Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

December 31, 2016

RENUNGAN HARIAN, (MINGGU 1 JANUARI 2017)

Bacaan Liturgi 01 Januari 2017
HR Santa Maria Bunda Allah

Bacaan Pertama   Bil 6:22-27
Sekali peristiwa Tuhan berfirman kepada Musa, "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, 
katakanlah kepada mereka: Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu 
dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel; maka Aku akan memberkati mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 67:2-3.5.6.8
Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita.
*Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa. 
*Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. 
*Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bacaan Kedua  Gal 4:4-7
Saudara-saudara, setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "Abba, ya Bapa!" 
Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; dan kalau kamu anak, maka kamu juga menjadi ahliwaris-ahliwaris, oleh karena Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Ibr 1:1-2
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi, Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.
Bacaan Injil  Luk 2:16-21
Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendapati Maria dan Yusuf serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 
Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat; semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Ketika genap delapan hari umurnya, Anak itu disunatkan, dan Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Demikianlah Injil  Tuhan.

Renungan.
Tahun Baru telah tiba, tahun 2017 telah datang, Selamat Tahun Baru. Datangnya tahun baru mendorong kita untuk bersyukur atas kebaikan dan kemurahan Tuhan  yang telah kita terima selama tahun 2016 kemarin, tetapi juga yang akan kita terima selama tahun 2017 ini, Marilah kita jalani tahun baru ini , seluruh tahun 2017  dengan rasa syukur dan pengharapan , bukan dengan rasa cemas apalagi takut. Kenapa? Karena Tuhan selalu menyertai kita. Dia mengasihi dan memberkati kita, seperti ungkapan Mazmur hari ini:  Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita.
Kita serahkan karya, panggilan, dan tanggung jawab kita  kepada Allah dengan meneladani kepasrahan Bunda Maria. Kita mesti seperti Bunda Maria dan Santo Jusup yakni membiarkan Tuhan yang mengatur dan menentukan langkah hidup dan seluruh acara kita sepanjang tahun ini.
Mari kita buka lembaran tahun baru ini dengan merenungkan syair lagu “ Aku Mengerti” dari Jeffry S Tjandra, dalam keheningan kita kunyah, kita cecap, kita rasakan dan kita masukkan dalam hati kita syair berikut ini :
Banyak perkara yang tak dapat kumengerti,
Mengapakah harus terjadi didalam kehidupan ini.
Satu perkara yang kusimpan dalam hati.
Tiada sesuatu pun ‘kan terjadi tanpa Allah Peduli,
Allah Mengerti,  Allah Peduli
Segala persoalan yang kita hadapi,
Tak akan pernah dibiarkan –Nya,
Ku bergumul sendiri sebab Allah mengerti.
Ungkapan syair “ Allah Mengerti “ kiranya dapat menjadi kekuatan kita dalam menghadapi hidup kita kedepan. Kita tidak tahu apa yang bakal terjadi,namun dengan iman kita, kita meyakini bahwa tiada sesuatu akan terjadi tanpa Allah peduli. Kita tidak akan dibiarkan bergumul sendiri bila kita terbuka,  memasrahkan hidup kita kepada Allah , Sang Penyelenggara Hidup, Deus Providebit.

Butir permenungan
Salah satu dogma yang sangat mengagumkan dalam Gereja Katolik adalah penghormatan terhadap Bunda Maria . Ada begitu banyak gelar atau sebutan yang diberikan kepada Bunda Maria seperti : Bunda Segala Bangsa, Bunda Yang Berbelas Kasih, Bunda Yesus dan lain lain. Semua gelar itu hanyalah mau menunjukkan satu hal, yakni  : keikut sertaan Bunda Maria dalam sejarah keselamatan manusia. Hari ini Gereja memperingati Hari Raya Santa Maria Bunda Allah . Maria disebut Bunda Allah karena dia telah melahirkan Yesus ke dunia ini. Bunda Maria sebagai Bunda pilihan Allah telah membawa keselamatan bagi manusia karena keselamatan itu berasal dari Allah sendiri. Dalam Injil hari ini dikisahkan bahwa Bunda Maria merasa heran karena begitu banyak orang datang melihat Yesus, yang baru dilahirkannya. Para gembala memberitahukan keseluruh penjuru dunia akan kelahiran Yesus sebagai Juru Selamat. Melihat peristiwa itu,  Bunda Maria menyimpan semuanya itu didalam hatinya.
Maria adalah Bunda Allah dan Bunda kita semua. Kita patut bersyukur kepada Allah karena Dia telah memberikan kita seorang Bunda yang sangat peduli kepada kita. Bunda Maria peduli kepada Yesus sejak kecil sampai dewasa , demikian juga kepada kita. Walaupun kita tidak menyadari nya tetapi sebenarnya adalah Bunda Maria selalu mendoakan kita kepada Puteranya . Dia ingin kita mengalami kasih Allah sebagaimana dia sendiri telah mengalaminya. Maka perayaan hari ini mengajak kita untuk tidak ragu ragu menyapa Bunda Maria sebagai Bunda kita yang beriman kepada Kristus.
Wajah Tuhan dan kasih karunia serta damai sejahtera –Nya itu telah tampak dan sampai kepada umat manusia melalui Tuhan Yesus Kristus , dalam bacaan Injil Tuhan Yesus masih sebagai bayi yang  terbaring didalam palungan dan Dia disembah oleh Maria dan Josep , serta para gembala yang datang menghadap-Nya.
Meski tahun baru , kita juga tahu bahwa hari hari akan berjalan seperti tahun lalu. Walaupun begitu , makna tahun baru atau hari baru bukan terletak pada prestasi manakah dari diri kita yang akan kita ukur, tetapi lebih pada bagaimana kita semakin dapat mengalami kasih karunia Allah melalui Kristus dalam hidup kita . Mengandalkan Allah dan membiarkan Allah menuntun acara  dan hidup kita sepanjang tahun ini kiranya merupakan sikap batin paling tepat saat mengayunkan  langkah pertama di tahun baru ini.

Doa
Ya Tuhan, pada tahun ini curahkanlah semangat cinta kasih kepada masyarakat disekitar kami , sehingga terciptalah damai sejahtera pada masyarakat kami, Amin.


December 30, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SABTU 31 DESEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Sabtu  31 Desember 2016
PF S. Silvester I, Paus

Bacaan Pertama  1Yoh 2:18-21
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, bahkan sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya bahwa waktu ini benar-benar waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama kita. Tetapi hal itu terjadi supaya menjadi nyata bahwa tidak semua orang sungguh termasuk pada kita. Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua dianugerahi pengetahuan. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya, dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 96:1-2.11-12.13
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari. keselamatan yang datang dari pada-Nya. 
*Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, 
dan segala pohon di hutan bersorak-sorai. 
*Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, 
dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 1:14.12b
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, Semua orang yang menerima Dia, diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.

Bacaan Injil  Yoh 1:1-18
Pada awal mula adalah Firman. Firman itu ada bersama-sama dengan Allah 
dan Firman itu adalah Allah. Firman itu pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 
Ia sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Terang itu telah ada di dalam dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah, 
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya, orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran. Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru, "Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata: Sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; 
sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus. Tidak seorang pun pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Ada kutipan menarik mengenai makna waktu. Bila kau ingin tahu apa artinya waktu 1 tahun, tanyakan pada siswa yang tidak naik kelas. Makna  1 bulan, tanyakan kepada ibu yang melahirkan premature, Makna 1 minggu tanyakan pada editor majalah mingguan, Makna 1 hari , tanyakan pada orang yang bekerja dengan gaji harian. Makna 1 jam , tanyakan pada seorang gadis yang menunggu kekasihnya. Makna 1 menit tanyakan seorang yang ketinggalan kereta . Bila kau ingin tahu apa artinya waktu sedetik, tanyakan pada atlit lari 100 meter. Atau jika kau ingin tahu tentang makna waktu dan hidup ,tanyakan pada orang yang akan dihukum mati esok hari. Waktu sangat bermakna tapi maknanya tergantung dari pribadi orang yang mengalaminya. Warta Injil hari ini memberi kekuatan dan penghiburan karena Sang Firman telah menjadi manusia. Artinya, Sang Sabda, Allah Putra , telah mengambil ruang dan waktu. Perjalanan hidup kita mengarungi ruang dan waktu, disertai oleh Tuhan sendiri. Tuhan telah menjamin bahwa penyertaan-Nya bukan hanya tahun demi tahun, bulan demi bulan, minggu demi minggu, hari demi hari, jam demi jam, menit demi menit, tetapi juga detik demi detik. Penyertaan Tuhan itu bukan penyertaan pasif, tapi penyertaan dengan kepenuhan kasih karunia demi kasih karunia. Itulah keselamatan yang telah datang melalui Yesus Kristus, Tuhan kita.

Butir permenungan
Tanpa terasa hari ini adalah hari terakhir 2016. Tentu saja ada banyak acara dan kegiatan yang sudah kita rencanakan untuk mengakhiri dan melepas tahun ini serta bersiap untuk memasuki tahun baru 2017.
Biasanya permenungan akhir tahun selalu mengajak kita untuk mengevaluasi perjalanan hidup kita sepanjang tahun. Apa saja yang sudah berhasil kita laksanakan dan rencana apa saja yang belum  atau tidak terlaksana sampai akhir tahun , lalu bagaimana harapan setahun kedepan. Inilah yang menjadi permenungan akhir tahun . Akan tetapi apa yang kita dengar dalam Injil hari ini justru terdengar agak janggal. Mengapa? Karena justru  permenungan Injil diambil dari pembukaan Injil Yohanes.
Kalau demikian , apa yang bisa kita renungkan dari pembukaan Injil ini?  Apa pesannya bagi kita yang dalam hitungan jam akan mengakhiri tahun 2016 ini ?  Apa yang ditulis oleh Yohanes dalam pembukaan Injil sebenarnya mau mengajak kita para pembacanya  untuk memahami tentang misteri Allah , bahwa kini Sang Sabda telah menjadi manusia dan tinggal diantara manusia. Sabda itu membawa kemuliaan dan kasih Allah kedalam dunia. Karena Dia , dunia ada dan sebaliknya, “tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang dijadikan”
Penegasan Yohanes bahwa Sabda menjadi manusia dan tinggal bersama kita , dan bahwa dunia ini ada dan tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang jadi didunia . harus mampu mengarahkan kita bahwa apapun yang sudah kita kerjakan dan membawa kepada keberhasilan , adalah karena Dia , karena Kristus yang menyertai perjalanan hidup kita.
Kesadaran bahwa Kristus menyertai perjalanan hidup kita dan bahwa keberhasilan yang telah kita capai itu karena campur tangan Allah, hendaklah membuat kita menjadi orang yang tidak perlu sombong . Apa yang harus kita buat?  Tidak lain adalah menjadikan Dia sebagai pusat hidup dan sumber pengharapan dalam apapun yang akan kita lakukan pada tahun 2017.
Hari ini hari terakhir tahun 2016. Nanti malam pukul 00.00 pergantian ke tahun baru 2017.  Orang merayakan pergantian tahun menurut cara dan selera masing masing. Tapi besok tatkala kita bangun , matahari tetap bersinar dari timur, kalau hujan basah, kalau terik matahari panas, kalau angin besar orang dapat masuk angin dan kalau angin kecil orang terkantuk kantuk. Sama dengan yang lalu, tapi meski begitu, yang terpenting adalah mengucap syukur atas penyertaan Tuhan yang telah setia menemani hidup kita selama tahun 2016 ini , sambil mohon perlindungan-Nya selalu untuk tahun 2017 dan menjadikan Dia sebagai pusat hidup dan sumber pengharapan dalam apapun yang akan kita lakukan,

Doa
Ya Tuhan kami mengucap syukur atas penyertaan-Mu yang telah setia menemani hidup kami selama tahun 2016, dan kami memohon perlindungan-Mu selama tahun 2017 mendatang, Amin.  Tuhan memberkati.


December 29, 2016

RENUNGAN HARIAN, (JUMAT 30 DESEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Jumat  30 Desember 2016
Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf

Bacaan Pertama  Sir 3:2-6.12-14
Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas anak-anaknya, dan hak ibu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya, ia sama dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan hati ibunya. Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah berkurang, hendaklah kau maafkan, jangan menistakan dia sewaktu engkau masih berjaya. Kebaikan yang ditunjukkan kepada bapa tidak akan terlupakan;  sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 128:1-2.3.4-5
Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
*Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! 
*Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu! 
*Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bacaan Kedua  Kol 3:12-21
Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemah lembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni bila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain;  sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.  Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. Hendaknya kalian saling mengajar dan menasehati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kalian lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita. Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan janganlah berlaku kasar terhadapnya. Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Kol 3:15a:16a
Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu.

Bacaan Injil  Mat 2:13-15.19-23
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem pulang,  nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata,  "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh." Maka Yusuf pun bangun. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf di Mesir dalam mimpi. Kata malaikat itu, "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, 
dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu sudah mati." Lalu Yusuf pun bangunlah. Diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, 
dan pergilah mereka ke tanah Israel. Tetapi setelah mendengar bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, Yusuf takut ke sana. 
Setelah dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana ia tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, orang cenderung merasa cukup untuk berkomunisasi dengan siapa pun melalui media sosial. Entah SMS, WA, FB, Twitter,  Line, Email dan seterusnya. Kita ingat saja , bagaimana orang dapat membuat satu ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru seperti yang hari hari ini terjadi untuk dikirimkan ke semua grup dan alamat dari ponsel nya. Ini memang sudah lazim , dan tentu juga tidak masalah. Hanya saja yang namanya pertemuan atau perjumpaan pribadi, dari muka ke muka tetaplah selalu tak tergantikan.
Hari ini Pesta Keluarga Kudus. Bacaan bacaan hari ini mengingatkan kepada kita bukan hanya kesucian hidup berkeluarga tetapi juga makna dan teladan Keluarga Kudus : Yesus , Maria, Josep. Kekuatan dasar Keluarga Kudus adalah kebersamaan hidup melalui kehadiran bersama, dimana disitu selalu terjadi komunikasi  karena saling berjumpa secara pribadi dengan Yesus Kristus sebagai pusat dan tali pengikatnya. Kesatuan erat Bapa Josep dan Bunda Maria kepada Tuhan Yesus Kristus yang menjadi intinya membuat keluarga ini terberkati, terlindungi. Perintah Malaikat Tuhan dan ketaatan Bapa Josep sebenarnya mengabdi pada rencana penyelamatan Allah yang sedang dilaksanakan oleh Yesus Kristus yang saat itu masih menjadi bayi lemah  dan bergantung kepada keluarga-Nya. Yesus belum saatnya tampil. Dia masih disembunyikan oleh Allah, baik ketika ada ancaman dari Herodes maupun ketika masih harus tumbuh dan berkembang sebagaimana anak dalam Keluarga Kudus di  Nasaret. Interaksi pribadi dalam kebersamaan yang diwarnai  oleh apa yang disebut pada bacaan kedua hari ini : belas kasihan, kemurahan dan kerendah hatian , kelemah lembutan dan kesabaran, dengan berpusat pada pribadi Tuhan Yesus Kristus menjadikan keluarga Bapa  josep dan Bunda Maria sebagai Keluarga Kudus.

Butir permenungan.
Kita semua hidup  dalam keluarga kita masing masing. Bahkan, mereka yang dipanggil sebagai imam atau pun biarawan – biarawati juga berasal dari keluarga. Marilah kita berdoa  dan memohon kepada Allah agar keluarga kita masing masing tetap berpusat pada Tuhan  Yesus Kristus dan menghayati kebersamaan hidup melalui perjumpaan dan pertemuan pribadi antar anggota keluarga , muka dari muka . Ada baiknya dalam keluarga keluarga Kristiani , setiap anggota memiliki waktu untuk duduk bersama , lepas dari yang namanya HP atau smartphone atau gadget , hanya untuk saling berbincang  dari hati ke hati dalam suasana akrab dan kasih, sharing pengalaman hidup hari ini lalu ditutup dengan doa malam bersama . Ada kesan, acara semacam ini dalam keluarga kita semakin menghilang. Semoga kesan ini tidak benar.  

Doa.

Ya Tuhan , jadikanlah keluarga kami sebagai pembawa sukacita –Mu kepada sesama kami  agar kami bahagia kelak bersama-Mu.  Amin.

December 28, 2016

RENUNGAN HARIAN, (KAMIS 29 DESEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Kamis  29 Desember 2016
PF S. Tomas Becket, Uskup dan Martir

Bacaan Pertama  1Yoh 2:3-11
Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata "Aku mengenal Allah"  tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta, dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu; perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang melenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.  Barangsiapa  mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!  Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya! 
*Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya, 
ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku. 
*Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.

Bait Pengantar Injil  Luk 2:32
Kristus cahaya yang menerangi pada bangsa, Dialah kemuliaan bagi umat Allah.

Bacaan Injil  Luk 2:22-35
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah." Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, "Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, 
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Sudah miskin, diusir lagi dari masyarakat.  Bak sudah jatuh ketimpa tangga lagi.Hari ke 40 adalah hari pentahiran bagi seorang ibu yang habis melahirkan. Upacara penyucian itu wajib demi menghapus kenajisan sehingga ibu itu dapat ikut kembali dalam peribadatan. Maria dan Yusup pergi ke Bait Allah di Yerusalem  untuk upacara  pentahiran dan mempersembahkan Yesus kepada Tuhan. Simeon menyambut Anak itu, membopong-Nya dan memuji Tuhan, karena karya penyelamatan-Nya telah dinyatakan melalui Tuhan Yesus. Simeon yakin , bahwa apa yang selama ini diharapkan sekarang telah berada ditangannya. Dalam diri Kanak kanak Yesus , Simeon melihat keselamatan yang dijanjikan Allah. Melihat Kanak kanak Yesus, Simeon mengalami bahwa terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa bangsa lain sedang diwahyukan. Lewat bangsa terpilih keselamatan akan disalurkan kepada yang lain sehingga mereka akan menjadi terang bagi bangsa bangsa  lain. Karya penyelamatan itulah yang dinubuatkan Simeon  akan menimbulkan perbantahan dan perpecahan diantara orang orang Yahudi. Maka , mereka yang pro pada Yesus akan mendapat keselamatan dan yang kontra akan mengalami kejatuhan. Semua itu akan mendatangkan penderitaan bagi Maria. “Suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri”   Maria akan ikut menderita menyaksikan perpecahan bangsa Israel itu, Karena itu kita pun jangan bersikap cuek tak peduli, tetapi soliderlah pada penderitaan sesama.

Butir permenungan
Dalam hidup harian kita banyak diantara kita biasanya kalau sedang mengalami situasi sulit seperti sakit, kita mulai ingat akan Tuhan. Kita mengharapkan Tuhan datang menjamah dan membebaskan kita dari situasi sulit yang kita hadapi . Tetapi kalau dalam keadaan sehat , kita tidak setia dan bahkan lupa akan Tuhan. Karena itu mari kita belajar dari Simeon yang setia menantikan Sang Mesias sehingga kalau kita mati suatu saat , kita pun mati sebagai orang yang selamat.

Doa
Ya Tuhan, berilah kami kesadaran bahwa Tuhan hadir dalam kehidupan kami, sehingga kami dipenuhi oleh sukacita dan sukacita itu dapat kami bagikan kepada sesama. Amin.


December 27, 2016

RENUNGAN HARIAN, (RABU 28 DESEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Rabu 28 Desember 2016
Pesta Para Kanak-kanak Suci, Martir

Bacaan Pertama  1Yoh 2:3-11
Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata "Aku mengenal Allah"  tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta, dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna; 
dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu; perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang melenyap 
dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, 
ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. 
Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan 
dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!  Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya! 
*Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya, 
ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku. 
*Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.

Bait Pengantar Injil  Luk 2:32
Kristus cahaya yang menerangi pada bangsa, Dialah kemuliaan bagi umat Allah.
Bacaan Injil  Luk 2:22-35
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah." Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, "Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, 
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel 
dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Kita tentu merasa sangat sedih dan mungkin juga kecewa kalau tiba tiba  dimarahi boss atau pemimpin kita. Kalau soalnya jelas dan kita memang salah oke oke sajalah, Tetapi ketika kita tidak tahu alasan dan sebab mengapa kita dimarahi, tentulah kita gelisah, ingin protes dan memberontak. Dan tiba tiba dilain hari, sang bos atau pemimpin kita itu meminta maaf kepada kita. Ternyata marahnya kemarin dikarenakan oleh penyebab yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kita. Lalu kita cuma terbengong bengong.
Hari ini kita merayakan Pesta Kanak Kanak suci. Nasib anak anak yang dibunuh Herodes hampir mirip dengan pengalaman kita diatas. Anak anak itu menjadi korban kemarahan Herodes kepada ketiga sarjana yang tidak kembali kepadanya dan terutama korban ketakutan Herodes atas lahirnya Sang Raja diraja, Sang Penebus yakni Tuhan Yesus. Begitulah dalam sejarah selalu saja terjadi adanya orang orang yang menjadi korban dari kekuasaan yang dipegang oleh orang orang yang tidak baik atau hanya mementingkan diri sendiri atau kelompoknya. Anak anak suci yang kita pestakan hari ini sama sekali tidak menyadari dan tidak tahu mengapa mereka harus mati muda , mengapa mereka harus berkorban bahkan dengan nyawanya.
Kita renungkan hari ini, betapa sering kita harus menderita, mengalami kesulitan dan bencana bukan karena kesalahan kita tetapi kesalahan sesama kita. Nyatanya, banyak sekali dalam hidup kita mengalami bahwa kita tidak pernah dapat mengerti mengapa kita harus mengalami derita atau kesusahan ini itu. Kita bertanya kepada siapapun, tidak ada yang dapat menjawab. Bertanya kepada Tuhan , rasanya Dia juga tidak menjawab. Paling kita bertanya kepada rumput yang bergoyang?  Saat saat seperti itu, kita mesti hanya perlu percaya akan keadilan dan kemurahan hati Allah. Biarlah Tuhan yang menilai dan pada akhirnya menerangi jalan hidup kita , seperti Mazmur tanggapan hari ini, pertolongan kita dalam nama Tuhan

Butir permenungan
Anak anak adalah sosok manusia yang kerap kali “ditinggikan “ sekaligus paling kerap “dikorbankan” dalam kehidupan manusia. Kepolosan, kelucuan dan keindahan anak anak , khususnya bayi bayi yang menggemaskan, selalu menarik hati kaum dewasa untuk didekati dan dipeluk. Akan tetapi, nasib anak anak tidaklah selalu demikian. Ketika kaum dewasa tengah mengejar ambisi dan egoisme, anak anaklah yang kerap menjadi korban entah langsung ataupun tidak langsung.
Situasi kelam seperti itulah yang dialami kanak kanak pada zaman kanak kanak Yesus. Hanya karena sebuah ketakutan dan kecemasan seorang raja, ribuan anak anak mengalami kematian yang mengerikan. Di antara mereka bahkan ada yang belum sempat menikmati indahnya masa kanak kanak. Mereka mengalami nasib naas itu, karena Herodes ingin sekali membunuh bayi Yesus yang diramal akan menjadi raja besar.
Kematian kanak kanak ini dipandang oleh Gereja sebagai sebuah kemartiran. Karenanya, hari ini kita mengenang kemartiran para kanak kanak suci. Darah mereka sepertinya meneriakkan kesengsaraan dan penderitaan anak anak zaman ini.
Semoga pembantaian kanak kanak karena alasan seperti yang dilakukan  Herodes tidak akan pernah terjadi lagi. Namun , tidak berarti bahwa nasib kanak kanak telah aman. Dewasa ini makin lama anak anak kerap diberitakan menjadi korban aneka kejahatan, seperti aborsi, kekerasan dalam rumah tangga, korban trafficking, bahkan bullying, penculikan dan menjadi korban karena perang.
Jika anak anak hidup dalam kritikan, mereka akan belajar untuk mengecam. Jika anak anak hidup dalam kekerasan, mereka akan belajar untuk berkelahi. Jika anak anak hidup dengan tertawaan, mereka akan belajar untuk menjadi minder. Jika anak anak hidup dengan dipermalukan, mereka akan belajar untuk merasa bersalah.
Sebaliknya , jika anak anak hidup dalam toleransi, mereka akan belajar untuk bersabar. Jika anak anak hidup dalam dukungan , mereka akan belajar untuk percaya diri. Jika anak anak hidup dalam pujian, mereka akan belajar untuk mengapresiasi. Jika anak anak hidup dalam perlakuan yang fair, mereka akan belajar apa itu keadilan. Jika anak anak hidup dalam rasa aman, mereka lebih mudah belajar pentingnya beriman.

Doa
Ya Tuhan, berilah kami ketabahan untuk menghadapi kehidupan yang serba keras ini. Amin


December 26, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SELASA 27 DESEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Selasa  27 Desember 2016
Pesta S. Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil

Bacaan Pertama  1Yoh 1:1-4
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni Firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. 
Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 97:1-2.5-6.11-12
Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar.
*Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada sekelilingnya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya. 
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. 
*Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bacaan Injil  Yoh 20:2-8
Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, 
tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; dan ia melihatnya dan percaya. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
 Yohanes memiliki peran ganda dalam dirinya . Pertama , ia adalah seorang dari dari antara dua belas rasul yang dipilih Yesus . Kedua , ia diyakini sebagai penulis Injil keempat . Tak hanya itu , beberapa kitab dalam Perjanjian Baru diduga kuat juga ditulis Rasul sekaligus penginjil ini . Sekurang kurangnya, jika tak ditulisnya sendiri, pengaruh ajaran atau sastra bisa dirasakan dalam surat surat Yohanes dan Kitab Wahyu.
Bacaan pertama yang diperdengarkan pada hari ini memang masih diragukan apakah ditulis oleh sang rasul sendiri atau berupa kitab yang sastra dan muatan permenungannya dijiwai semangat sang rasul. Yang jelas , tampak sekali bahwa permenungan yang diungkapkan  bacaan pada hari ini mengandung sejumlah besar antusiasme spiritual yang bisa memberikan inspirasi bagi siapapun yang mendengar dan membacanya. Dalam suratnya ini, Yohanes  menegaskan bahwa dirinya dan juga setiap orang yang beriman tak boleh meragukan kenyataan tentang Yesus.Yohanes menegaskan bahwa yang  dismpaikan ini bukanlah sekadar hasil dengar dengar perkataan orang dijalanan . Yang disampaikannya terkait dengan identitas Yesus dalam tulisan ini adalah hasil perjumpaannya yang nyata dengan Yesus   “ Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar ini , kami beritakan kepada kamu juga , supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya , Yesus Kristus “ (1Yoh 1-3).
Tertangkap jelas dalam kesaksian ini ada tekad dan ketulusan yang kuat dari seorang untuk mengungkapkan kebenaran kepada orang banyak sekaligus meyakinkan semua orang yang mendengar tentang Yesus Kristus . Yohanes sangat mengharapkan bahwa kesaksian akan Yesus ini akan mendatangkan sukacita besar. “Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna. “ (1Yoh 1 : 4) Penulis telah mengalami langsung sukacita besar berkat pengalamannya bersama dengan Yesus . Sukacita itu tak mungkin disimpannya sendiri. Ia merasa harus membagikan sukacita itu kepada setiap orang yang dijumpai supaya setiap  juga merasakan sukacita yang sempurna tersebut.
Yohanes yang dipestakan hari ini sering disebut Yohanes anak Zebedeus, saudara Yakobus untuk membedakan dari Yohanes Pembaptis . Yohanes  dipanggil untuk pelayanan  saat sedang mengurus perahu nelayan milik ayahnya . Pada perjalanan  panggilannya  , Yohanes tak hanya menjadi salah satu dari kelompok  dua belas rasul , Yohanes bahkan menjadi salah satu dari tiga murid istimewa  Yesus, bersama denga Petrus dan Yakobus . Yohanes secara istimewa boleh menyaksikan banyak peristiwa yang tidak dilihat rasul lainnya.

Butir permenungan.
Peristiwa peristiwa penting yang dialami Yohanes bersama Yesus dan murid murid kekasih Nya adalah perubahan rupa Yesus pada malam hari sebelum penyaliban Yesus ditaman Getsemani  Pengalaman bersama dengan Yesus ini membuat Yohanes sangat yakin bahwa Yesus mengasihinya dengan penuh perhatian. Demikian pula kita yang juga telah mengalami Yesus dalam pelbagai perjumpaan dengan hal hal baik dalam kehidupan kita sehari hari., tentu memiliki  banyak alasan untuk percaya bahwa Allah mengasihi kita  seperti Ia mengasihi Yohanes , Oleh karena itu , kita harus memiliki semangat dan antusiaisme yang sama, bahkan lebih, dari yang dimiliki Yohanes dalam memberikan kesaksian tentang Yesus.

Doa.
Ya Allah Bapa yang mahabaik, kami ingin selalu dekat dengan –Mu , namun iman kami masih lemah dan mudah putus asa, maka kami mohon tambahkanlah iman kami.  Amin.