Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

July 31, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SENIN 1 AGUSTUS 2016)

Bacaan Liturgi Senin  1 Agustus 2016
PW S. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama   Yer 28:1-17
Peristiwa ini terjadi di kota Yerusalem pada awal pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, yaitu dalam bulan yang kelima tahun yang keempat. Nabi Hananya bin Azur, yang berasal dari Gibeon, berkata kepadaku di rumah Tuhan, 
di depan mata para imam dan seluruh rakyat: "Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel: 'Aku telah mematahkan penindasan raja Babel. 
Dalam dua tahun ini segala perkakas rumah Tuhan yang telah diambil dari rumah ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel, 
akan Kukembalikan ke tempat ini. Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, 
beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini,' demikianlah sabda Tuhan. Sungguh, Aku akan mematahkan penindasan raja Babel itu!" Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya di depan para imam dan seluruh rakyat 
yang berdiri di rumah Tuhan. Kata nabi Yeremia, "Amin! Moga-moga Tuhan berbuat demikian! Moga-moga Tuhan menepati perkataan-perkataan yang kau nubuatkan itu dengan mengembalikan perkakas-perkakas rumah Tuhan 
dan semua orang buangan dari Babel ke tempat ini. Hananya, dengarkanlah perkataan yang hendak kukatakan kepadamu dan kepada seluruh rakyat ini. 
Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar 
tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar. Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh Tuhan." Kemudian nabi Hananya mengambil gandar yang terpasang 
pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya. Berkatalah Hananya di depan seluruh rakyat, "Beginilah sabda Tuhan, 'Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel, dari tengkuk segala bangsa!" Kemudian pergilah nabi Yeremia dari sana. Dan sesudah nabi Hananya mematahkan gandar dari tengkuk nabi Yeremia, 
bersabdalah Tuhan kepada Yeremia, "Pergilah katakanlah kepada Hananya, 
'Beginilah sabda Tuhan: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya!' Sebab beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel, 'Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel. 
Sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya'." Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya, "Dengarkanlah, hai Hananya! Tuhan tidak mengutus engkau, 
dan engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta. Sebab itu beginilah sabda Tuhan, 'Sungguh, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah menghasut rakyat murtad kepada Tuhan." Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, 
pada bulan yang ketujuh. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 119:29.43.79.80.95.102
Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
*Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku. 
*Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu. 
*Biarlah orang-orang takwa berpihak kepadaku, orang-orang yang paham akan peringatan-peringatan-Mu. 
*Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu. 
*Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu. 
*Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:4b
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Bacaan Injil  Mat 14:13-21
Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat, dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka 
dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata, "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka, 
"Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka." 
Jawab mereka, "Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan." 
Yesus berkata, "Bawalah ke mari." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu Ia mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan itu. 
Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. 
Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan sampai dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu orang pria, tidak termasuk wanita dan anak-anak. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Kemerdekaan adalah anugerah Tuhan dan hasil usaha manusia . Dianugerahkan karena setiap orang dipanggil untuk merdeka, diusahakan manusia karena kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diisi dan dimaknai. Anugerah menjadi sia sia ketika tidak disyukuri dengan pemaknaan. Kemerdekaan menjadi “penjara” ketika rasa peduli mati suri didalam diri.
Santo Alfonsus dipanggil Tuhan menjadi seorang pengacara yang handal. Ia dipanggil untuk memerdekakan orang yang terjerat dalam tuduhan dan desakan hukum. Ilmu menjadi sarana mendidik orang pada kebenaran dan pekerjaan. Ilmu menjadi tempat untuk membuktikan karya mulia yaitu melayani. Tuhan tidak hanya memakai Alfonsus dalam karya manusiawi belaka. Ia dipilih Tuhan menjadi pembebas jiwa lewat hidup membiara. Karya pembebasan dan pencerahannya semakin berkembang dan berbuah ketika bekerja buat Tuhan. Sesama dituntun pada jalan, kebenaran dan hidup , jiwa jiwa diselamatkan dari kematian kekal.
Injil hari ini membuktikan kepada dunia bahwa mukzijat  selalu terjadi dalam kehidupan. Setiap karya yang dilakukan bersama Tuhan akan berbuah melimpah. Memberi lima ribu orang makan tanpa kekurangan suatu apapun, mungkin bisa dilakukan kalau  kita berlimpah uang dan makanan. Tetapi , jika dari dua ikan dan lima roti saja untuk jumlah yang sedemikian banyak adalah kemustahilan. Inilah kenyataan hidup dan keterbatasan manusiawi. Manusia mengatakan . Keinginan tanpa batasnya , tetapi kemampuan sangat terbatas. Iman mengatakan : Bagi anda tidak mungkin , bagi Tuhan selalu mungkin.

Butir permenungan.
Yesus memberi makan lima ribu orang adalah suatu kebenaran  bahwa ia membebaskan mereka dari rasa lapar pada saat itu, Namun , bukan kemampuan memberi makan yang mau ditunjukkan lewat Injil ini. Yang mau diajarkan  dan diimani adalah, Yesus bisa melakukan apa saja selama kita percaya dan tetap berharap kepada-Nya. Iman membuahkan kesetiaan, Kesetiaan melahirkan keselamatan, Iman dan kesetiaan kepada Tuhan memerdekakan kita dari ikatan keraguan, kepicikan, keegoisan dan rasa ketidak mungkin . Sesedikit apapun, yang ada pada kita , bawalah itu kepada Yesus. Jangan ragu. Jika : Dimana ada kemauan disitu ada jalan, kita harus percaya : Dimana ada Yesus, disitu ada jalan, kehidupan dan keselamatan.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, berilah kami umat-Mu untuk lebih percaya dan setia kepada –Mu agar kami makin lama makin dekat dengan-Mu. Amin. 

July 30, 2016

RENUNGAN HARIAN, (MINGGU 31 JULI 2016)

Bacaan Liturgi Minggu 31 Juli 2016
PW S. Ignasius dari Loyola, Imam

Bacaan Pertama   Pkh 1:2;2:21-23
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, sungguh kesia-siaan belaka! Segala sesuatu adalah sia-sia. Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah mencari  hikmat, 
pengetahuan dan kecakapan,
 maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang lain yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Ini adalah kesia-siaan dan kemalangan yang besar. Apakah faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati; bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun adalah kesia-siaan! 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17
Tuhan, Engkaulah tempat perlindungan kami turun-temurun.
*Engkau mengembalikan manusia kepada debu,
 hanya dengan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam. 
*Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi,
 seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu. 
*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami,
 hingga kami beroleh hati yang bijaksana. 
Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? --
 dan sayangilah hamba-hamba-Mu! 
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu,
 supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bacaan Kedua  Kol 3:1-5.9-11
Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, 
yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu,
 nafsu jahat dan juga keserakahan, 
yang sama dengan penyembahan berhala.
 Janganlah kamu saling mendustai lagi, 
karena kamu telah menanggalkan manusia lama beserta kelakuannya,
 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. Dalam keadaan yang baru ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau tak bersunat, 
orang Barbar atau orang Skit,
 budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 5:3
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Bacaan Injil  Luk 12:13-21
Ketika Yesus mengajar orang banyak, Salah seorang dari orang banyak itu berkata kepada-Nya, "Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan aku." Tetapi Yesus berkata kepadanya, "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?" Kata Yesus kepada orang banyak itu, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! 
Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
 hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaannya itu." Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka perumpamaan  berikut: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku.' Lalu katanya, 'Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, 
lalu mendirikan yang lebih besar,
 dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: 
Jiwaku, ada padamu banyak barang,
 tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; 
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
 Tetapi Allah bersabda kepadanya, 'Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil daripadamu!' Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu? Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Pada Injil hari ini kita mendengar Yesus yang berkisah tentang seorang kaya yang bodoh, Kita mungkin akan bertanya tanya , mengapa dikatakan bahwa orang kaya tersebut orang kaya yang bodoh?
Pertama,  karena ia menjadikan harta kekayaan sebagai dasar bagi kebahagiaan hidupnya. Seolah tanpa harta kekayaan yang melimpah ia tidak bisa bahagia. Itulah sebabnya dalam Injil kemudian dikatakan , setelah mengumpulkan dan membangun lumbung yang besar bagi harta kekayaannya ia berseru, “Jiwaku, ada padamu banyak barang tertimbun untuk bertahun tahun lamanya, beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang senanglah” Orang kaya tersebut mendasarkan hidupnya pada hartanya.
Sayang, justru pendapat inilah yang kerap diamini oleh sebagian besar dari kita. Kerap kita berpendapat bahwa orang bahagia adalah orang yang punya ini dan itu , orang yang bahagia adalah orang yang punya harta kekayaan melimpah. Padahal , kebahagiaan tidak ada kaitannya dengan banyak atau sedikitnya harta benda yang dimiliki. Mengapa?  Karena nyatanya dalam kehidupan sehari hari , kita melihat ada orang yang hidup sederhana dan biasa tetapi merasa bahagia. Kalau begitu , kebahagiaan itu soal apa?  Kebahagiaan adalah soal hati yang mau bersyukur kepada Tuhan atas apa yang sudah diberikan-Nya dalam hidup. Ketika orang mampu untuk bersyukur, ia tidak jauh dari gerbang kebahagiaan.
Kedua,  karena ia hanya tahu mengumpulkan tetapi tidak tahu bagaimana  harus menggunakannya. Ia hanya tahu menyimpan untuk dirinya sendiri. Karena itu , hidupnya tidak memiliki arti bagi orang lain bahkan bagi Allah. Padahal , jika mau, ia bisa meenjadikan harta kekayaannya sebagai sarana untuk berbagi cinta dan belas kasih kepada sesama.

Butir permenungan.
Marilah kita merenungkan dua hal,
Pertama,  dengan iman dan baptisan kita, sebenarnya kita telah terikat dengan Tuhan Yesus Kristus. Itulah pesan bacaan kedua hari ini, Orang yang terikat dengan Kristus , mestinya hanya mencari yang diatas. Repotnya , kita masih suka sibuk dengan yang dibawah:  cari popularitas, cari nama, cari pengakuan, cari perhatian, cari pacar padahal sudah punya istri  dan sebagainya.
Kedua, marilah kita membuang kebiasaan menyimpan atau menumpuk harta kekayaan . sebaliknya marilah kita suka berbagi, rejeki itu kalau dibagikan hebatnya malah kita menjadi akan diberi rezeki yang lebih banyak lagi dariatas atau Tuhan. Pesan kitab Pengkotbah tentang  ke-sia sia-an rasanya bagus untuk direnungkan

Doa.

Ya Tuhan, curahkanlah Roh Kudus-Mu kepada kami umat-Mu agar kami tidak lagi mengejar harta duniawi, melainkan mengejar harta surgawi yang kekal. Amin.

July 29, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SABTU 30 JULI 2016)

Bacaan Liturgi Sabtu 30 Juli 2016
PF S. Petrus Krisologus, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  Yer  26:11-16.24
Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi itu kepada para pemuka dan seluruh rakyat, "Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kalian dengar dengan telingamu sendiri." Tetapi Yeremia berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, "Tuhanlah yang telah mengutus aku 
bernubuat tentang kota dan rumah ini;
 Tuhanlah yang mengutus aku  menyampaikan segala perkataan yang telah kalian dengar itu. Oleh karena itu perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara Tuhan, Allahmu, sehingga Tuhan mencabut kembali malapetaka yang diancamkan-Nya atas kalian. Tetapi aku ini, sesungguhnya aku ada di tanganmu. Perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar menurut anggapanmu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kalian membunuh aku, maka kalian mendatangkan darah orang tak bersalah atas dirimu dan atas kota ini beserta penduduknya. Sebab Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu." Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada para imam dan para nabi, "Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama Tuhan, Allah kita." 
Maka Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan,
 sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat, untuk dibunuh. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm  69:15-16.30-31.33-34
Pada waktu Engkau berkenan, jawablah aku, ya Tuhan.
*Lepaskanlah aku dari dalam lumpur,
 supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku lepas dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam! 
Janganlah gelombang air menghanyutkan aku,
 atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
*Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur. 
*Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah;
 biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil  Mat 5:10
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Bacaan Injil  Mat  14:1-12
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, "Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, 
berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya.
 Sebab Yohanes pernah menegor Herodes, "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak 
yang memandang Yohanes sebagai nabi.
 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka 
dan menyenangkan hati Herodes,
 sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, "Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. 
Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Kisah kematian Yohanes Pembaptis merupakan tragedi kehidupan yang sangat mengerikan, kepalanya dipenggal, ditaruh diatas talam, lalu diserahkan kepada Herodias. Sulit dibayangkan bahwa ada orang yang tega menghabisi nyawa orang begitu sadis, Namun Herodes dan Herodias telah melakukannya. Mereka merenggut nyawa Yohanes Pembaptis dengan motif sakit hati.
Injil mengisahkan bahwa Yohanes Pembaptis menegur Herodes karena telah mengambil Herodias istri Filipus saudaranya. Yohanes Pembaptis berkata :”Tidak halal engkau mengambil Herodias” Teguran ini ternyata membuat Herodes dan Herodias sakit hati  sehingga mereka berencana untuk membunuhnya. Kendati Herodes mengurungkan niat jahat ini karena ia takut kehilangan kekuasaan. Sebab jika ia membunuh Yohanes Pembaptis, maka ia akan kehilangan kepercayaan dari rakyat yang memandang Yohanes Pembaptis sebagai nabi.Namun, kejahatan itu kalau tidak dicabut sampai keakarnya tidak akan mati, Herodias yang masih menaruh dendam kepada Yohanes memanfaatkan situasi dengan menghasut putrinya . Dengan kematian Yohanes , rasa marah, dendam dan sakit hati Herodias terlampiaskan.

Butir permenungan.
Sakit hati merupakan penyakit yang kerap menjangkiti hidup manusia, merusak akal sehat dan membusukkan hati. Sakit hati sarat dengan rencana jahat dan niat buruk untuk melukai bahkan mengakhiri hidup orang lain. Kisah kejahatan Herodes dan Herodias merupakan salah satu buktinya.  Karena itu hati  yang sakit , entah karena tersinggung atau kecewa , harus diobati. Hati yang digerogoti oleh amarah, dendam dan benci harus divaksin. Lantas, vaksin apa yang dapat menyembuhkan hati yang sakit? Jawabannya adalah belas kasih .Tentunya belas kasih yang nyata dalam sikap yang rendah hati dan mengampuni. Rendah hati untuk menyadari dan menerima teguran atau nasehat jika memang itu benar. Komitment untuk berubah adalah jalan paling bijak. Akan tetapi jika kritikan dan tegoran tidak sesuai dengan diri kita , maka ampunilah dan berdoalah bagi mereka.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, berilah kami umat-Mu agar tidak jemu jemu menumbuhkan belas kasih  dalam sikap rendah hati dan pengampunan agar sifat sifat kebencian , amarah dan dendam tidak menjamur dan membusukkan hidup kami.  Amin.