Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

September 27, 2021

RENUNGAN HARIAN RABU 13 OKTOBER 2021

Kalender Liturgi Rabu 13 Okt 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Rom 2:1-11
Hai manusia,  siapa pun juga engkau, kalau menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari kesalahan. Sebab dalam menghakimi orang lain, engkau pun menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.  Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga,  adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? Ataukah kau anggap sepi kemurahan-Nya yang berlimpah?  Kauanggap sepikah kesabaran dan kelapangan hati-Nya?
Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat,  engkau menimbun murka atas dirimu sendiri untuk hari penghakiman. Saat murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Hidup kekal akan diberikan kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, yang mencari kemuliaan, kehormatan dan kebakaan. Tetapi murka dan geram akan diberikan kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani. Sebaliknya kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera  akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. Sebab Allah tidak memandang bulu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 62:2-3.6-7.9
Tuhan, Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.
*Hanya dekat Allah saja aku tenang,
dari pada-Nyalah keselamatanku.
Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
*Hanya pada Allah saja aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
*Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan;  Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Bacaan Injil  Luk 11:42-46
Sekali peristiwa  Yesus bersabda, "Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang ahli Taurat menjawab,  "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga."  Tetapi Yesus berkata lagi,  "Celakalah kalian juga, hai ahli-ahli Taurat,  sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Hari ini Yesus berkata keras dan tegas , tanpa malu malu dan secara terbuka Yesus berkata keras kepada orang orang Parisi dan ahli ahli  Taurat. Tentu saja mereka tersinggung dan sakit hati. Bila demikian , yang dikatakan Yesus itu benar, karena memang mengenai hati mereka, pusat hidupnya. Mereka membayar perpuluhan namun mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Kepada ahli Taurat, Yesus mengatakan  “Celakalah kalian, sebab kalian meletakkan beban beban berat yang tidak terpikul pada orang tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun” Peringatan Yesus kepada para pemuka Yahudi inipun juga ditujukan kepada kita semua,   Bagi Yesus , beriman dan taat kepada Allah tidaklah hanya berpegang pada hukum yang berhubungan dengan Allah melainkan bersikap adil terhadap sesama.  Bila menaruh cinta kepada Allah berarti juga menaruh cinta kepada sesama.  Walaupun kita bukan orang Farisi namun kita pun kerap membebani orang dengan beban beban yang berat. Atau kita melihat saudara kita membawa “beban” , kita tidak sedikitpun mau membantu. Melihatpun tidak, malah menjauh. Bila demikian , Yesus juga mengatakan kepada kita: “ Celakalah kamu “Belajar dari bacaan hari ini, kita harus berani mengesampingkan semangat farisinisme dan tauratisme. Faham aturan bukan berarti melecehkan sesama. Dengan aturan kita ingin melayani sesama dengan baik; Apa yang dapat aku berikan kepada sesama, dan relakah aku membantu meringankan bebannya?

Butir butir permenungan

Membaca, “merasakan", dan mencecap-cecap kata-kata sabda 'celaka' yang diucapkan oleh Yesus, yang muncul dalam pikiran kita adalah Yesus sedang geram dengan orang/ orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Mereka itu dua golongan yang terpandang dan menduduki jabatan dalam masyarakat Yahudi. Mereka dihormati dalam agama mereka. Namun. mengapa bisa dikatakan 'celaka' oleh Yesus? Apa sebabnya? Ketika ahli Taurat mengonfirmasikan tentang dirinya kepada Yesus, "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga", malah mendapat “semprotan” yang tegas dari Yesus: “Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikulkan pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun” (ay. 46). Nah, la..., kena getahnya! Sebenarnya, apa yang dikatakan Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat juga ditujukan kepada kita semua. Bibit-bibit kemunafikan selalu ada dalam diri manusia, saya dan Anda. Hanya saja kadarnya bisa berbeda tergantung situasi, kondisi, tempat, serta waktu. Tidak ada orang yang mudah menerima kesalahan dirinya sendiri. Sedikit orang yang mudah menerima kesalahan dengan “legawa” (hati terbuka, apa adanya), daripada dengan penolakan, menghindar. Ingat yang dikatakan Yudas Iskariot, “Bukan aku, ya Tuhan?" Justru yang menolak atau menghindar itulah yang berbuat. Bukankah kita sering kali mendengar ungkapan, “Maling (pencuri) berteriak maling?" Seperti orang berlomba siapa dulu yang mengatakannya dan lebih keras. Pengalaman seperti ini banyak terjadi di sekitar kita, entah kita ikut atau kita yang menjadi korbannya. Dalam keheningan, kita mencecap sabda 'celaka' yang juga ditujukan kepada kita. Kita rasakan, kita teliti kembali tindakan kita, kita buktikan kalau kita memang tidak terlibat dalam sabda celaka. Hati yang bening akan menuntun kita. Tuhan memberkati!

Doa

Ya Bapa, ajarilah kami untuk berani menjalankan aturan iman kami demi kebahagiaan dan keadilan sesama kami. Semoga dengan melaksanakan aturan dan ajaran-Mu, rahmat-Mu turun atas kami yang setia mengikuti-Mu . Amin.

 

 

 

 

 

 

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan;  Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

 

 

RENUNGAN HARIAN SELASA 12 OKTOBER 2021

Kalender Liturgi Selasa 12 Okt 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Rom 1:16-25
Saudara-saudara, aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil,
karena Injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,  pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalam Injil kebenaran Allah menjadi nyata,  dan kebenaran itu bertolak dari iman dan menuju kepada iman, seperti ada tertulis, "Orang benar akan hidup oleh imannya."  Sebab murka Allah nyata dari surga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah telah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuasaan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran tentang karya-Nya sejak dunia dijadikan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau pun mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia, dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi nyatanya mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang baka dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat,atau binatang-binatang yang menjalar.  Karena itu  Allah menyerahkan mereka kepada nafsu kecemaran mereka, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dan memuja serta menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 19:2-3.4-5
Langit mewartakan kemuliaan Allah.
*Langit menceritakan kemuliaan Allah,
dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yagn satu mengisahkannya kepada hari yang lain,  dan malam yang satu menyampaikan pengetahuan kepada malam berikut.
*Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil  Ibr 4:12
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya,  menguji segala pikiran dan maksud hati.

Bacaan Injil  Luk 11:37-41
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya,"Hai orang-orang Farisi, kamu membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Kritik itu tidak gampang untuk disampaikan . Kalau tidak hati hati , kritik hanya melahirkan sakit hati dan membuahkan balas dendam serta sulitnya pengampunan. Yesus menjadi contoh bagi kita mengenai bagaimana mengkritik sesama. Yesus dengan berani menyampaikan kritikan atau teguran kepada orang orang Farisi pada waktu yang tepat  dan cara yang jitu.  Yesus mengkritik kehidupan orang  Farisi justru mereka berhenti pada penghayatan hidup yang legalistik, yakni hidup demi peraturan dan hukum tertulis dan hanya demi menutupi keberadaan hatinya yang jahat. Hukum dan Peraturan menjadi tidak bermakna bila tidak diimbangi oleh dasar hati yang bersih , Sebab kalau demikian maka hukum dan peraturan tidak lebih sebagai kedok sekaligus alat untuk menutupi kejahatan dan membenarkan keburukan , Yesus menentang setiap upaya pembenaran diri yang semu. Kesempurnaan yang diinginkan Yesus agar hidup kita berkenan dihadapan Allah adalah bukan hanya sisi luar atau tampaknya saja sempurna, tetapi sisi dalam juga harus sempurna, Sisi dalam yaitu kedalaman hati harus sempurna.  Orang tidak boleh menutupi kejahatan hatinya dengan hal hal yang tampak dari luar sebagai perbuatan suci dan taat pada peraturan dan hukum. Perbuatan baik yang tampak dari luar harus merupakan cerminan bersihnya hati dari kejahatan. Dengan demikian hidup menjadi sempurna dihadapan Allah. Orang harus jujur dihadapan Allah dan sesama, hukum dan peraturan dibuat bukan untuk pembenaran diri, tetapi agar hidup manusia menjadi benar. Hidup yang penuh kemunafikan sungguh “celaka” atau tidak berkenan dihadapan Allah.  Lihatlah kedalam diri sendiri, apakah kecaman Yesus itu juga pantas untukku? Hal hal apa saja yang perlu dikecam dan perlu segera diubah? Kita sebagai pengikut Yesus Kristus dianjurkan untuk mengetahui aturan yang berlaku dalam ajaran Gereja dan diajak untuk bergerak lebih dalam untuk mempraktekan isi dan makna ajaran tersebut seperti praktek menjalankan ajaran cinta kasih kepada sesama kita; Kita bisa saling menolong satu sama lain dengan saling mengkritik atau memperbaiki sebagai saudara. Saling mengkritik itu tidak gampang . Dibutuhkan tingkat kedewasaan tertentu, yang ditunjukkan dengan motif atau dasar yang dipakai untuk saling mengkritik. Cinta atau kasih harus menjadi motif atau dasarnya Tatkala memberikan kritik kepada sesama , kita hanya mau menolongnya untuk berubah. Dengan berubah, dia mencapai pertumbuhan iman dan perkembangan kedewasaan. Sebaliknya , bagi kita yang menerima, kritikan menjadi kesempatan untuk melihat kedalam diri kita.  Kita membiarkan diri diubah lewat kritik yang disampaikan orang lain. Kita hanya diminta untuk terbuka melihat semuanya itu sebagai kesempatan untuk bertobat dan memperbaharui diri.

Butir permenungan.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, apakah Anda pernah melanggar peraturan? Apakah ada orang lain yang perbuatan tahu anda? Apa komentarnya? Bagaimana perasaan Anda sendiri ketika melanggar aturan yang ada? Hidup manusia sendiri pada dasarnya penuh akan berbagai aturan. Mulai dari aturan umum yang dibuat oleh negara seperti hukum pidana dan hukum perdata, sampai aturan yang lebih lokal seperti adat istiadat, kesopanan, kontrak kerja, serta aturan sekolah. Berbagai macam aturan tersebut sebenarnya memang ada demi keteraturan dan memperbaiki diri atau juga dalam hidup bersama dengan orang lain.  Dalam bacaan Injil hari ini, kita kembali melihat orang Farisi mempermasalahkan Yesus yang tidak mencuci tangan sebelum makan. Dalam adat istiadat orang Yahudi, cuci tangan sebelum makan adalah sebuah aturan tertulis yang turun-temurun. Namun demikian, aturan yang dipermalahkan tersebut lagi tentang kebersihan dan kesehatan. Orang Farisi tersebut adalah lebih berpikir tentang hal-hal yang sifatnya ritual belaka atau sekadar formalitas yang sewajarnya diperbuat. Ada juga kemungkinan bahwa orang Farisi tersebut hanya menemukan-cari kesalahan yang bisa digunakan untuk menyerang Yesus. Oleh karena itu, Yesus menegur mereka yang lebih fokus pada hal-hal luar sehingga lupa membersihkan sesuatu yang lebih penting yakni hati dan pikiran.  Kita sendiri seperti orang Farisi tersebut. ketika orang lain melihat melakukan salah dan menegurnya, kita lalu merasa lebih hebat dari Anda. Dalam kasus yang lebih parah, kita lalu merasa memiliki kuasa untuk menghakimi orang-orang tersebut. Tanpa sadar, kita merasa lebih hebat dari Allah sehingga dapat menilai kedosaan orang lain. Oleh karena itu, marilah kita bertanya kepada diri kita masing masing. Apakah motivasi saya dalam menegur orang lain? Apa karena saya senang mekihat kesalahan orang lain? Atau semata-mata karena saya saudara saya tersebut?

Doa

Ya Bapa, kami bersyukur pada-Mu atas sapaan yang kami terima melalui Sabda-Mu. Kami mohon curahkanlah kerendahan hati kepada kami agar dapat melihat segala sesuatunya secara lebih bijaksana. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin

 

 

 

 

 

 

Sabda Allah itu hidup dan penuh daya,  menguji segala pikiran dan maksud hati.

 

 

September 26, 2021

RENUNGAN HARIAN SENIN 11 OKTOBER 2021

Kalender Liturgi Senin 11 Okt 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Rom 1:1-7
Dari Paulus, hamba Kristus Yesus,  yang dipanggil menjadi rasul  dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Injil itu dahulu telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan nabi  dalam kitab-kitab suci,  Pokok isinya ialah tentang Anak Allah  yang menurut daging dilahirkan dari keturunan Daud,  dan menurut Roh kekudusan dinyatakan sebagai Anak Allah yang berkuasa, oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dia itulah Yesus Kristus Tuhan kita. Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya. Dan kalian yang telah dipanggil menjadi milik Kristus, kalian pun termasuk di antara mereka. Kepada kalian semua yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Semoga kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, menyertai kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 98:1-2-3ab.3cd-4
Tuhan telah memperkenalkan penyelamatan-Nya.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,
sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya,
Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil  Mzm 95:8ab
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Bacaan Injil  Luk 11:29-32
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus,
dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Seorang ayah dengan tulus berkata kepada putra terkasihnya, :” Nak , aku mencintai engkau seumur hidupku” Sang anak menjawab, :”Apa buktinya?” Ayah diam dan berlalu dengan sedih. “Mengapa ia masih meminta bukti? Bukankah aku ini sudah menjadi bukti yang kuat?”  kata sang ayah dalam hati. Ia tentu merasa sedih, setelah sekian tahun ia mencurahkan kasih dengan tulus kepada putranya, namun ternyata putra meragukannya. Menanyakan bukti berarti tidak percaya.  Hal serupa juga kita temukan dalam Injil hari ini, Yesus kecewa dengan “angkatan ini” , yakni orang orang Yahudi yang tidak percaya kepada-Nya. Mereka telah hidup bersama-Nya, mendengarkan pengajaran-Nya, menyaksikan mukjizat-Nya yang luar biasa. Akan tetapi, mereka masih tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah, Orang orang Yahudi masih meminta tanda padahal Yesus adalah tanda itu sendiri. Orang orang Ninive bertobat hanya karena sekali mendengar pewartaan  Yunus, sang utusan Allah, sedangkan orang orang Yahudi tidak bertobat sekalipun mereka telah mendengar secara langsung pewartaan Yesus Sang Putra Allah. Apa yang belum dilakukan Yesus? Yesus telah melakukan segalanya  melebihi apa yang dilakukan Yunus, Namun , karena ketegaran hati mereka , mereka tidak bertobat. Seruan Yesus  ini juga ditujukan kepada kita,  Dalam keadaan biasa, mungkin seruan Yesus itu tidak terlalu terasa. Namun ketika kita sedang menghadapi masalah yang pelik, iman kita kepada Kristus mulai tergoncang. Dalam keadaan seperti ini, kita mungkin berdoa:”Tuhan , buktikan bahwa Engkau  mengasihiku, keluarkan aku dari masalah ini” Dengan berdoa seperti ini, bukanlah kita sama saja dengan orang Yahudi yang meminta tanda ? Yesus sendiri adalah tanda kasih itu. Dengan berefleksi kita akan makin bisa melihat betapa besar campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Kita sering kali tidak percaya akan kebaikan Tuhan, karena kita kurang menyadari bahwa Ia selalu hadir bagi kita, atau yang berani menegur kita, juga melalui peristiwa peristiwa hidup.

Butir permenungan.

Kalau mau percaya, ya percaya saja, tidak perlu syarat apapun. Percaya adalah mutlak tanpa keraguan walau kepastian belum jelas. Percaya adalah sikap hati, bukan karena perhitungan dan prediksi matang dari cara berfikir. Tapi percaya merupakan sikap hati, pikiran dan jiwa. Lukas mengisahkan bahwa pada suatu kesempatan Yesus mengungkapkan rasa kesalnya karena orang-orang meminta suatu tanda untuk membuktikan siapakah diriNya yang sebenarnya. Mengapa mereka meminta tanda? Sebenarnya karena mereka heran dan kagum akan semua yang sedang Yesus lakukan dalam kata dan karya. Segala yang Yesus lakukan ini melebihi Salomo yang tidak setia kepada Yahwe, tetapi lebih setia kepada para istrinya. Yesus melebihi Salomo! Yesus juga melebihi Yunus. Yunus merasa takut dan melarikan diri ke Tarsis, Yesus tidak merasa takut dengan kematian. Yunus hanya berada di dalam perut ikan yang kotor, Yesus ada di dalam perut bumi yang gelap dan dingin, tetapi Ia juga mengalahkan maut seorang diri.  Yesus tidak akan memberikan tanda disana karena dari kisah nabi Yunus seharusnya telah mereka pahami. Pada zaman nabi Yunus, orang-orang Niniwe bertingkah tidak baik. Maka Tuhan mengutus nabi Yunus untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang Niniwe, bahwa dalam waktu empat puluh hari jika Niniwe tidak bertobat maka Niniwe akan dihancurkan. Apa yang terjadi selanjutnya, Niniwe berpuasa dan akhirnya bertobat  Allah memberikan keselamatan kepada Niniwe karena mereka bertobat setelah mendengarkan Yunus. Sekarang di hadapan mereka berdiri Seorang yang melebihi Yunus dan Salomo. Jika mereka tidak percaya kepada Yesus, maka pada masa penghakiman kelak orang asing akan bangkit, seperti ratu Syeba, menghukum mereka, orang-orang Yahudi. Tuhan Yesus ingin menjadikan dirinya tanda bagi dunia bahwa kerajaan Allah sudah datang. Namun Kita seringkali menjadikan diri kita orang yang kurang percaya. Kita cenderung menuntut tanda yang dapat ditangkap oleh indra.

Doa

Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk menyadari bahwa Engkau selalu menyertai kami dalam suka dan duka, dan selalu hadir secara nyata melalui orang orang yang mencintai kita, atau yang berani menegur kita melalui peristiwa peristiwa hidup.  Amin.

 

 

 

 

Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

 

 

 

 

 

September 25, 2021

*UNTUK MENYAMBUT BULAN ROSARIO KIRANYA LAYAK DIRENUNGKAN KEMBALI KEKUATAN DOA ROSARIO .*

 *P. Gabriele Amorth* sangat terkenal di seluruh Gereja, dan dia adalah Kepala eksorsis di Vatikan. Dia menulis secara teratur di ZENIT (sebuah situs, agen berita).

*Kekuatan Rosario Suci.*   Alasan Indah untuk Berdoa Rosario Lebih Sering.

 

Pater Gabriele Amorth menulis:

Suatu hari, seorang rekan saya mendengar Setan berbicara dalam sebuah eksorsisme:

"Setiap ucapan "Salam Maria" terasa seperti sebuah pukulan di atas kepalaku. Jika orang kristen mengetahui betapa dahsyatnya kekuatan doa Rosario, tamatlah riwayatku!"

 

Rahasia yang membuat doa ini begitu efektif yakni:

*Rosario adalah doa dan meditasi.*

*Rosario ditujukan kepada Bapa, Perawan Terberkati, dan Tritunggal Mahakudus, dan Rosario adalah meditasi yang berpusat pada Kristus.*

 

Saya menulis sebagai tambahan pada apa yang tersebut di atas:

1)          *Ucapkanlah setiap kata dalam doa Rosario, dengan jelas dan dapat dirasakan perbedaannya kata per kata.*

Jangan menimpali apa yang sedang diucapkan oleh orang lain. Jika Anda sedang ikut serta dalam doa Rosario, jangan mengucapkan kata-kata doa mendahului pemimpin doa, atau jangan mendahului para peserta doa, jika Anda sedang memimpin doa.

2)          *Ingatlah bahwa mereka pun sedang bercakap-cakap dengan Maria, Bunda kita*, dan tidak sopan berbicara ketika orang lain sedang berbicara. Dalam kasus di mana Rosario didoakan bersama-sama, hanya ada 2 orang yang sedang berbicara: Pemimpin doa, dan peserta doa. Masing-masing sedang berbicara dengan Bunda terberkati, dan dengan penuh perhatian sedang mendengarkan jawaban Bunda dalam hati mereka, ketika mereka merenungkan Misteri yang sedang didoakan dan ditafsirkan, serta diterjemahkan ke dalam hidup mereka.

3)          *Sebarkanlah doa berkekuatan dahsyat untuk mengusir Setan, yaitu doa Rosario,* yang terdiri dari Bapa Kami, yang merupakan Doa Sempurna, didoakan lima kali pada pendarasan masing-masing Misteri, didukung doa-doa penuh kuasa Bunda kita, yang berdoa bersama kita saat kita berdoa 53 kali Salam Maria.

 

*Kesaksian Tentang Doa Rosario*

Bapa yang Kekal menggambarkan kepada satu kelompok kami, melalui seorang teman visioner saya, mengenai apa yang terjadi  ketika kita berdoa Rosario.

Dia mengatakan, ketika kamu berdoa , "Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang ...",  Bunda Terberkati datang (dan hadir) seketika itu juga di sampingmu, untuk berdoa bersamamu. Dan ia tidak datang sendirian. Ia membawa serta malaikat-malaikat bersamanya. Dan ia menjadi Ratu Para Malaikat bukan hanya untuk satu atau dua di antaranya, maka paduan suara para malaikat pun datang bersamanya.

Bunda Maria dan Yesus bersatu hati, dan (keduanya) tak terpisahkan. Maka ia pun membawa serta Yesus bersamanya.  Yesus pun  tak dapat dipisahkan dari Tritunggal. Maka Ia membawa serta Bapa dan Roh Kudus bersama-Nya.  Dan di mana Tritunggal Mahakudus berada, di situ pulalah seluruh ciptaan berada, dan kamu telah dikelilingi oleh keindahan dan cahaya seperti yang tak sanggup kamu bayangkan dalam hidup ini.

Bundamu datang sebagai Bunda Kita dari Rahmat, dengan tangan terulur. Sinar cahaya memancar dari tangannya menembus tubuhmu, menyembuhkanmu dan memenuhimu dengan rahmat.

Ini adalah warisanmu yang mengalir dari Hati Yesus di atas Salib, ketika Perwira (Kornelius) menusuk Hati-Nya dengan tombak, hingga menembus ke dalam satu-satunya bejana hati yang murni, yang siap menerima rahmat pada waktu itu, yakni Bundamu.

Kini, saat kamu berdoa Rosario, atau bahkan hanya mendaraskan satu kali "Salam Maria", kamu menerima sebagian dari rahmat-rahmat ini. Ia juga mengatakan saat ini,  "Siapapun yang pergi kepada Maria dan berdoa Rosario, tidak dapat disentuh oleh setan."

Bukankah menakjubkan bahwa setiap orang yang berdoa Rosario dengan penuh ketulusan hati sangat diberkati dan dilindungi, dan bahwa doa-doa mereka untuk orang lain menjadi besar kuasanya?

 

Bersediakah Anda meneruskan pesan ini kepada setiap orang Katolik yang ada dalam daftar kontak Anda, dan meminta mereka agar meneruskannya juga kepada setiap orang Katolik yang ada dalam daftar kontak mereka?

 

Dari seorang sahabat

September 24, 2021

RENUNGAN HARIAN MINGGU 10 OKTOBER 2021

Kalender Liturgi Minggu 10 Okt 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Keb 7:7-11
Aku berdoa, dan akupun diberi pengertian,  aku bermohon, dan roh kebijaksanaan pun datang kepadaku.  Dialah yang lebih kuutamakan
daripada tongkat kerajaan dan takhta;  dibandingkan dengannya,
kekayaan kuanggap bukan apa-apa.  Permata yang tak terhingga nilainya tidak kusamakan dengan dia, sebab segala emas di bumi hanya pasir saja di hadapannya, dan perak dianggap lumpur belaka di sampingnya.  Kebijaksanaan kukasihi lebih daripada kesehatan dan keelokan rupa,  dan aku lebih suka memiliki dia daripada cahaya, sebab kemilaunya tidak kunjung henti.  Namun demikian  besertanya datang pula kepadaku segala harta milik,  dan kekayaan tak tepermanai ada di tangannya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 90:12-13.14-15.16-17
Kenyangkanlah kami dengan kasih setia-Mu,  supaya kami bersorak-sorai.semasa hari-hari kami.
*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami  hingga kami beroleh hati yang bijaksana.  Kembalilah, ya Tuhan -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu,  supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat.  Buatlah sukacita kami seimbang dengan dukacita di masa lalu,  seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
*Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu,  biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.  Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami!  Teguhkanlah perbuatan tangan kami,  ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bacaan II  Ibr 4:12-13
Saudara-saudara,  firman Allah itu hidup dan kuat,  lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun!  Firman itu menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum;!  Firman itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.  Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya,  sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggung-jawaban.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 5:3
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Bacaan Injil  Mrk 10:17-30
Pada suatu hari  Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya.
Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia  dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia bertanya,  "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat  untuk memperoleh hidup yang kekal?"  Jawab Yesus kepadanya,  "Mengapa kaukatakan Aku baik?  Tak seorang pun yang baik selain Allah!  Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang,
hormatilah ayah dan ibumu!"  Kata orang itu kepada Yesus,  "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."  Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya,  lalu berkata kepadanya,  "Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan beroleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."  Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih,  sebab banyak hartanya.  Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya  dan berkata kepada mereka,  "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."  Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu.  Tetapi Yesus menyambung lagi,  "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah!  Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum
daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."  Para murid semakin gempar  dan berkata seorang kepada yang lain, "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"  Yesus memandang mereka dan berkata,  "Bagi manusia hal itu tidak mungkin,  tetapi bukan demikian bagi Allah.  Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin."  Lalu berkatalah Petrus kepada Yesus,  "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu  dan mengikuti Engkau!"  Maka Yesus menjawab,  "Sungguh, Aku berkata kepadamu,  barangsiapa, karena Aku dan karena Injil, meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu,  anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan;  dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Kalau kita membanding bandingkan kehidupan orang kaya dan kehidupan orang miskin, orang kaya lebih tidak aman daripada orang miskin, Orang kaya selalu memikirkan hartanya agar tidak hilang, Karena ketakutannya yang begitu besar, ia memagar rumahnya dengan barisan  satpam. Lain halnya dengan orang miskin, mereka tidak mempunyai apa apa selain yang ada pada badan mereka sehingga mereka tidak cemas akan kehilangan sesuatu. Orang kaya yang terlampau melekat dengan hartanya ini akan sangat gelisah lagi mendengar pernyataan pernyataan yang diberikan Yesus hari ini, Disini Yesus tidak bermaksud melarang kita memiliki harta, tetapi mengingatkan kita untuk tidak terlalu melekat pada harta dan mendewa dewakan harta kita.  Kalau kita orang sederhana tetapi begitu mencintai diri  dan tidak rela dikorbankan untuk orang lain, kita juga sukar untuk masuk kedalam Kerajaan Surga. Untuk mengikuti Yesus kita di tuntut untuk mengorbankan apa saja yang ada pada kita, bahkan nyawa kita. Kita memberikan seluruh diri kita kepada-Nya dan kita bukan lagi menjadi milik kita tetapi milik Dia.   Bagaimana sikapku terhadap undangan Yesus  :”Mari ikut Aku “ ? Sejauh mana keterikatanku dengan harta benda , keluargaku, kesenangan duniawi dan diriku sendiri? Apa persyaratan yang sering aku berikan sehingga bisa mengikuti Yesus?

Butir permenungan.

Injil yang disampaikan kepada kita hari ini (Mrk 10:17-30 (Mrk 10:17-27) mengajak kita untuk dapat memperoleh hidup yang kekal. Hal ini tampak dari pertanyaan seseorang kepada Yesus: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat , untuk memperoleh hidup yang kekal?" Dari jawaban yang diberikan oleh Yesus atas hal tersebut, kita dapat menemukan langkah yang tepat dan pasti untuk memperoleh hidup yang kekal itu. Langkah pertama adalah perintah Allah yakni 10 perintah Allah yang disampaikan melalui Musa. Akan tetapi, menurut Yesus langkah ini belum sempurna: mesti diikuti lagi dengan langkah kedua, yakni mengikuti Yesus. Hal ini mau menyatakan bahwa Yesus adalah jalan menuju kehidupan kekal. Dialah Perjanjian Baru yang datang ke dunia mau menggenapi perintah Allah dalam Perjanjian Lama. Orang yang mengikuti Yesus akan memperoleh hidup yang kekal. Apa syarat untuk dapat mengikuti Yesus? Syarat utama adalah memercayakan diri secara tulus pada tuntunan Tuhan. Untuk itu setiap orang ditantang untuk dapat melepaskan diri dari keterikatan akan keinginan dan keinginan pribadi. Penyerahan diri selanjutnya akan tergembar dari diri yang diisi dengan doa dan kualitas yang diharapkan, sebagaimana ditekankan dalam Kitab Kebijaksanaan hari ini. Selain itu, syarat lain yang akan kita perjuangkan adalah menghidupi Firman Tuhan. Maka, dengan meminta perintah Allah dan mengikuti Yesus, kita akhirnya akan memperoleh hidup yang kekal. Orang kaya bertemu dengan Yesus. Orang kaya itu bertanya kepada Yesus mengenai apa yang harus diperbuatnya untuk memperoleh hidup yang kekal. Kemudian Yesus menyoal pelaksanaan perintah Allah. orang kaya itu sudah melaksanakan hukum Allah itu, bahkan itu sudah dijalani sejak masa mudanya. Lalu Yesus memandang dia, menaruh kasih kepadanya dan berkata: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku” (Mrk. 10:21). Mendengar kata-kata itu ia kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab hartanya banyak.

Ternyata, mengikuti Yesus menuntut pengabdian total. Pelaksanaan hukum saja cukup. Ketidakmelekatan mereka pada harta dan kesanggupan berbagi milik juga harus menjadi ciri para pengikut Yesus. Yang kedua, harta pun sesungguhnya bisa menjadi sarana bagi kita dalam mengikuti Kristus. Kekayaan yang kita miliki memungkinkan kita untuk memperhatikan kaum papa, memberdayakan dan memanusiawikan mereka. Dengan kata lain, Yesus sesungguhnya tidak pernah memusuhi orang kaya, yang memanfaatkan kekayaannya untuk keselamatan orang. Bagaimana dengan kita?

Doa.

Ta Tuhan yang mahakuasa dan kekal, , kami umat-Mu bersyukur atas cinta kasih-Mu yang tak terbatas, perlihatkanlah kepada kami “harta” yang seharusnya kami miliki bukan menurut kehendakku melainkan kehendak-Mu. Amin.

 

 

 

 

 

 

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

 

 

September 23, 2021

RENUNGAN HARIAN SABTU 9 OKTOBER 2021

Kalender Liturgi Sabtu 9 Okt 2021

PF S. Yohanes Leonardus, Imam
PF S. Dionisius, Uskup dkk. Martir
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yl 3:12-21
Hendaklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian. Marilah, iriklah, sebab tempat anggur sudah penuh;  tempat-tempat pemerasan sudah berkelimpahan.  Sebab banyaklah kejahatan mereka!  Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekatlah hari Tuhan di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang kehilangan cahayanya. Tuhan mengaum dari Sion,  dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit serta bumi pun bergoncang.  Tetapi Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. "Maka kalian akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, adalah Allahmu, yang tinggal di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar takkan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi  bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah Tuhan dan akan membasahi lembah Sitim. Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus,  oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya, dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; Tuhan tetap diam di Sion."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 97:1-2.5-6.11-12
Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
*Tuhan adalah Raja!  Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam.  Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
 *Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.  Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar,
dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil  Luk 11:28
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.

Bacaan Injil  Luk 11:27-28
Pada suatu hari,  Ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak,
berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu,  dan berkata kepada Yesus,  "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!"  Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah  mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya.

Renungan

Ada dua orang saling bersahabat , pada awalnya keduanya adalah ateis. Mereka tidak percaya kepada Tuhan. Dalam perjalanan waktu, salah seorang dari mereka bertobat menjadi Katolik. Ia menemukan kebahagiaan dalam mengikuti Yesus . Suatu hari kedua orang sahabat itu berjumpa. Mereka terlibat dalam percakapan hangat. Sang ateis bertanya, “Jadi kau sudah bertobat menjadi pengikut Kristus? ”  “ Ya ” jawab si Katolik. “ Kalau begitu kau tahu banyak tentang Yesus, Misalnya, dimana ia dilahirkan? “ pancing si ateis. “Aku tidak tahu “ jawabnya santai. Percakapan itu terus berlanjut , “ Berapa usia – Nya waktu Ia meninggal? “  “ Aku tidak tahu “ jawab si Katolik.  “ Berapa kali Ia berkotbah ? “ desak si ateis. “ Aku tetap tidak tahu , kawan “ jawab si  Katolik dengan gemas.   Teman ateis mengkritik , “Lho , sebagai seorang yang telah bertobat dan mengikuti Yesus , rupanya kau mengetahui sedikit sekali tentang – Nya “ Akhirnya teman Katolik menjawab dengan bijak, “ Kau memang benar, Aku malu karena begitu sedikit pengetahuanku tentang Dia. Tetapi aku tahu hal ini : Tiga tahun yang lampau aku seorang pemabuk, hutangku banyak, keluargaku berantakan, anak istriku selalu takut, aku jarang pulang kerumah. Sekarang aku tidak minum lagi, Hutang hutangku sudah lunas, Keluarga kami bahagia. Anak anak senang menantikan aku pulang kerumah setiap sore. Itu semua karya Kristus bagiku. Sebanyak inilah yang aku ketahui tentang Kristus”  Yesus datang ke dunia untuk membawa perubahan besar, yaitu agar manusia bertobat dan kembali ke pangkuan kasih – Nya . Jawaban manusia akan menentukan kebahagiaan hidupnya.  "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya." ( ay 28 ).  Kerap kali orang berpikir bahwa kebahagiaan itu karena faktor luar, seperti  : kecukupan sandang pangan , kesehatan , perumahan dan pendidikan. Ada lagi yang menambahkan : mempunyai kendaraan , roda dua atau empat , Apakah kalau semua itu terpenuhi dengan sendirinya kita bahagia ? Jangan salah.  Kebahagiaan dialami bukan karena faktor luar. Kebahagiaan akan kita dapatkan , kita rasakan bila diri kita sendiri bisa menerima yang kita alami saat ini . Kalau kita mengukur kebahagiaan dari materi, kita tidak akan pernah bahagia,  Apa ukuran cukup itu?  Kita diberi ini itu dan menurut perhitungan sebelumnya sudah cukup, tetapi sekarang tidak merasa cukup lagi. Orang akan semakin membutuhkan yang lain , lagi , lagi , dan lagi. Ini menandakan bahwa arah manusia adalah menuju yang tidak terbatas yaitu  Allah  Sang Pencipta dan Penyelenggaraan hidup ini. Kalau kebahagiaan itu bukan dari luar , semestinya harus dicari di “ dalam “ diri kita. Di hati kita , mendengarkan suara hati sendiri tentang kebahagiaan . Perasaan perasaan yang muncul  dan berkecamuk dalam diri kita , seperti iri hati , marah , ingin ini itu , dan ingin menang , bila tidak kita arahkan , akan menguasai hidup kita dan membuat kita tidak bahagia Manusia  berasal dan akan kembali  kepada Sang Pencipta. Tidak ada yang akan hidup di dunia ini selama lamanya . Selama kita hidup di dunia  ini , hendaknya senantiasa menyediakan waktu untuk mendengarkan Allah yang berbicara lewat hati kita, serta berani mencoba mewujudkannya.. Dengan demikian kita akan sedikit demi sedikit merasakan kedamaian dan kebahagiaan . Maka Sabda Tuhan  hari ini  hidup dalam diri kita  Mendengarkan dan memelihara Sabda Tuhan adalah sumber kebahagiaan sejati. Memang tidak mudah bagi kita untuk dapat mendengar  Sabda Tuhan secara benar, Yang sering terdengar bahwa saya mendengar “firman” nafsuku sendiri. Untuk dapat mendengar Sabda Tuhan secara benar , kita dituntut untuk mau membaca , menimbang nimbang , mencermati suara hati sendiri dan pendapat orang lain sehingga kita bisa sampai kepada suatu kemantapan pengertian,  “Inilah kebenaran Sabda Tuhan”  Memelihara Sabda Tuhan berarti menjadikan Sabda itu nyata dalam hidup. Iman yang benar selalu menunjukkan  keutamaan, baik pada permulaan, pertengahan maupun akhir. Allah selalu dimuliakan dan kita diselamatkan dalam kebahagiaan.

Butir permenungan.

Ibu adalah orang yang paling dekat dengan kita. Kita berada di kandungan ibu selama 9 bulan 10 hari. Artinya, selama dalam kandungan kita bersatu dengan jiwa-raga ibu. Setelah lahir pun kita masih tetap bergantung pada kebaikan hati ibu. Tuhan Yesus tidak menampik fakta relasi ini. Dia sangat bahagia bersama Bunda Maria. Namun Yesus memberi arti yang baru tentang relasi. Orang beriman akan bahagia bila tekun mendengarkan dan melaksanakan firman Allah. Inilah kebahagiaan sejati yang melampaui kebahagiaan kita bersama ibu kandung.  Apa itu kebahagiaan? Ada banyak ragam jawaban yang dapat diberikan sesuai dengan olah rasa dari setiap orang. Kebahagiaan tidak dapat diperjualbelikan, tetapi dapat diupayakan kebahagiaan dapat dialami baik dalam rasa, sikap, perbuatan maupun pengalaman manusiawi entah dalam hal sederhana dan sekecil apa pun itu. Oleh karenanya, dalam hidup ini setiap orang berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan baik lahir maupun batin. Jawaban yang dikemukakan Yesus perihal siapa yang berbahagia membukakan mata hati kita. Kebahagiaan sesungguhnya bukan didapatkan dari tindak dan pengalaman manusiawi belaka. Secara rohani Yesus menunjukkan kebahagiaan disempurnakan dalam hidup akan Allah. Allah menjadi dasar dan tindakan dalam hidup kita. Sabda-Nya menjadi tuntutan perjalanan hidup keseharian.  Bila kita setia menghidupi dan melaksanakan firman-Nya dalam hidup, entah hidup keseharian. Bila kita setia menghidupi dan melaksanakan firman-Nya dalam hidup, entah dalam kesulitan dan penderitaan sekalipun, kita tetap gembira menjalani hidup dan memperoleh kebahagiaan itu. “ Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya” (Luk. 11:28).

Doa.

Ya Allah Bapa, Engkau mengutus Yesus Putra – Mu sebagai Sabda hidup . Bukalah hati kami yang bebal ini , supaya hati kami senantiasa menerima Sabda – Mu dan menyimpannya dalam hati kami. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.