Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

January 31, 2021

RENUNGAN HARIAN MINGGU 7 FEBRUARI 2021

 Kalender Liturgi Minggu 7 Feb 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Ayb 7:1-4.6-7
Di dalam keprihatinannya  Ayub berbicara kepada sahabatnya,  "Bukankah manusia harus bergumul di bumi,  dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? Seperti kepada seorang budak yang merindukan naungan,  seperti orang upahan yang menanti-nantikan upahnya, demikianlah aku diberi bulan-bulan yang sia-sia, dan kepadaku ditentukan malam-malam penuh kesusahan. Bila aku pergi tidur, maka yang kupikirkan, "Bilakah aku akan bangun"  Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh kegelisahan sampai dinihari.  Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak, dan berakhir tanpa harapan. Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas. Mataku tidak akan lagi melihat yang baik."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 147:1-2.3-4.5-6
Pujilah Tuhan, yang menyembuhkan orang-orang yang patah hati.
*Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik,
  bahkan indah, dan layaklah memuji-muji Dia. Tuhan membangun Yerusalem,  Ia menghimpun orang-orang Israel yang tercerai-berai.
*Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati  dan membalut luka-luka mereka; Ia menentukan jumlah bintang-bintang  masing-masing dipanggil dengan menyebut namanya.
*Besarlah Tuhan kita dan berlimpahlah kekuatan-Nya,
kebijaksanaan-Nya tak terhingga. Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi orang-orang fasik direndahkan-Nya ke tanah.

Bacaan II  1Kor 9:16-19.22-23
Saudara-saudara,  memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku
untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil. Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah.  Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, maka pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan  yang ditanggungkan kepadaku.  Kalau demikian apakah upahku?  Upahku ialah bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah,  dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.  Sebab sekalipun aku bebas terhadap semua orang,  aku menjadikan diriku hamba dari semua orang,  supaya aku dapat memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin  aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka.  Segala-galanya itu aku lakukan demi Injil, agar aku mendapat bagian dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 8:17
Dialah yang memikul kelemahan kita  dan menanggung penyakit kita.

Bacaan Injil  Mrk 1:29-39
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum  Yesus, dengan Yakobus dan Yohanes,  pergi ke rumah Simon dan Andreas.  Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam.  Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.  Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus  semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.  Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.  Yesus menyembuhkan banyak orang  yang menderita bermacam-macam penyakit  dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar.  Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia. waktu menemukan Yesus, mereka berkata,  "Semua orang mencari Engkau."  Jawab Yesus, "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan,  supaya di sana pun Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."  Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea,  memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka  dan mengusir setan-setan.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Dalam salah satu audensi umum,  Paus Benediktus XVI  menyatakan bahwa masyarakat kita dewasa ini sedang mengalami kekeringan rohani. Iman terasa hampa, Media menunjukkan bahwa manusia seolah tidak lagi mengejar perdamaian dan persaudaraan. Mereka makin berkembang dalam teknologi dan ilmu pengetahuan, tetapi tidak bertumbuh dalam kesadaran terhadap nilai nilai kemanusiaan. Eksploitasi, manipulasi, kekerasan, penyimpangan, dan ketidakadilan merupakan cetusannya. Pada saat seperti itu kita membutuhkan cinta,  makna dan harapan yang terkandung dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus. Iman terwujud ketika manusia  dengan seluruh hati percaya kepada Allah sebagai Bapa yang mencintainya. Karena itu, Gereja membutuhkan pewarta pewarta yang tangguh.  Dalam Injil hari ini kita mendengar bahwa Yesus mengajak para murid-Nya  untuk pergi kekota kota lain dan mewartakan Injil, sebab untuk itulah Dia  datang. Bagi Tuhan Yesus, Injil harus diwartakan kepada semua orang, sehingga banyak orang memperoleh kabar gembira keselamatan.  Karena itu Tuhan Yesus juga menantikan dari kita , kesediaan untuk mewartakan kabar gembira. Ia ingin agar kita menjadi katekis katekis yang tangguh, katekis yang hidup sungguh sungguh dari iman yang mendalam akan Tuhan Yesus sehingga dapat mewartakan-Nya  kepada banyak orang. Kita perlu menyadari bahwa gereja bertumbuh bukan pertama tama dengan cara meyakinkan orang lain supaya menerima Tuhan Yesus , tetapi dengan kesaksian hidup yang menarik perhatian banyak orang (bdk Kis 2: 41-47) Mereka tertarik untuk bergabung dalam Gereja karena mereka melihat kesaksian hidup para anggotanya.

Butir permenungan.

Karena itu, kita hendaknya membiarkan Injil yang adalah kabar tentang Allah yang berbelas kasih berbicara melalui diri kita tanpa takut. Paus Fransiskus pernah berkata bahwa Nabi Yeremia ketika dipanggil Tuhan merasa takut dan ragu ragu akan dirinya. Tetapi Tuhan berkata “ Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau” (Yer 1:8) Tuhan Yesus minta keterbukaan hati  kita sebab hati memampukan kita untuk berbagi dengan sesama. Dengan semangat itu, kita perlahan lahan  dapat meretas jaring jaring kekerasan, kriminallitas, egoisme, ketidakadilan dan kebencian yang makin hari makin menggerogoti hidup manusia..

 

Doa,

Ya Tuhan, berilah kami hati yang tidak merasa takut untuk mewartakan Injil-Mu, karena Engkau selalu menyertai kami. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

Dialah yang memikul kelemahan kita  dan

 menanggung penyakit kita.


RENUNGAN HARIAN SABTU 6 FEBRUARI 2021

Kalender Liturgi Sabtu 6 Feb 2021

PW S. Paulus Miki dan teman-temannya, Martir
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  Ibr 13:15-17.20-21
Saudara-saudara,  marilah kita, dengan perantaraan Yesus,  senantiasa mempersembahkan kurban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.  Di samping itu  janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan,  sebab kurban-kurban yang demikianlah  yang berkenan kepada Allah.  Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka,  sebab mereka menjaga keselamatan jiwamu,  sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya.  Dengan sikap kita yang demikian  mereka akan melakukan tugasnya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah,  sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.  Oleh darah perjanjian yang kekal, Allah damai sejahtera,  telah menghidupkan kembali Gembala Agung segala domba,  yaitu Yesus, Tuhan kita.  Semoga Allah memperlengkapi kalian dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya.  Dan semoga Ia mengerjakan di dalam kita  apa yang berkenan kepada-Nya, berkat Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6
Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan.

*Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang,  dan menyegarkan jiwaku.
*Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus.
Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
*Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan segala lawanku.
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
*Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku  seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.  Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Bacaan Injil  Mrk 6:30-34
Pada waktu itu  Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil.  Setelah menunaikan tugas itu  mereka kembali berkumpul dengan Yesus  dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.  Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Marilah ke tempat yang sunyi,  supaya kita sendirian, dan beristirahatlah Sejenak!"  Memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya.Dengan mengambil jalan darat  segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu  dan mereka malah mendahului Yesus.  Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak,  Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Mereka yang belajar dan bekerja pasti memiliki waktu istirahat. Siswa siswi yang bersekolah mempunyai waktu libur. Orang dewasa yang bekerja memiliki waktu cuti. Sayangnya ada orang yang bekerja terus hingga waktu cutinya pun “diuangkan” Waktu cuti itu seharusnya digunakan untuk beristirahat supaya nanti bisa bekerja diganggu waktu cutinya dengan alasan apa pun. Para murid Yesus kembali dari tugas perutusan. Yesus melihat dengan jeli bahwa mereka sebenarnya lelah, butuh kelegaan: penat, butuh istirahat. Mereka manusia biasa yang lemah dan rapuh, butuh diisi supaya tetap sehat dan penuh semangat untuk karya berikutnya. Yesus mengingatkan mereka akan pentingnya waktu  istirahat untuk dengan diri sendiri dan bersua dengan Bapa di Surga. Waktu istirahat ini perlu supaya mereka tidak visi , tetap punya motivasi luhur. Ternyata waktu mereka beristirahat , orang banyak datang minta pelayanan. Maka Yesus mengubah rencana untuk beristirahat dan meninggalkan kenyamanan waktu  senggang untuk melayani orang banyak.

Butir permenungan.

Waktu istirahat adalah saat manusia menikmati hidupnya sebagai manusia, Istirahat  Ini bukanlah saat diam pasif untuk menganggur dan berleha leha tetapi untuk menguduskan hari menjadi hari Tuhan yang pada saat sama adalah hari manusia karena manusia dibebaskan dari beban kerja serta diberi kesempatan untuk menikmati hidup. Waktu libur bukanlah saat mengasihani dan memanjakan diri, tetapi saat diam menggali energi agar bisa tetap hidup dan bekerja, Waktu istirahat hanya boleh diganggu kalau tanggung jawab kemanusiaan memanggil , pelayanan menanti.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, sadarkanlah umat- Mu untuk memahami hari istirahat, hari Minggu untuk menghadap Engkau dan melayani sesama kami. Amin.

 

 

 

 

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.  Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

RENUNGAN HARIAN JUMAT 5 FEBRUARI 2021

Kalender Liturgi Jumat 5 Feb 2021

PW S. Agata, Perawan dan Martir
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  Ibr 13:1-8
Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan!  Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian  beberapa orang - tanpa menyadarinya - telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri pun adalah orang-orang hukuman. Ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri masih hidup di dunia ini.  Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Janganlah kamu menjadi hamba uang, tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman,  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau,  dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata,  "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"  Ingatlah akan pemimpin-pemimpinmu,
yang telah menyampaikan sabda Allah kepadamu.  Perhatikanlah akhir hidup mereka, dan contohlah iman mereka.  Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 27:1.3.5.8b-9abc
Tuhanlah terang dan keselamatanku.
*Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?  Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
*Sekalipun tentara berkemah mengepung aku,  tidak takutlah hatiku;
sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
*Sebab di kala ada bahaya,  Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya;
Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya,  Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
*Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku,  janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka.
Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku.

Bait Pengantar Injil  Luk 8:15
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah  dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.

Bacaan Injil  Mrk 6:14-29
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan,  "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati,  dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia."  Yang lain mengatakan, "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan,  "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi." Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara  berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya,  karena Herodes telah mengambilnya  sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"  Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes,  hati Herodes selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya -mengadakan perjamuan untuk pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari,  dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu,  "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!"  Lalu Herodes bersumpah kepadanya,  "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,  sekalipun itu setengah dari kerajaanku!"   Anak itu pergi dan menanyakan ibunya,  "Apa yang harus kuminta?"  Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!"  Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta,
"Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku  kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"  Maka sangat sedihlah hati raja!  Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya,  ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal  dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes.  Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.  Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu,  dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu  mereka datang dan mengambil mayatnya,  lalu membaringkannya dalam kuburan.
Demikianlah Injil Tuhan. 
 

Renungan.

Sekitar bulan Juni 2007, bangsa Indonesia tersentak nuraninya oleh nasib tragis sejumlah guru yang tergabung dalam Komunitas Air Mata Bunda. Mereka diejek, dituduh sok suci, diancam secara fisik, diturunkan atau ditunda kenaikkan pangkatnya, diminta untuk mengundurkan diri, bahkan diperhentikan dari profesinya. Apa kesalahan mereka? Mereka membongkar kebocoran dan kecurangan ujian nasional.  Dalam Injil hari ini kita mendengar kisah kemartiran Santo Yohanes Pembaptis, suatu keberanian yang luar biasa. Demi sebuah prinsip, dia rela menderita, Demi nilai yang dibelanya, dia rela mati ditangan penguasa yang lalim, Raja Herodes bersama Herodias, istrinya. “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu” kata Yohanes menegur Herodes. Tentu Yohanes sudah tahu akibat yang akan menimpa dirinya, karena berani menegur orang yang berkuasa itu. Keberanian untuk menegakkan nilai moral dan religius seperti ini tidak dimiliki oleh banyak orang. Dan Yohanes Pembaptis hanyalah salah satu contoh yang langka. Seperti Daud muda yang berhadapan dengan raksasa Goliat dalam bacaan pertama (Sir 47:2-11). Yohanes tidak gentar menegur penguasa yang secara lalim melanggar hukum Tuhan. Dan, kematiannya adalah kemenangan itu sendiri.  Memperjuangkan kejujuran, nilai nilai moral dan religius menuntut keberanian dan pengorbanan, bahkan nyawa. Darah para martir telah banyak tertumpah demi penegakan kebenaran dan keadilan dalam masyarakat. Santa Agata , gadis belia dari Sisilia, yang kemartirannya kita peringati hari ini, juga telah menjadi korban kelaliman penguasa pada zamannya. 

Butir permenungan.

Perayaan dan peringatan para martir seperti yang kita lakukan hari ini ,  mengundang kita untuk merenungkan kembali cara kita menghayati dan mengamalkan iman kita. Ini adalah tantangan yang tidak ringan, khususnya karena posisi kita sebagai orang kecil dan kelompok minoritas. Menjadi pengikut Kristus memang menuntut keberanian.   

Doa.

Ya  Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk berani memberi kesaksian seperti para martir-Mu. Amin

 

 

Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah  dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.


January 27, 2021

RENUNGAN HARIAN KAMIS 4 FEBRUARI 2021

 Kalender Liturgi Kamis 4 Feb 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Ibr 12:18-19.21-24
Saudara-saudara,  kalian tidak datang ke gunung yang dapat disentuh,
dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala  Kalian tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai; kalian tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara yang dahsyat  yang membuat mereka yang mendengarnya memohon,  supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka.  Sungguh, mereka tidak tahan mendengar sabda itu,
sehingga Musa berkata,  "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar."
Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kalian telah datang kepada beribu-ribu malaikat,
suatu kumpulan meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung,  yang namanya terdaftar di surga; kalian telah sampai di hadapan Allah,
yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna.  Dan kalian telah datang kepada Yesus, Pengantara Perjanjian Baru, dan kepada darah pemercikan,  yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 48:2-3a.3b-4.9.10-11
Dalam bait-Mu, ya Allah,  Kami mengenangkan kasih setia-Mu.
*Agunglah Tuhan dan sangat terpuji  di kota Allah kita!  Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
*Gunung Sion, pusat kawasan utara,  itulah kota Raja Agung.  Dalam puri-purinya  Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
*Apa yang kita dengar, sungguh kita lihat,  di kota Tuhan semesta alam,
di kota Allah kita; Allah menegakkannya untuk selama-lamanya.
*Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu.  Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil  Mrk 1:15
Kerajaan Allah sudah dekat.  Percayalah kepada Injil.

Bacaan Injil  Mrk 6:7-13 
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid  dan mengutus mereka berdua-dua.  Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka  supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan,  kecuali tongkat;  roti pun tidak boleh dibawa,  demikian pula bekal dan uang dalam ikat pinggang;  mereka boleh memakai alas kaki,  tetapi tidak boleh memakai dua baju.  Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu,  "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah,  tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.  Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu,  dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu,  keluarlah dari situ dan bebaskanlah debu yang di kakimu  sebagai peringatan bagi mereka."  Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat.  Mereka mengusir banyak setan,  dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak,  dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Mengapa kita harus merasul? Itu kan tugasnya para pastor, bruder,dan suster. Kita ini sudah hidup susah, kerjaan tak menentu, masih disuruh merasul lagi. Mending kalau ada honor, sarana saja tidak disediakan, siapa mau? Ya, merasul dianggap tugasnya kaum berjubah saja.  Yesus mengutus kedua belas muridnya pergi berdua dua dengan pesan: “ Jangan membawa apa apa dalam perjalanan......” Yesus ingin agar mereka sepenuhnya mengandalkan Allah, mereka hanya boleh membawa yang minimal, tongkat dan alas kaki untuk bergerak cepat. Mereka boleh menerima uluran tangan dari orang yang menawarkan tumpangan, tetapi tidak boleh pilih pilih tumpangan yang enak. Jika ditolakpun mereka harus menerima dengan lapang dada, lalu pergi dan kebaskan debu sebagai peringatan, Pengebasan debu adalah kebiasaan orang orang Yahudi yang terpaksa harus melewati daerah orang orang kafir. Dengan pengebasan itu mereka membuang segala kotoran dari daerah itu yang menajiskan dan mendatangkan  hukuman Allah.  Maka sehubungan dengan pengutusan para murid , pengebasan debu merujuk pada peringatan agar orang merenungkan sikapnya dalam menanggapi pemberitaan Injil,  Menolak pemberitaan itu berarti menolak tawaran penyelamatan Allah. Untuk itulah Yesus mengutus para murid pergi  berdua dua . Berdua dua penting demi terjaminnya kebenaran sebuah kesaksian (bdk. Ul 17:6 , Bil 35:50) . Berdua dua  dapat meringankan beban pekerjaan dan derita kegagalan. Berdua dua menjauhkan diri dari kesombongan pribadi atas kesuksesan. Warta yang sama dari dua orang pun jauh lebih meyakinkan.

Butir permenungan.

Yesus mengutus para murid pergi merasul berdua dua dan tidak melakukannya seorang diri saja. Karena itu mari kita bekerja sama , baik yang berjubah maupun yang tidak berjubah dalam memberitakan Injil. Merasul bukan melulu pekerjaan kaum berjubah saja, melainkan menjadi pekerjaan semua murid Kristus dengan lebih mengandalkan bantuan Allah dari pada kemampuan  diri sendiri dan kelengkapan sarana.

 

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, berilah kami umat-Mu kemampuan bekerja sama  untuk memberitakan Injil dengan mengandalkan bantuan-Mu.  Amin. .

 

 

 

 

 

Kerajaan Allah sudah dekat.  Percayalah kepada Injil.


RENUNGAN HARIAN RABU 3 FEBRUARI 2021

Kalender Liturgi Rabu 3 Feb 2021
PF S. Ansgarius, Uskup
PF S. Blasius, Uskup dan Martir
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Ibr 12:4-7.11-15
Saudara-saudara,  dalam pergumulanmu melawan dosa  kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."  Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran  yang dilatih olehnya.  Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah . Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.  Berusahalah hidup damai dengan semua orang, dan kejarlah kekudusan,  sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit  yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 103:1-2.13-14.17-18a
Kekal abadilah kasih setia Tuhan  atas orang yang takwa.
*Pujilah Tuhan, hai hatiku!  Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
*Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.  Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat. Dia sadar bahwa kita ini debu.
*Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan  atas orang-orang yang takwa kepada-Nya, sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya,  asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.  Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Bacaan Injil  Mrk 6:1-6
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat,  dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia.  Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya?  Dan mujizat-mujizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria?  Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.  Maka Yesus berkata kepada mereka,  "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."  Maka Yesus tidak mengadakan satu mujizat pun di sana,  kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit  dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.  Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan. 


Renungan

Banyak dari kita mungkin ingat sepenggal lagu anak anak TK, “Bintang kecil di langit yang biru, amat banyak menghias angkasa. Aku ingin terbang dan menari, jauh tinggi, ketempat kau berada”  Bicara soal bintang, ada aneka macam bintang , ada profil Sri Bintang Pamungkas yang berani mengkritik penguasa. Ada bintang film dan banyak bintang tamu di teievisi. Ada bir bintang di cafetaria, ada bintang tujuh di apotek, Ada bintang Daud di Israel. Ada jenderal bintang satu sampai empat di jajaran TNI. Ada hotel bintang lima di bilangan Senayan, Ada bintang laut di Bunaken. Kalau begitu , apakah ada juga bintang di hati kita, seperti  bintang yang menerangi tiga raja dari Timur (Kaspar, Baltasar dan Melkhior) ke Betlehem? Bahkan sampai sekarang pun di Betlehem

( Church of Nativity) tempat Yesus dahulu lahir digambarkan dengan bentuk sebuah bintang.  Bintang sendiri setidaknya punya tiga peran dasar, antara lain :

Pertama,  membawa kehangatan, Bintang selalu ada  ketika dibutuhkan , bintang itu terlihat ketika malam hari yang gelap, untuk menerangi dan menghangatkan malam yang dingin. 

Kedua, memberi inspirasi. Ada banyak lagu populer, yang terinspirasi dari kehadiran bintang ini. Ada lagu Bintang Kecil-nya anak anak TK. Kasih tak sampai-nya Padi, bintang bintangnya Titi Dwi Jajanti, atau bintangnya The Drive.

Ketiga, bersinar. Bintang punya cahaya yang selalu mau ia berikan  kepada siapa saja, kaya atau miskin, jahat atau baik, tua atau muda, tapan atau buruk rupa.

Butir permenungan.

Realitas  historis manusiawi Yesus menjadi masalah bagi beberapa orang . Mereka tidak mampu memahami misteri karya Allah dibalik realitas historis tersebut  Bagi kita realitas historts ini justru memperkuat pemahaman bahwa inkarnasi Allah itu riil . Melalui realitas historis inilah Allah mendekati manusia .Justru inilah sikap belarasa Allah yang sangat indah bagi keselamatan manusia . Bagaimana Allah bekerja dalam realitas sejarah hidup kita masing masing.  Maukah kita juga belajar menjadi bintang bersinar, bagi dunia kita , minimal bagi setiap hati yang ada didekat kita?  Pancarkanlah cinta  kasih Tuhan lewat hidup kita sehari hari.

 

Doa.

Ya Tuhan yang mahamurah, ajarilah kami untuk memancarkan cinta kasih-Mu lewat kehidupan kami sehari hari.  Amin.

 

 

 

 

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.  Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

 

RENUNGAN HARIAN SELASA 2 FEBRUARI 2021

Pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah

Kalender Liturgi Selasa  2 Feb 2021
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Mal 3:1-4
Beginilah firman Tuhan semesta alam, "Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku,
supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!  Tuhan yang kamu cari itu  dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya!  Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.  Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi,  menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak,  supaya mereka menjadi orang-orang  yang mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem  akan menyenangkan hati Tuhan  seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 24:7.8.9.10
Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan.
*Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
*Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan, yang perkasa dalam peperangan!
*Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
*Siapakah itu Raja Kemuliaan?  Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bacaan II  Ibr 2:14-18
Saudara-saudara,  Orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus
adalah anak-anak dari darah dan daging.  Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya  Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut;  dan supaya dengan jalan demikian  Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan  oleh karena takutnya kepada maut.  Sebab sesungguhnya,  bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani,  tetapi keturunan Abraham.  Itulah sebabnya, dalam segala hal  Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya,  supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan,  yang setia kepada Allah  untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.  Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan,  maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Luk 2:32
Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain  dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.

Bacaan Injil  Luk 2:22-40
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa,  Maria dan Yosef membawa Anak Yesus ke Yerusalem  untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,  seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan,  "Semua anak laki-laki sulung  harus dikuduskan bagi Allah."  Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban  menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan,  yaitu sepasang burung tekukur  atau dua ekor anak burung merpati.  Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon.  Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya,  yang menantikan penghiburan bagi Israel.  Roh Kudus ada di atasnya,  dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias,  yaitu Dia yang diurapi Tuhan.  Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah.  Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya,  untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu  dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, "Sekarang Tuhan,  biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,  sesuai dengan firman-Mu,  sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,  yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain  dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu  yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka,
dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan  - dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."  Ada juga disitu seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya.  Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.  Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah  serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang  yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua  yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan,  kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Belakangan ini, semakin marak pemikiran mengenai pendidikan iman anak. Berbagai macam nama, cara, dan sarana sudah dikemukakan dan dilaksanakan. Hari ini mungkin kita bisa menimba gagasan dari Keluarga Kudus Nazaret. Kisah ini menunjukkan bagaimana Keluarga Kudus di Nazaret. Mereka adalah keluarga yang taat kepada Hukum Taurat. Ketika genap waktu pentahiran menurut Hukum Taurat, orang tua  Yesus membawa-Nya ke Bait Suci untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan dan mempersembahkan kurban (bdk. Im 12:6-8). Menilik persembahan yang dibawa, Keluarga Nazaret ini tampaknya bukan keluarga yang  berlimpah yang mestinya mempersembahkan seekor kambing atau domba. Jarak Nazaret ke Yerusalem sekitar 105 km,  Dapat dibayangkan orang menempuh perjalanan itu pada abad pertama,  Akan tetapi, kesulitan seperti ini bukan merupakan halangan bagi keluarga sederhana ini untuk mentaati aturan Hukum Taurat, Bagi Yesus sendiri, dengan dibawa ke Bait Suci ( bdk. Lukas 2:41-52 Yesus di Bait Suci pada usia 12 tahun ) , kita bisa membayangkan bahwa sejak kecil Yesus dibiasakan bergaul dengan suasana Bait Suci. Salah satu model pendidikan yang dirasa baik adalah melalui contoh konkrit, Action speaks louder than word. Mungkin baik jika sejak kecil anak dibawa hadir dalam Perayaan Ekaristi sehingga mereka mulai merasakan suasana ibadat. Mereka bisa belajar mengenal liturgi,  dan hal hal yang berkaitan dengannya.Mungkin ada keberatan bahwa kalau demikian gereja akan hiruk pikuk, ramai atau kacau.Tetapi apakah hal ini tidak bisa diselesaikan?  Ingat bahwa anak anak kita adalah penentu wajah Gereja dimasa depan.

Butir permenungan

Sudah miskin, diusir lagi dari masyarakat. Bak sudah jatuh ketimpa tangga lagi. Hari ke 40 adalah hari pentahiran bagi seorang ibu yang habis melahirkan. Upacara penyucian itu wajib demi menghapus kenajisan sehingga ibu itu dapat ikut kembali dalam peribadatan. Maria dan Yusup pergi ke Bait Allah di Yerusalem  untuk upacara pentahiran dan mempersembahkan Yesus kepada Tuhan. Simeon menyambut Anak itu, membopong-Nya dan memuji Tuhan, karena karya penyelamatan-Nya telah dinyatakan melalui Tuhan Yesus. Simeon yakin , bahwa apa yang selama ini diharapkan sekarang telah berada ditangannya. Dalam diri Kanak kanak Yesus , Simeon melihat keselamatan yang dijanjikan Allah. Melihat Kanak kanak Yesus, Simeon mengalami bahwa terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa bangsa lain sedang diwahyukan. Lewat bangsa terpilih keselamatan akan disalurkan kepada yang lain sehingga mereka akan menjadi terang bagi bangsa bangsa  lain. Karya penyelamatan itulah yang dinubuatkan Simeon  akan menimbulkan perbantahan dan perpecahan diantara orang orang Yahudi. Maka , mereka yang pro pada Yesus akan mendapat keselamatan dan yang kontra akan mengalami kejatuhan. Semua itu akan mendatangkan penderitaan bagi Maria. “Suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri”

Doa.

Ya Tuhan yang maha kasih, berilah kesadaran kepada umat –Mu , bahwa anak anak adalah wajah masa depan Gereja yang perlu dipersiapkan.  Amin.

 

 

 

 

Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain  dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.


RENUNGAN HARIAN SENIN 1 FEBRUARI 2021

Kalender Liturgi Senin 1 Feb 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Ibr 11:32-40

Saudara-saudara, tentang tokoh-tokoh iman,
  aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan  tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi.  Karena iman, mereka telah menaklukkan kerajaan-kerajaan,  mengamalkan kebenaran dan memperoleh apa yang dijanjikan,  menutup mulut singa-singa dan memadamkan api yang dahsyat.  Mereka telah luput dari mata pedang,dan telah beroleh kekuatan dalam kelemahan. Mereka telah menjadi kuat dalam peperangan  dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.  Karena iman, para ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati,  sebab mereka dibangkitkan. Ada lagi orang-orang yang membiarkan dirinya disiksa  dan tidak mau menerima pembebasan, karena mereka mengharapkan kebangkitan untuk hidup yang lebih baik.  Ada pula yang diejek dan didera, bahkan ada yang dibelenggu dan dipenjarakan.  Mereka dilempari batu, digergaji dan dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba  atau kulit kambing  sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini bukan tempat layak bagi mereka!  Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan,  dalam gua-gua dan dalam celah-celah gunung.  Iman mereka telah memberi mereka suatu kesaksian yang indah.  Namun mereka semua belum memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab Allah mempunyai rencana yang lebih baik bagi kita semua; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 31:20.21.22.23.24
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu,  kalian semua yang berharap kepada Tuhan.
*Alangkah limpahnya kebaikan-Mu  yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu!
*Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu
terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok  terhadap perbantahan lidah.
*Terpujilah Tuhan! Ia telah menunjukkan kasih setia-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!
*Dalam kebingunganku aku menyangka,  "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu."  Tetapi ternyata Engkau mendengarkan suara permohonanku,  ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.
*Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya!  Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang yang congkak diganjar-Nya
dengan tidak tanggung-tanggung.

Bait Pengantar Injil  Luk 7:16
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil  Mrk 5:1-20
Sekali peristiwa,  sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang danau Galilea, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepadanya seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan. Orang itu diam di sana  dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekalipun! Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat
untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit  sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu.  Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya. Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak, "Apa urusan-Mu dengan aku,  hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"  Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya,  "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"  Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, "Siapa namamu?" Jawabnya "Namaku Legion, karena kami banyak."  Ia memohon dengan sangat  supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.  Adalah di sana, di lereng bukit,  sekawanan babi sedang mencari makan. Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya,  "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, dan biarkanlah kami memasukinya!"  Yesus mengabulkan permintaan mereka.  Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu.  Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun  dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.  Maka larilah penjaga-penjaga babi itu!  Mereka menceriterakan hal itu  di kota dan di kampung-kampung sekitarnya.  Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.  Mereka datang kepada Yesus  dan melihat orang yang kerasukan itu duduk;  orang yang tadinya kerasukan legion itu,  kini berpakaian dan sudah waras.  Maka takutlah mereka.  Orang - orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan  apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.  Lalu mereka mendesak Yesus  supaya Ia meninggalkan daerah mereka.  Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu,  orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta,  supaya ia diperkenankan menyertai Yesus.  Tetapi Yesus tidak memperkenankannya.  Yesus berkata kepada orang itu,  "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu,  dan beritahukanlah kepada mereka  segala yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu,  dan ceriterakanlah bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"  Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis  segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinyadan mereka semua menjadi heran.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Disuatu tempat didaerah orang Gerasa , ada seorang pemuda dirasuki setan . Begitu kuatnya setan ini sehingga tak ada seorang pun dapat mengusirnya. Mereka juga tidak dapat mengikat pemuda ini bahkan dengan rantai sekalipun . Pemuda ini berteriak teriak dan menggoresi tubuhnya dengan batu. Sungguh tragis dan mengerikan , lalu tibalah saat yang membahagiakan itu , ketika pemuda yang kerasukkan itu berjumpa dengan Yesus  . Drama pengusiran setan dalam Injil hari ini bagai akhir dari film film pengusiran setan Hollywood, Pemuda yang dirasuki oleh banyak setan dibebaskan oleh Yesus  . Setan tidak lagi berkuasa atas tubuh pemuda itu.  Tugas setan adalah membelenggu manusia agar jauh dari Tuhan, merusak manusia dan membuatnya kehilangan harapan . Di dunia modern ini misalnya , orang dapat menjadi jauh dari Tuhan akibat terbelenggu seks bebas, obat obatan , kebencian , dendam , pornografi  atau keterikatan lain yang pada akhirnya membuatnya merasa hampa dan kehilangan harapan. Ketika  seseorang tidak lagi dapat menguasai dirinya  , melainkan diperbudak oleh dosa dosa nya maka ia memerlukan perjumpaan dengan Yesus. Dari dirinya sendiri, ia tidak mampu lepas dari belenggu setan bila Yesus tidak menolongnya.  Yesus hadir untuk mencintai manusia dan menjadikan manusia berharga karena dicintai . Usaha mencintai manusia dilakukan Yesus dengan membebaskan kita semua dari perbudakan dosa. Sadarkah kita bahwa rahmat Sakramen Babtis yang kita terima membebaskan kita dari dosa asal? Juga Sakramen Tobat membebaskan kita dari dosa dan kelemahan manusiawi  kita ? Cinta memang seharusnya membebbbaaaskan bukan mengikat , Yesus mencintai manusia dengan memberi manusia kebebasan.  Dalam setiap pilihan hidup yang kita miliki , kita dapat memilih untuk mencintai Tuhan atau tidak. Bila kita memilih mencintai Tuhan , kita patut mengingat akan kasih –Nya yang membebaskan . Dengan cara yang sama , kita dapat belajar membebaskan orang lain lewat kasih , pengampunan , doa dan sapaan. Jangan biarkan kebencian menguasai kita, sehingga kita dapat menjadi saksi kasih Tuhan dalam hidup harian kita. Selamat mencintai, selamat membebaskan.

Butir permenungan.

Marilah kita justru mendoakan orang orang yang barangkali telah mencelakai kita itu.   Dari fihak kita , marilah kita persembahkan segala penderitaan kita itu. Biarlah itu  menjadi silih untuk dosa dosa kita kepada sesama kita , termasuk segala hal yang kita buat dan barangkali telah mengecewakan mereka.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami untuk selalu mendoakan orang orang yang membenci dan barangkali telah berusaha mencelakai kami. Amin.

 

 

 

 

Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

RENUNGAN HARIAN SENIN 25 JANUARI 2021

Pesta  bertobatnya  Santo Paulus, Rasul.

Kalender Liturgi Senin 25 Jan 2021
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Kis 22:3-16
Pada waktu itu  Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi,
"Aku adalah orang Yahudi,  lahir di Tarsus di tanah Kilikia,  tetapi dibesarkan di kota ini.  Aku dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita,  sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap  dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu  baik Imam Agung maupun Majelis Tua-tua  dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat  untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana
untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang ada di situ,
dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.  Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari,  tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang menyilaukan mengelilingi aku.  Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku:  Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?   Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan?  Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Mereka yang menyertai aku,  memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku,  tidak mereka dengar.   Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?  Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.  Sebab aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu,  maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang hidup menurut hukum Taurat  dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ.  Ia datang berdiri di dekatku dan berkata:  Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah!  Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia.  Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau  untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar  dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.
Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan kaudengar.  Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu?  Bangunlah, berilah dirimu dibaptis  dan berserulah kepada nama Tuhan,  maka dosa-dosamu dihapuskan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 117:1.2
Pergilah ke seluruh dunia dan wartakanlah Injil.
*Pujilah Tuhan, hai segala bangsa,  megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
*Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 15:16
Bukan kamu yang memilih Aku,  tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap.

Bacaan Injil Mrk 16:15-18
Sekali peristiwa  Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada ke sebelas murid,dan berkata kepada mereka,  "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Garis hidup seseorang terkadang berubah drastis dan tiba tiba, Tanpa diduga seseorang mendapat hadiah mobil mewah dari bank. Padahal itulah satu satunya yang saldo uangnya tidak banyak. Atau seorang gadis yang sudah lama menjomblo tiba tiba ketemu teman SMP di pasar malam, lalu mereka jadian begitu saja, Dalam hitungan bulan mereka sudah menikah. Kita pun kadang mengalami ketika menjalani tugas harian dengan tenang tenang, tiba tiba memperoleh tugas baru dari atasan untuk keluar pulau.  Hari ini kita merayakan pesta pertobatan Santo Paulus. Pertobatan Paulus juga terjadi dengan tiba tiba. Ketika Paulus berangkat ke kota Damsyik, yang ada dikepalanya Cuma mau mengejar ngejar para murid Tuhan Yesus Kristus, Tetapi peristiwa pertemuannya dengan Tuhan Yesus mengubah segala galanya. Kejadiannya juga sangat tiba tiba, tanpa introduksi dan tanpa pengantar. Untuk peristiwa rohani yang dahsyat seperti itu, Paulus sepertinya juga tidak mengadakan persiapan khusus, misalnya retret. Inisiatif, atau pemprakarsa yang mengubah hidup dan agenda serta acara hidup Paulus , sama sekali hanyalah Tuhan sendiri. Tuhanlah yang menghendaki perubahan nasib dan hidup Paulus karena Tuhan telah menentukan menjadi “alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa bangsa lain”

Butir permenungan.

Paulus disadarkan bahwa ia dapat menjadi Rasul Tuhan Yesus Kristus sama sekali bukan karena jasanya atau karena ia telah melakukan persiapan ini atau itu . Ia menjadi Rasul Tuhan Yesus melulu karena kasih karunia dan kemurahan Tuhan, agar dia pun nantinya penuh belas kasih dan murah hati saat menjadi pewarta Injil. Bukankah kita juga dipilih menjadi murid murid Tuhan Yesus Kristus  menjadi Imam, bruder, suster, prodiakon atau lektor, pengurus dewan paroki, atau pamong lingkungan bukan karena jasa dan kehebatan kita, melainkan melulu karena kasih karunia dan kemurahan Tuhan? Oleh karena itulah kita mesti melayani umat dengan murah hati dan penuh kebaikan, bukan jual mahal apalagi pasang tarif. 

Doa.

Ya Tuhan , berilah kesadaran kepada umat-Mu yang telah Kau pilih, agar mereka dengan murah hati dan penuh kebaikan melayani umat-Mu. Amin.

 

 

 

 

 

 


 

 

Bukan kamu yang memilih Aku,  tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah  dan buahmu itu tetap.