Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

November 30, 2022

RENUNGAN HARIAN KAMIS 15 DESEMBER 2022

Kalender Liturgi Kamis 15 Des 2022

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yes 54:1-10
"Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan!  Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami,"  demikianlah firman Tuhan.  "Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya.  Panjangkanlah tali-tali kemahmu  dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu.  Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri.
Keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.  Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah berkecil hati, sebab engkau tidak akan dipermalukan. Engkau akan melupakan masa remajamu yang memalukan, dan takkan mengingat lagi aib kejandaanmu. Sebab yang menjadi suamimu adalah penciptamu, Tuhan Semesta Alam nama-Nya.  Dan yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel,  yang disebut Allah Seluruh Bumi.  "Sungguh, seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati  engkau dipanggil kembali oleh Tuhan. Masakan isteri masa muda akan tetap ditolak?" demikianlah firman Tuhan.  "Sesaat saja Aku meninggalkan dikau, tetapi karena kasih sayang yang besar  Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau," firman Tuhan Penebusmu.  "Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nabi Nuh. Seperti Aku telah bersumpah kepadanya  bahwa air bah takkan menggenangi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau, dan bahwa Aku tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab sekalipun gunung-gunung bergeser dan bukit-bukit menjadi goncang, namun kasih setia-Ku tidak akan beralih daripadamu, dan perjanjian damai-Ku tidak akan goncang."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 30:2.4-6.11-12a.13b
Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah membebaskan daku.
*Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas dirku.
Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku  di antara mereka yang turun ke liang kubur.
*Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat Ia murka,  tetapi seumur hidup Ia murah hati;
sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
*Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku!
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari,
kain kabungku telah Kaubuka,  Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya
aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil  Luk 3:4.6
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan;  luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Bacaan Injil  Luk 7:24-30
Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes, "Untuk apakah kalian pergi ke padang gurun?  Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kalian pergi? Melihat orang yang berpakaian halus?  Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja.  Jadi untuk apakah kalian pergi?  Melihat nabi? Benar! Dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari nabi. Karena tentang dia ada tertulis,  'Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau.  Ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu.'  Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada Yohanes,  namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripadanya."  Seluruh orang banyak termasuk para pemungut cukai  yang mendengarkan perkataan-Nya  mengakui kebenaran Allah  karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.  Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat  menolak maksud Allah karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Kita berada pada hari Kamis dalam pekan ketiga masa Adven. Minggu ketiga Adven disebut Minggu Sukacita. Lilin yang dinyalakan dalam korona berwarna merah muda, berbeda dibandingkan dengan ketiga lilin yang lain yang berwarna ungu. Warna merah muda mengungkapkan kegembiraan yang segera akan menjadi penuh dengan kelahiran Yesus. Kegembiraan ini pulalah yang diserukan oleh Nabi Yesaya karena kasih setia Allah segera akan  menjadi nyata : Bersorak-sorailah, .............Bergembiralah dengan sorak-sorai .........dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami, firman Tuhan. ....... tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu,,,,,,,  (Yes 54: 1.10) Yesus yang kelahiran-Nya akan dirayakan dalam beberapa hari lagi itulah penjelmaan kasih setia Allah yang membawa kegembiraan.  Kegembiraan ini adalah anugerah yang harus diterima atau tidak terima, Dalam Injil, kedua sikap itu  diwakili antara lain oleh pemungut cukai yang menerima tawaran itu sementara orang orang Farisi dan ahli ahli Taurat menolaknya. Mengapa sikap kedua pihak ini berbeda?  Jawaban terhadap pertanyaan ini bisa banyak .Salah satunya adalah pandangan dan keyakinan mereka   -  sadar atau tidak , dalam bahasa kita sekarang  -  tentang iman dan agama. Pemungut cukai yakin bahwa pengakuan iman dan dan hidup beragama mesti diungkapkan dan diwujudkan . Itulah sebabnya mereka ini memberi diri dibaptis (Luk 7: 29)  dan mewujudkan iman itu dalam perilaku yang sesuai dengan tuntutan iman (bdk Luk 3: 12-13)  Keyakinan hidup seperti ini akan mendatangkan kegembiraan . Sementara itu orang orang Farisi dan ahli Taurat yakin bahwa agama adalah organisasi atau sekumpulan aturan yang mesti dipertahankan dan dibela mati matian, Pandangan seperti ini menunjukkan bahwa mereka belum sampai menjadi orang beriman. Mereka barulah orang orang yang beragama yang suka meletakkan kuk yang tak dapat dipikul pada tengkuk para pengikutnya .

Butir permenungan.

Saudara saudari , masa Adven merupakan kesempatan untuk menanti penuh sukacita. Mengapa sukacita? Karena Tuhan akan memenuhi janji-Nya kepada umat-Nya. Sebab Ia berkata :” Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar  Aku mengambil engkau kembali” (ay7)  Meskipun umatnya tidak setia dan berdosa. Ia tetap setia . Tuhan benar benar ingin menjadikan diri-Nya suami yang maha setia bagi Israel umat-Nya. Janjinya kepada Israel , umat yang dipilih-Nya., dinyatakan dalam diri Yesus Penebus. Dialah Emanuel,, Allah beserta kita, Allah yang selalu bersama kita. Karena itu, Yohanes pun diutus-Nya untuk menyiapkan kedatangan Penebus dengan membaptis orang orang berdosa, sebagai tanda pertobatan.   Oleh sebab itu , sebagaimana orang orang berdosa dan pemungut cukai memberi diri di babtis oleh Yohanes Pembaptis, demikianlah kita juga harus bertobat menyambut pemenuhan janji Tuhan.

Doa.

Ya Bapa yang mahabaik, datanglah dan tinggallah didalam hatiku , agar aku mampu membagikan kasih dan kebaikan –Mu kepada sesamaku. Amin.

 

 

 

Persiapkanlah jalan untuk Tuhan;  luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

November 29, 2022

RENUNGAN HARIAN RABU 14 DESEMBER 2022

Kalender Liturgi Rabu 14 Des 2022
PW S. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Yes 45:6b-8.18.21b-25
Beginilah firman Tuhan,  "Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain,  yang menjadikan terang dan menciptakan gelap. Akulah yang memberikan kebahagiaan dan mendatangkan kemalangan. Akulah Tuhan yang membuat semuanya ini. Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya. Baiklah bumi membuka diri, dan bertunaskan keselamatan serta menumbuhkan keadilan. Akulah Tuhan yang menciptakan semuanya ini.  Sebab beginilah firman Tuhan,  yang menciptakan langit dan bumi. Dialah Allah yang membentuk menjadikan serta menegakkan bumi; yang menciptakan bumi bukan supaya kosong, melainkan supaya didiami orang; Beginilah firman-Nya, "Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain.  Akulah Tuhan! Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain Aku. Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku. Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi!  Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: Semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa, sambil berkata, Hanya dalam Tuhanlah keadilan dan kekuatan. Semua orang yang telah bangkit amarahnya terhadap Dia akan datang kepada-Nya dan mendapat malu. Tetapi seluruh keturunan Israel akan nyata benar  dan akan bermegah di dalam Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14
Hai langit, teteskanlah keadilan, hai awan, curahkanlah keadilan.
*Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
*Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
*Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberi hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil  Yes 40:9-10
Nyaringkanlah suaramu, hai pembawa kabar baik. Lihat, Tuhan Allah datang dengan kekuatan.

Bacaan Injil  Luk 7:19-23
Yohanes memanggil dua orang muridnya, dan menyuruh mereka bertanya kepada Yesus, "Tuankah yang ditunggu kedatangannya,  atau haruskah kami menantikan seorang lain?" Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata, "Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya, 'Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?"  Pada saat itu Yesus sedang menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat; dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Maka Yesus menjawab, "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa  dan menolak Aku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Bacaan pertama dalam liturgi hari ini  menyampaikan pewartaan bahwa Tuhan Allah adalah satu satunya Allah dan tiada yang lain. Dialah yang mencipta dan menata bumi dan menyelamatkan umat manusia , penghuninya. Oleh karena itu umat manusia diminta untuk mengakui dan mendengarkan Dia dan bukan percaya kepada berhala berhala . Tindakan Allah menyelamatkan itu bagi umat beriman Kristiani   dilakukan oleh Yesus merupakan bukti bahwa Dialah yang dinubuatkan oleh para nabi dan dinanti nantikan oleh para bangsa. Ketika ditanya oleh dua murid Yohanes  Pembaptis tentang diri-Nya apakah Ia yang akan datang, atau mesti manantikan seorang lain. Yesus menyuruh kedua murid itu menyampaikan kepada Yohanes Pembaptis apa yang merela lihat dan mereka dengar, orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Jawaban itu sesuai dengan apa yang tertulis dalam nubuat Nabi Yesaya. Dengan demikian mau dikatakan  bahwa Dialah yang dinanti nantikan itu dan bukan yang lain. Bagi orang beriman Kristiani jelaslah bahwa yang dinanti nantikan itu adalah Tuhan Yesus Kristus. Namun , masih ada banyak orang yang belum mengakui dan masih tetap menantikan datangnya ‘seorang lain”  Masih banyak kelompok orang masih menantikan datangnya seorang pemimpin yang akan membawa dunia ini ke situasi yang penuh kedamaian dan kesejahteraan. Dinegeri kita masih ada kelompok kelompok yang menantikan datangnya ratu adil.  Ternyata tokoh yang mereka nanti nantikan itu tidak kunjung datang dan keadaan yang mereka rindukan tidak terwujud.  Melihat situasi yang demikian , tidak mengherankan munculnya orang orang yang menyembah dan mempercayakan diri pada allah lain yang dianggap bisa memberikan jalan keluar dari masalah mereka dan dengan demikian merasa mendapat “keselamatan”  Melalui pewartaan hari ini , orang beriman Kristiani diingatkan bahwa Sang Raja adil itu telah datang dan menyelamatkan seluruh umat manusia , bukan terbatas pada kelompok tertentu. Yesus Kristus lah yang kita percaya sebagai Allah yang datang kedunia demi keselamatan manusia . Karena itu jalan keselamatan tiada lain adalah mendengarkan Dia , bersujud sembah hanya kepada-Nya, dan mempercayakan diri pada-Nya.  Warta Gembira itulah yang mesti diwartakan oleh semua orang beriman Kristiani.

Butir permenungan

Terkadang kita mempunyai teman yang suka nya cuma omong saja. Kalau sudah omong, tanpa berhenti, kita mau menyela atau sekedar komentar satu atau dua kalimat tidak bisa. Kalau bibirnya sudah cerita, terus diputar putar dan dibelok belokkan ke kanan dan kekiri, dan ceritanya menjadi seru banget. Tetapi yaitu orang macam begitu sukanya cuma omong. Ketika saatnya sudah bekerja dan memerlukan ketekunan atau ketelitian dia tidak berkutik. Memang sukanya omong dan bukan bekerja.  Watak yang suka berteori dan omong sangat berlawanan dengan Tuhan Yesus sebagaimana dalam Injil hari ini. Ketika dua murid Yohanes bertanya mengenai Mesias, apakah Tuhan Yesus sendiri Sang Mesias itu, Tuhan Yesus tidak menjawab dengan teori lalu menyajikan berbagai argumentasi dari sudut teologis, liturgis, sosial, antropologis, ekonomis, politis dst. Tidak, justru Tuhan Yesus menjawab secara konkret.  “....katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar:....” Dari seluruh isi Kitab Suci sebenarnya sudah jelas dan gamblang,  ketika ada orang buta bisa melihat, orang kusta tahir, orang mati dibangkitkan  dst  itu adalah tanda bahwa Sang Mesias telah datang dan Dialah yang membuat semua yang menjadi baik itu. Terkadang di antara kita senang berdiskusi dan berteori, apakah peraturan mengumpulkan kuitansi itu perlu, tanda tangan pada presensi itu perlu, memakai helm saat naik motor itu perlu ...dst. Bukankah aturan aturan itu baik dan tidak perlu didiskusikan lagi?   Banyak dalam praktek kehidupan kebiasaan kebiasaan yang baik yang dilakukan umat kita dan sudah dijalankan dalam tradisi seperti : Doa pagi, doa makan, doa Rosario, Doa Koronka, Doa Malaekat Tuhan, Doa malam keluarga, Adorasi Ekaristi dan Ekaristi, Tetapi masih ada umat yang terus berdiskusi,” Yang penting adalah ..... dan tidak harus doa tersebut....” itulah orang yang pintar berteori namun tidak melaksana

Doa

Ya Tuhan , sadarkanlah kami bahwa banyak hal yang sudah baik yang sebenarnya tidak perlu didiskusikan lagi namun harus dilaksanakan. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

Nyaringkanlah suaramu, hai pembawa kabar baik. Lihat, Tuhan Allah datang dengan kekuatan.

 

November 27, 2022

RENUNGAN HARIAN SELASA 13 DESEMBER 2022

Kalender Liturgi Selasa 13 Des 2022

PW S. Lusia, Perawan dan Martir
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  Zef 3:1-2.9-13
Beginilah firman Tuhan,  "Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak mempedulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya. Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan, dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia  dan membawa persembahan kepada-Ku.  Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu  karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku.  Sebab pada waktu itu  Aku akan menyingkirkan dari padamu  orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus. Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel.  Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya seperti kawanan domba  mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tak ada orang yang mengganggu mereka lagi."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23
Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarnya.
*Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
*Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.  Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarnya; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

*Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
*Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bacaan Injil Mat 21:28-32
Yesus berkata, kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, "Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, 'Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.' Jawab anak itu, 'Baik, Bapa.' Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, 'Tidak mau.' Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka, "Yang kedua.”  Maka berkatalah Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah.  Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran  kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal,  dan kalian tidak juga percaya kepadanya."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Pada hari ini Yesus menyuguhkan gambaran yang indah melalui dua anak dengan karakter yang berbeda. Anak pertama berkata “ya” tetapi tidak pergi bekerja ke ladang seperti yang diminta oleh bapanya. Dan anak kedua berkata “tidak” tetapi akhirnya dia melakukan perintah sang bapak. Dua karakter anak tersebut ingin menantang kita untuk beriman agar kita melihat diri kita sendiri . Apakah sebagai murid murid Yesus,  kita sudah menunjukkan kualitas iman yang terwujud dalam tindakan sehari hari atau tidak? Ataukah sikap dan pernyataan “ya” yang sering kita ungkapkan , hanya sebatas manis dibibir atau sekedar ikut ikutan dan sebatas mengikuti ritual agama saja? Hanya diri kita sendiri yang bisa menjawabnya secara jujur. Nabi  Yehezkiel melalui bacaan pertama hari ini menunjukkan kepada kita bahwa ternyata perbuatan kitalah yang pada akhirnya menentukan nasib kita. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.  Dari Sabda itu jelas kita ketahui bahwa tindakan kita lah  yang menentukan kemana kita kelak , bukan kata kata manis atau sekedar mengikuti ritus agama. Bukan berarti ritus agama tidak penting . Yang mau diminta dari kita adalah menyelaraskan antara apa yang kita imani dengan apa yang kita lakukan dalam tindakan harian kita sebagai umat beriman . Dan untuk dapat melakukannya secara konsisten , kita hendaknya melakukan pertobatan terus menerus.

Butir permenungan.

Membangun semangat penyesalan yang tulus menjadi cara dan sikap kehidupan yang dipuji oleh Kitab Suci pada hari ini. Semangat kehidupab padang gurun ( kerinduan penuh harap akan kedatangan Sang Mesias) yang bisa kita ciptaan pada hari hari ini adalah membangun semangat penyesalan yang diwujudkan dalam kehidupan bersama . Tiga kata sakti yang bisa diperjuangkan dan dibiasakan dalam hidup harian kita , juga dalam keluarga kita masing masing adalah kata , terima kasih, maaf , dan tolong.  Ketika kita menerima kebaikan dari anggota keluarga atau orang lain, kita biasakan untuk spontan mengucapkan terima kasih, Ketika saat tertentu kita jatuh dalam dosa dan kesalahan , sikap dasar yang perlu adalah meminta maaf . Saling memaafkan menjadi oasis menyegarkan bagi tumbuh mekarnya semangat persaudaraan dan rasa percaya dan diberi kemungkinan untuk dalam hidup . Sikap ketiga yang perlu ada dalam keluarga adalah kerelaan untuk meminta tolong dan dimintai tolong. Sikap saling membantu dan memberi support dalam keluarga dan orang orang yang ada disekitar menjadi kekuatan dahsyat untuk meretas rasa bahwa   bahwa saya bisa main akrobat sendiri. Kerelaan meminta tolong kepada anggota keluarga atau orang lain, juga mencirikan sikap kesederhanaan dan kerendahan hati agar tidak berhenti pada rasa percaya diri yang berlebih atau sikap sombong tidak mau meminta pertolongan . Baiklah kita menjadi pendengar yang baik dan menjadi pelaksana firman Tuhan yang mengerti untuk apa kita bersaudara satu sama lain.   

Doa.

Ya Tuhan, ajarilah kami umat-Mu mengarahkan hati dan tindakan kami kepada-Mu  supaya apa yang kami lakukan selalu berkenan dihadapan –Mu  Amin.

 

 

 

 

Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.

 

 

November 26, 2022

RENUNGAN HARIAN SENIN 12 DESEMBER 2022

Kalender Liturgi Senin 12 Des 2022

PF S. Maria Guadalupe
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Bil 24:2-7.15-17a
Pada waktu itu Bileam memandang ke depan, dan ia melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka. Maka Roh Allah menghinggapi dia. Lalu ia mengucapkan sanjak, katanya, "Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap.  Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Laksana lembah yang membentang luas,
laksana taman di tepi sungai,  laksana pohon gaharu yang di taman Tuhan, laksana pohon aras di tepi air. Seorang pahlawan tampil dari bangsanya  memerintah bangsa yang tak terbilang banyaknya. Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan."  Kemudian diucapkannya lagi sanjaknya, "Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya, tutur kata orang yang mendengar firman Allah, dan yang memperoleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap.  Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang.  Aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, ia meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9
Tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan.
*Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
*Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.

*Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.


Bait Pengantar Injil Mzm 85:8
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.

Bacaan Injil  Mat 21:23-27 
Pada suatu hari Yesus masuk ke Bait Allah. Ketika Ia sedang mengajar,
datanglah imam-imam kepala serta pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada-Nya; mereka bertanya, "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?  Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Jawab Yesus kepada mereka, "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu, dan jika kalian memberi jawabannya, Aku pun mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Nah, dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?" Mereka lalu berunding satu sama lain, "Jikalau kita katakan, 'Dari surga,' Ia akan berkata kepada kita,  'Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepadanya?  Tetapi jika kita katakan, 'Dari manusia,' kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." Mereka lalu menjawab, "Kami tidak tahu." Maka Yesus pun berkata kepada mereka, "Jika demikian, Aku pun tidak mau mengatakan kepada kalian  dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.

Renungan

Kejujuran atau kesungguhan diri, itulah inti pesan yang disampaikan Yesus kepada semua orang, khususnya orang orang yang demi harga diri pribadi yang palsu mau menjatuhkan nama sesamanya.  Yesus tahu resiko dan akibat negatif yang akan dihadapi-Nya, apabila Ia langsung menjawab pertanyaan mereka.  Yesus masih membutuhkan waktu untuk meneruskan rencana waktu yang ditentukan Allah Bapa-Nya. Secara bijaksana pertanyaan imam imam dan tua tua bangsa Yahudi dijawab dengan pertanyan balik. Pertanyaan Yesus menyinggung pelayanan Yohanes Pembaptis yang bertugas  menyiapkan kedatangan-Nya sebagai Almasih. Bila penampilan dan pelayanan Yohanes datang dari Allah, mereka harus menerangkan mengapa mereka tidak mendengarkan  seruannya, Kalau mau menerima seruan Yohanes , mereka harus menerima Yesus sebagai Almasih. Apabila menolaknya, mereka akan menghadapi kemarahan umat yang  mengakuinya sebagai utusan Allah. Mereka memberi jawaban yang paling rendah dan tak bernilai , “Kami tidak tahu”. Jawaban orang orang terkemuka itu, akhirnya mengadili diri mereka sendiri. Justru sebagai sesepuh bangsa dan anggota dewan keagamaan mereka seharusnya  tahu dan sadar akan peran mereka untuk membedakan siapa nabi yang benar dan siapa yang palsu.Tetapi mereka menyatakan diri bahwa mereka tidak tahu . Bukankah ini merupakan penghinaan bagi diri mereka sendiri?   Pesan Yesus kepada kita , kita harus tahu dan mau membedakan antara apa yang benar dan apa yang “aman”  Kita dapat berpikir , tampil, dan berbuat sebagai pembawa kebenaran atau sebagai pengecut. Malahan penipu. Ketulusan yang datang dari kesungguhan diri pribadi, seperti   diajarkan dan diteladankan oleh Yesus , itulah inti sari kabar gembira yang disampaikan-Nya kepada kita.

Butir  permenungan

Bertanya tentang wibawa dan kekuasaan menjadi pertanyan dasar para imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi. Dalam tradisi kemasyarakatan kita, ada orang yang selalu mendekati permasalahan dengan jalur formal, misalnya dengan rapat atau aneka model koordinasi. Bahkan ada type orang yang suka menggunakan pejabat tertentu untuk mendapatkan kemudahan atau wibawa. Kita juga bisa menangkap model orang yang tidak pandai memimpin rapat atau memotivasi orang lain atau bawahannya, namun mereka mempunyai kehangatan relasi dan keramahan hingga sangat disegani orang lain. Bileam sebagai seorang pelihat ternyata mampu menembus rasa dan mengalami terbitnya bintang cemerlang yang akan terbit dari keluarga Yakub, bintang yang akan terbit dan menjadi cahaya kegembiraan bag kehidupan dimasa depan.  Yesus tidak mau terjebak oleh pertanyaan nakal dari para imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi yang akan menjebak perannya sebagai nabi. Dengan retorika dan tradisi   pengajaran nabi, yakni ganti bertanya untuk memperdalam permasalahan dan memancing diskusi lebih lanjut, maka Tuhan Yesus pun tidak memberi jawab atas pertanyaan  “..dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."  Yang utama bukan soal kuasa dan besarnya pengaruh/wibawa, tetapi tugas dan komitment sepenuh hati untuk menjalankan fungsi sebagaimana harus diemban.  

Doa

Ya Tuhan, kami  semua yang telah menerima Sakramen Permandian dan dikuatkan dengan Sakramen Pengurapan Krisma, diundang menjadi lebih dewasa dalam memberikan kesaksian iman,  curahkanlah  Roh Kudus-Mu agar kami menjadi lebih dewasa dalam  memberikan kesaksian iman . Amin.


 

 

Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.

RENUNGAN HARIAN MINGGU 11 DESEMBER 2022

Kalender Liturgi Minggu 11 Des 2022

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yes 35:1-6a.10
Padang gurun dan padang kering akan bergirang,  padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga.  Seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat,  akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron, akan diberikan kepadanya. Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita.  Kuatkanlah tangan yang lemah lesu,  dan teguhkanlah lutut yang goyah.  Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, "Kuatkanlah hati, janganlah takut!  Lihatlah, Allahmu akan datang  dengan membawa pembalasan dan ganjaran.  Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka; orang lumpuh akan melompat seperti rusa,  dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai.  Pada waktu itu  orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang  dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sementara sukacita abadi meliputi mereka.  Kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 146:7.8-9a.9bc-10
Datanglah, ya Tuhan, dan selamatkanlah kami.
*Tuhanlah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
*Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali,
tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.  Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya,  Allahmu, ya Sion, turun-temurun!

Bacaan II  Yak 5:7-10
Saudara-saudara, bersabarlah sampai kedatangan Tuhan, seperti petani yang menantikan hasil tanahnya yang berharga: Ia sabar sampai turun hujan musim gugur dan hujan musim semi, demikian kamu pun harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu,  karena kedatangan Tuhan sudah dekat!  Saudara-saudara,  janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan,  supaya kamu jangan dihukum.  Ingatlah, Hakim telah berdiri di ambang pintu.  Saudara-saudara,  turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi  yang telah berbicara demi nama Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yes 61:1
Roh Tuhan Allah ada padaku.  Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik  kepada orang-orang sengsara.

Bacaan Injil  Mat 11:2-11
Sekali peristiwa  Yohanes Pembaptis yang berada di penjara mendengar tentang pekerjaan Kristus. Lalu ia menyuruh murid-muridnya bertanya kepada Yesus,  "Engkaukah yang akan datang itu  atau haruskah kami menantikan orang lain?"  Yesus menjawab mereka,  "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes  apa yang kamu dengar dan kamu lihat:  Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.  Berbahagialah orang yang tidak sangsi dan tidak menolak Aku."  Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes,
"Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun?  Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?  Atau untuk apakah kamu pergi?  Melihat orang yang berpakaian halus?  Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.  Jadi untuk apakah kamu pergi?  Melihat nabi?  Benar, dan Aku berkata kepadamu,  bahkan lebih dari pada nabi.  Karena tentang dia ada tertulis:  Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau!  ia akan mempersiapkan jalan di hadapan-Mu.  Aku berkata kepadamu:  Camkanlah,  di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan  tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis.  Namun demikian,  yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripada Yohanes."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Pada Minggu Adven III biasanya Gereja mengajak kita merenungkan peran Yohanes Pembaptis dalam karya keselamatan dan persiapan kedatangan Yesus . Dalam Injil dikisahkan bahwa Yohanes masih belum yakin apakah Yesus ini yang dinantikannya sebagai Mesias atau yang lain. Dan Yesus  memberikan jawaban lewat murid Yohanes yang bertanya itu tentang siapa dirinya  sebenarnya.  Yesus hanya minta untuk melihat apa yang terjadi , orang buta melihat, orang sakit disembuhkan , dll   Yesus sebagai Mesias yang datang. Perannya adalah mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan . Persiapan ini wujudnya adalah mempersiapkan  orang orang supaya mulai bertobat , membersihkan hati mereka sehingga siap menerima kedatangan Tuhan.  Kita juga bisa menjadi Yohanes Pembaptis dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan pada hari Natal. Caranya? Dengan mempersiapkan hati kita untuk pertobatan. Kita diajak untuk melihat kembali seluruh hidup kita., mana yang masih penuh kedosaan, mana yang belum sesuai dengan kehendak Tuhan, Dan itu harus kita sesali , kita perbaiki dengan pertobatan kita,  Sekarang ini adalah saat yang baik bagi kita untuk merenungkan kembali hidup kita selama ini. Baik hidup pribadi , hidup dalam keluarga, dalam masyarakat dan dalam Gereja.  Apakah hidup kita sudah sungguh baik , penuh kasih, penuh pengampunan, dan juga membantu yang lain? Ataukah hidup kita masih egois, mencari kepentingan sendiri dan melalaikan kebutuhan dan keselamatan orang lain?  Marilah kita mulai memperbaharui diri kita agar  dapat gembira menerima kedatangan Yesus di hari Natal.

Butir permenungan.

Kita dapat mengerti kata “menanti” dengan belajar dari seorang perempuan yang sedang mengandung, Pada masa ini , ia hidup dalam penantian yang menggembirakan karena akan hadirnya momongan dalam keluarga. Demi kebaikannya  dan anak yang dikandungnya, ia harus belajar untuk mempersiapkan hal hal yang perlu dalam masa kehamilannya. Misalnya , konsultasi  ke dokter kandungan, menjaga pola makan yang sehat , mengurangi aktivitas tertentu dan seterusnya. Singkat kata , pada masa penantian akan kelahiran anaknya, ia akan berusaha melakukan yang terbaik untuk dirinya dan kandungannya.  Penantian yang menggembirakan berarti  menantikan sesuatu yang    sangat berarti dan berharga lebih dari pada yang lain. Seseorang tidak akan merasa gembira ketika menantikan ancaman, bencana  atau penderitaan. Biasanya seorang gembira menantikan sesuatu yang sangat dirindukan. Misalnya , keluarga yang dicintainya, pasangan, sahabat, kelahiran anak dalam keluarga atau yang lain.  Sebagai orang Katolik , kita juga dipanggil untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan . Mungkin kita tidak bisa memaksa orang untuk dibaptis atau kita tidak mungkin masuk kerumah rumah orang untuk memberitahukan Injil,   Tetapi yang bisa kita lakukan adalah menjadi penyalur kebenaran , keadilan  dan kasih dari Allah , menjadi garam dan terang dunia dalam hidup kita. Mempersiapkan jalan untuk Tuhan dalam perkara perkara kecil lewat ucapan, dan tindakan kita yang menunjukkan kasih, kebenaran dan keadilan.  Dalam masa Adven ini , kita sedang menantikan seorang pribadi yang luar biasa , Ia adalah Allah sendiri yang datang menjumpai kita dalam wujud manusia agar kita yang berdosa ini diangkat dan diselamatkan oleh Nya kedalam kebahagiaan surgawi.  Mari kita menantikan Yesus dengan penuh kerinduan dan sukacita yang besar , agar pada saat kedatangan-Nya, Dia sungguh sungguh lahir dihati kita. 

Doa.

Ya  Tuhan, jadikanlah kami umat-Mu pembawa keadilan , kebenaran dan kasih bagi sesama agar kedatangan –Mu dirasakan dimana mana.  Amin.

 

 

 

 

Roh Tuhan Allah ada padaku.  Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik  kepada orang-orang sengsara.


RENUNGAN HARIAN SABTU 10 DESEMBER 2022

Kalender Liturgi Sabtu 10 Des 2022

PF S. Perawan Maria dari Loreto
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Sir 48:1-4.9-11
Dahulu kala tampillah nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mujizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19
Ya Allah, pulihkanlah kami.  Buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
*Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu,  Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar.  Bangkitkanlah keperkasaan-Mu,  dan datanglah menyelamatkan kami.
*Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
*Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu,
anak manusia yang telah Kauteguhkan.  Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

Bait Pengantar Injil  Luk 3:4.6
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Bacaan Injil  Mat 17:10-13 
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung,
para murid bertanya kepada-Nya, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan

Biasanya, dari sekian orang yang dipercayakan Tuhan kepada kita entah misalnya murid murid bagi para guru, anak anak asrama bagi pengasuh Panti Asuhan, dst, ada satu dua orang yang menonjol. Setelah sekelompok murid atau orang mengadakan pertemuan dan acara yang berkesinambungan, biasanya muncul satu dua orang yang terus bertahan karena orang orang itu memang unggul dan mantap mengikuti acara atau kegiatan tersebut. Itulah seleksi alamiah. Dari sisi iman , Tuhan selalu mengutus  orang orang tertentu sebagai tokoh istimewa bagi kelompoknya sesuai dengan konteks sejarahnya.  Begitu pula dalam sejarah umat Israel, Tuhan tidak habis habisnya mengutus orang orang istimewa untuk mendampingi umatnya. Dari sekian tokoh istimewa dalam Perjanjian Lama,  Elia termasuk nabi yang sangat terpandang, Kitab Putra Sirakh memuji Elia yang bagaikan api.  Atas Sabda Tuhan, Elia mengunci langit, dan api diturunkan hingga tiga kali, Nabi Elia diyakini akan datang lagi. Kedatangannya itulah tanda bahwa Sang Mesias segera tiba. Elia yang kedua itu tidak lain adalah Yohanes Pembaptis yang datang untuk mempersiapkan Sang Mesias yakni Yesus Kristus.  Tuhan Yesus Kristus, Sang Mesias jelas sudah datang, bahkan setiap kali kita merayakan Ekaristi kita menyambut Tuhan Yesus yang datang.  

Butir pernenungan

Sudahkan kita mempersiapkan hati dan budi kita bagi kedatangan-Nya. Lebih dari itu, sudahkah kita menjadi Elia bagi satu sama lain?  Artinya , sudahkah kita saling mengajak teman kita main main, ajak ngrumpiin kesalahan orang, ajak makan serba enak, rasanya kita tidak saling membantu untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan, Lain halnya kalau kita saling mengingatkan untuk misa kudus harian, doa lingkungan, mengunjungi orang sakit, syukur syukur ajak Adorasi Ekaristi, nah itu namanya membantu persiapan menyambut Tuhan , Inilah Elia abad ke-21. 

Doa

Ya Tuhan, bantulah kami untuk menjadi seperti Elia satu sama lain  guna mempersiapkan kedatangan Tuhan.

 

 

 

 

 

Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

November 24, 2022

RENUNGAN HARIAN JUMAT 9 DESEMBER 2022

Kalender Liturgi Jumat 9 Des 2022

PF Yohanes Didaci Cuauhtlatoatzin
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yes 48:17-19

Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel,

"Akulah Tuhan Allahmu,  yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu,  yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.  Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku,  maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah  seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.  Maka keturunanmu akan seperti pasir  dan anak cucumu seperti kersik banyaknya.  Nama mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan  dari hadapan-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 1:1-2.3.4.6
Barangsiapa mengikuti Engkau, ya Tuhan,
  akan mempunyai terang hidup.
*Berbahagialah orang  yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,  dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh;  tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,  dan siang malam merenungkannya.
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,  yang menghasilkan buah pada musimnya,  dan daunnya tak pernah layu;  apa saja yang diperbuatnya berhasil.
*Bukan demikian orang-orang fasik:  mereka seperti sekam yang ditiup angin.  Orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman,  orang berdosa tidak akan betah dalam perkumpulan orang benar; sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,  tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bacaan Injil  Mat 11:16-19
Yesus berkata kepada orang banyak,  "Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini?  Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar  dan berseru kepada teman-temannya,  'Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari.  Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung.'  Sebab Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan dan tidak minum,  dan mereka berkata, 'Ia kerasukan setan.'  Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum,  dan mereka berkata,  'Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa.' Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan

Tuhan Yesus sungguh capek melihat orang orang yang apatis, yang tidak tergerak oleh seruan pertobatan yang diwartakan-Nya. Seruan Yohanes tidak mereka dengarkan, demikian juga suara Tuhan Yesus lewat begitu saja. Maka Tuhan Yesus membuat kiasan yang menarik. Mereka bagaikan anak yang sedang ngambek, tidak mau  diajak bermain  oleh teman temannya. Pada saat itu , upacara penguburan dan perkawinan  diiringi dengan musik. Rupanya upacara itu menarik bagi anak anak dan mereka menjadikan permainan. Kita bayangkan anak anak bermain musik duka cita dengan alat seadanya, dan teman teman lainnya harus berpura pura menangis. Ketika mereka memainkan musik gembira teman teman lain harus menari nari. Permainan anak anak ini mengilhami Tuhan Yesus untuk menilai bagaimana sikap orang orang Yahudi yang tidak tergerak pada pewartaan Yohanes dan pewartaan yang dibawakan-Nya. Apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus adalah suatu kiasan yang menarik bagi orang orang yang tidak mempunyai  kepekaan perasaan pada lingkungan hidupnya.  Iman yang benar mengandalkan  terbukanya telinga, mata, dan hati untuk menangkap suara Tuhan serta memahami situasi dan kondisi  kehidupannya,  

Butir permenungan

Mungkin anda pernah mendengar tentang generasi “Alpha” . Salah satu ciri khasnya adalah kecepatan mereka dalam menanggapi informasi dan penggunaan sarana komunikasi . Namun disisi lain mereka adalah generasi yang kurang peduli dengan masyarakat sekitar. Mereka menjadi anak anak yang “lumpuh” secara emosional karena hanya fokus pada masalah dirinya sendiri. Dihadapan orang banyak, Yesus menyapa mereka sebagai yang “tidak peduli” akan lingkaran hidup sosial. Dengan sebuah kiasan , Yesus menyapa orang banyak dengan berkata “Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung.” Teks ini merupakan kritik terhadap perilaku sosial para pemimpin yang tidak responsif. Yesus mengangkat tema kepedulian yang menyangkut hak hidup , makan dan minum serta pola hidup sosial, yakni relasi.  Bagaimana membangun sikap empati terhadap sesama dan lingkungan ? Pastoral?  “kehadiran“ di segala lini masyarakat perlu mendapat sorotan publik. Ia hadir tanpa sekat dan untuk semua golongan , baik yang dicap sebagai pendosa maupun tidak. Namun tidak semuanya menanggapi secara positip. Malah sebaliknya kehadirannya menimbulkan skandal baru karena seolah olah tindakannya menyerupai  tindakan mereka. Membangun kepedulian dimulai dari keluarga dengan hal hal yang sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, mengembalikan peralatan seperti semula , mengucapkan selamat pagi dan lain lain. Tujuannya adalah kebahagiaan bersama dengan saling menghargai satu sama lain. Bagaimana sikap anda terhadap orang yang anda cintai? Apakah wujud syukur anda bagi sesama yang berkekurangan?  Iman mengandalkan adanya kepekaan akan kenyataan hidup dan kehendak Tuhan, sebab iman bukanlah teori yang hanya digulati diranah pikiran dan perasaan  tanpa kaitan dengan dunia nyata. Iman hendaknya membumi. Dengan demikian Sabda Tuhan dapat menjadi benih yang tumbuh, berkembang dan menghasilkan buah didalam kenyataan dunia ini.   

Doa

Ya Bapa, berilah kami iman  yang benar, dengan mengandalkan terbukanya telinga, mata dan hati untuk menangkap suara-Mu.  Amin

 

 

 

 

 

Barangsiapa mengikuti Engkau, ya Tuhan,  akan mempunyai terang hidup.