Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

August 30, 2017

RENUNGAN HARIAN (SABTU 2 SEPTEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Sabtu 2 September 2017

Bacaan Pertama  1Tes 4:9-11
Saudara-saudara, tentang kasih persaudaraan, kiranya tidak perlu aku menulis kepadamu. Sebab kalian sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kalian amalkan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kalian, saudara-saudara, agar kalian lebih sungguh-sungguh lagi mengamalkannya. Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri
dan bekerja dengan tangan, sebagaimana telah kami pesankan kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 98:1.7-8.9
Tuhan akan datang menghakimi para bangsa dengan adil.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
*Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan Tuhan.
*Sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil  Yoh 13:34
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku telah menaruh cinta kasih kepadamu.

Bacaan Injil  Mat 25:14-30
Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta.
Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, 'Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.' Maka kata tuannya kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil! Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, 'Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta.' Maka kata tuan itu kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, 'Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!' Maka tuannya menjawab, 'Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya,
dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan ada ratap dan kertak gigi'."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Mungkin kita bertanya tanya apa maksud dari perumpamaan yang diutarakan Yesus hari ini? Tiga orang hamba yang dititipkan kepercayaan oleh tuannya adalah gambaran tentang diri kita. Itu bukan soal besar kecilnya talenta yang diberikan oleh sang tuan kepada hambanya, tetapi ini berkaitan dengan kualitas dan tanggung jawab ketiga hamba itu terhadap kepercayaan yang mereka terima. Hamba pertama dan kedua berbuat hal yang sama, yaitu menjalankan uang yang mereka terima sehingga memperoleh laba. Sementara hamba yang ketiga menyembunyikan uang tersebut didalam tanah sehingga ia tidak memperoleh laba atau keuntungan . Dan perlu kita ingat disini bahwa mereka diberi talenta dengan jumlah yang berbeda sudah sesuai dengan kemampuan masing masing.
Kita pun diberikan kepercayaan oleh Tuhan . Sejak kita lahir dan bertumbuh sebagai manusia , Tuhan memberi kita kepercayaan  sesuai dengan kemampuan kita. Dan bagaimana tanggapan kita terhadap kepercayaan yang diberikan Tuhan itu? Hanya kita sendiri yang bisa menjawab pertanyaan ini. Ada saatnya nanti Tuhan akan membuat perhitungan yang sama dengan kita. Apakah kita menumbuh-kembangkan kepercayaan Tuhan kepada kita atau tidak, tergantung pada bagaimana kualitas hidup kita didunia ini. Kualitas kemuridan kita sebagai pengikut Kristus terletak pada bagaimaba kita mempertanggung jawabkannya. Apakah kita bertindak sebagai murid yang bertanggung jawab ataukah kita malah menyalahkan Tuhan karena kita lalai pada kepercayaan yang diberikan-Nya?
Semoga pada hari perhitungan nanti kita didapati oleh Tuhan sebagai murid –Nya yang berkualitas dan bertanggung jawab.

Butir permenungan.
Terkadang heran rasanya , karena dijaman yang secanggih ini , masih ada saja orang orang yang merasa dirinya tidak mempunyai kemampuan apa apa. Entah karena jaman yang semakin maju sehingga mampu menciptakan begitu banyak teknologi yang tanpa sadar membuat manusia menjadi “malas” atau justru manusianya yang menjadi minder terhadap teknologi yang terus berkembang dengan pesat.
Pernahkah kita melihat kedalam diri kita untuk menemukan potensi yang Tuhan berikan ? Mungkin selama ini kita sibuk melihat kekanan kiri , mengagumi kemampuan orang lain, bahkan mungkin bisa menimbulkan rasa iri hati juga. Tapi sudahkah kita melihat dan mencari kemampuan yang ada dalam diri kira ? Jika kita tidak pernah menyadari hal itu, bisa jadi kita tidak atau belum bersyukur atas potensi yang kita miliki .
Selanjutnya , sudahkah kita menggunakan potensi kita untuk menjadi berkat bagi diri kita dan orang  lain?
Teman , ambillah waktu sekaranguntuk menemukan dan mengenali talenta yang Tuhan percayakan pada diri kita masig masing . Setelah itu , pikirkanlah bagaimana cara mengembangkannya agar bermanfaat bagi hidup kita dan orang lain, serta bagi dunia.
Talenta apa yang saya miliki?

Doa.
Ya Tuhan , mampukan kami untuk bertanggung jawab atas apa yang telah kami peroleh dari -Mu sehingga kami layak sebagai murid murid -  Mu. Amin.

Perintah baru Kuberikan kepadamu,
sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku telah menaruh cinta kasih kepadamu.


RENUNGAN HARIAN (JUMAT 1 SEPTEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Jumat 1 September 2017

Bacaan Pertama  1Tes 4:1-8
Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami minta dan menasihati kalian:
Kalian telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kalian turuti! Tetapi baiklah kalian melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kalian tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus. Yang dikehendaki Allah adalah supaya kamu semua kudus. Ia menghendaki agar kalian menjauhi percabulan. Hendaknya kamu masing-masing hidup dengan isterinya sendiri, dalam kekudusan dan kehormatan,
bukan dalam keinginan hawa nafsu, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dalam hal-hal ini jangan ada orang memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Sebab Tuhan akan membalas semuanya itu, sebagaimana dahulu telah kami katakan dan kami tegaskan kepadamu. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar,
melainkan untuk melakukan apa yang kudus. Karena itu barangsiapa menolak ini, bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan Roh Kudus-Nya juga kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 97:1-2b.5-6.10-12
Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
*Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
*Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan! Dia memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, dan akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
*Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil  Luk 21:36
Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Bacaan Injil  Mat 25:1-13
Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak.
Sedangkan yang bijaksana, selain pelita juga membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara orang berseru, 'Pengantin datang! Songsonglah dia!' Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, 'Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.' Tetapi yang bijaksana menjawab, 'Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.' Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, 'Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!' Tetapi tuan itu menjawab, 'Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.'
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Hari ini Yesus menggambarkan Kerajaan Surga seumpama sebuah pesta perkawinan. Dimana pada pesta perkawinan, pengantin laki laki dan para pengiringnya akan disambut oleh teman teman dari mempelai wanita yang berjumlah sepuluh orang. Menarik bahwa dari sepuluh orang tersebut , lima diantaranya memiliki perencanaan yang matang sehingga disebut sebagai perempuan bijaksana dan lima lagi tidak memiliki perencanaan matang sehingga disebut bodoh. Gambaran ini menunjukkan bahwa mempelai pria adalah Yesus , sedangkan sepuluh wanita yang menanti nanti adalah umat manusia. Misi Yesus datang ke dunia adalah untuk membawa kita turut serta dalam kebahagiaan pesta surgawi yang digambarkan sebagai pesta perkawinan . Rupanya tidak semua dari kita yang memiliki persiapan yang matang agar bisa ikut dalam pesta surgawi itu. Kita memang sudah menanti nantikan kedatangan Yesus agar kita dibawa kedalam perjamuan surgawi , tetapi persoalan hidup dan godaan duniawi sering membuat kita lengah sehingga kita tidak bertahan untuk mempersiapkan diri menyongsong Kristus yang akan membawa kita kepada keselamatan kekal.
Allah memberikan petunjuk kepada kita agar kita bisa masuk pesta surgawi tersebut . Petunjuk dan perintah itu adalah bekal bagi kita , agar kita bisa ikut dalam pesta surgawi yang membahagiakan , yang sudah disediakan Allah sendiri untuk kita.  Allah memang menawarkan tempat membahagiakan itu untuk seluruh umat manusia , tetapi dari fihak manusia dituntut tanggapan atas tawaran Allah itu. Apa yang kita perbuat didunia ini adalah bekal atau persiapan kita dalam menyongsong Yesus Sang Mempelai Surgawi.

Butir permenungan.
Suatu kali saya bermimpi tettang hari pengangkatan . Dalam mimpi itu, saya dan teman teman sedang berjalan , tiba tiba semua teman saya terangkat kesurga dan saya tertinggal sendiri. Sejak mimpi itu , kehidupan rohan saya mulai berubah. Setiap hari saya selalu berdoa. Bahkan ketika dalam perjalanan ke kantorpun saya berdoa dalam hati. Semakin lama perjalanan semakin banyak saya berdoa, Karena itu saya selalu bersyukur kalau jarak rumah dan kantor cukup jauh.
Bagi  saya , doa bukan lagi untuk meminta kepada Tuhan, tetapi lebih dari itu , doa merupakan nafas hidup saya, saya selalu ingat nasehat orang tua  yang selalu mengingatkan untuk banyak berdoa dimanapun saya berada. Mereka selalu mengatakan bahwa hidup ini sangat singkat , kita tidak akan pernah tahu kapan Tuhan memanggil kita.Untuk itu , kita harus selalu berjaga jaga.
Banyak sekali peristiwa dalam hidup saya , yang terkadang secara manusiawi sangat sulit mencari jalan keluarnya . Tetapi ketika saya membawa semuanya itu dalam doa , Tuhan selalu punya cara untuk mengatasi setiap masalah kita yang begitu rumit.
Tuhan menasehatkan kita untuk selalu berjaga jaga. Berdoalah sesering mungkin , karena doa dapat mengubah segalanya.
Bagaimana hidup doa saya selama ini?  Adakah yang perlu saya perbaiki  dalam komitmen hidup doa?

Doa.
Ya Yesus, ajarilah kami untuk tetap teguh dan setia kepada kehendak-Mu sebagaimana Engkau sendiri setia melakukan misi Bapa. Amin.



Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.


August 29, 2017

RENUNGAN HARIAN ( KAMIS 31 AGUSTUS 2017 )

Bacaan Liturgi Kamis  31 Agustus 2017

Bacaan Pertama  1Tes 3:7-13
Saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami merasa terhibur oleh kalian dan iman kalian. Sekarang kami hidup kembali, asal saja kalian teguh berdiri dalam Tuhan. Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita yang kami peroleh dari padamu di hadapan Allah kita? Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita dapat bertemu muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu. Semoga Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. Semoga Tuhan membuat kalian bertambah dan berkelimpahan kasih satu sama lain dan dalam kasih terhadap semua orang, seperti kami pun menaruh kasih kepada kalian. Semoga Ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, bersama semua orang kudus-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 90:3-4.12-13.14.17
Penuhilah kami dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan, supaya kami bersukacita.
*Tuhan, Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil  Mat 24:42a.44
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.

Bacaan Injil  Mat 24:42-51
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Berjaga-jagalah, sebab kalian tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu hendaklah kalian selalu siap siaga, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga." Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberi makan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya itu, ketika tuannya datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi jika hamba itu jahat, dan berkata di dalam hatinya, 'Tuanku tidak datang-datang,' lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama para pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak ia sangka, dan pada saat yang tidak ia ketahui.
Maka hamba itu akan dibunuhnya dan dibuatnya senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi."
Demikianlan sabda Tuhan.

Renungan.
Saat ini orang orang yang diduga korupsi menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai lembaga yang busuk, karena KPK sering melakukan operasi tangkap tangan dan memenjarakan para koruptor. Juga ada sekelompok orang yang merasa diri suci , menyebut orang lain sebagai kafir , mereka mengucilkan , menghina dan membunuh orang atas nama agama  dan kepentingan politik. Orang orang baik dan jujur adalah musuh besar mereka. Mereka bangga dengan sikap satanik itu. Serta merasa diri sebagai tokoh panutan masyarakat. Mereka merasa diri paling baik. Tindakan mereka sangat kontras dengan orang yang telah bertumbuh secara rohani dan dekat dengan Tuhan. Mereka melihat bahwa semua yang dilakukannya  merupakan tugas perutusan dari Allah.  Sukses dalam pelayanan adalah suatu anugerah Allah. Mereka merasa malu untuk berceritera tentang apa yang telah mereka  lakukan untuk orang lain atau untuk komunitas. Mereka selalu tulus mengapresiasi setiap pelayanan orang lain. Dan ketulusan itu menjadikan nama mereka terpuji diantara semua orang.
Kecaman Yesus terhadap orang orang Farisi dalam Injil hari ini menolong kita untuk selalu mawas diri agar selalu melihat Allah sebagai pusat dan sumber dari semua yang kita terima.Hendaknya kita bekerja dengan tekun dan jujur sebagai seorang hamba untuk kemuliaan Allah dan keselamatan sesama. Kita harus tetap rendah hati melihat kesuksesan pelayanan kita yang menjangkau hati banyak orang . Maka Santa Arnoldus Janses jujur mengatakan bahwa jika pelayanan kita tidak membawa hasil yang memuaskan , berarti Tuhan belum menghendaki atau karena kita bukan orang yang tepat untuk pelayanan itu.

Doa .
Ya Yesus, semoga kami tetap optimis untuk lebih kreatif dan tekun menjalankan tugas pelayanan kami demi kehendak Allah bagi hidup kami . Amin.   



Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.


August 28, 2017

RENUNGAN HARIAN ( RABU 30 AGUSTUS 2017 )

Bacaan Liturgi Rabu  30 Agustus 2017

Bacaan Pertama  1Tes 2:9-13
Saudara-saudara, kalian tentu masih ingat akan usaha dan jerih payah kami.
Sebab kami bekerja siang malam, agar jangan menjadi beban bagi siapa pun di antaramu. Di samping itu kami pun memberitakan Injil Allah kepada kalian.
Kalianlah saksinya, demikian pula Allah, betapa saleh, adil dan tak   bercacatnya kami berlaku di antara kalian yang telah menjadi percaya. Kalian tahu, betapa kami telah menasihati kalian dan menguatkan hatimu masing-masing, seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya; dan betapa kami telah meminta dengan sangat, agar kalian hidup sesuai dengan kehendak Allah,
yang memanggil kalian ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Karena itulah
kami tak putus-putusnya mengucap syukur kepada Allah, sebab kalian telah menerima sabda Allah yang kami beritakan itu. Pemberitaan kami itu telah kalian terima bukan sebagai kata-kata manusia, melainkan sebagai sabda Allah, sebab memang demikian. Dan sabda Allah itu bekerja giat di dalam diri kalian yang percaya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 139:7-12b
Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.
*Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau ada di situ.
*Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
*Jika aku berkata, "Biarlah kegelapan melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil  1Yoh 2:5
Sempurnakanlah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Bacaan Injil  Mat 23:27-32
Pada waktu itu Yesus bersabda, "Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian itu seperti kuburan yang dilabur putih. Sebelah luarnya memang tampak bersih, tetapi sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Demikian pula kalian, dari sebelah luar nampaknya benar, tetapi sebelah dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, kalian membangun makam bagi nabi-nabi dan memperindah tugu peringatan bagi orang-orang saleh, dan sementara itu kalian berkata, 'Seandainya kami hidup pada zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut membunuh para nabi.' Tetapi dengan demikian kalian bersaksi melawan dirimu sendiri, bahwa kalian keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah takaran para leluhurmu!"
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Saat ini orang orang yang diduga korupsi menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai lembaga yang busuk, karena KPK sering melakukan operasi tangkap tangan dan memenjarakan para koruptor. Juga ada sekelompok orang yang merasa diri suci , menyebut orang lain sebagai kafir , mereka mengucilkan , menghina dan membunuh orang atas nama agama  dan kepentingan politik. Orang orang baik dan jujur adalah musuh besar mereka. Mereka bangga dengan sikap satanik itu. Serta merasa diri sebagai tokoh panutan masyarakat. Mereka merasa diri paling baik. Tindakan mereka sangat kontras dengan orang yang telah bertumbuh secara rohani dan dekat dengan Tuhan. Mereka melihat bahwa semua yang dilakukannya  merupakan tugas perutusan dari Allah.  Sukses dalam pelayanan adalah suatu anugerah Allah. Mereka merasa malu untuk berceritera tentang apa yang telah mereka  lakukan untuk orang lain atau untuk komunitas. Mereka selalu tulus mengapresiasi setiap pelayanan orang lain. Dan ketulusan itu menjadikan nama mereka terpuji diantara semua orang.
Kecaman Yesus terhadap orang orang Farisi dalam Injil hari ini menolong kita untuk selalu mawas diri agar selalu melihat Allah sebagai pusat dan sumber dari semua yang kita terima.Hendaknya kita bekerja dengan tekun dan jujur sebagai seorang hamba untuk kemuliaan Allah dan keselamatan sesama. Kita harus tetap rendah hati melihat kesuksesan pelayanan kita yang menjangkau hati banyak orang . Maka Santa Arnoldus Janses jujur mengatakan bahwa jika pelayanan kita tidak membawa hasil yang memuaskan , berarti Tuhan belum menghendaki atau karena kita bukan orang yang tepat untuk pelayanan itu.

Butir permenungan.
Kita dipanggil untuk mengikuti Kristus, maka itu juga berarti kita hidup menurut teladan-Nya, hidup dengan jujur dan tulus terhadap siapapun . Ketika seseorang mulai bersifat palsu, maka dirinya telah menukar keindahan dengan kebobrokan, menukar keharuman dengan kebusukan, dan akhirnya menukar kebahagiaan dengan kesedihan. Tidak ada yang senang dengan kepalsuan. Karena itu kita juga perlu berjuang untuk  bersikap jujur dan tulus kepada siapapun, jangan biarkan kepalsuan menguasai kita . Sebaliknya tebarkanlah ketulusan dan persahabatan yang hangat dengan semua  orang.

Doa .
Ya Yesus, semoga kami tetap optimis untuk lebih kreatif dan tekun menjalankan tugas pelayanan kami demi kehendak Allah bagi hidup kami . Amin.   




Sempurnakanlah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.


August 26, 2017

RENUNGAN HARIAN ( SELASA 29 AGUSTUS 2017 )

Bacaan Liturgi Selasa  29 Agustus 2017
PW Wafatnya S. Yohanes Pembaptis



Bacaan Pertama  Yer 1:17-19
Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu.
Janganlah gentar terhadap mereka.Pembacaan dari Kitab Yeremia: Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia,"Baiklah engkau bersiap!
Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau   menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau,
sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan."  Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 71:1-4a.5-6b.15.17
Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.
*Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung,janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!*Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
*Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan,Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah.  Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan,
Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.  *Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil  Mat 5:10
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran,karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Bacaan Injil  Mrk 6:17-29
Sekali peristiwa Herodeslah menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias,
yakni bahwa Herodes telah memperistri Herodias, isteri Filipus saudaranya.
Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"  Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes,
dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes, karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci;  jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes,
hati Herodes selalu terombang-ambing;  namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias,
yakni ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu Puteri Herodias tampil lalu menari,dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya.  Maka Raja berkata kepada gadis itu,  "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!"  Lalu Herodes bersumpah kepadanya,  "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun itu setengah dari kerajaanku!"  Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya,  "Apa yang harus kuminta?"  Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!"  Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta,  "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku  kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!"  Maka sangat sedihlah hati raja!  Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya,  ia tidak mau menolaknya.  Raja segera menyuruh seorang pengawal  dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes.  Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam  dan memberikannya kepada Herodias,
dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.  Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya,lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Hari ini kita mengenang wafatnya St. Yohanes Pembaptis, yang dibunuh sebagai korban keserakahan Herodes , seorang raja yang rakus akan jabatan atau kedudukan , kehormatan duniawi serta perempuan cantik. Dengan kuasa dan kedudukannya, Herodes merebut istri saudaranya untuk dijadikan permaisuri, maka dengan tegas dan berani Yohanes Pembaptis menegurnya , “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu”  (Mrk 6: 18). Keberanian Yohanes Pembaptis untuk membela kebenaran dan kesetiaannya kepada hukum Tuhan, justru mengorbankan nyawanya sendiri. Inilah kenyataan hidup yang hingga saat masih sering terjadi dan kian marak . Orang yang menegakkan kebenaran sering dipersalahkan . Sebaliknya , mereka yang salah justru dibela.
Di tengah maraknya praktik mafia peradilan dan kehidupan moral bangsa yang kian merosot dewasa ini , seorang pengikut Kristus dipanggil menjadi nabi  dan diutus menjadi saksi kebenaran Injil-Nya. Resikonya besar dan nyawa bisa menjadi taruhannya. Namun kita diminta supaya “tidak gentar” seperti yang difirmankan Tuhan kepada Yeremia (Yer 1:17b) , juga seperti Yohanes Pembaptis yang berani menegur atau mengingatkan orang lain yang salah.
Paus Fransiskus dalam pesannya untuk peringatan Hari Komunikasi Sedunia ke 50 tahun 2016 juga mengingatkan kita akan  hal ini. Menjadi tugas kita untuk memperingatkan dan menegur mereka yang berbuat salah serta mengecam kejahatan dan ketidakadilan dari tindakan tindakan tertentu , untuk membebaskan para korban dan membangkitkan mereka yang telah jatuh . Injil Yohanes  mengatakan kepada kita bahwa “kebenaran itu akan memerdekakan kamu” ( Yoh 8:32). Kebenaran itu pada akhirnya ialah Kristus sendiri .

Butir permenungan
Kerahiman-Nya yang lembut menjadi tolok ukur untuk menakar cara kita menyatakan kebenaran dan mencela ketidakadilan . Tugas utama kita adalah menegakkan kebenaran didalam kasih (bdk. Ef 4:15). Marilah kita hayati  rahmat kemartiran kita dengan meluruskan aneka bentuk penyelewengan yang juga masih marak dalam kehidupan bersama kita masa kini . Mari kita memproklamasikan kebenaran iman kita dan yakinlah bahwa sampai kapanpun , Tuhan akan selalu berpihak pada yang benar.

Doa 
Tuhan Allah umat terpilih, hari ini kami memperingati wafatnya Santo Yohanes Pembaptis . Dalam tanda Ekaristi yang kami terima, kami hormati Kristus yang dilambangkannya. Semoga kami bergembira sepenuhnya bila Kristus  nenampakkan diri dengan jelas dan nyata. Amin.





Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran,karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

RENUNGAN HARIAN ( SENIN 28 AGUSTUS 2017 )

Bacaan Liturgi Senin  28 Agustus 2017
PW S. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama   1Tes 1:2b-5.8b-10
Saudara-saudara, Kami selalu mengenang kalian dalam doa-doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu di hadapan Allah dan Bapa kita. Saudara-saudara yang dikasihi Allah, Kami tahu bahwa Allah telah memilih kalian. Sebab Injil yang kami wartakan disampaikan kepada kalian bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dengan kekuatan, dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh. Kalian sendiri tahu, bagaimana kami telah bekerja di antara kalian, demi kepentingan kalian. Di mana-mana telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah.
sehingga kami tidak usah berbicara lagi tentang hal itu. Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kalian menyambut kami, dan bagaimana kalian berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah yang hidup dan benar, serta untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Mzm 149:1-6a.9b
Tuhan berkenan akan umat-Nya.
*Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
*Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
*Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah
ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Bacaan Injil  Mat 23:13-22
Pada suatu hari Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, "Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karena kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kalian sendiri tidak masuk dan kalian merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian, orang-orang munafik, sebab kalian menelan rumah janda-janda sementara mengelabui indra orang dengan doa yang panjang-panjang.
Sebab itu kalian pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian, orang-orang munafik, sebab kalian mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kalian menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kalian sendiri. Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata, 'Bila bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas bait suci, sumpah itu mengikat.' Hai kalian, orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau bait suci yang menguduskan emas itu? Dan kalian berkata, 'Bila bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.' Hai kalian orang-orang buta, manakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah,
ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi bait suci, ia bersumpah demi bait suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Apa yang sering menjadi alasan syukur kita? Biasanya  karena kita dapat selesai studi, memperoleh pekerjaan baru, atau naik pangkat atau naik jabatan.  Ada juga yang bersyukur karena dapat jodoh atau pacar baru, cantik lagi atau ganteng lagi. Ada pula yang bersyukur karena tanah warisan orang tuanya dapat terjual sehingga orang itu dapat membeli tanah baru dikota tempat orang itu kini hidup dan membangun keluarga.
Lihatlah , betapa alasan syukur kita umumnya berhubungan dengan nasib kita  yang baik atau cita cita yang tercapai. Santo Paulus ternyata memiliki alasan lain apabila ia bersyukur Dalam surat kepada umat di Tesalonika hari ini, Paulus mengajak umat untuk bersyukur bukan untuk pekerjaan, jabatan, pangkat, atau pacar baru tersebut, melainkan untuk iman umat yang semakin bertambah dan kasih satu sama lain yang semakin  kuat. Tampaknya inilah model syukur yang  sangat perlu kita kembangkan dan wujudkan. Bersyukur atas karya kebaikan dan karunia Tuhan yang dialami oleh jemaat , oleh orang lain sebagaimana tampak pada iman dan kasih mereka yang bertambah.
Perkembangan rohani seseorang semakin berkembang secara kristiani tatkala alasan untuk bersyukur  bukan pertama tama atas apa menimpa dirinya tetapi justru atas karya Tuhan yang boleh dialami secara berlimpah oleh umatnya, sesamanya, temannya, pokoknya orang lain. Inilah alasan bersyukur yang altruis.  Marilah kita bersyukur atas orang tua kita rukun dan bahagia, teman teman kita yang kemarin konflik kini telah berdamai, para pengemis yang mendapat rejeki nomplok, persaudaraan yang makin  terbina diantara rekan rekan karyawan di kantor atau digereja.

Butir permenungan
Pada hari ini, marilah kita membiasakan diri dengan sapaan pertama yang berisi saling menghadirkan kasih karunia dan damai sejahtera. Di Jawa Tengah orang Katolik saling menyapa dengan kata Berkah Dalem (Berkat Tuhan) .  Kata Berkat Tuhan inipun merupakan sapaan yang menghadirkan kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah. Suasana menjadi cair, enak dan nyaman kalau diawali suasana sapaan yang akrab dan menghadirkan kasih karunia dan damai sejahtera Allah.
Kesempurnaan hidup  harus menjadikan orang semakin rohani dan membantu sesama menjadi lebih baik. Semakin orang mendekati kesempurnaan , dia akan senang kalau orang lain berbahagia dan hidupnya lebih baik daripada sebelumnya.

Doa
Allah Bapa yang mahamurah, ajarilah kami umat-Mu untuk hidup dengan benar agar kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.   Amin




Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku,
sabda Tuhan, Aku mengenal mereka,
dan mereka mengenal Aku.



August 24, 2017

RENUNGAN HARIAN ( MINGGU 27 AGUSTUS 2017 )

Bacaan Liturgi Minggu  27 Agustus 2017
PW S. Monika

Bacaan Pertama  Yes 22:19-23
Beginilah firman Tuhan kepada Sebna yang mengurus istana raja, "Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan. Maka, pada waktu itu, Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia. Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya; ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya.  Maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda. Aku akan menaruh kunci rumah Daud di atas bahunya. Apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku akan memberikan dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 138:1-2a.2bc-3.6.8bc
Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu.
*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulut-Ku, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
*Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
*Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikanorang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh. Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi,
janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu.

Bacaan Kedua  Rom 11:33-36
Saudara-saudara, alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan?
Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada Allah, sehingga Allah wajib menggantinya? Sebab segala sesuatu berasal dari Dia, ada karena Allah dan menuju kepada Allah. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya!
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 16:18
Di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Bacaan Injil  Mat 16:13-20
Sekali peristiwa, Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya, "Berbahagialah engkau, Simon bin Yunus,
sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga." Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya
memberitakan kepada siapa pun bahwa Dialah Mesias.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Kita sering mendengar mengenai Takhta Suci. Berbagai Dokumen Gereja selalu dihubungkan dengan ajaran dari Takhta Suci. Kalau ada sosialisasi aturan atau norma baru dalam liturgi misalnya, kita selalu menghubungkannya dari Takhta Suci. Siapa Takhta Suci? Takhta Suci itu menunjuk Takhta Sri Paus yang istilah lainnya ya Takhta Santo Petrus , Takhta Suci bukan untuk mengagungkan kedudukan atau jabatan  Bapa Suci atau Bapa Paus di Roma,  justru merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan atas anugerah Gereja yang satu dan kudus, yang mesti tersebar diseluruh dunia , disatukan oleh Bapa Suci yang simbolnya ya Takhta Suci itu.
Meski menduduki Takhta, yang konotasinya menunjuk kedudukan raja, Gereja tetap memahami takhta suci untuk Sri Paus, atau takhta uskup disetiap keuskupan sebagai bentuk pelayanan kegembalaan .  Para gembala yang duduk di takhta pelayanan ini mesti melayani dengan sukarela , pengabdian dan berani menjadi teladan bagi kawanannya. Menjadi teladan merupakan hal yang sangat sulit karena berani menjadi serba pertama khususnya dalam semangat pengorbanan, kesucian dan pelayanan.
Marilah kita mensyukuri para gembala kita, Secara khusus kita mendoakan Bapa Suci  yang diserahi tugas sebagai pengganti Santo Petrus yang oleh Tuhan Yesus diserahi kunci Kerajaan Surga. Bapa Paus lah yang mempersatukan seluruh Gereja di dunia. Kita juga perlu berdoa untuk para uskup dan para imam. Para pemimpin Gereja barangkali banyak kelemahan dan mungkin kita umat sering kecewa kepada mereka, tetapi marilah kita tetap menghormati  “takhta”  atau kursi jabatan pelayanan mereka yang bagaimanapun juga tetap suci  karena dikaruniakan oleh Tuhan Yesus sendiri kepada mereka.

Butir Permenungan.
Bagaimana dengan kita, pertanyaan Yesus ,”Siapakah Yesus bagi saya” harus selalu kita tanyakan dalam diri kita.  Jawabannya bisa berbeda satu sama lain. Kita mungkin menganggap Tuhan sebagai Penghibur, Pemersatu, Pemelihara, Penuntun, dan sebagainya. Jawaban kita tergantung pada seberapa jauh kita sadar bahwa Tuhan Yesus berkarya dalam diri kita. Orang yang sembuh dari sakit keras akan menganggap Tuhan sebagai Sang Penyembuh Agung. Orang yang berhasil keluar dari permasalahan pelik menganggap Tuhan sebagai Sang Pembebas. Seorang suster menganggap Yesus adalah satu satunya kekasih jiwa. Figur Tuhan yang khas akan memacu kita  untuk menjadi seperti Dia.  Siapakah Yesus menurutmu?

Doa.
Ya Tuhan yang maharahim, berilah kekuatan kepada para gembala-Mu agar tetap setia melaksanakan tugas penggembalaan . Amin




Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, 

janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu.

August 23, 2017

RENUNGAN HARIAN ( SABTU 26 AGUSTUS 2017 )

Bacaan Liturgi Sabtu 26 Agustus 2017

Bacaan Pertama  Rut 2:1-3.8-11;4:13-17
Naomi mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Pada suatu hari Rut, wanita Moab itu, berkata kepada Naomi, "Ijinkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Sahut Naomi, "Pergilah, anakku." Maka pergilah Rut ke ladang dan memungut jelai di belakang para penyabit. Kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. Maka berkatalah Boas kepada Rut, "Dengarlah, anakku. Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain,
dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pekerja-pekerjaku wanita. Lihatlah ladang yang sedang disabit ini. Ikutilah wanita-wanita itu dari belakang. Sebab aku telah berpesan kepada para pekerja laki-laki, supaya mereka jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan itu, dan minumlah air yang dicedok oleh para pekerja itu." Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata, "Bagaimana mungkin aku mendapat belaskasih Tuan, sehingga Tuan memperhatikan daku, padahal aku ini seorang asing?" Boas menjawab, "Aku telah mendengar kabar tentang segala sesuatu yang kaulakukan kepada mertuamu sesudah suamimu meninggal dunia, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang belum kaukenal." Beberapa waktu berselang Boas memperisteri Rut dan menghampirinya. Maka atas karunia Tuhan, Rut mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. Sebab itu para wanita berkata kepada Naomi, "Terpujilah Tuhan, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Semoga anak ini menjadi termasyhur di Israel.
Dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih. Sebab menantumu yang sayang padamu telah melahirkannya. Dia lebih berharga bagimu daripada tujuh anak laki-laki."
Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya di pangkuannya,
dan dialah yang mengasuhnya. Lalu wanita-wanita tetangga memberi nama kepada anak itu dengan berkata, "Seorang anak laki-laki telah lahir bagi Naomi." Anak itu mereka beri nama Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 128:1-5
Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.
*Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu,  berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
*Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu;
anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
*Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya.
*Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,

Bait Pengantar Injil  Mat 23:9a.10b
Bapamu hanya satu, ialah yang ada di Surga. Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.

Bacaan Injil  Mat 23:1-12
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kalian turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya, tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar
dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kalian, janganlah kamu disebut 'Rabi'; karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah saudara. Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kalian disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus.
Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
“Ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu” begitulah penegasan Yesus kepada para murid-Nya. Para ahli Taurat dan orang orang Farisi mempunyai posisi penting dalam jabatan struktural di masyarakat dan hidup keagamaan. Mereka ambil bagian dalam penggembalaan umat yang telah diteladankan oleh Musa . Kebijakan mereka hendaklah diikuti oleh segenap umat Israel, karena panggilan dan tugas yang mereka terima.
“Tetapi janganlah kalian turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya, tetapi tidak melakukannya” tambah Yesus. Yesus bukannya hendak menuduh dan mencemooh mereka itu sebagai kaum munafik. Yesus tidak mencari cari kesalahan orang yang dikasihi-Nya . Yesus hanya menyatakan bahwa ternyata “Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang.” Mereka tidak menikmati kepercayaan yang telah diberikan umat Israel , sebagai orang orang yang telah menduduki kursi Musa. Mereka tidak menjalankan panggilan istimewa yang mereka miliki. Sebaliknya, kedudukan religi sosial yang mereka miliki malah dimanfaatkan untuk menjual diri dan tebar pesona dimana mana. Mereka lupa bahwa jabatan yang dimiliki adalah sebuah amanah yang harus dipertanggung jawabkan , dan bukan nya  untuk mencari kepuasan diri. 

Butir permenungan
Bagaimana semangat pelayanan kita diparoki, dirumah dan dilingkungan pekerjaanku dan hidupku? Adakah kita juga melayani dengan penuh pengabdian diri? Bagaimana dengan para imam kita, entah  mereka yang berada pada komunitas komunitas atau paroki paroki? Bila kita melihat mereka bersikap dan bertindak sebagai para ahli Taurat dan kaum Farisi, sangat baiklah kita datang menegor dan mengingatkan mereka dalam kasih agar menjadi pelayan yang baik. Demikian juga kita semua dipanggil menjadi teladan yang baik  bagi siapa saja. Perkataan atau  ajaran dari diri kita terwujud dalam tindakan  dan hidup kita masing masing.  “Imanilah apa yang kaudengar, Wartakan apa yang kauimani dan Lakukan apa yang kaukatakan”  Kiranya sapaan Yesus  ini mengingatkan kita semua untuk berani melayani sebagaimana Yesus sendiri melayani dan mengasihi kita.

Doa
Allah  Bapa yang arif bijaksana, semoga kami  belajar memadukan  antara kata dan tindakan kami agar menjadi sumber rahmat dan menjauhkan kami dari sumber dosa.  Amin. 




Bapamu hanya satu, ialah yang ada di Surga. 
Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.