November 24, 2018

RENUNGAN HARIAN ( RABU 5 DESEMBER 2018 )


Bacaan Liturgi Rabu 5 Desember 2018

Bacaan Pertama  Yes 25:6-10a
Di Gunung Sion  Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku 
dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata,  "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; 
marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya!  Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!" 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 23:1-6
Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
*Tuhanlah gembalaku,  aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku. 
*Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. 
Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku. 
*Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. 
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh melimpah. 
*Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bacaan Injil  Mat 15:29-37 
Pada suatu ketika Yesus menyusur pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya.   Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, 
orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat; 
dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata,  "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan." 
Para murid menyahut, "Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?"   Kata Yesus kepada mereka, "Berapa roti ada padamu?" 
"Tujuh," jawab mereka, "dan ada juga beberapa ikan kecil." Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu 
dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan
Jika direnungkan bacaan Injil hari ini dapat menghibur kita. Berapa pun jumlah umat manusia, semua diperhatikan Tuhan,  Berapa pun banyak orang masing masing disentuh-Nya, disembuhkan-Nya, dan diberi-Nya makan. Pada Injil Yesus menyembuhkan semua orang yang sakit, segala macam penyakit disembuhkan. Bukan hanya itu , Yesus memberi  semua orang itu makan. Semua orang itu dapat makan sampai kenyang , bahkan makanannya sisa tujuh bakul penuh , luar biasa. Ini suatu pesan penghiburan , bagaimanapun juga setiap orang yang lahir  dan hidup didunia ini, entah yang sudah kenal ataupun yang tidak kita kenal, diurus Tuhan dan dicukupi Tuhan. Dasar keyakinan ini adalah hati Tuhan sendiri yang penuh belas kasihan, seperti yang dikatakan Yesus.  Bagaimana Tuhan mengurus dan mencukupi kebutuhan sesama? Jawabannya melalui kita. kita diundang untuk menjadi penyalur berkat untuk sesama. Itulah sebabnya dalam perumpamaan Yesus menggandakan roti dan ikan yang berasal dari antara para murid, Kita diundang untuk berbagi, melalui kita juga, Tuhan membuat sesama kita kecukupan dalam kebutuhan makanan dan keperluan hidup lainnya. Pertanyaannya, apakah anda sudah berbagi?

Butir permenungan
Orang bilang bahwa makanan yang serba enak tentu biasanya berlemak. Tidak semua, tetapi makanan yang enak enak , apalagi yang fast food  atau junkfood , itu mengandung kolesterol tinggi. Enak dimakan , tetapi hati hati kolesterol naik dan asam urat meroket..
Tidak tahulah bagaimana disurga nanti, apabila kita makan pada pesta yang penuh lemah juga. Coba kita resapkan kata kata bacaan pertama hari ini,  Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya  Tentu saja kita tidak usah menafsirkan secara harfiah. Ini hanyalah lukisan mengenai sukacita semua orang dan segala bangsa yang telah diselamatkan Tuhan diSurga nanti. Suasana serba berlimpah, dan menggembirakan karena kita telah bersatu dengan Tuhan Allah kita.  Bacaan Injil melukiskan betapa semua orang berbondong bondong mencari Yesus.  Pada Yesus lah semua orang menemukan keselamatan , entah berupa kesembuhan dari penyakit, menerima Sabda yang membebaskan dan makanan yang berlimpah.  Bacaan bacaan mewartakan Tuhan macam manakah yang kita rindukan. Dialah Tuhan Yesus Kristus yang membawa keselamatan dan kepenuhan hidup.  Poin ini amat bagus kita renungkan hari ini  Mestinya kerinduan utama dan dominan orang orang Kristiani itu , ya kepada Tuhan Yesus . Repotnya kita itu malah hanya kangen sama doi atau kekasih saja. Kita kok hanya kangen sama keluarga kita saja, suami atau istri kita saja, Kita kok hanya kangen pada teman teman saja. Kita malah lupa untuk kangen kepada Yesus . Yesus buatlah hatiku kangen terus kepada-Mu.

Doa
Ya Tuhan, jadikanlah kami tangan tangan –Mu untuk membantu sesama kami mencukupi kebutuhan hidupnya. Amin.


*Tuhanlah gembalaku,  aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
*Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus.
Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.


0 komentar:

Post a Comment