Bacaan Liturgi Selasa
2 Oktober 2018
PW Para Malaikat Pelindung
Bacaan Pertama Kel 23:20-23a
Inilah firman Tuhan,"Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan
di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau
ke tempat yang telah Kusediakan.Jagalah dirimu di hadapannya dan
dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab
pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.Tetapi
jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan
segala yang Kufirmankan, maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas
lawanmu.Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11
Semoga doaku sampai ke
hadirat-Mu, ya Tuhan.
*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam
naungan Yang Mahakuasaakan berkata kepada Tuhan,
"Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku,
yang kupercayai."
*Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap
burung, dari penyakit sampar yang busuk.Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi
engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
*Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang
terbang di waktu siang,terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam
gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
*Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat
kepada kemahmu;sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya
untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Bait Pengantar Injil Mzm 103:21
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para
hamba yang melakukan kehendak-Nya.
Bacaan Injil Mat 18:1-5.10
Sekali peristiwa,datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya,
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?"Maka Yesus
memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
lalu berkata, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak
bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke
dalam Kerajaan Surga.Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi
seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa
menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan
menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata
kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah
Bapa-Ku yang di surga."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Seorang imam pernah bersyering dalam pesta dua puluh lima tahun imamatnya :
“ Saya tidak punya banyak talenta khusus ketika saya menjadi seorang imam.
Namun Tuhan memberi saya hati yang selalu siap ditempatkan dimanapun dan
kapanpun. Tuhan memberi saya hati yang selalu siap menerima situasi. Dan saya
sungguh sadar bahwa saya hanyalah abdi Tuhan yang siap mengabdi kepada-Nya.
Biarlah Tuhan yang semakin dikenal”
Yesus dalam Injil hari ini menekankan pentingnya kerendahan hati bagi
setiap orang yang mau mengikuti Dia. Kerendahan hati merupakan jalan yang
menghantar seseorang kepada kekudusan. Mungkin sangat menarik kalau kita
mengerti arti kata kerendahan hati. Kerendahan hati (dalam bhs Inggris ;
humility) berasal dari kata Latin ; humus. Yang artinya tanah atau bumi. Jadi,
kerendahan hati sebenarnya adalah sikap menempatkan diri “membumi” ke tanah.
Sikap rendah hati membuat kita selalu berharap dan bergantung pada rahmat
Tuhan. Maka sangat tepat jika Yesus memanggil seorang anak kecil dan
menempatkannya ditengah para rasul. Seorang anak kecil memiliki tingkat
ketergantungan yang tinggi. Dewasa ini
banyak orang mengidentikkan diri mereka dengan apa yang mereka miliki entah itu
jabatan, kedudukan atau harta. Semakin tinggi jabatan yang dimiliki,
semakin banyak harta yang dimiliki, semakin orang tersebut merasa paling
hebat bahkan lebih hebat dari Tuhan. Yesus mengajak kita pada hari ini untuk
lebih melihat kedalam diri kita masing masing. Kita akan sadar bahwa sebenarnya
kita ini bukanlah siapa siapa.
Butir permenungan
Maka sebagai orang Kristiani, kita diundang untuk mau bertobat dengan
mengubah cara berpikir dan cara berperi laku kita yang selama ini cenderung
egois, terlalu mementingkan diri sendiri dan sombong. Kita diundang untuk
belajar dari seorang anak kecil. Pelajaran yang terutama dari seorang anak
kecil ialah sikap tampil apa adanya tanpa kepalsuan, cinta damai, bebas dari
segala niat jahat. Santo Agustinus pernah berkata , tiga ciri dari orang yang
bijaksana adalah yang pertama rendah hati, yang kedua rendah hati, Yang
ketiga rendah hati. Mari kita mengejar kekudusan dengan belajar untuk
rendah hati.
Doa.
Allah Bapa sumber kedamaian , kami umat-Mu memuji syukur karena telah
menerima Roh Yesus . Kami mohon , jadikanlah kiranya kami putra dan putri-Mu
terkasih serta saksi kedamaian-Mu . Amin.
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para
hamba yang melakukan kehendak-Nya.
0 komentar:
Post a Comment