Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

January 31, 2016

RENUNGAN HARI SENIN 1 FEBRUARI 2016

Bacaan Liturgi Senin 01 Februari 2016

Bacaan Pertama  2 Samuel 15:13-14.30;16:5-13a
Waktu itu Absalom, putera Daud memberontak. Maka datanglah seseorang kepada Daud, katanya, "Hati orang Israel telah condong kepada Absalom." Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem, "Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, jangan sampai kita tidak dapat luput dari tangan Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia tidak dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita serta memukul kota ini dengan mata pedang!" Maka Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, Ia mengenakan selubung kepala, dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia: masing-masing mengenakan selubung kepala, dan mereka mendaki sambil menangis. Ketika Raja Daud telah sampai ke Bahurim, 
keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. 
Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk. Daud dan semua pegawainya ia lempari dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya. Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk, "Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila! Tuhan telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, 
Tuhan telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sungguh, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah." 
Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja, "Mengapa bangkai anjing ini mengutuki Tuanku Raja? Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya." 
Tetapi kata raja, "Tak usahlah campur tangan, hai anak-anak Zeruya! Biarlah ia mengutuk!  Sebab apabila Tuhan bersabda kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?" Kata Daud pula kepada Abisai dan kepada semua pegawainya, "Sedangkan anak kandungku saja ingin mencabut nyawaku, apalagi si orang Benyamin ini! Biarkanlah dia, dan biarlah ia mengutuk, sebab Tuhan yang telah bersabda kepadanya demikian. Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan Tuhan membalasku dengan sesuatu yang baik sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini." Demikianlah Daud melanjutkan perjalanan bersama orang-orangnya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 3:2-3.4-5.6-7
Bangkitlah, ya Tuhan, selamatkanlah aku.
*Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; Banyak orang berkata tentang aku, "Baginya tidak ada pertolongan dari Allah." 
*Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. 
*Maka, Aku dapat membaringkan diri dan tertidur; dan kemudian bangun lagi, sebab Tuhan menopang aku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru. Bangktilah, ya Tuhan! Tolonglah aku, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil  Luk 7:16
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil  Mrk 5:1-20
Sekali peristiwa, sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang danau Galilea, 
di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepadanya seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan. Orang itu diam di sana dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekalipun! 
Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat 
untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit 
sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu. Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya. Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak, "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? 
Demi Allah, jangan siksa aku!" Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, 
"Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, "Siapa namamu?" Jawabnya "Namaku Legion, karena kami banyak." 
Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana, di lereng bukit, sekawanan babi sedang mencari makan. 
Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya, "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, dan biarkanlah kami memasukinya!" Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu! Mereka menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk; orang yang tadinya kerasukan legion itu, kini berpakaian dan sudah waras. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus 
supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Yesus. Tetapi Yesus tidak memperkenankannya. Yesus berkata kepada orang itu, "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu, 
dan ceriterakanlah bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Drama yang memilukan sering terjadi di banyak keluarga, kelihatannya suami – isteri itu bahagia, gemuk gemuk, kaya lagi, yang bapak tegap, sementara istrinya masih cantik dan menawan, tidak tahunya anak pertamanya kena narkoba, anak keduanya diburu polisi karena tindak kejahatan. Pasti hati suami isteri tersebut aslinya berduka dan runyam. Lain kali drama keluarga diwarnai oleh perebutan warisan diantara anak anaknya, atau rasa iri hati dan benci antar menantu. Urusan seragam pengiring temanten saja bisa memecah belah keluarga.
Bacaan pertama hari ini menyampaikan drama menyedihkan dalam keluarga Daud. Daud, seorang raja besar, pilihan Tuhan, yang menurut janji Allah tahtanya akan selama lamanya, nyatanya  kini harus mengungsi ke Bukit Zaitun, sambil menangis dan kaki yang tanpa kasut. Mengapa? Karena anak Daud sendiri yaitu Absalom telah memberontak dan ingin menjadi raja, Nasib malang belum berhenti pada Daud, sebab saat diperjalanan pengungsiannya Daud dikutuki oleh Simei bin Gera dari keturunan Raja Saul. Yang dapat kita renungkan ialah betapa Daud tidak terpancing untuk menjadi marah dan dendam, baik kepada Absalom ataupun Simei bin Gera. Segala penderitaan yang terjadi ingin ia tanggung dengan penuh kesadaran dan malah ia persembahkan kepada Tuhan. Daud bahkan berkata: “ Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini, dan Tuhan membalasku dengan sesuatu yang baik sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.”

Butir permenungan.
Sikap Daud ini sebaiknya diteladani, kita sering mengalami penderitaan atau musibah. Reaksi spontan kita biasanya menyalahkan atau bahkan mengutuki orang orang yang menyebabkan kesengsaraan kita itu. Marilah, kita tidak begitu lagi, Marilah kita justru mendoakan orang orang yang barangkali telah mencelakai kita itu. 
Dari fihak kita , marilah kita persembahkan segala penderitaan kita itu. Biarlah itu  menjadi silih untuk dosa dosa kita kepada sesama kita , termasuk segala hal yang kita buat dan barangkali telah mengecewakan mereka.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami untuk selalu mendoakan orang orang yang membenci dan barangkali telah mencelakai kami. Amin.

January 30, 2016

RENUNGAN HARI MINGGU 31 JANUARI 2016

Bacaan Liturgi Minggu 31 Januari 2016
PW S. Yohanes Bosko, Imam

Bacaan Pertama  Yer 1:4-5.17-19
Pada masa Raja Yosia turunlah firman Tuhan kepadaku, Yeremia, sebagai berikut: 
"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau. Dan sebelum engkau dilahirkan, Aku telah menguduskan engkau; Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Maka, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka, segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17
Mulutku akan menceritakan keselamatan yang datang dari-Mu, ya Tuhan.
*Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku! 
*Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik. *Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, 
Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku. 
*Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bacaan Kedua  1Kor 12:31-13:13
Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. 
Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. 
Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia 
serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, 
sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, murah hati dan tidak cemburu. Kasih itu tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih itu tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi atas kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, 
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna itu. 
Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang kita melihat gambaran samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. 
Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, sebagaimana aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan dan kasih; dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Lukas  4:18
Tuhan telah mengutus Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.

Bacaan Injil  Lukas  4:21-30
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak di rumah ibadat di kota asalnya, kata-Nya, "Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci pada waktu kamu mendengarnya." 
Mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya. Lalu mereka berkata, "Bukankah Dia ini anak Yusuf?" Maka berkatalah Yesus kepada mereka, 
"Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri! Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!" Yesus berkata lagi, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka bangkit, lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Di dalam diri manusia ada kecenderungan untuk mempertahankan sesuatu yang mereka anggap berharga. Yang dimaksud “sesuatu“ disini bisa berupa harta milik, pangkat, kedudukan, kehormatan, Bisa jadi, yang dianggap berharga adalah seseorang yang dicintai atau dibanggakan. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang dihargai bisa membuat manusia merasa kehilangan bagian dari dirinya. Itulah yang dinamai kelekatan.
Hal yang sama terjadi ketika Tuhan Yesus dipandang dengan penuh kekaguman oleh para tetangganya, ketika Dia menyampaikan pengajaran yang amat memikat. Mereka ingin memiliki Tuhan Yesus bagi mereka sendiri. Namun , Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia datang juga untuk bangsa bangsa lain. Serentak yang menjadi pendengar Dia waktu itu sangat marah. Aneh bagi mereka bahwa bahwa Tuhan Yesus yang dilahirkan dari kalangan mereka ternyata berkarya juga bagi bangsa lain. Rasa ingin memiliki Tuhan Yesus secara eksklusif membuat mereka tidak peka lagi pada kebutuhan orang atau bangsa lain. Bagi mereka , Tuhan Yesus bisa mereka banggakan sebagai penambah gengsi. Perasaan kecewa pada misi Tuhan Yesus yang  ditujukan untuk semua bangsa membuat mereka bertindak naif. Tuhan Yesus mereka halau keluar kota untuk dilemparkan ke jurang. Aneh memang, sikap mereka seperti sikap orang yang marah karena kasihnya tidak terbalas. Padahal yang mereka lakukan bukanlah sikap kasih. Mereka memperlakukan Tuhan Yesus sebagai alat untuk menaikkan gengsi atau harga diri. Ketika alat itu tidak mau diajak kompromi, lebih baik dilempar saja. Tuhan Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa kasih pada hakekatnya menyelamatkan, dan keselamatan hendaknya ditawarkan kepada semua saja yang membutuhkan tanpa pandang bulu.

Renungan.
Hari ini Tuhan Yesus mengajar kita untuk tidak iri jika keselamatan juga ditawarkan kepada bangsa lain, orang lain, bahkan orang orang yang mungkin tidak dari golongan kita. Jika kita mengakui dengan iman bahwa Tuhan Yesus adalah penyelamat dunia, kita hendaknya sadar bahwa dunia itu jauh lebih lebar daripada dari pada kelompok kita, gereja kita, atau bangsa kita.

Doa.
Ya Tuhan yang maha kasih, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini, semoga kami melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat. Amin.


January 29, 2016

RENUNGAN HARI SABTU 30 JANUARI 2016

Bacaan Liturgi Sabtu 30 Januari 2016

Bacaan Pertama 2 Samuel 12:1-7a.10-17
Pada waktu itu Daud melakukan yang jahat di hadapan Allah: ia mengambil isteri Uria menjadi isterinya; maka Tuhan mengutus Natan kepada Daud. Natan datang kepada Daud dan berkata kepadanya, "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin. Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi; si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar bersama dengan anak-anak si miskin, makan dari suapannya, minum dari cawannya, dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya. 
Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing domba atau lembunya untuk dimasak bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Maka ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu." 
Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan, 
"Demi Tuhan yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. Anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena orang yang melakukan hal itu tidak kenal belas kasihan." Kemudian berkatalah Natan kepada Daud, "Engkaulah orang itu!  Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu." Beginilah sabda Tuhan: Malapetaka yang datang dari kaum keluargamu sendiri akan Kutimpakan ke atasmu. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu 
dan memberikannya kepada orang lain; dan orang itu akan tidur dengan isterimu di siang hari. Engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan." 
Lalu berkatalah Daud kepada Natan, "Aku sudah berdosa kepada Tuhan." Dan Natan berkata kepada Daud, "Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun demikian, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati, 
karena dengan perbuatan itu Engkau sangat menista Tuhan." 
Kemudian pergilah Natan, pulang ke rumahnya. Tuhan mencelakakan anak 
yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit. Lalu Daud memohon kepada Allah bagi anak itu; ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah. Maka datanglah para tua-tua yang di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi Daud tidak mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 51:12-13.14-15.16-17
Ciptakanlah hati murni dalam diriku, ya Allah.
*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! 
*Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah  roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, 
supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. 
*Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah penyelamatku, maka lidahku akan memasyurkan keadilan-Mu! Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!

Bait Pengantar Injil  Yohanes 3:16
Demikian besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal. Setiap orang yang percaya kepada-Nya memiliki hidup abadi.

Bacaan Injil  Mrk 4:35-41
Pada suatu hari, ketika hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, 
"Marilah kita bertolak ke seberang." Mereka meninggalkan orang banyak yang ada di sana lalu bertolak, dan membawa Yesus dalam perahu itu di mana Ia telah duduk; dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid membangunkan Yesus dan berkata kepada-Nya, "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Yesus pun bangun, menghardik angin itu 
dan berkata kepada danau, "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau pun menjadi teduh sekali. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, "Siapa gerangan orang ini? Angin dan danau pun taat kepada-Nya?" 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Siapakah yang dangkal imannya? Orang yang menyalahkan Tuhan dikala susah. Alkisah sebuah kapal berlayar mengarungi samudra nan luas. Ditengah penjelajahan itu, mengamuklah badai lalu menghantam badan kapal sehingga terombang ambing dan kehilangan keseimbangan. Sang Kapten beserta awak kapal bahu membahu untuk mempertahankan agar kapal tidak sampai karam. Ironisnya dalam situasi yang menegangkan tersebut, seorang penumpang malah panik, mengumpat,serta mempersalahkan kapten dan awak kapal..
Sejenak mari kita melihat para murid yang kalut dan menjerit ketakutan ketika taufan menghantam sehingga air mulai penuh dalam perahu mereka. Sungguh , situasi yang mencekam. Namun adakah diantara mereka yang berusaha mempertahankan supaya perahu tetap terapung dengan membuang air dari dalam perahu? (Mrk 4:38)
Memang Tuhan Yesus lah yang mengajak mereka untuk bertolak ke seberang (ay.35)  Inilah jalan kemuridan yakni masuk ke kedalaman iman, bukan hanya berhenti di daratan.
Ujian dan pencobaan adalah tolok ukur kedalaman iman seorang murid Tuhan Yesus. Bahkan ketika iman seorang murid dihayati makin serius dan mendalam, Tuhan malah seolah tidur. Namun  kita harus jujur dan percaya bahwa Tuhan selalu ada. Ia mengamati dan menjaga kita. Ia akan memberikan pertolongan pada saat kita sungguh membutuhkannya. Apabila Tuhan terasa jauh, ingatlah bahwa Tuhan ingin agar iman kita itu dewasa, bukan tiap saat kita harus di papah dan dituntun. Jika kita mengalami kesulitan , sikap tegar dan kerja keras untuk mengatasi kesukaran adalah langkah paling bijak, bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa (Roma 12:12). Sebaliknya kebiasaan mengeluh dan menyalahkan Tuhan adalah sikap paling lemah.

Butir permenungan.
Bagi kita membiarkan kesalahan dan  dosa dapat menjadi badai yang menggoncang dan menghempas keadaan jiwa kita. Sebagai manusia yang memiliki martabat luhur dihadapan Allah, kita pun akan tetap mendapat tempat dihati Allah asalkan kita terbuka terhadap teguran-Nya. Tidak hanya sampai disitu, sikap yang tegas terhadap diri sendiri untuk berubah kearah hidup yang lebih baik sangatlah diperlukan. Selama kita percaya dan mendekati Tuhan Yesus secara terus menerus dan memohon kepada-Nya, Ia akan meredakan segalanya. Dengan demikian kita dapat menikmati  ketenangan  yang mendalam dalam batin kita. Dalam ketenangan bersama Tuhan Yesus Kristus itulah kita dapat melanjutkan perjalanan dan memandang dengan jernih arah tujuan utama hidup kita.

Doa.

Ya Tuhan, berilah kami ketenangan batin sehingga kami bersama-Mu dapat menikmati hidup kami  sesuai kehendak-Mu. Amin.

January 28, 2016

RENUNGAN HARI JUMAT 29 JANUARI 2016

Bacaan Liturgi  Jumat  29 Januari 2016

Bacaan Pertama  2 Sam 11:1-4a.5-10a.13-17
Pada pergantian tahun, raja-raja biasanya maju berperang. Pada waktu itu Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bangsa Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, ia berjalan-jalan di atas sotoh istana, Maka tampaklah kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; wanita itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata, "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu." Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Wanita itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Kemudian pulanglah wanita itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah wanita itu, dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud: "Aku mengandung." Lalu Daud mengirim utusan kepada Yoab mengatakan "Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku." Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud. Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang. Kemudian berkatalah Daud kepada Uria, 
"Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu." Ketika Uria keluar dari istana, 
maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja. Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama hamba-hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya. Maka diberitahukan kepada Daud, demikian: "Uria tidak pergi ke rumahnya." Keesokan harinya Daud memanggil Uria untuk makan dan minum dengannya, dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring di tempat tidurnya, bersama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya. Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria. Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati." Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang 
dan berperang melawan Yoab, gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 51:3-4.5-6a.6bc-7.10-11
Kasihanilah kami, ya Tuhan, karena kami orang berdosa.
*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, 
dan tahirkanlah aku dari dosaku! 
*Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. 
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan. 
*Maka, Engkau adil bila menghukum aku, dan tepatlah penghukuman-Mu. Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. 
*Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bangkit menari-nari! Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!

Bait Pengantar Injil  Matatius 11:25
Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Bacaan Injil  Markus 4:26-34
Pada suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah hal Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, 
mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. 
Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya." 
Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka  sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Tahun ini adalah Tahun Kerahiman. Dengan perayaan ini, Tuhan ingin agar kita mengalami bahwa belas kasih-Nya jauh lebih besar daripad segala dosa kita. Karena itu, Tuhan mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan penuh kepercayaan, menerima belas kasih-Nya dengan membagikannya kepada sesama. Pesan ini dikenal dengan istilah “ ABC Kerahiman”
Pertama, Ask for His mercy (Mohon belas kasih Allah), Allah menghendaki kita datang kepada-Nya dalam doa terus menerus, menyesali dosa dosa kita dan mohon kepada-Nya untuk mencurahkan belas kasih-Nya. Dalam kenyataan, sering ada orang yang putus asa dalam berdoa, karena merasa bahwa Tuhan tidak mendengarkan dan mengabulkan permohonannya. Dalam Injil hari ini (Markus 4:26-34) , Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa sebagaimana benih diladang berkembang melalui satu proses panjang sampai saat panen tiba, demikian juga halnya dengan Kerajaan Allah atau iman akan Allah. Allah senantiasa mengabulkan doa kita, walaupun dengan cara dan saat yang berbeda sesuai dengan  permohonan kita.
Kedua , Be merciful (Berbelas kasih kepada sesama), Allah menghendaki agar kita menerima belas kasih-Nya dan mengajak kita untuk memperluas kasih serta pengampunan kepada sesama, seperti yang telah dilakukan-Nya kepada kita. Melalui wejangan hari ini, Tuhan Yesus pun menegaskan bahwa Kerajaan Allah berkembang dalam dunia nyata, tempat kita ada dan mengais hidup, dalam relasi yang kita jalin dengan orang lain , dan dalam tugas tugas harian kita , Karena itu, belas kasih Allah yang kita peroleh, dapat kita salurkan pada sesama.
Ketiga, Completely trust (Percaya penuh pada Allah). Rahmat yang kita peroleh, tergantung  pada besarnya kepercayaan kita. Makin kita percaya kepada-Nya.makin berlimpah rahmat yang kita terima. Namun , iman itu butuh “proses” : dirawat, dibersihkan dan diperbaharui. Seperti benih yang membutuhkan tanah yang subur dan perawatan yang cukup untuk bertumbuh, iman kita pun membutuhkan tempat yang layak  dalam hati kita.

Butir permenungan.
Iman kita membutuhkan tempat yang layak dalam hati kita, Bagaimana tempat yang layak? Ciptakan ladang hati yang bersih, maka rahmat belas kasih Allah akan bertumbuh subur dalam hidup kita, benih iman kita pun berbuah dalam kehidupan, sehingga semua orang dapat merasakan bahwa Allah sungguh maharahim.

Doa.
Ya Tuhan yang maharahim, berilah kami kesabaran  dan tanpa kenal lelah menabur

benih dengan tidak berpikir panjang tentang hasilnya. Amin.

January 27, 2016

RENUNGAN HARI KAMIS 28 JANUARI 2016

Bacaan Liturgi Kamis  28 Januari 2016
PW S. Tomas dari Aquino, Imam dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  2Sam 7:18-19.24-29
Pada waktu itu Nabi Natan menyampaikan sabda Allah kepada Daud. Sesudah mendengar seluruh sabda itu, masuklah Raja Daud ke dalam, kemudian duduk di hadapan Tuhan sambil berkata, "Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini? Ini pun masih kurang di mata-Mu, ya Tuhan Allah! Sebab itu Engkau telah bersabda juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang! Engkau telah mengokohkan Israel 
menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya, dan Engkau, ya Tuhan, menjadi Allah mereka. Dan sekarang, ya Tuhan Allah, tetaplah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hamba-Mu ini dan mengenai keluargaku, dan lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu. Maka nama-Mu akan menjadi besar untuk selama-lamanya, sehingga orang berkata: Tuhan semesta alam ialah Allah atas Israel! 
Maka keluarga hamba-Mu Daud akan tetap kokoh di hadapan-Mu. Tuhan semesta alam, Allah Israel, Engkau telah menyatakan kepada hamba-Mu ini, demikian: 
Aku akan membangun keturunan bagimu. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah memberanikan diri untuk memanjatkan doa ini kepada-Mu. Oleh sebab itu, ya Tuhan Allah, Engkaulah Allah dan segala firman-Mu adalah kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu. Kiranya Engkau sekarang 
berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab, ya Tuhan Allah, Engkau sendirilah yang bersabda, 
dan oleh karena berkat-Mu keluarga hamba diberkati untuk selama-lamanya." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 132:1-2.3-5.11.12.13-14
Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya  takhta Daud, bapa leluhur-Nya.
*Ingatlah, ya Tuhan, akan Daud dan akan segala penderitaannya. Ingatlah bagaimana ia telah bersumpah kepada Tuhan, dan telah bernazar kepada Yang Mahakuat dari Yakub: 
*Sungguh, aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, dan tidak akan berbaring di ranjang petiduranku; aku tidak akan membiarkan mataku tertidur 
atau membiarkan kelopak mataku terlelap; sampai aku mendapat tempat bagi Tuhan, kediaman bagi Yang Mahakuat dari Yakub. 
*Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya: 
"Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu; jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk di atas takhtamu." 
*Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya: 
"Inilah tempat peristirahatan-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya."

Bait Pengantar Injil  Mzm 119:105
Sabda-Mu itu pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.

Bacaan Injil  Markus  4:21-25
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi 
yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Lalu Ia berkata lagi, "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi!  Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai,  apa pun juga yang ada padanya akan diambil." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang pelita. Kendati kecil mungil, pelita dapat me nerangi tempat yang luas. Pelita kehidupan dan kebiasaan baik yang ditaburkan dalam diri anak-anak didalam keluarga tentu juga akan mengalami pertumbuhan. Daya tumbuh yang ada dalam diri anak anak juga sangat mengagumkan. Oleh tuntunan ibu dan ayah, juga kakak serta anggota keluarga lainnya, seorang anak akan tumbuh dewasa dan mengalami perkembangan yang nyata juga. Bahkan orang  tua merasa sangat terganggu manakala buah hatinya yang sewajarnya sudah bisa omong atau sudah bisa jalan, namun ternyata terhambat , padahal seluruh keluarga sudah mencurahkan kasih dan perhatian. Hal hal seperti itu tentu mengganggu untuk proses hidup berikutnya. Mengagumi daya tumbuh yang ada dalam hidup dan menyaksikan daya tumbuh yang dialami orang muda sungguh sangat mengagumkan. Bagaimana bisa dihayati ketakjuban ini?
Daya tumbuh dan nyala pelita yang ada dalam diri anak anak balita yang sering diajak pergi ke gereja mingguan oleh orang tua ternyata diwarnai juga oleh salam sapa imam pemimpin perayaan. Kesaksian dari beberapa keluarga , anaknya merasa senang dan bangga manakala dalam sapaan sapaan imam menyebut anak anak secara khusus.Misalnya sapaan :” Ibu, bapak, suster, bruder, saudara saudari, teman teman muda, dan anak anak yang terkasih.” Sapaan khusus seperti itu ternyata  memberi nuansa rindu dan merasa tersapa dalam diri anak anak, sehingga setiap minggu mengajak orang tua pergi ke gereja dengan penuh keceriaan maju untuk menerima berkat di dahi dari imam yang dirindukannya. Sangat mengagumkan daya tumbuh yang ditanamkan Tuhan dalam diri anak anak , dari sapaan sederhana, membuat anak anak igin pergi ke gereja dan mengikuti misa. Inilah pelita kebaikan yang dinyalakan dan menggerakkan daya hidup anak anak.

Butir permenungan.
Sebagai orang beriman, sungguh baik jika kita kemudian membagikan pengalaman akan rahmat Tuhan yang begitu besar kepada orang lain. Kata Tuhan Yesus :” Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan dibawah gantang atau dibawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian” (Markus 3:21)

Doa.

Ya Tuhan yang maha baik, berilah kami kesadaran untuk selalu berbagi pengalaman iman kepada sesama sesuai dengan kehendak-Mu . Amin.  

January 26, 2016

RENUNGAN HARI RABU 27 JANUARI 2016

Bacaan Liturgi Rabu 27 Januari 2016
PF S. Angela Merici, Perawan

Bacaan Pertama  2Sam 7:4-17
Waktu itu Raja Daud ingin mendirikan rumah bagi Tuhan. Maka datanglah sabda Tuhan kepada Natan, demikian: "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: 
Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku? Tidak pernah Aku diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman. Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku, 
Aku bersabda:  Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras? 
Oleh sebab itu, katakanlah begini kepada hamba-Ku Daud: Beginilah sabda Tuhan semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba!  Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel. 
Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan segala musuhmu dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya,  sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan atau pun ditindas  oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: 
Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap 
dan engkau telah mendapat perhentian bersama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.  Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya  untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi Putra-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya,  seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.  Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 89:4-5.27-28.29-30
Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.
*Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun." 
*Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi yang tertinggi di antara raja-raja bumi. 
*Untuk selama-lamanya  Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.

Bacaan Injil  Markus  4:1-20
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka:  "Dengarlah! Ada seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.  Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. 
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati,  sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." 
Dan Yesus bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"  Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap,  sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti,  biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."  Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini?  Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda.  Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan,  ialah mereka yang mendengar sabda, 
lalu datanglah Iblis dan mengambil sabda  yang baru ditaburkan di dalam mereka. 
Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu  dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Ternyata tidak semua benih Sabda Tuhan yang ditaburkan dalam hati manusia itu tumbuh dan berbuah. Alasnnya manusia tidak sungguh sungguh membuka hati, mendengarkan dan melaksanakan Sabda Tuhan itu.
Ada yang hanya sekedar mendengar Sabda Tuhan tetapi tidak merenungkan dan  melaksanakannya. Ada yang mendengarkan Sabda Tuhan dan merenungkannya tetapi tidak menghidupi dan melaksanakannya. Ada yang mendengarkan Sabda Tuhan merenungkan dan berusaha melaksanakannya namun hatinya dipenuhi dengan iri hati, kebencian, keserakahan, kesombongan, kemabukan, percabulan dan sebagainya, sehingga Sabda Tuhan  tidak bisa bertumbuh, berkembang dan berbuah melimpah. Tetapi ada juga yang mendengarkan Sabda Tuhan, merenungkannya dengan sungguh sungguh dan setia sehingga menghasilkan buah buah kebaikan yang berlimpah. Kuncinya mau mempraktekkan lima M, apa itu?

Pertama,  Menerima Sabda Tuhan  (bdk. Yak 1:21) Dengan menerima dan membuka diri terhadap Sabda Tuhan ,  orang dapat dengan mudah dibentuk oleh Tuhan.
Kedua, Meneliti Sabda Tuhan (bdk. Yak 1:25). Maksudnya, kita membaca Sabda Tuhan dan merenungkannya dengan teliti dan serius  sampai kita menemukan kedalamannya. Seperti sebuah akar pohon yang terus merambat kebawah tanah sampai menemukan sumber air.
Ketiga, Melakukan Sabda Tuhan (bdk. Yak 1:25) Untuk berakar dan bertumbuh dalam iman, maka melakukan Sabda Tuhan adalah syarat utama,  Banyak orang hanya membaca Sabda Tuhan tetapi tidak melakukannya sehingga mereka tidak mengalami perubahan dalam hidupnya. Lakukan Sabda Tuhan terus  menerus sampai menjadi kebiasaan.
Keempat, Membuang segala semak berduri dan batu batu kelemahan, Kemudian kita memupuknya  dan menyirami Sabda Tuhan secara teratur melalui perayaan Ekaristi, pembacaan Kitab Suci, renungan, doa,  meditasi setiap hari.
Kelima, Membagikan Sabda Tuhan (bdk. Yak 1:26). Kita akan makin berakar didalam Sabda Tuhan kalau apa yang kita alami, kita bagikan sebagai berkat bagi sesama disekitar kita.

Butir permenungan,
Marilah kita berusaha melakukan 5M ini dengan setia setiap hari, maka anda akan mengalami perubahan dalam hidup anda. Anda akan menyaksikan kebenaran, kekuatan, dan buah buah Sabda Tuhan yang melimpah.

Doa.

Ya Bapa yang mahabaik, berilah kesadaran umat-Mu untuk menerima (membaca / mendengarkan), merenungkan, melaksanakan  dan membagikan Sabda-Mu agar Sabda-Mu berbuah yang melimpah bagi kami umat-Mu. Amin.