June 11, 2021

RENUNGAN HARIAN, RABU 23 JUNI 2021

Kalender Liturgi 23 Jun 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Kej 15:1-12.17-18
Pada suatu ketika  datanglah sabda Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan,  "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu;  upahmu akan sangat besar."  Abram menjawab,  "Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku?  Aku akan meninggal tanpa mempunyai anak,  dan yang akan mewarisi isi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."  Lagi kata Abram,  "Engkau tidak memberikan aku keturunan,  sehingga seorang hambakulah yang nanti menjadi ahli warisku."  Tetapi datanglah sabda Tuhan kepadanya demikian,  "Orang itu tidak akan menjadi ahli warismu,  melainkan anak kandungmulah yang akan menjadi ahli warismu!"  Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta bersabda,  "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang jika engkau dapat!"  Maka sabda-Nya kepada Abram, "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."  Lalu Abram percaya kepada Tuhan;  maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.  Tuhan bersabda lagi kepada Abram,  "Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim  guna memberimu negeri ini menjadi milikmu."
Tetapi Abram menjawab,  "Ya Tuhan Allah,  dari manakah aku tahu bahwa aku akan memilikinya?"  Sabda Tuhan kepadanya,  "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun,  seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati."  Abram mengambil semuanya itu, menbelahnya menjadi dua, lalu diletakkannya belahan-belahan itu berdampingan,  tetapi burung-burung itu tidak ia belah.  Ketika burung-burung buas hinggap  di atas daging binatang-binatang itu,  maka Abram mengusirnya.  Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak.  Lalu gelap gulita yang mengerikan turun meliputinya.  Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap,  maka kelihatanlah  perapian yang berasap beserta suluh yang berapi  lewat di antara potongan-potongan daging itu.  Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian  dengan Abram serta bersabda,  "Kepada keturunanmulah Kuberikan tanah ini,  dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat yang besar itu."

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9

Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
*Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa.  Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya;  percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
*Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
*Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya;  Dialah Tuhan, Allah kita,  ketetapannya berlaku di seluruh bumi.
*Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya,  akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,  akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham,  dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil  Yoh 15:4.5b
Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal dalam Aku,  akan menghasilkan banyak buah.

Bacaan Injil  Mat 7:15-20
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata,  "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu  yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba,  tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.  Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka.  Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri,  atau buah ara dari rumput duri?  Camkanlah  setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik,  sedang pohon yang tidak baik  menghasilkan buah yang tidak baik.  Tidak mungkin
pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.  Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik,  pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.  Jadi dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Sudah sepuluh tahun mereka menikah,sayang belum dikaruniai dengan seorang anak. Mereka sudah berdoa, novena puluhan kali, malahan berziarah ke Lourdes. Setiap doanya sepertinya diberi harapan dan janji oleh Allah sendiri. Namun kenyataannya doa dan harapan mereka belum juga dikabulkan Allah. Ketika mereka sudah putus asa dan mau menyerah pada nasib, tiba tiba mereka didatangi oleh dua orang pria yang mengaku diri sebagai hamba Tuhan. Mereka ngobrol dan secara terbuka menyampaikan harapan dan kekecewaan mereka. Kedua hamba Tuhan berjanji akan mendoakan mereka , malahan akan mencari obat . Hanya obat itu mahal sekali. Pertemuan mereka berempat berlangsung berkali kali. Doa dipanjatkan , obat  diberikan, tetapi uang juga dirampas. Mahal, tetapi demi harapan akan seorang anak, mereka rela. Lama kelamaan mereka melihat bahwa kedua hamba Tuhan itu selalu datang dan pergi dengan mobil yang mewah dan dandanan rapi. Muncullah pada mereka pikiran curiga , jangan jangan kami ditipu, janji janji itu janji gombal. Hubungan diputuskan. Dan suami istri mengeluh satu sama lain. Katanya,” Janji siapakah masih  dapat dipegang?” Hamba hamba Tuhan itu ternyata bohong dan palsu. Tuhan sendiri pun tidak menjawab, padahal ia telah bersabda, “Mintalah , maka doamu akan dikabulkan”  Tiba tiba mereka ingat akan kisah dan pengalaman Abraham. Mereka kasihan pada Abraham. Berkali kali Allah berjanji akan memberi keturunan, tanah dan masa depan kepada Abraham, tetapi kenyataannya nihil. Janji janji melulu. Tetapi pada saat Abraham dan Sara sudah menyerah dan pasrah, janji Allah menjadi kenyataan. Ternyata, manusia tidak boleh percaya pada jasa, kehebatan dan kemampuan sendiri. Juga jangan membangun hidupmu pada jasa hukum, orang pintar atau nabi nabi palsu yang suka merampas milik mereka. Ternyata hanya Tuhanlah yang mahabaik dan mahasetia, Ia akan memberikan yang terbaik pada waktunya. Kesetiaan Allah dapat dilihat pada buah buahnya yang diberikan pada manusia yang tetap berharap kepada-Nya. Sesudah satu tahun , mereka memperoleh yang dirindukan.  Bacaan Injil hari ini berbicara tentang ajakan untuk lebih waspada terhadap  penampilan lahiriah. Dalam pengajaran-Nya , Yesus mengingatkan para murid adanya nabi nabi palsu. Penampilannya lembut dan menggemaskan seperti domba tetapi ternyata buas seperti serigala..Yesus pun memberi cara sederhana dan praktis dalam menilai seseorang seperti halnya cara mengenali pohon dari buahnya.  Kalau buahnya baik, tentunya pohon itu baik.

Butir permenungan.

Bagaimana sosok kita yang sesungguhnya? Apakah kita suka memoles penampilan demi kebohongan dan gerak tipu yang menjadikan orang lain sebagai korban?  Atau kita mencari kebenaran dalam Tuhan dan menghayatinya dalam hidup sehari hari?

Doa.

Ya Tuhan yang maha bijaksana, kami mohon curahkanlah Roh Kudus-Mu kepada kami umat-Mu agar dizaman modern ini kami bisa membedakan mana yang menyesatkan dan mana yang menyelamatkan. Amin.

 

 

 

 

 

Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal dalam Aku,  akan menghasilkan banyak buah.

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment