Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

December 28, 2021

RENUNGAN HARIAN, JUMAT 21 JANUARI 2022

Kalender Liturgi Jumat 21 Jan 2022
PW S. Agnes, Perawan dan Martir
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  1Sam 24:3-21
Pada suatu hari  Saul mengambil tiga ribu orang pilihan dari seluruh orang Israel,  lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan.  Maka sampailah Saul ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua, dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat,  tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian dalam gua itu.  Lalu berkatalah orang-orang itu kepada Daud, "Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu. Maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik!" Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. Kemudian berdebar - debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul.  Lalu ia berkata kepada orang-orangnya,  "Dijauhkan Tuhanlah kiranya daripadaku  untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi Tuhan;  dijauhkanlah aku dari menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan."  Dengan perkataan itu Daud mencegah orang-orangnya;  ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul.  Sementara itu Saul bangun meninggalkan gua, hendak melanjutkan perjalanannya. Maka bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya, "Tuanku raja!" Saul menoleh ke belakang. Maka Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah. Lalu berkatalah ia kepada Saul, "Mengapa engkau percaya akan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu?  Ketahuilah, pada hari ini Tuanku sendiri melihat, bahwa hari ini Allah menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu. Ada orang yang menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu,  sebab dialah orang yang diurapi Tuhan. Lihatlah ini, Bapaku! Lihatlah punca jubahmu dalam tanganku. Dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau,  walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku. Tuhan kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau!  Tuhan kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau; seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan:  Dari orang fasiklah timbul kefasikan.  Sungguh, tanganku tidak akan memukul engkau. Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang?  Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja!  Sebab itu Tuhan kiranya menjadi hakim yang memutuskan perkara kita!  Kiranya Dia memperhatikan dan memperjuangkan perkaraku! Kiranya Ia memberi keadilan kepadaku  dengan melepaskan aku dari tanganmu."  Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu,  berkatalah Saul, "Suaramukah itu, ya anakku Daud?"  Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul.  Katanya kepada Daud, "Engkau lebih besar daripada aku, sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu.  Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku:  Walaupun Tuhan telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu,  engkau tidak membunuh aku. Apabila seseorang menangkap musuh,  masakan dilepaskannya dia pergi dengan selamat?  Tuhan kiranya membalaskan dengan kebaikan  apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini.  Dari ini semua, sesungguhnya aku tahu,  bahwa engkau pasti menjadi raja  dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan  Mzm 57:2.3-4.6.11
Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku.
*Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; Di bawah sayap-Mu aku akan bernaung  sampai berlalu malapetaka ini.
*Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang mengerjakan segalanya bagiku.  Kiranya Ia mengirim utusan dari sorga
dan menyelamatkan daku,  mencegah orang-orang yang menganiaya aku;  Semoga Allah mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya.
*Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah!  Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi!  Sebab, kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan.

Bait Pengantar Injil  2Kor 5:19
Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya  dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Bacaan Injil  Mrk 3:13-19
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit.  Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya.  Ia menetapkan dua belas rasul untuk menyertai Dia, untuk diutus-Nya memberitakan Injil, dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan.  Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah:  Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,  Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, yang keduanya Ia diberi nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh; selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Setiap kelompok atau organisasi memiliki visi dan misi sebagai alasan kelompok atau organisasi itu didirikan. Orang orang yang mau bergabung dengan kelompok atau organisasi tertentu karena  tertarik pada visi dan misinya. Untuk menjadi anggota kelompok  atau organisasi tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi, dan yang utama adalah motivasi yang akan mempengaruhi komitment mereka.  Tuhan Yesus pun memanggil orang orang yang disebut kedua belas murud yang akan hidup bersama-Nya , menyertai perjalanan dan pelayanan mewartakan Injil Kerajaan Allah. Kalau kita melihat orang orang yang dipanggil oleh Tuhan Yesus rupanya mereka adalah orang orang sederhana, dari kalangan nelayan, pemungut cukai, kaum Zelot. Mereka adalah orang orang yang siap dibentuk oleh Tuhan Yesus, Tuhan Tesus memanggil mereka untuk ikut serta dalam misi pewartaan-Nya., mewartakan Injil Kerajaan Allah. Mereka dipanggil untuk dekat Tuhan Yesus, bekerja sama dengan Tuhan Yesus , bekerja seperti Tuhan Yesus.  Kedua belas rasul dipanggil untuk membangun komunitas persaudaraan , menghadirkan Kerajaan Allah melalui kesaksian hidup mereka. Menyertai Tuhan Yesus menuntut adanya komitment dan kesetiaan, Mereka pun diberi kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit, Pengusiran setan setan dalam nama Tuhan Yesus adalah tanda bahwa Kerajaan Allah sudah hadir sehingga yang berkuasa dan meraja adalah Allah sendiri. Kalau Allah yang meraja maka ada kedamaian, keadilan, cinta kasih, kebenaran, sukacita dalam Roh, ada persaudaraan.  Kita pun dipanggil untuk menjadi mitra Allah dan mitra Tuhan Yesus dalam karya perutusan, ikut serta menghadirkan Kerajaan Allah, mewartakan Injil melalui kesaksian hidup kita yang dijiwai oleh nilai nilai Injil dan ikut serta membangun dunia menurut visi Kerajaan Allah. Di tengah masyarakat yang ditandai oleh konflik sosial. egoisme, dan sektarianisme kita dipanggil untuk membangun persaudaraan sejati.

Butir permenungan

Panggilan seseorang untuk mengikuti rancangan Tuhan sering kali lahir dari kehendak Tuhan sendiri. Ia sendirilah yang memilih orang-orang yang dikehendaki-Nya.  Namun, manusia pun memiliki kebebasan untuk mengatakan ‘ya’ atau menjawab ‘tidak’ atas tawaran panggilan dari Allah. Sebab, panggilan dari Allah tak pernah berarti sebuah pemaksaan.  Tuhan pun memilih Daud dari antara saudara-saudaranya. Sosok terpililh ini menjadi perpanjangan tangan Allah dalam penggembalaan bangsa Israel agar tetap setia kepada Allah  Tindakan yang serupa dilakukan oleh Yesus. Dia memanggil dua belas orang yang dikehendaki-Nya sebagai murid-murid-Nya.  Hal yang menarik adalah bahwa baik Daud maupun murid-murid Yesus berani menjawab ‘Ya’ atas tawaran panggilan dari Allah. Mereka pun ikut ambil bagian dalam karya pewartaan yang direncanakan Tuhan. Secara khusus para murid menerima mandat untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. Mereka menjadi perpanjangan tangan Tuhan dalam mewartakan kabar gembira kepada semua orang terutama kepada mereka yang terpinggirkan. Yesus juga memberi mereka kuasa untuk mengusir setan. Para murid dipersenjatai-Nya dengan kekuatan Allah. Mereka dimampukan untuk mengalahkan setan-setan sehingga semakin banyak orang akan mengalami kedamaian.  Sesungguhnya, melalui Sakramen Baptis, kita pun telah dipanggil dan dipilih oleh Allah sebagai murid-murid-Nya. Kita menerima tuga untuk mewartakan kabar gembira. Kita juga dinaungi Roh Kudus agar mampu menghalau kekuatan jahat.

Doa.

Ya Tuhan, bimbinglah kami untuk tekun mewartakan Injil  melalui kesaksian hidup kami, sehingga kami dapat ikut membangun persaudaraan sejati. Amin.

 

 

 

 

 

 

Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

  

RENUNGAN HARIAN, KAMIS 20 JANUARI 2022

Kalender Liturgi Kamis  20 Jan 2022

PF S. Sebastianus, Martir
PF S. Fabianus, Paus dan Martir
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  1Sam 18:6-9;19:1-7
Sesudah Daud mengalahkan Goliat, orang Filistin itu, pasukan-pasukan Israel pulang. Maka di segala kota Israel, keluarlah wanita-wanita menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi  berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." Maka bangkitlah amarah Saul dengan amat sangat! Perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya, "Kepada Daud mereka perhitungkan berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkan beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun akan jatuh kepadanya."  Sejak hari itu Saul selalu menaruh dendam kepada Daud.  Maka Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud, sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud,  "Ayahku Saul berikhtiar membunuhmu.  Oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana. Aku akan keluar dan mendampingi ayahku di padang tempatmu itu. Aku akan berbicara dengan ayahku perihalmu  dan aku akan melihat bagaimana keadaannya, lalu memberitahukannya kepadamu."  Lalu Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud  kepada Saul, ayahnya;  katanya, "Janganlah raja berbuat dosa terhadap Daud, hambanya,  sebab ia tidak berbuat dosa terhadapmu;  Bukankah apa yang diperbuatnya sangat baik bagimu! Daud telah mempertaruhkan nyawanya dan telah mengalahkan orang Filistin itu, dan karena dia, Tuhan telah memberikan kemenangan besar kepada seluruh Israel. Tatkala melihatnya, engkau bersukacita karenanya.  Mengapa engkau hendak berbuat dosa  terhadap orang yang tidak bersalah  dengan membunuh Daud tanpa alasan?" Saul mendengarkan perkataan Yonatan, lalu bersumpah,  "Demi Tuhan yang hidup, ia tidak akan dibunuh."  Lalu Yonatan memanggil Daud,  dan memberitahukan kepadanya segala perkataan itu. Yonatan membawa Daud kepada Saul  dan ia bekerja padanya seperti semula.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 56:2-3.9-10a.10b-11.12-13
Kepada Allah aku percaya dan tidak takut.
*Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku,
sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku!  Seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari, bahkan banyak orang menyerbu aku dari tempat tinggi.
*Tuhan, Engkau tahu akan sengsaraku, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaucatat? Musuhku akan mundur pada waktu aku berseru.
*Aku yakin, bahwa Allah berpihak kepadaku. Kepada Allah yang firman-Nya kupuji, kepada Tuhan yang sabda-Nya kujunjung tinggi.
*Kepada-Nya aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadapku? Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kupenuhi, dan kurban syukur akan kupersembahkan kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil  Mrk 3:7-12
Sekali peristiwa, Yesus menyingkir ke Danau Galilea dengan murid-murid-Nya, dan banyak orang dari Galilea mengikuti- Dia. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea,  dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon datanglah banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Karena orang banyak itu,  Yesus menyuruh murid-murid-Nya  menyediakan sebuah perahu bagi-Nya jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka. Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desak ingin dijamah oleh-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, "Engkaulah Anak Allah!" Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Daya tarik Daud bukan pertama karena pesona fisik, tetapi karena kecakapannya dalam menggunakan senjata saat berperang, ketika masih belia ia mengalahkan Goliat, dan kemudian dengan sangat gemilang mengalahkan  “berlaksa laksa” pasukan Filistin. Karena itu orang banyak berarak, menari dan menyanyi untuk mengelukan dia (1Sam 18) Tetapi semua itu terjadi karena Allah bekerja dalam diri Daud.  Banyak orang dari berbagai daerah berbondong bondong datang kepada Tuhan Yesus. Daya tarik Tuhan Yesus terletak pada kuasa mukjizat, pengajaran tentang Injil dan yang paling kuat adalah cinta-Nya yang menyembuhkan. Mukjizat memperkuat ajaran dan kesaksian akan cinta-Nya. Sebab itu, cinta lebih besar dan jauh lebih kuat daripada mukjizat.  Cinta menjadi mahkota untuk semua ajaran dan tindakan-Nya. Salah satu bentuk tindakan Tuhan Yesus adalah sebagai penyembuh, tabib atau dokter.  Bahkan Tuhan Yesus adalah dokter super ahli karena segala penyakit dapat disembuhkan, itu hanyalah salah satu tanda cinta dan kepedulian Tuhan Yesus terhadap sesama yang menderita. Tetapi, kebaikan selalu mempunyai musuh, yaitu dari orang yang tidak percaya dan merasa dirugikan karena kebaikan. Karena itu Tuhan Yesus selalu ada waktu untuk menyingkir atau menghindar ( Mrk 3:7), Bukan karena takut, tetapi karena waktu-Nya belum tiba. Apa yang tidak dapat dilakukan oleh seorang dokter bahkan dokter spesialis pun adalah menyembuhkan orang sakit karena kerasukan roh jahat. Tetapi tidaklah demikian bagi  Tuhan Yesus . Karena kuasa-Nya sebagai Putra Allah, hanya karena melihat Dia saja, roh roh jahat sudah jatuh tersungkur dihadapan-Nya. Dan berteriak “ Engkaulah Anak Allah” Ternyata , setan pun mengenal siapa Tuhan Yesus. Hari ini kita disadarkan bahwa kalau setan saja mengenal Dia. Semua orang mestinya tidak terlalu sulit untuk mengenal siapa Dia.


Renungan.

Banyak orang dari berbagai daerah berbondong bondong datang kepada Tuhan Yesus. Daya tarik Tuhan Yesus terletak pada kuasa mukjizat, pengajaran tentang Injil dan yang paling kuat adalah cinta-Nya yang menyembuhkan. Mukjizat memperkuat ajaran dan kesaksian akan cinta-Nya. Sebab itu, cinta lebih besar dan jauh lebih kuat daripada mukjizat.  Cinta menjadi mahkota untuk semua ajaran dan tindakan-Nya.  Salah satu bentuk tindakan Tuhan Yesus adalah sebagai penyembuh, tabib atau dokter.  Bahkan Tuhan Yesus adalah dokter super ahli karena segala penyakit dapat disembuhkan, itu hanyalah salah satu tanda cinta dan kepedulian Tuhan Yesus terhadap sesama yang menderita. Tetapi, kebaikan selalu mempunyai musuh, yaitu dari orang yang tidak percaya dan merasa dirugikan karena kebaikan. Karena itu Tuhan Yesus selalu ada waktu untuk menyingkir atau menghindar ( Mrk 3:7), Bukan karena takut, tetapi karena waktu-Nya belum tiba.  Apa yang tidak dapat dilakukan oleh seorang dokter bahkan dokter spesialis pun adalah menyembuhkan orang sakit karena kerasukan roh jahat. Tetapi tidaklah demikian bagi  Tuhan Yesus . Karena kuasa-Nya sebagai Putra Allah, hanya karena melihat Dia saja, roh roh jahat sudah jatuh tersungkur dihadapan-Nya. Dan berteriak “ Engkaulah Anak Allah” Ternyata , setan pun mengenal siapa Tuhan Yesus. Hari ini kita disadarkan bahwa kalau setan saja mengenal Dia. Semua orang mestinya tidak terlalu sulit untuk mengenal siapa Dia. Pada beberapa tahun lalu , Paus Fransiskus mengajak kita untuk merenungkan misteri Kerahiman Allah yang sungguh mengungkapkan misteri  Tritunggal Mahakudus. Kerahiman hendaknya menjadi hukum dasar yang berdiam dalam hati setiap orang yang memandang dengan tulus kedalam mata saudara dan saudarinya dijalan kehidupan ., Kehidupan yang tidak lain  tidak bukan adalah jembatan yang menghubungkan Allah dan manusia, membuka hati kita kepada sebuah harapan dikasihi selamanya meskipun kita lemah.

Butir permenungan.

Banyak orang menyukai popularitas,  Ada orang yang begitu haus popularitas sampai menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Ada yang demi kepuasan pribadi, demi bisnis, demi nama baik, demi kepentingan umum, demi suatu kedudukan , dan seterusnya. Popularitas mungkin sudah menjadi suatu candu bagi sekelompok orang. Tetapi bagi Yesus popularitas bermakna lain.  Injil Mateus mengisahkan popularitas Yesus sehingga begitu banyak orang mencari-Nya. Mengapa banyak orang mencari Yesus, Mereka melihat, mendengar dan mengetahui dan bahkan merasakan berbagai mukzijat dan penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus, mereka ingin menjamah Yesus. Roh roh jahat pun tersungkur dihadapan-Nya. Yesus tidak silau akan popularitas, tidak mau dihimpit olehnya. Yesus berpegang teguh pada tujuan kedatangan-Nya kedunia. Ia mau menghadirkan Kerajaan Allah, bukan kehebatan mukzijat. Yesus mau berbuat baik dimanapun, untuk siapapun. Kita sering mengalami popularitas dalam hidup kita . Suatu saat, bahkan berada di puncak popularitas karena keberhasilan dalam pekerjaan atau pelayanan kita. Kita bisa meneladani Yesus ketika dalam puncak popularitas  Seperti Yesus kita tetap berbuat baik kepada siapapun , kapanpun  dan dimanapun.  Ketika seorang lebih berhasil kita tidak usah irihati tetapi menjadi inspirasi untuk melayani lebih baik lagi. Tuhan memberkati.    

Doa.

Ya Tuhan , kami mohon berilah kaum muda umat-Mu keberanian seperti para suci untuk menghadapi perubahan zaman ini. Amin

 

 

 

 

 

 

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

 

 

 

 

December 27, 2021

RENUNGAN HARIAN, RABU 19 JANUARI 2022

Kalender Liturgi Rabu 19 Jan 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  1Sam 17:32-33.37.40-51
Pada suatu hari Daud menghadap Saul dan berkata kepadanya,  "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena Goliat!  Hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu." Tetapi Saul berkata kepada Daud, "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu! Mustahil engkau dapat melawan Goliat! Sebab engkau masih muda,  sedang Goliat sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit."  Tetapi Daud berkata kepada Saul,  "Tuhan telah melepaskan daku dari cakar singa  dan dari cakar beruang.  Dia pun akan melepaskan daku dari tangan orang Filistin itu!"  Kata Saul kepada Daud, "Pergilah! Tuhan menyertai engkau."  Maka Daud mengambil tongkatnya lalu pergi.  Ia memilih dari dasar sungai lima batu yang licin  dan menaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni wadah batu, sedang umban tali dipegangnya.  Demikianlah Daud mendekati Goliat, orang Filistin itu.  Goliat sendiri makin dekat menghampiri Daud, dan di depannya berjalan orang yang membawa perisainya.  Ketika Goliat melayangkan pandangannya dan melihat Daud, dihinanya Daud itu karena ia masih muda,  kemerah-merahan dan elok parasnya.  Goliat, orang Filistin itu, berkata kepada Daud,  "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?"  Lalu demi para dewa, orang Filistin itu mengutuki Daud.  Lalu ia menantang Daud, "Hadapilah aku,  maka aku akan memberikan dagingmu  kepada burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang."  Tetapi Daud berkata kepada Goliat, orang Filistin itu,  "Engkau mendatangi aku dengan pedang, tombak serta lembing,  tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku!  Aku akan mengalahkan engkau dan memenggal putus kepalamu!  Hari ini juga  aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin  kepada burung-burung di udara dan binatang-binatang liar,  supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu
bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang atau lembing.  Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran,  dan Ia akan menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."  Ketika orang Filistin itu bergerak maju menyongsong Daud,  segera larilah Daud ke barisan musuh menghadapi Goliat. Lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantung batu,  diambilnyalah sebuah batu, lalu diumbankannya.  Maka kenalah dahi Goliat,  dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu  dengan umban dan batu;  ia mengalahkan Goliat dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.  Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu,  lalu berdiri di sebelahnya;  diambilnyalah pedang Goliat, dihunusnya dari sarungnya, lalu ia menghabisi Goliat.  Dipancungnyalah kepala Goliat dengan pedangnya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 144:1.2.9-10
Terpujilah Tuhan, gunung batuku.

*Terpujilah Tuhan, gunung batuku! Ia mengajar tanganku bertempur,
Ia melatih jari-jariku berperang!
*Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung;  Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
*Ya Allah, aku hendak menyanyikan nyanyian baru bagi-Mu, dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!

Bait Pengantar Injil  Mat 4:23
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit.

Bacaan Injil  Mrk 3:1-6
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat.  Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat,  supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.  Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, "Mari, berdirilah di tengah!"  Kemudian kata-Nya kepada mereka,  "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?"  Tetapi mereka itu diam saja.  Yesus jengkel karena kedegilan mereka!  Dengan marah Ia memandang sekeliling,  lalu berkata kepada orang tadi,  "Ulurkanlah tanganmu!"  Ia pun mengulurkan tangannya, maka sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian  untuk membunuh Dia.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Ridwan , seorang siswa SMA , suatu hari datang kesekolah terlambat. Menurut aturan sekolah, siswa yang terlambat 20 menit tidak boleh masuk kelas dan harus menjalani hukuman entah lari dilapangan , atau membersihkan WC. Ridwan, oleh guru disiplin, memang dihukum bersama dengan siswa lainnya yang terlambat. Pada hari berikutnya , sekolah mendapat telepon dari rumah sakit yang mengucapkan terima kasih kepada sekolah tersebut karena seorang siswa yaitu Ridwan   telah membantu membawa orang yang kecelakaan lalulintas kerumah sakit. Oleh rumah sakit, Ridwan diberi penghargaan karena memperhatikan penderitaan orang lain, meski sebenarnya harus sekolah. Kepala sekolah menjadi malu, karena Ridwan baru saja dihukum gara gara terlambat . Kadang orang mudah menjatuhkan hukuman kepada orang yang baik , karena hanya mendasarkan kepada aturan yang kaku , tanpa memperhatikan nilai manusia.  Tuhan Yesus mengalami seperti Ridwan , Dia dipersalahkan karena menyembuhkan orang yang mati tangannya sebelah pada hari Sabat . Tetapi Tuhan Yesus tidak takut dengan mereka. Tuhan Yesus tetap menyembuhkan orang yang sakit itu. Bagi Tuhan Yesus hidup orang itu lebih penting daripada aturan hari Sabat. Bagi Tuhan Yesus hukum Sabat adalah untuk manusia, bukan manusia untuk hukum Sabat . Demi menyelamatkan manusia Tuhan Yesus melanggar hukum Sabat . Dalam hidup kita , kadang kita dihadapkan pada dua pilihan yang tidak mudah, Memilih menolong manusia tetapi melanggar aturan, atau tidak melanggar aturan tetapi menelantarkan orang . Dalam situasi yang sulit ini , kita dapat belajar dari Tuhan Yesus sendiri , Demi membantu keselamatan orang lain , kita boleh melanggar aturan yang berlaku , Nilai kasih lebih tinggi daripada aturan , Bagaimana kita mengartikan sabda ini dalam hidup kita ?  Apa yang akan kita pilih dalam situasi dilema membantu orang yang membutuhkan atau menuruti aturan ? 

Butir permenungan.

Selama 4 minggu di dalam masa biasa ini , bacaan pertama berturut turut dikutip dari surat kepada orang Ibrani . Surat kepada orang Ibrani  merupakan sebuah surat berciri khotbah, lectio biblis , yang dialamatkan kepada umat kristiani yang berasal dari dunia Yahudi , Dengan iman kepada Kristus semua peraturan dan institusi disempurnakan dalam diri Yesus , Imam Agung dan abadi , Imamat Kristus tidak diwarisi dari keluarga Harun , melainkan dari Raja Melkisedek yang sekaligus imam yang ditampilkan di luar dunia Yahudi , tak punya asal dan keturunan .Para imam dan uskup bukan mewarisi imamat Kristus , melainkan mereka mengambil bagian dalam imamat-Nya secara  khusus. Demikian seluruh umat mengambil bagian dalam imamat umum Kristus karena Gereja adalah Tubuh Kristus . Dengan Sakramen Imamat umum , terwujud apa yang dikatakan Yahwe kepada Musa . “ Bila kaum Israel mendengarkan suara – Ku , engkau menjadi engkau menjadi Malik – Ku di tengah bangsa bangsa  lain dan bagi – Ku kalian adalah bangsa suci dan imam “ (Kel 19:5-6) Pada awal perebutan kuasa di Cina , tempat tempat ibadat ditutup dan dijaga ketat oleh tentara . Seorang anak remaja , yang belum mengenal perubahan ini , pada hari Minggu pagi sedang menuju Gereja untuk bersama teman memuliakan Tuhan . Setiba di depan Gereja ada puluhan tentara yang menghalangi jalan . Anak itu  bertanya : “ Ada apa ? “  “ Para misionaris kalian adalah orang jahat . Mereka sudah dipenjarakan diusir , atau pulang . Gedung ini mau dibongkar , tidak boleh lagi mengikuti mereka “  sahut salah satu tentara, anak itu tak gentar dan berkata  . “ Mulai hari ini akulah Gereja “ Hendaknya setiap orang yang sudah dibaptis menyadari statusnya dan semakin mampu newujudkan rahmat imamatnya. Jawaban Yesus mengenai nilai hari Sabat merupakan pedoman hidup dan sekaligus kata akhir tentang kuasa Yesus yang nilainya lebih penting dari ikatan keagamaan Pada zaman ini pun banyak orang  . seperti kelompok Farisi di dalam Injil , bukan mau mencari kebenaran melainkan yang dapat dibenarkan dalam tingkah lakunya , mau mencari dirinya sendiri . Kebenaran adalah Kristus sendiri yang dapat diketemukan bila hati manusia jujur dan bersih Sabda pembebasan Yesus akan menjauhkan kita dari segala segala rintangan yang bersumber pada adat istiadat dan tradisi manusia untuk berbuat baik.

Doa.

Ya Tuhan, berilah kami kekuatan dan tuntunan agar menghayati panggilan ialah berani memilih yang baik dan menerima realitas hidup. Amin

 

 

 

 

 

 

 

 

Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit.

 

 

December 26, 2021

RENUNGAN HARIAN, SELASA 18 JANUARI 2022

Kalender Liturgi Selasa 18 Jan 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  1Sam 16:1-13
Setelah raja Saul ditolak, Tuhan bersabda kepada Samuel, "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku."  Tetapi Samuel berkata, "Bagaimana mungkin aku pergi?  Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku.  Maka Tuhan bersabda, "Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan. Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu, lalu Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat.  Urapilah bagi-Ku orang yang akan Kusebut kepadamu."  Samuel berbuat seperti yang disabdakan Tuhan, dan tibalah ia di kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya dengan gemetar dan berkata: "Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?"  Jawab Samuel: "Ya, benar!  Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah dengan daku ke upacara pengurbanan ini." Kemudian Samuel  menguduskan Isai  dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu.  Lalu mereka itu masuk.  Ketika melihat Eliab, Samuel berpikir:  "Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya."  Tetapi bersabdalah Tuhan kepada Samuel, "Janganlah terpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata,  tetapi Tuhan melihat hati." Lalu Isai memanggil Abinadab  dan menyuruhnya lewat di depan Samuel. Tetapi Samuel berkata kepada Isai,  "Dia ini tidak dipilih Allah!." Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata,  "Orang ini pun tidak dipilih Tuhan!"  Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel,  tetapi Samuel berkata kepada Isai,  "Semuanya ini tidak dipilih Tuhan."  Lalu Samuel berkata kepada Isai, "Inikah semua anakmu?"  Jawab Isai, "Masih tinggal yang bungsu,  tetapi ia sedang menggembalakan domba."  Kata Samuel kepada Isai, "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."  Kemudian disuruhnyalah menjemput dia.  Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok.  Lalu Tuhan Bersabda, "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."  Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu  dan mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya.  Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud.  Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 89:20.21-22.27-28
Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku.
*Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi. Engkau berkata, "Telah Kutaruh mahkota  di atas kepala seorang pahlawan, telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.
*Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
*Dia pun akan berseru kepada-Ku, 'Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.' Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.

Bait Pengantar Injil  Ef 1:17-18
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus akan menerangi mata budi kIta, agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Bacaan Injil  Mrk 2:23-28
Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu  yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"  Jawab Yesus kepada mereka,  "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud,  ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah  waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung  lalu makan roti sajian - yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam - dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?" Lalu kata Yesus kepada mereka, dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Kristian adalah seorang anak Sekolah Dasar kelas tiga, ia selalu  setia pergi gereja setiap hari Minggu. Hal ini dia lakukan karena sejak masih baji sudah diajak dan diajari orang tuanya untuk pergi gereja setiap hari Minggu. Didalam gereja , Kristian juga diajari untuk berdoa sebelum dan sesudah perayaan Ekaristi, Selama perayaan Ekaristi  berlangsung , ia juga diajari untuk tenang, hening dan berdoa. Kristian setia dan patuh akan ajaran orang tuanya bahwa hari Minggu harus pergi kegereja untuk merayakan Ekaristi. Baginya pergi ke gereja pada hari Minggu adalah kewajiban dan harus dilakukan. Kita pun sering terbesit hal semacam itu . Kita harus melakukan aturan dan peraturan dalam Gereja dengan baik. Semua harus dilakukan dan ditaati. Tidak peduli kan apa yang ada disekitar kita.  Ukuran kesetiaan bukan hanya sekedar melaksanakan aturan dengan baik dan benar. Kesetiaan pada Tuhan bukan hanya soal melakukan kehendak Tuhan  tanpa cela , tanpa melihat situasi dan kepentingan sesama disekitar kita. Seperti dalam Injil ( Mrk 2:23-24) saat para murid memetik bulir gandum pada hari Sabat menjadi batu sandungan bagi orang Farisi. Hal ini terjadi karena orang Farisi berpatokan pada hukum yang harus dilakukan. Tidak melihat dari sudut pandang kemanusiaan yang lebih penting dan mendesak. Kalau para murid memang sedang membutuhkan makan karena lapar, apakah karena hukum yang berlaku maka tidak boleh makan? Dengan demikian, demi hukum bisa menjadikan nyawa manusia tidak terselamatkan alias tidak berharga. Bagaimana dengan faktor kemanusiaan yang juga penting?

Butir permenungan.

Dalam Injil hari ini, orang Farisi mempersoalkan murid murid Yesus yang memetik gandum pada pada hari Sabat. Murid murid Yesus dinilai melanggar kebiasaan bahwa pada hari Sabat orang tidak boleh memetik gandum. Itu sudah ditetapkan dalam Hukum Taurat akan dihukum. Yesus hendak membuka kesadaran mereka dan ingin mengubah pola pikir mereka tentang hari Sabat. Yesus ingin agar mereka dan kita tidak boleh terperangkap dalam dogmatisme yang kaku, yang pada akhirnya tidak membahagiakan manusia . Yesus ingin agar dogma, aturan  dan kebiasaan membawa kebahagiaan bagi manusia. Sehingga Yesus berkata : “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat” Bagaimana dengan kita? Semoga kita meneladani Santo Antonius dan menghayati pesan Injil hari ini, agar kita bisa mengubah kebiasaan kita demi kebahagiaan sesama.   

Doa.

Ya Tuhan, berilah kami ketekunan untuk mewujudkan kesetiaan kepada-Mu dengan berbelas kasih kepada sesama. Jangan sampai kami melakukan peraturan secara kaku, tidak melihat situasi dan kondisi sekitar kami. Amin

 

 

 

 

Bapa Tuhan kita Yesus Kristus akan menerangi mata budi kIta, agar kita mengenal harapan panggilan kita.

 

 

 

December 25, 2021

RENUNGAN HARIAN, SENIN 17 JANUARI 2022

Kalender Liturgi Senin 17 Jan 2022

PW S. Antonius, Abas
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  1Sam 15:16-23
Setelah Raja Saul melanggar perintah Tuhan, Samuel berkata kepadanya, "Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu  apa yang disabdakan Tuhan kepadaku tadi malam."  Kata Saul kepadanya, "Katakanlah."  Sesudah itu berkatalah Samuel,  "Engkau ini kecil pada pemandanganmu sendiri!  Meskipun demikian  Bukankah Tuhan telah menjadi kepala atas suku-suku Israel?  Bukankah Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel?  Bukankah Tuhan telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan:  Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek,  berperanglah melawan mereka
sampai engkau membinasakan mereka?  Mengapa engkau menjarah rayah  dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan?"  Lalu kata Saul kepada Samuel, "Aku memang mendengarkan suara Tuhan!  Aku telah mengikuti apa yang disuruhkan Tuhan kepadaku.  Aku membawa Agag, raja orang Amalek,  tetapi orang Amalek sendiri telah kutumpas. Tetapi rakyatlah yang mengambil jarahan itu: kambing domba dan lembu-lembu terbaik dari yang seharusnya ditumpas itu;  maksudnya mau dipersembahkan kepada Tuhan, Allahmu, di Gilgal."  Tetapi sahut Samuel,  "Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan kurban sembelihan,  sama seperti Ia berkenan kepada pengamalan sabda-Nya?  Sesungguhnya,  mengamalkan sabda lebih baik daripada korban sembelihan,  menuruti firman lebih baik dari pada lemak domba jantan.  Camkanlah pendurhakaan itu sama seperti dosa bertenung  dan kedegilan itu sama seperti menyembah berhala  Karena engkau telah menolak firman Tuhan, maka Tuhan telah menolak engkau sebagai raja."
Demikanlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23
Orang yang jujur jalannya,  akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
*Bukan karena kurban sembelihan engkau dihukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku!  Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu  atau kambing jantan dari kandangmu.
*"Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku,  dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran,
dan mengesampingkan firman-Ku?
*Itulah yang engkau lakukan!  Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajad dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Daku; siapa yang jujur jalannya,
akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah."

Bait Pengantar Injil  Ibr 4:12
Sabda Allah itu hidup dan kuat  Sabda itu menguji segala pikiran dan maksud hati.

Bacaan Injil  Mrk 2:18-22
Waktu itu  murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa,  Pada suatu hari datanglah orang kepada Yesus dan berkata,  "Murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, mengapa murid-murid-Mu tidak?"  Jawab Yesus kepada mereka  "Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa  selagi pengantin itu bersama mereka?  Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.  Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka,  dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut  pada baju yang tua,  karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabiknya;
yang baru mencabik yang tua, sehingga makin besarlah koyaknya. Demikian juga  tak seorang pun mengisikan anggur baru  ke dalam kantong kulit yang sudah tua,  karena jika demikian  anggur tersebut akan mengoyakkan kantong itu,  sehingga baik anggur maupun kantongnya akan terbuang.  Jadi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.

Mengapa orang suka mempersoalkan tindakan Yesus dan para murid-Nya?  Mengapa tidak membiarkan saja, ketika para murid tidak berpuasa?  Bukankah setiap kelompok memiliki wilayahnya sendiri? Adakah sesuatu yang menyebabkan mereka bertanya?  Tampaknya mereka tersinggung, saat para  murid Tuhan Yesus tidak berpuasa, dan menganggapnya sebagai pelecehan budaya yang mereka anut. Tetapi , benarkah inti persoalan pada pelecehan budaya? Bukan, Persoalan intinya adalah memudarnya pengaruh. Sejak kehadiran Tuhan Yesus, pengaruh kaum Farisi memudar, Masyarakat kecil mulai tertarik dan beralih kepada Tuhan Yesus, yang mengajar dengan penuh kuasa dan wibawa serta tidak membebani pengikut-Nya. Saat popularitas Tuhan Yesus naik, maka turunlah popularitas kaum Farisi dan pemimpin agama Yahudi , inilah akar dari iri hati, yang  melahirkan berbagai sikap semu. Hal berpuasa : mengapa Tuhan Yesus saat itu tidak menganjurkan para murid-Nya untuk berpuasa? Karena Dia, Sang Mempelai lelaki ada bersama para murid, maka suasana pesta harus berlangsung , inilah suasana Gereja Perdana.  Apa yang dilakukan orang orang pada zaman Tuhan Yesus, sering juga kita lakukan, Kita iri hati, lalu mulai mempersoalkan banyak hal. Berakar dari iri hati, lahirlah beberapa ulah. Seorang ibu diserahi memasak nasi untuk pertemuan kelompok, semula dia bersedia. Tetapi menjelang pertemuan  tiba tiba membatalkan  Kesediaannya, dengan alasan anaknya akan datang dan mengajaknya berekreasi , ibu yang sama , tiba tiba membatalkan kesediaannya untuk piknik lingkungan, Sikap ini merugikan kelompok dan terutama diri sendiri, karena orang disekitarnya akan mencabut kepercayaan padanya. Iri hati karena kurang diperhatikan, membuat ibu ini berulah demi mendapat perhatian  Kita bersama diajak untuk mengenakan Tuhan Yesus dalam hati kita. Artinya , menumbuhkan kesadaran akan Tuhan, Sang Mempelai yang berdiam didalam hati, Hal ini akan membuat hidup kita bermutu, karena kita sadar akan kehadiran Sang Teman, sehingga tindakan kita dijiwai oleh-Nya. Dengan demikian, dialog batin mudah terjadi diberbagai situasi, saat berkendaraan, bepergian, memasak, atau terbaring sakit.

Butir permenungan.

Doa , derma dan puasa adalah tiga kewajiban yang sangat diperhatikan dalam  tradisi agama Yahudi .  Dan orang orang Farisi sangat taat dengan tradisi ini . Hal inilah yang membuat orang orang Farisi mengecam Yesus ketika melihat murid murid Yesus tidak berpuasa . Mereka melontarkan pertanyaan kepada Yesus :"Murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, mengapa murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka "Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.  Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Jawaban Yesus ini mau menunjukkan bahwa para murid – Nya juga berpuasa , hanya saja waktu puasa mereka berbeda dengan waktu puasa orang orang Farisi.  Yesus juga menegaskan jawaban – Nya terhadap orang Farisi dengan perumpamaan : “Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut  pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabiknya; yang baru mencabik yang tua, sehingga makin besarlah koyaknya. Demikian juga tak seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang sudah tua, karena jika demikian   anggur tersebut akan mengoyakkan kantong itu, sehingga baik anggur maupun kantongnya akan terbuang. “ Perumpamaan ini mau mengatakan bahwa para murid Yesus berbeda dari orang orang Farisi , sebab mereka itu bagian dari umat baru yang didasarkan pada Perjanjian Baru , Dengan demikian , Yesus mau mengajarkan kepada kita bahwa dalam melakukan Doa , Derma , dan Puasa , hendaklah kita lakukan dengan ikhlas , bukan untuk dilihat oleh orang lain .Sehingga kita bisa menjadi manusia baru dengan hidup yang baru pula dalam Roh.

Doa.

Ya Tuhan , berilah kami kesadaran agar selalu ingat akan kehadiran Roh Kudus didalam hati kami, sehingga tindakan kami sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.

 

 

 

 

Sabda Allah itu hidup dan kuat  Sabda itu menguji segala pikiran dan maksud hati.