Kalender Liturgi Minggu 10 Okt 2021
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I
Keb 7:7-11
Aku berdoa, dan akupun diberi pengertian, aku bermohon,
dan roh kebijaksanaan pun datang kepadaku. Dialah yang
lebih kuutamakan
daripada tongkat kerajaan dan takhta; dibandingkan
dengannya,
kekayaan kuanggap bukan apa-apa. Permata yang
tak terhingga nilainya tidak kusamakan
dengan dia, sebab segala emas di bumi
hanya pasir saja di hadapannya, dan perak
dianggap lumpur belaka di sampingnya.
Kebijaksanaan kukasihi lebih daripada
kesehatan dan keelokan rupa, dan aku lebih suka memiliki dia daripada cahaya, sebab kemilaunya tidak kunjung henti. Namun demikian besertanya
datang pula kepadaku segala harta milik,
dan kekayaan tak tepermanai ada di
tangannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 90:12-13.14-15.16-17
Kenyangkanlah
kami dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai.semasa hari-hari kami.
*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami hingga kami
beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih
setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Buatlah
sukacita kami seimbang dengan dukacita di masa lalu, seimbang
dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
*Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan
perbuatan-Mu, biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu. Kiranya
kemurahan Tuhan melimpah atas kami!
Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan
tangan kami, teguhkanlah!
Bacaan II Ibr 4:12-13
Saudara-saudara, firman Allah
itu hidup dan kuat, lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun! Firman itu
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh, sendi-sendi dan sumsum;!
Firman itu sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.
Tidak ada suatu makhluk pun yang
tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan
mata Dia, yang kepada-Nya kita harus
memberikan pertanggung-jawaban.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait
Pengantar Injil Mat 5:3
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan
Allah, karena merekalah yang empunya
Kerajaan Surga.
Bacaan
Injil Mrk 10:17-30
Pada suatu hari Yesus
berangkat meneruskan perjalanan-Nya.
Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan
Dia dan
sambil berlutut di hadapan-Nya ia bertanya, "Guru
yang baik, apa yang harus kuperbuat
untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus
kepadanya, "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang
pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri,
jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan
mengurangi hak orang,
hormatilah ayah dan ibumu!" Kata orang itu
kepada Yesus, "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa
mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih
kepadanya, lalu berkata kepadanya, "Hanya
satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah
apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu
kepada orang-orang miskin. Maka engkau
akan beroleh harta di surga. Kemudian
datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak
hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya dan berkata
kepada mereka, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke
dalam Kerajaan Allah." Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus
menyambung lagi, "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam
Kerajaan Allah! Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum
daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan
Allah." Para murid semakin gempar dan berkata
seorang kepada yang lain, "Jika
demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus
memandang mereka dan berkata, "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan
demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin." Lalu
berkatalah Petrus kepada Yesus, "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti
Engkau!" Maka Yesus menjawab, "Sungguh,
Aku berkata kepadamu, barangsiapa, karena Aku dan karena Injil, meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau
bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus
kali lipat: rumah, saudara laki-laki,
saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa
datang ia akan menerima hidup yang kekal."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Kalau kita membanding bandingkan kehidupan orang kaya dan kehidupan orang miskin, orang kaya lebih tidak aman daripada orang miskin, Orang kaya selalu memikirkan hartanya agar tidak hilang, Karena ketakutannya yang begitu besar, ia memagar rumahnya dengan barisan satpam. Lain halnya dengan orang miskin, mereka tidak mempunyai apa apa selain yang ada pada badan mereka sehingga mereka tidak cemas akan kehilangan sesuatu. Orang kaya yang terlampau melekat dengan hartanya ini akan sangat gelisah lagi mendengar pernyataan pernyataan yang diberikan Yesus hari ini, Disini Yesus tidak bermaksud melarang kita memiliki harta, tetapi mengingatkan kita untuk tidak terlalu melekat pada harta dan mendewa dewakan harta kita. Kalau kita orang sederhana tetapi begitu mencintai diri dan tidak rela dikorbankan untuk orang lain, kita juga sukar untuk masuk kedalam Kerajaan Surga. Untuk mengikuti Yesus kita di tuntut untuk mengorbankan apa saja yang ada pada kita, bahkan nyawa kita. Kita memberikan seluruh diri kita kepada-Nya dan kita bukan lagi menjadi milik kita tetapi milik Dia. Bagaimana sikapku terhadap undangan Yesus :”Mari ikut Aku “ ? Sejauh mana keterikatanku dengan harta benda , keluargaku, kesenangan duniawi dan diriku sendiri? Apa persyaratan yang sering aku berikan sehingga bisa mengikuti Yesus?
Butir permenungan.
Injil yang disampaikan kepada kita hari ini (Mrk 10:17-30 (Mrk 10:17-27) mengajak kita untuk dapat memperoleh hidup yang kekal. Hal ini tampak dari pertanyaan seseorang kepada Yesus: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat , untuk memperoleh hidup yang kekal?" Dari jawaban yang diberikan oleh Yesus atas hal tersebut, kita dapat menemukan langkah yang tepat dan pasti untuk memperoleh hidup yang kekal itu. Langkah pertama adalah perintah Allah yakni 10 perintah Allah yang disampaikan melalui Musa. Akan tetapi, menurut Yesus langkah ini belum sempurna: mesti diikuti lagi dengan langkah kedua, yakni mengikuti Yesus. Hal ini mau menyatakan bahwa Yesus adalah jalan menuju kehidupan kekal. Dialah Perjanjian Baru yang datang ke dunia mau menggenapi perintah Allah dalam Perjanjian Lama. Orang yang mengikuti Yesus akan memperoleh hidup yang kekal. Apa syarat untuk dapat mengikuti Yesus? Syarat utama adalah memercayakan diri secara tulus pada tuntunan Tuhan. Untuk itu setiap orang ditantang untuk dapat melepaskan diri dari keterikatan akan keinginan dan keinginan pribadi. Penyerahan diri selanjutnya akan tergembar dari diri yang diisi dengan doa dan kualitas yang diharapkan, sebagaimana ditekankan dalam Kitab Kebijaksanaan hari ini. Selain itu, syarat lain yang akan kita perjuangkan adalah menghidupi Firman Tuhan. Maka, dengan meminta perintah Allah dan mengikuti Yesus, kita akhirnya akan memperoleh hidup yang kekal. Orang kaya bertemu dengan Yesus. Orang kaya itu bertanya kepada Yesus mengenai apa yang harus diperbuatnya untuk memperoleh hidup yang kekal. Kemudian Yesus menyoal pelaksanaan perintah Allah. orang kaya itu sudah melaksanakan hukum Allah itu, bahkan itu sudah dijalani sejak masa mudanya. Lalu Yesus memandang dia, menaruh kasih kepadanya dan berkata: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku” (Mrk. 10:21). Mendengar kata-kata itu ia kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab hartanya banyak.
Ternyata, mengikuti Yesus menuntut pengabdian total. Pelaksanaan hukum saja cukup. Ketidakmelekatan mereka pada harta dan kesanggupan berbagi milik juga harus menjadi ciri para pengikut Yesus. Yang kedua, harta pun sesungguhnya bisa menjadi sarana bagi kita dalam mengikuti Kristus. Kekayaan yang kita miliki memungkinkan kita untuk memperhatikan kaum papa, memberdayakan dan memanusiawikan mereka. Dengan kata lain, Yesus sesungguhnya tidak pernah memusuhi orang kaya, yang memanfaatkan kekayaannya untuk keselamatan orang. Bagaimana dengan kita?
Doa.
Ta Tuhan
yang mahakuasa dan kekal, , kami umat-Mu bersyukur atas cinta kasih-Mu yang tak
terbatas, perlihatkanlah kepada kami “harta” yang seharusnya kami miliki bukan
menurut kehendakku melainkan kehendak-Mu. Amin.
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
0 komentar:
Post a Comment