Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

November 30, 2018

NOVENA BUNDA MARIA TANPA NODA


Novena Bunda Maria Dikandung Tanpa Dosa
Gambar terkait
Santo Josemaria selalu ingin terus menghidupi devosi pada Bunda Maria ini lewat doa Novena dalam rangka menyambut Peringatan Bunda Maria dikandung tanpa Noda Dosa yang jatuh pada tanggal 8 Desember.
Berikut ini beberapa tulisan yang bermanfaat untuk menghidupi Novena ini.
Dogma Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa
Paus Pius IX menetapkan perayaan ini pada waktu beliau memaklumkan dogma ini pada tanggal 8 Desember 1854. Dalam definisinya, Beliau menyatakan arti yang tepat dari kebenaran “Maria dikandung tanpa noda dosa" dan menguatkan iman Gereja yang berkesinambungan: bahwa Maria dikandung bebas dari noda dosa asal. Pesta ini telah dirayakan oleh Gereja Timur sejak abad ke delapan dan satu abad kemudian juga dirayakan di banyak tempat bagian Barat. Hak istimewa Maria ini adalah buah yang terindah dari Karya Penebusan Putranya. Dipilih sebagai Bunda Penyelamat, Maria menerima keuntungan-keuntungan dari penyelamatan sejak saat pertama dia dikandung. Kristus datang untuk menghapus dosa umat manusia; Dia tidak mengijinkan dosa menodai Maria. Kekudusan Bunda Suci kita adalah teladan bagi semua umat Kristiani. Kita mohon perantaraannya untuk melepaskan diri dari dosa-dosa kita dan mencapai kekudusan.
·       Memahami Bunda Maria, merenungkan kehidupan sucinya
·       Rajin berdoa Rosario, mohon Bunda mendoakan kita
·       Melakukan kebaikan dan mempersembahkannya pada Bunda untuk penebusan dunia

Hari Pertama : Maria adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
Dia adalah wadah rahmat Ilahi, penuh rahmat, melebihi para Kudus, tetapi menjalani kehidupan yang biasa. Bunda Maria adalah makhluk ciptaan, tidak ada bedanya dengan diri kita, suka dukanya, beban gundah gulana. Sebelum malaikat Gabriel mewartakan rencana Allah, Bunda Maria tidak mengetahui bahwa dia telah terpilih sebagai Bunda Penebus sejak dari kekekalan. Pandangan pada dirinya adalah seorang makhluk ciptaan yang papa, oleh sebab itu dia dapat dengan rendah hati berkata : “Yang Maha Kuasa telah melakukan perbuatan² besar kepadaku"
Rosario : Peristiwa Sedih
Persembahkan : Di jalan, di gereja, di rumah pada waktu melihat gambar Bunda Maria layangkan pandangan penuh cinta dan daraskan pujian penuh cinta

Hari Kedua : Maria mengidungkan cinta Allah
Tuhan memperhatikan semua ciptaan-Nya, sampai pada ciptaan-Nya yang terkecil sekali pun, apa yang kamu dan aku miliki, Dia telah memanggil kita dengan nama kita masing². Iman kita meneguhkan kenyataan ini, sehingga kita dapat meneliti hal² di sekitar kita dengan cara pandang yang baru, sehingga apa yang kelihatannya biasa saja menjadi tidak sama lagi, karena semuanya ini telah menjadi ungkapan cinta Allah. Dengan demikian, hidup kita menjadi suatu doa yang tak henti²nya, dan dengan semacam rasa humor serta damai yang tidak berkesudahan, apapun yang dikerjakan berubah menjadi rasa syukur. Jiwaku memuliakan Tuhan, Maria berkidung: Hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.
Rosario : Peristiwa Gembira
Persembahkan: Kurban² kecil yang tidak diperhatikan oleh orang lain, terutama hal² yang biasanya saya sendiri paling tidak suka mengerjakannya.

Hari Ketiga: Maria bersama Yusuf dan Yesus melarikan diri ke Mesir
Maria membantu kita melihat bahwa untuk mendekati Tuhan kita harus menjadi seperti anak kecil. Seperti apa yang dikatakan oleh Kristus kepada murid²-Nya : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerjaan Surga."
Untuk menjadi seperti anak kecil kita harus mencampakkan keangkuhan dan kemandirian diri kita sendiri. Kita harus dapat memahami bahwa sendirian kita tidak dapat melakukan apa². Kita harus menyadari bahwa kita memerlukan rahmat dan bantuan Allah Bapa kita untuk menemukan jalan kita dan menelusurinya. Dengan menjadi kecil, engkau harus memasrahkan diri seperti anak², percaya seperti anak² percaya, meminta seperti anak² meminta.
Rosario : Peristiwa Mulia
Persembahkan: Kunjungan pada orang yang kesepian dan membagi dengannya kebahagiaan mengandalkan Tuhan dengan sepenuhnya.

Hari Keempat: Doa Maria
“Marilah kita mohon pada Perawan Suci agar menjadikan kita komtemplatif, mengajak kita untuk mengenali panggilan Allah yang terus menerus di pintu hati kita. Sekarang marilah kita mohon padanya: Bunda, engkau membawa Yesus yang mewahyukan cinta Allah Bapa ke dunia ini. Bantulah kami untuk mengenali-Nya di dalam hingar-bingar kehidupan harian kami. Alihkan pikiran dan kehendak kami agar kita dapat mendengar suara Tuhan dan panggilan rahmat"
Rosario : Peristiwa Gembira
Persembahkan : Komuni

Hari Kelima: Maria adalah jalan satu²nya menuju Yesus
“Maria selalu memberikan bantuan yang tak ternilai dengan membawa mereka yang mendekat padanya dan merenungkan kehidupannya, ke salib dan membuat mereka berhadapan muka dengan teladan Putra Allah. Di dalam pergelutan inilah kehidupan Kristiani ditentukan. Dan di sini Maria menjadi perantara kita agar kelakuan kita dapat ditujukan pada rekonsiliasi dari sang adik – engkau dan saya – dengan Putra sulung Bapa"
“Banyak pertobatan, banyak keputusan untuk menggerakkan diri dalam pelayanan Tuhan didahului oleh pertemuan dengan Maria. Bunda Maria selalu mendorong kita untuk mencari Tuhan, untuk mendambakan perubahan, untuk menjalani hidup baru".
Rosario : Peristiwa Sedih
Persembahkan : Beri kata² yang baik kepada orang² di sekitar kita

Hari keenam : Maria adalah Bunda pencinta keadilan
“Sumber hidup Maria adalah cinta kasihnya. Suatu cinta kasih yang sempurna, sedemikian sempurna sehingga dia melupakan diri sendiri dan selalu bergembira di mana pun Tuhan menghendaki dia berada, mengemban dengan sepenuh hati apa yang Tuhan ingin dia laksanakan. Itulah sebabnya bahkan tindakannya yang sekecil apapun tidak pernah adalah kebiasaan atau sia-sia, melainkan penuh dengan arti. Maria, Bunda kita, adalah bagi kita contoh dan juga jalan. Kita harus berusaha menjadi seperti dia dalam kehidupan yang biasa yang diinginkan Tuhan untuk kita".
Rosario : Peristiwa Mulia
Persembahkan : Doa tiga Salam Maria pada malam hari sebelum tidur dan daraskan setiap Salam Maria dengan lebih penuh cinta pada Bunda Maria

Hari ketujuh : Bunda Maria naik ke Surga
“Maria telah diangkat ke Surga dengan jiwa dan raganya, dan para malaikat bersukaria. Aku juga dapat membayangkan kegembiraan hati St. Yusuf, mempelainya yang amat suci, yang menantikannya di Firdaus. Tetapi apakah jadinya dengan kita yang masih di dunia ini? Iman kita mengatakan bahwa di dunia ini, dalam kehidupan kita sekarang, kita adalah peziarah, pengembara. Bagian kita adalah pengurbanan, penderitaan dan kekurangan. Walau demikian, kegembiraan haruslah menjadi irama dari langkah² kita"
Rosario : Peristiwa Terang
Persembahkan : Senyum pada mereka yang mencela kita atau berprasangka terhadap kita

Hari kedelapan : Maria adalah contoh untuk kehidupan sehari-hari kita
“Janganlah kita lupa bahwa Maria menjalani hampir semua hari-harinya sama seperti berjuta-juta wanita lain yang mengurusi keluarga mereka, membesarkan anak-anak dan mengatur rumah tangga. Maria menyucikan peristiwa² hariannya – apa yang orang² salah tafsirkan sebagai hal yang tidak penting dan tidak berarti; tugas harian, melayani orang² yang terdekat padanya, mengunjungi sahabat² dan sanak saudara. Betapa terberkatinya hal² yang biasa ini, yang dapat menjadi penuh dengan cinta Allah!"
Rosario : Peristiwa Sedih
Persembahkan : Suatu pelayanan bagi orang yang terdekat dengan kita
Persiapkan diri untuk Perayaan besok dengan melakukan Pengakuan Dosa dan mohon Tuhan membersihkan jiwa kita.

Hari kesembilan: Maria yang terkandung tanpa noda dosa
“Apa yang akan kita lakukan bila kita dapat memilih ibu kita sendiri? Saya yakin kita akan memilih ibu yang kita miliki, meriasnya dengan segala rahmat yang mungkin. Itulah yang dilakukan oleh Kristus. Dia adalah yang Mahakuasa, Mahabijaksana, Cinta itu sendiri. Kekuasaan-Nya menjadikan kehendak-Nya terlaksana. Oleh sebab itu Dia menganugerahkan Bunda-Nya rahmat yang tersendiri. Bunda-Nya bebas dari kuasa Iblis. Bunda-Nya dibuat-Nya cantik, tanpa noda dan murni jiwa raganya".
Rosario : Peristiwa Gembira
Persembahkan : Diri kita bersama dengan Yesus, pada waktu menerima Komuni
Bunda Maria telah membantu kita mendekat pada Tuhan hari-hari ini. Sembilan hari ini telah selesai, maka kita akan memasuki minggu kedua masa Adven.


November 28, 2018

RENUNGAN HARIAN ( SENIN 10 DESEMBER 2018 )


Bacaan Liturgi Senin 10 Desember 2018

Bacaan Pertama  Yes 35:1-10
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai.  Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya.  Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. 
Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. 
Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati,  "Kuatkanlah hatimu, janganlah takut!   Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!"  Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, 
dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai;  sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air; 
di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ, dan orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang  dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 85:9a-14
Allah sendiri akan datang menyelamatkan kita.
*Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
*Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit. 

*Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberi hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil  Yes 33:22
Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang!   Ia datang membebaskan kita dari belenggu perbudakan.

Bacaan Injil  Luk 5:17-26
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati,  "Siapakah orang yang menghojat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?"   Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka,   "Apakah yang kalian pikirkan dalam hati?   Manakah lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni'   atau mengatakan, 'Bangunlah, dan berjalanlah?' 
Tetapi supaya kalian tahu,  bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, "Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!"   Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata,  "Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita melihat bagaimana iman si lumpuh dan kawan kawan, sehingga mereka tidak segan membongkar atap rumah , tempat Yesus sedang mengajar. Si lumpuh ingin disembuhkan oleh Yesus . Namun ternyata, bukan hanya kesembuhan fisiknya yang disembuhkan, melainkan juga jiwanya. Dosa dosanya diampuni , sehingga orang yang telah sembuh dari kelumpuhannya itu, pulang dengan gebira , bukan saja karena kakinya , melainkan juga jiwanya sembuh . Orang orang Farisi dan ahli Taurat , memandang Yesus sebagai orang yang menghujat  Allah , karena Dia berkata dosa seseorang telah diampuni.  Mereka tidak dapat melihat bahwa Kasih Allah tidak lagi dibatasi melalui cara cara atau ritus ritus tertentu, melainkan dengan sapaan dan penghiburan , Ia datang ke dunia untuk mengampuni dosa dosa manusia.
Inilah maksud Yesaya menubuatkan bahwa  Allah sendiri datang menyelamatkan kita, Tuhan sendiri datang, yaitu Yesus Kristus Tuhan kita. Yesaya menyerukan kepada kita untuk tidak takut , dan supaya menguatkan hati . Tuhan Yesus datang untuk menyembuhkan dan membawa damai sejati yang berakar dari Kasih Allah Bapa disurga.  Dia lah yang membawa terang bagi kita yang hidup dalam kegelapan dan membawa kabar gembira bagi kita yang sering kali mendengar  kabar buruk didunia. Marilah kita mempersiapkan hati untuk menyambut kedatangan Tuhan yang akan membawa rahmat penebusan dan penyembuhan bagi kita semua. 

Butir permenungan.
Hidup bersaudara dan saling mendukung satu sama lain menjadi kekuatan dalam hidup. Apalagi keberpihakan kepada yang lemah dan kecil menjadi suatu bentuk kepedulian yang saling menguatkan . Tuhan berkarya dan menyelamatkan semua orang  tanpa pandang rupa.  Ia mengenal setiap orang yang datang dan berharap kepada-Nya. Tuhan menyembuhkan dan menyelamatkan semua mnusia dari sakit  penyakit yang mereka alami.  Iman yang tumbuh didalam hati setiap orang akan menyelamatkan mereka  karena percaya kepada ke mahakuasaan Allah . Injil hari ini berkisah tentang Yesus menyembuhkan orang lumpuh karena iman si lumpuh dan iman orang orang yang membawa orang lumpuh itu kepada Yesus. Berkat kekuatan iman mereka , maka Yesus menyembuhkan fisik si lumpuh dengan daya Sabda-Nya.  Tidak hanya penyakit yang dideritanya yang disembuhkan Yesus  tetapi juga rohaninya, yakni dengan cara mengampuni dosa dosanya. Orang lumpuh itu akhirnya sembuh total dan sempurna , baik secara fisik maupun secara rohani.
Kesiapsediaan kita untuk menerima pengampunan berarti membuka pintu hati untuk menerima rahmat dan berkat dari Allah . Untuk itu kita perlu  mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan . mari kita bersyukur karena dibalik pengalaman sekeras apapun , Tuhan selalu mau menyelamatkan kita. Tuhan akan menyembuhkan kita secara fisik dan rohani. Oleh karena itu, marilah kita mengakui dosa dan kesalahan kita dihadapan Tuhan . Jangan biarkan kita menjadi buta, tuli , bisu dan lumpuh secara rohani. Tetapi mari kita membenahi diri kita masing masing untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus.

Doa.
Ya Allah Bapa, kami bersyukur kepada-Mu atas kasih dan kebaikkan-Mu. Bangkitkanlah kami dari ketakutan dan baharuilah kami dengan rahmat-Mu. Amin






Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang!   Ia datang membebaskan kita dari belenggu perbudakan.



RENUNGAN HARIAN ( MINGGU 9 DESEMBER 2018 )


Bacaan Liturgi Minggu 9 Desember 2018

Bacaan Pertama  Bar 5:1-9
"Hai Yerusalem, hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu, lalu mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya. Hendaklah engkau berselubungkan kampuh kebenaran Allah, dan memasang di atas kepalamu tajuk kemuliaan dari Yang Kekal. Sebab di bawah kolong langit seri wajahmu akan dipertunjukkan oleh Allah. Dari pihak Allah engkau akan diberi nama abadi: 'Damai sejahtera-Hasil Kebenaran' dan 'Kemuliaan-Hasil Takwa'. 
Bangkitlah, hai Yerusalem, hendaklah engkau berdiri tegak di ketinggian! Tengoklah ke timur! Lihatlah anak-anakmu sudah berkumpul atas firman dari Yang Kudus; mereka berkumpul dari tempat matahari terbenam sampai ke tempat terbitnya. Bersukarialah, karena Allah telah ingat kepada mereka. Memang dahulu mereka pergi dari padamu dengan berjalan kaki, digiring oleh musuh. Tetapi kini mereka dikembalikan kepadamu oleh Allah. Mereka diusung dengan hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan. Sebab Allah memerintahkan,  supaya segala gunung yang tinggi dan segenap bukit abadi diratakan, supaya sekalian jurang ditimbun menjadi tanah yang rata. Dengan demikian Israel dapat berjalan dengan aman di bawah naungan kemuliaan Allah.  Hutan rimba dan segala pohon yang harum semerbakpun menaungi Israel atas perintah Allah. Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, oleh cahaya kemuliaan-Nya, dan dengan belas kasihan serta kebenaran-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6
Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
*Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi.  Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria,  dan lidah kita dengan sorak-sorai. *Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa,
"Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"  Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
*Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!  Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
*Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, 
pasti pulang dengan sorak-sorai  sambil membawa berkas-berkasnya.

Bacaan Kedua  Flp 1:4-6.8-11
Saudara-saudara, setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, bahwa Allah yang memulai karya baik di antaramu, akan melanjutkannya sampai pada hari Kristus Yesus. Sebab Allahlah saksiku betapa dengan kasih mesra Kristus Yesus aku merindukan kamu. Dan inilah doaku: Semoga kasihmu semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Dengan demikian kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus. Dan akhirnya, semoga kamu dipenuhi dengan buah kebenaran oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Demikanlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Luk 3:4.6
Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya!  Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Bacaan Injil  Luk 3:1-6
Dalam tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, menjadi raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias menjadi raja wilayah Abilene; pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Agung,  datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.  Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan,   "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis! 
Maka Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam nubuat-nubuat Yesaya:   Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.  Setiap lembah akan ditimbun,  setiap gunung dan bukit akan menjadi rata. Yang berliku-liku akan diluruskan,  yang berlekuk-lekuk akan diratakan. Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun,  setiap gunung dan bukit akan menjadi rata.  Yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan.  Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan." Menjadi seruan pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis di padang gurun. Padang gurun kehidupan kita pada zaman ini adalah tempat kita terlibat hidup sehari hari.
Ada seorang anak lulusan SMA tidak mungkin melanjutkan kuliah karena kesulitan dana, namun dia mempunyai ketangkasan dalam berelasi. Ada tetangga yang menawarkan untuk bekerja dikolam pemancingan sebagai penjaga karcis, petugas keamanan dan penerima pembayaran. Ternyata kemampuan bergaulnya membuat tempat pemancingan ini lebih ramai dan diminati. Dia semakin faham betapa setiap rupiah yang didapatkan itu sangat berharga dan harus keluar dari jerih lelah pekerjaan, Berbeda dengan saat dia masih sekolah, kadang tidak mau tahu kesulitan orang tua manakala dia membutuhkan uang untuk kegiatan sekolah. Keadaan ini telah mengubah semangat hidupnya, juga penghargaannya akan nilai kerja dan uang.
Menyiapkan jalan Tuhan dan meluruskan lorong bagi-Nya ternyata menjadi sebentuk kegiatan dan usaha nyata melalui hidup dengan lebih menghargai kerja orang tua, lebih menghargai nilai uang dari hasil kerja. Bila kita bisa meninggalkan kerakusan hidup dan tidak hanya berpikir kepentingan diri sendiri, menghargai kerja tangan dan jerih lelah sehari hari, disitulah makna kehidupan menjadi nyata. Dengan cara ini pula , kita menyadari cara Allah menyelenggarakan karya keselamatan  bagi kita.

Butir permenungan
Pada umumnya setiap ada acara besar atau kecil , seperti pesta hut, pesta perkawinan atau pesta lainnya , orang pasti mempersiapkan banyak hal hal sebelumnya.  Apalagi kalau pestanya besar, maka persiapan untuk hal itu sudah dilakukan berbulan bulan sebelumnya. Hal yang sama juga kita lakukan saat ini.  Kita mempersiapkan diri untuk Perayaan  Natal hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus  sebab perayaan ini adalan besar dalam Gereja kita. Akan tetapi kita perlu bertanya pada diri kita sejenak, persiapan apa yang telah kita lakukan untuk menyambut hari Natal ini, baik secara pribadi maupun secara keluarga atau komunitas ?
Sabda Tuhan yang kita dengarkan hari ini, mengajak kita untuk mempersiapkan diri dengan sungguh sungguh untuk menyambut kedatangan Tuhan. Dari padang gurun Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan. Mengulang kembali seruan Nabi Yesaya.  Yohanes menyerukan pertobatan dan pembaptisan. Seruan yang sama  diserukan kepada kita  agar kita bertobat sehingga pantas merayakan  kelahiran Yesus.. Kita diajak untuk berani menata hidup, meninggalkan segala dosa dan memperbaharui diri guna menyambut kedatangan – Nya. Seringkali kita sibuk dengan aneka macam persiapan tetapi kita melupakan melupakan pertobatan batin.Kita sering gegap gempita dengan pesta dan liturgi yang begitu mewah , namun setelah semuanya selesai , kita tetap merasakan kehampaan. Kita seringkali hanya sibuk secara lahiriah namun tidak menyiapkan hati dan batin secara baik. Maka marilah kita bertobat dengan menyiapkan bukan hanya gemerlap perayaan namun lebih pada kebersihan hati dan batin kita.

Doa
Ya Bapa, Semoga kasihmu semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Amin



Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya!  Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.


RENUNGAN HARIAN ( SABTU 8 DESEMBER 2018 )



LIFE  IS  BEAUTIFUL


Bacaan Liturgi Sabtu  8 Desember 2018
HR S.P. Maria Dikandung Tanpa Dosa

Bacaan Pertama  Kej 3:9-15.20
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, "Di manakah engkau?" Ia menjawab, "Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Lalu Tuhan berfirman,  "Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Manusia itu menjawab, "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu:, "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu, "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan! Dengan perutmulah engkau akan menjalar, 
dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, 
antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." 
Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 98:1.2-3ab.3c-4
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, 
oleh lengan-Nya yang kudus. 
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. 
Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel. 
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bacaan Kedua  Ef 1:3-6.11-12
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus 
yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah  kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Luk 1:28
Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.

Bacaan Injil  Luk 1:26-38
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus malaikat Gabriel 
ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; 
nama perawan itu Maria.  Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata,  "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."   Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya,   "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya 
takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya,   "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu.  Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 
Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; 
jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Banyak orang bingung dengan dogma  Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda, Dogma ini tidak berbicara mengenai Santa Perawan Maria mengandung dari Roh Kudus melainkan tentang Maria sebagai wanita  pilihan Allah sejak perkandungannya. Santa Maria bersih , jauh dari kotor atau dosa  karena ia ditugasi oleh Allah untuk mengandung  Yang Kudus. Dapatkah sarana yang kotor  menghasilkan yang bersih ? Tentu saja tidak. Santa Maria menerima kekhususan ini berkat jasa Yesus Kristus. Dogma ini ditetapkan pada tanggal 8 Desember 1854 oleh Paus Pius IX
Dalam beberapa penampakan, Bunda Maria  menegaskan dogma Santa Perawan Maria Dikandung tanpa noda dosa . Pada tahun 1531 di Guadalupe, Bunda Maria mengatakan pada Juan Diego , “ Akulah Perawan Maria yang  tidak bercela  Bunda dari Allah yang benar.”  Pada tahun 1930 Bunda Maria mengatakan kepada Santa Katarina Laboure agar dibuat medali wasiat dengan tulisan  “ Maria yang dikandung tanpa noda dosa , doakanlah kami yang berlindung padamu”  Ketika penampakan kepada Bernadete di Lourdes pada tahun 1858 Bunda Maria juga menyatakan “ Akulah yang dikandung tanpa noda dosa ”  Apa makna perayaan ini bagi iman kita? Masa Advent  mengajak kita untuk melihat keagungan rencana Allah dari sejak awal pada diri Santa Perawan Maria karena keteguhan imannya dalam mewujudkan rencana Allah.

Butir Permenungan
Anugerah karunia tentu membawa sukacita.Apalagi karunia itu sangat khusus dan bermanfaat bagi orang lain. Hari ini dimasa Advent , Gereja merayakan Bunda Perawan Maria dikandung tanpa noda. Ini semata mata karena karunia Allah sehingga pantaslah dia disapa  Slam , hai engkau yang dikaruniai  Dalam Gentium 56 dikatakan  “ tidak mengherankan bahwa diantara Para Bapa Suci  menjadi lazim  untuk menyebut Bunda Allah suci seutuhnya dan tidak terkena cemar  dosa manapun juga., bagaikan mahluk yang diciptakan  dan dibentuk oleh Roh Kudus. Perawan dari Nazaret itu sejak pertama dalam rahim dikaruniai dengan semarak kesucian yang sangat istimewa”
Dikandung tanpa noda adalah karunia . Pengakuan terhadap dogma ini sudah berkembang sejak tahun 1246. Allah menyediakan rahim yang tidak bernoda asal maupun dosa pribadi dan membuat Maria dikandung tanpa noda. Mungkin ada yang bertanya apa bedanya dengan ketidak berdosaan pada Yesus?  Tentu saja kekudusan Yesus berasal dari dDiri-Nya sendiri, sedangkan Maria ketidak berdosanya ada diluar dirinya karena relasinya dengan Allah  melalui Yesus . Dia memiliki hubungan yang erat dengan Yesus  dalam karya penebusan .  Namun sekalipun demikian  Maria tetap mengalami akibat dari dosa  dan terlihat dalam kemalangan manusia  seperti penderitaan dan kematian. Penghormatan terhadap karunia yang dimiliki oleh Maria ini membawa kita pada pengakuan terhadap kuasa Allah yang membebaskan dan bukan pada penyembahan akan karunia yang dianugerahkan kepada Maria.

Doa.
Ya Maria, Bunda Perawan Mulia, doakanlah kami senantiasa kepada Yesus Puteramu dan jagalah iman kami agar tetap utuh. Amin.




Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.


November 26, 2018

SANTA PERAWAN MARIA DIKANDUNG TANPA NODA


Sahabat2 Vinsensian Ytk.
Berikut adalah renungan mengenai Perayaan Hari Raya St. Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda yang ditulis secara khusus oleh Rm. Anton Sad Budianto CM (Penasehat Rohani Denas SSV Indonesia).
Selamat membaca dan merenungkan.
Semoga kita tersemangati dan semakin menghayati Perayaan Serikat ini.
Salam Vinsensian
Berkah Dalem


HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIKANDUNG TANPA NODA 
(8 Desember)
Dalam Pembukaan setiap pertemuan SSV, kita mendoakan: Ratu yang terkandung tanpa noda asal, doakanlah kami. Darimana mana asal doa ini? Kita perlu menelusuri sejarahnya dan memahami maknanya.
Kasih umat kristiani kepada Bunda Maria sudah sejak awal Gereja. Kisah Para Rasul memberi kesaksian bahwa Bunda Maria suka berkumpul dengan Para Rasul.  Setelah Bunda Maria wafat, kasih tersebut diwujudkan dalam devosi. Salah satunya adalah devosi kepada Maria yang dikandung tanpa dosa.
Kita tidak tahu persis kapan pesta atau devosi ini dimulai, yang pasti Paus Sixtus IV pada tahun 1476 menetapkan 8 Desember sebagai Pesta Maria dikandung tanpa dosa ini.
Frederic Ozanam dan teman-temannya yang menjadi anggota pertama dari SSV menetapkan 8 Desember sebagai pesta bagi SSV.
Peneguhan iman akan Maria dikandung tanpa noda dosa juga nyata dalam Penampakan Maria Medali Wasiat kepada Santa Katarina Laboure PK, sehingga doa bagi Maria Medali Wasiat adalah:”Ya Maria semula jadi tak bercela, doakanlah kami yang berlindung kepadamu.”
Baru 20 tahun kemudian Paus Beato Pius IX menetapkannya sebagai dogma (1854), maka 8 Desember menjadi Hari Raya Santa Maria Dikandung Tanpa Noda.
Hal ini diteguhkan kesaksian Bernadette Soubirous yang menerima penampakan Bunda Maria di Lourdes yang memperkanlkan diri sebagai “Yang Dikandung Tanpa Noda” (1858).
SSV mohon lewat Bunda Maria yang dikandung tanpa noda bagi Konferensi Konferensi dan Dewan-Dewannya keteladanan dan perlindungan dalam hidup dan karyanya (Doa Pembukaan setiap pertemuan).
Apa relevansi Hari Raya ini bagi penghayatan kita sebagai Vinsensian? Iman Vinsensian didasarkan pada inkarnasi, sabda yang menjadi manusia dalam diri Yesus. Yesus menjadi manusia lewat kesediaan Perawan Maria untuk mengandung Dia atas kuasa Roh Kudus.
Perawan Maria disiapkan untuk mengandung Putra Allah, maka Gereja meyakini Dia dikandung tanpa noda dosa. Iman keyakinan ini harus dipahami dengan benar karena jika tidak bisa membuat umat pasif dalam berusaha menjadi kudus, karena melihat kekudusan Bunda Maria itu melulu karya Tuhan.
Padahal inilah kenyataannya, kekudusan itu di satu pihak memang anugerah Tuhan.  Dari diri kita sendiri tak mungkin kita menjadi kudus. Kita manusia dipanggil atau diciptakan Tuhan sebagai citraNya yang adalah kudus, karena Tuhan itu memang mahakudus.
Apa artinya kudus? Kudus berarti dipisahkan, dikhususkan, dibedakan dari yang duniawi.  Karena itu kudus sering dilawankan dengan sekular  (duniawi).
Sebagai mahluk rohani, seperti Tuhan kita memang bukan dari dunia ini (Yoh 17:16). Karena itu makanan kita yang sejati, sumber hidup kita adalah persatuan kita dengan Tuhan.  Bagaimana persatuan dengan Tuhan itu? Itu bukan terutama persatuan biologis, Yesus sendiri mengatakan: “IbuKu dan saudara-saudaraKu ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”(Luk 8:21)
Jadi kudus jelas maknanya: mendengarkan dan melaksanakan firman Allah.
St Vinsensius menegaskan:”Jalan yang paling pasti dan cepat untuk mencapai kekudusan adalah melaksanakan kehendak Allah dalam segala hal.” Bunda Maria memberi teladan yang jelas: “Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu.” (Luk 1:38)
Kita menghayati Hari Raya yang kita doakan setiap pembukaan pertemuan kita ini dengan meneladan Bunda Maria.
Kita percaya bahwa dengan pembaptisan kitapun dibersihkan dari noda dosa. Tidak cukup kita menjaga kebersihan kita, seperti Bunda Maria kita mau mengisi hidup kita dengan “mengandung Kristus” dalam hati dan kesadaran kita.
PERTAMA, itu berarti kita mau membaca, merenungkan, dan meresapkan Injil setiap hari, karena Injil mengandung kehidupan dan karya Tuhan Yesus.
KEDUA, kita mau berpikir, berkehendak, berkata, dan bertindak dalam terang Injil. Dengan demikian kita terus menerus mewujudkan sabda(Injil) menjadi manusia (dalam seluruh hidup kita)
KETIGA, kita mau melihat segala peristiwa dan sesama yang kita jumpai, termasuk dalam kunjungan orang miskin dalam terang Injil. Dengan demikian kita akan lebih peka akan kehadiran Tuhan dan bimbinganNya setiap saat dalam hidup kita.Begitulah Tuhan bukan lagi suatu yang abstrak, namun Pribadi yang dekat, kita rasakan kehadiran dan bimbingan kasihNya setiap saat.