December 29, 2016

RENUNGAN HARIAN, (JUMAT 30 DESEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Jumat  30 Desember 2016
Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf

Bacaan Pertama  Sir 3:2-6.12-14
Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas anak-anaknya, dan hak ibu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya, ia sama dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan hati ibunya. Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah berkurang, hendaklah kau maafkan, jangan menistakan dia sewaktu engkau masih berjaya. Kebaikan yang ditunjukkan kepada bapa tidak akan terlupakan;  sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 128:1-2.3.4-5
Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
*Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! 
*Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu! 
*Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bacaan Kedua  Kol 3:12-21
Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemah lembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni bila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain;  sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.  Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. Hendaknya kalian saling mengajar dan menasehati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kalian lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita. Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan janganlah berlaku kasar terhadapnya. Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Kol 3:15a:16a
Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu.

Bacaan Injil  Mat 2:13-15.19-23
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem pulang,  nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata,  "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh." Maka Yusuf pun bangun. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf di Mesir dalam mimpi. Kata malaikat itu, "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, 
dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu sudah mati." Lalu Yusuf pun bangunlah. Diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, 
dan pergilah mereka ke tanah Israel. Tetapi setelah mendengar bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, Yusuf takut ke sana. 
Setelah dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana ia tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, orang cenderung merasa cukup untuk berkomunisasi dengan siapa pun melalui media sosial. Entah SMS, WA, FB, Twitter,  Line, Email dan seterusnya. Kita ingat saja , bagaimana orang dapat membuat satu ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru seperti yang hari hari ini terjadi untuk dikirimkan ke semua grup dan alamat dari ponsel nya. Ini memang sudah lazim , dan tentu juga tidak masalah. Hanya saja yang namanya pertemuan atau perjumpaan pribadi, dari muka ke muka tetaplah selalu tak tergantikan.
Hari ini Pesta Keluarga Kudus. Bacaan bacaan hari ini mengingatkan kepada kita bukan hanya kesucian hidup berkeluarga tetapi juga makna dan teladan Keluarga Kudus : Yesus , Maria, Josep. Kekuatan dasar Keluarga Kudus adalah kebersamaan hidup melalui kehadiran bersama, dimana disitu selalu terjadi komunikasi  karena saling berjumpa secara pribadi dengan Yesus Kristus sebagai pusat dan tali pengikatnya. Kesatuan erat Bapa Josep dan Bunda Maria kepada Tuhan Yesus Kristus yang menjadi intinya membuat keluarga ini terberkati, terlindungi. Perintah Malaikat Tuhan dan ketaatan Bapa Josep sebenarnya mengabdi pada rencana penyelamatan Allah yang sedang dilaksanakan oleh Yesus Kristus yang saat itu masih menjadi bayi lemah  dan bergantung kepada keluarga-Nya. Yesus belum saatnya tampil. Dia masih disembunyikan oleh Allah, baik ketika ada ancaman dari Herodes maupun ketika masih harus tumbuh dan berkembang sebagaimana anak dalam Keluarga Kudus di  Nasaret. Interaksi pribadi dalam kebersamaan yang diwarnai  oleh apa yang disebut pada bacaan kedua hari ini : belas kasihan, kemurahan dan kerendah hatian , kelemah lembutan dan kesabaran, dengan berpusat pada pribadi Tuhan Yesus Kristus menjadikan keluarga Bapa  josep dan Bunda Maria sebagai Keluarga Kudus.

Butir permenungan.
Kita semua hidup  dalam keluarga kita masing masing. Bahkan, mereka yang dipanggil sebagai imam atau pun biarawan – biarawati juga berasal dari keluarga. Marilah kita berdoa  dan memohon kepada Allah agar keluarga kita masing masing tetap berpusat pada Tuhan  Yesus Kristus dan menghayati kebersamaan hidup melalui perjumpaan dan pertemuan pribadi antar anggota keluarga , muka dari muka . Ada baiknya dalam keluarga keluarga Kristiani , setiap anggota memiliki waktu untuk duduk bersama , lepas dari yang namanya HP atau smartphone atau gadget , hanya untuk saling berbincang  dari hati ke hati dalam suasana akrab dan kasih, sharing pengalaman hidup hari ini lalu ditutup dengan doa malam bersama . Ada kesan, acara semacam ini dalam keluarga kita semakin menghilang. Semoga kesan ini tidak benar.  

Doa.

Ya Tuhan , jadikanlah keluarga kami sebagai pembawa sukacita –Mu kepada sesama kami  agar kami bahagia kelak bersama-Mu.  Amin.

0 komentar:

Post a Comment