Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

March 29, 2020

RENUNGAN HARIAN KAMIS PUTIH 9 APRIL 2020


Kalender Liturgi Kamis Putih  9 April 2020
Warna Liturgi: Putih

Kamis Putih, Mengenang Perjamuan Malam Terakhir Yesus Bersama Para ...


Bacaan I  Kel 12:1-8.11-14
Ketetapan tentang Perjamuan Paskah.
Pembacaan dari Kitab Keluaran:
Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, "Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu,  bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun.  Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, 'Pada tanggal sepuluh bulan ini  hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing  menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah-tangga itu terlalu kecil jumlahnya  untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama-sama dengan tetangga yang terdekat   mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu,  kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.  Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing.  Anak domba itu harus kamu kurung  sampai tanggal empat belas bulan ini.  Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit  dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas,  tempat orang-orang makan anak domba itu.   Pada malam itu juga  Mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan  dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit.  Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu.  Hendaklah kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan.  Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan,  dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman.  Akulah Tuhan.  Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu  pada rumah-rumah tempat kamu tinggal.  Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu.  Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu,  pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18
Piala syukur ini adalah persekutuan dengan Darah Kristus.
*Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku?

Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
*Sungguh berhargalah di mata Tuhan  kematian semua orang yang dikasihi-Nya.  Ya Tuhan, aku hamba-Mu!  Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu!  Engkau telah melepas belengguku!
*Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan;  aku akan membayar nazarku kepada Tuhan
di depan seluruh umat-Nya,

Bacaan II  1Kor 11:23-26
Saudara-saudara,  apa yang telah kuteruskan kepadamu ini  telah aku terima dari Tuhan,  yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan,
mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya berkata,   "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu;  perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!"  Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata,  "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku .  Setiap kali kamu meminumnya,  perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku."  Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini,  kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 13:34
Aku memberikan perintah baru kepadamu,  yaitu supaya kamu saling mengasihi.  Seperti Aku telah mengasihi kamu,  demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Bacaan Injil  Yoh 13:1-15
Sebelum hari raya Paskah mulai,
  Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba  untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa.  Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya,  demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir.  Ketika mereka sedang makan bersama,  Iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon,  rencana untuk mengkhianati Yesus.  Yesus tahu,  bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya   dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah.  Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya.  Ia mengambil sehelai kain lenan  dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,  kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya,  lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.  Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya,  "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"   Jawab Yesus kepadanya,  "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang,  tetapi engkau akan memahaminya kelak."  Kata Petrus kepada-Nya,  "Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!"  Jawab Yesus, "Jikalau Aku tidak membasuh engkau,  engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku."  Kata Simon Petrus kepada-Nya,  "Tuhan, jangan hanya kakiku saja,  tetapi juga tangan dan kepalaku!"  Kata Yesus kepadanya, "Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya,  karena ia sudah bersih seluruhnya.  Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!"  Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia;  karena itu Ia berkata, "Tidak semua kamu bersih."   Sesudah membasuh kaki mereka,  Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya.   Lalu Ia berkata kepada mereka,  "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?  Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan,  dan katamu itu tepat,  sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu,  maka kamu pun wajib saling membasuh kaki.  sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu,  supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat kepadamu."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Pada hari Kamis Putih adalah saat ketika Yesus mengadakan Ekaristi. Salah satu bacaan Kitab Suci pada hari ini mengisahkan bagaimana dulu Yesus , pada malam waktu Ia diserahkan mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya  dan memberikannya kepada para murid (bdk.1Kor 11:23-26). Selanjutnya dalam kehidupan murid murid Yesus , perayaan Ekaristi menjadi amat penting. Bisa dikatakan bahwa hidup murid murid Yesus semestinya dibangun menjadi pribadi yang ekaristis. Pribadi yang ekaristis yakin bahwa seperti halnya Yesus mengambil roti, memberkati, memecah-mecahkannya dan membagi-bagikannya kepada para murid, demikian juga dirinya adalah pribadi yang diambil / dipilih, diberkati, dipecah- pecahkan dan dibagi-bagikan kepada dunia. Demikian ia menjadi pribadi yang utuh. Renungan ini dengan amat bagus dikembangkan oleh H.J.M. Nouwen dalam buku Life of the Beloved Spiritual Living In A Secular World
Mengapa  dalam perayaan Kamis Putih , saat Tuhan Yesus menetapkan Perayaan Ekaristi, kok Injilnya justru dari Yohanes 13 mengenai pembasuhan kaki para rasul?  murid dalam Injil hari ini mengungkapkan inti pesan yang sama dengan Ekaristi. Adegan pembasuhan kaki para murid oleh Yesus mengungkapkan perendahan diri Yesus yang memberikan hidup-Nya bagi keselamatan murid-Nya, ya umat manusia. Ia menanggalkan jubah-Nya, artinya menanggalkan kemuliaan-Nya. Dan itulah persis kisah sengsara dan wafat-Nya disalib yang dikenangkan dalam Perayaan Ekaristi. Dalam setiap perayaan Ekaristi, kita mengenangkan inti penebusan Tuhan yang terlaksana dalam sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus.   

Butir permenungan.
Pada saat prosesi Sakramen Mahakudus, marilah kita bersembah sujud menyembah Tuhan yang begitu mengasihi kita dan rela memberikan hidup-Nya bagi kita. Saat tuguran malam, marilah kita merenungkan keagungan Misteri Ekaristi . Yesus Kristus yang mencintai kita sehabis-habisnya dengan rela menderita dan wafat untuk kita. Marilah kita bersembah sujud, hening dihadapan Tuhan yang menderita  dan besok Jumat kita mengenang wafat-Nya di salib. Betapa agung cinta-Nya, betapa kuat kehendak-Nya, dan betapa hebat pengorbanan-Nya. Kita bersyukur kepada-Nya dan menyembah Dia.

Doa.
Ya Tuhan yang mahakudus, tolonglah kami umat-Mu untuk mencintai Ekaristi dan rajin mengikuti Ekaristi dengan hati yang gembira dan siap menerima kasih dan berkat-Mu .  Amin.





Aku memberikan perintah baru kepadamu,
yaitu supaya kamu saling mengasihi.
Seperti Aku telah mengasihi kamu,
demikian pula kamu harus saling mengasihi.


RENUNGAN HARIAN RABU 8 APRIL 2020


Kalender Liturgi Rabu  8 April  2020
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yes 50:4-9a
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid,  supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru  kepada orang yang letih lesu.  Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku  untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.  Aku memberi punggungku  kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku  ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda.  Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu,  karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.  Dia yang menyatakan aku benar telah dekat.  Siapakah yang berani berbantah dengan aku?  Marilah kita tampil bersama-sama!  Siapakah lawanku berperkara?   Biarlah ia mendekat kepadaku!  Sungguh, Tuhan Allah menolong aku;  siapakah yang berani menyatakan aku bersalah? 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 69:8-10.21bcd-22.31.33-34
Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan,  jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.
*Karena Engkaulah, ya Tuhan, aku menanggung cela,  karena Engkaulah noda meliputi mukaku.  Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku,  menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku;   sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku,  dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku. 
*Cela itu telah mematahkan hatiku,  dan aku putus asa;  aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia,  dan waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam. 
*Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian,  mengagungkan Dia dengan lagu syukur;   Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah;  biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah!  Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin,  dan tidak memandang hina  orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bacaan Injil  Mat 26:14-25
Sekali peristiwa  pergilah seorang dari kedua belas murid itu,  yang bernama Yudas Iskariot,  kepada imam-imam kepala. Ia berkata, "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?"  Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.  Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik  untuk menyerahkan Yesus.  Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi  datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata,  "Di mana Engkau kehendaki  kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"  Jawab Yesus, "Pergilah ke kota, kepada si Anu,  dan katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru:  Waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah  bersama-sama dengan murid-murid-Ku."  Lalu murid-murid melakukan  seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka,  dan mempersiapkan Paskah.   Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.  Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata,  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."  Dan dengan hati yang sangat sedih   berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya,  "Bukan aku, ya Tuhan?"  Yesus menjawab,  "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini,  dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi  sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang  yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!  Adalah lebih baik bagi orang itu  sekiranya ia tidak dilahirkan."  Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu menyahut,  "Bukan aku, ya Rabi?"  Kata Yesus kepadanya, "Engkau telah mengatakannya." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Hidup perkawinan di zaman sekarang tampaknya makin sulit, Hal ini ditandai oleh makin banyaknya perceraian. Saya mengenal seseorang yang telah melewati masa pacaran selama 9 tahun dan telah menjalani masa perkawinan selama 15 tahun. Namun, akhirnya mereka berpisah. Lamanya masa perkenalan sama sekali tidak menjamin perkawinan itu akan langgeng. Begitu pula lamanya hidup bersama, tidak dengan sendirinya membuat perkawinan itu tetap utuh. Selalu saja ada alasan untuk memutuskan berpisah, juga alasan untuk membenarkan diri sendiri.  Bila salah seorang mengkhianati janji perkawinan, misalnya hanya mengutamakan dan mementingkan kebahagiaan sendiri dengan mengabaikan kebahagiaan pasangannya, maka sudah dapat dipastikan ditebak bagaimana warna hidup pernikahan pasangan ini. Diperlukan pertobatan serius bagi pasangan yang berorientasi pada kebahagiaan atau kesenangan diri sendiri.  Injil hari ini mengisahkan tentang pengkhianatan Yudas terhadap Yesus, gurunya. Selama 3 tahun Yudas selalu mengikuti Yesus dari dekat, tetapi dia tidak dapat mengenali siapa Yesus itu sebenarnya. Yudas merasa kecewa, karena Yesus yang dia harapkan sebagai seorang pemimpin yang akan membebaskan bangsanya dari penjajahan Romawi, ternyata sama sekali tidak menunjukkan tanda tanda sebagai seorang pemimpin yang dibayangkannya. Yudas lebih tergiur akan imbalan yang akan diperolehnya kalau dia dapat menyerahkan Yesus kepada imam imam kepala, “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu? “ (Mat 26:15).  Mata hati Yudas telah tertutup oleh ketamakan akan uang, Yudas lebih mementingkan diri sendiri tanpa memperdulikan Yesus yang benar benar mencintainya. Betapa sedih hati Yesus , ketika tahu bahwa Yudas akan menyerahkan diri-Nya. Namun, tak kalah sedih hati para murid, ketika mengetahui guru mereka akan diserahkan oleh salah seorang diantara mereka. Gemparlah mereka , sehingga berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya , “Bukan aku, ya Tuhan?” Bagaimana dengan kita sendiri? Pernahkah kita mengkhianati Yesus dalam bentuk yang berbeda? Mari kita bertobat dari jalan yang tidak berkenan dihadapan Tuhan.

Butir permenungan.
Dalam Pekan Suci , kita diajak merenungkan sengsara Yesus , Salah satu penderitaan-Nya adalah pengkhianatan salah seorang murid-Nya , Yudas Iskariot. Dia rela menggadaikan persahabatan atau relasinya selama ini dengan Yesus demi sesuatu yang dianggap lebih penting. Para imam kepala membayar Yudas tiga puluh orang perak, lalu Yudas mencari saat yang tepat untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Baginya harta merupakan sesuatu yang menarik dari pada relasinya dengan Yesus.  Sesungguhnya Yesus telah mengingatkan para murid melalui khotbah khotbah-Nya  bagaimana ketertarikan orang orang terhadap harta dapat merusak komoitmen mereka dalam mengikuti Yesus, misalnya tentang orang kaya yang bodoh (Lukas 12: 13-21) dan orang kaya yang sukar masuk kerajaan surga (Matius 19:21-26)  namun Yudas Iskariot mengabaikan peringatan ini dengan menunjukkan ketertaikannya yang lebih terhadap harta dari pada keselamatan yang diberikan oleh Yesus. Perbuatan yang dilakukan oleh Yudas Iskariot boleh jadi merupakan gambaran dari sikap kita selama ini, Kita lebih tertarik mengumpulkan harta duniawi daripada mengikuti Yesus . Kita lebih sering menomorsatukan pekerjaan agar bisa memperoleh dari pada peri beribadat ke gereja.  Bahkan ada orang yang meninggalkan imannya kepada Yesus demi memperoleh jabatan yang menurutnya lebih menjamin hidupnya di kemudian hari. Ada imam yang memasang tariff ketika mewartakan Tuhan , ada pengurus gereja yang mengharuskan umat agar melunasi terlebih dahulu kewajiban mereka sebelum memohon pelayanan dar Gereja. Ada umat yang menggunakan kesempatan berbisnis ketika beribadat di Gereja.. Perbuatan perbuatan ini sesungguhnya tidak jauh beda dengan perbuatan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus demi harta.  Yudas Iskariot menutup hatinya , dia tidak sadar bahwa ia berdosa. Kendati Yesus mengingatkan, dia tidak membuka hatinya untuk bertobat.  Semoga kita tidak seperti Yudas Iskariot . Marilah kita menyadari perbuatan perbuatan salah yang telah kita lakukan selama ini dan memohon rahmat pengampunan dari Tuhan.

Doa.
Ya Bapa   yang mahabaik, tolonglah kami umat-Mu, untuk selalu pasrah pada kehendak Allah Bapa dan menyerahkan semua kesedihan dan masalah kami kepada-Mu. Amin.




Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan,  jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.


March 25, 2020

RENUNGAN HARIAN SELASA 7 APRIL 2020


Kalender Liturgi Selasa  7 April  2020
PW S. Yohanes Pembaptis de la Salle, Imam
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yes 49:1-6
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau,  perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh!   Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.  Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam  dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya.  Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing,  dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."  Tetapi aku berkata,  "Aku telah bersusah-susah dengan percuma,  dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia!   Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku." Maka sekarang berfirmanlah Tuhan  yang membentuk aku sejak dari kandungan  untuk menjadi hamba-Nya,  untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya;   yang karenanya aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku;  beginilah firman-Nya,  "Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku,  hanya menegakkan suku-suku Yakub,  dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara.  Maka Aku akan membuat engkau  menjadi terang bagi bangsa-bangsa,  supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 71:1-2.3-4a.5-6b.15.17
Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.
*Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung,
  janganlah sekali-kali aku mendapat malu.  Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
*Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh,  kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri;  sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku.
*Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan,  Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan,
Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!
*Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu,  dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang dari-Mu,  sebab aku tidak dapat menghitungnya.  Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku,
dan sampai sekarang   aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bacaan Injil  Yoh 13:21-33.36-38
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya  Yesus sangat terharu, lalu bersaksi,  "Aku berkata kepadamu,  sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."  Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya.  Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya,  bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, "Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!"  Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus,  "Tuhan, siapakah itu?"  Jawab Yesus, "Dia adalah orang,  yang kepadanya Aku akan memberikan roti,  sesudah Aku mencelupkannya.  "Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti,  mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.  Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis.  Maka Yesus berkata kepadanya,  "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."  Tetapi tidak ada seorang pun  dari antara mereka yang duduk makan itu   mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.  Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa  yang perlu untuk perayaan itu,  atau memberi apa-apa kepada orang miskin.  Yudas menerima roti itu lalu segera pergi.  Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus,  "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan,  dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.  Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia,   Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya,  dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.  Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku,  dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi  'Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang'  demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu.  Simon Petrus berkata kepada Yesus,  "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?"   Jawab Yesus,  "Ke tempat Aku pergi,  engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,  tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."   Kata Petrus kepada-Nya,    "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang?  Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"   Sahut Yesus, "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku?  Sesungguhnya Aku berkata kepadamu:  Sebelum ayam berkokok,  engkau akan menyangkal Aku tiga kali." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Pernahkah anda merasa dikhianati oleh orang terdekat?  Kalau jawabnya pernah , maka anda tidak sendirian. Dalam sejarah masa lampau, ada kisah tentang kaisar Romawi, Julius Ceasar yang mati karena ditikam oleh Brutus, orang kepercayaannya.   Pengalaman dikhianati hampir selalu ada dalam sejarah hidup manusia, Bahkan, sampai sekarang kisah pengkhianatan terus berlanjut. Banyak orang yang menilai  bahwa dikhianati oleh orang  terdekat, orang kepercayaan, atau orang yang dicintai , rasanya jauh lebih menyakitkan , daripada perbuatan jahat yang dilakukan orang lain.   Yesus juga telah dikhianati. Bahkan Ia sudah tahu lebih dulu bahwa Yudas memilih untuk menyerahkan-Nya kepada pemimpin agama Yahudi. Tentu saja Yesus sedih, secara manusiawi  tentu Yesus merasa ketakutan dan sakit, oleh kenyataan pengkhianatan ini, tetapi Yesus tidak membenci Yudas.   Secara bebas Yesus telah memilih para rasul dan mengasihi mereka. Yesus juga berhak untuk menyingkirkan para  pengikut-Nya itu, namun Yesus tetap setia kepada mereka. Yesus ingin setia dengan komitmen cinta-Nya sampai akhir. Cinta yang bebas merupakan pilihan yang membahagiakan. Bagi Yesus , pilihan yang membahagiakan adalah mengikuti kehendak Bapa-Nya, dan mencintai rasul-Nya sampai mati.  Tatkala Yesus dikhianati oleh Yudas, Yesus tetap setia dengan tugas perutusan-Nya, Bagi Yesus, kemuliaan itu terletak dalam cinta dan kesetiaan akan tugas perutusan Bapa-Nya. “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan,  dan  Allah dipermuliakan didalam Dia” (Yoh 13:31)   Apa yang dialami Yesus merupakan cermin bagi hidup kita. Tidak selamanya pekerjaan yang telah kita lakukan dengan baik, ditanggapi positif oleh orang lain. Kadang orang lain tidak menghargai , mencela, atau bahkan mengkhianati kita. dalam situasi seperti ini , masihkah kita melakukan tugas kita dengan setia dan penuh cinta? Akankah kita mengorbankan  nilai nilai kebenaran dan kejujuran?

Butir permenungan.
Yesus mengajak kita untuk melakukan segala pekerjaan dengan ketulusan, kebenaran, kesetiaan dan cinta kasih, dalam persatuan dengan Allah. Yesus telah memberi teladan dan harapan , bahwa barang siapa setia sampai akhir, komitmen  cintanya akan membuahkan kebahagiaan dan kemuliaan.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, berilah kami umat-Mu kemampuan untuk semakin dekat dengan-Mu  dengan lebih tekun berdoa, membaca kitab suci dan merenungkanya, merayakan Ekaristi dan meneruskan ajaran ajaran-Nya lewat kata kata dan perilaku kita. Amin.





*Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung,  janganlah sekali-kali aku mendapat malu.  Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!






RENUNGAN HARIAN SENIN 6 APRIL 2020


Kalender Liturgi Senin 6 April 2020
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yes 42:1-7
Beginilah firman Tuhan,  "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang,  orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan.  Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya,  supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.  Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya,  atau memperdengarkan suaranya di jalan.  Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya,  dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.  Ia sendiri tidak akan menjadi pudar  dan tidak akan patah terkulai,  sampai ia menegakkan hukum di bumi;  segala pulau mengharapkan pengajarannya."  Beginilah firman Allah, Tuhan,  yang menciptakan langit dan membentangkannya,  yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya,  yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya  dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya,  "Aku, Tuhan, telah memanggil engkau  untuk maksud penyelamatan.  Aku telah memegang tanganmu;  Aku telah membentuk engkau  dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia,  menjadi terang untuk bangsa-bangsa,    untuk membuka mata yang buta,  untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan  dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap  dari rumah penjara."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 27:1.2.3.13-14
Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
*Tuhan adalah terang dan keselamatanku,  kepada siapakah aku harus takut?   Tuhan adalah benteng hidupku,  terhadap siapakah aku harus gemetar?
*Ketika penjahat-penjahat menyerang  untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah  yang tergelincir dan jatuh.
*Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku;
sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
*Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan  di negeri orang-orang yang hidup!  Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!  Ya, nantikanlah Tuhan.

Bacaan Injil  Yoh 12:1-11
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania,  tempat tinggal Lazarus  yang Ia bangkitkan dari antara orang mati.  Di situ diadakan perjamuan untuk Dia.  Marta melayani,  dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni  yang mahal harganya,  lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya;  dan bau minyak semerbak memenuhi seluruh rumah.  Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata,  "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"  Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri;  ia sering mengambil uang  yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus,  "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu." Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka datang,
bukan hanya karena Yesus,  melainkan juga untuk melihat Lazarus,
yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.  Lalu imam-imam kepala bermufakat   untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka  dan percaya kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Bila kita cermati kata kata iklan di berbagai media massa, rumusannya hebat dan menarik. Ya iklan harus begitu. Tetapi kita semua tahu, kata kata iklan itu umumnya menipu, tidak sungguh sungguh. Setiap produk selalu dikatakan terbaik, terbukti, terjamin, dan ter ter yang lain. Rumusan indah dan bagus, tetapi menipu dan tidak selalu benar. Itu pula yang terjadi pada perkataan Yudas Iskariot ketika Maria mengurapi Yesus dengan minyak narwastu murni. “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang orang miskin?” Yudas tampil begitu hebat, seorang yang amat peduli dengan nasib orang miskin. Padahal itu bukan maksud Yudas yang sebenarnya. Yohanes menulis bagaimana Yudas adalah seorang pencuri , ia suka mengambil uang yang disimpan. Yesus mengetahui hati jahat Yudas, maka Dia menolak usulan Yudas. Maria mengurapi Yesus karena itu menjadi ungkapan kasihnya   untuk menghormati hari penguburanYesus yang tidak lama lagi terjadi. Maria menyampaikan sembah sujud dan persembahan amat berharga untuk  Tuhan , sementara Yudas mencari keuntungan bagi diri sendiri dari hidup pelayanannya.

Butir permenungan.
Marilah kita tidak etung – etung (terlalu perhitungan) untuk Tuhan. Ada orang yang kalau  untuk diri sendiri begitu obral, misalnya mau makan apa, beli gaun kayak apa, langsung beli. Tetapi begitu untuk Tuhan, misalnya kolekte, ya sedikit saja. Contoh lain, banyak doa atau ziarah oke, memberi kolekte yang banyak oke, tetapi ketika anaknya mau masuk biara atau seminari, ia tidak oke alias tidak setuju. La ini namanya masih terlalu perhitungan.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk rela mengikuti kehendak-Mu apabila salah satu anggota keluarga kami  Kau panggil untuk melayani-Mu. Amin.



*Tuhan adalah terang dan keselamatanku,  kepada siapakah aku harus takut?   Tuhan adalah benteng hidupku,  terhadap siapakah aku harus gemetar?


RENUNGAN HARIAN MINGGU 5 APRIL 2020


Kalender Liturgi Minggu  5 April 2020
Warna Liturgi: Merah

Hasil gambar untuk gambar minggu palma katolik


Bacaan I
Mat 21:1-11 & Yes 50:4-7
Pemberkatan Daun Palma dan Perarakan.

Bacaan sebelum perarakan
Mat 21:1-11

Dalam perjalanan ke Yerusalem,  ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem   dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat, dan anaknya ada dekatnya.  Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. Jikalau orang menegur kamu, katakanlah 'Tuhan memerlukannya.  Ia akan segera mengembalikannya'."  Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
   Katakanlah kepada puteri Sion:
   Lihat, Rajamu datang kepadamu!
   Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai,
   seekor keledai beban yang muda.
Maka pergilah kedua murid itu, dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.  Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya,
lalu mengalasinya dengan pakaian mereka,  dan Yesus pun naik ke atasnya.  Orang banyak yang sangat besar jumlahnya  menghamparkan pakaiannya di jalan;  ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon
dan menyebarkannya di jalan.  Dan orang banyak yang berjalan di depan dan di belakang Yesus berseru ,   "Hosana bagi Anak Daud!  Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!  Hosana di tempat yang mahatinggi!"
Ketika Yesus masuk ke Yerusalem,  gemparlah seluruh kota itu, dan orang berkata, "Siapakah orang ini?" Dan orang banyak itu menyahut, "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."
Demikianlah sabda Tuhan.

Bacaan pertama  Yes 50:4-7
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid,  supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru  kepada orang yang letih lesu.  Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku  untuk mendengar seperti seorang murid.  Tuhan Allah telah membuka telingaku,  dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.  Aku memberi punggungku   kepada orang-orang yang memukuli aku,  dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku;  sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu,  karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24
Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?
*Semua yang melihat aku mengolok-olok; mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala!  Mereka bilang, "Ia pasrah kepada Allah!  Biarlah Allah yang meluputkannya,   biarlah Allah melepaskannya!  Bukankah Allah berkenan kepadanya?" 
*Sekawanan anjing mengerumuni aku,  gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.
*Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan membuang undi atas jubahku.  Tetapi Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
*Maka aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku
dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat:  Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia,  hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia!
Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel!

Bacaan II  Flp 2:6-11
Saudara-saudara,  walau dalam rupa Allah,   Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu  sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri,  dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.  Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.  Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia   dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama,  supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah  segala yang ada di langit, yang ada di atas bumi dan di bawah bumi,  dan bagi kemuliaan Allah Bapa  segala lidah mengaku 'Yesus Kristus adalah Tuhan!'
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Flp 2:8-9
Kristus sudah taat bagi kita;  Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.  Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia   dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama.

Bacaan Injil  Mat 26:14-27:66
Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Matius: Sekali peristiwa,  pergilah seorang dari kedua belas murid Yesus, yaitu yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata kepada mereka, "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku,  supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?"  Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.  Pada hari pertama dari Hari Raya Roti Tidak Beragi  datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata,  "Di manakah Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"   Jawab Yesus, "Pergilah ke kota, kepada si Anu, dan katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru:  Waktu-Ku hampir tiba;  di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah  bersama-sama dengan murid-murid-Ku."  Lalu murid-murid melakukan  seperti apa yang ditugaskan Yesus kepada mereka,  dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam,  Yesus duduk makan bersama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."  Dan dengan hati yang sangat sedih  berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya,  "Bukan aku, ya Tuhan?"  Yesus menjawab,  "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini,  dialah yang akan menyerahkan Aku.  Anak Manusia memang akan pergi  sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia,  tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!  Adalah lebih baik bagi orang itu  sekiranya ia tidak dilahirkan!"  Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu menyahut,  "Bukan aku, ya Rabi?"  Kata Yesus kepadanya, "Engkau telah mengatakannya."   Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya,  lalu memberikannya kepada para murid-Nya seraya berkata,  "Ambillah dan makanlah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan,  mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka seraya berkata,  "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini!  Sebab inilah darah-Ku,  darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang  untuk pengampunan dosa.  Aku berkata kepadamu:  Mulai saat ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini   sampai pada hari Aku meminumnya yang baru  bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."  Sesudah menyanyikan lagu pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. Maka berkatalah Yesus kepada mereka,  "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku.  Sebab ada tertulis:
   Aku akan membunuh gembala
   dan kawanan domba akan tercerai-berai.
   Akan tetapi sesudah bangkit,
   Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
Petrus menjawab,  "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau,  aku sekali-kali tidak!"  Yesus berkata kepadanya,  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok,  engkau telah menyangkal Aku tiga kali."  Kata Petrus kepada-Nya,  "Sekalipun harus mati bersama-sama Engkau,  aku takkan menyangkal Engkau."  Semua murid yang lain pun berkata demikian juga. Maka sampailah Yesus bersama murid-murid-Nya ke suatu tempat  yang bernama Getsemani.  Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,  "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."  Yesus membawa Petrus, dan kedua anak Zebedeus serta-Nya.  Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,  lalu kata-Nya kepada mereka, "Hati-Ku sangat sedih,  seperti mau mati rasanya!   Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah bersama Aku."  Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya,   "Ya Bapa-Ku, sekiranya mungkin,  biarlah cawan ini berlalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki,  melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Setelah itu Yesus kembali kepada murid-murid-Nya,  dan mendapati mereka sedang tidur.  Maka Yesus berkata kepada Petrus,  "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?   Berjaga-jagalah dan berdoalah,  supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan!  Roh memang penurut, tetapi daging ini lemah!"   Lalu Yesus pergi untuk kedua kalinya dan berdoa,   "Ya Bapa-Ku, jikalau cawan ini tidak dapat lalu   kecuali kalau Kuminum,  jadilah kehendak-Mu!"  Dan ketika kembali pula,   Ia mendapati murid-murid-Nya sedang tidur,  sebab mata mereka sudah berat.  Yesus membiarkan mereka,  lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya,  dan Ia mengucapkan doa yang sama.   Sesudah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya   dan berkata kepada mereka,   "Tidurlah sekarang, dan istirahatlah!  Lihat, saatnya sudah tiba  Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.  Bangunlah, marilah kita pergi.  Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."  Waktu Yesus masih berbicara, datanglah Yudas, salah seorang dari keduabelas murid Yesus, dan bersama-sama dia datang pula serombongan besar orang  yang membawa pedang dan pentung;  mereka itu suruhan imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.  Orang yang menyerahkan Yesus  telah memberitahukan tanda ini kepada mereka,  "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah!" Segera Yudas maju mendapatkan Yesus dan berkata,   "Salam, ya Rabi!"  Lalu ia mencium Yesus.  Tetapi Yesus berkata kepadanya,  "Hai teman, untuk itukah engkau datang?"   Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.   Tetapi salah seorang dari mereka yang menyertai Yesus  mengulurkan tangan, menghunus pedang, dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung,  sehingga putuslah telinganya.  Maka kata Yesus kepadanya,   "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya,  sebab barangsiapa menggunakan pedang,  ia akan binasa oleh pedang.  Atau kausangka, Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku,  supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat  untuk membantu Aku?  Tetapi kalau begitu,  bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci,  yang mengatakan bahwa harus terjadi demikian?"  Lalu Yesus berkata kepada orang banyak itu,  "Sangkamu Aku ini penyamun,   sehingga kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung  untuk menangkap Aku?  Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah,  dan kamu tidak menangkap Aku.  Akan tetapi semua ini terjadi  supaya genaplah apa yang tertulis dalam kitab nabi-nabi."   Lalu semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri.  Sesudah menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Agung.   Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua.  Petrus mengikuti Yesus dari jauh,  sampai masuk ke halaman Imam Agung.  Setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal  untuk melihat kesudahan perkara itu.  Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama,  mencari kesaksian palsu terhadap Yesus,  supaya Ia dapat dihukum mati. Tetapi mereka tidak memperolehnya,  walaupun tampil banyak saksi dusta. Akhirnya tampillah dua orang, yang mengatakan,   "Orang ini berkata:  Aku dapat merobohkan Bait Allah   dan membangunnya kembali dalam tiga hari."  Lalu Imam Agung itu berdiri dan berkata kepada Yesus,  "Tidakkah Engkau memberi jawab   atas tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"  Tetapi Yesus tetap diam.  Lalu kata Imam Agung itu kepada-Nya,  "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau  bukan?"  Jawab Yesus, "Engkau telah mengatakannya.  Aku berkata kepadamu,  mulai sekarang kamu akan melihat  Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa  dan datang di atas awan-awan di langit." Maka Imam Agung itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata,  "Ia menghujat Allah!  Untuk apa kita cari saksi lagi?  Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.  Bagaimana pendapatmu?" Mereka menjawab, "Ia harus dihukum mati!"  Lalu mereka meludahi wajah Yesus dan meninju-Nya; orang - orang lain memukul Dia dan berkata,  "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias,  siapakah yang memukul Engkau?" Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, dan berkata, "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu." Tetapi Petrus menyangkalnya di depan semua orang, katanya,  "Aku tidak tahu apa yang engkau maksud!"  Ketika Petrus pergi ke pintu gerbang,  seorang perempuan lain melihat dia  dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ,  "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu." Dan Petrus menyangkalnya pula dengan bersumpah,  "Aku tidak kenal orang itu!"  Tidak lama kemudian  orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata, "Pasti engkau pun salah seorang dari mereka!   Ini jelas dari bahasamu!"  Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah,  "Aku tidak kenal orang itu!"  Dan pada saat itu berkokoklah ayam.  Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya,  "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."  Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedih.   Ketika hari mulai siang,  semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul,   dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus.   Mereka membelenggu Dia,  lalu menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu.  Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Yesus melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang tiga puluh perak itu   kepada imam-imam kepala dan kaum tua-tua sambil berkata, "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah."  Tetapi jawab mereka,  "Apa urusan kami dengan itu?  Itu urusanmu sendiri!"   Maka Yudas pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.  Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata,  "Tidak boleh memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan,  sebab ini uang darah!"  Sesudah berunding,  mereka membeli dengan uang itu tanah  yang disebut Tanah Tukang Periuk  untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.  Itulah sebabnya  sampai hari ini tanah itu disebut Tanah Darah. Dengan demikian  genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
   "Mereka menerima tiga puluh uang perak,
   yaitu harga yang ditetapkan untuk satu orang
   menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel,
   dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk,
   seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku."
Lalu Yesus dihadapkan kepada walinegeri, yakni Pilatus .Dan walinegeri bertanya kepada Yesus, "Benarkah Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus, "Engkau sendiri mengatakannya!"  Tetapi atas tuduhan  yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap diri-Nya,  Yesus tidak memberi jawab apa pun.  Maka kata Pilatus kepada-Nya,  "Tidakkah Engkau dengar  betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"  Tetapi Yesus tidak menjawab sepatah kata pun,  sehingga walinegeri itu sangat heran.  Telah menjadi kebiasaan bagi walinegeri  untuk membebaskan seorang hukuman pada tiap-tiap hari raya atas pilihan orang banyak. Pada waktu itu  ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya, namanya Barabas. Karena mereka sudah berkumpul di sana,  Pilatus bertanya kepada mereka, "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu,  Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?"  Pilatus sebenarnya tahu  bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.  Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan,  isterinya mengirim pesan kepadanya,  "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu,  sebab dalam mimpi tadi malam  aku sangat menderita karena Dia."  Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan kaum tua-tua,  orang banyak bertekad meminta supaya Barabas dibebaskan, dan Yesus dihukum mati. Walinegeri menjawab dan bertanya lagi kepada mereka,  "Siapa di antara kedua orang itu  yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?"  Kata mereka, "Barabas!"  Kata Pilatus kepada mereka,  "Kalau begitu,  apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus yang disebut Kristus?"  Mereka semua berseru, "Ia harus disalibkan!"  Kata Pilatus,  "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?"  Namun semakin keras mereka berteriak,  "Ia harus disalibkan!"  Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia,  malah sudah mulai timbul kekacauan,  ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak,  seraya berkata,  "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini!  Itu urusan kamu sendiri!"   Dan seluruh rakyat itu menjawab,  "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami  dan atas anak-anak kami!"    Lalu Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka,  tetapi Yesus disesahnya,   lalu diserahkannya untuk disalibkan.   Serdadu-serdadu walinegeri membawa Yesus ke gedung pengadilan,  lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus.  Mereka menanggalkan pakaian Yesus  dan mengenakan jubah ungu pada-Nya.  Mereka menganyam sebuah mahkota duri,  dan menaruhnya di atas kepala Yesus, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya  dan mengolok-olokkan Dia, "Salam, hai Raja orang Yahudi!"  Mereka meludahi-Nya,  dan mengambil buluh itu, dan memukulkannya ke kepala-Nya.  Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya,  dan mengenakan kembali pakaian-Nya sendiri.  Kemudian mereka membawa Yesus ke luar untuk disalibkan. Ketika berjalan ke luar kota,  mereka berjumpa dengan orang dari Kirene yang bernama Simon.  Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Yesus minum anggur bercampur empedu.  Setelah mengecapnya, Yesus tidak mau meminumnya.  Sesudah menyalibkan Yesus, para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia.  Di atas kepala Yesus terpasang tulisan  yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum:  "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."   Bersama Dia disalibkan dua orang penyamun,  seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
Orang-orang yang lewat di sana menghujat Yesus,  dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata,  "Hai Engkau yang mau merobohkan Bait Suci  dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,  selamatkanlah diri-Mu!   Jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib!"  Demikian juga imam-imam kepala bersama ahli Taurat dan tua-tua  mengolok-olokkan Yesus dan berkata,  "Orang lain Ia selamatkan,  tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!  Dia Raja Israel?  Baiklah Ia turun dari salib,  dan kami akan percaya kepada-Nya!   Ia menaruh harapan-Nya pada Allah:  biarlah Allah menyelamatkan Dia,  jikalau Allah berkenan kepada-Nya!   Karena Ia telah berkata, 'Aku adalah Anak Allah'."  Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama dengan Yesus,  mencela-Nya demikian juga.  Mulai dari jam dua belas  kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.  Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring,   "Eli, Eli, lama sabakhtani?  Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"   Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata,  "Ia memanggil Elia!"  Dan segera mendekatlah seorang dari mereka;  ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam,  lalu mencucukkannya pada sebatang buluh  dan memberi Yesus minum.  Tetapi orang-orang lain berkata,   "Jangan, baiklah kita lihat,  apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia."  Yesus berseru pula dengan suara nyaring,  lalu menyerahkan nyawa-Nya.
--Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan--
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah,
dan terjadilah gempa bumi.  Bukit-bukit batu terbelah, kubur-kubur terbuka,
dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.  Dan sesudah kebangkitan Yesus,  mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus,  dan menampakkan diri kepada banyak orang. Ketika menyaksikan gempa bumi dan apa yang telah terjadi, kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus  lalu berkata, "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah."   Ada pula di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh,  yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapat Maria Magdalena,  Maria ibu Yakobus dan Yusuf,  dan ibu anak-anak Zebedeus.  Menjelang malam, datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf, yang telah menjadi murid Yesus juga.  Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus.  Pilatus memerintahkan supaya jenazah Yesus diserahkan kepadanya.  Yusuf pun mengambil jenazah itu,  mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,  lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu.  Sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.  Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ,  duduk di depan kubur.  Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan,  datanglah imam-imam kepala bersama orang-orang Farisi menghadap Pilatus. Kata mereka kepada Pilatus,  "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu, sewaktu hidup-Nya berkata:  Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. Karena itu perintahkanlah  untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat:  Ia telah bangkit dari antara orang mati.  Penyesatan yang terakhir ini akan lebih buruk akibatnya   daripada yang pertama."  Kata Pilatus kepada mereka,   "Ini penjaga-penjaga bagimu,  pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya." Maka pergilah mereka,  dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu  mereka memeterai kubur Yesus  dan menjaganya.
Demikianlah Injil Tuhan.


.




Kristus sudah taat bagi kita; 
Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.  Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia   dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama.