Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

March 31, 2017

RENUNGAN HARIAN, ( JUMAT 31 MARET 2017)

Bacaan Liturgi 31 Maret 2017

Bacaan Pertama  Keb 2:1a.12-22
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angan mereka tidak tepat, "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita; melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. 
Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya. Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. Coba kita lihat apakah perkataannya benar, dan ujilah apa yang terjadi waktu ia pulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, 
niscaya Allah akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan." Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 34:17-18.19-20.21.23
Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.
*Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk  melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. 
*Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu. 
*Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Pengantar Injil  Mat 4:4b
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Bacaan Injil  Yoh 7:1-2.10.25-30
Yesus berjalan keliling Galilea; Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. Sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke sana, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Beberapa orang Yerusalem berkata, "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa, dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, padahal bila Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya." Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru, "Memang Aku kamu kenal, dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi diutus oleh Dia yang benar, yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia, dan Dialah yang mengutus Aku." Mereka berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Kisah yang disuguhkan Injil Yohanes pada hari ini memperlihatkan kepada kita bagaimana ketidaksenangan beberapa orang Yahudi berkembang menjadi skenario untuk membunuh Yesus. Mereka ingin menghukum Yesus melalui jalan kematian yang memalukan. Berhadapan dengan situasi yang sulit ini  Yesus ingin menjauh dari Yudea ,tempat dimana orang orang Yahudi ingin membunuh-Nya. Namun akhirnya , Ia kesana juga dengan tidak terang terangan.
Satu sisi hidup-Nya yang menarik adalah bahwa Ia memilih untuk tidak memperlihatkan Diri sebagai Pribadi yang hebat. Ia tidak memperlihatkan Diri sebagai sosok yang gagah berani memberikan perlawanan kepada orang orang Yahudi. Sisi lain hidup-Nya yang menarik adalah Ia tetap setia mengajarkan kebenaran meskipun orang orang Yahudi ingin menangkap-Nya.
Apa yang dialami oleh Yesus bisa terulang dalam sejarah masa kini. Kita masih ingat bagaimana Uskup Oscar Romero, pejuang hak hak kaum miskin, dibunuh saat merayakan Ekaristi. Martin Luther king Jr. , tokoh yang  memperjuangkan kesamaan hak, juga dibunuh.

Butir permenungan.
Sebagai murid Yesus  kita diajak untuk meneladani hidup-Nya, yaitu memperjuangkan kebenaran tanpa kekerasan. Memang salah satu resiko yang harus diterima oleh para pejuang kebenaran adalah mengalami ancaman sebagaimana yang Yesus alami. Bukankah Ia pernah berkata bahwa para pengikut-Nya  akan mengalami penganiayaan seperti yang Ia alami ? Mari kita ulurkan tangan kita  pada Tuhan dan mohon agar kita siap dan tidak takut meneruskan apa yang sudah diperjuangkan-Nya bersama dengan semua orang yang berkehendak baik.


Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, berilah kami umat-Mu kekuatan dan keberanian untuk meneruskan apa yang sudah diperjuangkan-Nya bersama dengan semua orang yang berkehendak baik.  Amin.


Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

RENUNGAN HARIAN, ( KAMIS 30 MARET 2017)

Bacaan Liturgi Kamis  30 Maret 2017

Bacaan Pertama  Kel 32:7-14
Di gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. 
Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir." Lagi firman Tuhan kepada Musa, "Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka, 
tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar." Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, "Mengapakah, Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?  Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah akan malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya." Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 106:19-20.21-22.23
Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatku.
*Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput. 
*Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir; yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau. 
*Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

Pengantar Injil  Yoh 3:16
Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, 
beroleh hidup yang kekal.

Bacaan Injil  Yoh 5:31-47
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, "Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar. Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, 
dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. 
Pekerjaan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, 
sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal. Tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku. 
Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. 
Bagaimanakah kamu dapat percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari yang lain tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? 
Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku. 
Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, 
bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Aku katakan?" 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
“Bagi mama , kamu bukan hanya gadis yang cantik , namun juga baik dan penurut. Kamu sungguh membuat mama  bangga”  kata seorang ibu kepada putrinya.  Ucapan ini sangat meneguhkan dan menggembirakan si putri. Ia juga bersyukur karena ada pihak lain yang memberi kesaksian positif tentang dirinya.
Dalam Injil hari ini,Yesus menegaskan kesaksian yang diberikan pihak lain tentang diri-Nya. Kesaksian adalah hal yang sangat penting dalam tradisi Yahudi.
Permasalahan selanjutnya , bagi para ahli Taurat dan kaum Farisi , tidak ada kesaksian apapun yang dapat membuat mereka percaya. Yesus hanyalah pribadi yang mengacaukan tata hukum  mereka dan karena itu  mereka menolak Yesus. Mereka tidak membutuhkan kesaksian apapun tentang Yesus  Betapa beku dan kakunya hati mereka. Kita yang hidup dizaman modern ini tentu tidak memposisikan diri sebagai ahli Taurat dan kaum Farisi yang menolak Yesus. Kita ingin mencintai Yesus , namun cinta tidak berhenti hanya pada perasaan dan kata kata belaka. Cinta harus nyata dalam tindakan. Kesaksian apakah yang dapat kita berikan untuk menunjukkan cinta kita kepada Yesus?
Seorang Kristiani perlu menjadi saksi bagi Yesus . Seorang ayah , ibu, anak , biarawan – biarawati , tua muda , haruslah mengingat panggilan luhur untuk menjadi saksi Yesus . Inilah panggilan pertama dan mendasar sebagai seorang Kristiani . Tidak ada yang lebih indah  selain menjadi saksi yang setia ,yang mewartakan Yesus lewat perbuatan baik kita, lewat penghayatan setulus hati pada janji baptis ataupun juga pada kaul kaul kebiaraan
Kitahidup hanya sekali dibumi ini, namun jika kita hidup baik dan benar, hidup sekali sudah lebih dari cukup, Tantangan dan godaan dizaman modern haruslah semakin meneguhkan kita untuk setia , dengan menjadi saksi yang tangguh bagi Kristus. Betapa indahnya hidup ini. Ketika kita persembahkan demi sebuah kesaksian bagi Yesus yang kita cintai  Maukah kita menjasi saksinya yang setia ?

Doa.

Ya Yesus , sertailah karya pelayanan serta aktifitas kami, agar kami mampu menjadi tanda kehadiran –Mu , yang membahagiakan sesama. Amin.


Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu 

terhadap umatku.   

March 29, 2017

RENUNGAN HARI RABU 29 MARET 2017

Bacaan Liturgi  Rabu  29 Maret 2017

Bacaan Pertama  Yes 49:8-15
Beginilah firman Tuhan, "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. 
Aku telah membentuk dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung 'Keluarlah!' dan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap 'Tampillah!' Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus. Angin panas dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. 
Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada yang dari utara, dari barat dan ada yang dari tanah Sinim. Bersorak-sorailah, hai langit, 
bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata, "Tuhan telah meninggalkan aku, 
dan Tuhanku telah melupakan aku." Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? 
Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 145:8-9.13c-14.17-18
Tuhan itu pengasih dan penyayang,.
*Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. 
*Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh 
dan penegak bagi semua yang tertunduk. 
*Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, 
pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Pengantar Injil Yoh 11:25a.26
Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya kepada-Ku, akan hidup, sekalipun ia sudah mati.

Bacaan Injil  Yoh 5:17-30
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga." Karena perkataan itu, 
orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Yesus, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan 
bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, 
demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, 
ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: 
Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, 
sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi, 
karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, 
sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kubur akan mendengar suara Anak, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar 
dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat 
akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, 
melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Suatu hari saya mengunjungi dan mengirim komuni bagi seorang umat, warga Paroki Maria Gunung Karmel Sumenep Madura.. Dia adalah pensiunan guru SD dan kini sudah berusia lanjut, Dulu , ia sangat sibuk dengan aktifitas belajar mengajar disekolah dan berjumpa dengan banyak siswa.. Kini aktifitasnya banyak berdiam diri, dan sendiri dirumah. Dia merasa seolah hidupnya sudah tidak berarti lagi, tidak ada lagi pengharapan , dan hanya menunggu mati.
Dalam Injil hari ini , Yesus menampilkan , bagaimana Allah selalu berkarya untuk kebaikan manusia. Ia menyembuhkan seorang lumpuh, meminta untuk membawa tilamnya dan pulang kerumahnya. Ternyata , hal itu terjadi pada hari Sabat ( Yoh 5 ; 8-9) Mengapa Yesus melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hari Sabat?  Ia menunjukkan hak-Nya untuk bekerja pada  hari Sabat . Itulah kehendak Bapa-Nya. Bapa bekerja setiap hari , juga pada hari Sabat, Yesus juga melakukan yang sama.
Ternyata , bukan hanya itu, Yesus juga mengungkapkan hubungan yang begitu mendalam antara diri-Nya dengan Bapa. Ada dua kegiatan utama Allah yaitu memberi hidup dan menghakimi , keduanya selalu diakui dalam masyarakat Yahudi , bahkan tidak berlawanan dengan hukum istiadat hari Sabat, Bapa memberi hidup demikian juga Putra. Sebagaimana Bapa menghakimi , itulah juga yang dilaksanakan Putra.
Secara khusus bagi penginjil Yohanes , penghakiman itu terjadi sekarang ini . Hal itu tergantung dari sikap seseorang terhadap Yesus , karena barang siapa mendengarkan  Dia , mendengarkan Bapa, barang siapa menerima Dia , menerima Bapa,  Barang siapa percaya kepada Yesus, , percaya kepada Dia yang mengutus-Nya . Barang siapa percaya kepada Putra menerima kehidupan kekal dan tidak berada dibawah hukuman.
Sebagai seorang murid kita diundang untuk mendengarkan Yesus dan menerima Dia , Dengan mendengarkan Yesus dan menerima Dia kita mengungkapkan iman kita . Itulah hidup dan keselamatan kita . Secara konkret , hal itu kita ungkapkan dengan melakukan pekerjaan kita setiap hari, dengan baik dan setia . memberi pengharapan bagi siapapun yang tidak punya harapan .  
Umat Tuhan yang terkasih , mari kita bekerja sama dengan Allah dalam menyelamatkan dunia , bikin hidup makin hidup.

Doa.
Ya Tuhan , semoga kami mampu membahagiakan sesama kami , dengan selalu rela mengorbankan pikiran, perasaan, waktu dan tenaga kami.  Amin.

Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya kepada-Ku, akan hidup, sekalipun ia sudah mati.

RENUNGAN HARI SELASA 28 MARET 2017

Bacaan Liturgi Selasa  28 Maret 2017
Bacaan Pertama  Yeh 47:1-9.12
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku ke luar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang yang menghadap ke timur.  Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, 
dan menyuruh aku masuk dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; 
sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, 
dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, 
"Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata kepadaku, "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, 
maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, 
semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermaca-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 46:2-3.5-6.8-9
Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.
*Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut. 
*Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi. 
*Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. 
Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.

Pengantar Injil  Mzm 51:12a.14a
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, 
berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Bacaan Injil  Yoh 5:1-16
Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat Pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima, dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu malaikat Tuhan turun ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya. Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, "Maukah engkau sembuh?" Jawab orang sakit itu kepada-Nya, "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." Kata Yesus kepadanya, 
"Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, "Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu." 
Akan tetapi ia menjawab mereka, "Orang yang telah menyembuhkan aku, 
dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah." 
Mereka bertanya kepadanya, "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: 
Angkatlah tilammu dan berjalanlah?" Tetapi orang yang baru sembuh itu 
tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus berkata kepadanya, "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Dalam Injil hari ini Yesus menyembuhkan seorang yang sudah 38 tahun menderita sakit dan terbaring di dekat Serambi. Ketika Yesus lewat sekitar itu, ia melihat orang itu dan menyembuhkannya. Kemudian  Yesus berkata kepadanya, "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." Pada zaman Yesus, penyakit difahami sebagai akibat dosa. Oleh karena itu, tepat ketika Yesus mengingatkan orang sakit itu supaya tidak berbuat dosa lagi .Orang itu harus meninggalkan dosa dan memperbaharui hidupnya.
Sama seperti orang sakit yang kita dengar dari Injil hari ini , kita harus memiliki semangat untuk pembaharuan diri. Pada pekan Pra Paskah keempat ini , Yesus mengingatkan kita akan pentingnya semangat pembaharuan diri dalam hidup sehari hari. Pembaharuan diri tidak ditujukan pertama tama pada penampilan diri yang serba baru, tetapi lebih pada pembaharuan dalam batin kita .Hidup kita perlu diperbaharui agar lebih berkenan pada Allah., sebab hidup kita didunia ini penuh pergulatan dengan dosa.Tidak jarang kita jatuh pada dosa yang sama karena kelalaian kita. Pembaharuan diri dimaksudkan agar kita mampu memurnikan dan melepaskan diri kita dari ikatan ikatan dosa dan kecenderungan yang bisa menjerumuskan kita masuk dalam jurang dosa.
Dalam hal ini , kita bisa meneladani hidup para kudus yang telah mencicipi kekudusan hidup sejak mereka berjuang didunia ini.. Bagi mereka , hidup adalah sebuah proses pembaharuan hidup terus menerus dihadapan Allah. Mereka berjuang untuk mengalahkan ego yang sering membuat mereka lebih mencintai diri sendiri daripada Allah dan sesama. Oleh karena itu tidak jarang mereka melakukan askese yang berat . Tujuannya agar mereka mampu mengalahkan keinginan keinginan daging, sehingga mereka boleh mempersembahkan hati yang murni kepada Allah dalam hidup sehari hari.
Pembaharuan diri harus dimulai dengan doa yang mendalam , sebab dalam doa kita boleh bersatu dengan Allah . Hanya Allah yang memampukan kita untuk membaharui diri kita. Pembaharuan diri membuat kita tidak bersikap permisif terhadap dosa . Dosa harus kita hindarkan . Hal ini akan terasa tidak menyenangkan dan sulit , tetapi akan memberikan buah buah rohani dalam hidup.

Doa.
Ya Tuhan , semoga sabda-Mu “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Menjadikan iman kami teguh sebagai murid murid –Mu. Amin.


"Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."

March 27, 2017

RENUNGAN HARI SENIN 27 MARET 2017

Bacaan Liturgi Senin  27 Maret 2017

Bacaan Pertama  Yes 65:17-21
Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya 
atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; 
di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur 
dan memakan buahnya juga. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b
Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
*Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur. 
*Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, 
dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi terdengar sorak-sorai. 
*Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! 
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. 
Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Pengantar Injil  Am 5:14
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; 
dengan demikian Allah akan menyertai kamu.

Bacaan Injil  Yoh 4:43-54
Sekali peristiwa Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. 
Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. 
Maka kata Yesus kepadanya, "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, 
kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Ketika mendengar bahwa Yesus sedang berada di Kana, pegawai istana langsung pergi menemui Yesus untuk meminta kesembuhan bagi anaknya. Reaksi Yesus bukan mengikuti pegawai itu ke Kapernaum, Yesus malah menyuruhnya pulang dan berkata bahwa anaknya sembuh.Sangat menarik, bahwa pegawai istana itu langsung percaya pada perkataan Yesus , hasilnya anaknya sembuh.
Dari Injil hari ini, ada satu hal yang  dapat direnungkan, yakni iman ayah menyelamatkan anak. Yesus melihat bahwa orang itu sungguh mencintai anaknya, sehingga ia rela menempuh perjalanan jauh untuk meminta kesembuhan.  Karena itu Yesus menganugerahkan rahmat penyembuhan .
Sang anak sembuh karena ayah menerima rahmat penyembuhan itu  dengan iman. Ber iman seperti ayah itu sulit , karena biasanya untuk menyembuhkan  seorang tabib harus datang  dan menjamah orang yang sakit . Sedangkan Yesus menunjukkan sikap bahwa ia bisa melakukan penyembuhan dari jarak jauh . Apalagi perjalanan dari Kana  ke Jerusalem memerlukan waktu lama. Maka dapat dikatakan bahwa dalam perjalanan pulang yang gelap tersebut , si pegawai istana pasti menjaga imannya hasilnya doa ayah dikabulkan.
Mungkin kita tidak seberuntung pegawai istana . Kita mengalami bahwa Tuhan tampaknya tidak mendengarkan doa kita ,  Mengapa? Ada banyak kemungkinan jawaban yang sering kita dengar , salah satu jawabannya karena “Tuhan lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dari pada yang kita inginkan “ Atau jawaban lain berdasarkan, Injil hari ini , karena kita  “ kurang percaya “   Saya yakin , jika pegawai istana itu tidak percaya pada perkataan Yesus , ia pasti tidak memperoleh mukjizat. Dalam ketidak percayaan , ia bisa jadi akan mempertanyakan cara kerja Tuhan yang tidak lazim, tidak seperti tabib yang datang  dan mengobati si sakit.  Tapi sebaliknya Tuhan hanya memberikan jawaban yang pendek.
Ketika berdoa kita mengharapkan pertolongan Tuhan , kita cenderung ingin Dia menolong seperti yang kita pikirkan. Kita ingin prosesnya seperti yang kita pikitkan atau hasilnya seperti yang kita harapkan. Jika demikian , iman seperti ini sangat bertolak belakang dengan iman ayah , pegawai istana itu. Kita tidak berpasrah  pada Allah. Mari belajar beriman.
Dalam kehidupan kita , sehat dan sakit ,  bahagia dan susah , berhasil dan gagal sangat erat hubungannya dengan beriman dan kurang atau tidak beriman . Ber iman berarti menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan sehingga cara hidup dan tindakan sesuai dengan kehendak Tuhan . Artinya
hidup rohani tidak bisa dipisahkan dari hidup sehari hari . Berdoa dan bekerja sepertimata uang berbermuka dua, bisa dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Maka perlu adanya keseimbangan hidup rohani dengan doa dan kerja. Yesus Kristus  adalah kebangkitan dan hidup  Ia membawa hidup kekal sejak kita dibaptis dan dipersatukan dengan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Masa Pra Paskah adalah saat yang tepat bagi kita untuk memperbaharui iman kita kepada-Nya.  Kita diajak untuk lebih tekun berdoa dan dan giat bekerja . Kita juga diingatkan untuk selalu datang kepada Yesus , mendengarkan sabda-Nya dan berdoa kepada-Nya . Untuk apa ? Supaya dosa , penyakit dan kesulitan hidup kita disembuhkan oleh Yesus.

Doa.
Ya Tuhan Yesus, terima kasih atas anugerah kehidupan kami ini , tambahkanlah iman kami agar kami hidup dengan penuh sukacita . Amin.



Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan,

 jadilah penolongku

March 26, 2017

RENUNGAN HARI MINGGU PASKAH 26 MARET 2017

Bacaan Liturgi Minggu 26 Maret 2017

Bacaan Pertama  1Sam 16:1b.6-7.10-13a
Setelah Raja Saul ditolak, berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, "Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku." Ketika anak-anak Isai itu masuk, dan ketika melihat Eliab, Samuel berpikir, "Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya." 
Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, "Janganlah terpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, 
tetapi Tuhan melihat hati." Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, "Semuanya ini tidak dipilih Tuhan." Lalu Samuel berkata kepada Isai, "Inikah semua anakmu?" 
Jawab Isai,  "Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai, "Suruhlah memanggil dia, 
sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari." Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan berfirman, "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." Samuel mengambil tabung tanduknya yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6
Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan.
*Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan aku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku. 
*Ia menuntun aku di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku. 
*Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh melimpah. 
*Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku, seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bacaan Kedua  Ef 5:8-14
Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang. Karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran. 
Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya, telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan saja apa yang mereka buat di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. 
Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. 
Itulah sebabnya dikatakan, "Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Pengantar Injil  Yoh 8:12b
Akulah terang dunia, sabda Tuhan. Barangsiapa mengikuti Aku mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil  Yoh 9:1-41
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahir. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus, "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang. Akan datang malam, di mana tak seorang pun dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." Sesudah mengatakan semua itu, Yesus meludah ke tanah, 
dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya, "Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu kembali dengan matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya, dan mereka yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, "Bukankah dia ini yang selalu mengemis?" Ada yang berkata, "Benar, dialah ini!" Ada pula yang berkata, "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." 
Orang itu sendiri berkata, "Benar, akulah dia." Kata mereka kepadanya, "Bagaimana matamu menjadi melek?" Jawabnya, "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku, dan berkata kepadaku: 
Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi, dan setelah membasuh diri, 
aku dapat melihat." Lalu mereka berkata kepadanya, "Di manakah Dia?" 
Jawabnya, "Aku tidak tahu." Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya, "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat." Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu, 
"Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." 
Sebagian pula berkata, "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka. 
Lalu kata mereka pula kepada orang yang tadinya buta itu, "Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah katamu tentang Dia?" 
Jawabnya, "Ia seorang nabi!" Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, 
bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat. Maka mereka memanggil orangtuanya, dan bertanya kepada mereka, "Inikah anakmu yang kamu katakan lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?" 
Jawab orangtua itu, "Yang kami tahu dia ini anak kami, dan ia memang lahir buta. Tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu; dan siapa yang memelekkan matanya, kami juga tidak tahu. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa; ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri." 
Orangtuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengakui Yesus sebagai Mesias, akan dikucilkan. Itulah sebabnya maka orangtua itu berkata, "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri." 
Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu, dan berkata kepadanya, "Katakanlah kebenaran di hadapan Allah: Kami tahu bahwa orang itu orang berdosa." Jawabnya, "Apakah Dia itu orang berdosa, aku tidak tahu! 
Tetapi satu hal yang aku tahu, yaitu: Aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." Kata mereka kepadanya, "Apakah yang diperbuat-Nya padamu? 
Bagaimana Ia dapat memelekkan matamu?" Jawabnya, "Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya. Mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?" 
Sambil mengejek,  orang-orang Farisi berkata kepadanya, "Engkau saja murid orang itu, tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu, kami tidak tahu dari mana Ia datang." Jawab orang itu kepada mereka, "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, padahal Ia telah memelekkan mataku. Kita tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa." Jawab mereka, "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa orang itu telah diusir ke luar oleh orang-orang Farisi. 
Maka, ketika bertemu dengan dia, Yesus berkata, "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" Jawabnya, "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya." Kata Yesus kepadanya, "Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau, Dialah itu!" Kata orang itu, "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah Yesus. Kata Yesus, "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa tidak melihat dapat melihat, dan supaya yang dapat melihat menjadi buta." Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ, dan mereka berkata kepada Yesus, "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?" Jawab Yesus kepada mereka, "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa. Tetapi karena kamu berkata 'Kami melihat', maka tetaplah dosamu." 
Demikianlah Injil Tuhan. 

ATAU BACAAN SINGKAT: 
Yoh 9:1.6-9.13-17.34.38 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes: 

Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahir. Maka Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya, "Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu kembali dengan matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya, dan mereka yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, "Bukankah dia ini yang selalu mengemis?" Ada yang berkata, "Benar, dialah ini!" Ada pula yang berkata, "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata, "Benar, akulah dia." Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu 
kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya, "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat." Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu, 
"Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." 
Sebagian pula berkata, "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka. 
Lalu kata mereka pula kepada orang yang tadinya buta itu, "Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah katamu tentang Dia?"  Jawabnya, "Ia seorang nabi!" Tetapi orang-orang Farisi menegur dia, "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa orang itu telah diusir ke luar oleh orang-orang Farisi. Maka, ketika bertemu dengan dia, Yesus berkata, "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" Jawabnya, "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya." Kata Yesus kepadanya, "Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau, Dialah itu!" Kata orang itu, "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah Yesus. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Jika saya dilahirkan buta, saya tidak akan mengenal wajah  ayah ibu, wajah orang lain. Saya tidak akan  mampu melihat  indahnya sinar matahari dikala senja atau pagi , melihat aneka ragam warna bunga yang sedang mekar, agungnya sebuah gunung yang menjulang tinggi atau indahnya ngarai diantara perbukitan . Sungguh sunyi hidup ini dan betapa berat derita hidup ini. Barangkali seperti inilah keadaan yang dialami oleh orang buta dalam Injil hari ini.
Orang buta yang dikisahkan dalam Injil hari ini sebenarnya tidak minta supaya bisa melihat. Tetapi Yesus sendiri yang menyembuhkannya. Dia menempuh perjalanan panjang dan berliku untuk sampai pada iman . Yesus bisa saja menyembuhkan dia secara langsung. Namun , Yesus mengolesi matanya dengan adukkan ludah dengan tanah , lalu menyuruh dia membasuhnya di kolam Siloam.  Maka ia dapat  melihat, Ia tidak tahu , siapa  yang menyembuhkannya . Yang ia hadapi adalah para tetangga , orang tuanya serta orang Farisi . Mereka setengah percaya , masa bodoh dan bahkan memojokkannya.
Ketika ditanya bagaimana ia bisa melihat, ia menyebut  “ Orang yang bernama Yesus itu “ mengolesi matanya dengan lumpur dan menyuruhnya membasuh mukanya di kolam Siloam. Ketika orang Farisi bertanya jawabannya makin tegas “ Ia itu nabi “ Tetapi orang Farisi mempersoalkannya karena dilakukan pada hari Sabat. Orang itu bertemu Yesus lagi. Kali ini dia dapat melihat-Nya. Ketika Yesus bertanya, apakah ia percaya kepada “ Anak Manusia “ , orang itu balik bertanya “ Mana orang-Nya “ Yesus menyatakan , bukan saja melihat-Nya tetapi ia sedang berbicara dengan –Nya. Saat itu juga ia langsung bersujud dan berseru “ Aku percaya Tuhan “
Perjalanan iman si buta menggambarkan juga perjalanan iman kita , Tuhan membimbing kita dari kegelapan menjadi terang, Mungkin lewat “tanah” apa saja yang menunjang hidup kita .  Mungkin lewat “air liur:” yang menyembuhkan dan air yang membersihkan . Perjalanan iman kita tidak lewat jalan tol yang bebas hambatan , tetapi melewati jalan yang penuh rintangan. Yesus tidak pernah membiarkan kita berjuang sendiri . Dia hadir  dan menyatakan diri kepada kita  Penuh sukacita kita akan berkata , “Aku percaya Tuhan dan sujud menyembah-Mu.

Doa.
Ya Tuhan, jadikanlah kami umat-Mu, orang yang terbuka dan percaya kepada-Mu , usirlah kegelapan hati yang menyelimuti kami untuk percaya kepada-Mu. Amin.


"Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang 

berbicara dengan engkau, 

Dialah itu!"