October 19, 2017

RENUNGAN HARIAN (MINGGU 22 OKTOBER 2017)

Bacaan Liturgi Minggu 22 Oktober 2017

Bacaan Pertama  Yes 45:1.4-6
Beginilah firman Tuhan, "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi,
kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang untuk menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja; untuk membuka pintu-pintu di depannya, supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: Demi hamba-Ku Yakub, dan demi Israel pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, dan menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain;
kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau,
sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya dari terbitnya matahari sampai terbenamnya orang tahu bahwa tidak ada yang lain di luar Aku.
Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 96:1.3-4.7-8.9-10ac
Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan dan kekuasaan.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa,
kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.
*Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya,
bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!
*Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan,
gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Bacaan Kedua  1Tes 1:1-5b
Salam dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat di Tesalonika yang ada dalam Allah Bapa dan dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.

Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua
dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu mengingat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu
kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.
Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan disampaikan kepada kamu bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dengan kekuatan
dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil Flp 2:15d.16a
Hendaklah kamu bercahaya di dunia seperti bintang-bintang
sambil berpegang pada firman kehidupan.

Bacaan Injil  Mat 22:15-21
Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus,
"Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"
Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata,
"Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan Kaisar."
Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Injil hari ini berbunyi  "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." Perikop ini sering digunakan dalam wacana politik untuk  berbagai tujuan. Di Filipina misalnya , teks ini sering digunakan untuk menegaskan prinsip pemisahan urusan Gereja dan negara. Mereka yang tidak suka melihat tokoh tokoh Gereja melibatkan diri dalam dunia politik menggunakan ayat ini untuk memukul balik . Tak jarang ayat ini dipakai untuk mendesak Gereja untuk membayar pajak sebab dibanyak negara, lembaga agama dan sosial dibebaskan dari kewajiban membayar pajak. Dari konteksnya , Sabda Yesus ini disampaikan dalam diskusi tentang kewajiban membayar pajak kepada kaisar.
Membayar pajak untuk berpartisipasi dalam pembangunan merupakan hal yang mulia. Dalam konteks percakapan Yesus situasinya agak dilematis.  Disatu sisi membayar pajak kepada kaisar bisa ditafsirkan sebagai pengakuan atas legitimasi pemerintahan Romawi atas bangsa Yahudi . Dengan kata lain  kurang patriotis karena menerima penjajahan Romawi . Dilain fihak, jika secara terbuka didepan umum mengajarkan untuk menolak membayar pajak kepada kaisar,Yesus bisa ditangkap karena menghasut publik melawan pemerintahan Romawi.Sebagai tanggapan Yesus prinsip yang sangat umum "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Pada prinsipnya , kita memiliki kewajiban untuk membantu pemerintah menjalankan tugasnya untuk melayani kesejahteraan umum . Akan tetapi kita tidak wajib membantu pemerintah saat berlaku tidak adil terhadap masyarakat.

Butir permenungan.
Ketika para pendiri negara kita menggagas sebuah negara, yang mereka pikirkan adalah bagaimana negara Indonesia ini menjadi rumah bersama bagi seluruh rakyat. Kondisi bangsa ini amat heterogen . mempersatukan bangsa yang sangat besar dan luas dengan keaneka ragaman budaya, suku, bahasa, golongan, dan agama serta kepercayaan, bukan suatu pekerjaan yang mudah. Dalam sejarah pernah terjadi ketegangan , ketika kelompok atau golongan tertentu ingin memaksakan ideologinya sebagai dasar negara. Namun kelompok ini gagal karena ideologi itu tidak mampu memayungi seluruh rakyat.  Para pendiri negara kita mau belajar dari pengalaman sejarah itu dan memikirkan sebuah ideologi yang bisa menjadi rumah bersama bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dijadikan dasar negara.
Kemampuan untuk memikirkan dan merumuskan dasar negara Pancasila yang terbukti ampuh dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia yang amat heterogen , menjadi tanda bahwa para pendiri negara kita adalah orang orang yang dikaruniai kebijaksanaan,

Doa.
Ya Tuhan, berkatilah para pejabat pemerintahan dan bimbinglah kami agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Amin.




Hendaklah kamu bercahaya di dunia seperti bintang-bintang  sambil berpegang pada firman kehidupan.


0 komentar:

Post a Comment