September 4, 2015

TIDAKKAH KAMU SANGGUP BERJAGA-JAGA SATU JAM SAJA DENGAN AKU ?


Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Matius 26:41)


  “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam saja dengan Aku?” (Matius 26:40)

“Satu-satunya saat ketika Tuhan kita meminta para rasul-rasul-Nya adalah pada saat malam menjelang penderitaan-Nya. Tetapi seperti yang sering diceritakan dalam sejarah Gereja, sejak saat itu iblis mulai dibangunkan, tetapi para murid tertidur. Maka untuk keluar dari kesedihan dan kesepian yang mendalam, Ia berkeluh kesah. `Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam saja dengan Aku?' (Matius 26:40). Bukan satu jam untuk permohonan, tetapi satu jam untuk suatu persahabatan. (Uskup Agung Fulton J Sheen)


  Apa yang dimaksud dengan Ekaristi Kudus, Sakramen Mahakudus?

Ekaristi Kudus, Sakramen Mahakudus, adalah Yesus Sendiri yang memberikan tubuh dan darah-Nya, Sakramen Mahakudus, pada malam Kamis Suci yang pertama. Dalam setiap Misa yang diadakan oleh Gereja Katolik, roti dan anggur melalui perkataan Yesus dan penyertaan Roh Kudus diubah menjadi tubuh dan darah Kristus (Katekismus Gereja Katolik, #1333). Ekaristi Kudus, Sakramen Mahakudus, adalah Tubuh dan Darah Yesus. Setelah perjamuan terakhir, Yesus pergi bersama murid-murid-Nya ke Taman Getsemani. Di sanalah Yesus bertanya kepada mereka, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam saja dengan Aku?” (Matius 26:40). Ajakan yang sama inilah yang diberikan Yesus kepada kita sekarang ini. Paus Yohanes Paulus II menulis, di dalam keheningan di depan Sakramen Mahakudus, Kristus benar-benar hadir seutuhnya. Tuhan yang kita temukan, yang kita sembah dan dengan siapa kita dapat berelasi (surat kepada Uskup dari Liege, 1996). Melalui adorasi kepada Sakramen Mahakudus, kita menyatakan cinta kita dan persahabatan kita kepada Yesus.


 Bagaimana satu jam penyembahan kepada Sakramen Mahakudus membuat perubahan?

Yesus berkata bahwa iman dapat memindahkan gunung (Markus 11:23). Paus Yohanes Paulus II mengatakan, “Kedekatan pada Kristus dalam keheningan dan kontemplasi tidaklah menjauhkan kita dari keadaan kita saat ini, tetapi sebaliknya membuat kita menjadi penuh perhatian dan terbuka pada sukacita manusiawi dan mengalami kelegaan serta memperluas hati kita pada skala dunia. Melalui penyembahan, orang-orang Kristen secara diam-diam memberikan perubahan dunia yang radikal dan menyebarkan Injil. Setiap orang yang berdoa pada Juruselamat menarik seluruh dunia bersama dia dan meninggikannya pada Allah (surat kepada Uskup dari Liege, 1996). Ketika pembawa pesan Kerahiman Ilahi, S Maria Faustina, berdoa kepada Yesus dalam Ekaristi Kudus, Ia memberikan penglihatan. Setiap kali orang masuk kapel dan mengunjungi Yesus yang tampak dalam monstrans, dia melihat sinar-sinar keilahian dari kasih dan kerahiman-Nya memancar keluar dan mengelilingi seluruh dunia dan setiap orang yang ada di dalam dunia ini dengan rahmat dan berkat-berkat. Yesus mengatakan kepada St Faustina, “Aku ingin penyembahan / adorasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pengampunan bagi dunia. (BCH, 1070)


  Keuntungan apa yang kita dapatkan dari jam suci penyembahan / adorasi?

Setiap orang yang menyediakan waktu beradorasi kepada Yesus dalam Sakramen Mahakudus, mengembangkan relasi pribadi dengan Yesus dan bertumbuh di dalam kasih dan kekudusan. Saat tenang bersama Tuhan dalam adorasi memampukan orang untuk mendengarkan dan mengenali suara-Nya seperti Dia berbicara kepada hati mereka. Banyak dari umat yang setia hadir dalam adorasi menceritakan berbagai mukjizat dan penyembuhan. Banyak warga Gereja yang mengalami perubahan; mereka lebih sering pergi ke Misa, melayani sesama, ada persatuan, pertobatan dan kembalinya banyak umat Katolik yang telah jatuh, juga panggilan imamat dan kehidupan rohani meningkat. Umat bekerjasama mengatur adorasi abadi, membantu membangun komunitas yang beriman.


ADORASI EKARISTI ABADI MEMBANGKITKAN KEMBALI IMAN

  Apakah Adorasi Ekaristi Abadi (= terus-menerus) itu?

Adorasi Ekaristi Abadi adalah bila sebuah paroki menyediakan suatu ruangan kecil atau kapel yang dibuka selama 24 jam dalam 7 hari dengan pentahtaan tetap Yesus dalam Sakramen Mahakudus. Adorasi abadi adalah suatu pernyataan cinta pada Yesus yang sudah mencintai kita begitu besar, sehingga Ia rindu untuk tinggal dengan kita selalu dalam Sakramen Cinta Kasih ini.


  Mengapa Adorasi Ekaristi Abadi diperlukan?

Ketika kita membatasi jam-jam adorasi, kita membatasi kemampuan Kristus untuk umat-Nya. Hanya sedikit yang dapat menanggapi undangan Tuhan, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam saja dengan Aku?”, bila kita hanya memiliki satu jam atau beberapa jam adorasi setiap minggu. Semakin banyak kita menyediakan waktu, semakin banyak umat berkesempatan untuk beradorasi. Bila kapel dibuka sepanjang hari, maka setiap umat mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi. Pada tahun 1980, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Le Sacre Coeur di Montmartre, Perancis; di tempat itu telah diadakan Adorasi Ekaristi Abadi selama lebih dari seratus tahun. Dia menyatakan, “Sampai saat ini Kristus yang hidup mencintai kita dan memberikan hati-Nya kepada kita sebagai sumber penyelamatan kita. Ekaristi Kudus juga menjadi tujuan dari adorasi abadi - kita memasuki gerakan kasih dan kemajuan apostolil.” Melalui Adorasi Ekaristi Abadi kita mengumumkan pada jemaat dan komunitas bahwa Yesus hadir di tempat ini, sunguh-sungguh hadir di antara kita hari ini.


 Mengapa pentahtaan Ekaristi diperlukan?

Perbedaan antara melewatkan waktu bersama Yesus dalam Sakramen Mahakudus yang ditahtakan di dalam monstran dari yang berada di dalam tabernakel adalah sama seperti perbedaan percakapan antara kawan akrab yang bertemu muka dengan muka dan bercakap-cakap dengan teman di luar pintu yang tertutup. Melihat Yesus yang ditampilkan dalam Monstran Suci lebih banyak memberi kesan intim daripada hanya memandang pada tabernakel. Hal ini juga menolong para penyembah / adorator untuk lebih setia pada jadwal jam yang telah ditentukan, karena mereka tahu bahwa Yesus tidak dapat ditinggalkan sendirian dalam monstran. Alasan yang mendorong untuk melakukan hal ini adalah karena Roh Kudus memintanya. Selama perjamuan Ekaristi-Nya, Yesus menekankan secara jelas, Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman” (Yohanes 6:40).


  Apakah ini adalah misi kaum awam / umat?

Vatikan Kedua menekankan betapa pentingnya keterlibatan umat dalam misi Gereja. Adorasi Ekaristi Abadi dikoordinasi oleh kaum awam dan dibantu oleh imam. Dengan membimbing umat kepada Yesus, maka kaum awam dilibatkan dalam pembaharuan dan penginjilan terus-menerus.


 Apakah berbahaya mengadakan adorasi 24 jam?

Banyak imam yang telah menyaksikan bahwa sejak Adorasi Ekaristi Abadi mulai diadakan, tingkat kejahatan di dalam komunitas mereka menurun drastis. “Persis di depan gereja kami terdapat daerah pelacuran dan penjualan narkoba. Ketika adorasi abadi Sakramen Mahakudus mulai dilakukan, semua kegiatan tersebut berhenti. Ketika Tuhan di dalam Sakramen Mahakudus ditahtakan di atas altar, kejahatan meninggalkan daerah itu. Saya yakin akan hal itu.” (Rm James Swenson, Gereja Katolik St Bridget, Las Vegas, NV)


SEMBAHLAH YESUS UNTUK PERDAMAIAN

“Manusia tidak akan memiliki kedamaian, kecuali bila ia berpaling pada kerahiman-Ku. Yesus berkata kepada St M. Faustina bahwa Sakramen Mahakudus adalah tahta kerahiman di atas bumi dan setiap hari sembahlah Sakramen Mahakudus dalam Hati-Ku yang penuh belas kasih dan kerahiman.” (Buku Kerahiman Ilahi 300, 1485 dan 1572)

Sangatlah mendesak bahwa doa-doa bersama dilambungkan dari bumi ke surga untuk memohon kepada yang Mahakuasa, di mana di dalam tangan-Nya-lah ada tujuan akhir dari dunia ini yaitu pemberian besar berupa damai sejahtera.” (Paus Yohanes Paulus II, November 2001)

Pada tanggal 2 Desember 1981, Paus Yohanes Paulus II mulai melakukan Adorasi Ekaristi Abadi di dalam Sakramen Mahakudus di Kapel Basilika St Petrus di Roma, dan menganjurkan semua paroki yang lain untuk melakukan hal yang sama. Dalam khotbahnya kepada Kongres Internasional Ekaristi yang ke-45 di Sevilla, Spanyol, Juni 1993, Bapa Suci berkata: “Saya berharap bahwa bentuk adorasi abadi dengan pentahtaan tetap dari Sakramen Mahakudus dapat berlanjut di kemudian hari. Saya berharap bahwa buah dari kongres ini menghasilkan pengadaan Adorasi Ekaristi Abadi di semua paroki dan komunitas Kristiani sampai ke seluruh dunia.

Adorasi Abadi, Adorasi Ekaristi menawarkan kesempatan kepada umat kita untuk bergabung dalam kehidupan religius untuk keselamatan dunia, jiwa-jiwa di mana-mana, perdamaian dunia. Kita tidak bisa meremehkan kekuatan kuasa doa dan perubahan yang akan terjadi dalam dunia kita ini. “Waktu yang engkau habiskan bersama Yesus di dalam Sakramen Mahakudus … akan membantu membawa perdamaian kekal di atas dunia. (B Teresa).


SATU JAM YANG PENUH KUASA

Uskup Agung Fulton J Sheen menjelaskan bahwa kita tidak dipanggil untuk menjalankan tugas-tugas besar dan masih banyak tugas-tugas lain, tetapi waktu suci adalah pengorbanan kita untuk bersatu dengan Kristus. Hal ini merupakan suatu jawaban mengapa dalam hidupnya, di mulai sebagai seorang pemuda, ia tidak pernah kehilangan saat penting bersama Yesus; ia selalu menerima Komuni Suci setiap pagi. Pada permulaan autobiografinya yang berjudul “Harta Terpendam di dalam Tanah Liat,  Uskup besar Sheen memberikan kesaksian bahwa sungguh mengagumkan gerakan dari ratusan bahkan ribuan jiwa Katolik dan non-Katolik yang terinspirasi untuk menerima tantangan menyediakan waktu satu jam saja.

Para pastor yang mengalami pergumulan dengan panggilannya diperbarui melalui kasih Yesus. Seorang polisi yang sedang mencari sebuah gereja untuk melakukan adorasi, menemukan seorang pastor yang tidak hanya membuka gereja, tetapi juga menemani berdoa bersama dia setiap hari. Lebih dari seratus ribu orang Protestan, kata uskup besar Sheen, menyenangkan diri merkea sendiri dengan meluangkan waktu dalam satu jam yang penuh kuasa dengan Yesus dalam Sakramen Mahakudus.


Pusat Spiritualitas Keuskupan Surabaya
JI. Dharmahusada Permai XII/5; N - 403
Telp: (031) 5935656     Fax: (031) 5942799
E-mail: adorasiabadi@gmail.com

0 komentar:

Post a Comment