June 4, 2021

RENUNGAN HARIAN, MINGGU 13 JUNI 2021

Kalender Liturgi Minggu 13 Jun 2021
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yeh 17:22-24
Beginilah firman Tuhan Allah,  "Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya;  Aku mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas; di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah, dan menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan unggas akan tinggal di bawahnya,  mereka akan bernaung di bawah cabang-cabangnya. Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah,
membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering, dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali.  Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan akan membuatnya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 92:2-3.13-14.15-16
Sungguh baik menyanyikan syukur kepada=Mu, ya Tuhan.
*Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi, dan kesetiaan-Mu di waktu malam.
*Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon, mereka yang ditanam di bait Tuhan
akan bertunas di pelataran Allah kita.
*Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar,  bahwa Ia Gunung Batuku, dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

Bacaan II 2 Kor 5:6-10
Saudara-saudara,  hati kami senantiasa tabah!  Meskipun kami sadar bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, -- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --  toh hati kami tabah!  Tetapi kami lebih suka beralih dari tubuh ini  untuk menetap pada Tuhan.  Sebab itu kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya,  supaya kami berkenan kepada-Nya. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus,  supaya setiap orang memperoleh apa yang patut ia peroleh, sesuai dengan yang ia lakukan dalam hidup ini, baik ataupun jahat.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bacaan Injil  Mrk 4:26-34
Sekali peristiwa  Yesus mengajar di hadapan orang banyak, kata-Nya,
"Beginilah hal Kerajaan Allah:  Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun,
dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."  Yesus berkata lagi,  "Dengan apa hendaknya kita bandingkan Kerajaan Allah itu?  Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya?  Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.  Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."  Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu  Yesus memberitakan firman kepada mereka  sesuai dengan pengertian mereka,  dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka.  Tetapi kepada murid-murid-Nya  Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Dengan perayaan ini, Tuhan ingin agar kita mengalami bahwa belas kasih-Nya jauh lebih besar daripada segala dosa kita. Karena itu, Tuhan mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan penuh kepercayaan, menerima belas kasih-Nya dengan membagikannya kepada sesama. Pesan ini dikenal dengan istilah “ ABC Kerahiman”

Pertama, Ask for His mercy (Mohon belas kasih Allah), Allah menghendaki kita datang kepada-Nya dalam doa terus menerus, menyesali dosa dosa kita dan mohon kepada-Nya untuk mencurahkan belas kasih-Nya. Dalam kenyataan, sering ada orang yang putus asa dalam berdoa, karena merasa bahwa Tuhan tidak mendengarkan dan mengabulkan permohonannya. Dalam Injil hari ini (Markus 4:26-34) , Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa sebagaimana benih diladang berkembang melalui satu proses panjang sampai saat panen tiba, demikian juga halnya dengan Kerajaan Allah atau iman akan Allah. Allah senantiasa mengabulkan doa kita, walaupun dengan cara dan saat yang berbeda sesuai dengan  permohonan kita.

Kedua , Be merciful (Berbelas kasih kepada sesama), Allah menghendaki agar kita menerima belas kasih-Nya dan mengajak kita untuk memperluas kasih serta pengampunan kepada sesama, seperti yang telah dilakukan-Nya kepada kita. Melalui wejangan hari ini, Tuhan Yesus pun menegaskan bahwa Kerajaan Allah berkembang dalam dunia nyata, tempat kita ada dan mengais hidup, dalam relasi yang kita jalin dengan orang lain , dan dalam tugas tugas harian kita , Karena itu, belas kasih Allah yang kita peroleh, dapat kita salurkan pada sesama.

Ketiga, Completely trust (Percaya penuh pada Allah). Rahmat yang kita peroleh, tergantung  pada besarnya kepercayaan kita. Makin kita percaya kepada-Nya.makin berlimpah rahmat yang kita terima. Namun , iman itu butuh “proses” : dirawat, dibersihkan dan diperbaharui. Seperti benih yang membutuhkan tanah yang subur dan perawatan yang cukup untuk bertumbuh, iman kita pun membutuhkan tempat yang layak dalam hati kita.  Iman kita membutuhkan tempat yang layak dalam hati kita, Bagaimana tempat yang layak? Ciptakan ladang hati yang bersih, maka rahmat belas kasih Allah akan bertumbuh subur dalam hidup kita, benih iman kita pun berbuah dalam kehidupan, sehingga semua orang dapat merasakan bahwa Allah sungguh maharahim.

Butir permenungan.

Pernahkah kamu menanam benih? Ketika dia perlahan mulai muncul tunas , sampai akhirnya berbuah dan berbunga , tentu bukan proses yang singkat, bukan?  Sama seperti iman didalam hatimu, pertumbuhan iman itu bukan proses instant. Ada proses yang harus dilalui , yang tentu tak selamanya menyenangkan hati. Melewati berbagai musim, tak jarang juga ada hama yang mengganggu, tapi tentu ada pupuk dan hal hal yang membantu proses pertumbuhan ,apa lagi saat mendengar kata kata positif dari pemilik tanaman , rasanya indah sekali dan jadi semangat kan?  Iya seperti saat kita mendengar Sabda Tuhan yang mendamaikan dan memberikan sukacita bagi jiwa kita.  Jika kamu sudah menjadi pohon yang berbuah lebat , teruslah berbuah dan menjadi berkat. Jangan pernah merasa dirimu paling hebat , apalagi merendahkan yang kecil . Tetaplah rendah hati dan ingat bahwa pengalaman iman dan proses pertumbuhan  iman setiap orang berbeda beda. Yang perlu kita hargai  dan dukung setulus hati. Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita bahwa iman sebesar biji sesawi pun bisa menjadi pohon besar yang berbuah lebat , Jadi kamu tidak perlu merasa minder karena yang terpenting  kamu mau membuka hati untuk terus bertumbuh dalam iman dan kasih Tuhan Iman inilah yang selalu bisa kita andalkan dan menjadi pegangan hidup yang menyelamatkan. Bagaiman cara menumbuhkan iman ? Tentu dengan mau membuka hati kepada-Nya , menjalankan perintah-Nya , hidup dalam kasih. Dan berbuat baik, sehingga benih kita sungguh berbuah dan berarti , lebih dari sekedar yang kita kehendaki. Sehingga banyak orang bisa merasakan kebaikan dan berkat.

Doa.

Ya Tuhan yang maharahim, berilah kami kesabaran  dan tanpa kenal lelah menabur. Amin .

 

 

 

 

 

*Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi, dan kesetiaan-Mu di waktu malam.

 

  

0 komentar:

Post a Comment