Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

October 31, 2017

RENUNGAN HARIAN (JUMAT 3 NOPEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Jumat  3 November 2017
PF S. Martinus de Porres, Biarawan

Bacaan Pertama   Rom 9:1-5
Saudara-saudara, demi Kristus aku mengatakan kebenaran, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan aku rela terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku menurut daging. Sebab mereka itu adalah orang Israel. Mereka telah diangkat menjadi anak, telah menerima kemuliaan dan perjanjian-perjanjian, hukum Taurat, ibadat, dan janji-janji. Mereka itu keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias sebagai manusia, yang mengatasi segala sesuatu. Dialah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 147:12-15.19-20
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem.
*Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
*Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
*Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Bacaan Injil  Luk 14:1-6
Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua orang yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air dan berdiri di hadapan Yesus. Lalu Yesus bertanya kepada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
"Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?" Tetapi mereka semua diam saja. Lalu Yesus memegang tangan si sakit itu dan menyembuhkannya, serta menyuruhnya pergi. Kemudian Ia berkata kepada mereka, "Siapakah di antara kalian yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur, tidak segera menarik ke luar, meskipun pada hari Sabat?" Mereka tidak sanggup membantah-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Mengapa wajah bayi itu bersih, jernih dan menarik? Wajah bayi menarik dan jernih tentu karena kulitnya yang masih lembut. Orang dewasa ingin menciumi pipi bayi. Namun terutama wajah bayi menarik dan menimbulkan kasih sayang orang karena hati bayi itu masih suci, bersih, tidak pura pura, apa adanya, belum dikotori oleh macam macam pikiran dan prasangka. Begitulah pada umumnya , wajah orang mengekspresikan hati orang juga. Lebih lebih lihatlah sorot matanya sejuk dan mendamaikan. Meskipun ada juga orang yang hatinya baik tetapi matanya merah karena habis bangun tidur ataupun sakit mata merah.
Sukacita Santo Paulus adalah kalau mengenang dan mengingat umatnya yang bertekun dalam iman , rajin berdoa , penuh kasih dan kesatuan dengan Tuhan. Umat sebenarnya melaksanakan apa yang senantiasa dibuat oleh Yesus , memiliki hati yang baik dan ingin menolong. Yesus selalu menolong dan menyembuhkan orang sakit , sayangnya orang orang Farisi hanya berfikir terlalu yuridis dan mencari kesalahan Yesus , seperti Injil hari ini.
Setiap bangun pagi, sebaiknya kita mulai mengisi hati kita  dengan dengan yang indah dan baik. Berdoa dan bersyukur atas hari baru, mohon berkat bagi pekerjaan dan pelayanan hari ini, mohon berkat bagi orang orang yang akan kita temui dan akan kita layani hari ini. Lalu , okelah kita bekerja di pagi hari demi keluarga atau komunitas,  Kalau bisa , pergilah ke Misa Kudus harian , agar hari itu dibuka dengan perayaan syukur Gereja , yaitu Ekaristi. Dan lihatlah hari hari kita berjalan indah dan orang akan berkomentar wajah kita kok berseri dan penuh syukur.

Butir permenungan.
Sebuah kisah pilu yang beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan tentang seorang bayi yang akhirnya meninggal karena terlambat ditangani dirumah sakit. Menurut pengakuan sang ibu, pihak rumah sakit menjalankan kebijakan dan peraturan dimana pasien yang akan ditangani diruang PICU harus memberikan sejumlah uang sebagai deposit. Namun orang tua bayi itu tidak bisa memenuhinya. Mereka memohon kepada fihak rumah sakit untuk terlebih dulu melakukan tindakan medis diruang PICU karena kondisi bayi mereka sudah sangat kritis. Namun pihak  rumah sakit bersikeras berpegang pada peraturan. Kasus yang masih diusut ini membuat banyak orang mengecam pihak rumah sakit yang dianggap sangat kejam. Saya sendiri sempat bertanya pada seorang dokter tentang bagaimana prosedur rumah sakit, yang menurutnya bagaimanapun peraturan rumah sakit , bila ada pasien yang kritis haruslah ditangani lebih dulu. Apapun alasannya urusan managemen ataupun peraturan rumah sakit tidaklah lebih penting dari nyawa seseorang
Kutipan Injil hari ini sesuai dengan kisah pilu bayi tersebut . Di hari hari belakangan ini , kita sering bertindak seolah sesuai aturan tetapi mengabaikan hati nurani, mengabaikan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan norma.
Adakala dimana kita dituntut untuk mengikuti aturan , tetapi ada pula saat saat kritis yang membutuhkan pengecualian , membutuhkan kebaikan hati nurani kita sebagai manusia. Setiap hari dalam hidup kita adalah tentang mengasah hati nurani kita.  Bagaiman sikap kita?

Doa
Allah Bapa yang maharahim,  kami mengucap syukur , karena Engkau selalu menjaga , memelihara, dan melindungi kami seperti yang dinyatakan oleh Putra-Mu. Kami mohon , perkenankanlah kami bertobat dan hidup berdasarkan kebaikan dan belas kasih-Mu. Amin



Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.




Mulai 1 Nopember doakan anggota  keluarga yg sudah wafat supaya mendapat indulgensi penuh  Harus didoakan mulai hari 1 Nop sampai 8 Nop , jangan sampai lupa. Doanya sebagai berikut.

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin.
Bapa yang maharahim, percaya akan kasih-Mu yg tanpa batas, bersama seluruh Gereja-Mu, pada hari ini kami mohon dengan sangat lepaskanlah. (.nama2 yg didoakan.)
dari segala hukuman atas dosa-dosa mereka. Perkenankan mereka semua memasuki hidup abadi yg terang dan bahagia di Surga mulia, dan perkenankan mereka memandang kemuliaan cahaya wajah-Mu. Ini semua kami mohon di dalam Kristus Putra-Mu dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Aku percaya .... (1X)
Bapa Kami ... (1 X)
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin...



October 30, 2017

RENUNGAN HARIAN (KAMIS 2 NOPEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Kamis  02 November 2017
PW Arwah Semua Orang Beriman

Bacaan Pertama   2Mak 12:43-46
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa
tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu disuruhnyalah mengadakan kurban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 130:1-2.3-4.5-6a.6b-7.8
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan.
*Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
*Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
*Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
*Lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
*Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bacaan Kedua  1Kor 15:12-28
Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan,
maka sia-sialah pemberitaan kami, dan sia-sialah pula kepercayaanmu.
Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, -- padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian, binasalah pula orang-orang yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus dalam hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling malang
di antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Kemudian tiba kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Dan kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Kristus sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya
di bawah Dia yang telah menaklukkan segala sesuatu, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:40
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Bacaan Injil  Yoh 6:37-40
Dalam rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku,
yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya  pada akhir zaman."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Di setiap bandara , terminal bus, atau stasiun kereta api ada dua hal yang senantiasa menjadi pusat perhatian . Pertama, waktu kedatangan, Kedua waktu keberangkatan. Waktu kedatangan menjadi penting bagi mereka yang menantikan kedatangan atau kehadiran seseorang yang akan dijemputnya.  Sementara itu waktu keberangkatan menjadi  penting bagi mereka yang akan meninggalkan tempat itu untuk pergi kesuatu atau beberapa tempat lain. Demikianlah , ada yang datang , ada yang pergi.
Dinamika kehidupan manusia juga ditandai dua hal tersebut, datang dan pergi. Setiap hari dihalaman surat kabar terpasang berita dukacita. Dalam  kolom tersebut terpampang foto dan nama seseorang yang telah menyelesaikan hidupnya dan pergi kealam baka. Sementara itu, pada halaman yang sama kerap kali terpasang pula berita kelahiran dipelbagai belahan dunia ini. Kontras antara yang pergi dan yang datang hadir setiap hari dalam kehidupan manusia . Kelahiran mendatangkan sukacita, sebaliknya kematian menyebabkan dukacita.
 Untuk kedua situasi tersebut, orang yang mengalami nya tak pernah merasakan secara sungguh apa yang sebenarnya terjadi. Seorang bayi tentu saja tak pernah mengetahui secara persis bagaimana situasi saat dirinya lahir untuk pertama kalinya didunia ini. Baru setelah cukup umur , ia akan mengerti , itupun tidak situasi yang dialaminya. Demikian pula dengan mereka yang meninggal dunia, . Iklan atau ucapan dukacita tentu saja tidak dapat mereka baca sendiri. Yang membacanya adalah orang lain . Kelahiran atau kematian hadir dalam keterbatasan diri manusia . Oleh karena itu , dibutuhkan bantuan orang lain yang sungguh bisa secara sadar mengamati dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh mereka yang baru lahir dan yang sudah meninggal dunia.
Secara khusus pada Hari Raya  Arwah  Semua Orang Beriman, Gereja mengajak kita untuk memperhatikan kebutuhan mereka yang telah lebih dulu meninggalkan dunia ini untuk kembali kepada Bapa Surgawi. Yang dibutuhkan mereka yang telah wafat adalah doa doa . Doa doa ini akan sangat berguna sebagai bekal perjalanan atau perziarahan mereka kembali kepada Bapa . Pada hari ini kita diajak mengingat mereka bukan dengan cara emosional dalam kesedihan yang mendalam atau kenang kenangan nostalgia yang berlarut larut sehingga hanya akan menimbulkan kesedihan yang mendalam.

Butir permenungan.
Pada hari ini kita diajak mengingat mereka yang telah wafat dengan penuh kasih dan iman. Kita ingat jiwa jiwa orang beriman itu dalam kasih supaya senantiasa terjalin relasi antara kita yang masih berziarah di bumi ini dengan mereka yang telah berziarah dialam baka.  Relasi ini terwujud dalam ungkapan kasih yang tidak pernah dipatahkan oleh apapun bahkan oleh kematian sekalipun. Selain itu , kita diajak mengenang mereka yang telah wafat dengan penuh kepasrahan . Kita diajak untuk menyerahkan mereka yang sudah meninggal , terutama yang kita kasihi kedalam pangkuan Allah Bapa di Surga. Kita diajak untuk percaya bahwa Allah , Sang Pemilik dan Penyelenggara kehidupan akan memberikan yang terbaik kepada mereka yang telah wafat.   

Doa.
Ya Allah yang maharahim, berkenanlah mendengarkan doa doa kami, Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau juga meneguhkan harapan kami bahwa bersama sama hamba hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi . Amin.



Mulai 1 Nopember doakan anggota  keluarga yg sudah wafat supaya mendapat indulgensi penuh  Harus didoakan mulai hari 1 Nop sampai 8 Nop , jangan sampai lupa. Doanya sebagai berikut.

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin.
Bapa yang maharahim, percaya akan kasih-Mu yg tanpa batas, bersama seluruh Gereja-Mu, pada hari ini kami mohon dengan sangat lepaskanlah. (.nama2 yg didoakan.)
dari segala hukuman atas dosa-dosa mereka. Perkenankan mereka semua memasuki hidup abadi yg terang dan bahagia di Surga mulia, dan perkenankan mereka memandang kemuliaan cahaya wajah-Mu. Ini semua kami mohon di dalam Kristus Putra-Mu dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Aku percaya .... (1X)
Bapa Kami ... (1 X)
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin...


Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.


RENUNGAN HARIAN ( RABU 1 NOPEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Rabu  01 November 2017
HR Semua Orang Kudus

Bacaan Pertama  Why 7:2-4.9-14
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami
pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada di sekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, "Amin! Puji-pujian dan kemuliaan,
hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!" Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya!" Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6
Inilah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
*Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya bumi di atas lautan,
dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
*Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang-orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan.
*Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan,
yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bacaan Kedua  1Yoh 3:1-3
Saudara-saudara terkasih, Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah,  dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah,
tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya,
ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Bacaan Injil  Mat 5:1-12a
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya,
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita,
karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut,
karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya,
dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Sudah dua tahun , teman saya yang adalah seorang pendeta , menggunakan kalender liturgi Gereja Katolik, Ia bersaksi, “Tuhan telah menyediakan firman yang dapat saya pakai lepas hari. Saya tidak perlu mencari cari apa yang perlu saya khotbahkan untuk keluarga dan jemaat saya.” Banyaknya bacaan pada tahun A,B dan C meyakinkan dia bahwa orang Katolik membaca firman dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu, lebih komplit dari yang ia duga. Hal yang satu ini sangat mengesankan pribadi saya ketika ia mengatakan “Hanya Gereja Katolik yang mempunyai Orang Kudus dan kenal riwayatnya. Ada yang diperingati, ada yang dipestakan, ada yang dirayakan. Saya mempunyai buku riwayat Orang Kudusnya Gereja Katolik, Puji Tuhan, luar biasa.” Saya bercanda dalam hati, “Hanya satu yang perlu engkau lakukan, Ikutlah aku.”
Hari ini kita merayakan Hari Raya  Semua Orang Kudus. Pendeta yang terlibat dalam percakapan dengan saya meminta pencerahan , “Bila hampir setiap hari ada Orang Kudus yang diperingati, lalu mengapa masih ada Hari Raya Semua Orang Kudus pada tanggal 1 November ? Siapakah mereka ini? “ 
Dalam Kitab Wahyu dikatakan bahwa mereka adalah “suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya , dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri dihadapan tahta dan dihadapan Anak Domba. memakai jubah putih .... Mereka  ini adalah orang orang yang keluar  dari kesusahan besar . Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih didalam darah Anak Domba” Kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya hendak memperlihatkan kepada kita bahwa Orang Kudus yang digelari Santo Santa dan Beato Beata oleh Gereja baru merupakan kelompok kecil saja. Bersama mereka masih banyak orang kudus yang tidak terhitung jumlahnya, maka Gereja merayakan semua Orang Kudus dalam satu hari khusus. Mereka telah diselamatkan oleh penderitaan , wafat dan kebangkitan Kristus. Semua orang yang percaya pada Yesus Kristus , yang dengan segenap hati mendengar dan melaksanakan sabda-Nya, disapa dengan Sabda Bahagia oleh Yesus Kristus , Tuhan kita. Orang orang kudus itu adalah orang orang yang telah berbahagia dihadapan Tuhan . Mereka berdiri dihadapan Tuhan, memandang wajah Tuhan dan memuliakan-Nya.

Butir permenungan.
Bagaimana dengan kita yang sedang berziarah di dunia ini? Apakah kita termasuk dalam kumpulan orang banyak yang layak disebut kudus?  Rasul Yohanes dalam suratnya yang pertama menggembirakan hati kita.. “Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada –Nya , ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci”  Pengharapan hanya tinggal pengharapan bila kita hanya duduk menunggu , Pengharapan kita hendaknya terwujud dalam tindakan aktif menyucikan diri. Ada banyak tantangan tetapi jangan takut menjadi suct atau kudus karena kita terhitung dalam keluarga besar yang disebut Persekutuan Orang Kudus . Lewat persekutuan dengan para kudus , kita diajak saling membantu untuk mencapai kekudusan yang ditawarkan Tuhan , yakni menjadi sempurna seperti Bapa di Surga sempurna adanya.

Doa.
Allah Yang Mahakuasa dan Kekal, Engkau menghendaki agar kami menghormati semua Orang Kudus-Mu . Kami mohon , anugerahkanlah kelimpahan belas kasih-Mu yang kami rindukan berkat bantuan doa semua Orang Kudus . Amin.




Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu

October 24, 2017

RENUNGAN HARIAN (SELASA 31 OKTOBER 2017)

Bacaan Liturgi Selasa  31 Oktober 2017

Bacaan Pertama  Rom 8:18-25
Saudara-saudara, aku yakin, penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan oleh kehendak Dia yang telah menaklukkannya; tetapi penaklukan ini dalam pengharapan, sebab makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, dan masuk ke dalam kemerdekaan mulian anak-anak Allah. Kita tahu, sampai sekarang ini seluruh makhluk mengeluh dan merasa sakit bersalin; dan bukan hanya mahluk-mahluk itu saja! Kita yang telah menerima Roh Kudus sebagai kurnia sulung dari Allah, kita pun mengeluh dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak,  yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan lagi pengharapan.
Sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang sudah dilihatnya? Tetapi kalau kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat,
maka kita akan menantikannya dengan tekun.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 126:1-6
Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita.
*Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
*Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
*Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
*Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih,
pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Bait Pengantar Injil  Mat 11:25
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil  Luk 13:18-21
Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, "Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya?
Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya." Dan Yesus berkata lagi, "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Marilah hari ini kita merenungkan kesucian hidup berkeluarga. Kita sering heran mengapa sekarang ini tidak sedikit keluarga Kristiani yang tidak bisa hidup damai .Selalu ada cekcok , selalu ada konflik suami istri . Kita heran padahal waktu menikah dulu mereka memilih sendiri pesangannya. Katanya sudah amat cinta satu sama lain, bahkan ada pra wedding yang foionya masuk kedalam undangan dan buku Misa Perkawinannya. Misa Perkawinannya juga amat meriah , dengan paduan suara terkenal dan bunga amat mahal dan bagus. Akan tetapi setelah sekian tahun , pasangan suami itu saling berkelahi , adu mulut dan bahkan mungkin adu tangan.
Kita tentu juga sangat bersyukur karena banyak juga keluarga Kristiani yang bahagia.  Meski banyak gejolak, pasangan suami istri itu setia satu sama lain. Anak anak mereka menjadi  buah hati yang baik , sukses dan semakin memperdalam cinta satu sama lain. Keluarga non Kristen pun banyak yang hidup bahagia seperti itu.
Pertanyaannya, apabila keluarga keluarga non Kristiani pun dapat berbahagia seperti itu, lantas dimanakah kekhasan dan keindahan keluarga Kristiani?  
Rasul Paulus melukiskan dengan indah panggilan hidup dan kesucian hidup berkeluarga yaitu, menjadi tanda dan sarana dari hubungan Kristus dengan Gereja-Nya  yang tak terceraikan.
“Rahasia ini sungguh besar! Yang Kumaksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. “ Inilah makna perkawinan Kristiani , yaitu antara Kristus dengan orang yang sudah menerima sakramen baptis , itu artinya pasangan suami istri Kristiani menghayati hidup berkeluarga bukan sekedar saling mencintai , tetapi karena  menyadari menghayati kasih Kristus yang begitu agung kepada Gereja-Nya. Dan pasangan ini saling disempurnakan oleh kasih Kristus kepada seluruh Tubuh-Nya, yakni seluruh Gereja. Maka , para Bapa Konsili Vatikan II juga menyebut keluarga sebagai Gereja keluarga atau Gereja rumah tangga atau ecclesia domestica, seperti disebut dalam Lumen Gentium artikel 11.  
Pada Injil hari ini perumpamaan tentang biji dan ragi dipakai Yesus untuk mengajar tentang Kerajaan Allah, bagaimana Allah meraja. Pernahkah anda mengamati pertumbuhan suatu biji?  Semakin kita amati dan kita nantikan, sepertinya tumbuhnya lama sekali.Namun kalau kita tinggal beberapa hari, tahu tahu sudah bertunas. Bagaimana pertumbuhan itu kita tidak tahu. Yang jelas bahwa biji itu berubah menjadi tumbuhan kecil, yang tadinya keras, kecil, setelah disemai menjadi tanaman yang mengeluarkan tunas dan semakin besar.
Demikian juga tentang cara kerja ragi. Adonan tepung ditaburi ragi lalu dicampur sampai rata kemudian ditutup. Setelah beberapa saat , adonan mulai mengembang dan empuk. Kapan dan bagaimana terjadinya sulit untuk diamati, sebab jika adonan tersebut dibuka tutup , selalu dilihat , maka akan terganggu prosesnya. Kemungkinan besar , ragi tidak bekerja dengan baik.
Ternyata, baik biji maupun ragi, walau tidak kelihatan cara kerjanya namun tetap bekerja dan berubah diri. Tidak hanya mengubah dirinya, namun juga mengubah yang lain juga.
Bila Kerajaan Allah diumpamakan seperti biji dan ragi, kiranya yang mau dikatakan adalah bahwa walau disekitar kita banyak kejahatan, bencana alam, ketidakjujuran, ketidakadilan, dan sebagainya, Allah tetap berkarya. Bagaimana berkarya-Nya memang tidak jelas, tidak nampak, namun pasti berkarya.

Butir permenungan.
Dalam keheningan seperti saat ini, dimana kita meluangkan waktu untuk membaca dan merenungkan Sabda Allah, kiranya suara Tuhan akan didengar dengan lebih jelas.Untuk itulah saat hening dalam hidup kita sungguh penting, supaya kita tidak disibukkan dan dilelahkan oleh kebisingan “dunia”, orang orang disekitar kita, pekerjaan kita, acara televisi, handphone dan sebagainya.
Apakah kita rela meluangkan waktu sebentar untuk mendengarkan suara Tuhan didalam hati kita? Pasti biji dan ragi dalam diri kita akan bekerja dengan lebih baik.
Nilai nilai Kerajaan Allah seperti cinta kasih, kesetiaan, kejujuran, pengampunan, kebenaran , keadilan  dan sebagainya , yang semula kecil dan tidak berarti , namun bila kita tekun  dan setia menghayati dan mewartakan nilai nilai itu dalam iman akan Tuhan, maka itu akan mengubah hidup kita menjadi lebih baik.

Doa.

Ya Yesus tambahkanlah kami iman dan kesabaran untuk menghargai proses dalam hidup dan pelayanan kami. Amin.




Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.


RENUNGAN HARIAN (SENIN 30 OKTOBER 2017)

Bacaan Liturgi Senin  30 Oktober 2017

Bacaan Pertama  Rom 8:12-17
Saudara-saudara, kita ini orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab jika kalian hidup menurut daging, kalian akan mati. Tetapi jika oleh Roh kalian mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, maka kalian akan hidup. Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kalian menerima bukan roh perbudakan yang membuat kalian menjadi takut lagi, melainkan Roh yang menjadikan kalian anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, 'Abba, ya Bapa.' Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita, bahwa kita ini anak Allah. Dan kalau kita ini anak, berarti juga ahliwaris, yakni ahliwaris Allah, sama seperti Kristus. Artinya jika kita menderita bersama dengan Dia, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 68:2.4.6-7ab.20-21
Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan.
*Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita.
*Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.
*Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung beban kita; Allah adalah keselamatan kita. Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan,
Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.

Bait Pengantar Injil  Yoh 17:17b.a
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran; kuduskanlah kami dalam kebenaran.

Bacaan Injil  Luk 13:10-17
Pada suatu hari Sabat Yesus mengajar dalam salah satu rumah ibadat.
Di situ ada seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuk roh.
Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat wanita itu, dipanggil-Nyalah dia.
Lalu Yesus berkata, "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." Kemudian wanita itu ditumpangi-Nya tangan, dan seketika itu juga ia berdiri tegak dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat itu gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Lalu ia berkata kepada orang banyak, "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat."
Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya, "Hai orang-orang munafik,
bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum? Nah, wanita ini sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis. Bukankah dia harus dilepaskan dari ikatannya itu karena dia keturunan Abraham?"
Waktu Yesus berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu,
sedangkan orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia
yang telah dilakukan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Fakta  menunjukkan bahwa dewasa ini di kota kota besar kehidupan yang hangat seperti  “menyapa” satu sama lain, semakin sulit ditemukan. Masing masing sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak peduli dengan orang yang ada disekitarnya. Nilai persahabatan diukur bukan dari hubungan keakraban melainkan dari segi untung dan rugi. Penekanan segi kemanusiaan berkurang dan tidak mendapatkan porsi yang secukupnya.
"Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." Kepala rumah ibadat itu tidak melihat nilai kepribadian dari seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuki roh sehingga punggungnya bungkuk dan tidak dapat berdiri dengan tegak. Karena itu, dia dikecam Yesus  "Hai orang-orang munafik, bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum? Nah, wanita ini sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis. Bukankah dia harus dilepaskan dari ikatannya itu karena dia keturunan Abraham?" 
Yesus merombak cara berfikir yang salah dari orang orang yang mengutamakan hukum dan melalaikan segi kemanusiawian . Yesus sangat menghargai nilai nilai manusiawi. Hukum ada untuk manusia bukan sebaliknya , manusia untuk hukum. Kadang kitapun melakukan hal hal seperti itu,
Bagi orang Yahudi, hari Sabat selalu menjadi persoalan dan debat yang tidak selesai sebab dimengerti secara sempit. Allah sangat menikmati hari Sabat bukan saja untuk beristirahat tetapi juga berkonteplasi melihat kesempurnaan ciptaan-Nya bahwa disana ada kegembiraan , sukacita dan kesehatan yang tetap. Akan tetapi pada zaman Yesus terjadi suatu wabah penyakit jasmani dan rohani, dan Yesus ingin melibatkan diri dan berbelarasa dengan penderitaan itu. Kini Sabat bukan membelenggu tetapi menjadi Sabat yang menyembuhkan, menggembirakan, memberi pengharapan , mencipta baru dan menyempurnakan.
Kegembiraan dirasakan oleh perempuan yang telah dibebaskan oleh Yesus dari kuasa roh jahat . Ia telah sembuh dan menatap masa depannya dengan sebuah keyakinan dan harapan.
   
Butir permenungan.
Kitab Injil hari ini memberi kita inspirasi dan pemahaman akan kemungkinan berbuat baik dibalik hari Sabat yang dikramatkan itu. Ada banyak norma tercipta dimana seringkali manusia  menjadi sasaran atau objeknya. Norma sering tercipta demi kepentingan yang berkuasa dan melindungi dari jerat hukum,  sementara rakyat kecil yang sering menjadi korban.Hukum Gereja dan perintah Gereja bisa  memberikan harapan dan kemerdekaan kepada umatnya  dikala mereka mengalami kesulitan dalam hidup. Jika segala kemelut hidup diteropong dengan hukum kaku, peluang memperoleh pelayanan  pastoral yang menggembirakan sepertinya kecil, bagaimanapun juga mereka adalah anak anak Gereja , anak Abraham secara iman. 

Doa.
Ya Tuhan semoga kami tidak terbelengguoleh peraturan kaku yang seringkali kami ciptakan sendiri . Bukalah hati kami agar selalu memberi kesempatan kepada sesama untuk berkembang dari kelemahannya,  Amin,




Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran; kuduskanlah kami dalam kebenaran.


RENUNGAN HARIAN (MINGGU 29 OKTOBER 2017)

Bacaan Liturgi Minggu 29 Oktober 2017

Bacaan Pertama  Kel 22:21-27
Beginilah firman Tuhan, "Janganlah orang asing kautindas atau kautekan, sebab kamu pun pernah menjadi orang asing di tanah Mesir.
Seorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas. Jika engkau sampai menindas mereka ini, pasti Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring. Maka murka-Ku akan bangkit, dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim. Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, yakni orang yang miskin di antaramu, janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: dan janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya sebelum matahari terbenam, sebab hanya itu sajalah penutup tubuhnya,
hanya itulah pemalut kulitnya; Jika tidak, pakai apakah ia pergi tidur?
Maka, apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya,
sebab Aku ini pengasih."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 18:2-3a.3bc-4.47.51ab
Aku mengasihi Engkau, ya Allah, kekuatanku.
*Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batu, kubu pertahanan dan penyelamatku.
*Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.
*Tuhan itu hidup! Terpujilah gunung batuku, dan mulialah Allah Penyelamatku. Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya; Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya.

Bacaan Kedua  1Tes 1:5c-10
Saudara-saudara, kamu tahu bagaimana kami bekerja di antara kamu
demi kepentinganmu. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman Tuhan dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema
bukan hanya di Makedonia dan Akhaya. Di mana-mana telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah berbicara lagi tentang hal itu. Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami,
bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah yang hidup dan benar, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:23
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia.  Kami akan datang kepadanya dan diam bersama dengan dia.

Bacaan Injil  Mat 22:34-40
Ketika orang-orang Farisi mendengar bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antara mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia, "Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya,
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:  Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Setiap kehidupan di masyarakat selalu ada aturan dan hukum yang berlaku untuk ditaati bersama. Hukum tersebut terdiri dari hukum secara tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum lisan berasal dari zaman sebelumnya secara turun temurun. Hukum secara tertulis yang juga disebut undang undang dibuat untuk kesejahteraan bersama dan dituangkan dalam tulisan atau kitab. Tujuan dibuatnya hukum dan aturan itu adalah untuk kepentingan banyak orang atau juga untuk kepentingan sekelompok orang. Bahkan tidak jaran dalam pembuatan hukum dan aturan, penuh dengan kepentingan kepentingan kelompok atau budaya setempat.
Hari ini Yesus juga memberi hukum yang utama, yaitu  :” Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu......” (ayat 37)  Mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu  bertujuan, supaya kita sungguh sungguh memusatkan hati kita kepada Allah dan bukan kepada yang lainnya yang bukan Allah.  Menjaga hati kita agar selalu bersih  dan juga penuh dengan pengharapan pada Allah yang telah terlebih dulu mengasihi kita . Jiwa  kita merupakan roh hidup yang diberikan oleh Tuhan sendiri untuk hidup. Maka hendaknya hidup kita ini diberikan kepada Allah semata sehingga semua perbuatan yang telah kita lakukan ditujukan untuk membuat hidup kita dan orang lain menjadi lebih baik.
Hukum kedua yang sama dengan hukum yang pertama adalah : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri....”  (ay 39) .  Mengasihi orang lain harus keluar dari pengalaman pribadi kita yang juga harus pernah merasakan cinta yang sempurna dari Yesus, agar cinta dan perhatian yang kita berikan kepada orang lain juga benar benar memberi kebahagiaan yang baik.

Butir permenungan
Yesus hari ini sungguh memberikan hukum yang lain daripada yang lain didunia ini. Hukum yang menyelamatkan dan jauh dari kepentingan golongan , memberikan pemahaman dan praktik yang baik bagi semua orang serta memberikan jaminan keselamatan dari Tuhan. Maka marilah kita selalu menjalankan hukum yang diberikan Tuhan kepada kita dengan sepenuhnya. Kita pusatkan hati, jiwa dan pikiran kita pada Tuhan dan juga pada sesama disekitar kita . Jadilah pelaku dan pelaksana hukum Tuhan yang terberkati dan memberkati orang lain  dan dunia ini dalam damai sejahtera dari Allah.

Doa
Allah Bapa , Sumber Cinta Kasih, kami bersyukur bahwasanya Engkau menaruh perhatian akan kehidupan kami serta menghendaki menyayangi kami sampai sesudah mati pula. Semoga hidup kami dapat mengungkapkan rasa syukur kami atas segala anugerah-Mu.  Amin.        






Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia.  Kami akan datang kepadanya dan diam bersama dengan dia.


October 23, 2017

RENUNGAN HARIAN (SABTU 28 OKTOBER 2017)

Bacaan Liturgi 28 Oktober 2017
Pesta S. Simon dan Yudas, Rasul

Bacaan Pertama  Ef 2:19-22
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang,
melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah.
Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan,
yang rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 19:2-3.4-5
Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
*Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya
kepada malam berikut.
*Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bacaan Injil  Luk 6:12-19
Sekali peristiwa, Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang,
Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain
yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Injil hari ini berkisah tentang Yesus yang pergi ke bukit yang sepi dan  berdoa kepada Allah semalam suntuk. Setelah itu pada siang harinya Yesus memilih 12 murid-Nya. Kisah ini mau mengatakan kepada dunia yang seringkali skeptis tentang makna dan pentingnya doa, bahwa doa yang diteladankan oleh  Yesus sungguh tetap menarik bagi hidup rohani dan iman para murid Yesus.  Doa tidaklah terbatas pada soal fungsi  dan kebutuhan.  Ketika malam gelap, pada saat manusia menjadi diam, letih, tertidur nyenyak, Yesus malah berdoa secara intensif kepada Bapa-Nya. Komunikasi antara Yesus dengan Allah tidak dibatasi oleh waktu, tempat, ataupun oleh adat dan aturan hukum yang dijaga ketat oleh manusia. Yesus mau menunjukkan kepada para murid bahwa lewat doa yang intensif , hidup iman mereka akan tetap segar, kuat dan dibaharui.
Para murid yang dipilih oleh Yesus, masih lemah imannya. Bahkan mereka akan mengalami kebingungan dan tidak tahu kearah mana mereka berjalan, Yesus hendak meneguhkan para murid agar semakin sadar akan panggilan dan pilihan mereka serta semakin mengasihi Dia yang mengutus mereka dalam perutusan dan pelayanan. Mereka harus semakin mengenal dalam hidup dan pelayanan bahwa Allah Tritunggal Yang Mahakudus lah yang menjiwai hidup mereka dan membimbing mereka untuk bersaksi tentang Kristus dan ajaran-Nya, Yesus pun tidak hanya berdoa kepada Allah di bukit pada saat kegelapan malam menjelang pemilihan  para Rasul, tetapi Ia pun berdoa kepada Allah bagi kita yang mengalami krisis kegelapan hati dijaman ini.

Butir permenungan.
Simon dan Judas , dua rasul Yesus yang dirayakan pestanya hari ini, juga belajar bagaimana mengerti dan memahami serta mewartakan ajaran Yesus . Mereka berusaha menyampaikan Sabda Yesus kepada banyak orang . Sesuai dengan amanat Yesus sendiri, mereka menyembuhkan penyakit dan juga mengusir roh roh jahat, serta membantu banyak orang yang sangat membutuhkan bantuan orang lain. Apa pesan warta gembira hari ini kepada kita?
Pertama, sebagai murid Yesus (seumur hidup), kita mesti rajin belajar dan terus belajar mendalami  iman akan Yesus. Apakah selama tahun ini telah kita manfaatkan untuk belajar tentang iman akan Yesus  sehingga iman kita terus bertumbuh dan kian mendalam? .
Kedua , sebagai murid murid Yesus , kita harus setia dalam mendengarkan dan mengamalkan pengajaran Yesus , Sang Guru dalam tindakan tindakan konkrit  sehari hari. Ditengah keluarga, ditengah masyarakat , kita mampu hidup saling mengasihi . Misalnya , kita bisa memaafkan kesalahan orang lain.
Kita yakin bahwa menjadi pengikut Kristus  adalah suatu panggilan, Yesus tentu mempunyai rencana tertentu dengan memanggil kita , rencana itu mungkin belum jelas bagi kita, namun tentu berkaitan dengan karya  keselamatan-Nya. Kita pun dipanggil untuk diutus dan menghasilkan buah, Panggilan menjadi murid  bagi kita adalah suatu keistimewaan tetapi sekaligus juga sebuah tantangan . Mari kita terus belajar agar semakin hari kita semakin layak menjadi murid Yesus yang setia seperti dihayati oleh Rasul  Simon dan Judas .

Doa.
Ya Allah , semoga aku selalu memberikan waktu untuk berkomunikasi dengan Dikau lewat doa doa ku. St. Simon ajarilah kami untuk setia menjalankan hidup kami sebagai pengikut Yesus.  St Judas, beranikanlah kami untuk menjadi saksi Tuhan lewat kata dan perbuatan yang baik.   Amin








Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.