Kalender Liturgi Rabu 17 Agt 2022
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I
Sir 10:1-8
Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur.
Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya; seperti
pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak
terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan
para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang
serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah
terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah
pernah menaruh benci kepada sesamamu, apapun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan
dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah
salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat
kelaliman, kekerasan dan uang.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 101:1a.2ac.3a.6-7
Kamu
dipanggil untuk kemerdekaan, maka abdilah satu sama lain dalam cintakasih.
*Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan
hukum, aku hendak memperhatikan hidup
yang tidak bercela. Aku hendak hidup dalam ketulusan hati, tiada kutaruh
di depan mataku perkara dursila.
*Mataku tertuju kepada orang-orang yang
setiawan, supaya mereka diam bersama-sama
aku. Orang yang hidup dengan cara yang tak bercela, akan melayani
aku.
*Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku,
orang yang berbicara dusta tidak akan
tegak di depan mataku.
Bacaan II 1Ptr 2:13-17
Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia,
baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan mengganjar
orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu
membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka,
bukan seperti mereka yang menyalahgunakan
kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah
sebagai hamba Allah. Hormatilah semua
orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah
akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait
Pengantar Injil Mat 22:21
Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu
berikan kepada Kaisar,
dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan
kepada Allah.
Bacaan
Injil Mat 22:15-21
Sekali peristiwa orang-orang
Farisi berunding bagaimana mereka dapat
menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka
menyuruh murid-murid mereka bersama-sama para pendukung Herodes bertanya kepada Yesus, "Guru,
kami tahu, Engkau seorang yang jujur, dan
dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun
juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah
kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau
tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang
munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa
suatu dinar kepada Yesus. Yesus pun bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka,
"Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah
kepada kaisar
apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar,
dan kepada Allah
apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Ketika para pendiri negara kita menggagas sebuah
negara, yang mereka pikirkan adalah bagaimana negara Indonesia ini menjadi
rumah bersama bagi seluruh rakyat. Kondisi bangsa ini amat heterogen .
mempersatukan bangsa yang sangat besar dan luas dengan keaneka ragaman budaya,
suku, bahasa, golongan, dan agama serta kepercayaan, bukan suatu pekerjaan yang
mudah. Dalam sejarah pernah terjadi ketegangan , ketika kelompok atau golongan
tertentu ingin memaksakan ideologinya sebagai dasar negara. Namun kelompok ini
gagal karena ideologi itu tidak mampu memayungi seluruh rakyat. Para
pendiri negara kita mau belajar dari pengalaman sejarah itu dan memikirkan
sebuah ideologi yang bisa menjadi rumah bersama bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila dijadikan dasar negara. Kemampuan untuk memikirkan dan merumuskan
dasar negara Pancasila yang terbukti ampuh dapat mempersatukan seluruh rakyat
Indonesia yang amat heterogen , menjadi tanda bahwa para pendiri negara kita
adalah orang orang yang dikaruniai kebijaksanaan, Kitab Putra Sirakh menegaskan
bahwa “Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam
masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para
penguasa, demikian pula para pegawainya; seperti pemerintah
kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan
rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya” Hidup
bijaksana seperti ditegaskan oleh Putra Sirakh itu merupakan sebuah kemerdekaan
rohani. Yakni hidup yang lepas bebas, tidak terbelenggu oleh kepentingan
kepentingan diri atau golongannya. Orang yang telah mengalami kemerdekaan
rohani adalah orang yang hidupnya hanya demi kemuliaan Allah dan kesejahteraan
sesama. Dia tidak akan terbelenggu oleh tindakan kelaliman , kekerasan dan
uang. Karena hal hal itu hanya akan menghancurkan negara dan rakyat..
Butir
permenungan
Hari ini kita bersama memperingati kemerdekaan negara kita yang tercinta. Kita bersama ingin agar negara kita mampu mewujudkan cita cita nya menjadi negara yang adil, makmur dan sejahtera. Untuk itu seluruh rakyat dan terutama para pemimpinnya hendaknya sungguh memiliki kemerdekaan rohani itu. Hal ini telah ditegaskan oleh Santo Petrus “Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, .....” Semoga kemerdekaan rohani menjiwai kita semua.
Doa
Allah Bapa yang maha kuasa, Engkau telah
menganugerahkan kemerdekaan kepada nusa dan bangsa kami, Kami mohon lindungilah
tanah air kami, agar tetap bebas merdeka dan aman sentosa, sehingga seluruh
rakyat dengan tenang dan bebas mengabdi Engkau dan sesama, Amin,
Berikanlah kepada
Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada
Allah.
0 komentar:
Post a Comment