Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

July 31, 2020

RENUNGAN HARIAN MINGGU 9 AGUSTUS 2020

Kalender Liturgi Minggu 9 Agt 2020
PF S. Teresia Benedikta dr Salib, Perawan dan Martir
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  1Raj 19:9a.11-13a
Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman Tuhan datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"  Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan Tuhan!" Maka Tuhan lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului Tuhan. Tetapi tidak ada Tuhan dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada Tuhan dalam gempa itu.  Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada Tuhan dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.  Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"

Mazmur Tanggapan  Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14
Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?
Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.
Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.
Bahkan Tuhan akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya.
Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.

Bacaan II  Rom 9:1-5
Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani. Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji. Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!

Bacaan Injil  Mat 14:22-33
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.  Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"  Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."  Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"  Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"  Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.  Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."

Renungan.

Banyak dari antara  kita sering melakukan doa doa harian entah itu doa pribadi, doa bersama, rosario, novena, misa harian, atau apapun bentuknya. Kita merasa dekat dan kuat manakala kita berkomunikasi secara intim dengan Tuhan. Kita menikmati saat saat itu. Hal yang sama juga dialami oleh Petrus dan para murid dalam bacaan hari ini. Petrus hidup bersama dengan Yesus. Ia pergi menyertai Yesus kemanapun ia melangkah. Pribadi Yesus meneguhkan iman dan membuatnya semakin dekat dengan-Nya. Ia dan para murid melihat Yesus berjalan diatas air. Petrus pun ingin seperti Yesus, ingin menikmati kedekatan dengan-Nya dan berjalan diatas air. Namun, ketika ada tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam.  Kita pun mempunyai pengalaman yang serupa dengan Petrus. Kita dekat dan kuat melalui hidup doa yang kita hayati. Namun, pada saat beragam permasalahan hidup menerpa, ketika kita tidak bisa keluar  dari kesulitan, hidup yang melilit, kita mengalami situasi yang berbeda. Kita mudah mengeluh , goncang, takut, dan hilang harapan. Kita mulai bertanya tanya, dimanakah Tuhan pada saat masalah datang bertubi tubi? Mengapa Tuhan tidak mendengarkan doa permohonan kita? Seperti yang dialami Petrus, Yesus pun senantiasa menyertai, menolong dan melindungi dalam setiap kesulitan hidup kita. Seperti Sabda Tuhan dalam bacaan pertama, Tuhan memulihkan keadaan Yakub dan mengasihinya. Kita yang berdoa dan percaya pada Tuhan tetapi apakah kita sungguh percaya bahwa Yesus hadir dalam diri kita setiap saat termasuk saat kita mengalami kesulitan?  Keragu raguan sering menyelimuti orang yang menyebut diri beriman, Padahal beriman berarti berani melompat ketempat yang tidak bisa dijelaskan seutuhnya, tetap ada unsur misterinya. Yang mesti dibangun adalah kepercayaan bahwa Tuhan akan menyelamatkan. 

Butir permenungan.

Akhir dari kisah ini menunjukkan kesimpulan atau puncaknya , yaitu ungkapan iman yang amat mendalam dari para murid Yesus dengan mengatakan “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” sambil menyembah Dia. Kisah yang berangkat dari pengalaman yang menakutkan, berujung pada pengalaman iman yang amat mendalam . Pengalaman yang mengkhawatirkan, menakutkan bahkan seakan telah sampai pada tingkat putus asa, justru bisa mengembangkan iman menjadi jauh lebih mendalam dari pada seandainya tidak mengalami peristiwa itu.  Oleh karena itu ketika mengalami pengalaman pahit dan getir, hendaknya tetap percaya akan kehadiran dan peran Tuhan , sehingga tidak akan membawa kesikap putus harapan.  Sebaliknya , sesudah masa gelap akan muncul hari terang yang membawa sukacita besar dan memperteguh iman.

Doa.

Allah Bapa, sumber segala kebebasan , kami bersyukur atas kebebasan yang telah dijanjikan kepada kami melalui Yesus Sang Mesias. Perkenankanlah Dia menjadi batu sendi yang mendasari dunia ini serta mempersatukan dan merukunkannya.  Amin.

 

 

Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.

RENUNGAN HARIAN SABTU 8 AGUSTUS 2020

Kalender Liturgi  Sabtu 8 Agt 2020
PW S. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Hab 1:12-2:4
Tuhan, bukankah Engkau Allahku sejak sediakala?  Bukankah Engkau Yang Mahakudus, yang takkan mati?  Tuhan, Engkau telah menetapkan bangsa Kasdim sebagai penghukum.  Ya Gunung Batu, Engkau telah menunjuk bangsa itu untuk menyiksa kami. Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan. Engkau tidak tahan memandang kelaliman.  Bagaimana mungkin  Engkau sekarang memandangi orang-orang yang berbuat khianat, dan berdiam diri bila orang-orang fasik menelan orang yang lebih baik? Engkau menjadikan manusia seperti ikan di laut,  seperti binatang-binatang melata yang tidak ada tuannya. Mereka semua ditariknya dengan kail, ditangkap dengan pukat dan dikumpulkannya dengan payang. Itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai.  Itulah sebabnya ia mempersembahkan kurban untuk pukatnya dan membakar kurban untuk payangnya. Sebab berkat alat-alat itu pendapatan mereka mewah  dan rezeki mereka berlimpah-limpah.  Itukah sebabnya maka mereka selalu menghunus pedang dan membunuh bangsa-bangsa tanpa kenal belas kasihan?  Aku mau berdiri di tempat pengintaianku, dan berdiri terus pada menara. Aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan disabdakan Tuhan kepadaku, dan apa jawaban-Nya atas pengaduanku. Maka Tuhan menjawab aku demikian: Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh batu agar mudah terbaca. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, namun segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bila pemenuhannya terlambat, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batal! Sungguh, orang yang sombong tidak lurus hatinya; tetapi orang benar akan hidup berkat imannya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 9:8-9.10-11.12-13
Orang yang mencari Engkau tidak Kautinggalkan, ya Tuhan.
*Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya,
takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman.  Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
*Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan.  Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidaklah Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan.
*Bermazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, sebab Dialah yang membalas penumpahan darah,  karena ingat kepada orang yang tertindas, teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya.

Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10b
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut  dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil  Mat 17:14-20
Sekali peristiwa  datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya,  "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.  Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya."  Maka kata Yesus, "Hai kalian, angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kalian? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kalian?  Bawalah anak itu ke mari!" Dengan keras Yesus menegur roh jahat itu lalu keluarlah ia dari padanya, dan anak itu pun sembuh seketika itu juga. Kemudian ketika mereka sendirian, para murid menghampiri Yesus dan bertanya, "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" Yesus menjawab, "Karena kalian kurang percaya.  Sebab Aku berkata kepadamu: Sungguh, sekiranya kalian mempunyai iman sebesar biji sesawi saja  kamu dapat berkata kepada gunung ini,  'Pindahlah dari sini ke sana,' maka gunung ini akan pindah, dan tiada yang mustahil bagimu."
Demikianlah Injil Tuhan.

 

Renungan.

Pada zaman ini banyak peristiwa kerasukan dan kesurupan sering terjadi. Anak anak kesurupan, ibu ibu yang tergusur dari tempat jualannya berteriak histeris lalu pingsan seperti kesurupan, kaum demonstran mengguyang goyangkan pagar gedung atau kantor, melempari jendela dan merusak barang barang disekitarnya , seperti kesurupan. Semua gejolak luapan ini seperti orang yang sakit jiwa yang sangat berat. Apa sebenarnya yang tejadi? Para ahli kejiwaan menjelaskan bahwa pada saat tertentu dalam hidup manusia , ada kekosongan batin yang dipadati oleh luapan emosi yang mendadak. Dan kekosongan itu menyimpan daya tarik yang luar biasa hebatnya, yang bisa merusak pribadi manusia dengan tindakan emosional yang tidak terkontrol. Untuk menangkal kekosongan batin ini hanya bisa diisi dengan iman , kasih dan harapan yang dapat menghasilkan daya dan kekuatan yang menyelamatkan dan menyembuhkan.   Itulah yang ditawarkan oleh Yesus kepada kita hari ini sebagai daya batiniah yang menyembuhkan, yakni iman sebesar biji  sesawi sajapun dapat memindahkan gunung. Bagaimana daya batin itu harus dikembangkan?  Dalam Injil hari ini Yesus memberikan jawaban-Nya , yakni dengan doa dan puasa. Doa dan puasa menjadi sarana bagi kita untuk mengolah diri dari agar lebih dekat dengan Allah yang kita imani.  Penegasan Yesus ini perlu kita hidupi terus menerus dalam hidup kita sehari hari agar kita mampu mengontrol diri kita dari emosi yang berlebihan. Sehingga kalau kita bisa mengontrol emosi kita , maka akan banyak orang yang bisa mengalami kasih Tuhan yang menyelamatkan lewat diri kita.

 

Butir permenungan.

Marilah kita kritis dan waspada terhadap aneka tawaran. Kita mesti memilih apa yang kita perlukan bukan apa yang kita inginkan. Kita ingin makan siang dengan menu gado gado , spagheti , ikan gurami bakar, udang bakar madu, dst. Ya ampun , menu sebanyak itu kan tidak kita perlukan . Dan yang paling perlu dalam hidup rohani adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan, seperti bacaan pertama hari ini. Marilah kita juga membantu saudara saudari sekeluarga, teman teman kantor, sesama siapa saja, agar tidak bingung. Tahu menempatkan prioritas dan nilai, dan yang penting lagi mengasihi Tuhan dan sesama dengan tulus.

 

Doa.

Ya Tuhan, tambahkanlah imanku agar dalam hidup ini aku mampu berfikir bijaksana dan mengontrol emosiku saat menghadapi masalah hidup. Amin.

 

 

 

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut  dan menerangi hidup dengan Injil.

 


July 29, 2020

RENUNGAN HARIAN JUMAT 7 AGUSTUS 2020

Kalender Liturgi Jumat  7 Agt 2020
PF S. Kayetanus, Imam PF S. Sistus II, Paus, dkk. Martir
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Nah 1:15;2:2;3:1-3.6-7
Lihatlah!  Di atas gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera.  Rayakanlah pesta-pestamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu!  Sebab orang dursila takkan datang lagi menyerang engkau;  ia telah dilenyapkan sama sekali!  Sungguh, Tuhan memulihkan kebanggaan Yakub, seperti kebanggaan Israel;  sebab perusak telah merusakkannya  dan telah membinasakan carang-carangnya.  Celakalah kota penumpah darah itu!  Kota itu seluruhnya dusta belaka, penuh dengan barang perampasan, dan tidak henti-hentinya menerkam!  Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda!
Dengar, kuda lari menderap, dan kereta meloncat-loncat!  Pasukan berkuda menyerang,  pedang bernyala-nyala dan tombak berkilat-kilat!  Banyak yang mati terbunuh dan bangkai bertimbun-timbun!  Mayat tidak habis-habisnya,  orang-orang jatuh tersandung pada mayat.  Aku akan melemparkan aib ke atasmu,  akan menghina engkau  dan akan membuat engkau menjadi tontonan.  Maka semua orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan engkau serta berkata, 'Niniwe sudah hancur!  Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari pelipur lara untuk dia?'
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Ul 32:35cd-36ab.39abcd.41
Tuhanlah yang mematikan,  Tuhan pula yang menghidupkan.
*Dekatlah sudah hari bencana bagi orang-orang jahat,
  dan segera datanglah apa yang telah disediakan bagi mereka.  Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.
*Lihatlah sekarang bahwa Akulah Tuhan.  Tiada allah kecuali Aku.
Akulah yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan.  Aku telah meremukkan, tetapi Aku pulalah yang menyembuhkan.
*Apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, apabila tangan-Ku menjalankan penghukuman,  maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku.

Bait Pengantar Injil  Mat 5:10
Berbahagialah orang yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

Bacaan Injil  Mat 16:24-28
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,  "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri,  memikul salibnya, dan mengikuti Aku.  Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,  akan kehilangan nyawanya.  Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,  ia akan memperolehnya.  Apa gunanya bagi seorang jika ia memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya?  Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?  Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya  diiringi malaikat-malaikat-Nya.  Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang  setimpal dengan perbuatannya.  Aku berkata kepadamu:  Sungguh, di antara orang yang hadir di sini  ada yang tidak akan mati  sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja  dalam Kerajaan-Nya."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Apabila kita lapar, maka wajarlah jika kita memikirkan makanan terhidang didepan kita. Atau sedang ditimpa kesusahan , problem rumah tangga, kita berharap semua segera berlalu. Mungkin jika kita sakit, maka kita berharap cepat sembuh. Jika kita stres , digosipkan, diancam, maka kita berharap semua segera reda. Atau terlilit banyak utang, maka kita sering berpikir dapat rejeki nomplok.  Begitu pula ketika kita memikirkan tentang Yesus, kerapkali kita memahami Yesus yang bukan Yesus sesungguhnya. Hari ini Yesus secara jelas dan terang benderang mengatakan soal itu. Setelah Dia mengatakan soal diri-Nya yang harus menderita, Yesus lalu membeberkan syarat syarat bagi kita yang mau mengikuti Dia. Ternyata bukan sesuatu yang menyenangkan , tetapi suatu syarat yang sangat berat.  “... ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku “ (Mat 16:24) Persyaratan mengikuti Yesus  selalu terasa berat karena kita kerap berhenti pada keharusan menyangkal diri dan kewajiban memikul salib. Kita lupa akan syarat terakhir “.... dan mengikuti Aku” Mengikuti Yesus merupakan kekuatan kita satu satunya. Tanpa Dia kita tidak akan mampu menjalani hidup ini dengan bahagia. Bukankah dalam hidup ini kita dihadapkan dengan peraturan dan hukum. Apapun kata orang bahwa peraturan dan hukum itu untuk membahagiakan  manusia tetapi selalu saja sifatnya mengatur , yang membuat kita tidak bebas dan menghukum, yang membuat kita sakit, trauma bahkan menyimpan dendam.

Butir permenungan

Mengikuti Yesus itu berarti kita ;

Pertama,  sudah memiliki teladan sempurna bagaimana menghadapi hidup dengan bahagia meski banyak tantangan dan derita.

Kedua ,   kita mendapat kekuatan dart-Nya karena Dia adalah Tuhan kita. Dan Yesus itu sungguh mahabelas kasih yang ingin membebaskan kita dari belenggu dosa , dosa yang membawa kita cenderung memikirkan diri sendiri dan membuat derita orang lain.  Betapa bahagianya jikalau suami istri hidup mengikuti Yesus. Sungguh damainya jika diantara saudara , kakak , adik juga mengikuti Yesus. Betapa indahnya hidup membiara  apabila masing masing anggota  mengikuti Yesus. Karena ketika kita kreatif yang lain mendukung, Ketika kita putus asa, yang lain menyemangati Ketika kita jatuh  dalam kesalahan dan dosa , yang lain selalu mencintai dengan mengampuni.

Doa.

Allah Bapa sumber kebahagiaan , kami bersyukur atas sabda dan salib yang Kau gunakan untuk menunjukkan jalan kedamaian, untuk memberikan  semangat  dan keteguhan hati mau, mengusahakan kedamaian dan keadilan bagi semua orang. Amin. 

 

 

 

Berbahagialah orang yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan,
sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.


RENUNGAN HARIAN KAMIS 6 AGUSTUS 2020

Kalender Liturgi Kamis  6 Agt 2020

Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
Warna Liturgi: Putih

Bacaan dan Renungan Minggu 06 Agustus 2017;Pesta Yesus menampakkan ...


Bacaan I  Dan 7:9-10.13-14
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar.  Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya.  Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan, seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan  kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya,  dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 97:1-2.5-6.9
Tuhan adalah Raja, mahatinggi di atas seluruh bumi. Sebab Engkaulah, ya Tuhan, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala Allah.
*Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!  Awan dan kekelaman ada sekeliling-Nya,  keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
*Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi,
Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Bacaan II  2Ptr 1:16-19
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia,ketika kami memberitakan kepadamu  kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja,  tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya  dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."  Suara itu kami dengar datang dari surga,  ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.  Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya  sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 17:5c
Inilah Anak yang Kukasihi,  kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.

Bacaan Injil  Mat 17:1-9
Sekali peristiwa
  Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya,  dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.  Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari,  dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.  Maka nampak kepada mereka  Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus.  Kata Petrus kepada Yesus,  "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini.  Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah,
satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."  Sementara Petrus berkata-kata begitu,  tiba - tiba turunlah awan yang terang menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata,  "Inilah Anak yang Kukasihi,  kepada-Nyalah Aku berkenan,  dengarkanlah Dia."  Mendengar itu tersungkurlah murid-murid Yesus, dan mereka sangat ketakutan.  Lalu Yesus datang kepada mereka. Ia menyentuh mereka sambil berkata,  "Berdirilah, jangan takut!"  Dan ketika mengangkat kepala,   mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.   Pada waktu mereka turun dari gunung,  Yesus berpesan kepada mereka, "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun, sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Tidak semua orang memiliki pengalaman spiritual yang mengantarkan pada suatu kekaguman yang luar biasa. Orang yang memiliki hati yang peka akan mampu membaca yang rohani yang lahir dari berbagai pengalaman.  Pengalaman ini tidak hanya merupakan pengalaman yang spektakuler. Banyak contoh satu pengalaman sederhana bagi orang tertentu dapat dilihat sebagai suatu pengalaman yang sangat dalam di mana ia merasa senang Tuhan yang membuat sangat kagum dan terharu. Misalnya, kompilasi pendaki gunung tiba di puncak gunung dan tampak indahnya matahari terbit. Contoh lain, kompilasi duduk sendiri ditaman, sambil ditemani kicauan burung dan pemandangan taman yang indah, seseorang akan tertegun dan sangat terharu.atau, bagi orang lain, alunan musik tertentu mendorong kepekaan rohani yang berusaha terharu. Pengalaman ini tentu biasa. Namun dapat bersifat spiritual dan mendalam. Hanya mereka yang memiliki kepekaan rohani. Pengalaman-pengalaman seperti itu tidak jarang juga menghampiri kita masing-masing dengan cara yang berbeda-beda. Mungkin kita tidak sampai terharu biru, tetapi minimal pikiran kita seakan terbuka dan kita tertegun menyaksikan pengalaman kita. Sering kali dalam kondisi seperti itu, muncul dorongan dalam diri kita untuk berdoa. “Tuhan, janganlah pengalaman ini cepat berlalu”!  Saudaraku, kita ikuti Kristus, pasti kita akan diantar pada pengalaman-pengalaman menyentuh seperti ini. Itulah saat keagungan Tuhan mau menyapa kita secara pribadi. Sama seperti Petrus, Yakobus dan Yohanes di atas gunung Tabor, kita perlu membuka diri pada roh yang menggerakkan kita . Saat saat kita membahas pengalaman sukses, nikmatilah pengalaman ini baik-baik. Sangat menyentuh ini tidak terlalu lama. Ada saja yang berakhir untuk berakhir. Berdoalah, semoga pengalaman itu membantu kita mendekatkan diri pada Tuhan. Yang paling penting adalah kita yang terharu untuk bimbingan-Nya.

Butir  permenungan.

Penampakan kemuliaan Tuhan di gunung Tabor yang dialami oleh tiga murid Yesus merupakan peristiwa yang luar biasa    Sebenarnya apa yang dialami oleh para murid ini jauh dari pengalaman hidup kita sehari hari, namun kita tidak perlu kecewa apabila kita tidak diberi anugerah penglihatan semacam itu.  Ketika Yesus dimuliakan di gunung Tabor , Allah mengajak kita untuk mendengarkan Yesus yang adalah Putra kesayangan-Nya.Allah menghendaki supaya kita hidup bersatu dengan Anak-Nya dalam iman. Oleh sebab itu kita tidak boleh ragu mendengarkan Dia , meskipun Dia ditolak dan disalibkan seperti penjahat.  Kita juga perlu belajar merenungkan misteri salib dalam perjuangan menuju kepenuhan hidup , yakni kemuliaan Anak Allah . Salib penderitaan adalah proses yang perlu kita lalui dan tidak boleh kita  lompati  begitu saja. Yesus sendiri tidak ingin melompat kepada kemuliaan . Ia meredam keinginan  kuat para murid untuk tetap tinggal di gunung Tabor, tetapi membawa mereka turun kebawah untuk berjuang didunia, sehingga Yesus mengajarkan kepada kita bahwa jalan menuju kemuliaan harus melalui salib penderitaan, sehingga pada saatnya nanti , kita bisa berkata : Tuhan , alangkah baiknya kita berada ditempat ini

Doa. 

Ya  Tuhan  , semoga kami selalu setia pada salib penderitaan yang kami alami setiap hari . Jangan biarkan kami menyerah pada penderita itu . Amin.

 

 

Inilah Anak yang Kukasihi,  kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.



 


RENUNGAN HARIAN RABU 5 AGUSTUS 2020

Kalender Liturgi Rabu  5 Agt 2020
PF Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yer 31:1-7
Tuhan bersabda,  "Aku akan menjadi Allah segenap kaum keluarga Israel  dan mereka akan menjadi umat-Ku. Mereka mendapat kasih karunia di padang gurun  yaitu bangsa yang terluput dari pedang.  Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya;  dan dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadanya,  'Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi,  sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.  Aku akan membangun engkau kembali sehingga engkau pulih, hai anak dara Israel!  Engkau akan menghiasi dirimu lagi dengan rebana,  dan akan tampil dalam tarian sukaria. Engkau akan membuat kebun anggur lagi di gunung-gunung Samaria; dan orang-orang yang membuatnya akan memetik hasilnya pula.  Sungguh, akan datang harinya  para penjaga akan berseru di gunung Efraim:  Ayo, marilah kita naik ke Sion, menghadap Tuhan, Allah kita!' Sebab beginilah sabda Tuhan: Bersorak - sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah atas pemimpin para bangsa!  Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah!  Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel!
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Yer 31:10.11-12ab.13
Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanannya.
*Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa,  dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel  akan mengumpulkannya kembali.
*Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub,  telah menebusnya  dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
*Pada waktu itu  anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai,
orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan,  akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil  Luk 7:16
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil  Mat 15:21-28
Pada suatu hari  Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.  Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru,  "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud.  Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab.  Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya,   "Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."  Jawab Yesus, "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."  Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, "Tuhan, tolonglah aku!"  Yesus menjawab,  "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak  dan melemparkannya kepada anjing."   Kata wanita itu lagi, "Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah  yang jatuh dari meja tuannya."   Bersabdalah Yesus kepadanya, "Hai ibu, besar imanmu!  Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki."  Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Dimana ada kemauan , disitu ada jalan. Begitulah cerita seorang ibu, dikisahkan salah satu program televisi “Minta tolong”. Seorang ibu yang berjalan kaki dari rumah kerumah mencari uang dengan menawarkan jasa menjadi buruh cuci  demi mengobati anaknya yang terbaring dirumah terkena demam berdarah. Uang tabungan mereka sudah terkuras habis untuk biaya pengobatan anaknya bahkan sampai mereka diminta meninggalkan rumah sakit karena tidak dapat membayar. Berbekal keyakinan “Gusti mboten sare” (Tuhan tidak tidur), ia yakin pasti ada orang baik yang dapat menolongnya.  Sebuah kemauan mendorong orang mencapai apa yang menjadi harapannya. Injil Matius mencatat kisah, tentang semangat iman seorang perempuan yang pantang menyerah. Seorang perempuan Kanaan yang memiliki anak perempuan yang kerasukan setan. Perempuan itu sudah kesana kemari demi pulihnya sang anak namun tak seorangpun dapat membantunya. Berita kedatangan Yesus merupakan berita yang membawa kabar gembira bagi keluarganya.  Perempuan ini mendatangi Yesus dengan membawa anaknya karena ia percaya Yesus dapat menolongnya. Ia berseru kepada-Nya walaupun tampaknya seperti mustahil  “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak anak dan melemparkannya kepada anjing.” Bahasa yang dipakai memang terkesan kasar. Namun itulah yang menjadi inti  ketika kita ingin disembuhkan Tuhan maka kita harus tahu posisi kita dihadapan Tuhan. Siapa diri kita dan harus menjadi rendah hati. Kita harusnya sadar , inilah belas kasih sejati, yaitu belas kasih yang lahir dari  kesadaran diri kita akan posisi kita dan daya kerendahhatian. Belas kasih yang memerdekakan dan memberi hidup.

Butir permenungan.

Dalam kehidupan , kita mudah tersinggung , marah, dan mengambil jarak dengan Tuhan, apalagi kita merasa diacuhkan atau ditinggalkan Tuhan. Sikap penolakan membuat kita makin jauh dengan  Tuhan . Saat penolakan itu menandakan bahwa kita masih tergolong sombong, merasa diri hebat. Inilah titik kelemahan kita. Tuhan Yesus menginginkan hati yang hancur dan remuk dihadapan-Nya. Perempuan itu mengajak kita untuk menghampiri Yesus dengan semangat pantang menyerah. Dia meminta kita untuk bergumul sampai menang. Mampukah kita memiliki semangat seperti perempuan itu?

Doa.

Allah Bapa Maha Pengasih dan Penyayang, kami bersyukur atas anugerah kesehatan yang Kau limpahkan kepada kami berkat sabda kedamaian  , ialah Yesus Putra-Mu , sebab karena Dia , dunia dapat bernapas lagi.  Amin.

 

 

 

 

Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

 

 

 


RENUNGAN HARIAN SELASA 4 AGUSTUS 2020

Kalender Liturgi Selasa  4 Agt 2020
PW S. Yohanes Maria Vianney, Imam
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Yer 30:1-2.12-15.18-22
Tuhan bersabda kepada Yeremia demikian,  "Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel,  'Tulislah segala perkataan yang telah Kusabdakan kepadamu  dalam sebuah kitab'."  Beginilah sabda Tuhan tentang Israel,  "Penyakitmu sangat payah, lukamu tak tersembuhkan! Tiada orang yang membela hakmu, tiada obat untuk bisulmu, tiada kesembuhan lagi.  Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dan dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak dan besarlah jumlah dosamu!  Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu?  Mengapa engkau mengaduh karena kepedihanmu sangat payah?  Karena kesalahanmu banyak, dan dosamu besar jumlahnya, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.  Dan beginilah sabda Tuhan selanjutnya,  "Sesungguhnya,  Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub,  dan akan mengasihani tempat-tempat tinggalnya.  Kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya,  dan purinya akan berdiri di tempatnya yang asli.  Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka,  juga suara orang yang bersukaria.  Aku akan membuat mereka berlipat-ganda,  dan mereka tidak akan berkurang lagi. Aku akan membuat mereka dipermuliakan, dan mereka tidak akan dihina lagi. Anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala,  dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapan-Ku.  Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka.  Orang yang memerintah atas mereka  akan tampil dari antara mereka sendiri.  Dan orang yang berkuasa atas mereka  akan bangkit dari tengah-tengah mereka. Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku. Sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya  untuk mendekat kepada-Ku?
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 102:16-21.29.22-23
Tuhan akan membangun Sion  dan menampakkan diri dalam kemuliaan.
*Maka Bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi akan menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
*Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang akan diciptakan nanti memuji-muji Tuhan,  sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan,  untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
*Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram,  dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu. supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem, apabila para bangsa berkumpul bersama-sama  dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 1:49b
Rabi, Engkau Anak Allah,  Engkaulah raja Israel.

Bacaan Injil  Mat 15:1-2.10-14
Sekali peristiwa  datanglah kepada Yesus  beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem. Mereka berkata,  "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat-istiadat nenek moyang? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."  Yesus lalu memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka,  "Dengarkan dan camkanlah,  bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang,  melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." Maka datanglah para murid dan bertanya kepada Yesus,  "Tahukah Engkau  bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang Farisi?"  Tetapi Yesus menjawab,  "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di Surga,  akan dicabut sampai akar-akarnya.  Biarkanlah mereka itu.  Mereka itu orang buta yang menuntun orang buta.  Jika orang buta menuntun orang buta,  pasti keduanya jatuh ke dalam lubang."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Dalam beberapa budaya, kita sering menemukan larangan yang selalu dikaitkan dengan nilai nilai moral bahkan religiositas. Salah satu contoh , waktu masih kecil saya seringkali dimarahi jika makan didepan pintu itu pamali  atau tidak baik. Setelah dewasa, saya baru mengerti bahwa makan didepan pintu itu jelas tidak sopan karena menghalangi orang lain yang ingin masuk kedalam rumah. Larangan semacam ini sebenarnya adalah cara orang tua dan leluhur untuk melatih kebiasaan baik bagi generasi berikutnya dan tidak berdampak pada dosa.  Hari ini kita mendengar bahwa beberapa orang Farisi dan ahli Taurat  menegur Yesus karena murid murid –Nya melanggar tradisi dengan tidak membasuh tangan sebelum makan . Tradisi mencuci tangan adalah adat Yahudi yang selalu ditaati oleh masyarakat pada waktu itu. Membasuh tangan memiliki tujuan supaya makanan mereka tidak najis. Najis berarti juga berdosa , Yesus melihat bahwa hal itu adalah akal akalan manusia. Bagi Yesus , bukan makanan yang masuk ke mulut yang  menajiskan tetapi apa yang keluar dari dalam hatilah yang menajiskan . Yesus ingin menegaskan bahwa kenajisan dan dosa itu pertama tama tak boleh dinilai dari soal lahiriah seperti halnya makanan. Dosa itu timbul karena apa yang keluar dari dalam hati manusia.  Hati adalah sumber dari  segala sesuatu yang dapat menghasilkan dosa , namun sekaligus juga kebaikan. Dosa itu timbul dari dalam hati yang mengeluarkan hal hal yang buruk, bukan pada hal hal lahiriah yang masuk. Hal lahiriah memang bisa membuat badan sakit  dan mati, tetapi tak mampu merusak jiwa. Beda halnya dengan hati yang rusak sakit dan kotor. Ini akan berdampak tidak hanya pada jiwa , tetapi juga pada badan. Supaya hati tidak kotor dan selalu bersih, maka marilah kita belajar untuk menjaga hati. Menjaga hati supaya terbebas dari dosa dan kematian jiwa.  Hati yang setiap saat dilatih dengan hal hal yang baik dan suci, maka akan membuat jiwa dan badan kita menjadi sehat dan suci pula. Hati adalah sumber  kebaikan bagi hidup, maka mari kita menjaga hati agar tidak cepat tercemar oleh hal hal buruk yang berakibat dosa.

Butir permenungan.

Kasus sepele seperti aturan mencuci tangan sebelum makan dilihat sebagai pelanggaran serius yang seolah menodai agama mereka. Dengan keras Yesus menegur , sesuatu yang najis bukan yang masuk kedalam mulut melainkan yang keluar dari mulut.  Kata kata Yesus itu menjadi batu sandungan bagi mereka  karena mereka selalu merasa benar sendiri. Kritik moral yang disampaikan oleh Yesus membongkar jualan kebohongan yang mengatas namakan agama. Mereka sama seperti orang buta yang menuntun orang buta. Artinya apa yang mereka ajarkan dan tuntut tidak disertai  dengan teladan yang benar . Yesus mempromosikan kemanusiaan yang bermartabat dan budaya hukum yang humanis   bukan dengan kekerasan serta hukuman . Bagaimana sikap kita terhadap orang lain yang berbeda pandangan, suku dan agama? Apakah kita terbuka untuk menghargai perbedaan?

Doa.

Ya Yesus, ajarlilah kami saling menghargai. Semoga perbedaan bukan penghambat kebersamaan tetapi justru memperkaya kami, Amin.

 

 

 

 

 

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku,

 ya Allah,  dan baharuilah semangat yang teguh 

dalam batinku.

 

 

 

 


July 26, 2020

RENUNGAN HARIAN SENIN 3 AGUSTUS 2020

Kalender Liturgi Senin 3 Agt 2020
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yer 28:1-17

Peristiwa ini terjadi di kota Yerusalem
pada awal pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, yaitu dalam bulan yang kelima tahun yang keempat.  Nabi Hananya bin Azur, yang berasal dari Gibeon, berkata kepadaku di rumah Tuhan, di depan mata para imam dan seluruh rakyat:  "Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel:  'Aku telah mematahkan penindasan raja Babel.  Dalam dua tahun ini  segala perkakas rumah Tuhan yang telah diambil dari rumah ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel,  akan Kukembalikan ke tempat ini. Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini,'
demikianlah sabda Tuhan. Sungguh, Aku akan mematahkan penindasan raja Babel itu!"  Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya  di depan para imam dan seluruh rakyat  yang berdiri di rumah Tuhan.  Kata nabi Yeremia, "Amin! Moga-moga Tuhan berbuat demikian! Moga-moga Tuhan menepati perkataan-perkataan  yang kaunubuatkan itu  dengan mengembalikan perkakas-perkakas rumah Tuhan  dan semua orang buangan dari Babel ke tempat ini.  Hananya, dengarkanlah perkataan yang hendak kukatakan kepadamu dan kepada seluruh rakyat ini. Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri  dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar  tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar. Tetapi mengenai seorang nabi  yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat itu digenapi, maka barulah ketahuan,  bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh Tuhan."  Kemudian nabi Hananya mengambil gandar yang terpasang pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya. Berkatalah Hananya di depan seluruh rakyat,  "Beginilah sabda Tuhan,  'Dalam dua tahun ini  begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel, dari tengkuk segala bangsa!"  Kemudian pergilah nabi Yeremia dari sana.  Dan sesudah nabi Hananya mematahkan gandar  dari tengkuk nabi Yeremia,
bersabdalah Tuhan kepada Yeremia,  "Pergilah katakanlah kepada Hananya,  'Beginilah sabda Tuhan:  Engkau telah mematahkan gandar kayu,  tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya!'  Sebab beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel,  'Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel. Sungguh mereka akan takluk kepadanya!  Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya'."  Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya,  "Dengarkanlah, hai Hananya!  Tuhan tidak mengutus engkau,  dan engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta. Sebab itu beginilah sabda Tuhan,  'Sungguh, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati,  sebab engkau telah menghasut rakyat murtad kepada Tuhan."  Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 119:29.43.79.80.95.102
Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
*Jauhkanlah jalan dusta dari padaku,
  dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.
*Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku,  sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
*Biarlah orang-orang takwa berpihak kepadaku,  orang-orang yang paham akan peringatan-peringatan-Mu.
*Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu,  supaya jangan aku mendapat malu.
*Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.
*Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

Bait Pengantar Injil  Yoh 1:49b
"Rabi, Engkau Anak Allah,  Engkaulah raja israel."

Bacaan Injil  Mat 14:22-36
Sekali peristiwa, setelah mengenyangkan orang banyak dengan roti,
Yesus segera menyuruh murid-murid-Nya naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara Ia menyuruh orang banyak pulang.  Dan setelah orang banyak itu disuruh pergi  Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia seorang diri di situ. Perahu para murid sudah beberapa mil jauhnya dari pantai  dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam  datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Melihat Dia berjalan di atas air, para murid terkejut dan berseru, "Itu hantu!"  Dan mereka berteriak ketakutan. Tetapi Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya,  "Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru,  "Tuhan, jika benar Tuhan sendiri, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."  Kata Yesus, "Datanglah!"  Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air  mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin kencang,  Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak,  "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata,  "Orang kurang percaya! Mengapa engkau bimbang?"  Keduanya lalu naik ke perahu dan redalah angin. Dan mereka yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, "Sungguh, Engkau Anak Allah."  Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. Begitu Yesus dikenal oleh orang-orang setempat, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah. Maka semua orang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon, supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah Dia menjadi sembuh.
Demikianlah injil Tuhan. 

Renungan.

Banyak dari antara  kita sering melakukan doa doa harian entah itu doa pribadi, doa bersama, rosario, novena, misa harian, atau apapun bentuknya. Kita merasa dekat dan kuat manakala kita berkomunikasi secara intim dengan Tuhan. Kita menikmati saat saat itu. Hal yang sama juga dialami oleh Petrus dan para murid dalam bacaan hari ini. Petrus hidup bersama dengan Yesus. Ia pergi menyertai Yesus kemanapun ia melangkah. Pribadi Yesus meneguhkan iman dan membuatnya semakin dekat dengan-Nya. Ia dan para murid melihat Yesus berjalan diatas air. Petrus pun ingin seperti Yesus, ingin menikmati kedekatan dengan-Nya dan berjalan diatas air. Namun, ketika ada tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam.  Kita pun mempunyai pengalaman yang serupa dengan Petrus. Kita dekat dan kuat melalui hidup doa yang kita hayati. Namun, pada saat beragam permasalahan hidup menerpa, ketika kita tidak bisa keluar  dari kesulitan, hidup yang melilit, kita mengalami situasi yang berbeda. Kita mudah mengeluh , goncang, takut, dan hilang harapan. Kita mulai bertanya tanya, dimanakah Tuhan pada saat masalah datang bertubi tubi? Mengapa Tuhan tidak mendengarkan doa permohonan kita? Seperti yang dialami Petrus, Yesus pun senantiasa menyertai, menolong dan melindungi dalam setiap kesulitan hidup kita. Seperti Sabda Tuhan dalam bacaan pertama, Tuhan memulihkan keadaan Yakub dan mengasihinya. Kita yang berdoa dan percaya pada Tuhan tetapi apakah kita sungguh percaya bahwa Yesus hadir dalam diri kita setiap saat termasuk saat kita mengalami kesulitan?  Keragu raguan sering menyelimuti orang yang menyebut diri beriman, Padahal beriman berarti berani melompat ketempat yang tidak bisa dijelaskan seutuhnya, tetap ada unsur misterinya. Yang mesti dibangun adalah kepercayaan bahwa Tuhan akan menyelamatkan.

Butir permenungan.

Akhir dari kisah ini menunjukkan kesimpulan atau puncaknya , yaitu ungkapan iman yang amat mendalam dari para murid Yesus dengan mengatakan “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” sambil menyembah Dia. Kisah yang berangkat dari pengalaman yang menakutkan, berujung pada pengalaman iman yang amat mendalam . Pengalaman yang mengkhawatirkan, menakutkan bahkan seakan telah sampai pada tingkat putus asa, justru bisa mengembangkan iman menjadi jauh lebih mendalam dari pada seandainya tidak mengalami peristiwa itu.  Oleh karena itu ketika mengalami pengalaman pahit dan getir, hendaknya tetap percaya akan kehadiran dan peran Tuhan , sehingga tidak akan membawa kesikap putus harapan Sebaliknya , sesudah masa gelap akan muncul hari terang yang membawa sukacita besar dan memperteguh iman.

Doa.

Allah Bapa, sumber segala kebebasan , kami bersyukur atas kebebasan yang telah dijanjikan kepada kami melalui Yesus Sang Mesias. Perkenankanlah Dia menjadi batu sendi yang mendasari dunia ini serta mempersatukan dan merukunkannya.  Amin.

 

 

"Rabi, Engkau Anak Allah,  Engkaulah raja israel."