Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

February 27, 2019

RENUNGAN HARIAN ( SENIN 11 MARET 2019 )


Bacaan Liturgi Senin 11 Maret 2019

Bacaan Pertama  Im 19:1-2.11-18
Tuhan berfirman kepada Musa,  "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel  dan katakan kepada mereka:  Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus.  Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong 
dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya.  Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan.  Janganlah engkau memeras sesamamu manusia  dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.  Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar,  dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.  Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah  di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam  hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan.  Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu,  dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.  Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu,  melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri;   Akulah Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 19:8.9.10.15
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
*Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
*Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, 
membuat mata ceria.
*Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
*Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku 
dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.

Bait Pengantar Injil  2Kor 6:2b
Waktu ini adalah waktu perkenanan,  hari ini adalah hari penyelamatan!

Bacaan Injil  Mat 25:31-46
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,  "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan  dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.  Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang daripada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya   dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: 
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.  Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan;   ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum;   ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian;  ketika Aku sakit, kamu melawat Aku;   ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.  Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya:
Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar   dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?  Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?  Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?  Maka Raja itu akan menjawab mereka:
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, 
kamu telah melakukannya untuk Aku.  Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya:  Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan;  ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?  Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan  untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.  Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal,  tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.                 
Gambaran tentang orang suci di benak banyak orang umumnya ialah orang yang serba tenang, lembut, banyak doa dan wajahnya bercahaya karena kesuciannya, Sangat biasa terlontar dari mulut umat :” beliau itu orang suci” untuk pastor, suster,bruder atau bapak – ibu yang rajin berdoa, apalagi ber-adorasi, setiap harinya. Tentu itu gambaran yang tidak salah juga.  Suci atau kudus ternyata bukan sekadar menyangkut hidup rohani yang diwarnai ketekunan doa yang luar biasa. Kuat berdoa tentu saja salah satu hal amat pokok dalam kekudusan atau kesucian orang. Namun dari bacaan hari ini , kekudusan ternyata bukan hanya menyangkut hal kultis atau upacara liturgis atau doa saja, Bacaan pertama hari ini dimulai dengan Sabda Tuhan :” Kuduslah kamu, sebab Aku,  Tuhan Allahmu, kudus.” Apa artinya  ”Kuduslah kamu” ? Perintah Tuhan selanjutnya menjelaskan hal itu ;” Janganlah kamu mencuri, ..berbohong ... memeras sesamamu...”  dst.  Begitu pula, orang yang masuk ke dalam Kerajaan Surga ialah mereka yang selama hidupnya menolong dan berbuat baik kepada  sesamanya yang hina dan menderita,  Itulah orang orang suci yang bukan hanya kuat dan mendalam hidup doa atau ibadatnya, tetapi juga menonjol dalam perbuatan kasih dan kebaikan.

Butir  permenungan.
Masa Pra Paskah yang telah kita mulai ini mengajak kita untuk menambah, memperdalam dan memperbanyak jam doa, jam matiraga dan sekaligus jam pelayanan kasih kepada sesama khususnya lagi bagi sesama yang hina dan menderita,  Kuat berdoa karena kita menyadari segala hanya mungkin karena Allah dan dari Allah. Kuat matiraga karena kita belajar bahwa hidup kita tidak tergantung pada hal hal duniawi atau  badani, melainkan hanya kepada Allah. Kuat dalam pelayanan kasih khususnya kepada yang hina dan menderita karena kita diminta Tuhan menyalurkan cinta-Nya kepada umat-Nya, sebagaimana kita sendiri telah menerima kelimpahan kasih yang tak berkesudahan dari Allah.

Doa.
Ya Tuhan yang maha bijaksana, ajarilah kami untuk semakin melayani kepada  sesama kami terutama yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir.  Amin.

Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku   yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

RENUNGAN HARIAN ( MINGGU !0 MARET 2019 )


Bacaan Liturgi Minggu 10 Maret 2019

Bacaan Pertama  UL 26:4-10
Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan, katanya,   "Imam harus menerima bakul dari tanganmu, 
dan meletakkannya di depan mezbah Tuhan, Allahmu. Kemudian engkau harus menyatakan di hadapan Tuhan, Allahmu, begini:  Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja, dan tinggal di sana sebagai orang asing. Tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan banyak jumlahnya. Ketika orang Mesir menganiaya dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang berat, maka kami berseru kepada Tuhan, Allah nenek moyang kami, lalu Tuhan mendengarkan suara kami; Ia memperhatikan kesengsaraan, kesukaran,  dan penindasan terhadap kami. Lalu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar  dan dengan tanda serta mujizat-mujizat Tuhan membawa kami keluar dari Mesir; Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. 
Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya Tuhan." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 91:1-2.10-11.12-13.14-15
Dampingilah aku, ya Tuhan, di dalam kesesakan.
*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, 
"Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, 
Allah yang kupercayai." 
*Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya 
untuk menjaga engkau di segala jalanmu. 
*Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, 
anak singa dan ular naga akan kauinjak. 

*Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, 
Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya.

Bacaan Kedua  Rom 10:8-13
Saudara-saudara, Inilah yang dikatakan Kitab Suci, "Firman itu dekat padamu, yakni di dalam mulut dan di dalam hatimu!" Itulah firman iman yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, 
bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, 
dan dengan mulutnya orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata,   "Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan."   Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, 
dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, ia akan diselamatkan. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:4b
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Bacaan Injil  Luk 4:1-13
Sekali peristiwa, Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dan dicobai Iblis. Selama di situ Yesus tidak makan apa-apa, dan sesudah waktu itu Ia lapar. 
Lalu berkatalah Iblis kepada Yesus, "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." Jawab Yesus kepadanya, "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." Kemudian Iblis membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi, dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada Yesus semua kerajaan dunia. Kata Iblis kepada-Nya,  "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Maka, kalau Engkau menyembah aku, 
seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." Tetapi Yesus berkata kepadanya, "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, 
dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"  Kemudian Iblis membawa Yesus ke Yerusalem, dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya,   "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Allah akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus menjawabnya, kata-Nya, "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Sesudah mengakhiri semua pencobaan itu, Iblis mundur dari Yesus, dan menunggu waktu yang baik. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Apa yang  membuat seorang pemuda mengunjungi pacarnya  dipucuk Gunung Merapi hanya dengan naik sepeda ditengah derasnya hujan dan badai? Karena keyakinan akan cintanya. Apa yang membuat seorang ibu rela bekerja kasar sebagai kuli pembawa batu dipekerjaan pembuatan jalan, padahal ia seorang perempuan? Ya, karena keyakinan akan cintanya kepada anak dan keluarganya.  Apa yang membuat seorang mahasiswa belajar dinegeri yang jauh , meninggalkan ayah ibunya yang sudah sakit sakitan? Ya, karena keyakinan akan cita citanya untuk meraih masa depan yang gemilang. Singkatnya, betapa pentingnya keyakinan akan  mau melakukan segalanya.
Bacaan pertama dan kedua hari ini menyampaikan kepada kita keyakian iman, itulah pengakuan iman. Kitab Ulangan menyatakan pengakuan iman Perjanjian Lama, yang intinya, hanya karena Tuhan Allah sajalah kami yang tadinya kelompok kecil, dari seorang Bapa yang tidak mempunyai tanah, akhirnya menjadi bangsa besar dengan tanah terjanji  yang berlimpah susu dan madunya. Bacaan kedua juga menyatakan pengakuan iman Kristen akan Tuhan Yesus Kristus yang menganugerahkan  keselamatan dan persaudaraan diantara kita semua. Pengakuan iman ini mengalir pada sumber yang sama anugerah iman dari Tuhan Allah sendiri.
Pada bacaan Injil, Tuhan Yesus Kristus mengalahkan pencobaan dan ini sekaligus pewartaan bahwa Tuhan sebenarnya telah mengalahkan segala pencobaan dan kesulitan yang sekarang masih selalu kita hadapi,

Butir permenungan.
Yang pokok , kita menyertakan Yesus dalam perjuangan hidup sehari hari. Sayangnya, pengakuan iman kita kepada Yesus Kristus yang telah mengalahkan segala macam pencobaan  sering kurang bergema dalam hidup kita. iya kan? Coba saja, ketika kita mengalami masalah, kita malah lari ke”orang pandai”, kita lari ke penghiburan yang kurang sehat. Kita sering lupa untuk lari pertama tama kepada Tuhan Yesus, kepada Tuhan yang hadir dalam Ekaristi di tabernakel atau di kapel Adorasi.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, bimbinglah dan tuntunlah umat-Mu untuk selalu datang kepada-Mu bila sedang mengalami senang maupun susah. Amin.

Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.



RENUNGAN HARIAN ( JUMAT 8 MARET 2019 )


Bacaan Liturgi Jumat 8 Maret 2019
PF S. Yohanes a Deo, Biarawan

Bacaan Pertama  Yes 58:1-9a
Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan!  Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!  Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku yang benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya,  "Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga? Kami merendahkan diri,  mengapa Engkau tidak mengindahkannya juga?"   Camkanlah!Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi  serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. 
Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.  Inikah puasa yang Kukehendaki: mengadakan hari merendahkan diri?  menundukkan kepala seperti gelagah? dan membentangkan kain karung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan?
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah:  Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk;  membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar  dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan  diri terhadap saudaramu sendiri!  Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera.  Kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu.  Pada waktu itulah  engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 51:3-4.5-6a.18-19
Hati yang remuk redam  tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku   Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
*Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku  Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,  yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
*Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan;  kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur.  Hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil  Am 5:14
Carilah yang baik dan jangan yang jahat,  supaya kamu hidup,
dan Allah akan menyertai kamu.

Bacaan Injil  Mat 9:14-15
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata,  "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"  Jawab Yesus kepada mereka,   "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita  selama mempelai itu bersama mereka? 
Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Setiap agama memiliki tradisi puasa yang dikaitkan dengan soal makan dan minum. Pertanyaannya, bagaimana kah berpuasa yang benar menurut ajaran Gereja Katolik? Apa alasan kita berpuasa dan berpantang? Bagi orang Katolik,puasa dan pantang adalah tanda pertobatan, ungkapan penyangkalan diri dan kehendak untuk mempersatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib sebagai silih bagi dosa kita.  Dalam masa Pra Paskah , puasa, pantang dan doa disertai amal kasih. Karena itu pantang dan puasa merupakan latihan rohani yang mendekatkan kita pada Tuhan dan sesama., dan bukan tujuan lain, seperti supaya tetap langsing, sakti, menghemat dan sebagainya.
Jika kita faham mengenai tujuan berpuasa, kita akan menjadi bijaksana dan tidak akan bertanya seperti murid murid Yohanes, "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" . latar belakang pertanyaan tersebut adalah aturan yang ketat tentang waktu puasa. Dengan  kata lain, pelaksanaan puasa harus lahir dari hati bukan dari aturan belaka.
Bagi Yesus, kesempatan ini adalah saat yang tepat untuk mengajar mereka mengenai  puasa yang benar. Puasa mestinya dilakukan karena kebutuhan misalnya masa perkabungan atau penantian. Yesus menggambarkan masa perkabungan itu adalah saat mempelai diambil dari tengah tengah para sahabat. Saat itulah mereka akan berpuasa, dan mempelai itu adalah Yesus Kristus. Selagi Sang Mempelai bersama para murid-Nya, tentu mereka tidak berpuasa.

Butir permenungan.
Kita perlu menyadari dan memahami bahwa puasa juga menyangkut soal  menyelaraskan sikap dan kehendak kita dengan kehendak Allah sebagai mana ditegaskan Nabi Yesaya :” Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!   Mari kita melakukan puasa dan pantang yang dikehendaki Allah, dan bukan selera kita.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, bimbinglah dan tuntunlah kami umat-Mu agar dapat melakukan puasa dan pantang sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.




Carilah yang baik dan jangan yang jahat,  supaya kamu hidup,
dan Allah akan menyertai kamu.

RENUNGAN HARIAN ( KAMIS 7 MARET 2019 )


Bacaan Liturgi Kamis  7 Maret 2019
PW S. Perpetua dan Felisitas, Martir

Bacaan Pertama UL 30:15-20
Di padang gurun di seberang Sungai Yordan  Musa berkata kepada bangsanya,  "Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu 
kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan. Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu   untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya.  Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya.
Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, apalagi jika engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya,  maka pada hari ini aku memberitahukan kepadamu  bahwa pastilah kamu akan binasa, dan tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan, untuk mendudukinya.  Aku memanggil langit dan bumi  menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: 
Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. 
Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati,  baik engkau maupun keturunanmu,  yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Sebab hal itu berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 1:1-2.3.4.6
Berbahagialah orang,  yang menaruh kepercayaan pada Tuhan.
*Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, 
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh;tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, 
dan siang malam merenungkannya.
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
*Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin.  Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:17
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Bacaan Injil  Luk 9:22-25
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya  bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan, dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.  Kata-Nya kepada mereka semua, 
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, 
memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.  Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,  ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Setiap orang pasti pernah menghadapi tantangan dan kesulitan. Misalnya seorang siswa SMA yang tinggal di pedalaman Nusa Tenggara Timur harus berjalan kaki sejauh 8 km setiap harinya dari rumah menuju ke sekolahan. Jalan yang dilalui bukan merupakan jalan raya yang mulus dan penuh kendaraan, melainkan jalan kecil di hutan dan melewati jembatan kecil diatas sungai. Demi mencapai cita cita , si  anak harus berjuang untuk menghadapi tantangan dan kesulitan itu.  Sebetulnya tantangan itu dijumpai disetiap bidang kehidupan manusia, entah itu lingkup pendidikan, keluarga, mesyarakat, Gereja dan sebagainya. Tantangan tantangan kehidupan , tidak sama tingkatannya, dalam arti ada yang ringan, sedang, berat dan sangat berat.  Dalam bacaan Injil hari ini  (Luk 9:22-25) Yesus mengatakan sebuah tantangan yang sangat berat,  yaitu menyangkal diri, memikul salib tiap hari dan mengorbankan nyawa demi Dia. Syarat ini berat, tetapi setiap pengikut-Nya harus berani menghadapinya. Hidup yang bermakna adalah hidup yang mau kehilangan diri sendiri demi Allah dan sesama.  Namun , pada zaman ini kecenderungan banyak orang adalah mencari hal yang paling menyenangkan bagi dirinya dan berusaha menghindari hal hal yang sulit dan tidak mengenakkan.. Ada banyak contoh dalam kehidupan nyata, seperti korupsi, pesta pora, narkoba,dan lain sebagainya. Seseorang tidak lagi mempunyai daya  juang yang tinggi serta semangat besar untuk menghadapi tantangan dan kesulitan hidup.  Selain itu, pada zaman sekarang kita makin dimanjakan oleh alat alat teknologi yang canggih sehingga segala sesuatu dapat diperoleh dengan mudah dan instan. Dengan kata lain secara tidak sadar, perkembangan zaman telah  membentuk sebuah mentalitas instan dalam diri kita. Dalam mengikuti Yesus, Dia tidak menyediakan  jalan pintas dan instan yang membawa kita masuk kedalam Kerajaan Surga dalam waktu satu hari. Dia mau agar kita menempuh jalan salib kehidupan dan mengikuti Dia dengan setia.   Mari kita bersama sama  menghadapi tantangan dalam mengikuti Yesus dengan melibatkan rahmat Allah sendiri, sehingga kita diperkenankan masuk kedalam Kerajaan-Nya yaitu kerajaan damai dan sukacita surgawi.

Butir permenungan.
Setiap kali menderita ia mengatakan itulah salibnya yang harus dipanggul. Benarkah pendapat itu? Semua orang yang mau mengikuti Yesus harus menyangkal dirinya, memanggul salib dan mengikuti Dia. Mengikuti Yesus berarti berjalan dibelakang-Nya dengan menyatukan diri dalam hidup , sengsara dan kematian-Nya. Menyangkal diri adalah sikap radikal untuk meninggalkan egoisme dan mengandalkan Yesus sepenuhnya dengan mentaati perintah perintah-Nya.. Menyangkal diri berarti berkata “tidak” terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan dan kemauan diri sendiri.  Dengan kata lain tidak memusatkan perhatian pada diri sendiri dan mempercayakan diri secara total pada Allah. Sedangkan memikul salib mengacu pada para hukuman yang berjalan menuju kematian dengan memikul sebuah balok yang akan dipakai untuk memaku tangan mereka saat di eksekusi. Dengan demikian memikul salib berarti siap menghadapi penganiyaan yang paling keji sekalipun, bahkan kematian.  Pengorbanan diri karena Yesus dan Injil itulah yang akan mendatangkan keselamatan.
Berkat kesetiaan-Nya hingga mati di salib . Yesus telah dibangkitkan dan mendapat kemuliaan. Karena itu yang mengamankan  dirinya dengan menyangkal Tuhannya akan menerima kehancuran. Sebaliknya yang menyerahkan dirinya secara total hingga mati demi Yesus akan mendapat keselamatan.  

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, berilah kami umat-Mu, kekuatan dan ketekunan sehingga tidak terbawa arus zaman yang menyesatkan. Amin.




Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.


February 25, 2019

RENUNGAN HARIAN ( RABU 6 MARET 2019 )


Bacaan Liturgi Rabu  6 Maret 2019
Hari Rabu Abu

Bacaan Pertama  Yl 2:12-18
"Sekarang," beginilah firman Tuhan,  "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh."
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.  Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat
menjadi korban sajian dan korban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya;  kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah,  himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia,  kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.  Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata,  "Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara -bangsa-bangsa: Di mana Allah mereka?"  Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya, dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17
Kasihanilah kami, ya Allah,  karena kami orang berdosa.
*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.  Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
*Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku.  Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,  yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,  dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku.  Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! 
*Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu,  dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku.  Ya Tuhan, bukalah bibirku,  supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.

Bacaan Kedua  2Kor 5:20-6:2
Saudara-saudara,kami ini adalah utusan-utusan Kristus; Seakan - akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebagai teman -teman sekerja, kami menasihati kamu, supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman,  "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau,  dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau."  Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mzm 95:8ab
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bergetar hati.

Bacaan Injil  Mat 6:1-6.16-18
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Hati-hatilah,jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat.  Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.  Jadi, apabila engkau memberi sedekah, 
janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, 
supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: 'Mereka sudah mendapat upahnya.'  Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi.  Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi  akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.   Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat 
dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. 
Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. 
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.  Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'  Tetapi apabila engkau berpuasa, 
minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,  supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Masih segar dalam ingatan saya, ketika saya dimarahi oleh seorang ibu karena lupa mengumumkan sumbangannya di mimbar misa mingguan dan di majalah paroki. Sumbangan yang dia berikan sebenarnya tidak besar, akan tetapi yang dia inginkan ialah supaya namanya disebut. Dia lalu minta saya untuk mengumumkan pada minggu berikutnya, sekaligus memasukkan pada majalah paroki. Setelah saya melakukan kedua hal yang dia minta, dia merasa senang dan bangga.  Hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita dua hal yang harus kita hayati
Pertama, karya amal kasih atau memberi sedekah. Berilah sedekah dengan sepenuh hati, tanpa perhitungan apapun dan juga jangan menceritakan kepada siapapun. Apa yang diberikan tangan kanan jangan diketahui tangan kirimu. Tuhan melihat orang yang memberi dengan sukacita, tetapi tidak pamer atau supaya dilihat dan dipuji orang lain.
Kedua, puasa,  sesuai hukum Taurat, orang Yahudi hanya berpuasa pada jam kippur (lm 16:29-31). Pada  zaman Yesus terjadi perkembangan baru sehingga orang berpuasa hanya pada hari Senin dan Kamis, Didalam Didakhe 8,1 Gereja Purba menjadikan puasa Kristiani pada setiap hari Rabu dan Jumat. Yesus sendiri sebenarnya melakukan puasa sebelum tampil didepan umum tetapi Dia tidak setuju dengan puasa bagi para murid-Nya, untuk menunjukkan sukacita mesianis (Mat 9:14-15). Itulah sebabnya, Yesus  menganjurkan “Minyakilah kepalamu, cucilah mukamu” Penampilan yang ceria dan bersahaja dari dalam akan tampak keluar dengan sendirinya.
Apa yang mau dikatakan Yesus kepada kita hari ini? Ketika kita melakukan perbuatan kasih, seperti memberi sedekah dan berpuasa, semua itu untuk kemuliaan Tuhan, Kita tidak melakukannya untuk memperoleh popularitas diri. Hanya orang orang Farisi modern yang mudah bercerita kepada siapa saja sumbangannya kepada orang lain sambil menepuk dada dan bangga, dan lupa bahwa semuanya berasal dari Tuhan.  Sabda Tuhan hari ini mengkoreksi egoisme dan kesombongan kita dalam hal melakukan perbuatan baik, Semua yang kita lakukan hendaknya dilakukan semata mata  untuk kemuliaan Tuhan dan keselamatan sesama.

Butir Permenungan.
Waktu kecil dulu, saya suka bermain kerumah teman. Setiap kali meminta izin untuk itu, ibu selalu menanyakan , apakah kamu sudah menyelesaikan tugas utama saya, yaitu belajar. Sering saya tidak mendapat izin. Akhirnya saya punya cara. Setiap kali berniat bermain kerumah teman saya, saya selalu terlihat “belajar” ditempat yang mudah terlihat oleh ibu. Setelah menahan sabar menatap buku itu, saya meminta izin. Hasilnya bisa ditebak, saya berhasil mendapatkan izin bermain tanpa kesulitan. Akhir semester adalah saat yang mengerikan bagi saya , karena saat itulah hasil “belajar” saya akan terlihat. Injil hari ini menyiratkan apa motivasi kita dalam menjalankan kehidupan rohani  kita. Mungkin cara pikir kita mirip dengan cara saya “belajar” dulu. Saya yakin apapun yang kita lakukan untuk Tuhan, akan menyenangkan hati –Nya . Namun dengan motivasi yang salah , akan menjadi masalah bagi diri kita sendiri. Motivasi yang salah tidak akan merugikanTuhan , tetapi diri kita sendiri. Menjalani kehidupan rohani kita dengan motivasi yang benar  akan membuat kita belajar  dan bertumbuh . Kita akan terlihat besar namun sebenarnya kerdil didalam . Kita akan menjadi matang dan dewasa  hingga akhirnya  akan berbuah lebat dan memuliakan Tuhan kita. Dan diakhir hidup kita , saat itulah hasil “belajar” kita akan terlihat.

Doa,
Ya Tuhan yang maha bijaksana, ajarilah kami umat-Mu  untuk memberi dengan sukacita serta tidak pamer, tidak ingin dilihat dan dipuji orang lain. Amin.

Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bergetar hati.