Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

May 31, 2016

RENUNGAN HARIAN, (RABU 1 JUNI 2016)

Bacaan Liturgi Rabu  1 Juni 2016
PW S. Yustinus, Martir

Bacaan Pertama  2Tim 1:1-3.6-12
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus; kepada Timotius, anakku yang kekasih. Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Yesus Kristus, Tuhan kita, 
menyertai engkau.
 Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku. Sebab Allah memberikan kita bukan roh ketakutan, 
melainkan roh yang membangkitkan kekuatan,
 kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karenaku, orang hukuman karena Dia. Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya. Allah menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri. Semua itu dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman, dan semua itu sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus. Dengan Injil-Nya Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pewarta, sebagai rasul dan sebagai guru. Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu. Sebab aku tahu siapa yang kuandalkan, dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 123:1-2a.2bcd
Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
*Kepada-Mu aku melayangkan mataku,
 ya Engkau yang bersemayam di surga.  Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya. 
*Seperti mata hamba perempuan
 memandang kepada tangan nyonyanya, 
demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita,
 sampai Ia mengasihani kita.
Bait Pengantar Injil  Yoh 11:25a.26
Akulah kebangkitan dan kehidupan.
 Barangsiapa percaya kepada-Ku, tak akan mati.
Bacaan Injil  Mrk 12:18-27
Pada suatu hari, datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki,
 yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, 
saudaranya harus kawin dengan isterinya itu
 dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, 
tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan.
 Demikian juga yang ketiga. 
Dan begitulah seterusnya,
 ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. 
Akhirnya wanita itu pun mati.
 Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, 
siapakah yang menjadi suami perempuan itu?
 Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. 
Mengenai kebangkitan orang mati,
 tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, 
yaitu dalam ceritera tentang semak berduri,
 bahwa Allah bersabda kepada Musa, 
'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
 Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Kita percaya bahwa luasnya wawasan meningkatkan pengertian. Banyaknya pengalaman mempertajam sikap Tingginya pendidikan memberdayakan hidup yang tepat guna. Terlatihnya diri mempermudah dan memperindah hidup. Lembutnya hati menenangkan pikiran dan suasana. Kasih meyakinkan kita bahwa kesalahan bukanlah kegagalan. Iman membukakan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Yesus menyadarkan kita bahwa jalan, kebenaran dan kehidupan sejati bukanlah didalam bumi ini , tetapi didalam Dia. Semua hal tersebut  kita butuhkan dan membutuhkan kita, mengandalkan  dan kita andalkan, menguatkan kita dan kita kuatkan, Inilah yang membuat makin bijak dalam kehidupan dan makin pantas dalam kehidupan surgawi.
Tidak semua yang kita alami, lihat, baca, dengar, rasakan, pikirkan, tanyakan dan katakan adalah benar. Yang salah bisa terulang dan yang benar bisa hilang, namun tidak berarti yang salah menang, dan yang benar kalah. Bisa jadi kita mati,  tetapi yang salah tetap ada , ini bukanlah pertanda matinya kebenaran . Suatu kehidupan bisa punah, tetapi kebenaran tidak akan punah.  Orang benar bisa binasa, tetapi kebenaran sejati itu tidak akan binasa. Karena bersama Tuhan . kita pasti dihiasi salib penderitaan, tetapi pasti dihantar pada mahkota kebangkitan dan kehidupan abadi.
Apa yang diperjuangkan oleh Santo Yustinus yang kita peringati hari ini, adalah kebenaran iman. Dia tahu siapa yang dia percaya, dan Tuhan mempercayai dia. Oleh karena itu , ia tidak takut menjadi martir. Sebab kematian adalah jalan menuju kebangkitan.  Rasul Paulus pun menekankan bahwa Yesus adalah dasar pengharapan kita dan ia menyertai kita, Yesus selalu mengajarkan belas kasih , bukan hukum. Tetapi banyak orang berhenti pada ajaran dan hukum, tidak sampai pada kasih yang menghidupkan.

Butir permenungan.
Orang Saduki bertanya  tentang kebangkitan , tetapi mereka sendiri tidak percaya akan kebangkitan , ini menjadi peringatan bagi kita, Apapun yang kita ketahui, alami dan pelajari, jika tidak diyakini akan membuahkan kedangkalan dan bisa menuntun kita pada kehidupan yang salah.
Mari kita serahkan kembali hati kita , aturan, didikan pekerjaan dan pengertian itu penting. Tetapi takut akan Tuhan dan belas  kasih-Nya lah yang menuntun kita pada kebenaran sejati.  

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk senantiasa  pasrah dan percaya bahwa kami tidak sendirian dalam menghadapi kehidupan ini karena Engkau selalu menyertai kami. Amin.


May 29, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SELASA, 31 MEI 2016)

Bacaan Liturgi Selasa  31 Mei 2016
Pesta S.P. Maria Mengunjungi Elisabet

Bacaan Pertama  Zef 3:14-18a
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu 
sebagai pahlawan yang memberi kemenangan.
 Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau 
seperti pada hari pertemuan raya."
 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Yes 12:2-3.4bcd.5-6
Agunglah di tengah-tengahmu: Yang Kudus, Allah Israel.
*Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar; sebab Tuhan Allah itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. 
*Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan
 dari mata air keselamatan. 
*Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya,
 beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur! 
*Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya;
 baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!

Bait Pengantar Injil  Luk 1:45
Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang telah dikatakan kepadanya akan terlaksana.

Bacaan Injil  Luk 1:39-56
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia 
dan memberi salam kepada Elisabet.
 Ketika Elisabet mendengar salam Maria, 
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya
 dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana." Lalu kata Maria, "Jiwaku memuliakan Tuhan, 
dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya,
 dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, 
dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." 
Kira-kira tiga bulan lamanya
 Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Hari ini kita menutup bulan Mei , bulan yang oleh umat Katolik dipersembahkan untuk menghormati Bunda Maria. Hari ini kita mendengar kisah mengenai kunjungan Maria kepada Elisabeth saudarinya, yang pada waktu itu tengah mengandung seorang anak laki laki , justru pada bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu ( Lukas 1:36)
Peristiwa perjumpaan dua wanita , Maria dan Elisabet menjadi sangat istimewa sehingga dikatakan bahwa anak yang didalam rahim Elisabet melonjak kegirangan ketika mendengar salam yang diberikan Maria kepadanya dan dia pun penuh dengan Roh Kudus (ay  41)  Mengapa kunjungan Maria kepada Elisabet bisa menimbulkan kegembiraan? Apakah karena Elisabet merasa akan mendapat “rewang” (seorang yang akan membantu dia) selama masa kehamilannya? Mungkin, tetapi  kalau hanya itu alasannya, kegembiraan itu hanya menjadi milik Elisabet seorang. Padahal penulis Injil menulis bahwa anak yang dikandung Elisabet melonjak kegirangan. Lalu apa yang menyebabkan kegembiraan itu.   Jawabnya adalah Yesus.
Ketika Maria menerima tawaran Malaikat Gabriel untuk turut serta dalam rencana dan karya keselamatan Allah, sejak saat itu, Maria telah membawa Yesus didalam rahimnya.Yesus yang sudah berada dalam diri Maria itulah yang kemudian menjadi alasan mengapa Elisabet dan anak yang berada dalam kandungannya melonjak kegirangan karena mendengar salam yang diberikan Maria. Akhirnya , kunjungan dan sapaan sala yang diberikan Maria kepada Elisabet dapat diartikan sebagai kunjungan dan sapaan Yesus  kepada umatnya dan itu terjadi sekali lagi oleh karena Maria yang membawa Yesus di dalam dirinya . Dan itulah yang membawa sukacita.
Santa Maria memberi contoh dan teladan kepada kita bagaimana kunjungan persaudaraan seharusnya dilakukan.


Butir permenungan
Sudahkah kunjungan yang kita lakukan mengikut sertakan Allah didalamnya?  Ketika kunjungan persaudaraan itu disertai dan dijiwai oleh kasih Allah, kunjungan yang kita lakukan akan membawa sukacita , damai dan kegembiraan bagi yang kita kunjungi . Bukankah kita ingin agar kehadiran kita membawa sukacita bagi sesama? Kalau begitu, bawalah selalu Allah dalam kehidupan kita.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk selalu  mengikut sertakan  Allah didalam kami melakukan kunjungan persaudaraan. Amin.

RENUNGAN HARIAN, (SENIN, 30 MEI 2016)

Bacaan Liturgi Senin  30 Mei 2016

Bacaan Pertama  2Ptr 1:1-7
Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus  kepada mereka yang bersama-sama kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Semoga kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kalian, oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus Tuhan kita. Kekuasaan-Nya yang ilahi telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh, berkat pengenalan akan Dia, yang memanggil kita dengan kuasa-Nya yang mulia. Dengan cara demikian Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan sangat besar. Berkat janji-janji itu kalian boleh mengambil bagian 
dalam kodrat ilahi,
 dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. 
Justru karena itu kalian harus sungguh-sungguh berusaha
 untuk menambahkan kepada imanmu: kebajikan, dan kepada kebajikan: pengetahuan, dan kepada pengetahuan: penguasaan diri, kepada penguasaan diri: ketekunan, dan kepada ketekunan: kesalehan, dan kepada kesalehan: kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara: kasih akan semua orang. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 91:1-2.14-15ab.15c-16
Ya Allahku, pada-Mulah aku percaya.
*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai." 
*Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku,
 maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakannya. 
*Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya,
 dengan umur panjang akan Kukenyangkan dia; kepadanya akan Kuperlihatkan keselamatan yang datang dari pada-Ku.

Bait Pengantar Injil  Why 1:5ab
Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam maut; 
Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami
 dalam darah-Mu.

Bacaan Injil  Mrk 12:1-12
Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur, dan mendirikan menara jaga. Kemudian disewakannya kebun anggur itu 
kepada penggarap-penggarap,
 lalu ia berangkat ke negeri lain. Ketika sudah tiba musim panen, ia mengutus seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu 
untuk menerima sebagian dari hasil kebun.
 Tetapi hamba itu ditangkap dan dipukuli oleh para penggarap lalu disuruh pergi dengan tangan hampa. Kemudian pemilik kebun anggur itu menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang itu mereka pukuli sampai luka kepalanya, dan sangat mereka permalukan. Lalu pemilik itu  menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul, dan ada yang mereka bunuh. Kini tinggal satu orang, yakni puteranya yang kekasih. Dialah yang akhirnya diutus kepada mereka, sebab pikirnya, 'Puteraku pasti akan mereka segani.' Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain,  'Dia itulah ahli waris! Mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkap dan membunuh dia, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh pemilik kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggurnya kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca ayat ini: Batu yang dibuang oleh para tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Itulah tindakan Tuhan, suatu hal yang ajaib dalam pandangan kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak. Maka mereka pergi dan membiarkan Yesus. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Ketika Yesus berhadapan dengan imam imam kepala, ahli ahli Taurat dan kaum tua tua, Ia berbicara tentang penggarap penggarap kebun anggur. Dengan begitu perumpamaan  tersebut , terutama ditujukan kepada mereka. Mengapa justru perumpamaan ini ditujukan kepada mereka ?
Karena  :
·     Pertama,  imam imam kepala mempunyai sikap dasar yang cenderung merasa lebih dekat Tuhan dan merasa lebih suci.
·     Kedua,  ahli ahli Taurat merasa ahli dan tahu persis hukum Taurat  yang diturunkan kepada Musa, Karena itu mereka merasa lebih tahu segalanya dan cenderung sombong.
·     Ketiga,  penatua penatua merasa lebih berpengalaman dan cenderung melecehkan dan meremehkan yang lain ......... yang lebih muda.
Penggarap penggarap kebun anggur itu merupakan gambaran dari umat Israel , bangsa yang terpilih. Merekalah yang pertama menerima kepercayaan untuk mengolah kebun anggur Allah yakni Kerajaan Allah, Kerajaan keselamatan namun mereka gagal menjadi rekan Allah yang baik sehingga keselamatan itu diambil dari mereka. Sikap dasar imam imam kepala, ahli Taurat dan kaum tua tua ini tidak hanya bertentangan dengan ke-Allah-an Yesus dan pewartaan-Nya.

Butir permenungan.
Sekarang kebun anggur itu sedang dipercayakan kepada kita  sebagai umat Kristiani. Kita adalah rekan kerja Allah yang baru untuk mewartakan karya keselamatan. Semoga kita tidak lalai oleh sikap sombong, egois dan tamak. Sebaliknya , kita menjadi rekan yang baik dan setia sehingga Kerajaan Allah berbuah dalam keselamatan hidup banyak orang. Bagaimana sikap kita sendiri? Apakah kita merasa lebih baik dari mereka?

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu , untuk menjadi rekan yang baik dan setia dalam mewartakan Kerajaan Allah, sehingga dapat menghasilkan buah yang melimpah,   Amin.