Kalender Liturgi Senin 15 Agt 2022
PF S. Tarsisius, Martir Ekaristi.
Pelindung putra-putri altar dan penerima komuni pertama.
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I
Yeh 24:15-24
Tuhan bersabda kepadaku, "Hai anak manusia, Aku hendak mengambil daripadamu dia yang sangat
kaucintai seperti yang kena tulah. Tetapi janganlah meratap ataupun menangis, dan
janganlah mengeluarkan air mata. Diam-diam saja mengeluh, jangan mengadakan
ratapan kematian. Lilitkanlah destarmu dan pakailah kasutmu. Jangan selubungi mukamu dan jangan makan roti
perkabungan." Pagi harinya aku berbicara kepada bangsa Israel, dan malam
harinya isteriku meninggal dunia. Keesoksan harinya aku melakukan seperti diperintahkan kepadaku. Maka bangsa itu
berkata kepadaku, "Tidakkah engkau
bersedia memberitahukan kepada kami, apa artinya ini
bagi kami, bahwa engkau berlaku demikian?" Lalu aku menjawab mereka,
"Sabda Tuhan sudah datang kepadaku, 'Katakanlah kepada kaum Israel,
beginilah sabda Tuhan Allah: Sungguh, Aku akan menajiskan tempat kudus-Ku, kekuasaanmu
yang kaubanggakan, kenikmatan bagi mata dan jiwamu .Anak-anakmu laki-laki dan
perempuan yang kalian tinggalkan akan mati rebah oleh pedang. Kalian akan melakukan seperti yang kulakukan. Mukamu
tidak akan kalian selubungi dan roti
perkabungan takkan kalian makan. Kepalamu akan berdestar dan kakimu akan
berkasut. Dan kalian tidak akan meratap atau pun menangis. Tetapi kalian akan
hancur lebur dalam hukumanmu, dan kalian
akan mengeluh, seorang kepada yang lain. Demikianlah Yehezkiel menjadi lambang
bagimu; tepat seperti yang dilakukannya,
begitulah yang akan kalian lakukan. Sesudah itu terjadi, kalian akan tahu,
bahwa Akulah Tuhan Allah'."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Ul 32:18-21
Engkau
telah melupakan Allah yang melahirkan dikau.
* Hai umat, engkau telah melupakan Gunung batu yang
memperanakkan dikau, engkau telah melupakan Allah yang melahirkan dikau. Tuhan melihat
hal itu, maka Ia menolak mereka, sebab Ia
sakit hati karena anak-anaknya lelaki dan perempuan.
*Tuhan bersabda, "Aku
hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan
mereka. Sebab mereka itu suatu angkatan
yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.
*Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang
bukan Allah, mereka menimbulkan sakit
hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu
Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang
bukan umat,
dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa
yang bebal."
Bait
Pengantar Injil Mat 5:3
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh
Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.
Bacaan
Injil Mat 19:16-22
Pada suatu hari ada seorang datang kepada
Yesus dan berkata, "Guru, perbuatan
baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?" Yesus
menjawab, "Apakah sebabnya engkau
bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik! Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah
segala perintah Allah." Kata orang
itu kepada Yesus, "Perintah yang mana?" Kata Yesus,
"Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan
saksi dusta, hormatilah ayah dan ibumu, dan
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu,
"Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang
masih kurang?" Lalu Yesus berkata,
"Jika engkau hendak sempurna, pergilah,
juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,
maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian
datanglah ke mari dan ikutilah Aku." Ketika
mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab hartanya
banyak.
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Pertanyaan pemuda kaya yang baik yang baru kita baca hari ini , ketika mendapat jawaban Yesus yang berkata kepadanya: “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutilah Aku."(ay 21) membuat sang pemuda menjadi pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. Kisah perjumpaan orang muda itu dengan Yesus berakhir dengan sedih. Padahal bukankah sesungguhnya setiap sabda-Nya adalah kabar sukacita atau Injil ? Tapi penginjil mencatat bahwa apa yang dialami pemuda itu terbalik dari hakikat atau inti kabar yang dibawa Tuhan. Tuhan membawa kabar gembira , tetapi orang muda itu menerima dan pulang dengan sedih. Kata kata Tuhan memang bisa menyedihkan, terutama jika Tuhan meminta sesuatu yang tidak kita inginkan. Kesedihan yang dialami orang muda itu datang karena hartanya melimpah, sementara Yesus menuntutnya untuk menjualnya demi orang miskin. Harta menjadi sebab dari kesedihannya karena orang muda itu ingin sekali hidup kekal dengan semua yang dia miliki. Kita semua memiliki banyak harta didunia ini. Orang miskin sekalipun punya harta milik yang ingin diabadikannya. Harta itu bermacam macam bentuknya, bisa berupa pendidikan , bisa uang, barang, investasi, harga diri, jabatan, dll. Kita harus menyadari bahwa semua itu dapatkan dari kemurahan Tuhan dan tidak ada yang abadi dari semua itu. Oleh karena itu, semua harta yang ada pada kita janganlah menjadi penyebab kesedihan karena dapat menghalangi dan menghambat kita untuk mencapai hidup yang kekal. Jadikanlah harta sebagai pendorong bagi kita untuk mencapai hidup abadi dengan semangat berbagi dan beramal bagi orang miskin. Karena kaya itu bukan soal berapa banyak yang kita miliki tapi seberapa banyak kita memberikan kebaikan. Yesus tidak pernah melihat seberapa banyak gelar, uang, harta dan kebanggaan kita. Tuhan melihat apakah kita memberikan hidup kita untuk menciptakan kebaikan dan sukacita semua orang dan dunia ini.
Butir
permenungan
Kisah Injil hari ini pun memberikan pesan yang kuat tentang tanda bagi orang yang berharap memperoleh kehidupan yang kekal. Bila kita berjumpa dengan orang yang menghargai dan menghormati hidup sesama, menjaga kesucian tubuh, menghargai hak milik sesama, berkata jujur dan rela berbagi dengan orang orang yang berkekurangan, maka orang ini sedang menjadi tanda yang mengajak kita untuk meraih hidup yang penuh sukacita dan bahagia.
Doa.
Allah Bapa
yang mahasempurna, kami bersyukur atas segala anugerah-Mu yang mengungkapkan
cinta kasih-Mu kepada kami. Kami mohon semoga kami semakin lama semakin
menyerupai Yesus Kristus yang telah memperagakan cinta kasih-Mu dan
membawa cahaya harapan bagi setiap orang di dunia ini. Amin.
Berbahagialah yang
hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus,
sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.
0 komentar:
Post a Comment