August 19, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SABTU 20 AGUSTUS 2016)

Bacaan Liturgi Sabtu  20 Agustus 2016
PW S. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  Yeh 43:1-7a
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke pintu gerbang bait suci yang menghadap ke timur. Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari timur, dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu, dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya. Apa yang nampak olehku itu mirip dengan apa yang dahulu kulihat,  ketika Tuhan datang untuk memusnahkan kota Yerusalem, 
dan mirip juga dengan apa yang kulihat di tepi sungai Kebar,
 maka aku bersujud menyembah, Sewaktu kemuliaan Tuhan masuk ke dalam bait suci melalui pintu gerbang timur, aku diangkat oleh Roh dan dibawa ke pelataran dalam. Sungguh, bait suci itu penuh kemuliaan Tuhan. Lalu, sedang orang yang mengukur bait suci berdiri di sampingku, aku mendengar Tuhan bersabda kepadaku dari dalam Bait Suci. Beginilah firman-Nya kepadaku,  "Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku. 
di sinilah Aku akan tinggal di tengah-tengah orang Israel
 untuk selama-lamanya." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 85:9-14
Kemuliaan Tuhan tinggal di bumi kita.
*Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita. 
*Kasih dan kesetiaan akan bertemu,
 keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit. 
*Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan,
 dan negeri kita akan memberi hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil  Mat 23:9a.10b
Bapamu hanya satu, ialah yang ada di surga. Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.

Bacaan Injil  Mat 23:1-12
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. 
Sebab itu turutilah dan lakukanlah
 segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kalian turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya, tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kalian, janganlah kamu disebut 'Rabi'; karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah saudara. Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kalian disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
“Ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu” begitulah penegasan Yesus kepada para murid-Nya. Para ahli Taurat dan orang orang Farisi mempunyai posisi penting dalam jabatan struktural di masyarakat dan hidup keagamaan. Mereka ambil bagian dalam penggembalaan umat yang telah diteladankan oleh Musa . Kebijakan mereka hendaklah diikuti oleh segenap umat Israel, karena panggilan dan tugas yang mereka terima.
Tetapi janganlah kalian turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya, tetapi tidak melakukannya” tambah Yesus. Yesus bukannya hendak menuduh dan mencemooh mereka itu sebagai kaum munafik. Yesus tidak mencari cari kesalahan orang yang dikasihi-Nya . Yesus hanya menyatakan bahwa ternyata “Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang.” Mereka tidak menikmati kepercayaan yang telah diberikan umat Israel , sebagai orang orang yang telah menduduki kursi Musa. Mereka tidak menjalankan panggilan istimewa yang mereka miliki. Sebaliknya, kedudukan religi sosial yang mereka miliki malah dimanfaatkan untuk menjual diri dan tebar pesona dimana mana. Mereka lupa bahwa jabatan yang dimiliki adalah sebuah amanah yang harus dipertanggung jawabkan , dan bukan nya  untuk mencari kepuasan diri. 

Butir permenungan
Bagaimana semangat pelayanan kita diparoki, dirumah dan dilingkungan pekerjaanku dan hidupku? Adakah kita juga melayani dengan penuh pengabdian diri? Bagaimana dengan para imam kita, entah  mereka yang berada pada komunitas komunitas atau paroki paroki? Bila kita melihat mereka bersikap dan bertindak sebagai para ahli Taurat dan kaum Farisi, sangat baiklah kita datang menegor dan mengingatkan mereka dalam kasih agar menjadi pelayan yang baik. Demikian juga kita semua dipanggil menjadi teladan yang baik  bagi siapa saja. Perkataan atau  ajaran dari diri kita terwujud dalam tindakan  dan hidup kita masing masing.  “Imanilah apa yang kaudengar, Wartakan apa yang kauimani dan Lakukan apa yang kaukatakan”  Kiranya sapaan Yesus  ini mengingatkan kita semua untuk berani melayani sebagaimana Yesus sendiri melayani dan mengasihi kita.

Doa

Allah  Bapa yang arif bijaksana, semoga santapan yang kami terima dengan rasa syukur pada peringatan  St. Bernardus Abas, membawa hasil bagi diri kami. Semoga kami disemangati  oleh teladan dan nasihatnya hingga hati kami ditawan oleh cinta kasih akan Putra-Mu , Yesus Kristus.  Amin. 

0 komentar:

Post a Comment