October 14, 2017

RENUNGAN HARIAN (SENIN 16 OKTOBER 2017)

Bacaan Liturgi Senin 16 Oktober 2017
PF S. Margareta Maria Alacoque, Perawan
PF S. Hedwig, Biarawati

Bacaan Pertama  Rom 1:1-7
Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul
dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Injil itu dahulu telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan nabi dalam kitab-kitab suci,
Pokok isinya ialah tentang Anak Allah yang menurut daging dilahirkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan
sebagai Anak Allah yang berkuasa, oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dia itulah Yesus Kristus Tuhan kita. Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
Dan kalian yang telah dipanggil menjadi milik Kristus, kalian pun termasuk di antara mereka. Kepada kalian semua yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Semoga kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, menyertai kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 98:1-4
Tuhan telah memperkenalkan penyelamatan-Nya.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil Mzm 95:8ab
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Bacaan Injil Luk 11:29-32
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Salomo!
Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus,
dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Ditegaskan bagaimana sejarah keselamatan telah diwartakan mulai dari nenek moyang dan telah tertulis dalam Kitab Suci. Panggilan dasar dari hidup kita adalah  :” ....... menjadi  milik Kristus, dipanggil dan dijadikan orang kudus”   Kalau panggilan dasar kita sedemikian dasar dan mendalam, apa yang telah kita upayakan agar hidup sesuai dengan panggilan dasar itu? Santo Paulus telah meneguhkan  hati kita mengenai panggilan dasar dan mewujudkan kekudusan hidup. Tentu kekudusan hidup tidak hanya berlaku dalam soal olah rohani, namun juga nyata dalam perbuatan sehari hari,  dalam setiap kesempatan hidup kita.
Kita diajak untuk teguh setia dalam iman sebagaimana kesetiaan Yesus Kristus yang menurut daging dilahirkan dari keturunan Daud, namun menurut Roh Kekudusan dinyatakan sebagai Putera Allah yang berkuasa berkat kebangkitan-Nya dari antara orang mati.
Sangat berbeda dengan apa yang kita dengarkan dalam bacaan Injil, dengan sangat tegas Yesus mengatakan bahwa “ angkatan ini angkatan yang jahat, mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka takkan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus”
Pertanyaannya : Mengapa Yesus tidak mau memberikan tanda kepada mereka? Karena Yesus sendiri adalah tanda. “ Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. “ Lewat pernyataan ini Tuhan Yesus mau menegaskan  bahwa Dia lah satu satunya tanda dari Allah , yang lewat – Nya , rencana keselamatan akan diwujudkan. Maka , menerima dan mendengarkan Dia merupakan peluang untuk menerima rahmat keselamatan.
Seperti orang orang yang diceritakan dalam Injil, kita pun kerap kali mencari Tuhan Yesus dan mendengarkan Dia . Apakah ketekunan mendengarkan Dia telah menumbuhkan semangat untuk menata hidup berdasarkan ajaran-Nya? Ataukah kita hanya mendengarkan pengajaran-Nya tetapi mengabaikan pelaksanaannya dalam hidup? Bila itu yang terjadi , maka rahmat keselamatan tidak mungkin kita terima. Karena itu sudah seharusnya kita tekun dan setia mendengarkan ajaran Tuhan dan tekun juga melaksanakan dalam hidup.

Butir permenungan.
Marilah kita mulai dari  diri sendiri, Hidup kita sendiri semoga menjadi tanda yang jelas bahwa hidup sehari hari layak diperjuangkan dan diisi dengan perbuatan perbuatan baik, bukan yang ala kadarnya saja.
Kepada generasi yang hidup pada zaman global, dengan kemajuan teknologi dan dunia maya yang tidak terbendung, apa yang bisa kita tonjolkan? Kesungguhan hidup untuk menata cara bertindak sesuai dengan dasar kekudusan hidup kita sekaligus sesuai dengan pekerjaan harian, perlu kita buat dan upayakan dengan lebih baik.

Doa
Tuhan Yesus Kristus, betapa sering kami mendengar firman-Mu, namun lalai melaksanakannya dalam hidup. Tuntunlah dengan Roh-Mu sendiri agar kami mampu melaksanakan apa yang telah Engkau ajarkan, Engkau Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.







Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.


0 komentar:

Post a Comment