September 24, 2021

RENUNGAN HARIAN MINGGU 10 OKTOBER 2021

Kalender Liturgi Minggu 10 Okt 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Keb 7:7-11
Aku berdoa, dan akupun diberi pengertian,  aku bermohon, dan roh kebijaksanaan pun datang kepadaku.  Dialah yang lebih kuutamakan
daripada tongkat kerajaan dan takhta;  dibandingkan dengannya,
kekayaan kuanggap bukan apa-apa.  Permata yang tak terhingga nilainya tidak kusamakan dengan dia, sebab segala emas di bumi hanya pasir saja di hadapannya, dan perak dianggap lumpur belaka di sampingnya.  Kebijaksanaan kukasihi lebih daripada kesehatan dan keelokan rupa,  dan aku lebih suka memiliki dia daripada cahaya, sebab kemilaunya tidak kunjung henti.  Namun demikian  besertanya datang pula kepadaku segala harta milik,  dan kekayaan tak tepermanai ada di tangannya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 90:12-13.14-15.16-17
Kenyangkanlah kami dengan kasih setia-Mu,  supaya kami bersorak-sorai.semasa hari-hari kami.
*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami  hingga kami beroleh hati yang bijaksana.  Kembalilah, ya Tuhan -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu,  supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat.  Buatlah sukacita kami seimbang dengan dukacita di masa lalu,  seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
*Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu,  biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.  Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami!  Teguhkanlah perbuatan tangan kami,  ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bacaan II  Ibr 4:12-13
Saudara-saudara,  firman Allah itu hidup dan kuat,  lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun!  Firman itu menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum;!  Firman itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.  Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya,  sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggung-jawaban.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 5:3
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Bacaan Injil  Mrk 10:17-30
Pada suatu hari  Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya.
Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia  dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia bertanya,  "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat  untuk memperoleh hidup yang kekal?"  Jawab Yesus kepadanya,  "Mengapa kaukatakan Aku baik?  Tak seorang pun yang baik selain Allah!  Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang,
hormatilah ayah dan ibumu!"  Kata orang itu kepada Yesus,  "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."  Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya,  lalu berkata kepadanya,  "Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan beroleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."  Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih,  sebab banyak hartanya.  Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya  dan berkata kepada mereka,  "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."  Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu.  Tetapi Yesus menyambung lagi,  "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah!  Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum
daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."  Para murid semakin gempar  dan berkata seorang kepada yang lain, "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"  Yesus memandang mereka dan berkata,  "Bagi manusia hal itu tidak mungkin,  tetapi bukan demikian bagi Allah.  Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin."  Lalu berkatalah Petrus kepada Yesus,  "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu  dan mengikuti Engkau!"  Maka Yesus menjawab,  "Sungguh, Aku berkata kepadamu,  barangsiapa, karena Aku dan karena Injil, meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu,  anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan;  dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Kalau kita membanding bandingkan kehidupan orang kaya dan kehidupan orang miskin, orang kaya lebih tidak aman daripada orang miskin, Orang kaya selalu memikirkan hartanya agar tidak hilang, Karena ketakutannya yang begitu besar, ia memagar rumahnya dengan barisan  satpam. Lain halnya dengan orang miskin, mereka tidak mempunyai apa apa selain yang ada pada badan mereka sehingga mereka tidak cemas akan kehilangan sesuatu. Orang kaya yang terlampau melekat dengan hartanya ini akan sangat gelisah lagi mendengar pernyataan pernyataan yang diberikan Yesus hari ini, Disini Yesus tidak bermaksud melarang kita memiliki harta, tetapi mengingatkan kita untuk tidak terlalu melekat pada harta dan mendewa dewakan harta kita.  Kalau kita orang sederhana tetapi begitu mencintai diri  dan tidak rela dikorbankan untuk orang lain, kita juga sukar untuk masuk kedalam Kerajaan Surga. Untuk mengikuti Yesus kita di tuntut untuk mengorbankan apa saja yang ada pada kita, bahkan nyawa kita. Kita memberikan seluruh diri kita kepada-Nya dan kita bukan lagi menjadi milik kita tetapi milik Dia.   Bagaimana sikapku terhadap undangan Yesus  :”Mari ikut Aku “ ? Sejauh mana keterikatanku dengan harta benda , keluargaku, kesenangan duniawi dan diriku sendiri? Apa persyaratan yang sering aku berikan sehingga bisa mengikuti Yesus?

Butir permenungan.

Injil yang disampaikan kepada kita hari ini (Mrk 10:17-30 (Mrk 10:17-27) mengajak kita untuk dapat memperoleh hidup yang kekal. Hal ini tampak dari pertanyaan seseorang kepada Yesus: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat , untuk memperoleh hidup yang kekal?" Dari jawaban yang diberikan oleh Yesus atas hal tersebut, kita dapat menemukan langkah yang tepat dan pasti untuk memperoleh hidup yang kekal itu. Langkah pertama adalah perintah Allah yakni 10 perintah Allah yang disampaikan melalui Musa. Akan tetapi, menurut Yesus langkah ini belum sempurna: mesti diikuti lagi dengan langkah kedua, yakni mengikuti Yesus. Hal ini mau menyatakan bahwa Yesus adalah jalan menuju kehidupan kekal. Dialah Perjanjian Baru yang datang ke dunia mau menggenapi perintah Allah dalam Perjanjian Lama. Orang yang mengikuti Yesus akan memperoleh hidup yang kekal. Apa syarat untuk dapat mengikuti Yesus? Syarat utama adalah memercayakan diri secara tulus pada tuntunan Tuhan. Untuk itu setiap orang ditantang untuk dapat melepaskan diri dari keterikatan akan keinginan dan keinginan pribadi. Penyerahan diri selanjutnya akan tergembar dari diri yang diisi dengan doa dan kualitas yang diharapkan, sebagaimana ditekankan dalam Kitab Kebijaksanaan hari ini. Selain itu, syarat lain yang akan kita perjuangkan adalah menghidupi Firman Tuhan. Maka, dengan meminta perintah Allah dan mengikuti Yesus, kita akhirnya akan memperoleh hidup yang kekal. Orang kaya bertemu dengan Yesus. Orang kaya itu bertanya kepada Yesus mengenai apa yang harus diperbuatnya untuk memperoleh hidup yang kekal. Kemudian Yesus menyoal pelaksanaan perintah Allah. orang kaya itu sudah melaksanakan hukum Allah itu, bahkan itu sudah dijalani sejak masa mudanya. Lalu Yesus memandang dia, menaruh kasih kepadanya dan berkata: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku” (Mrk. 10:21). Mendengar kata-kata itu ia kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab hartanya banyak.

Ternyata, mengikuti Yesus menuntut pengabdian total. Pelaksanaan hukum saja cukup. Ketidakmelekatan mereka pada harta dan kesanggupan berbagi milik juga harus menjadi ciri para pengikut Yesus. Yang kedua, harta pun sesungguhnya bisa menjadi sarana bagi kita dalam mengikuti Kristus. Kekayaan yang kita miliki memungkinkan kita untuk memperhatikan kaum papa, memberdayakan dan memanusiawikan mereka. Dengan kata lain, Yesus sesungguhnya tidak pernah memusuhi orang kaya, yang memanfaatkan kekayaannya untuk keselamatan orang. Bagaimana dengan kita?

Doa.

Ta Tuhan yang mahakuasa dan kekal, , kami umat-Mu bersyukur atas cinta kasih-Mu yang tak terbatas, perlihatkanlah kepada kami “harta” yang seharusnya kami miliki bukan menurut kehendakku melainkan kehendak-Mu. Amin.

 

 

 

 

 

 

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

 

 

0 komentar:

Post a Comment