Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

June 27, 2021

RENUNGAN HARIAN, SENIN 5 JULI 2021

Kalender Liturgi Senin 5 Jul 2021

PF S. Antonius Maria Zaccaria, Imam
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Kej 28:10-22a
Pada waktu itu  Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran.
Ia sampai di suatu tempat dan bermalam di situ,  karena matahari telah terbenam.  Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu, dan dipakainya sebagai alas kepala.  Lalu ia membaringkan diri di tempat itu.
Dalam mimpi ia melihat sebuah tangga  yang didirikan di atas bumi dengan ujungnya sampai di langit.  Lalu tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.  Berdirilah Tuhan di samping Yakub dan bersabda,  "Akulah Tuhan, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak.  Tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu  dan kepada keturunanmu.  Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya,  dan engkau akan mengembang  ke sebelah timur, barat, utara dan selatan;  melalui engkau dan melalui keturunanmu, semua kaum  di muka bumi akan mendapat berkat.  Sesungguhnya Aku menyertai engkau,  dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi,  dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini.
Aku tidak akan meninggalkan dikau.  Aku akan melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."  Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia,  "Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini,  dan aku tidak mengetahuinya."  Ia takut dan berkata,  "Alangkah dahsyatnya tempat ini.  Ini tidak lain dari rumah Allah!  Ini pintu gerbang surga!"  Keesokan harinya, pagi-pagi,  Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala  dan mendirikannya menjadi tugu, dan menuangkan minyak di atasnya.  Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.  Lalu bernazarlah Yakub,  "Jika Allah menyertai dan melindungi aku
di jalan yang kutempuh ini,  dan jika Ia memberikan kepadaku roti untuk dimakan  serta pakaian untuk dipakai,  sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku,  maka Tuhan akan menjadi Allahku.  Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini  akan menjadi rumah Allah.  Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku  akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 91:1-2.3-4.14-15ab
Allahku, pada-Mulah aku percaya.
*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi  dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa  akan berkata kepada Tuhan,
"Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku,  Allahku, yang kupercayai."
*Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau  dari jerat penangkap burung,  dari penyakit sampar yang busuk.  Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau,  di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
*"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya,
Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan.

Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10b
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut  dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil  Mat  9:18-26
Sekali peristiwa  datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat.
Ia menyembah Dia dan berkata, "  Anakku perempuan baru saja meninggal,  tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya,  maka ia akan hidup."  Lalu Yesus pun bangun,  dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu.  Pada waktu itu  seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya  menderita pendarahan  maju mendekati Yesus dari belakang  dan menjamah jumbai jubah-Nya.  Karena katanya dalam hati,  "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."  Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata,  "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku,  imanmu telah menyelamatkan dikau."  Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu.  Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu,  dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak yang ribut,  berkatalah Ia, "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur."
Tetapi mereka menertawakan Dia.  Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk.  Dipegangnya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu.  Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Injil hari ini mengisahkan Yesus yang amat sibuk bekerja. Ia langsung bangun dan pergi memenuhi permohonan seorang  kepala rumah ibadat. Rupanya dalam perjalanan-Nya pun Yesus masih berkarya dengan menyembuhkan seorang wanita yang sakit pendarahan. Kita dapat membayangkan betapa sibuknya Yesus dalam melaksanakan kehendak Bapa yaitu mewujudkan Kerajaan Allah melalui Sabda dan karya-Nya. Karya penyembuhan Yesus menjadi tanda karya kasih yang merupakan permulaan Kerajaan Allah.  Yesus menghidupkan pewartaan-Nya dengan tindakan kasih melalui penyembuhan dan membangkitkan orang mati. Daya illahi selalu mengalir dalam diri-Nya sehingga setiap orang yang disapa dan disentuh mengalami perubahan total, yang sakit menjadi sembuh dan yang mati dihidupkan. Peristiwa spektakuler itu selalu diakhiri dengan kata kata “ Imanmu telah menyelamatkan engkau”  Tindakan ilahi Yesus selalu berkaitan dengan iman subyek yang menerima aliran kuasa ilahi. Ini berarti “IMAN” adalah modal utama untuk mengalami rahmat Tuhan antara lain penyembuhan, rezeki, kesehatan  dll.

Butir permenungan

Sebagai orang Kristen kita pun dipanggil untuk meneladan Yesus yang sibuk dalam karya mewujudkan Kerajaan Allah didunia ini. Kita  diajak untuk peka akan kebutuhan sesama dan dunia disekitar kita, seperti Yesus. Ada banyak penyakit , baik yang jasmani maupun penyakit masyarakat kita , yang senantiasa  menantikan uluran tangan kita supaya disembuhkan. Sebagai pengikut Yesus kita dipanggil untuk turut serta dalam mewujudkan Kerajaan Allah , yang bercirikan kasih, kedamaian, keadilan, kebenaran, serta solidaritas ditempat kita masing masing.

Doa.

Ya Tuhan Yesus, Engkau datang untuk menyembuhkan dan menghidupkan . Teguhkanlah iman kami supaya pantas menerima anugerah keselamatan. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut  dan menerangi hidup dengan Injil.

 

 

RENUNGAN HARIAN, MINGGU 4 JULI 2021

Kalender Liturgi Minggu  4 Jul 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yeh 2:2-5
Sekali peristiwa,  kembalilah rohku ke dalam tubuhku,  dan aku ditegakkannya.  Maka aku mendengar Allah yang berbicara dengan aku.  Beginilah Firman-Nya, "Hai anak manusia,  Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa yang memberontak melawan Aku.  Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku  sampai hari ini juga;  mereka keras kepala dan tegar hati!  Kepada keturunan inilah Aku mengutus engkau!  Kepada mereka harus kaukatakan:  Beginilah firman Tuhan Allah.  Dan entah mereka mendengarkan entah tidak  -- sebab mereka adalah kaum pemberontak, --  mereka akan mengetahui  bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 123:1-2a.2bcd.3-4
Mata kita memandang kepada Tuhan,  sampai Ia mengasihi kita.
*Kepada-Mu aku melayangkan mataku,  ya Engkau yang bersemayam di surga.  Lihat, seperti mata para hamba laki-laki  memandang kepada tangan tuannya.
*Seperti mata hamba perempuan  memandang kepada tangan nyonyanya,  demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita,  sampai Ia mengasihani kita.
*Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami,  sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;  sudah cukup kenyanglah jiwa kami
dengan olok-olok orang yang merasa aman,  dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

Bacaan II  2Kor 12:7-10
Saudara-saudara,  agar aku jangan meninggikan diri  karena penyataan luar biasa yang aku terima,  aku diberi suatu duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk mengecoh aku, agar aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.  Tetapi jawab Tuhan kepadaku,  "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,  sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."  Sebab itu aku lebih suka bermegah atas kelemahanku,  agar kuasa Kristus turun menaungi aku.  Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan,  di dalam siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan  oleh karena Kristus.  Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Luk 4:18
Roh Tuhan ada pada-Ku,  dan Aku diutus-Nya menyampaikan kabar baik  kepada orang-orang miskin.

Bacaan Injil  Mrk 6:1-6
Sekali peristiwa  Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya,  sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.  Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat,  dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia.  Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?  Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya?  Dan mujizat-mujizat yang demikian  bagaimana dapat diadakan oleh tangan-Nya?  Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria?  Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon?  Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?"  Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.  Maka Yesus berkata kepada mereka,  "Seorang nabi dihormati di mana-mana,
kecuali di tempat asalnya sendiri,  di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."  Maka Yesus tidak mengadakan satu mujizat pun di sana,
kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit  dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.  Yesus merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan. 

 

Renungan

Banyak dari kita mungkin ingat sepenggal lagu anak anak TK, “Bintang kecil di langit yang biru, amat banyak menghias angkasa. Aku ingin terbang dan menari, jauh tinggi, ketempat kau berada”   Bicara soal bintang, ada aneka macam bintang , ada profil Sri Bintang Pamungkas yang berani mengkritik penguasa. Ada bintang film dan banyak bintang tamu di teievisi. Ada bir bintang di cafetaria, ada bintang tujuh di apotek, Ada bintang Daud di Israel. Ada jenderal bintang satu sampai empat di jajaran TNI. Ada hotel bintang lima di bilangan Senayan, Ada bintang laut di Bunaken. Kalau begitu , apakah ada juga bintang di hati kita, seperti  bintang yang menerangi tiga raja dari Timur (Kaspar, Baltasar dan Melkhior) ke Betlehem? Bahkan sampai sekarang pun di Betlehem ( Church of Nativity) tempat Yesus dahulu lahir digambarkan dengan bentuk sebuah bintang.  Bintang sendiri setidaknya punya tiga peran dasar, antara lain :

Pertama,  membawa kehangatan, Bintang selalu ada  ketika dibutuhkan , bintang itu terlihat ketika malam hari yang gelap, untuk menerangi dan menghangatkan malam yang dingin. 

Kedua, memberi inspirasi. Ada banyak lagu populer, yang terinspirasi dari kehadiran bintang ini. Ada lagu Bintang Kecil-nya anak anak TK. Kasih tak sampai-nya Padi, bintang bintangnya Titi Dwi Jajanti, atau bintangnya The Drive.

Ketiga, bersinar. Bintang punya cahaya yang selalu mau ia berikan  kepada siapa saja, kaya atau miskin, jahat atau baik, tua atau muda, tanpan atau buruk rupa.

 

Butir permenungan.

Realitas  historis manusiawi Yesus menjadi masalah bagi beberapa orang . Mereka tidak mampu memahami misteri karya Allah dibalik realitas historis tersebut  Bagi kita realitas historts ini justru memperkuat pemahaman bahwa inkarnasi Allah itu riil . Melalui realitas historis inilah Allah mendekati manusia .Justru inilah sikap belarasa Allah yang sangat indah bagi keselamatan manusia . Bagaimana Allah bekerja dalam realitas sejarah hidup kita masing masing.  Maukah kita juga belajar menjadi bintang bersinar, bagi dunia kita , minimal bagi setiap hati yang ada didekat kita?  Pancarkanlah cinta  kasih Tuhan lewat hidup kita sehari hari.

Doa.

Ya Tuhan yang mahamurah, ajarilah kami untuk memancarkan cinta kasih-Mu lewat kehidupan kami sehari hari.  Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

Roh Tuhan ada pada-Ku,  dan Aku diutus-Nya menyampaikan kabar baik  kepada orang-orang miskin.

 

 

 

 

 

 

RENUNGAN HARIAN, SABTU 3 JULI 2021

Kalender Liturgi Sabtu 3 Jul 2021

Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  Ef 2:19-22
Saudara-saudara,  kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah.  Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi,  dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.  Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan,  yang rapi tersusun,  menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan.  Di atas Dia pula kamu turut dibangun  menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 117:1.2
Pergilah ke seluruh dunia,  dan wartakanlah Injil.
*Pujilah Tuhan, hai segala bangsa,  megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
*Sebab kasih-Nya hebat atas kita,  dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 20:29
Yesus berkata,  "Hai Tomas, karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Bacaan Injil  Yoh 20:24-29
Pada hari Minggu Paskah,  ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya,  Tomas, seorang dari kedua belas murid,  yang juga disebut Didimus,  tidak ada bersama-sama mereka.  Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya,  "Kami telah melihat Tuhan!"  Tetapi Tomas berkata kepada mereka,  "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya,  dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu  dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya,  aku sama sekali tidak akan percaya.  Delapan hari kemudian  murid - murid Yesus berada kembali dalam rumah itu,  dan Tomas bersama-sama dengan mereka.  Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang.
Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata,  "Damai sejahtera bagimu!"  Kemudian Ia berkata kepada Tomas,  "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku,  ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku,  dan jangan engkau tidak percaya lagi,  melainkan percayalah."  Tomas menjawab kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!"  Kata Yesus kepadanya,  "Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya.  Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Disebuah sekolah, seorang anak berkata kepada teman temannya,” Apa yang tidak dapat dibeli dengan uang sekarang ini?  Katakan dan saya akan menyampaikannya kepada orang tua saya. Apa yang tadinya tidak mungkin, dengan uang akan menjadi mungkin” Ini adalah sebuah kesombongan. Anak ini mengira uang adalah segala galanya. Non scholae,sed vitae discimus,   sebuah pepatah Latin yang artinya “Kita belajar bukan untuk sekolah (memperoleh ijasah) , tetapi untuk hidup” Begitulah Yesus mengajar para murid-Nya, Yesus menggembleng mereka, bukan sekedar pemahaman intelektual namun juga soal hati yang menghayati setiap bulir ajaran-Nya, melalui karya belas kasih pada sesama.  Yesus mengutus murid murid untuk mewartakan Kabar Gembira bahwa setiap orang dicintai Allah dan diberi damai sejahtera. Yesus yang mengenal setiap orang yang dipanggil dan diutus-Nya ingin melihat bagaimana cinta dan damai yang telah mereka rasakan dapat dialami juga oleh setiap orang yang mereka jumpai dalam perutusan.  Bagi Yesus , tidak ada istilah “anak emas” Yesus tidak melihat murid murid-Nya  karena materi, kedudukan dan kepintaran. Bagi Yesus , hal  yang terpenting adalah kesediaan mereka untuk diutus dan keinginan untuk terus belajar. Karena itu, Yesus semakin menantang mereka untuk tidak membawa pundi pundi , bekal  atau kasut. Para murid harus fokus kepada pewartaan  tanpa terikat dan tergantung pada materi Mereka tidak perlu cemas akan hal hal duniawi karena Dia sendiri akan menyertai mereka.  Yesus sudah bernubuat,  “Aku mengutus kamu seperti anak domba ditengah tengah serigala”  Para murid akan mengalami banyak tantangan dan perjuangan. Misalnya berupa penolakan dari orang orang yang mereka jumpai. Namun , tantangan yang lebih berat yaitu menaklukkan keegoisan diri sendiri untuk setia dalam perutusan Yesus.

Butir permenungan.

Bagaimana dengan perutusan kita selama ini ? Tempat pertama perutusan kita mulai dari keluarga . Perutusan dalam keluarga dapat diungkapkan melalui komunikasi antar anggota keluarga, sikap lemah lembut,  tidak mau menang sendiri, rendah hati, saling menerima pribadi lain apa adanya dan saling menjaga kerukunan. Semua ini tidak bisa dibeli dengan uang.

Doa

Ya Tuhan yang mahabaik, kami percaya bahwa Engkau senantiasa menyertai kami umat-Mu sampai akhir zaman. Semoga hatiku terbuka untuk melihat tanda tanda kehadiran-Mu yang menyelamatkan dalam setiap peristiwa hidup yang kami alami.  Amin.

 

 

 

 

 

Yesus berkata, "Hai Tomas, karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

 

 

RENUNGAN HARIAN, JUMAT 2 JULI 2021

Kalender Liturgi Jumat 2 Jul 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Kej 23:1-4.19;24:1-8.62-67
Sara, isteri Abraham,  hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya.  Kemudian Sara meninggal di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan.  Lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya.  Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan jenazah isterinya,  lalu berkata kepada orang-orang Het,  "Aku ini orang asing dan pendatang di antaramu.  Berikanlah kiranya kepadaku sebuah kuburan di tanahmu ini,  supaya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang telah meninggal."  Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya, di dalam gua di ladang Makhpela, di sebelah timur Mamre,  yaitu Hebron di tanah Kanaan.  Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya,  serta diberkati Tuhan dalam segala hal.  Berkatalah Abraham  kepada hambanya yang paling tua di rumahnya,  yang diberi kuasa atas segala miliknya, katanya,  "Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku,  supaya aku mengambil sumpahmu.  Demi Tuhan, Allah yang empunya langit maupun bumi,  janganlah engkau mengambil seorang isteri bagi anakku  dari antara wanita negeri Kanaan tempat aku tinggal ini.  Tetapi engkau harus pergi ke negeriku, kepada sanak saudaraku,  untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."  Lalu berkatalah hamba itu kepadanya,  "Mungkin wanita itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini?  Haruskah aku membawa anakmu ke negeri asal Tuanku itu?"  Abraham lalu berkata,  "Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana!  Tuhan, Allah yang empunya langit,  telah memanggil aku dari rumah ayahku  dan dari negeri sanak saudaraku.  Ia telah bersabda dan bersumpah kepadaku,  'Negeri ini akan Kuberikan kepada keturunanmu.'  Dialah yang akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu,  sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku.  Tetapi jika wanita itu tidak mau mengikuti engkau,  maka bebaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini.  Hanya saja, janganlah anakku kaubawa kembali ke sana."  Beberapa waktu kemudian Ishak datang  dari arah sumur Lahai-Roi;  ia tinggal di Tanah Negeb. Menjelang senja Ishak keluar untuk berjalan-jalan di padang.  Ia melayangkan pandangannya,  dan melihat ada unta-unta datang mendekat.  Itulah hamba Abraham yang kembali dari negeri tuannya  dan membawa serta Ribka, calon isteri Ishak.  Ribka juga melayangkan pandangannya dan melihat Ishak.  Segera Ribka turun dari untanya dan bertanya  kepada hamba Abraham,  "Siapakah orang yang berjalan di padang menuju kita itu?"  Jawab hamba itu, "Dialah tuanku."  Lalu Ribka mengenakan telekungnya dan menyelubungi diri.  Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak  segala yang dilakukannya.  Maka Ishak mengantar Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya,  dan mengambil dia menjadi isterinya.  Ishak mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
*Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!  Kekal abadi kasih setia-Nya.  Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan Tuhan,
dan memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?
*Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum,  yang melakukan keadilan di setiap saat!  Ingatlah akan daku, ya Tuhan,  demi kemurahan terhadap umat.
*Perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu, supaya aku melihat kebahagiaan orang-orang pilihan-Mu,  supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu,  dan supaya aku bermegah bersama milik pusaka-Mu.

Bait Pengantar Injil  Mat 11:28
Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat,  maka Aku akan membuat kalian lega.

Bacaan Injil  Mat  9:9-13
Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai.  Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku."  Matius segera berdiri dan mengikut Yesus.  Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius,  datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa,  makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.  Melihat itu orang-orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus,  "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"  Yesus mendengarnya dan berkata,  "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,  tetapi orang sakit.  Maka pelajarilah arti sabda ini,
'Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.'  Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar,  melainkan orang berdosa."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Dalam salah satu audensinya, Paus Fransiskus mengatakan  “Tuhan tidak bosan bosannya mengampuni kita, hanya kitalah yang bosan datang minta ampun kepada Tuhan” Belas kasih dan kerahiman Allah yang sekarang mewarnai pelayanan pontifikal Bapa  Suci Fransiskus. Itu sejalan dengan motto pelayanannya : “Miserando atque eligendo” atau karena belas kasih dan Ia memilihnya.  Kerahiman dan belas kasih berkaitan dengan rasa tidak tega sekaligus  cinta yang  mendalam. Cinta yang mendalam , yang diwarnai dengan pengorbanan atau pemberian diri membuat orang yang dicintainya itu bebas dan berkembang. Inilah hati Allah yang tampak dalam diri Yesus dalam kisah Injil hari ini. Yesus tidak tega melihat Matius dipojokkan dan tidak dianggap manusia.  Urusan mengelompokan orang rupanya memang urusan yang rumit. Sudah sejak zaman Yesus , orang terbiasa membagi bagi kelompok masyarakat. Ukuran yang sering mereka pakai adalah ukuran hidup keagamaan. Celakanya adalah kelompok yang satu memandang rendah kelompok lain yaitu para pemungut cukai.  Yesus tentu saja tidak setuju  dengan pengelompokan seperti itu. Ia mendobrak sistem kemasyarakatan  yang ada karena sistem tersebut selalu melahirkan  kelompok tertindas dan terpinggirkan. Yesus menyapa mereka yang tersingkir dan mau tinggal bersama mereka sebagai suatu bentuk penolakan atas  pengelompokan masyarakat. Tindakan Yesus memanggil Matius , pemungut cukai itu , dan makan bersama menjadi bentuk kritik dan sekaligus menunjukkan bahwa tawaran keselamatan Allah berlaku untuk semua orang. Oleh karena itu, siapa saja boleh turut serta dalam karya penyelamatan Allah.  Syaratnya adalah kerelaan untuk bertobat dan hidup dalam kasih Allah.

Butir permenungan.

Dalam hidup, orang yang sudah terpuruk sering malu untuk bangkit, Ada yang malah menyembunyikan diri. Mari kita cari dan rangkul mereka. Justru orang orang seperti merekalah yang membutuhkan kasih dan perhatian. Ingatlah selalu kata kata Yesus bahwa yang memerlukan dokter adalah orang sakit dan bukannya orang sehat. 

Doa.

Tuhan yang maharahim, secara tidak sadar kami sering berlaku seperti orang orang Yahudi dan Farisi. Kami kadang merasa diri lebih baik daripada orang orang yang berdosa. Sadarkanlah kami bahwa Engkau mencari dan ingin menyembuhkan mereka. Jadikanlah kami alat-Mu untuk ikut ambil bagian dalam misi pelayan dalam rangka menyelamatkan mereka. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat,  maka Aku akan membuat kalian lega.

 

 

 

 

 

RENUNGAN HARIAN, KAMIS 1 JULI 2021

Kalender Liturgi Kamis 1 Jul 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Kej 22:1-19
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Ia bersabda kepada Abraham, "Abraham."  Abraham menyahut, "Ya, Tuhan."  Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria,  dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran  pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Abraham. ia memasang pelana keledainya  dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya. Ia membelah juga kayu untuk kurban bakaran itu. Lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangannya dan melihat tempat itu dari jauh  Kata Abraham kepada kedua bujangnya,  "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini.  Aku beserta anakku akan pergi ke sana. Kami akan sembahyang.  Sesudah itu kami kembali kepadamu."   Lalu Abraham mengambil kayu untuk kurban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya. Sedangkan ia sendiri membawa api dan pisau di tangannya.
Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.  Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya, "Bapa!"  Sahut Abraham, "Ya, anakku."  Bertanyalah Ishak, "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk kurban bakaran itu?"  Sahut Abraham, "Allah yang akan menyediakan anak domba  untuk kurban bakaran bagi-Nya, anakku."  Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama, dan sampailah mereka ke tempat  yang dikatakan Allah kepada Abraham.  Abraham lalu mendirikan mezbah di situ dan menyusun kayu.
Kemudian Ishak, anaknya, diikat  dan diletakkannya di atas mezbah di atas kayu api itu. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya,  mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.  Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit,  "Abraham, Abraham!"  Sahut Abraham, "Ya, Tuhan."  Lalu Tuhan bersabda, "Jangan kaubunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia,  sebab kini Aku tahu, bahwa engkau takut akan Allah,  dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Abraham lalu menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar.  Diambilnya domba itu dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya.  Dan Abraham menamai tempat itu 'Tuhan menyediakan'.  Sebab itu sampai sekarang dikatakan orang,  Di atas gunung Tuhan menyediakan.'  Untuk kedua kalinya  berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri -- demikianlah firman Tuhan -- Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,  maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah  dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut.  Dan keturunanmu akan menduduki kota-kota musuhnya.  Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat,  sebab engkau mentaati sabda-Ku."  Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya,  dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba.  Dan Abraham tinggal di Bersyeba.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 116:1-2.3-4.5-6.8-9
Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan,  di negeri orang-orang hidup.
*Aku mengasihi Tuhan,  sebab Ia mendengarkan suara dan permohonanku.  Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku,
maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.
*Tali-tali maut telah meliliti aku,  dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku;  aku mengalami kesesakan dan kedukaan. Tetapi aku menyerukan nama Tuhan,  "Ya Tuhan, luputkanlah kiranya aku!"
*Tuhan adalah pengasih dan adil,  Allah kita maha penyayang.  Tuhan memelihara orang-orang sederhana;  aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!
*Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut;  Engkau telah meluputkan mataku dari air mata,  dan kakiku dari tersandung.
Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan,  di negeri orang-orang hidup.

Bait Pengantar Injil  2Kor 5:19
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus  dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Bacaan Injil  Mat 9:1-8
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang.  
Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.  Maka dibawalah kepadanya seorang lumpuh  yang terbaring di tempat tidurnya.  Ketika Yesus melihat iman mereka,  berkatalah Ia kepada orang lumpuh,  "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni."  Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya,  "Ia menghujat Allah!"  Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah,  mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni'  atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah?'  Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"  lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh,  "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu,  dan pulanglah ke rumahmu!"  Dan orang itu pun bangun, lalu pulang.  Maka orang banyak yang melihat hal itu takut,  lalu memuliakan Allah,  karena Ia telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan 

Renungan.

Harian Kompas memuat berita tentang siswa siswi SD Negeri Rebug, Purworejo, Jawa  Tengah menyeberangi Sungai Bedono dengan menggunakan rakit karena jembatan yang menjadi akses utama jebol diterjang banjir. Ironisnya jembatan itu sudah roboh sejak tahun 2014, tetapi belum dibenahi sampai sekarang. Ini menegaskan bahwa jembatan mempunyai fungsi yang sangat fital untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah lain  atau mendekatkan satu dengan yang lain.  Jembatan juga sangat penting dalam hidup beriman , jembatan yang membawa kita dan sesama sampai kepada Yesus. Injil mengkisahkan dengan indah bagaimana seorang lumpuh yang dibawa kepada Yesus . Iman yang dia miliki di  jembatani oleh iman orang orang yang mengusungnya  dekat dengan Yesus sehingga ia beroleh kesembuhan. Oleh karena itu, alangkah sedih hati Yesus ketika jembatan iman itu hendak diputus oleh ahli Taurat. Mereka justru berpikiran jahat dan mengecam tindakan Yesus. Mereka mau merobohkan jembatan kasih antara Yesus dan orang beriman.  Panggilan untuk mengikuti Yesus merupakan perutusan untuk menjadi jembatan iman. Jembatan yang mengantar dan membawa diri kita  dan tentunya sesama sampai kepada Yesus. Sebab itu marilah kita menjadikan masyarakat , komunitas religius, keluarga, persekutuan doa dan sekolah sekolah sebagai jembatan iman. Jembatan yang menjadi akses dan penyalur belas kasih Allah kepada sesama. Berpalinglah sedikit saja, kepada para saudara kita yang menjadi pengungsi karena perang, yang tidak dapat tidur dan makan dengan nyaman. Barangkali hanya doa atau derma yang dapat kita amalkan, namun lakukanlah dengan sepenuh hati. Berilah dukungan dan perhatian bagi saudara saudara yang lemah, bukan malah menvonisnya  dan mem bully dengan kata kata yang pedas.  Berilah penghiburan bagi saudara yang sakit dan kesepian. Curahkanlah waktu dan tenaga bagi sesama yang butuh uluran tangan kita, bukan justru membiarkan mereka tertatih tatih dalam kesedihan dan kesulitan. Singkatnya jadilah jembatan iman dalam laku belas kasih  , dengan cara itulah kita menjadi murid murid Kristus.

Butir permenungan.

Yesus  menyembuhkan si lumpuh karena Ia melihat imannya yang begitu besar, Apakah kita sudah memiliki iman yang besar kepada Yesus , seperti si lumpuh yang percaya dan berharap hanya kepada-Nya?  Apakah kita juga mampu bersikap penuh syukur kepada Allah ketika melihat orang lain bahagia atau  mengalami peristiwa iman yang besar? Atau malah kita bersikap penuh curiga dan tidak suka?

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, kami umat-Mu mohon ampun karena sering meragukan kehadiran dan campur tangan–Mu dalam kehidupan kami. Sadarkanah kami bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan kami sendirian. Jauhkanlah kami dari sikap ragu ragu akan campur tangan-Mu dalam. kehidupan kami. Amin. 

 

 

 

 

 

 

 

Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus  dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

 

June 22, 2021

RENUNGAN HARIAN, RABU 30 JUNI 2021

Kalender Liturgi Rabu 30 Jun 2021

PF Para Martir Pertama Umat di Roma
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Kej 21:5.8-20
Abraham berumur seratus tahun,  ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
Ketika Ishak bertambah besar, pada hari ia disapih,  Abraham mengadakan perjamuan besar.  Pada waktu itu Sara melihat,  bahwa Ismael,  anak yang dilahirkan Hagar, wanita Mesir itu, bagi Abraham  sedang main dengan Ishak, anaknya kandungnya.  Berkatalah Sara kepada Abraham,  "Usirlah hamba wanita itu beserta anaknya,  sebab anaknya itu tidak akan menjadi ahli waris  bersama-sama dengan anakku Ishak."  Hal ini sangat menyebalkan hati Abraham oleh karena anaknya itu.  Tetapi Allah bersabda kepada Abraham,  "Janganlah sebal hatimu karena anak dan budakmu itu.  Segala yang dikatakan Sara itu haruslah engkau dengarkan,  sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.  Tetapi keturunan dari hambamu itu pun
akan Kujadikan suatu bangsa,  karena ia pun anakmu."  Keesokan harinya  pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar.  Ia meletakkan semua itu beserta anaknya di atas bahu Hagar,  dan menyuruhnya pergi.  Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.  Ketika air di kirbat itu habis,  dibuangnyalah anaknya ke bawah semak-semak,  dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, katanya,  "Aku tidak tahan melihat anakku mati."  Sedang ia duduk di situ,  menangislah anaknya dengan suara nyaring.  Allah mendengar suara anak itu,
lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, katanya,  "Apakah yang engkau susahkan, Hagar?  Janganlah takut,  sebab Allah telah mendengar suara anakmu  dari tempat ia terbaring.  Bangunlah, angkatlah anakmu itu, dan bimbinglah dia,  sebab Aku akan menjadikan dia  bangsa yang besar."  Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur.  ia pergi mengisi kirbatnya dengan air,  dan anaknya ia beri minum.  Allah menyertai Ismael, sehingga ia bertambah besar.  Ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 34:7-8.10-11.12-13
Orang  tertindas itu berseru,  dan Tuhan mendengarkannya.
*Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkannya;  Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.  Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka.
*Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan.  Singa-singa muda merana kelaparan,  tetapi orang-orang yang mencari Tuhan,  tidak kekurangan suatu pun.
*Marilah anak-anak, dengarkanlah aku,  takut akan Tuhan akan Kuajarkan kepadamu!  Siapakah yang menyukai hidup?  Siapa yang mengingini umur panjang  untuk menikmati yang baik?

Bait Pengantar Injil  Yak 1:18
Atas kehendak-Nya sendiri  Allah telah menciptakan kita dengan kebenaran, agar kita menjadi yang pertama dari ciptaan-Nya.

Bacaan Injil  Mat 8:28-34
Pada suatu hari Yesus menyeberang danau Genesaret  dan tiba di daerah orang Gadara.  Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan,  menemui Dia.  Mereka itu sangat berbahaya, sehingga tidak seorang pun yang berani melalui jalan itu. Dan mereka itu pun berteriak, katanya,  "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah?  Adakah Engkau ke mari  untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"  Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi  sedang mencari makan.  Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya, "Jika Engkau mengusir kami,  suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu."  Yesus berkata kepada mereka, "Pergilah!"  Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu.  Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang  ke dalam danau, dan mati di dalam air. Para penjaga babi lari,  dan setibanya di kota, mereka menceritakan segala sesuatu,  juga tentang dua orang yang kerasukan itu.  Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus  dan setelah mereka berjumpa dengan Dia,  mereka mendesak supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Benarkah ada roh jahat ?  Pernah melihatnya ? Dimana mereka tinggal ? Kebanyakan orang miris dan takut, bahkan bulu kuduk berdiri saat melewati kuburan dimalam hari. Orang yakin , bahwa kuburan, tempat tinggalnya roh jahat dan roh roh itu beraktivitas pada malam hari hingga waktu ayam berkokok  Gadara berada disebelah timur Danau Galilea. Daerah itu sebagian besar berupa batu karang berkapur yang bergua gua . Gua gua itu dipakai sebagai pekuburan sehingga tampak angker, terutama waktu malam hari. Dari kuburan itulah dua orang kerasukan roh jahat datang menemui Yesus dn berteriak  “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah ? Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya? “  Orang yang kerasukan roh jahat itu mengenal baik kalau Yesus adalah Mesias , Anak Allah. Sementara itu ada keyakinan umum , kalau Mesias datang pada hari penghakiman terakhir. Ia akan membinasakan roh jahat . Karena itu orang yang kerasukan setan itu mempertanyakan kalau kalau Yesus mau menyiksa mereka sebelum waktunya sebab hari penghakiman belum dinyatakan. Yesus pun akhirnya mengusir dan membiarkan  roh jahat itu merasuki babi babi itu. Alhasil babi babi itu terjun kedalam danau dan mati lemas . Kejadian itu membuat marah para penjaga babi dan mereka lapor kepada orang kota . Mereka pun mengusir Yesus untuk meninggalkan daerah itu tanpa memperhitungkan   penyembuhan yang telah Ia lakukan.  Yesus ditolak banyak orang karena mereka merasa dirugikan oleh perbuatan –Nya. Mereka lebih memperhatikan kerugian mereka daripada perbuatan baik Yesus. Mereka lebih menyayangkan babi babinya yang telah mati daripada kesembuhan dua orang yang telah dirasuki roh jahat. Karena itu kita harus lebih mengutamakan kepedulian sesama diatas kepentingan pribadi.

Butir permenungan.

Orang orang didaerah Gadara tidak menyadari kebaikan Yesus yang melepaskan mereka dari kuasa setan. Mereka belum memiliki kebiasaan bersyukur atas kebaikan Tuhan karena membebaskan mereka dari kuasa setan itu. Mereka justru mendesak Yesus untuk meninggalkan daerahnya. Hal yang sama selalu terjadi dalam hidup kita, banyak kali kita lupa bersyukur atas kebaikan Tuhan dan sesama yang kita alami. Yesus ikut terlibat dalam urusan kita untuk kebaikan , yakni menyelamatkan kita dari kuasa setan . Dan kita juga bisa ikut terlibat dalam kehidupan sesama untuk kebaikan dan kasih.

Doa.

Ya Tuhan, Engkaulah benteng dan kekuatan kami, Semoga kami tetap mengandalkan –Mu didalam setiap  langkah hidup kami. Amin.

 

 

 

Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkannya; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka.