Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

August 31, 2016

RENUNGAN HARIAN, (KAMIS ! SEPTEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Kamis 1 September 2016

Bacaan Pertama  1Kor 3:18-23
Saudara-saudara,
 Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika di antara kalian ada yang menyangka dirinya berhikmat menurut penilaian dunia ini  hendaknya ia menjadi bodoh untuk menjadi berhikmat. 
Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah.
 Sebab ada tertulis: 
"Allah menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri."
 Dan di tempat lain, "Tuhan tahu rancangan-rancangan orang berhikmat; sungguh, semuanya sia-sia belaka!" Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun yang akan datang. Semua itu milik kalian, tetapi kalian milik Kristus, 
dan Kristus milik Allah.
 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 24:1-6
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya.
*Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya,
 jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai. 
*Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan?
 Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, 
yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan,
 dan tidak bersumpah palsu. 
*Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan
 dan keadilan dari Allah,  penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, 
yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:19
Mari, ikutilah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.

Bacaan Injil  Luk 5:1-11
Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah berbicara, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga." 
Dan setelah mereka melakukannya,
 mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat 
kepada teman-temannya di perahu yang lain,
 supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan berkata, "Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa." Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, 
"Jangan takut. Mulai sekarang engkau akan menjala manusia."
 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Tentu kita pernah mengalami rasa malu karena kesalahan yang disebabkan oleh kebodohan atau oleh sebab sebab lain yang datang dari dalam diri kita sendiri. Dampak yang ditimbulkan dari rasa  malu itu dapat berbeda dari waktu ke waktu. Ada saat dimana kita mampu melihat melihat rahmat Tuhan dibalik rasa malu untuk bangkit dari kebodohan dan terhindar dari kecenderungan melakukan kesalahan yang sama. Ada pula saat dimana kita menutupi rasa malu dengan memakai kata kata yang indah memukau seakan penuh hikmat sebagai cara untuk membenarkan diri. Ada lagi yang satu ini  ..... rasa malu karena kebodohan yang membuat kita menjadi lebih bodoh lagi dan tidak berani berbuat apa apa sehingga kita menjadi orang mati dalam hidup. Bila kita jujur dampak dari rasa malu seperti ini pernah ada dan bahkan mungkin saat ini sedang menjadi pergumulan  dalam kehidupan pribadi kita masing masing.
Bangkit dari rasa malu membutuhkan semangat ke rendah hati. Untuk itu kita dapat belajar dari pengalaman Petrus , si penjala ikan. Ketika Yesus menyuruhnya bertolak ke tempat yang lebih dalam untuk menangkap ikan, dengan gaya seorang ahli , Petrus memberikan pelajaran kepada Yesus , bahwa bila semalaman saja telah bekerja menjala ikan tanpa hasil , apalagi pada siang hari, sia sia. Menurut rasa saya, sebenarnya Petrus enggan melakukan apa yang menurutnya merupakan suruhan, bukan permintaan. Lihat kembali kata kata Petrus “......Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga."  Itulah respons Petrus yang akhirnya melaksanakan suruhan karena mungkin segan berbantah dengan seorang Guru yang memiliki wibawa dalam mengajar. Kali ini saya terkesan dengan kata “tetapi” dalam kalimat yang diucapkan Petrus. Sebuah kata ini mengandung keputusan mengiakan perintah Yesus  dan yang akhirnya mengubah arah hidup Petrus ,  mengubah cara menyapa Yesus dengan sebutan Guru menjadi Tuhan, mengubah gaya berdiri seorang ahli, menjadi tersungkur malu sebagai orang bodoh dan berdosa dihadapan Tuhan. Petrus mengubah kecenderungan mendebat Yesus, menjadi orang yang meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus tanpa meributkan apa maksud menjala manusia.

Butir permenungan
Bertolak dari pengalaman Petrus , sebenarnya perjumpaan kita dengan Tuhan hendaknya menjadi pengalaman yang memberanikan kita untuk bangkit dan berubah. Tersungkurnya Petrus merupakan ungkapan kerendahhatian untuk mengakui secara jujur, kekhilafan dan kebodohannya “.... pergilah dari padaku, karena  aku ini seorang berdosa”.  Kejujuran Petrus membawa perubahan besar dalam hidupnya. Perubahan dari status seorang pula cara berpikir dan bertindak untuk menjadi gembala dari kawanan domba Kristus . Kita pun akan menjadi orang yang bertumbuh kearah cara hidup yang baru (menanggalkan manusia lama) bila kita mengakui kelemahan dan kesalahan kita dengan jujur . Tuhan akan senantiasa menyapa kita dengan sabda  “Jangan takut” bila kita mau berubah dengan selalu mengandalkan hikmat Allah dalam berpikir dan bertindak. Oleh-Nya , kita tetap menjadi milik Kristus seperti yang disampaikan oleh Rasul Paulus.

Doa

Allah Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur atas cinta kasih –Mu kepada umat manusia , yang  dapat kami nikmati dalam diri Yesus Putra-Mu. Berkenanlah menulis nama-Mu didalam hati kami dan semoga kehendak-Mu mengenai diri kami , selalu menguasai hidup kami.  Amin..

August 30, 2016

RENUNGAN HARIAN, (RABU 31 AGUSTUS 2016)

Bacaan Liturgi  Rabu  31 Agustus 2016

Bacaan Pertama  1Kor 3:1-9
Saudara-saudara, dahulu aku tidak dapat berbicara kepada kalian sebagai manusia rohani, tetapi hanya kepada manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus. Pada waktu itu aku memberikan susu kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kalian belum dapat menerimanya. Sekarang pun sebenarnya kalian belum dapat menerimanya, karena kalian masih manusia duniawi. Sebab jika di antara kalian ada iri hati dan perselisihan, bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kalian masih manusia duniawi dan hidup secara manusiawi? Karena jika seorang berkata, "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata, "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan bahwa kalian manusia duniawi dan bukan rohani? Sebenarnya, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang membawa kalian kepada iman, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama. Dan masing-masing akan menerima upah sesuai dengan pekerjaannya. Sebab kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; sedangkan kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 33:12-15.20-21
Berbahagialah bangsa
 yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya. *Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik-pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia. 
*Dari tempat kediaman-Nya
 Ia menilik semua penduduk bumi. Dialah yang membentuk hati mereka, dan memperhatikan segala pekerjaan mereka. 
*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan.
 Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil  Luk 4:18-19
Tuhan  mengutus Aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.

Bacaan Injil  Luk 4:38-44
Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon sakit deman keras, dan mereka minta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Yesus berdiri di sisi wanita itu, 
lalu menghardik demamnya.
 Segera penyakit itu meninggalkan dia. Wanita itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kerabatnya yang sakit kepada Yesus. Ia meletakkan tangan atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak, "Engkaulah Anak Allah." Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia Mesias. Ketika hari siang Yesus berangkat ke suatu tempat yang sunyi. 
Tetapi orang banyak mencari Dia.
 Ketika menemukan-Nya, mereka berusaha menahan Dia, supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah 
sebab untuk itulah Aku diutus."
 Dan Ia mewartakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Dalam sebuah pertemuan seorang ibu yang terkenal aktif dalam kegiatan gereja memberikan sebuah kesaksian. Ia berceritera bahwa dulu ia bukanlah seorang yang aktif mengikuti kegiatan dalam gereja. Baginya saat itu, ke gereja seminggu sekali sudah cukup, setelah mengikuti perayaan Ekaristi dan mendapat berkat dari imam, ia langsung keluar dari gereja dan pulang tanpa pernah berkontak dengan umat yang lain.
Tiba tiba sebuah kejadian pilu menghampirinya, Anaknya harus masuk rumah sakit dan membutuhkan banyak tranfusi darah. Ia kebingungan. Ditengah kebingungan itu, ia bertemu dengan pastor parokinya dan sang pastor meminta bantuan beberapa umat untuk mendonorkan darahnya. Pengalaman bahwa ia telah ditolong dan mengalami kebaikan orang lain itu, membuatnya berubah dan menjadi seorang yang aktif dalam kegiatan gereja.
Dalam Injil hari ini, dikisahkan bahwa Yesus datang kerumah ibu mertua Simon yang sedang sakit keras. Disana ia menyembuhkan ibu mertua Simon yang sedang terbaring karena sakit itu dan lihatlah reaksi yang diperlihatkannya. Dikatakan bahwa ia segera bangkit dan melayani Yesus beserta rombongan yang menyertai-Nya. Sebuah tindakan dari seorang yang tahu berterima kasih dan tahu membalas kebaikan orang lain. 
Harus kita akui bahwa banyak berkat dan rahmat yang sudah diberikan Tuhan dalam kehidupan kita sehari hari. Mulai dari kita bangun tidur dipagi hari dan kembali tidur pada malam hari, ada begitu banyak kebaikan yang kita terima dari Tuhan. Kebaikan itu hadir, entah melalui sesama yang kita jumpai maupun pengalaman yang kita alami. Persoalan yang kerapkali muncul adalah kita tidak sadar bahwa segala yang kita alami, berkat dan rahmat yang kita terima , semuanya merupakan kebaikan dari Tuhan dalam kehidupan kita.
Ketidaksadaran bahwa apa yang kita alami dan terima berasal dari kemurahan dan kebaikan Tuhan, inilah yang menyebabkan kita menjadi orang orang yang tidak tahu bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya. Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita semua tentang rasa syukur dan terima kasih  karena kebaikan Tuhan yang kita terima setiap hari . Kita pun dididik untuk menjadi orang orang yang tahu membalas kebaikan Tuhan dalam hidup kita.    

Butir permenungan
Yesus  memang sungguh Tuhan yang berkuasa menyembuhkan dan menghidupkan orang yang sakit , baik badani maupun rohani. Maka setanpun diusir dari orang yang kerasukan , sehingga orang itu menjadi merdeka dalam hidupnya.
Kita semua adalah juga orang yang kadang sakit, Bahkan mungkin saat ini kita sedang sakit , entah sakit fisik, psikis, atau rohani. Marilah kita datang kepada Yesus  dan kita ungkapkan semua sakit hidup kita kepada-Nya. Kita buka semua kesakitan kita kepada Dia . Kita dengan rendah hati mohon kesembuhan dari Dia.  “Tuhan, aku orang sakit, sembuhkanlah aku. “

Doa
Allah Bapa, Sumber kebenaran , kami mengucap syukur kepada-Mu atas sabda penyembuhan , yang kami dengar  dari Yesus Putra-Mu terkasih. Perkenankanlah kami mengucapkan sabda-Nya  setiap kali kami melaksanakan tugas kami.  Amin.



August 29, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SELASA 30 AGUSTUS 2016)

Bacaan Liturgi Selasa  30 Agustus 2016

Bacaan Pertama  1Kor 2:10b-16
Saudara-saudara, Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu 
apa yang terdapat di dalam diri manusia
 selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pula tiada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menjelaskan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berbicara tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang diajarkan kepada kami bukan oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu adalah suatu kebodohan. Ia tidak dapat pula memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Sebab manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab, "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 145:8-14
Tuhan itu adil dalam segala tindakannya.
*Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. 
*Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan,
 dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, 
*Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu
 kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan. 
*Tuhan setia dalam segala perkataan-Nya
 dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh 
dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Bait Pengantar Injil  Luk 7:16
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil  Luk 4:31-37
Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, "Diam, keluarlah dari padanya!" Maka setan menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya. 
Semua orang takjub, lalu berkata satu sama lain,
 "Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa  Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar." Maka tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Biasanya , apa yang kita bicarakan dengan teman ya apa yang selalu kita pikirkan.  Kalau orang yang berkumpul Cuma bicara soal cek – ricek atau sekitar gosip para selebritis ditelevisi, ya orang orang itu memang suka hal hal sensasi gitu gitu. Orang orang yang cuma berbiicara mengenai soal investasi, kartu kredit, profit atau laba , ya biasanya orang orang bisnis yang pikirannya cuma uang uang atau kekayaan. Orang orang yang cuma berbicara mengenai nomer mana yang akan nembus alias keluar dalam konteks judi atau nomer undian, ya tentu orang orang yang pikirannya ingin kaya dengan cepat.
Marilah kita kembali ke semangat Injil, dalam suratnya kepada umat di Korintus hari ini, Santo Paulus mengajak kita agar kita menjadi manusia rohani. Artinya marilah kita membaca segala peristiwa dan kejadian yang terjadi dalam hidup kita melalui kacamata Roh Allah. Marilah kita  melihat semua hal yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan, kita raba, pokoknya yang kita alami dari sudut pandang Roh Allah. Apa artinya? Artinya , kita mesti melihat makna rohani yang ada dibalik semua kejadian manusiawi biasa sehari hari. Seperti dalam Injil , kita mesti jangan berhenti pada kekaguman  seperti halnya orang orang di Kapernaum. Mereka takjub, tetapi tidak sampai mengenal Yesus yang berasal dari Allah apalagi sampai beriman.      

Butir permenungan
Marilah menjadi manusia rohani , Bilamana kita hari ini disapa para karyawan, karyawati  dengan ramah, itu berarti mereka sedang membagikan kasih Tuhan kepada kita . Apabila kita hari ini diberi kabar kalau teman kita masuk rumah sakit berarti kita diundang untuk mengunjungi teman yang sakit itu nanti atau besok dan jangan tahun depan. Kalau kita hari ini telah dimasakkan pembantu kita , ya marilah kita bersyukur kepada Tuhan atas kasih-Nya melalui pembantu itu, dan kita tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pembantu tadi.

Doa
Allah Bapa yang mahasetia, kami bersyukur , karena telah menerima Roh-Mu  berkat Sabda Putra-Mu. Semoga semua orang dapat ikut merasakan terlaksananya janji kesanggupan-Mu. Amin,