; maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah berharap, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Bila seorang saudara berada dalam keadaan yang rendah baiklah ia bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput; Matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya: Di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 119:67.68.71.72.75.76
Seomga rahmat-Mu sampai kepadaku, ya Tuhan, supaya aku hidup.
*Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
*Engkau baik dan murah hati, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
*Memang baik , bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
*Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
*Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
*Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:6
Aku ini jalan, kebenaran dan kehidupan. Sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.

Bacaan Injil  Mrk 8:11-13
Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga.  Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, Sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Kehadiran Yesus ditengah manusia terlebih  ditengah kaum elit tak terhindarkan dari tantangan dan cobaan . Orang Farisi adalah pihak yang sering kali menjadi pengganggu  , sekali gus merasa terusik dengan kehadiran Yesus . Bagi mereka Yesus menjadi tanda tanya besar , apakah Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia ? Keraguan hati mendesak mereka agar Yesus memberikan satu tanda . Namun bagi Yesus beriman kepada-Nya tidak harus ditunjukkan dengan tanda , melainkan cukuplah percaya dengan sabda dan pekerjaan-Nya . Yesus menegaskan bahwa Ia tidak akan memberikan tanda lahiriah sebab Dia telah menghadirkan Allah yang murah hati sebagai tanda  . Memberikan atau memenuhi segala sesuatu yang diminta oleh orang  Farisi akan sangat mudah untuk mempermainkan kehadiran-Nya   Dalam kehidupan kita setiap hari , ada situasi yang membuat kita bertindak menjadi seperti orang  Farisi . Keadaan sakit dan hidup yang sarat dengan persoalan silih berganti  mendorong kita untuk bertanya  dimanakah Tuhan . Kita meminta agar Tuhan menghindarkan kita dari penyakit dan agar persoalan hidup kita terselesaikan dengan gampang. Namun hal itu sering kali tidak terjadi sebab Tuhan bertindak menurut apa yang Dia kehendaki. Injil hari ini mengajarkan kepada kita untuk memiliki iman yang benar akan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita adalah penyelenggaraan Ilahi . Banyak sekali tanda tanda dari Tuhan yang terjadi dalam hidup kita tetapi mengapa kita masih meminta tanda yang lebih besar dari tanda tanda yang telah kita terima itu. Marilah kita memperbesar iman kita dengan semakin menyadari bahwa hidup kita adalah tanda pernyelenggaraan Tuhan.

Butir permenungan.

Sering kita jumpai patung polisi dipasang di sudut-sudut jalan. Dengan adanya patung itu diharapkan para pengguna jalan selalu ingat untuk berdisiplin dalam berlalu lintas dan sadar bahwa ada Pak Polisi yang mengawasinya. Sikap kekanak-kanakan seperti itu masih dibutuhkan karena belum tertanamnya disiplin dalam hati para pengguna jalan raya. Masih harus dibuat ”tanda-tanda” yang bisa menyadarkannya dari sikap ceroboh dan seenaknya. Apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sering dibawa juga dalam perilaku iman. Banyak orang membutuhkan ”tanda-tanda” untuk beriman. Dibutuhkan ”tanda-tanda” untuk berbuat baik, untuk beribadat, ataupun untuk hidup suci. Yesus mengoreksi sikap orang-orang Farisi—yang untuk beriman pun menuntut tanda dari surga. Iman adalah penyerahan diri secara total kepada Allah dan membiarkan kehendak-Nya terjadi atas diri kita. Iman yang sejati juga harus tahan banting dan teruji, seperti emas yang dimurnikan dalam tanur api. Rasul Yakobus mengajak kita untuk memaknai berbagai pencobaan hidup sebagai ujian terhadap iman, yang kita sambut dengan bahagia.

 

Doa

Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

 

 

 

 

Aku ini jalan, kebenaran dan kehidupan. Sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.

January 28, 2022

RENUNGAN HARIAN, MINGGU 13 FEBRUARI 2022

Kalender Liturgi Minggu 13 Feb 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yer 17:5-8
Beginilah firman Tuhan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan! Seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun, di padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air,
yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan tidak mengalami datangnya panas terik; ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau,  yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 1:1-2.3.4.6
Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaan pada Tuhan.
*Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
*Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bacaan II  1Kor 15:12.16-20
Saudara-saudara, jika kami wartakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Sebab andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-orang yang meninggal dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus hanya dalam hidup ini, maka kita ini orang-orang yang paling malang dari semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari antara orang-orang yang telah meninggal dunia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil Luk 6:23ab
Bersukacita dan bergembiralah, sabta Tuhan, sebab besarlah ganjaranmu di surga.

Bacaan Injil  Luk 6:17.20-26
Sekali peristiwa Yesus turun dari sebuah bukit bersama dengan kedua belas rasul, dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain  yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata, "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang kini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, bila demi Anak Manusia kamu dibenci, dikucilkan dan dicela serta ditolak; bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu, sebab sesungguhnya besarlah ganjaranmu di surga. Karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai orang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburan. Celakalah kamu yang kini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu yang kini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu, karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Sabda bahagia dan peringatan akan celaka menjadi tawaran bagi kehidupan kita pada hari ini. Apa yang sudah menjadi kemajuan dalam pengolahan hidup rohani  harian kita selama Bulan Kitab  Suci ini? Ungkapan dan undangan bahagia sekaligus peringatan akan celaka manakala kita tidak hidup sebagaimana dikehendaki  Yesus Sang Junjungan , menjadi deret peringatan dan pernyataan penuntun bagi hidup harian . Apa yang telah kita capai sebagai sebuah kemajuan rohani?  Santo Paulus memberi  makna untuk kemajuan rohani kita melalui pengendalian diri serta sikap yang selalu berbahagia .  Hidup didunia ini tidk lama lagi dan bukan hal yang kekal. Bagaimana kita akan atau telah mewujudkan kebahagiaan ? Apa yang menjadi ukuran kebahagiaan? Santo Paulus mengundang kita untuk tidak menjadi marah dan selalu bergembira berada dalam posisi hidup kita masing masing dan mengarahkan hidup kita pada yang sejati , bukan yang sementara. Bagaimana caranya?  Kita menikmati pengalaman hidup harian dengan bekerja , bertetangga, dan melaksanakan  tugas hidup harian. Saya kagum dengan umat yang dengan pelbagai cara mengungkapkan ketekunan dalam mewujudkan iman kepercayaan Katolik, selalu mengajak anak anak aktif dalam berbagai kegiatan Gereja, dan juga sebagai orang tua aktif dalam kegiatan kampung. Apabila ada permasalahan yang terjadi dikampung , beberapa umat Katolik yang sudah tua dan atau dituakan dikampung, dimintai tanggapan dalam memcari jalan keluar. Sanak saudara yang aktif dalam kepengurusan Dewan Paroki  menyadari bahwa keterlibatan dalam Dewan Paroki  tidak cukup kalau hanya sejauh punya waktu sisa setelah kerja kantoran.  Dengan pelbagai cara , mereka menyatakan bahwa keterlibatan dalam kepengurusan Dewan merupakan komitmen hati dan budi , bahkan juga merelakan  kenyamanan keluarga ketika harus rapat rutin diparoki atau untuk menghadiri berbagai  undangan keterlibatan di tingkat kevikepan , bahkan Keuskupan.

Butir permenungan.

Hidup sebagai orang Kristiani adalah kehidupan sebagai manusia baru. Kekhasan manusia itu ialah selalu berfikir  dan bertindak menurut ukuran Tuhan  Yesus Kristus. Sabda bahagia dan sabda celaka pada Injil Lukas hari ini menjadi ukurannya.  Yang disebut  bahagia ialah orang yang hidupnya selalu untuk orang lain, berkorban, bermati raga, rela menanggung penderitaan karena menjadi murid Kristus. Sedangkan yang celaka, ialah orang yang tahunya  mencari enaknya sendiri , mau maunya sendiri, memikirkan kepentingannya sendiri. Bukankah mengumpat,  marah, memfitnah dsb itu merupakan ekspresi dari orang yang mencari enaknya dan mau maunya sendiri. Diceritakan bagaimana Yesus bersama keduabelas muridnya turun dan bertemu dengan sejumlah besar pengikutnya dan orang-orang lain di “tempat yang datar”. Tempat ini disebut untuk mengingatkan orang kepada bagian Injil Lukas yang mengutip Yes 40:3-5, yakni Luk 3:4-6, tentang tanah yang tinggi rendah yang akan diratakan dan jalan yang berkelok-kelok yang akan diluruskan  sehingga orang-orang melihat Tuhan. Di tempat datar seperti inilah menurut Lukas orang-orang kini mendapati Yesus. Ke sanalah mereka berdatangan dari “Yudea dan Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon” (Luk 6:17). Kedua daerah yang disebut terakhir ini bukan wilayah Israel dulu. Tetapi Yesus mengumpulkan yang umat baru ke tempat datar – tempat Tuhan kelihatan itu – itu. Dan semua orang dapat memandanginya, bukan hanya mereka yang termasuk umat Perjanjian Lama saja. Seruan Yes 40:3-5 itu dikutip dalam Luk 3:4-6 yang juga menjelaskan pewartaan Yohanes Pembaptis mengenai “tobat untuk pengampunan dosa”. Bertobat diterangkan sebagai upaya menanggalkan pikiran-pikiran yang mengekang batin (=”tanah tinggi rendah dan jalan berkelok-kelok”) dan membiarkan diri dipimpin menuju Tuhan sendiri di jalan batin yang lurus. Kini dalam Luk 6:20-26 ditampilkan gambaran mengenai kenyataan hidup dalam umat yang baru itu dengan memakai empat Sabda Bahagia (ayat 20-23) dan empat peringatan untuk berwaspada (ayat 24-26). Orang dapat menggambarkan suatu hal sebagaimana adanya. Bisa pula orang mengatakan apa yang mesti dijalankan.  Sabda Bahagia dalam Injil menggambarkan apa yang terjadi dalam kalangan orang-orang yang hidup mengikuti Yesus, bukan mengajarkan hal-hal yang mesti dilakukan. Dengan perkataan lain, Sabda Bahagia itu ungkapan yang sifatnya deskriptif, bukan preskriptif. Mungkin ada yang berkeberatan, Sabda Bahagia dan peringatan-peringatan itu kan pengajaran yang mesti diikuti agar masuk Kerajaan Allah?  Bukan! Keliru bila Sabda Bahagia dan peringatan ditangkap sebagai resep hidup bahagia, hidup kristen yang baik-baik, aman adem ayem, ikut ajaran agama saja supaya semua tenang, kalau menderita ya menderita tapi nanti beres. Begitu hidup beragama jadi kekangan, bukan pemerdekaan batin. Injil Lukas hendak berbicara kepada orang yang miskin, yakni orang yang kekurangan material, orang yang tak bisa mencukupi kebutuhan hidup, paling-paling pas-pasan saja.  Tetapi Injil juga berbicara kepada orang berkepunyaan, orang yang berkelebihan, orang yang tak merasakan kekurangan. Kepada yang miskin dikatakan bahwa mereka tak dilupakan Kerajaan Allah, mereka itu malah boleh merasa empunya Kerajaan Allah.  Kepada orang kaya tidak dikatakan kalian tak memiliki Kerajaan Allah. Namun kehidupan mereka itu kiranya tak ada artinya (“celakalah….”) bila mereka sudah puas dan merasa aman dengan kelimpahan mereka. Wartanya apa? Yesus tidak menjajakan kemiskinan sebagai keutamaan dan mencerca kekayaan sebagai sumber laknat. Seandainya begitu, wartanya akan segera basi, tak berbeda dengan retorika orang-orang yang membuat orang miskin sebagai komoditi dagang politik dan yang menjadi parasit orang berduit dan memperoleh ketenaran sebagai pembela kaum miskin dengan gampang. Warta  Sabda Bahagia itu, sebagaimana lazimnya warta gembira, membuat orang bisa berharap akan merdeka sekalipun masih terbelit kemiskinan atau terjerat ikatan-ikatan kekayaan.  Penjelasannya begini. Kemiskinan yang membuat orang makin melarat atau kekayaan yang membuat orang lupa daratan menjadi karikatur martabat manusia yang tak lucu, malahan membuat orang pilu.  Tuhan yang Maha Rahim tak tahan melihat manusia ciptaanNya merosot. Maka Kerajaan Allah yang diwartakan utusanNya yang utama itu – Anak Manusia – dimaksud untuk membangun wahana di mana manusia bisa menata kembali martabatnya yang utuh, tidak lusuh karena kemelaratan atau busuk tertimbun kekayaan.

Doa

Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

Bersukacita dan bergembiralah, sabta Tuhan, sebab besarlah ganjaranmu di surga.

 

January 26, 2022

RENUNGAN HARIAN, SABTU 12 FEBRUARI 2022

Kalender Liturgi Sabtu 12 Feb 2022
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  1Raj 12:26-32;13:33-34
Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya, "Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud. Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda."  Sesudah menimbang-nimbang, raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Lalu ia berkata kepada mereka, "Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem! Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir." Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu  dan ke Dan menyembah patung yang lain. Yerobeam membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan raja sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel: ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya. Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan. Siapa saja yang mau  ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan. Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 106:6-7a.19-20.21-22
Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
*Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
*Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.
*Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:4b
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Bacaan Injil  Mrk 8:1-10
Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh." Murid-murid-Nya menjawab, "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?" Yesus bertanya kepada mereka, "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka, "Tujuh."
Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka mempunyai juga beberapa ikan. Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang.
Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Demikianlah sabda Tuhan. 


Renungan

Berbelas kasih adalah sikap cinta dimana orang dengan sukacita berbagi dengan sesama. Orang yang berbelas kasih  ber bahagia berbagi dengan sesama  ,  bukan karena dia berkelimpahan tetapi karena dia . Penuh syukur karena orang yang berbelas kasih sadar bahwa baik hidupnya maupun  apa yang ada padanya adalah anugerah dari Tuhan. Mukzijat penggandaan roti dan ikan , yang dilakukan oleh Yesus dalam Injil hari ini memberi contoh kepada para murid untuk hidup dalam berbelas kasihan dan berbagi dengan sesama. Ketika menantang para murid sebagai pelayan terdekat pada-Nya . Yesus meminta mereka untuk memberi makan kepada sekian banyak orang yang sudah sekitar tiga hari mengikuti-Nya . Pasti mereka kelaparan , karena kurang bekal yang mereka bawa sudah habis. Para murid kebingungan karena mereka hanya berpikir berdasarkan kemampuan diri mereka sendiri .Mereka gagal berpikir dari pihak Yesus ,  padahal mereka tahu bahwa untuk Yesus tidak ada yang tidak mungkin. Yesus mengajar kita untuk selalu berbagi , berbagi sebagian tanda syukur dan kasih . Berbagi bukan hanya untuk memberdayakan orang lain agar bisa mandiri untuk menghidupi dirinya dan keluarganya . Tetapi  berbagi juga seperti Yesus lakukan , yaitu  memberi makan kepada yang lapar dan minum kepada yang haus, mengunjungi orang sakit , menghibur yang berduka , mengobati yang luka dan lain lain . Ini berarti  , kita perlu juga memberi langsung kepada mereka yang berkekurangan apa yang  mereka butuhkan . Baik kalau kita beri kail kalau yang diminta itu ikan, tetapi juga perlu memberi ikan langsung kalau itu yang sungguh dibutuhkan oleh mereka.

 

Butir permenungan.

Saling menyalahkan , itulah salah satu dari perbuatan dosa. Lihat saja  pada bacaan pertama hari ini  Setelah Adam dan Hawa memakan buah terlarang itu, mereka menjadi sadar kalau mereka telanjang. Kini mereka harus menanggung dosa , yakni penderitaan dan maut . Saat ditemui Tuhan, Adam berkata bahwa ini semua gara gara wanita itu , lalu saat Hawa ditanyai Tuhan Hawa menyalahkan ular. Demikianlah ciri khas dosa , saling  menyalahkan. Bandingkan dengan apa yang dibuat Yesus, Sang Adam Baru pada Injil hari ini , Yesus digerakkan oleh belas kasihan kepada orang banyak yang kelaparan . Inilah ciri khas rahmat Allah yang menjadi lawan dari dosa. Belas kasihan , solidaritas dan bela rasa . Belas kasihan dan solidaritas itu membuat Tuhan Yesus  memberikan makan kepada empat ribu orang. Marilah kita meneliti model kehidupan keluarga atau komunitas kita ,suka ada sesuatu yang tidak beres diantara kita , lalu kita saling menyalahkan orang lain, nah itulah komunitas Adam dan Hawa . Namun apabila ada yang tidak beres diantara kita , kita langsung mengakui kesalahan kita masing masing , saling memaafkan karena sikap belas kasih itu, dan saling menanggung bersama semuanya, nah inilah komunitas kristiani sejati.

 

Doa.

Ya Tuhan, bebaskanlah kami dari rasa pelit dan jiwailah kami dengan rasa belas kasih , agar orang lain merasakan kebaikanku . Amin. 

 

 

 

 

Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

  

RENUNGAN HARIAN, JUMAT 11 FEBRUARI 2022

Kalender Liturgi Jumat 11 Feb 2022

PF S.P. Maria dari Lourdes
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  1Raj 11:29-32;12:19
Pada waktu itu  Yerobeam, seorang pegawai Raja Salomo, keluar dari Yerusalem. Di tengah jalan ia bertemu Nabi Ahia, orang Silo,  yang berselubung kain baru.  Hanya mereka berdua yang ada di padang. Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; Ia berkata kepada Yerobeam, "Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku. Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih dari segala suku Israel. Demikianlah orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 81:10-11ab.12-13.14-15
Akulah Tuhan Allahmu, dengarkanlah Aku.
*Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah kepada allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
*Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya;
biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
*Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan,
dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.

Bait Pengantar Injil  Kis 16:14b
Ya Allah, bukakanlah hati kami,  agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

Bacaan Injil  Mrk 7:31-37
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus,  dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, "Effata!", artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang dan berkata, "Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Orang tuli dan bisu tidak dapat mendengar suara lain dan tidak dapat mengungkapkan gagasan  dan perasaannya kepada orang lain secara normal. Ia sulit mengekspresikan diri sebagai manusia yang penuh. Dalam Injil , Yesus menyembuhkan orang bisu dan tuli . Dapat dibayangkan , orang yang disembuhkan  pasti sangat bergembira . Ia mulai dapat mendengar dan bicara dengan orang lain, dapat berkomunikasi dengan orang lain. Ia dapat lebih mengekspresikan diri secara baik . Secara umum , orang itu oleh Yesus dimanusiakan , diangkat derajatnya . Kita kadang juga mengalami bisu dan tuli , Kita tuli dan bisu terhadap sesama  terhadap orang lain . Kita tidak mendengar jeritan sesama yang membutuhkan perhatian kita . Kita tertutup terhadap sesama kita . Kita juga sering tuli , terhadap sabda Tuhan sendiri yang mau menyapa kita . Tuhan yang mendekati kita dengan Sabda-Nya  dan mau membahagiakan kita , tidak kita dengarkan  . Kadang kita juga bisu terhadap Tuhan , tidak dapat menjawab sabda Tuhan yang disampaikan kepada kita . Hati kita tertutup bagi Tuhan  , bagi kasih Tuhan yang mau menyelamatkan kita. Hati kita tertutup bagi Tuhan , bagi kasih Tuhan yang mau menyelamatkan kita . Maka kita sering merasa tidak bahagia , tidak damai , tidak gembira . Marilah kita mohon agar kita disembuhkan dan disentuh oleh Tuhan  agar tidak tuli dan bisu terhadap Tuhan dan sesama kita.  Kebaikan Allah adalah kebaikan universal . Artinya kebaikan Allah dan karya keselamatan – Nya adalah untuk keselamatan seluruh umat manusia . Karena itu penting sekali umat yang percaya kepada Allah memberi diri untuk dibimbing oleh kebaikan Allah yang universal dan mewartakannya lewat perbuatan dan perkataan persis seperti yang dimaksudkan – Nya . Sangatlah aneh jika kebaikan Allah itu diklaim hanya untuk diri sendiri atau kelompok sendiri. Mungkin hal ini terjadi karena ketidakdewasaan dalam beriman sehingga secara tidk sdar dijadikan patokan untuk mengklaim secara sepihak kemurhan hati Tuhan yang universal itu . Orang bukan percaya dan hidup seperti Tuhan  tetapi membuat Tuhan menjadi kerdil seperti keegoisan diri dan cara berpikirnya.  Dalam Injil hari ini kita mendengar Yesus berkeliling sampai kedaerah Dekapolis . Ini bukan daerah Israel tetapi daerah yang dipandang sebagai kafir atau yang bukan termasuk persaudaraan Yahudi . Disana Yesus mengadakan mukjijat dengan menyembuhkan seorang tuli dan gagap . Klaim orang Yahudi  saat itu  , seharusnya  Yesus tidak menyembuhkan orang itu , karena dia orang asing , bukan Yahudi. Tetapi Yesus mendobrak batasan sempit klaim keselamatan itu Sebagai manusia , siapa saja berhak mendapat sentuhan keselamatan dari Tuhan . Kebaikan Tuhan itu universal . Karena itu janganlah membatasi kebaikan Tuhan hanya untuk kepentingan diri sendiri atau hanya untuk kelompok atau suku sendiri . Kita yang percaya  kepada Yesus harus mewartakan kasih Yesus kepada siapa saja , terutama yang kecil dan berkebutuhan khusus. Adalah salah dan berdosa jika kita membatasi kebaikan Tuhan seolah olah kebaikan Tuhan seolah olah kebaikan Tuhan itu hanya untuk diri kita sendiri padahal kebaikan Tuhan itu universal.

Butir permenungan.

Tuli berarti tidak bisa mendengarkan. Seorang tuli tidak bisa mendengarkan suara atau kata-kata. Alhasil, ia tidak bisa memahami nilai atau pesan yang dibawa suara.  Jika seorang tuli menjadi sembuh, maka ia akan mampu mendengarkan suara dan terbuka kemungkinan untuk mengerti isinya.  Selanjutnya, dengan memahami pesan yang dibawa oleh suara, memungkinkan pula ia berbuat sesuatu.  Dalam arti tertentu kita bisa digolongkan seorang tuli. Kita masuk dalam jajaran orang yang menutup telinga dan menolak untuk mendengarkan sabda Tuhan. Ajaran, perintah, dan larangan Tuhan; kita abaikan. Kita cenderung mendengarkan dan menaati apa kata hati kita. Ujung – ujungn ya kita tersesat, berjalan di jalan salah.  Dalam bacaan hari ini, Yesus menyembuhkan seorang tuli. Orang yang tadinya tidak bisa mendengar dibuat-Nya mendengar. Orang tuli dibuat-Nya mampu memahami dan menghayati sabda Tuhan. Mukzijat penyembuhan tersebut seharusnya terjadi juga atas kita. Biarkan Yesus membuka katup penutup “telinga batin“ kita. Kita buka hati kita pada sabda dan kehendak-Nya.  Kita pahami dan hayati pesan – pesan-Nya. Dengan demikian, kita berjalan di jalan yang benar, kita selamat.

Doa.

Ya Tuhan, bukalah mata kami untuk selalu melihat dan mewartakan cinta dan kebaikan – Mu  yang terbuka untuk semua orang . Amin .

 

 

 

Ya Allah, bukakanlah hati kami,  agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

 

RENUNGAN HARIAN, KAMIS 10 FEBRUARI 2022

Kalender Liturgi Kamis 10 Feb 2022

PW S. Skolastika, Perawan
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  1Raj 11:4-13
Ketika Raja Salomo menjadi tua, isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada dewa-dewa, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati  berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon.  Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan,  dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud, ayahnya. Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengurbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. Demikianlah dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan kurban ukupan dan kurban sembelihan kepada dewa-dewa mereka. Maka Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada Tuhan, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya supaya jangan mengikuti dewa-dewa lain. Akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan Tuhan.  Lalu besabdalah Tuhan kepada Salomo,  "Oleh karena engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka Aku akan mengoyakkan kerajaanmu dan akan memberikannya kepada hambamu.  Hanya saja, demi Daud ayahmu,  Aku belum mau melakukannya selama engkau masih hidup.  Dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya.  Namun demikian,  tidak seluruh kerajaan akan Kurenggut daripadanya. Satu suku akan Kuberikan kepada anakmu  demi hamba-Ku Daud dan demi Yerusalem yang telah Kupilih."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 106:3-4.35-36.37.40
Ingatlah aku, ya Tuhan,  demi kemurahan terhadap umat.
*Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat!  Ingatlah akan aku, ya Tuhan, demi kemurahan terhadap umat, perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu.
*Mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka.  Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka.
*Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.

Bait Pengantar Injil  Yak 1:21
Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu,  sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu.

Bacaan Injil  Mrk 7:24-30
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea  dan berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah  dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya.  Tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat. Begitu mendengar tentang Yesus, Ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan itu dari anaknya.  Yesus berkata kepadanya,  "Biarlah anak-anak kenyang dahulu!  Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak  dan melemparkannya kepada anjing."  Tetapi ibu itu menjawab, "Benar, Tuhan!  Tetapi anjing di bawah meja pun  makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." Lalu Yesus berkata kepada ibu itu, "Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."  Ibu itu pulang ke rumah  dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Pengalaman orang lain kerapkali menjadi pelajaran berarti bagi hidup kita . Apalagi jika kita menghadapi pengalaman yang serupa . Akhir akhir ini penggunaan media sosial seolah sudah menjadi bagian rutinitas Gak seru tanpa medsos , entah baca status orang , lihat foto , baca berita , dan lain lain . Tidak kalah serunya juga membaca luapan hati yang sejuk , penuh kemarahan dan dengki , ancaman , hoax . Ada banyak pelajaran yang berharga tentang kehidupan dan perlunya mengambil sikap kehati hati an dalam mencerna semua arus informasi . Baru baru ini beberapa orang terjerat kasus UUTE karena menebar kebencian , penghinaan , ancaman . di media sosial seolah dunia tanpa sekat bebas tanpa aturan , namun rupanya tidak semua orang siap menerimanya . maka kita perlu belajar dan disadarkan dari kasus kasus tersebut sehingga makin kritis menghadapi perkembangan dunia digital.  sedang sakit. Namun Yesus menyadari.  Wanita  Siro Fenesia tampil dengan berani dan memohon kepada Yesus supaya memberikan perhatian pada anaknya yang sedang sakit. Namun Yesus menyadari bahwa wanita  itu bukan kebangsaan Yahudi , belum sepatutnya menerima keselamatan dengan berkata  : “ Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak anak dan melemparkannya pada anjing “ Tanpa terduga wanita itu punya nyali seolah membantah Yesus  “ Benar Tuhan tetapi anjing anjing dibawah meja pun makan remah remah yang dijatuhkan anak anak “ Dalam konteks misi , wanita tersebut membawa kesadaran baru akan misi keselamatan yang juga akan tertuju untuk bangsa diluar Yahudi . Wanita itu telah berjuang untuk mendapat haknya yang sama dihadapan Allah dan Yesus memberikannya. Bagaimana sikap kita terhadap sesama yang berbeda keyakinan ? 

Butir permenungan.

Penulis kitab Kejadian berkeyakinan bahwa manusia diciptakan sebagai laki laki dan perempuan untuk menjadi penolong yang sepadan. Sepasang pengantin yang baru menikah , begitu menggebu untuk saling mencinta . Namun cinta mereka masih serba menyenangkan saja . Bahkan  , satu sama lain berusaha untuk tidak ingin menyakiti. Dengan berlangsungnya waktu, cinta suami istri yang sudah lama menikah tentu menunjukkan kualitas yang lebih dalam . Pelbagai ujian kesetiaan dan aneka kesulitan telah mendewasakan hidup berkeluarga mereka , Adanya keyakinan dan kepercayaan terhadap kesetiaan pasangan , membuat hidup mereka lebih bermakna . Mereka diyakinkan oleh pengalaman jatuh bangun sebagai keluarga , bahwa tidak ada suatu pun yang dapat memisahkan cinta mereka, itulah makna terdalam perkawinan dalam kesetiaan.  Dalam kadarnya yang khusus, kita bisa merasakan cinta dari perempuan dalam Injil yang berjuang demi kesembuhan anaknya. Ia tidak memperdulikan ketika  harga dirinya direndahkan . Ia tidak merasa sakit hati . Ketulusan dan keyakinan imannya tidak goyah. Ia percaya  bahwa Yesus bisa menyelamatkan anaknya. Ada keyakinan yang mendalam , ada dambaan mendalam dan ada usaha yang gigih, hingga ia melupakan harga diri demi kesembuhan anaknya . Inilah kualitas cinta seorang ibu bagi anaknya.  Para bapak atau suami boleh bertanya , mengapa penginjil Markus hanya menunjukkan kegigihan seorang perempuan atau ibu. Mengapa tidak diceritakan bagaimana suami ibu ini turut berjuang demi keselamatan anaknya?  Kita dapat menemukan jawabannya dalam bacaan pertama. Manusia diciptakan untuk saling menolong dan melengkapi , selayaknya tampak dalam praktek hidup sehari hari . Semoga perjuangan dan usaha itu menjadikan hidup kita lebih berkualitas , lebih bermakna.

Doa .

Ya Allah, ciptaan –Mu unik dan beragam  , Ajarilah kami menghargai dan menghormati perbedaan dengan kata kata dan sikap yang baik . Amin .

 

 

 

 

 

Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu,  sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu.