Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

August 31, 2022

RENUNGAN HARIAN MINGGU 25 SEPTEMBER 2022

 

Kalender Liturgi Minggu  25 Sep 2022
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I Am 6:1a.4-7

Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam,
"Celakalah orang-orang yang merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria!  Celakalah orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya!  Celakalah orang yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!  Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 146:7.8-9a.9bc-10
Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
*Dialah yang menegakkan keadilan
  bagi orang-orang yang diperas,
dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung,
*Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk,  Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
*Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun!

Bacaan II  1Tim 6:11-16
Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan,  kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal.  Untuk itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus  yang memberikan kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus,  aku memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela  hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.  Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang yang tak terhampiri.  Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  2Kor 8:9
Yesus Kristus menjadi miskin, sekali pun Ia kaya, supaya oleh karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Bacaan Injil  Luk 16:19-31
Sekali peristiwa  Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya  dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu,  lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut,  ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham,  dan Lazarus duduk di pangkuannya.  Lalu ia berseru, 'Bapa Abraham, kasihanilah aku.  Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.'   Tetapi Abraham berkata, 'Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu,  sedangkan Lazarus segala yang buruk.  Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi ,sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami  tidak dapat menyeberang!' Kata orang itu   'Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa,  supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,  sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh,  agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini.'  Tetapi kata Abraham,  'Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi  baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!' Jawab orang itu, 'Tidak, Bapa Abraham!  Tetapi jika ada seorang  yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.' Kata Abraham kepadanya, Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi,  mereka tidak juga akan mau diyakinkan,  sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati'."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Orang kaya dan orang miskin seperti Lazarus selalu ada di sekitar kita dan menjadi bagian hidup sehari hari. Sangat mudah dijumpai kontras kontras kehidupan disekitar kita, sekelompok orang mempunyai rumah mewah di perumahan atau  cluster dengan jangkauan pemandangan ke gunung, pantai,   taman indah maupun pernak pernik hiasan tetumbuhan yang mahal harganya. Sementara di kolong jembatan, kolong jalan layang maupun sudut sudut kota, berjubel pula rumah kumuh atau hunian liar yang tidak kalah memusingkan kepala bagi pengelola kebersihan kota atau pejabat pemerintahan untuk “mengusirnya” . Kemiskinan dan kelimpahan ada disekitar kita sebagai realita kehidupan. Bagaimana kita akan bersikap, supaya kita mempunyai hati untuk bagi Lazarus Lazarus miskin, dan orang orang kaya mempunyai hati untuk berbagi dengan segala kelimpahan harta yang ada?   “Kasih Kristus menguasai kita” (2 Kor 5:14), tulis Bapa Suci Benedictus XVI dalam Surat Apostolik “Porto Fidei” artikel 7. Kasih  Kristus lah yang memenuhi hati kita dan mendorong kita untuk berevangelisasi. Sekarang ini, seperti juga dulu, Kristus mengutus kita kelorong lorong dunia ini untuk memberitakan Injil kepada bangsa bangsa dibumi. Pada zaman sekarang pun dirasa adanya kebutuhan akan komitment Gereja yang lebih kuat bagi suatu evangelisasi baru, agar orang menemukan kembali kegembiraan dalam percaya dan kegairahan dalam mengkomunikasikan iman itu. Kepada orang orang yang sederhana dan hidup sehari hari untuk memenuhi kebutuhan pokok makan minum orang dengan kesulitan., kita menjadi sahabat dan mengulurkan bantuan, cara dan kemungkinan untuk bertahan hidup dalam kerja keras. Kepada mereka yang mampu liburan ke luar negeri dan tidak pernah berpikir lagi mengenai kebutuhan pokok harian , semoga ada kerelaan hati untuk berbagi kasih tanpa menunggu proposal, menunjukkan kemurahan hati Allah yang berbela rasa dan menjadi Sang Empunya segala harta dan isi dunia. Semoga ada kesadaran bahwa harta yang kita miliki adalah milik Allah yang dipercayakan kepada kita untuk kita kelola dengan tanggung jawab dan tanggung gugat.

Butir permenungan.

Orang miskin adalah kantong rahim yang sangat nyata dari belas kasih Allah, karena dari mereka lahirlah rasa belas kasih kita , dan gerakan hati untuk berbela rasa dengan mereka. Belas kasih Allah hanya bisa ditarik turun oleh rasa belas kasih kita, yang muncul saat melihat orang orang miskin, dan segera bertindak untuk memberikan uluran tangan pada mereka..  Salah satu bentuk uluran tangan adalah sedekah (Mat 6:4). Sedekah, yang sering disebut tindakan sosial karitatif, adalah wujud pertobatan sosial yang meyakinkan. Karena itu, orang orang miskin juga bisa menjadi rahim pertobatan sosial, karena dari merekalah seseorang terdorong untuk memberikan sedekah.

Doa

Ya Tuhan yang maharahim, ajarilah kami umat-Mu untuk lebih berbagi kepada kaum Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel (LMTD) . Amin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Yesus Kristus menjadi miskin, sekali pun Ia kaya, supaya oleh karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.


 

 

 

 

August 28, 2022

RENUNGAN HARIAN SABTU 24 SEPTEMBER 2022

Kalender Liturgi Sabtu  24 Sep 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Pkh 11:9-12:8
Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu.  Biarlah hatimu bergembira pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hati dan pandangan matamu. Tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini  Allah akan membawa engkau ke pengadilan! Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena masa muda dan fajar hidup adalah kesia-siaan. Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan, 'Tiada kesenangan bagiku di dalamnya,' sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan, pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan wanita-wanita penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya ,dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur; sebelum pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi wanita tunduk; sebelum orang menjadi takut berdiri di ketinggian, dan ketakutan ada di jalan, sebelum pohon badam berbunga, dan belalang menyeret dirinya dengan susah payah, dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi  karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan; sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur, dan debu kembali menjadi tanah seperti semula  dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.  Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan!
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 90:3-6.12-14.17
Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan bagi kami turun-temurun.
*Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
*Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang lisut dan layu.
*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami,  ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10b
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil  Luk 9:43b-45
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia." Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani  menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Penderitaan adalah salah satu kosa kata yang dihindari anak anak zaman ini . Ada beberapa psikolog anak yang melakukan penelitian terhadap sekelompok anak disebuah sekolah, impuls otak mengeluarkan respon yang negatif ketika mereka diajak konseling soal penderitaan hidup mereka. Bagi mereka penderitaan adalah hal yang harus dihindari . “Hidup sendiri sudah berat, saya lelah dengan keluarga dan kehidupan ini”  Dalam Injil, Yesus memberitahukan bahwa penderitaan itu selalu ada. "Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."  Para murid diam saja dalam ketidak mengertian mereka.  Dan mereka tidak berani menanyakan artinya. Apa yang dikatakan Yesus kepada para murid bukanlah yang pertama kali , tetapi sudah kedua kali. Namun para murid belum juga mengerti. Dalam pemahaman para murid, Yesus adalah Mesias, yang akan membebaskan bangsa Israel  dari penjajahan Romawi waktu itu. Jadi ketika Yesus berbicara tentang penderitaan-Nya mereka tidak memahaminya. Namun Yesus justru memaklumkan salib sebagai jalan keselamatan. Setiap orang yang mau mengikuti-Nya harus memikul salibnya setiap hari dan mengikuti-Nya. Jalan keselamtan tidak mungkin tanpa salib. Tuhan Yesus memberikan makna yang indah pada penderitaan (salib). Salib-Nya memberikan penebusan . Salib-Nya menyembuhkan luka akibat dosa dosa manusia . Maka ketika salib datang, mari belajar dari Yesus, yang lemah lembut dan rendah hati. Terkadang sulit menerima dan menjadi misteri , apalagi kalau salib itu harus diterima bukan karena kesalahan dan kelalaian kita . Dalam perjalanan waktu, kita akan menemukan maknanya dalam Tuhan.  Mari kita satukan penderitaan kita dengan penderitaan Yesus. Berusaha bersyukur dan bersukacitalah karena kita boleh mencicipi sedikit penderitaan yang dialami sendiri oleh Tuhan Yesus.  Akhirnya , kita bisa mencari kehendak Tuhan atas penderitaan kita.  Dalam setiap peristiwa hidup kita pasti Allah mempunyai rencana yang akan kita lihat indah pada waktunya. Salib akan memurnikan fokus kita pada tujuan sejati dari hidup. Salib juga akan memurnikan cinta kita.

Butir permenungan.

Seperti bunda Teresa dari Kalkuta, dibalik pakaiannya yang sederhana, ada makna hidup yang begitu dahsyat,  Ia bertekad memberikan hidupnya bagi orang lain dengan meninggalkan negerinya untuk mengulurkan tangan kasihnya bagi orang orang yang membutuhkan , Ia tidak mengejar kesuksesan tapi ia memenuhi panggilan jiwanya.  Bagaimana dengan diri kita masing masing,  kita sebagai pengikut Yesus wajib meneladani Yesus yang taat dan melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa. Mungkin bagi kita sekarang saatnya belajar melepaskan diri dari kemegahan dan mencari makna hidup yang sesungguhnya. Biarlah , tetapi pada panggilan Tuhan bagi kita. Niscaya hidup kita akan lebih hidup kita tidak berpusat pada kesuksesan dan pujian bermakna.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik,  Semoga Sabda-Mu hari ini meneguhkan kita untuk lebih dimampukan menerima Salib kehidupan kita dengan sabar, lemah lembut dan rendah hati. Amin.

 

 

 

 

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

RENUNGAN HARIAN JUMAT 23 SEPTEMBER 2022

Kalender Liturgi Jumat  23 Sep 2022

PW S. Padre Pio dari Pietrelcina, Imam
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Pkh 3:1-11
Untuk segala sesuatu ada waktunya,  untuk apa pun di bawah langit ada masanya.
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal,
Ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam.
Ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan.
Ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun.
Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa.
Ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari.
Ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu
Ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk.
Ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk menderita rugi.
Ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang.
Ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit.
Ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara.
Ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci.
Ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
Apakah untung seorang pekerja dari yang dikerjakannya dengan jerih payah?
Aku telah melihat pekerjaan  yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia
untuk melelahkan dirinya.
Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya,
bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.
Tetapi manusia tidak dapat menyelami
pekerjaan yang dilakukan Allah
dari awal sampai akhir.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 144:1a.2abc.3-4
Terpujilah Tuhan, gunung batuku.
*Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung. *Ya Tuhan, apakah manusia itu, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Manusia tak ubahnya seperti angin,
hari-harinya seperti bayang-bayang berlalu.


Bait Pengantar Injil  Mrk 10:45
Anak manusia datang untuk melayani  dan menyerahkan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang.

Bacaan Injil  Luk 9:18-22
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Yesus bertanya kepada mereka,
"Kata orang banyak siapakah Aku ini?" Mereka menjawab, "Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang  mengatakan: salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit."
Yesus bertanya lagi, "Menurut kalian, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus, "Engkaulah Kristus dari Allah." Dengan keras Yesus melarang mereka
memberitakan hal itu kepada siapa pun.  Ia lalu berkata, "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua,
oleh para imam kepala dan para ahli Taurat,  lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Pernahkah anda bertanya kepada sesama teman , “Menurutmu siapakah aku ini?” Pernahkah anda merasa berterima kasih kepada teman yang dapat menyebutkan banyak hal mengenai diri anda, baik dipandang dari sisi kelebihan maupun kekurangan? Kekuatan atau kelemahan? Yang sudah berkembang atau yang perlu dikembangkan? Ketika anda mengetahui bahwa teman anda mengungkapkan banyak hal tentang diri anda , maka satu hal yang jelas dan pasti adalah bahwa dia sangat memberi perhatian dan sangat mengenal anda. Hal itu tentu membuat anda merasa gembira karena dipandang sebagai pribadi yang punya arti.  Yesus mau mengetahui sejauh mana para murid mengenal diri-Nya, Ia memulai dengan pertanyaan yang mengarah kepada pendapat publik. “”Kata orang banyak siapakah Aku ini?”  Maka para murid menjawab berdasarkan apa yang mereka dengar dari pendapat orang banyak. Sesudah itu, Yesus mengarahkan pertanyaan kepada para murid  “Menurut kamu, siapakah Aku ini?”  Maka Petrus segera memberikan jawaban pengenalannya dengan berkata,  “Mesias dari Allah” Terlepas dari jawaban Petrus yang tepat, Yesus sendiri menghendaki agar

Pertama, para murid mengenal diri-Nya secara pribadi. Bila dikaitkan dengan tugas mendatang ketika Yesus tidak bersama mereka lagi, maka apa yang akan mereka wartakan tentang diri Yesus haruslah berangkat dari pengenalan pribadi tentang-Nya.

Kedua,  dari jauh hari mereka sudah harus mengenal bahwa Yesus bukan datang untuk menjadi raja yang memakai kuda perang melainkan justru akan mengalami penderitaan dan wafat disalib, bersediakah mereka menerima Mesias seperti itu?  

Butir permenungan.

Bagaimana dengan kita yang mengakui Yesus sebagai Tuhan?  Apa kita bangga menjadi pengikut-Nya? Yesus sendiri bersabda  “Setiap orang yang mau mengikut Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. “ (Luk 9:23)  Bangga menjadi pengikut Yesus harus siap menderita dan berjuang,  Sebagai pengikut Yesus , kita sering kali mendapat tantangan yang tidak ringan dari orang lain. “Bagaimana mungkin yang namanya Allah bisa disalib dan mati secara konyol” kata orang yang tidak memahami misteri sengsara, wafat  dan kebangkitan Yesus. Namun demikian , mari kita tetap bangga akan Yesus yang berbelas kasih, yang bersedia mati untuk menebus dosa kita.  Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pkh 3:11)    Ayat diatas (beserta seluruh perikopnya) merupakan salah satu favorit saya dari seluruh Alkitab. Bagi saya kehidupan memang penuh up & down. Semuanya ada waktunya. Terkadang isaat saya bergumul, saya bertanya kepada Tuhan sampai kapan saya harus begini.  Kapan saya  akan menemukan jalan keluar dari permasalahan yang saya hadapi, entah masalah relasi, finansial, ataupun masa depan? Tetapi setiap saya membaca perikop ini , saya mengalami peneguhan bahwa Tuhan mempunyai waktu-Nya sendiri dan saya harus sabar menunggu, meskipun saya tidak tahu kapan waktunya Tuhan itu.  Dengan tetap percaya kepada-Nya , saya tidak akan pernah menyerah. Karena saya tahu , selalu ada yang menemani saya dan selalu ada pengharapan untuk masa yang akan datang. Saya tidak bisa memaksa  Tuhan untuk membuat semuanya indah saat ini juga. Saya tidak bisa memaksa Tuhan untuk mengambil masalah masalah saya .Yang bisa saya lakukan adalah berjalan bersama Tuhan demi mewujudkan impian dan target masa depan saya. Tuhan mempunyai waktu-Nya sendiri. Bersabar dan bertekunlah dalam kehidupan sehari hari. 

Doa.

Ya  Tuhan yang mahapengasih, bantulah kami umat-Mu untuk berani menghadapi konsekwensi dari keputusan kami sebagai pengikut-Mu. Amin

 

 

 

 

 

 

Anak manusia datang untuk melayani  dan menyerahkan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang.

 

RENUNGAN HARIAN KAMIS 22 SEPTEMBER 2022

Kalender Liturgi Kamis 22 Sep 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Pkh 1:2-11
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia! Apakah gunanya  manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu. Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak bosan-bosan melihat, telinga tidak puas-puas mendengar. Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tiada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan, "Lihatlah, ini baru!" Tetapi sebenarnya hal itu dahulu sudah ada, lama sebelum kita.
Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datang pun tidak akan ada kenang-kenangan  pada mereka yang hidup sesudahnya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 90:3-6.12-14.17
Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.
*Tuhan, Engkau mengembalikan manusia kepada debu,  hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
*Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang lisut dan layu.
*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat.  Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:6
Akulah jalan, kebenaran dan hidup;  hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

Bacaan Injil  Luk 9:7-9
Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala yang terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata, "Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Ada jenis orang yang memang grogian , artinya mudah cemas dan grogi . Ucapan atasan yang kurang enak saja sudah di pikir pikir seharian sehingga ia tidak tenang. Yang paling merepotkan ialah kalau orang yang mudah cemas itu  menjadi pemimpin. Aduh kasihan deh mereka yang dipimpin. Orang jadi nerves alias cemas. Kalau sudah cemas , orang lalu serba tidak tenang, makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, kerja tidak bisa konsentrasi, minum gelasnya  jatuh, mengetik di computer salah salah terus , dan repot lagi kalau memakai baju jadi lupa mengancingkan , wah  payah dech. Tetapi ada lho , orang saking cemasnya makan tidak sadar kalau sudah makan dua piring dan saat minum yang diminum air cuci tangan di cawan. Orang cemas bisa disebabkan oleh macam macam faktor. Kehadiran orang benar dan orang jujur sangat menggelisahkan orang orang yang hidupnya penuh dengan tipu daya. Orang benar menjadi ancaman bagi siapa saja yang hidup dalam kebohongan, Orang jujur menjadi penghalang bagi mereka yang hidup dalam ketidakjujuran. Pada Injil hari ini kita mendengarkan kisah Herodes yang hidupnya menjadi serba cemas dan tidak tenang. Ia jelas dikejar kejar rasa bersalah karena telah menyuruh untuk membunuh Yohanes Pembaptis dengan memenggal kepalanya. Saat mendengar Yesus yang tampil mewartakan Kerajaan Allah, Herodes jadi bingung dan cemas, jangan jangan itu Yohanes Pembaptis yang  bangkit lagi. Nah, Herodes kacau kan.  Kecemasan biasa muncul tatkala orang berbuat dosa atau  salah, dan kini ia dikejar kejar suara hatinya itu.  Banyak orang telah mati, demi membela kebenaran , salah satu diantaranya adalah Munir. Ia menjadi bukti yang paling dekat dengan kita. Munir dibunuh oleh orang orang yang merasa terancam karena kesaksian dan tindak tanduknya demi membela kebenaran. Sebagai pemimpin beranikah kita menyuarakan dan membela kebenaran? Sebagai rakyat, apakah kita mempunyai nyali memberi kesaksian tentang kebenaran? Ingatlah pesan ini , “ Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa, takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan , baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka” (Mat 10:28)   Injil  hari ini telah menunjukkan bahwa sampai kapanpun kebenaran tak akan lenyap. Satu satunya cara yang mesti kita lakukan dalam menghadapinya  adalah dengan membuka hati terhadap kebenaran. Dengan kata lain , kita perlu bersahabat dengan kebenaran dan hidup dalam kebenaran itu. Bagaimana caranya?  Dengan bertobat, Inilah sebenarnya  warta kebenaran itu. Ia memanggil kita untuk hidup dalam kebenaran, dimanapun kita berada.  Hanya mereka yang membela kebenaran , sungguh mengalami keselamatan. Sementara mereka yang menolak kebenaran akan selalu cemas. 

Butir permenungan.

Supaya kita tidak mudah cemas, marilah kita me minimalisir berbuat dosa  dan kesalahan . Syukur syukur kita tidak pernah berbuat dosa atau salah. Tetapi ini sangat sulit. Ya sekurang kurangnya kita sesedikit mungkin membuat kesalahan atau berbuat dosa. Semoga hidup kita jauh lebih tenang dan tidak gampang cemas. Kitab Pengkhotbah pada bacaan pertama hari ini mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu kagetan alias gampang terkejut sebab segala sesuatu serba diketahui oleh Tuhan Allah kita.

Doa.

Allah  Bapa, Sumber Segala Kebaikan, semoga benih yang telah Kau taburkan kini menghasilkan buah. Semoga Sabda-Mu mendatangkan kedamaian dan membuat kami bersedia mengabdi sesama tanpa pamrih. Amin. 

 

 

 

 

Akulah jalan, kebenaran dan hidup;  hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

 

RENUNGAN HARIAN RABU 21 SEPTEMBER 2022

Kalender Liturgi Rabu 21 Sep 2022

Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  Ef 4:1-7.11-13

Saudara-saudara,
  aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasehati kamu, supaya sebagai orang-orang yang telah dipanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar.  Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua.  Akan tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 19:2-3.4-5
Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
*Langit menceritakan kemuliaan Allah,  dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
*Meskpun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara,
namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bacaan Injil  Mat 9:9-13
Pada suatu hari,  Yesus melihat seorang yang bernama Matius  duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!"  Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.  Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus,  "Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"  Yesus mendengarnya dan berkata,  "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini:  Yang Kukehendaki ialah belas-kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Dalam salah satu audensinya, Paus Fransiskus mengatakan  “Tuhan tidak bosan bosannya mengampuni kita, hanya kitalah yang bosan datang minta ampun kepada Tuhan” Belas kasih dan kerahiman Allah yang sekarang mewarnai pelayanan pontifikal Bapa  Suci Fransiskus. Itu sejalan dengan motto pelayanannya : “Miserando atque eligendo” atau karena belas kasih dan Ia memilihnya.  Kerahiman dan belas kasih berkaitan dengan rasa tidak tega sekaligus  cinta yang mendalam. Cinta yang mendalam , yang diwarnai dengan pengorbanan atau pemberian diri membuat orang yang dicintainya itu bebas dan berkembang. Inilah hati Allah yang tampak dalam diri Yesus dalam kisah Injil hari ini. Yesus tidak tega melihat Matius dipojokkan dan tidak dianggap manusia. Urusan mengelompokan orang rupanya memang urusan yang rumit. Sudah sejak zaman Yesus , orang terbiasa membagi bagi kelompok masyarakat. Ukuran yang sering mereka pakai adalah ukuran hidup keagamaan. Celakanya adalah kelompok yang satu memandang rendah kelompok lain yaitu para pemungut cukai.  Yesus tentu saja tidak setuju  dengan pengelompokan seperti itu. Ia mendobrak sistem kemasyarakatan  yang ada karena sistem tersebut selalu melahirkan  kelompok tertindas dan terpinggirkan. Yesus menyapa mereka yang tersingkir dan mau tinggal bersama mereka sebagai suatu bentuk penolakan atas  pengelompokan masyarakat. Tindakan Yesus memanggil Matius , pemungut cukai itu , dan makan bersama menjadi bentuk kritik dan sekaligus menunjukkan bahwa tawaran keselamatan Allah berlaku untuk semua orang. Oleh karena itu, siapa saja boleh turut serta dalam karya penyelamatan Allah.  Syaratnya adalah kerelaan untuk bertobat dan hidup dalam kasih Allah.

Butir permenungan.

Dalam hidup, orang yang sudah terpuruk sering malu untuk bangkit, Ada yang malah menyembunyikan diri. Mari kita cari dan rangkul mereka. Justru orang orang seperti merekalah yang membutuhkan kasih dan perhatian. Ingatlah selalu kata kata Yesus bahwa yang memerlukan dokter adalah orang sakit dan bukannya orang sehat.

Doa.

Tuhan yang maharahim, secara tidak sadar kami sering berlaku seperti orang orang Yahudi dan Farisi. Kami kadang merasa diri lebih baik daripada orang orang yang berdosa. Sadarkanlah kami bahwa Engkau mencari dan ingin menyembuhkan mereka. Jadikanlah kami alat-Mu untuk ikut ambil bagian dalam misi pelayan dalam rangka menyelamatkan mereka. Amin.

 

 

 

Meskpun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara,
namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi

 

 

RENUNGAN HARIAN SELASA 20 SEPTEMBER 2022

Kalender Liturgi Selasa 20 Sep 2022

PW S. Andreas Kim Taegon, Imam, dan Paulus Chong Hasang, dkk. Martir Korea
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  Ams 21:1-6.10-13
Hati raja laksana batang air di tangan Tuhan, yang Dia alirkan ke mana saja Ia kehendaki. Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. Melakukan kebenaran dan keadilan lebih berkenan di hati Tuhan daripada kurban. Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang jahat, adalah dosa.  Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa  hanya akan mengalami kekurangan. Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.  Hati orang fasik mengingini kejahatan  dan tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya.  Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak,  dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan memperoleh pengetahuan. Yang Mahaadil mengawasi rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan. Siapa yang menutup telinga bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 119:1.27.30.34.35.44
Bimbinglah hidupku, ya Tuhan,  menurut petunjuk perintah-Mu.
*Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
*Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
*Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
*Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
*Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
*Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil  Luk 11:28
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya.

Bacaan Injil  Luk 8:19-21
Pada suatu hari datanglah Ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia . Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, "Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar  dan ingin bertemu dengan Dikau." Tetapi Yesus menjawab,  "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah  mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Reaksi orang terhadap pengamen atau pengemis yang mendatanginya umumnya berbeda beda. Ada orang yang langsung memberi uang, meskipun cuma cepek alias seratus rupiah. Ada juga yang memberinya lumayan banyak.  Orang lain cenderung cuek, kadang memberi kadang tidak tergantung mood. Ada juga yang kritis dengan melihat terlebih dulu pengamen atau pengemisnya layak tidak untuk diberi. Kalau pengemis atau pengamen itu masih kuat dan kekar , ia tidak mau memberi.  Kitab Amsal hari ini memberikan nasihat praktis dan jelas kepada kita “Anakku, janganlah menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. “ Dengan nasehat ini kita diundang untuk mudah  berbuat baik atau tidak  pelit untuk berbagi kebaikan , apalagi mengenai hal yang kita miliki. Kebaikan dan kemurahan hati mestinya menjadi ciri khas para murid Yesus. Marilah kita tidak jemu berbuat baik. Berbuat baik dan suka berbuat baik  ternyata membutuhkan latihan  Tidak sedikit orang yang berceritera : mencari pekerjaan untuk diri sendiri kok sulit , tetapi mencarikan pekerjaan orang lain kok malah lebih mudah ya. Nah janganlah jemu mencarikan pekerjaan orang lain  meskipun anda  masih belum mendapatkan pekerjaan. Perbuatan baik memang mesti dilakukan bukan agar kita dipuji dan dikagumi. Kita berbuat baik ya karena kita baik. Seperti pelita ya tahunya menerangi, orang Kristen pun begitu. Setelah renungan ini , cobalah anda melihat barang barang milik anda di kamar atau rumah . Mungkinkah ada banyak barang dobelan yang sebenarnya tidak kita perlukan tetapi malah kita tumpuk atau simpan? Mengapa tidak kita bagikan keorang lain? Berapa  pasang sepatu kita, apakah memang semua diperlukan? Berapa baju, kaos yang kita tumpuk dilemari?  Sejauh mana kita telah rela berbagi?

Butir permenungan.

Seperti hal nya pelita yang semestinya ditempatkan diatas kaki dian agar menerangi ruangan. Begitulah sabda Tuhan dalam Injil hari ini. Dalam kehidupan rohani, kita sebenarnya juga mempunyai sumber penerang yang sejati dan abadi yaitu Yesus Kristus sendiri, Sang Sumber Terang tersebut. Terang yang memberikan  penerangan bagi jalan kita setiap hari dimanapun kita berada. Terang yang juga bisa dilihat oleh orang lain di sekitar kita , keluarga, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat dan lain lain. Hanya saja tidak jarang kita menempatkan Sang Terang tersebut tidak pada tempatnya. Kita tidak menempatkan diatas kaki dian , ditempat yang tinggi, tetapi di bawah tempat tidur, di tempat yang rendah. Akibat dari semua itu, Sumber Terang tersebut tidak bersinar dan tidak menyinari sekitarnya. Demikian juga orang  yang masuk kedalam ruang hati kita tidak akan melihat terang tersebut.  Mari kita berusaha mengandalkan Sumber Terang tersebut, meskipun tidak jarang kita mengandalkan terang tersebut hanya kalau kita butuh. Jika kita tidak butuh, terang tersebut kita simpan rapat rapat sehingga orang lain tidak ada yang tahu. Kita sering kali merasa kuat dan tidak butuh terang tersebut. Padahal seharusnya kita harus berusaha untuk selalu memancarkan sinar tersebut. Dengan memancarkan sinar tersebut , lebih banyak orang yang bisa menikmati terang tersebut , Kita sering egois hanya mau menikmati sendiri terang tersebut dan tidak mau berbagi dengan orang lain.  Berusahalah menjalani hidup sehari hari dalam terang Tuhan supaya jalan kita tidak tersesat dan berbelok arah. Hal ini sudah menjadi keharusan bagi kita yang mengakui Tuhan sebagai sumber penerang. Mari kita selalu berusaha menempatkan Sang Terang melebihi segala galanya supaya kita dapat menyalurkan cahaya terang yang menggembirakan bagi orang disekitar kita

Doa.

Allah Bapa , Sumber Cahaya Abadi, pancarkanlah cahaya-Mu kemana mana dan tuntunlah kami dari tempat pembuangan serta himpunlah kami berdasarkan cinta kasih.  Amin.

 

 

 

 

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan  dan melakukannya.

 

 

RENUNGAN HARIAN SENIN 19 SEPTEMBER 2022

Kalender Liturgi Senin 19 Sep 2022

PF S. Yanuarius, Uskup dan Martir
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Ams 3:27-34
Anakku, janganlah menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu, "Pergilah dan kembalilah, esok akan kuberi," sedangkan yang dia minta ada padamu. Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan ia tanpa curiga tinggal bersamamu. Janganlah bertengkar secara semena-mena  dengan seseorang yang tidak berbuat jahat terhadapmu. Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satu pun dari cara hidupnya. Sebab orang yang sesat adalah kekejian bagi Tuhan,  tetapi dengan orang jujur Tuhan bergaul erat. Kutuk Tuhan ada di dalam rumah orang jahat,  tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.  Berhadapan dengan pencemooh, Tuhan pun mencemoohkan , tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 15:2-3a.3bc-4abc.5
Tuhan, siapa boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
*Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil
dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
*Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya  yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa, yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi.
*Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.  

Bait Pengantar Injil  Mat 5:16
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.

Bacaan Injil  Luk 8:16-18
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan  atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya akan diambil."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Reaksi orang terhadap pengamen atau pengemis yang mendatanginya umumnya berbeda beda. Ada orang yang langsung memberi uang, meskipun cuma cepek alias seratus rupiah. Ada juga yang memberinya lumayan banyak.  Orang lain cenderung cuek, kadang memberi kadang tidak tergantung mood. Ada juga yang kritis dengan melihat terlebih dulu pengamen atau pengemisnya layak tidak untuk diberi. Kalau pengemis atau pengamen itu masih kuat dan kekar , ia tidak mau memberi.  Kitab Amsal hari ini memberikan nasihat praktis dan jelas kepada kita “Anakku, janganlah menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. “ Dengan nasehat ini kita diundang untuk mudah  berbuat baik atau tidak  pelit untuk berbagi kebaikan , apalagi mengenai hal yang kita miliki. Kebaikan dan kemurahan hati mestinya menjadi ciri khas para murid Yesus. Marilah kita tidak jemu berbuat baik. Berbuat baik dan suka berbuat baik  ternyata membutuhkan latihan  Tidak sedikit orang yang berceritera : mencari pekerjaan untuk diri sendiri kok sulit , tetapi mencarikan pekerjaan orang lain kok malah lebih mudah ya. Nah janganlah jemu mencarikan pekerjaan orang lain  meskipun anda  masih belum mendapatkan pekerjaan. Perbuatan baik memang mesti dilakukan bukan agar kita dipuji dan dikagumi. Kita berbuat baik ya karena kita baik. Seperti pelita ya tahunya menerangi, orang Kristen pun begitu. Setelah renungan ini , cobalah anda melihat barang barang milik anda di kamar atau rumah . Mungkinkah ada banyak barang dobelan yang sebenarnya tidak kita perlukan tetapi malah kita tumpuk atau simpan? Mengapa tidak kita bagikan keorang lain? Berapa  pasang sepatu kita, apakah memang semua diperlukan? Berapa baju, kaos yang kita tumpuk dilemari?  Sejauh mana kita telah rela berbagi?

Butir permenungan.

Seperti hal nya pelita yang semestinya ditempatkan diatas kaki dian agar menerangi ruangan. Begitulah sabda Tuhan dalam Injil hari ini. Dalam kehidupan rohani, kita sebenarnya juga mempunyai sumber penerang yang sejati dan abadi yaitu Yesus Kristus sendiri, Sang Sumber Terang tersebut. Terang yang memberikan  penerangan bagi jalan kita setiap hari dimanapun kita berada. Terang yang juga bisa dilihat oleh orang lain di sekitar kita , keluarga, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat dan lain lain. Hanya saja tidak jarang kita menempatkan Sang Terang tersebut tidak pada tempatnya. Kita tidak menempatkan diatas kaki dian , ditempat yang tinggi, tetapi di bawah tempat tidur, di tempat yang rendah. Akibat dari semua itu, Sumber Terang tersebut tidak bersinar dan tidak menyinari sekitarnya. Demikian juga orang  yang masuk kedalam ruang hati kita tidak akan melihat terang tersebut.  Mari kita berusaha mengandalkan Sumber Terang tersebut, meskipun tidak jarang kita mengandalkan terang tersebut hanya kalau kita butuh. Jika kita tidak butuh, terang tersebut kita simpan rapat rapat sehingga orang lain tidak ada yang tahu. Kita sering kali merasa kuat dan tidak butuh terang tersebut. Padahal seharusnya kita harus berusaha untuk selalu memancarkan sinar tersebut. Dengan memancarkan sinar tersebut , lebih banyak orang yang bisa menikmati terang tersebut , Kita sering egois hanya mau menikmati sendiri terang tersebut dan tidak mau berbagi dengan orang lain.  Berusahalah menjalani hidup sehari hari dalam terang Tuhan supaya jalan kita tidak tersesat dan berbelok arah. Hal ini sudah menjadi keharusan bagi kita yang mengakui Tuhan sebagai sumber penerang. Mari kita selalu berusaha menempatkan Sang Terang melebihi segala galanya supaya kita dapat menyalurkan cahaya terang yang menggembirakan bagi orang disekitar kita.

Doa.

Allah Bapa , Sumber Cahaya Abadi, pancarkanlah cahaya-Mu kemana mana dan tuntunlah kami dari tempat pembuangan serta himpunlah kami berdasarkan cinta kasih.  Amin.

 

 

 

Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.