August 7, 2022

RENUNGAN HARIAN MINGGU 14 AGUSTUS 2022

Kalender Liturgi 14 Agt 2022

Minggu Hari Raya St Perawan Maria diangkat ke Surga

Warna Liturgi: Putih



Bacaan I
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu.  Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar,  berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu,  untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direngut dan dibawa lari  kepada Allah dan ke hadapan takhta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, "Sekarang telah tiba  keselamatan, kuasa  dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!"
Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan  Mzm 45:10c-12.16
Di sebelah kananmu berdiri permaisuri
  berpakaian emas dari Ofir.
*Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu,
lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
*Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.


Bacaan II  1Kor 15:20-26
Saudara-saudara,
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati,
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga
kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam,
demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya:
Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya  pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahannya,
yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa,
sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja
sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bacaan Injil  Luk 1:39-56
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana."  Lalu kata Maria, "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Kira-kira tiga bulan lamanya  Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan

Hari ini kita mendengar kisah mengenai kunjungan Maria kepada Elisabeth saudarinya, yang pada waktu itu tengah mengandung seorang anak laki laki , justru pada bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu  ( Lukas 1:36)  Peristiwa perjumpaan dua wanita , Maria dan Elisabet menjadi sangat istimewa sehingga dikatakan bahwa anak yang didalam rahim Elisabet melonjak kegirangan ketika mendengar salam yang diberikan Maria kepadanya dan dia pun penuh dengan Roh Kudus (ay  41)  Mengapa kunjungan Maria kepada Elisabet bisa menimbulkan kegembiraan? Apakah karena Elisabet merasa akan mendapat “rewang” (seorang yang akan membantu dia) selama masa kehamilannya? Mungkin, tetapi  kalau hanya itu alasannya, kegembiraan itu hanya menjadi milik Elisabet seorang. Padahal penulis Injil menulis bahwa anak yang dikandung Elisabet melonjak kegirangan. Lalu apa yang menyebabkan kegembiraan itu.   Jawabnya adalah Yesus. Ketika Maria menerima tawaran Malaikat Gabriel untuk turut serta dalam rencana dan karya keselamatan Allah, sejak saat itu, Maria telah membawa Yesus didalam rahimnya.Yesus yang sudah berada dalam diri Maria itulah yang kemudian menjadi alasan mengapa Elisabet dan anak yang berada dalam kandungannya melonjak kegirangan karena mendengar salam yang diberikan Maria. Akhirnya , kunjungan dan sapaan saja yang diberikan Maria kepada Elisabet dapat diartikan sebagai kunjungan dan sapaan Yesus  kepada umatnya dan itu terjadi sekali lagi oleh karena Maria yang membawa Yesus di dalam dirinya . Dan itulah yang membawa sukacita.  Santa Maria memberi contoh dan teladan kepada kita bagaimana kunjungan persaudaraan seharusnya dilakukan. Sudahkah kunjungan yang kita lakukan mengikut sertakan Allah didalamnya?  Ketika kunjungan persaudaraan itu disertai dan dijiwai oleh kasih Allah, kunjungan yang kita lakukan akan membawa sukacita , damai dan kegembiraan bagi yang kita kunjungi . Bukankah kita ingin agar kehadiran kita membawa sukacita bagi sesama? Kalau begitu, bawalah selalu Allah dalam kehidupan kita.

Butir permenungan

Hari ini kita merayakan sosok yang kita kagumi sejak kecil , yakni Bunda Maria  yang diangkat ke Surga . Perayaan ini menunjukkan hak istimewa yang diberikan kepada Bunda Maria, dimana yang masuk dalam kemuliaan Surga tak hanya jiwanya tetapi juga tubuhnya. Karena itu ia disebut Ratu Surga dan bumi. Bunda Maria juga merupakan Bunda Gereja da Ratu Para Rasul . Melalui perantaraannya ,Yesus menganugerahkan rahmat dan berkat.Nya kepada kita. Dengan diangkatnya Bunda Maria ke surga , maka ia bersatu dengan Yesus untuk menyertai peziarahan hidup kita melalui doa doanya. Dari dulu sampai sekarang keberadaan Bunda Mar.ia selalu menguatkan dan menginspirasi saya, Sungguh sosok yang luar biasa , terutama dalam hal iman dan ketaatan . juga keibuan, rendah hati, dan setia, Dalam hal ini dapat kita lihat saat  ia menerima kabar dari malaikat Gabriel, ia menerima tugas yang diberikan dan menjalankannya dengan sepenuh hati. Saat mengunjungi Elisabeth saudarinya pun demikian . Tanpa berfikir panjang dan mempertimbangkan kondisinya yang sedang hamil serta mengesampingkan egonya , ia pun bergegas berjalan menemui Ellisabeth . kepribadiannya itu menegur saya secara pribadi , dimana saya terkadang masih ada ego ketika ada tawaran tugas dan tidak langsung mengiakannya, Bunda terima kasih atas keberadanmu yang selalu menguatkan saya untuk selalu hidup berkenan kepada-Nya. Mari meneladani kepribadian Bunda Maria dan memohon doanya agar senantiasa hidup berkenan kepada-Nya

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk selalu  mengikut sertakan  Allah didalam kami melakukan kunjungan persaudaraan. Amin.

 

 

 

 

Bunda terima kasih atas keberadanmu yang selalu menguatkan saya untuk selalu hidup berkenan kepada-Nya. Mari meneladani kepribadian Bunda Maria dan memohon doanya agar senantiasa hidup berkenan kepada-Nya

 


0 komentar:

Post a Comment