Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

September 27, 2020

KALENDER LITURGI RABU 30 SEPT 2020

Kalender Liturgi Rabu 30 Sept  2020

PW S. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Ayb 9:1-12.14-16
Ayub berkata kepada Bildad sahabatnya,  "Sungguh, aku tahu, bahwa beginilah adanya:  masakan manusia benar di hadapan Allah?  Jika ia ingin beperkara dengan Allah  satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya.  Allah itu bijak dan kuat,  siapakah dapat berkeras melawan Dia dan tetap selamat?  Dialah yang memindahkan gunung-gunung tanpa diketahui orang,  yang menjungkir-balikkan dalam murka-Nya.  Ia menggeserkan bumi dari tempatnya,  sehingga tiangnya bergoyang-goyang. Ia memberi perintah kepada matahari, sehingga tidak terbit, dan mengurung bintang-bintang dengan meterai.  Seorang diri Ia membentangkan langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut. Ia menjadikan bintang Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang Ruang Selatan.  Dialah yang melakukan perbuatan-perbuatan tegar yang terduga,  dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyak. Apabila Ia melewati aku, aku tidak melihat-Nya, dan bila Ia lalu, aku tidak tahu. Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangi-Nya? Siapa akan menegur-Nya, 'Apa yang Kaulakukan?' Bagaimana mungkin aku dapat membantah Dia,  dan memilih kata-kata di hadapan Dia? Walaupun benar, aku tidak mungkin membantah Dia, malah aku harus memohon belas kasihan kepada yang mendakwa aku. Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak dapat percaya, bahwa Ia sudi mendengarkan suaraku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 88:10bc-11.12-13.14-15
Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan.
*Aku telah berseru kepada-Mu, ya Tuhan, sepanjang hari, aku telah mengulurkan tanganku kepada-Mu. Adakah Engkau melakukan keajaiban di hadapan orang-orang mati?  Masakan jenazah mereka bangkit untuk bersyukur kepada-Mu?
*Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur,  dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?  Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan,  dan keadilan-Mu di negeri kealpaan?
*Tetapi aku ini, ya Tuhan, kepada-Mu aku berteriak minta tolong,  dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.  Mengapa, ya Tuhan, Kaubuang aku?  Mengapa Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Bait Pengantar Injil  Flp 3:8-9
Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah,  agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.

Bacaan Injil  Luk 9:57-62
Sekali peristiwa,  Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan,  datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus  "Aku akan mengikut Engkau, ke mana pun Engkau pergi."   Yesus menjawab,   "Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang,  tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat  untuk meletakkan kepala-Nya."  Lalu kepada orang lain Yesus berkata, "Ikutlah Aku."  Berkatalah orang itu,   "Izinkanlah aku pergi dahulu, menguburkan bapaku."  Tetapi Yesus menjawab, "Biarlah orang mati mengubur orang mati;  tetapi engkau, pergilah,  dan wartakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."   Dan seorang lain lagi berkata, "Tuhan, aku akan mengikuti Engkau,  tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."  Tetapi Yesus berkata, "Setiap orang yang siap untuk membajak,  tetapi menoleh ke belakang,  tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Pada hari ini, Yesus bersabda “Biarlah orang mati menguburkan orang mati” Secara harafiah , Sabda Tuhan Yesus itu tidak masuk akal dan sangat bertentangan dengan kenyataan. Mana mungkin orang mati menguburkan orang mati?  Bukanlah hanya orang hidup yang bisa menguburkan orang mati?  Lalu apa maksud Yesus dengan Sabda-Nya itu ? Pernyataan Yesus itu disampaikan dalam konteks yang sangat jelas, yaitu menuntut ketegasan komitment dari orang yang mau menjadi pengikut-Nya. Yesus ingin agar para pengikut-Nya tegas. Kalau mau menjadi pengikutnya , jangan main main  dan jangan setengah setengah  tetapi dengan komitment , sepenuh hati  dan dengan penuh pengorbanan , bahkan bersedia  meninggalkan kelekatan duniawi yang bisa menghambat  kinerja seseorang dalam mengikuti-Nya Yesus memang menuntut para murid dengan tegas bahkan sangat tegas. Bagi Yesus , menjadi pengikut-Nya tidak boleh dilakukan hanya sekedar hanya sekedar untuk mengisi waktu luang, atau karena kita tidak ada kesibukan atau sekedar iseng , tetapi harus menjadi suatu komitment yang tegas dan yang harus dijalankan  dengan penuh tanggung jawab. Atau dengan kata lain , yang satu dijalankan dan yang lain jangan diabaikan. Kehidupan manusia dalam kehidupan sehari hari tidak boleh menjadi alasan untuk tidak setia dalam mengikuti Yesus atau melunturkan ketegasan komitment dalam mengikuti-Nya. Bukan perkara mudah kalau kita mau meninggalkan kelekatan akan hal hal duniawi. Tetapi jika semua itu menjadi penghalang bagi kita dalam mengikuti Yesus , konsekuensinya adalah kita harus iklas untuk melepaskan atau meninggalkannya. Oleh karena itu jadilah pengikut Kristus yang setia, tegas dalam komitment. 

Butir permenungan.

Dalam perjalanan kita mengikuti Yesus , Yesus mengajukan syarat syarat kepada kita , apabila kita ingin mengikuti Yesus. Syarat syarat itu tidak mudah . Orang harus siap menyangkal diri, Mengapa syaratnya terasa berat?, Ya karena panggilan dan perutusan dari Yesus bersifat mendesak, Semua ciptaan menantikan kedatangan dan perwujudan Kerajaan Allah. Dimana mana , damai, sukacita, dan keadilan didambakan banyak orang. Yesus tidak sabar, Inilah tugas yang mendesak, Waktu yang ada begitu berharga, jangan disia siakan  Jangan menoleh kebelakang  “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh kebelakang , tidak layak untuk Kerajaan Allah” Kerajaan Allah itu harus segera terbit dimana mana. Kristus menghendaki umat Kristiani mempunyai semangat untuk bergerak “maju” dan bukan “mundur”  Yesus mencari murid murid yang melayani dengan sepenuh hati bukan yang setengah setengah . Yesus tidak suka dengan murid murid yang suka mampir sana sini dan suka menoleh noleh kebelakang. Songsonglah matahari terbit bukan matahari terbenam. Bukanlah hidup kita sebagai orang Kristiani sering lambat dan kehilangan banyak waktu karena hal hal yang sepele?  Sementara itu masyarakat disekitar kita segera membutuhkan pewartaan kabar gembira Kerajaan Allah.                   

Doa.

Ya Tuhan , berkatilah kami untuk selalu bertanggung jawab sebagai seorang pengikut-Mu dalam pelayanan dan pekerjaanku. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah,  agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.


KALENDER LITURGI SELASA 29 SEPT 2020

Kalender Liturgi Selasa  29 Sept  2020

Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Dan 7:9-10.13-14
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang,  lalu duduklah Yang Lanjut Usianya.  Pakaian-Nya putih seperti salju,  dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba.  Tahta-Nya dari nyala api,  roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar.  Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya.  Beribu-ribu melayani Dia,  Beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya.  Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.  Aku terus melihat dalam penglihatan itu,  tampak dari langit bersama awan-gemawan  seorang serupa Anak Manusia.  Ia menghadap Yang Lanjut Usianya itu,  dan ia dihantar ke hadapan-Nya.
Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan  kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja.  Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 138:1-2a.2b-3.4-5
Di hadapan para dewata  aku akan bermazmur bagi-Mu, ya Tuhan.
*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu.  Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
* Kau hendak memuji nama-Mu,  oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu,  sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku,  Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
*Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan,  sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu;  mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan,  sebab besar kemuliaan Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mzm 103:21
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya

Bacaan Injil  Yoh 1:47-51
Pada waktu itu  Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus.
Tatkala melihat Natanael datang,  Yesus berkata tentang dia,"Lihat, inilah seorang Israel sejati,  tidak ada kepalsuan di dalamnya!"  Kata Natanael kepada Yesus,  "Bagaimana Engkau mengenal aku?"  Jawab Yesus kepadanya,  "Sebelum Filipus memanggil engkau,   Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya,
"Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"   Yesus menjawab, kata-Nya,  "Karena Aku berkata kepadamu:  'Aku melihat engkau di bawah pohon ara', maka engkau percaya?  Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat."  Lalu kata Yesus kepadanya,
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan.
 

Renungan.

“Aku (Yesus) berkata kepadamu, engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah naik turun kepada Anak Manusia” (ay 51)  Hari ini, 29 September, Gereja merayakan Pesta St. Mikael. Gabriel dan Rafael, para malaikat Agung. Kita akan merenungkan peran ketiga malaikat Agung ini.

Mikael  adalah malaikat agung dan panglima bala tentara surga . Mikael berarti   ..siapa seperti Allah..   Allah yang Maha Kasih, Maha Agung, dan Maha Penyelenggara. Dialah asal usul dan tujuan hidup manusiaDia ini digambarkan sebagai “Yang lanjut Usia” yang duduk pada tahta  (Dan 7:9,13) Ia berencana menyelamatkan manusia (bdk. Why 5:1)  Dalam kepercayaan kita , Mikael  dikenal sebagai pembela kaum beriman menghadapi serangan musuh, yaitu iblis dan para pengikutnya, malaikat yang membelot dan tidak taat kepada Allah. Mikael dipandang sebagai pelindung , pembela Gereja dalam penganiyaan, godaan dan perpecahan umat. Mikael juga dikenal sebagai penerima dan pengawal jiwa orang yang meninggal. Marilah kita berdoa kepadanya.

Gabriel , dalam tradisi Kristen dikenal sebagai ....pembawa kabar gembira....dari Tuhan kepada manusia. Gabriel berarti ...Allah adalah kuat  atau Allah adalah agung.... Malaikat ini tampil sebagai pembawa kabar gembira . Keagungannya nyata dalam kabar gembira yang disampaikan kepada manusia. Sudah sejak Perjanjian Lama , Gabriel dikenal sebagai pelayan dan utusan Allah.  Dalam Perjanjian Baru, peranan Gabriel pembawa kabar gembira dapat kita lihat dalam kisah tentang Zakharia (Luk 1:11-20) dan kisah kunjungannya kepada Maria (Luk 1:26-38). Gabriel diutus untuk menyampaikan berita keselamatan dari Allah. Marilah kita berdoa kepadanya agar memampukan kita melihat nilai yang baik dari setiap peristiwa yang kita alami.

Rafael , berarti  “tabib Allah”,  “obat Tuhan” atau Tuhan menyembuhkan . Kisah yang terkenal dan kita ketahui adalah ketika Rafael , malaikat Tuhan diutus untuk menyembuhkan mata Tobias dari kebutaannya dan membebaskan Sara (putri Raguel) dari gangguan roh jahat. Rafael dihormati sebagai tabib Allah , yang diutus untuk menyembuhkan manusia dari penyakit dan menguatkan kelemahan jiwanya serta membebaskan manusia dari perhambaan setan.  Para malaikat adalah perpanjangan tangan Allah yang intinya diutus Allah untuk mendampingi manusia agar manusia selamat sampai kepada Allah, itulah sebabnya Yesus berkata "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."  Disini tampak , betapa para malaikat melayani Tuhan Yesus , Sang Putra Allah  yang mempersatukan dan mempertemukan Allah dan manusia  hanyalah Yesus Kristus. Yang menyelamatkan manusia tetaplah hanya Yesus Kristus. Para malaikat itu melayani agar kita selalu dapat bersama Tuhan dan mengalami keselamatan dari Tuhan.

Butir permenungan.

Marilah kita bersyukur sebab Tuhan menganugerahkan para malaikat agung bagi kebaikan kita. Betapa Tuhan mengutus siapa saja, menggunakan jalan dan sarana apa saja, yang tujuannya agar kita sungguh sungguh mencapai keselamatan. Kita syukuri kebaikan Tuhan ini. Namun kita pun diutus agar dapat berperan sebagai malaikat satu sama lain, artinya sebagaimana para malaikat , marilah kita hadir bagi sesama untuk membantu sesama kita mencapai keselamatan di surga. Kita diharapkan agar saling membantu satu sama lain, saling melindungi dan menolong agar kita sama sama masuk surga. 

Doa.

Allah Bapa yang Mahamulia,  kami mohon agar para malaikat-Mu menjaga kami , supaya tetap setia dan taat kepada-Mu , serta melindungi kami dijalan menuju keselamatan. Amin. 

 

 

 

 

 

 

 

Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya

 

September 24, 2020

KALENDER LITURGI SENIN 28 SEPT 2020

Kalender Liturgi Senin 28 Sept 2020

PF S. Laurensius Ruiz dkk. Martir PF S. Wenseslaus, Martir
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I Ayb 1:6-22
Pada suatu hari anak-anak Allah datang menghadap Tuhan,  dan di antara mereka datanglah juga Iblis.  Maka bertanyalah Tuhan kepada Iblis, "Dari manakah engkau?"  Jawab Iblis, "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."  Lalu bersabdalah Tuhan,  "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub?  Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, begitu saleh dan jujur, takwa dan menjauhi kejahatan." Lalu jawab Iblis, "Bukankah Ayub mendapat keuntungan karena takwanya? Bukankah Engkau yang membuat pagar  sekeliling dia dan rumahnya serta segala miliknya?  Apa saja yang dikerjakannya telah Kauberkati,  dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.  Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya,  ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."  Maka Tuhan bersabda kepada Iblis,  "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu;  hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan Tuhan. Pada suatu hari, ketika anak-anak Ayub laki-laki dan perempuan  makan-makan dan minum anggur   di rumah saudara mereka yang sulung,  datanglah seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata, "Sedang lembu sapi membajak  dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya, serta memukul penjaganya dengan mata pedang.  Hanya aku sendiri yang luput,  sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan." Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata, "Api telah menyambar dari langit,  dan membakar serta memakan habis kambing domba dan para penjaga.  Hanya aku sendiri yang luput,  sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan."  Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain lagi dan berkata, "Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya  serta memukul para penjaga dengan mata pedang.  Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan." Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain lagi dan berkata,  "Anak-anak Tuan lelaki dan perempuan sedang makan-makan dan minum anggur
di rumah saudara mereka yang sulung, maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun;  rumah itu dilandanya dari empat penjuru,  dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka tewas.  Hanya aku sendiri yang luput,  sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan."  Maka berdirilah Ayub,  lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya.  Kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya,  "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku,  dengan telanjang pula aku akan kembali ke dalamnya. Tuhanlah yang memberi, Tuhanlah yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!"  Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa,  dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 17:1-3.6-7
Condongkanlah telinga-Mu kepadaku,  dan dengarkanlah kataku.
*Dengarkanlah, Tuhan, pengaduan yang jujur,  perhatikanlah seruanku;
berilah telinga kepada doaku,  doa dari bibir yang tidak menipu.
*Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: kiranya mata-Mu melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku;  bila Engkau memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku,  maka tidak  suatu kejahatan pun Kautemukan;  mulutku tidak terlanjur.
*Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang  yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.

Bait Pengantar Injil  Mrk 10:45
Anak Manusia datang untuk melayani  dan menyerahkan nyawa-Nya
sebagai tebusan bagi semua orang.

Bacaan Injil  Luk 9:46-50
Sekali peristiwa  timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus  tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.  Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil  dan menempatkannya di samping-Nya.  Lalu Ia berkata kepada mereka,  "Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku.  Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku.  Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."  Pada kesempatan lain Yohanes berkata,  "Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah,  sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Menjadi Yerusalem baru dan mewartakan kebaruan dalam pengharapan hidup merupakan panggilan hidup kita. Nubuat Zakharia menunjukan seruan dan kepercayaan akan pemeliharaan Allah yang hebat atas kehidupan nenek moyang dan leluhur kita. Munculnya keyakinan pemeliharaan dan kasih Allah dilukiskan sangat hidup “ Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku  dari timur sampai kebarat dan Aku akan membawa mereka pulang supaya mereka tinggal ditengah tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran”  Menjadi Yerusalem baru bagi zaman ini, dengan situasi sosial kemasyarakatan yang kita fahami, menjadi kesempatan bagi kita umat Katolik untuk mewartakan kehidupan yang menunjukkan keberpihakan. Kalau Allah memelihara hidup kita, nenyediakan tempat hidup yang harus kita diami, maka kita bisa menunjukkan  kepada orang lain sikap dan cara hidup kita yang baik pula. Pelbagai inisiatif yang muncul dari umat Katolik untuk menjadi pioner dalam memelihara keutuhan ciptaan, menjaga kesuburan tanah dengan pembuatan lubang resapan biopori, menjaga daerah daerah tangkapan serta resapan air , juga fersedia air bersih dengan membangun “ Gerakan Masyarakat Cinta Air” , ternyata  menjadi tanda harapan baru dalam kehidupan sehari hari, tatkala orang lain hanya berpikir untuk kebutuhan sendiri, Semoga selalu muncul inisiatif baru untuk memelihara ciptaan Tuhan yang indah ini

Butir butir Permenungan

Waktu masih SD, kalau nilai rapor saya sedang bagus, guru saya suka menulis di kolom catatan : “ Jangan lengah ya     Sampai hari ini , tulisan itu masih suka terbayang di pikiran saya setiap kali ada prestasi  dan ketidaksetiaantertentu yang saya capai. Prestasi dan posisi itu selalu bermata dua , seperti pedang. Disatu sisi, prestasi adalah bukti keberhasilan kita, Disisi lain , prestasi bisa menjadi awal dari kelengahan dan ketidaksetiaan kita pada tanggung jawab yang sedang dijalani.  Injil hari ini diawali dengan perdebatan para murid tentang siapa yang terbesar diantara mereka . Yesus menegur mereka dengan mengatakan ayat diatas. Perkataan Yesus memang aneh. Yang terkecil kok jadi yang terbesar?  Yesus mengingatkan kita bahwa orang orang besar bukanlah mereka yang mengedepankan kebesarannya , posisinya, jabatannya serta prestasinya. Bagi Tuhan orang besar adalah mereka yang tetap rendah hati meski berada diposisi  yang tinggi. Mengapa Tuhan suka orang yang rendah hati? Karena kerendahan hati membuat kita tidak LENGAH. Orang lengah hanya akan duduk manis, tidak menjalankan posisinya dengan baik. Sebaliknya orang yang tidak lengah bisa menjalankan posisinya dengan optimal, memberi pengaruh dan sumbangsih melalui pekerjaannya. Marilah kita menjadi rendah hati. Percayalah kerendahan hati itu akan menyelamatkan kita. Bagaimana caranya., Biasakan untuk tidak dibuat khilaf oleh posisi, yang terpenting bukanlah apa posisi kita , tetapi apa yang sudah anda kerjakan selama anda diposisi itu .  Anak Manusia datang untuk melayani  dan menyerahkan nyawa-Nya  sebagai tebusan bagi semua orang.

DOA
Ya Tuhan , berilah kami umat-Mu agar menjadi rendah hati seperti yang Engkau ajarkan. Amin

 

 

 

 

 

 

Anak Manusia datang untuk melayani  dan menyerahkan nyawa-Nya
sebagai tebusan bagi semua orang.

September 19, 2020

KALENDER LITURGI MINGGU 27 SEPT 2020

Kalender Liturgi Minggu 27 Sept 2020

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yeh 18:25-28

Beginilah firman Tuhan Allah,
  "Kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat!  Dengarlah dulu, hai kaum Israel!  Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat  ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya  dan melakukan kecurangan sehingga ia mati,  ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.  Sebaliknya,  kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran,  ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya,  maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 25:4bc-5.6-7.8-9
Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
*Tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan,  Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,  sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku,  Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
*Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya Tuhan,  sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.  Dosa-dosaku pada waktu muda,  dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat,  tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu,  oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.  *Tuhan itu baik dan benar;  sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.  Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum,  dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bacaan II  Flp 2:1-11
Saudara-saudara,  dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih,  ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belaskasihan.  Maka sempurnakanlah sukacitaku dengan ini:  Hendaklah kamu sehati sepikir,  dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan,  dengan tidak mencari kepentingan sendiri  atau pujian yang sia-sia.  Sebaliknya dengan rendah hati anggaplah orang lain  lebih utama daripada dirimu sendiri.  Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,  melainkan kepentingan orang lain juga.  Dalam hidupmu bersama,  hendaklah kamu bersikap seperti Kristus Yesus.  Walaupun dalam rupa Allah,  Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu  sebagai milik yang harus dipertahankan.  Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri  dan mengambil rupa seorang hamba,  dan menjadi sama dengan manusia.  Dan dalam keadaan sebagai manusia,  Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,  bahkan sampai mati di kayu salib.  Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia  dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama,  supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah  segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi,  dan bagi kemuliaan Allah Bapa  segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan.  Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Bacaan Injil  Mat 21:28-32
Sekali peristiwa
  Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi,  "Bagaimana pendapatmu?   Ada orang mempunyai dua anak laki-laki.  Ia pergi kepada yang sulung dan berkata,  'Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini!'  Jawab anak itu, 'Baik, Bapa.'  Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua  dan berkata demikian juga.  Dan anak itu menjawab, 'Tidak mau!'  Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.  Siapakah di antara kedua orang anak itu  yang melakukan kehendak ayahnya?"  Jawab mereka, "Yang terakhir!"   Maka berkatalah Yesus kepada mereka,  "Aku berkata kepadamu,  sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan para pelacur
akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang  untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu,  dan kamu tidak percaya kepadanya.  Tetapi pemungut-pemungut cukai dan para pelacur percaya kepadanya.  Dan meskipun melihatnya,  kamu tetap tidak menyesal,  dan kamu tidak juga percaya kepadanya."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Pada hari ini Yesus menyuguhkan gambaran yang indah melalui dua anak dengan karakter yang berbeda. Anak pertama berkata “ya” tetapi tidak pergi bekerja ke ladang seperti yang diminta oleh bapanya. Dan anak kedua berkata “tidak” tetapi akhirnya dia melakukan perintah sang bapak. Dua karakter anak tersebut ingin menantang kita untuk beriman agar kita melihat diri kita sendiri . Apakah sebagai murid murid Yesuskita sudah menunjukkan kualitas iman yang terwujud dalam tindakan sehari hari atau tidak? Ataukah sikap dan pernyataan “ya” yang sering kita ungkapkan , hanya sebatas manis dibibir atau sekedar ikut ikutan dan sebatas mengikuti ritual agama saja? Hanya diri kita sendiri yang bisa menjawabnya secara jujur.  Nabi  Yehezkiel melalui bacaan pertama hari ini menunjukkan kepada kita bahwa ternyata perbuatan kitalah yang pada akhirnya menentukan nasib kita. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.  Dari Sabda itu jelas kita ketahui bahwa tindakan kita lah  yang menentukan kemana kita kelak , bukan kata kata manis atau sekedar mengikuti ritus agama. Bukan berarti ritus agama tidak penting . Yang mau diminta dari kita adalah menyelaraskan antara apa yang kita imani dengan apa yang kita lakukan dalam tindakan harian kita sebagai umat beriman . Dan untuk dapat melakukannya secara konsisten , kita hendaknya melakukan pertobatan terus menerus.

Butir permenungan.

Membangun semangat penyesalan yang tulus menjadi cara dan sikap kehidupan yang dipuji oleh Kitab Suci pada hari ini. Semangat kehidupab padang gurun ( kerinduan penuh harap akan kedatangan Sang Mesias) yang bisa kita ciptaan pada hari hari ini adalah membangun semangat penyesalan yang diwujudkan dalam kehidupan bersama . Tiga kata sakti yang bisa diperjuangkan dan dibiasakan dalam hidup harian kita , juga dalam keluarga kita masing masing adalah kata , terima kasih, maaf , dan tolong.  Ketika kita menerima kebaikan dari anggota keluarga atau orang lain, kita biasakan untuk spontan mengucapkan terima kasih, Ketika saat tertentu kita jatuh dalam dosa dan kesalahan , sikap dasar yang perlu adalah meminta maaf . Saling memaafkan menjadi oasis menyegarkan bagi tumbuh mekarnya semangat persaudaraan dan rasa percaya dan diberi kemungkinan untuk dalam hidup . Sikap ketiga yang perlu ada dalam keluarga adalah kerelaan untuk meminta tolong dan dimintai tolong. Sikap saling membantu dan memberi support dalam keluarga dan orang orang yang ada disekitar menjadi kekuatan dahsyat untuk meretas rasa bahwa   bahwa saya bisa main akrobat sendiri. Kerelaan meminta tolong kepada anggota keluarga atau orang lain, juga mencirikan sikap kesederhanaan dan kerendahan hati agar tidak berhenti pada rasa percaya diri yang berlebih atau sikap sombong tidak mau meminta pertolongan . Baiklah kita menjadi pendengar yang baik dan menjadi pelaksana firman Tuhan yang mengerti untuk apa kita bersaudara satu sama lain.  

Doa.

Ya Tuhan, ajarilah kami umat-Mu mengarahkan hati dan tindakan kami kepada-Mu  supaya apa yang kami lakukan selalu berkenan dihadapan –Mu  Amin.

 

 

 

 

Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.

 

KALENDER LITURGI SABTU 26 SEPT 2020

Kalender Liturgi Sabtu 26 Sept 2020

PF S. Kosmas dan S. Damianus, Martir
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Pkh 11:9-12:8
Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu.  Biarlah hatimu bergembira pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hati dan pandangan matamu. Tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini  Allah akan membawa engkau ke pengadilan!  Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu,  karena masa muda dan fajar hidup adalah kesia-siaan. Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu,  sebelum tiba hari-hari yang malang  dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan,  'Tiada kesenangan bagiku di dalamnya,'  sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap,  dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,  pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar,  dan orang-orang kuat membungkuk,  dan wanita-wanita penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur;  sebelum pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah,  dan suara menjadi seperti kicauan burung,  dan semua penyanyi wanita tunduk;  sebelum orang menjadi takut berdiri di ketinggian,  dan ketakutan ada di jalan,  sebelum pohon badam berbunga,  dan belalang menyeret dirinya dengan susah payah,  dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi  karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal  dan peratap-peratap berkeliaran di jalan;  sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan,  sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air  dan roda timba dirusakkan di atas sumur,  dan debu kembali menjadi tanah seperti semula  dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.  Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah,  segala sesuatu adalah kesia-siaan!
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 90:3-6.12-14.17
Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan bagi kami turun-temurun.
*Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"  Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin  atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
*Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi,  seperti rumput yang bertumbuh,  di waktu pagi tumbuh dan berkembang,  di waktu petang lisut dan layu.
*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami,  hingga kami beroleh hati yang bijaksana.  Kembalilah, ya Tuhan -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat.  Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami!  Teguhkanlah perbuatan tangan kami,  ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10b
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut,  dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil  Luk 9:43b-45
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus.  Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,  "Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini:  Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."  Mereka tidak mengerti perkataan itu,  sebab artinya tersembunyi bagi mereka,  sehingga mereka tidak dapat memahaminya.  Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Penderitaan adalah salah satu kosa kata yang dihindari anak anak zaman ini . Ada beberapa psikolog anak yang melakukan penelitian terhadap sekelompok anak disebuah sekolah, impuls otak mengeluarkan respon yang negatif ketika mereka diajak konseling soal penderitaan hidup mereka. Bagi mereka penderitaan adalah hal yang harus dihindari . “Hidup sendiri sudah berat, saya lelah dengan keluarga dan kehidupan ini”  Dalam Injil, Yesus memberitahukan bahwa penderitaan itu selalu ada. "Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."  Para murid diam saja dalam ketidak mengertian mereka.  Dan mereka tidak berani menanyakan artinya. Apa yang dikatakan Yesus kepada para murid bukanlah yang pertama kali , tetapi sudah kedua kali. Namun para murid belum juga mengerti. Dalam pemahaman para murid, Yesus adalah Mesias, yang akan membebaskan bangsa Israel  dari penjajahan Romawi waktu itu. Jadi ketika Yesus berbicara tentang penderitaan-Nya mereka tidak memahaminya. Namun Yesus justru memaklumkan salib sebagai jalan keselamatan. Setiap orang yang mau mengikuti-Nya harus memikul salibnya setiap hari dan mengikuti-Nya. Jalan keselamtan tidak mungkin tanpa salib. Tuhan Yesus memberikan makna yang indah pada penderitaan (salib). Salib-Nya memberikan penebusan . Salib-Nya menyembuhkan luka akibat dosa dosa manusia . Maka ketika salib datang, mari belajar dari Yesus, yang lemah lembut dan rendah hati. Terkadang sulit menerima dan menjadi misteri , apalagi kalau salib itu harus diterima bukan karena kesalahan dan kelalaian kita . Dalam perjalanan waktu, kita akan menemukan maknanya dalam Tuhan.  Mari kita satukan penderitaan kita dengan penderitaan Yesus. Berusaha bersyukur dan bersukacitalah karena kita boleh mencicipi sedikit penderitaan yang dialami sendiri oleh Tuhan Yesus.  Akhirnya , kita bisa mencari kehendak Tuhan atas penderitaan kita.  Dalam setiap peristiwa hidup kita pasti Allah mempunyai rencana yang akan kita lihat indah pada waktunya. Salib akan memurnikan fokus kita pada tujuan sejati dari hidup. Salib juga akan memurnikan cinta kita.

Butir permenungan.

Seperti bunda Teresa dari Kalkuta, dibalik pakaiannya yang sederhana, ada makna hidup yang begitu dahsyat,  Ia bertekad memberikan hidupnya bagi orang lain dengan meninggalkan negerinya untuk mengulurkan tangan kasihnya bagi orang orang yang membutuhkan , Ia tidak mengejar kesuksesan tapi ia memenuhi panggilan jiwanya.  Bagaimana dengan diri kita masing masing,  kita sebagai pengikut Yesus wajib meneladani Yesus yang taat dan melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa. Mungkin bagi kita sekarang saatnya belajar melepaskan diri dari kemegahan dan mencari makna hidup yang sesungguhnya. Biarlah hidup kita tidak berpusat pada kesuksesan dan pujian , tetapi pada panggilan Tuhan bagi kita. Niscaya hidup kita akan lebih bermakna.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik,  Semoga Sabda-Mu hari ini meneguhkan kita untuk lebih dimampukan menerima Salib kehidupan kita dengan sabar, lemah lembut dan rendah hati. Amin.

 

 

 

 

 

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut,  dan menerangi hidup dengan Injil.

September 18, 2020

KALENDER LITURGI JUMAT 25 SEPT 2020

Kalender Liturgi Jumat  25 Sept 2020
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Pkh 3:1-11
Untuk segala sesuatu ada waktunya,  untuk apa pun di bawah langit ada masanya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam. Ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan. Ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun. Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa. Ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari. Ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu. Ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk. Ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk menderita rugi. Ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang. Ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit. Ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara.  Ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci.  Ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.  Apakah untung seorang pekerja  dari yang dikerjakannya dengan jerih payah?  Aku telah melihat pekerjaan  yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia  untuk melelahkan dirinya. Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya,  bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.  Tetapi manusia tidak dapat menyelami  pekerjaan yang dilakukan Allah  dari awal sampai akhir.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 144:1a.2abc.3-4
Terpujilah Tuhan, gunung batuku.
*Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!  Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku;  Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung.
*Ya Tuhan, apakah manusia itu, sehingga Engkau mengingatnya?
Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?  Manusia tak ubahnya seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang berlalu.

Bait Pengantar Injil  Mrk 10:45
Anak manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang.

Bacaan Injil  Luk 9:19-22
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri.  Maka datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.  Lalu Yesus bertanya kepada mereka,  "Kata orang banyak siapakah Aku ini?"  Mereka menjawab, "Yohanes Pembaptis;  ada juga yang mengatakan: Elia;  ada pula yang mengatakan: salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit."  Yesus bertanya lagi, "Menurut kalian, siapakah Aku ini?"  Jawab Petrus, "Engkaulah Kristus dari Allah."  Dengan keras Yesus melarang mereka  memberitakan hal itu kepada siapa pun.  Ia lalu berkata,  "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan  dan ditolak oleh tua-tua,  oleh para imam kepala dan para ahli Taurat,  lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga."

Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Pernahkah anda bertanya kepada sesama teman , “Menurutmu siapakah aku ini?” Pernahkah anda merasa berterima kasih kepada teman yang dapat menyebutkan banyak hal mengenai diri anda, baik dipandang dari sisi kelebihan maupun kekurangan?  Kekuatan atau kelemahan? Yang sudah berkembang atau yang perlu dikembangkan? Ketika anda mengetahui bahwa teman anda mengungkapkan banyak hal tentang diri anda , maka satu hal yang jelas dan pasti adalah bahwa dia sangat memberi perhatian dan sangat mengenal anda. Hal itu tentu membuat anda merasa gembira karena dipandang sebagai pribadi yang punya arti.  Yesus mau mengetahui sejauh mana para murid mengenal diri-Nya, Ia memulai dengan pertanyaan yang mengarah kepada pendapat publik. “”Kata orang banyak siapakah Aku ini?”  Maka para murid menjawab berdasarkan apa yang mereka dengar dari pendapat orang banyak. Sesudah itu, Yesus mengarahkan pertanyaan kepada para murid  “Menurut kamu, siapakah Aku ini?”  Maka Petrus segera memberikan jawaban pengenalannya dengan berkata,  “Mesias dari Allah” Terlepas dari jawaban Petrus yang tepat, Yesus sendiri menghendaki agar

Pertama, para murid mengenal diri-Nya secara pribadi. Bila dikaitkan dengan tugas mendatang ketika Yesus tidak bersama mereka lagi, maka apa yang akan mereka wartakan tentang diri Yesus haruslah berangkat dari pengenalan pribadi tentang-Nya.

Kedua,  dari jauh hari mereka sudah harus mengenal bahwa Yesus bukan datang untuk menjadi raja yang memakai kuda perang melainkan justru akan mengalami penderitaan dan wafat disalib, bersediakah mereka menerima Mesias seperti itu?  

Butir permenungan.

Bagaimana dengan kita yang mengakui Yesus sebagai Tuhan?  Apa kita bangga menjadi pengikut-Nya? Yesus sendiri bersabda  “Setiap orang yang mau mengikut Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. “ (Luk 9:23)  Bangga menjadi pengikut Yesus harus siap menderita dan berjuang,  Sebagai pengikut Yesus , kita sering kali mendapat tantangan yang tidak ringan dari orang lain. “Bagaimana mungkin yang namanya Allah bisa disalib dan mati secara konyol” kata orang yang tidak memahami misteri sengsara, wafat  dan kebangkitan Yesus. Namun demikian , mari kita tetap bangga akan Yesus yang berbelas kasih, yang bersedia mati untuk menebus dosa kita.  Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pkh 3:11)    Ayat diatas (beserta seluruh perikopnya) merupakan salah satu favorit saya dari seluruh Alkitab. Bagi saya kehidupan memang penuh up & down. Semuanya ada waktunya. Terkadang saat saya bergumul, saya bertanya kepada Tuhan sampai kapan saya harus begini.  Kapan saya  akan menemukan jalan keluar dari permasalahan yang saya hadapi, entah masalah relasi, finansial, ataupun masa depan? Tetapi setiap saya membaca perikop ini , saya mengalami peneguhan bahwa Tuhan mempunyai waktu-Nya sendiri dan saya harus sabar menunggu, meskipun saya tidak tahu kapan waktunya Tuhan itu.  Dengan tetap percaya kepada-Nya , saya tidak akan pernah menyerah. Karena saya tahu , selalu ada yang menemani saya dan selalu ada pengharapan untuk masa yang akan datang. Saya tidak bisa memaksa  Tuhan untuk membuat semuanya indah saat ini juga. Saya tidak bisa memaksa Tuhan untuk mengambil masalah masalah saya .Yang bisa saya lakukan adalah berjalan bersama Tuhan demi mewujudkan impian dan target masa depan saya. Tuhan mempunyai waktu-Nya sendiri. Bersabar dan bertekunlah dalam kehidupan sehari hari.

Doa.

Ya  Tuhan yang mahapengasih, bantulah kami umat-Mu untuk berani menghadapi konsekwensi dari keputusan kami sebagai pengikut-Mu. Amin

 

 

 

 

Anak manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang.