July 26, 2020

RENUNGAN HARIAN SENIN 3 AGUSTUS 2020

Kalender Liturgi Senin 3 Agt 2020
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yer 28:1-17

Peristiwa ini terjadi di kota Yerusalem
pada awal pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, yaitu dalam bulan yang kelima tahun yang keempat.  Nabi Hananya bin Azur, yang berasal dari Gibeon, berkata kepadaku di rumah Tuhan, di depan mata para imam dan seluruh rakyat:  "Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel:  'Aku telah mematahkan penindasan raja Babel.  Dalam dua tahun ini  segala perkakas rumah Tuhan yang telah diambil dari rumah ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel,  akan Kukembalikan ke tempat ini. Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini,'
demikianlah sabda Tuhan. Sungguh, Aku akan mematahkan penindasan raja Babel itu!"  Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya  di depan para imam dan seluruh rakyat  yang berdiri di rumah Tuhan.  Kata nabi Yeremia, "Amin! Moga-moga Tuhan berbuat demikian! Moga-moga Tuhan menepati perkataan-perkataan  yang kaunubuatkan itu  dengan mengembalikan perkakas-perkakas rumah Tuhan  dan semua orang buangan dari Babel ke tempat ini.  Hananya, dengarkanlah perkataan yang hendak kukatakan kepadamu dan kepada seluruh rakyat ini. Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri  dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar  tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar. Tetapi mengenai seorang nabi  yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat itu digenapi, maka barulah ketahuan,  bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh Tuhan."  Kemudian nabi Hananya mengambil gandar yang terpasang pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya. Berkatalah Hananya di depan seluruh rakyat,  "Beginilah sabda Tuhan,  'Dalam dua tahun ini  begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel, dari tengkuk segala bangsa!"  Kemudian pergilah nabi Yeremia dari sana.  Dan sesudah nabi Hananya mematahkan gandar  dari tengkuk nabi Yeremia,
bersabdalah Tuhan kepada Yeremia,  "Pergilah katakanlah kepada Hananya,  'Beginilah sabda Tuhan:  Engkau telah mematahkan gandar kayu,  tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya!'  Sebab beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel,  'Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel. Sungguh mereka akan takluk kepadanya!  Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya'."  Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya,  "Dengarkanlah, hai Hananya!  Tuhan tidak mengutus engkau,  dan engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta. Sebab itu beginilah sabda Tuhan,  'Sungguh, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati,  sebab engkau telah menghasut rakyat murtad kepada Tuhan."  Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 119:29.43.79.80.95.102
Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
*Jauhkanlah jalan dusta dari padaku,
  dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.
*Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku,  sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
*Biarlah orang-orang takwa berpihak kepadaku,  orang-orang yang paham akan peringatan-peringatan-Mu.
*Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu,  supaya jangan aku mendapat malu.
*Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.
*Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

Bait Pengantar Injil  Yoh 1:49b
"Rabi, Engkau Anak Allah,  Engkaulah raja israel."

Bacaan Injil  Mat 14:22-36
Sekali peristiwa, setelah mengenyangkan orang banyak dengan roti,
Yesus segera menyuruh murid-murid-Nya naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara Ia menyuruh orang banyak pulang.  Dan setelah orang banyak itu disuruh pergi  Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia seorang diri di situ. Perahu para murid sudah beberapa mil jauhnya dari pantai  dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam  datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Melihat Dia berjalan di atas air, para murid terkejut dan berseru, "Itu hantu!"  Dan mereka berteriak ketakutan. Tetapi Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya,  "Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru,  "Tuhan, jika benar Tuhan sendiri, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."  Kata Yesus, "Datanglah!"  Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air  mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin kencang,  Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak,  "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata,  "Orang kurang percaya! Mengapa engkau bimbang?"  Keduanya lalu naik ke perahu dan redalah angin. Dan mereka yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, "Sungguh, Engkau Anak Allah."  Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. Begitu Yesus dikenal oleh orang-orang setempat, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah. Maka semua orang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon, supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah Dia menjadi sembuh.
Demikianlah injil Tuhan. 

Renungan.

Banyak dari antara  kita sering melakukan doa doa harian entah itu doa pribadi, doa bersama, rosario, novena, misa harian, atau apapun bentuknya. Kita merasa dekat dan kuat manakala kita berkomunikasi secara intim dengan Tuhan. Kita menikmati saat saat itu. Hal yang sama juga dialami oleh Petrus dan para murid dalam bacaan hari ini. Petrus hidup bersama dengan Yesus. Ia pergi menyertai Yesus kemanapun ia melangkah. Pribadi Yesus meneguhkan iman dan membuatnya semakin dekat dengan-Nya. Ia dan para murid melihat Yesus berjalan diatas air. Petrus pun ingin seperti Yesus, ingin menikmati kedekatan dengan-Nya dan berjalan diatas air. Namun, ketika ada tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam.  Kita pun mempunyai pengalaman yang serupa dengan Petrus. Kita dekat dan kuat melalui hidup doa yang kita hayati. Namun, pada saat beragam permasalahan hidup menerpa, ketika kita tidak bisa keluar  dari kesulitan, hidup yang melilit, kita mengalami situasi yang berbeda. Kita mudah mengeluh , goncang, takut, dan hilang harapan. Kita mulai bertanya tanya, dimanakah Tuhan pada saat masalah datang bertubi tubi? Mengapa Tuhan tidak mendengarkan doa permohonan kita? Seperti yang dialami Petrus, Yesus pun senantiasa menyertai, menolong dan melindungi dalam setiap kesulitan hidup kita. Seperti Sabda Tuhan dalam bacaan pertama, Tuhan memulihkan keadaan Yakub dan mengasihinya. Kita yang berdoa dan percaya pada Tuhan tetapi apakah kita sungguh percaya bahwa Yesus hadir dalam diri kita setiap saat termasuk saat kita mengalami kesulitan?  Keragu raguan sering menyelimuti orang yang menyebut diri beriman, Padahal beriman berarti berani melompat ketempat yang tidak bisa dijelaskan seutuhnya, tetap ada unsur misterinya. Yang mesti dibangun adalah kepercayaan bahwa Tuhan akan menyelamatkan.

Butir permenungan.

Akhir dari kisah ini menunjukkan kesimpulan atau puncaknya , yaitu ungkapan iman yang amat mendalam dari para murid Yesus dengan mengatakan “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” sambil menyembah Dia. Kisah yang berangkat dari pengalaman yang menakutkan, berujung pada pengalaman iman yang amat mendalam . Pengalaman yang mengkhawatirkan, menakutkan bahkan seakan telah sampai pada tingkat putus asa, justru bisa mengembangkan iman menjadi jauh lebih mendalam dari pada seandainya tidak mengalami peristiwa itu.  Oleh karena itu ketika mengalami pengalaman pahit dan getir, hendaknya tetap percaya akan kehadiran dan peran Tuhan , sehingga tidak akan membawa kesikap putus harapan Sebaliknya , sesudah masa gelap akan muncul hari terang yang membawa sukacita besar dan memperteguh iman.

Doa.

Allah Bapa, sumber segala kebebasan , kami bersyukur atas kebebasan yang telah dijanjikan kepada kami melalui Yesus Sang Mesias. Perkenankanlah Dia menjadi batu sendi yang mendasari dunia ini serta mempersatukan dan merukunkannya.  Amin.

 

 

"Rabi, Engkau Anak Allah,  Engkaulah raja israel."


0 komentar:

Post a Comment