August 23, 2017

RENUNGAN HARIAN ( SABTU 26 AGUSTUS 2017 )

Bacaan Liturgi Sabtu 26 Agustus 2017

Bacaan Pertama  Rut 2:1-3.8-11;4:13-17
Naomi mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Pada suatu hari Rut, wanita Moab itu, berkata kepada Naomi, "Ijinkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Sahut Naomi, "Pergilah, anakku." Maka pergilah Rut ke ladang dan memungut jelai di belakang para penyabit. Kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. Maka berkatalah Boas kepada Rut, "Dengarlah, anakku. Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain,
dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pekerja-pekerjaku wanita. Lihatlah ladang yang sedang disabit ini. Ikutilah wanita-wanita itu dari belakang. Sebab aku telah berpesan kepada para pekerja laki-laki, supaya mereka jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan itu, dan minumlah air yang dicedok oleh para pekerja itu." Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata, "Bagaimana mungkin aku mendapat belaskasih Tuan, sehingga Tuan memperhatikan daku, padahal aku ini seorang asing?" Boas menjawab, "Aku telah mendengar kabar tentang segala sesuatu yang kaulakukan kepada mertuamu sesudah suamimu meninggal dunia, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang belum kaukenal." Beberapa waktu berselang Boas memperisteri Rut dan menghampirinya. Maka atas karunia Tuhan, Rut mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. Sebab itu para wanita berkata kepada Naomi, "Terpujilah Tuhan, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Semoga anak ini menjadi termasyhur di Israel.
Dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih. Sebab menantumu yang sayang padamu telah melahirkannya. Dia lebih berharga bagimu daripada tujuh anak laki-laki."
Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya di pangkuannya,
dan dialah yang mengasuhnya. Lalu wanita-wanita tetangga memberi nama kepada anak itu dengan berkata, "Seorang anak laki-laki telah lahir bagi Naomi." Anak itu mereka beri nama Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 128:1-5
Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.
*Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu,  berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
*Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu;
anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
*Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya.
*Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,

Bait Pengantar Injil  Mat 23:9a.10b
Bapamu hanya satu, ialah yang ada di Surga. Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.

Bacaan Injil  Mat 23:1-12
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kalian turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya, tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar
dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kalian, janganlah kamu disebut 'Rabi'; karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah saudara. Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kalian disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus.
Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
“Ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu” begitulah penegasan Yesus kepada para murid-Nya. Para ahli Taurat dan orang orang Farisi mempunyai posisi penting dalam jabatan struktural di masyarakat dan hidup keagamaan. Mereka ambil bagian dalam penggembalaan umat yang telah diteladankan oleh Musa . Kebijakan mereka hendaklah diikuti oleh segenap umat Israel, karena panggilan dan tugas yang mereka terima.
“Tetapi janganlah kalian turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya, tetapi tidak melakukannya” tambah Yesus. Yesus bukannya hendak menuduh dan mencemooh mereka itu sebagai kaum munafik. Yesus tidak mencari cari kesalahan orang yang dikasihi-Nya . Yesus hanya menyatakan bahwa ternyata “Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang.” Mereka tidak menikmati kepercayaan yang telah diberikan umat Israel , sebagai orang orang yang telah menduduki kursi Musa. Mereka tidak menjalankan panggilan istimewa yang mereka miliki. Sebaliknya, kedudukan religi sosial yang mereka miliki malah dimanfaatkan untuk menjual diri dan tebar pesona dimana mana. Mereka lupa bahwa jabatan yang dimiliki adalah sebuah amanah yang harus dipertanggung jawabkan , dan bukan nya  untuk mencari kepuasan diri. 

Butir permenungan
Bagaimana semangat pelayanan kita diparoki, dirumah dan dilingkungan pekerjaanku dan hidupku? Adakah kita juga melayani dengan penuh pengabdian diri? Bagaimana dengan para imam kita, entah  mereka yang berada pada komunitas komunitas atau paroki paroki? Bila kita melihat mereka bersikap dan bertindak sebagai para ahli Taurat dan kaum Farisi, sangat baiklah kita datang menegor dan mengingatkan mereka dalam kasih agar menjadi pelayan yang baik. Demikian juga kita semua dipanggil menjadi teladan yang baik  bagi siapa saja. Perkataan atau  ajaran dari diri kita terwujud dalam tindakan  dan hidup kita masing masing.  “Imanilah apa yang kaudengar, Wartakan apa yang kauimani dan Lakukan apa yang kaukatakan”  Kiranya sapaan Yesus  ini mengingatkan kita semua untuk berani melayani sebagaimana Yesus sendiri melayani dan mengasihi kita.

Doa
Allah  Bapa yang arif bijaksana, semoga kami  belajar memadukan  antara kata dan tindakan kami agar menjadi sumber rahmat dan menjauhkan kami dari sumber dosa.  Amin. 




Bapamu hanya satu, ialah yang ada di Surga. 
Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.


0 komentar:

Post a Comment