Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

September 26, 2018

RENUNGAN HARIAN ( KAMIS 4 OKTOBER 2018 )

Bacaan Liturgi Kamis 4 Oktober 2018
PW S. Fransiskus dari Assisi

Bacaan Pertama  Ayb 19:21-27
Ayub berkata,"Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, karena tangan Allah telah menimpa aku.Mengapa kalian mengejar aku, seakan-akan Allah, dan tidak kenyang-kenyang makan dagingku?Ah, kiranya perkataanku ditulis dan dicatat dalam kitab; 
sekiranya perkataanku dipahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya! Tetapi aku tahu bahwa Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa daging pun aku akan melihat Allah, Aku sendiri akan melihat Dia memihak kepadaku; mataku sendiri yang akan menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 27:7-9c.13-14
Aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup.
*Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku!  Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, seturut firman-Mu, "Carilah wajah-Ku!"
*Janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku, dan janganlah meninggalkan daku.
*Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup!  Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!  Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil  Mrk 1:15
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Bacaan Injil  Luk 10:1-12
Pada waktu itu, Tuhan menunjuk tujuh puluh dua murid. Ia mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Berkatalah Ia kepada mereka, "Tuaian banyak, tetapi pekerjanya sedikit! Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu. Pergilah!  Camkanlah, Aku mengutus kalian seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
Kalau memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. 
Tetapi jika tidak, maka salammu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, 
sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ. Dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu.'  Tetapi jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah, 'Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu. Tetapi ketahuilah ini: 'Kerajaan Allah sudah dekat.'  Aku berkata kepadamu, pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya  dari pada kota itu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Disebuah sekolah, seorang anak berkata kepada teman temannya,” Apa yang tidak dapat dibeli dengan uang sekarang ini?  Katakan dan saya akan menyampaikannya kepada orang tua saya. Apa yang tadinya tidak mungkin, dengan uang akan menjadi mungkin” Ini adalah sebuah kesombongan.  Anak ini mengira uang adalah segala galanya.
Non scholae,sed vitae discimus, sebuah pepatah Latin yang artinya  “Kita belajar bukan untuk sekolah (memperoleh ijasah) , tetapi untuk hidup”  Begitulah Yesus mengajar para murid-Nya, Yesus menggembleng mereka, bukan sekedar pemahaman intelektual namun juga soal hati yang menghayati setiap bulir ajaran-Nya, melalui karya belas kasih pada sesama.
Yesus mengutus murid murid untuk mewartakan Kabar Gembira bahwa setiap orang dicintai Allah dan diberi damai sejahtera. Yesus yang mengenal setiap orang yang dipanggil dan diutus-Nya ingin melihat bagaimana cinta dan damai yang telah mereka rasakan dapat dialami juga oleh setiap orang yang mereka jumpai dalam perutusan.
Bagi Yesus , tidak ada istilah “anak emas” Yesus tidak melihat murid murid-Nya  karena materi, kedudukan dan kepintaran. Bagi Yesus , hal  yang terpenting adalah kesediaan mereka untuk diutus dan keinginan untuk terus belajar. Karena itu, Yesus semakin menantang mereka untuk tidak membawa pundi pundi , bekal  atau kasut. Para murid harus fokus kepada pewartaan  tanpa terikat dan tergantung pada materi Mereka tidak perlu cemas akan hal hal duniawi karena Dia sendiri akan menyertai mereka.
Yesus sudah bernubuat,  “Aku mengutus kamu seperti anak domba ditengah tengah serigala”  Para murid akan mengalami banyak tantangan dan perjuangan. Misalnya berupa penolakan dari orang orang yang mereka jumpai. Namun , tantangan yang lebih berat yaitu menaklukkan keegoisan diri sendiri untuk setia dalam perutusan Yesus.

Butir permenungan.
Bagaimana dengan perutusan kita selama ini ? Tempat pertama perutusan kita mulai dari keluarga . Perutusan dalam keluarga dapat diungkapkan melalui komunikasi antar anggota keluarga, sikap lemah lembut,  tidak mau menang sendiri, rendah hati, saling menerima pribadi lain apa adanya dan saling menjaga kerukunan. Semua ini tidak bisa dibeli dengan uang.

Doa
Ya Tuhan yang mahabaik, kami percaya bahwa Engkau senantiasa menyertai kami umat-Mu sampai akhir zaman. Semoga hatiku terbuka untuk melihat tanda tanda kehadiran-Mu yang menyelamatkan dalam setiap peristiwa hidup yang kami alami.  Amin.




Kerajaan Allah sudah dekat. 
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.


RENUNGAN HARIAN ( RABU 3 OKTOBER 2018 )

Bacaan Liturgi Rabu 3 Oktober 2018

Bacaan Pertama  Ayb 9:1-12.14-16
Ayub berkata kepada Bildad sahabatnya, "Sungguh, aku tahu, bahwa beginilah adanya: masakan manusia benar di hadapan Allah?
Jika ia ingin beperkara dengan Allah satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya. Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat berkeras melawan Dia dan tetap selamat? Dialah yang memindahkan gunung-gunung tanpa diketahui orang, yang menjungkir-balikkan dalam murka-Nya. Ia menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang.  Ia memberi perintah kepada matahari, sehingga tidak terbit, dan mengurung bintang-bintang dengan meterai. Seorang diri Ia membentangkan langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut. Ia menjadikan bintang Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang Ruang Selatan.Dialah yang melakukan perbuatan-perbuatan tegar yang terduga, dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyak.Apabila Ia melewati aku, aku tidak melihat-Nya, dan bila Ia lalu, aku tidak tahu. Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangi-Nya? Siapa akan menegur-Nya, 'Apa yang Kaulakukan?'  Bagaimana mungkin aku dapat membantah Dia, dan memilih kata-kata di hadapan Dia?  Walaupun benar, aku tidak mungkin membantah Dia, malah aku harus memohon belas kasihan kepada yang mendakwa aku.  Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak dapat percaya, bahwa Ia sudi mendengarkan suaraku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 88:10b-15
Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan.
*Aku telah berseru kepada-Mu, ya Tuhan, sepanjang hari, aku telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.Adakah Engkau melakukan keajaiban di hadapan orang-orang mati? Masakan jenazah mereka bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? 
*Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri kealpaan?
*Tetapi aku ini, ya Tuhan, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, 
dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu. Mengapa, ya Tuhan, Kaubuang aku?  Mengapa Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Bait Pengantar Injil  Flp 3:8-9
Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.

Bacaan Injil  Luk 9:57-62
Sekali peristiwa, Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan, datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus 
"Aku akan mengikut Engkau, ke mana pun Engkau pergi."
Yesus menjawab, "Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."Lalu kepada orang lain Yesus berkata, "Ikutlah Aku." 
Berkatalah orang itu, "Izinkanlah aku pergi dahulu, menguburkan bapaku."Tetapi Yesus menjawab, "Biarlah orang mati mengubur orang mati; tetapi engkau, pergilah, dan wartakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."Dan seorang lain lagi berkata, "Tuhan, aku akan mengikuti Engkau, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
Tetapi Yesus berkata, "Setiap orang yang siap untuk membajak, 
tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Pada hari ini, Yesus bersabda “Biarlah orang mati menguburkan orang mati”  Secara harafiah , Sabda Tuhan Yesus itu tidak masuk akal dan sangat bertentangan dengan kenyataan. Mana mungkin orang mati menguburkan orang mati?  Bukanlah hanya orang hidup yang bisa menguburkan orang mati?  Lalu apa maksud Yesus dengan Sabda-Nya itu ? Pernyataan Yesus itu disampaikan dalam konteks yang sangat jelas, yaitu menuntut ketegasan komitment dari orang yang mau menjadi pengikut-Nya. Yesus ingin agar para pengikut-Nya tegas. Kalau mau menjadi pengikutnya , jangan main main  dan jangan setengah setengah  tetapi dengan komitment , sepenuh hati  dan dengan penuh pengorbanan , bahkan bersedia  meninggalkan kelekatan duniawi yang bisa menghambat  kinerja seseorang dalam mengikuti-Nya
Yesus memang menuntut para murid dengan tegas bahkan sangat tegas. Bagi Yesus , menjadi pengikut-Nya tidak boleh dilakukan hanya sekedar untuk mengisi waktu luang, atau karena kita tidak ada kesibukan atau sekedar iseng , tetapi harus menjadi suatu komitment yang tegas dan yang harus dijalankan  dengan penuh tanggung jawab. Atau dengan kata lain , yang satu dijalankan dan yang lain jangan diabaikan. Kehidupan manusia dalam kehidupan sehari hari tidak boleh menjadi alasan untuk tidak setia dalam mengikuti Yesus atau melunturkan ketegasan komitment dalam mengikuti-Nya. Bukan perkara mudah kalau kita mau meninggalkan kelekatan akan hal hal duniawi. Tetapi jika semua itu menjadi penghalang bagi kita dalam mengikuti Yesus , konsekuensinya adalah kita harus iklas untuk melepaskan atau meninggalkannya. Oleh karena itu jadilah pengikut Kristus yang setia, tegas dalam komitment.

Butir permenungan.
Dalam perjalanan kita mengikuti Yesus , Yesus mengajukan syarat syarat kepada kita , apabila kita ingin mengikuti Yesus. Syarat syarat itu tidak mudah . Orang harus siap menyangkal diri, Mengapa syaratnya terasa berat?, Ya karena panggilan dan perutusan dari Yesus bersifat mendesak, Semua ciptaan menantikan kedatangan dan perwujudan Kerajaan Allah. Dimana mana , damai, sukacita, dan keadilan didambakan banyak orang. Yesus tidak sabar, Inilah tugas yang mendesak, Waktu yang ada begitu berharga, jangan disia siakan  Jangan menoleh kebelakang  “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh kebelakang , tidak layak untuk Kerajaan Allah”
Kerajaan Allah itu harus segera terbit dimana mana. Kristus menghendaki umat Kristiani mempunyai semangat untuk bergerak “maju” dan bukan “mundur”  Yesus mencari murid murid yang melayani dengan sepenuh hati bukan yang setengah setengah . Yesus tidak suka dengan murid murid yang suka mampir sana sini dan suka menoleh noleh kebelakang. Songsonglah matahari terbit bukan matahari terbenam. Bukanlah hidup kita sebagai orang Kristiani sering lambat dan kehilangan banyak waktu karena hal hal yang sepele?  Sementara itu masyarakat disekitar kita segera membutuhkan pewartaan kabar gembira Kerajaan Allah.                   

Doa.
Ya Tuhan , berkatilah kami untuk selalu bertanggung jawab sebagai seorang pengikut-Mu dalam pelayanan dan pekerjaanku. Amin.





Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.












RENUNGAN HARIAN ( SELASA 2 OKTOBER 2018 )

Bacaan Liturgi  Selasa  2 Oktober 2018
PW Para Malaikat Pelindung

Bacaan Pertama  Kel 23:20-23a
Inilah firman Tuhan,"Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu.Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11
Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan.
*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasaakan berkata kepada Tuhan, 
"Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
*Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, 
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
*Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
*Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya 
untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Bait Pengantar Injil Mzm 103:21
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Bacaan Injil  Mat 18:1-5.10
Sekali peristiwa,datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, 
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?"Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Seorang imam pernah bersyering dalam pesta dua puluh lima tahun imamatnya : “ Saya tidak punya banyak talenta khusus ketika saya menjadi seorang imam. Namun Tuhan memberi saya hati yang selalu siap ditempatkan dimanapun dan kapanpun. Tuhan memberi saya hati yang selalu siap menerima situasi. Dan saya sungguh sadar bahwa saya hanyalah abdi Tuhan yang siap mengabdi kepada-Nya. Biarlah Tuhan yang semakin dikenal”
Yesus dalam Injil hari ini menekankan pentingnya kerendahan hati bagi setiap orang yang mau mengikuti Dia. Kerendahan hati merupakan jalan yang menghantar seseorang kepada kekudusan. Mungkin sangat menarik kalau kita mengerti arti kata kerendahan hati. Kerendahan hati (dalam bhs Inggris ; humility) berasal dari kata Latin ; humus. Yang artinya tanah atau bumi. Jadi, kerendahan hati sebenarnya adalah sikap menempatkan diri “membumi” ke tanah. Sikap rendah hati membuat kita selalu berharap dan bergantung pada rahmat  Tuhan. Maka sangat tepat jika Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya  ditengah para rasul. Seorang anak kecil memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi.  Dewasa ini banyak orang mengidentikkan diri mereka dengan apa yang mereka miliki entah itu jabatan, kedudukan atau harta. Semakin tinggi jabatan yang dimiliki, semakin  banyak harta yang dimiliki, semakin orang tersebut merasa paling hebat bahkan lebih hebat dari Tuhan. Yesus mengajak kita pada hari ini untuk lebih melihat kedalam diri kita masing masing. Kita akan sadar bahwa sebenarnya kita ini bukanlah siapa siapa.

Butir permenungan
Maka sebagai orang Kristiani, kita diundang untuk mau bertobat dengan mengubah cara berpikir dan cara berperi laku kita yang selama ini cenderung egois, terlalu mementingkan diri sendiri dan sombong. Kita diundang untuk belajar dari seorang anak kecil. Pelajaran yang terutama dari seorang anak kecil ialah sikap tampil apa adanya tanpa kepalsuan, cinta damai, bebas dari segala niat jahat. Santo Agustinus pernah berkata , tiga ciri dari orang yang bijaksana adalah yang pertama  rendah hati, yang kedua rendah hati, Yang ketiga rendah hati.  Mari kita mengejar kekudusan dengan belajar untuk rendah hati.

Doa.
Allah Bapa sumber kedamaian , kami umat-Mu memuji syukur karena telah menerima Roh Yesus . Kami mohon , jadikanlah kiranya kami putra dan putri-Mu terkasih serta saksi kedamaian-Mu . Amin.




Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.


RENUNGAN HARIAN ( SENIN 1 OKTOBER 2018 )

Bacaan Liturgi Senin 1 Oktober 2018
Pesta S. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan dan Pelindung Misi

Bacaan Pertama  Ayb 1:6-22
Pada suatu hari anak-anak Allah datang menghadap Tuhan, dan di antara mereka datanglah juga Iblis.Maka bertanyalah Tuhan kepada Iblis, "Dari manakah engkau?" Jawab Iblis, "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."Lalu bersabdalah Tuhan, "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, begitu saleh dan jujur, takwa dan menjauhi kejahatan."
Lalu jawab Iblis, "Bukankah Ayub mendapat keuntungan karena takwanya?Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala miliknya? Apa saja yang dikerjakannya telah Kauberkati, dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, 
ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."Maka Tuhan bersabda kepada Iblis, "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; 
hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." 
Kemudian pergilah Iblis dari hadapan Tuhan.Pada suatu hari, ketika anak-anak Ayub laki-laki dan perempuan makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, datanglah seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata, "Sedang lembu sapi membajak 
dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya,datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya, serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, 
sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata, 
"Api telah menyambar dari langit, dan membakar serta memakan habis kambing domba dan para penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, 
sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain lagi dan berkata, 
"Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul para penjaga dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan."  Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain lagi dan berkata, "Anak-anak Tuan lelaki dan perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; 
rumah itu dilandanya dari empat penjuru, dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka tewas. Hanya aku sendiri yang luput, 
sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan."  Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya. Kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang pula aku akan kembali ke dalamnya. Tuhanlah yang memberi, Tuhanlah yang mengambil, 
terpujilah nama Tuhan!"  Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa, dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 17:1-3.6-7
Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, dan dengarkanlah kataku.
*Dengarkanlah, Tuhan, pengaduan yang jujur, perhatikanlah seruanku; 
berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
*Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: kiranya mata-Mu melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku; bila Engkau memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka tidak suatu kejahatan pun Kautemukan; mulutku tidak terlanjur.
*Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; 
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.

Bait Pengantar Injil  Mrk 10:45
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya 
sebagai tebusan bagi semua orang.

Bacaan Injil  Luk 9:46-50
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus 
tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, "Barangsiapa meneruma anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."
Pada kesempatan lain Yohanes berkata, "Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita."Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah, 
sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan
Menjadi Yerusalem baru dan mewartakan kebaruan dalam pengharapan hidup merupakan panggilan hidup kita. Nubuat Zakharia menunjukan semua dan kepercayaan akan pemeliharaan Allah yang hebat atas kehidupan nenek moyang dan leluhur kita. Munculnya keyakinan pemeliharaan dan kasih Allah dilukiskan sangat hidup “ Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku  dari timur sampai kebarat dan Aku akan membawa mereka pulang supaya mereka tinggal ditengah tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran”
Menjadi Yerusalem baru bagi zaman ini, dengan situasi sosial kemasyarakatan yang kita fahami, menjadi kesempatan bagi kita umat Katolik untuk mewartakan kehidupan yang menunjukkan keberpihakan. Kalau Allah memelihara hidup kita, menyediakan tempat hidup yang harus kita diami, maka kita bisa menunjukkan  kepada orang lain sikap dan cara hidup kita yang baik pula. Pelbagai inisiatif yang muncul dari umat Katolik untuk menjadi pioner dalam memelihara keutuhan ciptaan, menjaga kesuburan tanah dengan pembuatan lubang resapan biopori, menjaga daerah daerah tangkapan serta resapan air , juga fersedia air bersih dengan membangun “ Gerakan Masyarakat Cinta Air” , ternyata  menjadi tanda harapan baru dalam kehidupan sehari hari, tatkala orang lain hanya berpikir untuk kebutuhan sendiri, Semoga selalu muncul inisiatif baru untuk memelihara ciptaan Tuhan yang indah ini

Butir butir permenungan
Sabda Yesus mengajak kita untuk mengalami kegembiraan dalam penghayatan iman kita. Adanya terang dalam pengharapan yang menghantar kita seperti seorang anak kepada kebenaran, memberikan kita semangat yang teguh dalam menghayati dan mempraktekkan kasih dan pelayanan sebagai pengikut Tuhan.

Doa
Ya Tuhanku yang mahabaik, berilah kami kemampuan untuk menjaga kelestarian lingkungan ciptaan-Mu, sehingga damai sejahteralah hidup kami. Amin.

Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya
sebagai tebusan bagi semua orang.



September 23, 2018

RENUNGAN HARIAN ( MINGGU 30 SEPTEMBER 2018 )

Bacaan Liturgi Minggu 30 September 2018

Bacaan Pertama  Bil 11:25-29
Sekali peristiwa turunlah Tuhan dalam awan dan berbicara kepada Musa. Kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang ada pada Musa,
dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua Israel. Ketika Roh itu hinggap pada mereka, penuhlah mereka dengan Roh seperti nabi,
tetapi sesudah itu tidak lagi. Pada waktu itu masih ada dua orang tinggal di perkemahan, yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat tetapi mereka tidak turut pergi ke kemah. Ketika Roh itu hinggap pada mereka,
penuhlah mereka itu dengan Roh seperti nabi di tempat perkemahan.
Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa,
"Eldad dan Medad penuh Roh seperti nabi di tempat perkemahan!"
Maka menyahutlah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa, "Tuanku Musa, cegahlah mereka!" Tetapi Musa berkata kepadanya, "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi, karena Tuhan memberikan Roh-Nya kepada mereka!"
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 19:8.10.12-13.14
Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati.
*Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
*Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
*Semua itu diperhatikan oleh hamba-Mu, memang besar ganjaran orang yang berpegang padanya. Tetapi siapakah yang sadar akan kesesatannya? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.
*Lindungilah pula hamba-Mu terhadap kecongkakan; jangan sampai aku dikuasai olehnya! Memang aku menjadi tak bercela, dan bebas dari pelanggaran besar.

Bacaan Kedua  Yak 5:1-6
Hai kamu orang-orang kaya, menangis dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Kekayaanmu sudah membusuk, dan pakaianmu sudah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu,
dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena kamu telah menahan upah para buruh
yang telah menuai hasil ladangmu. Dan keluhan mereka yang menyabit panenmu telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam. Kamu telah hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya di bumi! Kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang jujur, dan ia tidak dapat melawan kamu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 17:17.6a
Tuhan, firman-Mu adalah kebenaran. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran.

Bacaan Injil  Mrk 9:38-43.45.47-48
Pada suatu hari Yohanes berkata kepada Yesus, "Guru, kami melihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu. Lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi Yesus berkata, "Jangan kamu cegah dia! Sebab tak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan ganjarannya. Barangsiapa menyesatkan salah seorang dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu
dengan tangan terkudung masuk ke dalam hidup daripada dengan utuh kedua belah tangan dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan. Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah,
karena lebih baik bagimu dengan kaki timpang masuk ke dalam hidup
daripada dengan utuh kedua kaki dicampakkan ke dalam neraka.
Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik bagi kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu
daripada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati, dan api tidak padam.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Tak jarang kita sibuk adu argumentasi tentang kriteria orang yang baik hati. Hasilnya jadi NATO (No Acton Talk Only) . Ngapain repot repot dengan definisi ? Mengembalikan orang yang tersesat ke jalan benar , memberikan seteguk air kepada yang kehausan dan tersenyum kepada sesama juga merupakan kebaikan hati , ujar Mahomet.
Yesus berkata: "Barangsiapa memberi kalian minum air secangkir oleh karena kalian adalah pengikut Kristus, ia tak akan kehilangan ganjarannya.” Artinya orang orang yang bersikap ramah dan mau membantu murid murid Yesus yang aktif memberitakan Injil akan menerima upahnya. Mereka akan mendapat tempat di hati para murid dan melalui para murid murid itu mereka nantinya akan digabungkan dan tinggal bersama Yesus di Surga. Para murid akan menjadi berkat bagi orang orang yang bersikap baik terhadap mereka.Namun Yesus juga mengingatkan para murid akan bahaya penyesatan. Mereka akan dihukum bila menyebabkan orang beriman yang lemah, kurang berpendidikan dan sering diremehkan , berbuat dosa dan meninggalkan  imannya / murtad. Mereka tidak hanya akan dibuang kelaut sebagaimana dilakukan oleh para penguasa Romawi terhadap para pemberontak , tetapi dilehernya juga akan diikatkan batu kilangan. Oleh karena itu , jika tangan , Kaki dan mata menjadi penyebab orang berbuat dosa , penggal dan cukil saja. Sebab lebih baik masuk kedalam kehidupan kekal Kerajaan Allah dengan tangan kaki puntung dan mata buta daripada dengan tangan , kaki dan mata utuh masuk neraka. Maksudnya kehidupan jasmani tidak bernilai dibanding kehidupan kekal. Namun semua itu bukan berarti bahwa Yesus  menghendaki agar orang membuat dirinya cacat secara fisik, sebab cacat fisik saja tidak menjamin orang berhenti berbuat dosa,

Butir permenungan
Yesus menuntut agar orang menghentikan segala aktifitas yang membuat dirinya berdosa. Ia meminta agar para pengikut-Nya memiliki roh pengorbanan , menyangkal diri dan hidup berdamai dengan sesama . Inilah artinya mempunyai garam dalam dirinya. Oleh karena itu , sebagai pengikut Kristus kita harus berani meninggalkan kebiasaan atau tabiat buruk yang menyesatkan diri sendiri dan orang lain.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, jauhkan dan singkirkanlah kata kata kami yang kotor dan perbuatan kami yang menyesatkan , agar kami menjadi berkat bagi sesama. Amin




Tuhan, firman-Mu adalah kebenaran. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran.



September 19, 2018

RENUNGAN HARIAN ( SABTU 29 SEPTEMBER 2018 )

Bacaan Liturgi Sabtu  29 September 2018
Pesta S. Mikael, Gabriel. Rafael, Malaikat Agung

Bacaan Pertama  Dan 7:9-10.13-14
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Tahta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, Beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 138:1-2a.2b-3.4-5
Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, ya Tuhan.
*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
* Kau hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
*Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besar kemuliaan Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mzm 103:21
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.
Bacaan Injil  Yoh 1:47-51
Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus.
Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia,
"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?"
Jawab Yesus kepadanya, "Sebelum Filipus memanggil engkau,
Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya, "Karena Aku berkata kepadamu: 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara', maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat." Lalu kata Yesus kepadanya,
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
“Aku (Yesus) berkata kepadamu, engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah naik turun kepada Anak Manusia” (ay 51)
Hari ini, 29 September, Gereja merayakan Pesta St. Mikael. Gabriel dan Rafael, para malaikat Agung. Kita akan merenungkan peran ketiga malaikat Agung ini.

Mikael  adalah malaikat agung dan panglima bala tentara surga . Mikael berarti   ..siapa seperti Allah..   Allah yang Maha Kasih, Maha Agung, dan Maha Penyelenggara. Dialah asal usul dan tujuan hidup manusiaDia ini digambarkan sebagai “Yang lanjut Usia” yang duduk pada tahta  (Dan 7:9,13) Ia berencana menyelamatkan manusia (bdk. Why 5:1)
Dalam kepercayaan kita , Mikael  dikenal sebagai pembela kaum beriman menghadapi serangan musuh, yaitu iblis dan para pengikutnya, malaikat yang membelot dan tidak taat kepada Allah. Mikael dipandang sebagai pelindung , pembela Gereja dalam penganiyaan, godaan dan perpecahan umat. Mikael juga dikenal sebagai penerima dan pengawal jiwa orang yang meninggal. Marilah kita berdoa kepadanya.
Gabriel , dalam tradisi Kristen dikenal sebagai ....pembawa kabar gembira....dari Tuhan kepada manusia. Gabriel berarti ...Allah adalah kuat  atau Allah adalah agung.... Malaikat ini tampil sebagai pembawa kabar gembira . Keagungannya nyata dalam kabar gembira yang disampaikan kepada manusia. Sudah sejak Perjanjian Lama , Gabriel dikenal sebagai pelayan dan utusan Allah.  Dalam Perjanjian Baru, peranan Gabriel pembawa kabar gembira dapat kita lihat dalam kisah tentang Zakharia (Luk 1:11-20) dan kisah kunjungannya kepada Maria (Luk 1:26-38). Gabriel diutus untuk menyampaikan berita keselamatan dari Allah. Marilah kita berdoa kepadanya agar memampukan kita melihat nilai yang baik dari setiap peristiwa yang kita alami.
Rafael , berarti  “tabib Allah”,  “obat Tuhan” atau Tuhan menyembuhkan . Kisah yang terkenal dan kita ketahui adalah ketika Rafael , malaikat Tuhan diutus untuk menyembuhkan mata Tobias dari kebutaannya dan membebaskan Sara (putri Raguel) dari gangguan roh jahat. Rafael dihormati sebagai tabib Allah , yang diutus untuk menyembuhkan manusia dari penyakit dan menguatkan kelemahan jiwanya serta membebaskan manusia dari perhambaan setan.
Para malaikat adalah perpanjangan tangan Allah yang intinya diutus Allah untuk mendampingi manusia agar manusia selamat sampai kepada Allah, itulah sebabnya Yesus berkata "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."  Disini tampak , betapa para malaikat melayani Tuhan Yesus , Sang Putra Allah  yang mempersatukan dan mempertemukan Allah dan manusia  hanyalah Yesus Kristus. Yang menyelamatkan manusia tetaplah hanya Yesus Kristus. Para malaikat itu melayani agar kita selalu dapat bersama Tuhan dan mengalami keselamatan dari Tuhan.

Butir permenungan.
Marilah kita bersyukur sebab Tuhan menganugerahkan para malaikat agung bagi kebaikan kita. Betapa Tuhan mengutus siapa saja, menggunakan jalan dan sarana apa saja, yang tujuannya agar kita sungguh sungguh mencapai keselamatan. Kita syukuri kebaikan Tuhan ini. Namun kita pun diutus agar dapat berperan sebagai malaikat satu sama lain, artinya sebagaimana para malaikat , marilah kita hadir bagi sesama untuk membantu sesama kita mencapai keselamatan di surga. Kita diharapkan agar saling membantu satu sama lain, saling melindungi dan menolong agar kita sama sama masuk surga.

Doa.
Allah Bapa yang Mahamulia,  kami mohon agar para malaikat-Mu menjaga kami , supaya tetap setia dan taat kepada-Mu , serta melindungi kami dijalan menuju keselamatan. Amin. 





Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.




RENUNGAN HARIAN ( JUMAT 28 SEPTEMBER 2018 )

Bacaan Liturgi Jumat  28 September 2018
PF S. Wenseslaus, Martir

Bacaan Pertama  Pkh 3:1-11
Untuk segala sesuatu ada waktunya, untuk apa pun di bawah langit ada masanya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam. Ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan. Ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun. Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa. Ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari. Ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu. Ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk. Ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk menderita rugi. Ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang. Ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit. Ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara. Ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci. Ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. Apakah untung seorang pekerja dari yang dikerjakannya dengan jerih payah? Aku telah melihat pekerjaan
yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 144:1-4
Terpujilah Tuhan, gunung batuku.
*Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung.
*Ya Tuhan, apakah manusia itu, sehingga Engkau mengingatnya?
Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Manusia tak ubahnya seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang berlalu.

Bait Pengantar Injil Mrk 10:45
Anak manusia datang untuk melayani
dan menyerahkan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang.

Bacaan Injil  Luk 9:18-22
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Yesus bertanya kepada mereka,
"Kata orang banyak siapakah Aku ini?" Mereka menjawab, "Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit."
Yesus bertanya lagi, "Menurut kalian, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus, "Engkaulah Kristus dari Allah." Dengan keras Yesus melarang mereka
memberitakan hal itu kepada siapa pun. Ia lalu berkata, "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Pernahkah anda bertanya kepada sesama teman , “Menurutmu siapakah aku ini?” Pernahkah anda merasa berterima kasih kepada teman yang dapat menyebutkan banyak hal mengenai diri anda, baik dipandang dari sisi kelebihan maupun kekurangan? Kekuatan atau kelemahan? Yang sudah berkembang atau yang perlu dikembangkan? Ketika anda mengetahui bahwa teman anda mengungkapkan banyak hal tentang diri anda , maka satu hal yang jelas dan pasti adalah bahwa dia sangat memberi perhatian dan sangat mengenal anda. Hal itu tentu membuat anda merasa gembira karena dipandang sebagai pribadi yang punya arti.  Yesus mau mengetahui sejauh mana para murid mengenal diri-Nya, Ia memulai dengan pertanyaan yang mengarah kepada pendapat publik. “”Kata orang banyak siapakah Aku ini?”  Maka para murid menjawab berdasarkan apa yang mereka dengar dari pendapat orang banyak. Sesudah itu, Yesus mengarahkan pertanyaan kepada para murid  “Menurut kamu, siapakah Aku ini?”  Maka Petrus segera memberikan jawaban pengenalannya dengan berkata,  “Mesias dari Allah” Terlepas dari jawaban Petrus yang tepat, Yesus sendiri menghendaki agar
Pertama, para murid mengenal diri-Nya secara pribadi. Bila dikaitkan dengan tugas mendatang ketika Yesus tidak bersama mereka lagi, maka apa yang akan mereka wartakan tentang diri Yesus haruslah berangkat dari pengenalan pribadi tentang-Nya.
Kedua,  dari jauh hari mereka sudah harus mengenal bahwa Yesus bukan datang untuk menjadi raja yang memakai kuda perang melainkan justru akan mengalami penderitaan dan wafat disalib, bersediakah mereka menerima Mesias seperti itu?  
Bagaimana dengan kita yang mengakui Yesus sebagai Tuhan?  Apa kita bangga menjadi pengikut-Nya? Yesus sendiri bersabda  “Setiap orang yang mau mengikut Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. “ (Luk 9:23)  Bangga menjadi pengikut Yesus harus siap menderita dan berjuang,  Sebagai pengikut Yesus , kita sering kali mendapat tantangan yang tidak ringan dari orang lain. “Bagaimana mungkin yang namanya Allah bisa disalib dan mati secara konyol” kata orang yang tidak memahami misteri sengsara, wafat  dan kebangkitan Yesus. Namun demikian , mari kita tetap bangga akan Yesus yang berbelas kasih, yang bersedia mati untuk menebus dosa kita.

Butir permenungan.
Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pkh 3:11) 
Ayat diatas (beserta seluruh perikopnya) merupakan salah satu favorit saya dari seluruh Alkitab. Bagi saya kehidupan memang penuh up & down. Semuanya ada waktunya. Terkadang isaat saya bergumul, saya bertanya kepada Tuhan sampai kapan saya harus begini.  Kapan saya  akan menemukan jalan keluar dari permasalahan yang saya hadapi, entah masalah relasi, finansial, ataupun masa depan? Tetapi setiap saya membaca perikop ini , saya mengalami peneguhan bahwa Tuhan mempunyai waktu-Nya sendiri dan saya harus sabar menunggu, meskipun saya tidak tahu kapan waktunya Tuhan itu.  Dengan tetap percaya kepada-Nya , saya tidak akan pernah menyerah. Karena saya tahu , selalu ada yang menemani saya dan selalu ada pengharapan untuk masa yang akan datang. Saya tidak bisa memaksa  Tuhan untuk membuat semuanya indah saat ini juga. Saya tidak bisa memaksa Tuhan untuk mengambil masalah masalah saya .Yang bisa saya lakukan adalah berjalan bersama Tuhan demi mewujudkan impian dan target masa depan saya. Tuhan mempunyai waktu-Nya sendiri. Bersabar dan bertekunlah dalam kehidupan sehari hari.

Doa.
Ya  Tuhan yang mahapengasih, bantulah kami umat-Mu untuk berani menghadapi konsekwensi dari keputusan kami sebagai pengikut-Mu. Amin


Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.