Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

October 31, 2021

RENUNGAN HARIAN RABU 17 NOPEMBER 2021

Kalender Liturgi Rabu 17 Nov 2021

PW S. Elisabet dari Hungaria, Biarawati
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  2Mak 7:1.20-31
Pada waktu itu ada tujuh orang bersaudara beserta ibunya ditangkap.
Dengan siksaan cambuk dan rotan  mereka dipaksa oleh Raja Antiokhus Epifanes untuk makan daging babi yang haram. Ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak dikenang baik-baik. Ia harus menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Namun demikian  ia tetap menanggungnya dengan tabah dan besar hati  karena harapannya kepada Tuhan. Dengan rasa hati yang luhur  ia menghibur anaknya masing-masing dalam bahasanya sendiri, penuh dengan semangat luhur. Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya, lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya, "Aku tidak tahu bagaimana kalian muncul dalam kandunganku. Bukan akulah yang memberi kalian nafas dan hidup atau menyusun anggota-anggota badanmu satu per satu, melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasih Tuhan akan memberikan kembali roh dan hidup kepadamu, justru karena kini kalian memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya."   Adapun raja Antiokhus mengira, bahwa ibu itu menghina dirinya, dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang masih hidup  tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi raja juga menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa si bungsu akan dijadikannya kaya dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya. Bahkan ia akan dijadikannya sahabat raja, dan kepadanya akan dipercayakan pelbagai jabatan negara. Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya sama sekali, maka raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasehati anaknya demi keselamatan hidupnya. Sesudah lama didesak barulah ibu itu menyanggupi untuk meyakinkan anaknya. Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu ia berkata dalam bahasanya sendiri, "Anakku, kasihanilah aku  yang sembilan bulan lamanya mengandungmu dan tiga tahun lamanya menyusui engkau. Aku pun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu hingga umurmu sekarang ini  dan terus memeliharamu. Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatu yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah menjadikan kesemuanya itu bukan dari barang yang sudah ada.  Demikianlah bangsa manusia juga dijadikan. Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu  dan terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau bersama kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak."  Belum lagi ibu mengakhiri ucapannya, berkatalah pemuda itu, "Kalian menunggu siapa? Aku tidak akan taat kepada penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami. Tetapi Baginda, yang menjadi asal usul segala malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani, pasti tidak akan luput dari tangan Allah."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 17:1.5-6.8b.15
Pada waktu bangun aku menjadi puas dengan hadirat-Mu, ya Tuhan.
*Dengarkanlah, Tuhan pengaduan yang jujur, perhatikanlah seruanku;
berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
*Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah.
Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
*Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu,
dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Bait Pengantar Injil  Yoh 15:16
Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan.

Bacaan Injil  Luk 19:11-28
Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Maka Yesus berkata, "Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Sesudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberikan mereka sepuluh mina katanya, 'Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali.' Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, 'Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.' Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Orang yang pertama datang dan berkata, 'Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.' Katanya kepada hamba itu, 'Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.' Datanglah yang kedua dan berkata, 'Tuan, mina Tuan telah menghasilkan lima mina.' Katanya kepada orang kedua itu, 'Dan engkau, kuasailah lima kota.' Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, 'Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur.' Kata bangsawan itu, 'Hai hamba yang jahat!  Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur.
Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.' Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, 'Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.' Kata mereka kepadanya, 'Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.' Ia menjawab, 'Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan diambil, juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya,  bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku'.   Setelah mengatakan semuanya itu  Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Dibandara Soekarno Hatta , seorang pria separuh baya yang mengenali  saya sebagai seorang pastor, membagikan pengalaman hidup rohaninya,. Ia menyatakan bahwa setiap kali mengikuti perayaan Ekaristi pada hari Minggu diparokinya, ia selalu membawa novel.Bila pastor paroki yang memimpin perayaan, iapun mulai melanjutkan membaca novel yang sudah dimulai ketika ada dirumah. Dengan jujur ia mengatakan bahwa  oleh suatu sebab ia sedang memendam rasa memusuhi pastor paroki.  Suatu ketika, sekilas ia mendengar sepenggal kalimat kotbah pastor paroki,  “Jangan pernah merasa rugi memberikan maaf, karena dengan memaafkan anda sedang menyelamatkan hidup anda dari penderitaan karena sakit hati” Kalimat tersebut terus saja mengusik telinga hatinya. Menjelang tidur malam ia menjadi sadar  bahwa ia sedang mengalami sakit yang mematikan hidup rohaninya. Singkat kata , ketika ia berhasil membangun kembali komunikasi penuh damai dengan pastor paroki segalanya menjadi cerah. Ia bebas dari rasa tertekan ketika menuju gereja , dan juga tidak terburu buru menghilang dari halaman gereja untuk menghindari pastor parokinya.Ia menjadi lebih gembira dari hari hari sebelumnya. Dengan penuh sukacita ia bergabung dengan kelompok paduan suara paroki untuk memuji Tuhan. Lukas dalam bacaan hari ini , mengetengahkan dua perumpamaan yang digabungkan, yaitu perumpamaan tentang uang mina dan perumpamaan tentang seorang bangsawan yang hendak dinobatkan menjadi raja. Mungkin saja , perumpamaan tentang cara masing masing  kesepuluh hamba memperlakukan satu mina oleh Yesus , dipastikan dengan perjalanan Arkhelaus ke Roma untuk mendapatkan pengesahan wasiat Herodes Agung yang menunjuk Arkhelaus sebagai pengganti, namun ditolak oleh orang orang Yahudi. Dua perumpamaan yang digabung itu membentuk suatu perenungan yang sangat berarti , sekurang kurangnya bagi saya. Saya  yakin bahwa sepuluh orang hamba yang dikisahkan dalam Injil  sangat mengenal karakter tuannya,  namun ada dua macam sikap yang muncul , yaitu mengembangkan uang mina yang menjadi tanggung jawabnya. Hati mereka dimerdekakan dari rasa tidak suka pada tuannya . dari satu mina ada yang berkembang menjadi sepuluh mina , ada pula yang lima mina. Hamba yang tidak mampu menerima kekurangan tuannya  tidak mampu pula mengembangkan uang mina karena hatinya dihadang oleh tembok penolakan . Hatinya telah tertutup untuk melihat sisi positif dari tuannya yang telah bermurah hati memberikan modal untuk dikembangkan. Bagaimana dengan kita ? Dari sisi kehidupan rohani, pengalaman pria paruh baya dan perumpamaan Yesus tentang uang mina memberikan pesan tegas kepada kita bahwa kehidupan rohani kita tidak akan berkembang , atau bahkan menjadi kering dan mati bila hati kita tertutup dari kemauan untuk hidup damai dengan diri dan sesama. Kehidupan rohani kita akan bertumbuh subur dan menghasilkan buah buah kebaikan yang melimpah bila kita mau berdamai dengan diri dan sesama serta menerima Tuhan menjadi raja atas hidup kita . Kehidupan rohani yang bertumbuh subur , akan dengan sendirinya menyuburkan pula relasi kita dengan sesama. Olehnya , kita pun menjadi pribadi yang lepas bebas mengembangkan berkat berkat yang berasal dari Tuhan bagi kepentingan hidup bersama sebagai keluarga Allah.

Butir  permenungan

Masuk ke gereja yang indah dengan keteduhan suasana akan memudahkan orang untuk berdoa dan menyadari keagungan Tuhan. Melalui hiasan dan ornamen, tentulah diharapkan orang lebih mudah berdoa, menjadi lebih mudah berjumpa dengan keagungan Sang Pemelihara Kehidupan. Umat di salah satu wilayah di lereng gunung Lawu dengan semangat membangun gereja, ada satu keluarga yang membantu memesankan kaca patri untuk mengisi dua jendela besar di bagian panti imam. Gambar yang dipilih adalah Yesus yang berdoa di taman  Getsemani dan Yesus yang menggandakan roti dan ikan dari bekal yang dimiliki oleh seorang anak. Gambar pertama memberi gambaran sekaligus peneguhan bagi kita bahwa dalam keadaan apapun, kita jangan lupa berdoa dengan seluruh jiwa. Tuhan pasti memberi kekuatan. Gambar kedua memberi pesan, umat yang berdoa diyakinkan bahwa semangat berbagi harus ada dalam diri kita, seberapa pun yang kita miliki, itulah pula yang melatarbelakangi keluarga ini untuk berbagi dengan membuatkan kaca patri, kita sebagai orang Katolik agar bertekun dalam iman serta bertanggung jawab untuk mewariskan iman Katolik dengan teladan hidup yang baik bagi anak anak dan generasi muda. Contoh kehidupan jauh lebih bermakna daripada banyaknya kata kata. Beriman akan keselamatan dan hidup kekal juga didasarkan kepada usaha seseorang untuk mengembangkan minat keselamatan dalam dirinya. Dengan pengembangan diri yang berbuah kepada pelayanan kepada sesama, iman menjadi hidup. Iman diwujudkan pada pengentasan kebodohan, kemiskinan dan pelestarian alam.

Doa

Ya Allah Bapa, kami bersyukur atas segala anugerah yang telah kami terima dari pada-Mu , namun kami mohon semoga segala yang ada pada kami , kepandaian dan ketrampilan kami dapat kami gunakan untuk melayani sesama , agar mereka dapat menemukan kebahagiaan yang didambakan.  Amin

 

 

 

 

 

 

 

Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan.


October 30, 2021

RENUNGAN HARIAN SELASA 16 NOPEMBER 2021

Kalender Liturgi Selasa 16 Nov 2021

PF S. Gertrudis, Perawan
PF S. Margareta dari Skotlandia
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  2Mak 6:18-31
Ada seorang ahli Taurat yang terkemuka, bernama Eleazar. Ia sudah lanjut usia dan sangat terhormat. Ia dipaksa membuka mulutnya untuk makan daging babi. Tetapi ia lebih mengutamakan mati secara terhormat daripada hidup ternista. Maka ia memuntahkan daging yang haram itu dan dengan rela hati menuju ke tempat deraan. Memang demikianlah seharusnya tindakan orang yang berani menolak apa yang tidak halal untuk dikecap  kendati secara naluriah ia mencintai hidupya. Tetapi para pengurus perjamuan kurban yang tak halal itu telah lama kenal baik dengan Eleazar. Karena itu mereka menyendirikan Eleazar, lalu menyuruh dia mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat ia sediakan sendiri. Lalu dari daging itu cukuplah kalau ia pura-pura makan apa yang dititahkan raja. Dengan demikian nyawanya akan diselamatkan, dan ia akan diperlakukan baik demi persahabatan yang lama. Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya, bagi ubannya yang jernih dan amat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya, dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri. Dengan tegas ia minta, supaya segera dikirim ke dunia orang mati saja. Kata Eleazar, "Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing. Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini. Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku. Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia, tetapi tidak mungkin aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati. Dari sebab itu dengan berpulang sebagai jantan aku mau menyatakan diri layak bagi usiaku. Dengan demikian  akupun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela mati bagi hukum Taurat yang mulia dan suci itu."  Setelah berkata demikian, Eleazar langsung menuju tempat siksaan.  Adapun orang-orang yang beberapa saat sebelumnya bersikap baik terhadapnya, sekarang memusuhi dia karena menurut mereka  Eleazar tadi berbicara seperti orang gila.  Sesudah didera sampai hampir mati, Eleazar mengaduh, katanya,  "Bagi Tuhan yang memiliki pengetahuan kudus, ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung derita hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan suka hati  karena aku takut akan Tuhan."  Demikian Eleazar berpulang dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya bagi kaum muda, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 3:2-7
Tuhanlah yang menopang aku.
*Ya Tuhan, betapa banyaknya lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang berkata tentang aku, "Baginya tidak ada pertolongan dari Allah."
*Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku,
Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku!
Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan,
dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
*Maka aku dapat membaringkan diri, dan tertidur; dan kemudian bangun lagi sebab Tuhan menopangku!  Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang  yang mengepung aku dari segala penjuru.

Bait Pengantar Injil  1Yoh 4:10b
Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.

Bacaan Injil  Luk 19:1-10
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ.  Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata,  "Zakheus, segeralah turun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu." Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, "Ia menumpang di rumah orang berdosa."  Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, "Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang  akan kukembalikan empat kali lipat."  Kata Yesus kepadanya,  "Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.  Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Kadang orang hanya ingin mencari rasa aman dan nyaman  dalam hidupnya, meskipun untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman itu orang harus menipu dirinya sendiri bahkan sampai mematikan suara hati. Sekarang inipun kita akan mudah mendapatkan orang orang seperti itu. Mereka tampak hidup walaupun sebenarnya mati , mati suara hatinya. Kompromi sering menjadi alasan bagi orang orang agar mendapatkan rasa aman dan nyaman. Namun kadang kompromi hanya merupakan bentuk lain dari sikap ragu ragu dan tidak yakin . Dalam bacaan pertama , kita dapat melihat semangat yang menjiwai jemaat di kota Sardis dan Laodikia telah menurun. Yohanes dalam surat suratnya, ingin menyapa orang orang Kristen yang ragu ragu dan kehilangan semangat. Yohanes mengajak umat Kristen untuk bertobat, berubah dari kondisi “suam suam kuku” ke  kondisi yang lebih jelas, dari kondisi ragu ragu dan tidak bersemangat ke kondisi yakin , radikal. Semua itu disampaikan Yohanes agar orang orang Kristen di Sardis dan Laodikia memperoleh keselamatan. Dalam bacaan Injil apa yang dilakukan oleh Zakeus merupakan contoh  mendapatkan rasa aman dan nyaman . Dia kaya , berlimpah harta dan dekat dengan pejabat. Untuk mendapatkan kekayaan itu , Zakeus bahkan harus mematikan suara hatinya, namun sikap seperti itu justru membuat ia dibenci rakyat kecil. Perjumpaan dengan Yesus membawa dampak yang besar bagi Zakeus. Orang kaya yang disebut dalam salah satu perumpamaan Lukas (Luk 18:9-14) tidak mampu mengatasi kekayaan , yang justru menjadi penghalang bagi kehidupan rohaninya. Orang kaya dalam kisah ini, yaitu Zakeus , justru mampu mengatasinya dengan baik sebab ia siap membagi bagikan separuh harta kekayaannya kepada orang orang miskin dan mengembalikan empat kali lipat kepada semua orang yang telah diperasnya. Dengan demikian terpenuhilah segala syarat untuk memperoleh keselamatan . Sehingga Yesus pun menyebut dia sebagai anak Abraham. Itu berarti Zakeus juga mendapat warisan akan janji keselamatan Allah.

Butir permenungan

Seorang ibu beruntung dapat beraudensi dengan Sri Paus di Roma. Ia berkesempatan berjabat tangan dengannya, ibu tersebut begitu berbahagia. Sepulang dari pertemuan dengan Sri Paus, ia tidak mau mencuci tangan . Jangan jangan berkat dari Sri Paus ikut terbawa air saat cuci tangan itu, demikian keyakinan si ibu. Satu hal jelas dari kisah ini, pertemuan dengan orang besar dan suci seperti Sri Paus merupakan pertemuan yang sangat monumental dan membahagiakan Pada Injil hari ini, Zakheus berjumpa tidak hanya tingkat Paus, tetapi malah Yesus sendiri. Pertemuan dengan Yesus yang mau datang ke rumah Zakheus mengubah hatinya. Ia berjanji untuk memberikan hartanya kepada orang miskin . Demikian lah apabila disadari dan dihayati betul , perjumpaan dengan Yesus dapat sungguh mengubah hati orang dan membuatnya rela berbagi dan melayani dengan tulus. Bukankah setiap hari kita juga berjumpa dengan Tuhan Yesus? Dalam Ekaristi kudus kita malah menyambut Tubuh-Nya, sayangnya kita sering menganggap perayaan Ekaristi sebagai rutin saja, Akibatnya perjumpaan Tuhan dalam misa itu kurang berdampak pada perubahan hidup

Doa

Ya Allah Bapa, semoga dengan kekuatan belas kasih-Mu, kami dimampukan untuk berbelas kasih kepada yang miskin, malang dan tersingkir. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.

October 29, 2021

RENUNGAN HARIAN SENIN 15 NOPEMBER 2021

Kalender Liturgi Senin 15 Nov 2021

PF S. Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  1Mak 1:10-15.41-43.54-57.62-64
Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putera raja Antiokhus. Ia pernah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tiga puluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani. Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, "Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka." Usul itu diterima baik. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem, menurut adat-istiadat bangsa-bangsa lain. Merekapun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus. Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat. Beberapa waktu kemudian  Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan,  bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri.  Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu. Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja.
Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan.  Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun seratus empat puluh lima  raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah. Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala. Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban.  Kitab-kitab Taurat yang ditemukan disobek-sobek dan dibakar habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat,  ia dihukum mati oleh pengadilan raja.  Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram. Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu  dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus.  Dan mereka mati juga.  Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 119:53.61.134.150.155.158
Hidupkanlah aku, ya Tuhan,  supaya aku berpegang pada perintah-Mu.
*Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik,  yang meninggalkan Taurat-Mu.
*Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
*Bebaskanlah aku dari pada pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.
*Orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat sudah mendekat, mereka menjauh dari hukum-Mu.
*Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab mereka tidak mencari ketetapan-ketetapan-Mu.
*Melihat para pengkhianat aku merasa muak, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.

Bait Pengantar Injil  Yoh 8:12
Akulah terang dunia.  Barangsiapa mengikuti Aku, ia kan mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil  Luk 18:35-43
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya,  "Ada apa itu?"  Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat."  Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"  Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam.  Tetapi semakin kuat ia berseru,  "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"  Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya.  Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?" Jawab orang itu, "Tuhan, semoga aku melihat!"  Maka Yesus berkata,  "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau!"  Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah.  Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Kadang kita bisa begitu kagum pada teman teman kita yang bisa berdoa panjang dengan bagus. Doanya itu bisa teruntai dalam kata kata indah nan puitis, dengan alunan suara yang bergelombang penuh pengharapan. Kata kata yang dipilih rasanya pas dengan suasana hati umat yang hadir, dan menembus lubuk hati terdalam. Memang ada orang orang yang pandai menyusun doa, juga meski ia harus berdoa spontan.  Ya kita syukuri saja.  Injil hari ini menampilkan tokoh si buta yang berseru atau sebut saja berdoa secara sangat sederhana. Orang buta itu hanya berseru (baca : berdoa) “  Yesus Anak Daud, kasihanilah aku “ Ia berseru begitu terus , semakin lama semakin kuat, juga walaupun ditegur orang, ia tetap berseru dengan kata kata yang itu itu saja namun dengan volume suara yang semakin kuat. “  Yesus Anak Daud, kasihanilah aku “  Dan doanya itu di dengar Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berhenti bertanya apa yang ia mohon dan Yesus menyembuhkan orang itu sehingga orang itu kini bisa melihat.  Renungan kita hari ini mengagumi rumusan doa yang sederhana namun amat berdaya.. “  Yesus Anak Daud, kasihanilah aku “ Dalam tradisi doa di Timur, dikenal doa yang sangat populer, namanya Doa Yesus yang bunyinya  kurang lebih “ Tuhan Yesus Kristus , kasihanilah aku “ atau “ Ya Yesus kasihanilah aku”  boleh juga “ Yesus kasihanilah aku orang berdosa ini” pokoknya menyebut nama Yesus. Yang paling populer  “ Tuhan Yesus Kristus kasihanilah aku “  dan yang  dilaksanakan didepan Sakramen Mahakudus “ Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus, kasihanilah aku”  Cobalah anda mengulang ulang doa ini terus menerus, terlebih dikala meditasi dimana sering pikiran lari kemana mana. Daripada sulit berkonsentrasi, sebut saja nama Yesus berulang ulang, dan rasakanlah betapa kedamaian dan keheningan mulai menjalari diseluruh tubuh dan hati kita.  Tindakan Yesus pada bacaan hari ini, mengingatkan kita, para pengikut-Nya agar kita tidak takut akan kebencian dan aniaya orang disekitar kita, kalau kita baik dan benar dalam perkataan dan perbuatan. Iman orang buta ini adalah teladan yang istimewa bagi kita  agar kita tetap kuat dan teguh dalam iman akan Kristus yang menderita dan disalibkan sebagai jalan untuk menyelesaikan segala perkara.

Butir butir permenungan.

Yesus seorang buta dekat Yerikho. Demikian kisah perikop ini. Orang buta itu mengaku beberapa kali sampai menghendaki agar ia  mendekat. “Yesus, Anak Daud, panggangilah aku!” teriakan itu didengar oleh Yesus, dan ia pun mendapatkan apa yang diharapkannya. Anak Daud” adalah sebutan istimewa yang mengacu pada Dia yang akan datang untuk kembali ke kerajaan Daud dengan segala kejayaannya. Ini merupakan gelar lain dari Mesias. Tak heran, Yesus disebut memiliki iman yang menyelamatkan (lih. Luk. 18:42). Melalui mukjizat yang dialaminya, ia pun mengikut Yesus dan memuliakan Allah.  Perikop ini menjelaskan tentang seorang buta yang duduk dekat Yerikho dan setiap hari mengemis disana bertahun-tahun, terbiasa dengan kebutaan, bahkan saya setuju untuk mengatakan ia menikmati kebutaannya, karena salah satu cara terbaik untuk bertahan dalam keadaan yang tidak diinginkan adalah menikmati, hingga suatu saat ketika rombongan Tuhan Yesus lewat, ia bertanya kepada orang-orang disekitar, apa itu dan orang-orang menjawab, “Yesus orang Nazaret lewat” kemudian ada perubahan sikap pasif, apatis dengan keadaan, yang hanya biasa duduk diam dan menunggu belas kasihan orang.  Dibutuhkan iman yang penuh ketika kita memohon kepada Allah. ”Imanmu telah menyelamatkan”, itulah kata Yesus kepada orang buta yang mengaku-seru ”Yesus Anak Daud, panggangilah aku!” Mukjizat terjadi pertama-tama bukan saja tergantung dari si pembuat mukjizat, dalam hal ini adalah Yesus, namun juga dari pihak si pemohon. Ia percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dipakai karena ia memanggil Yesus dengan gelar “Anak Daud” dan gelar itu dalam abad pertama sebelum Kristus sudah lazim untuk Mesias yang dinanti- Nantikan itu. Orang-orang yang berjalan di depan rombongan itu menghardik orang buta itu menutup mulutnya.  Mukjizat adalah suatu tanda kasih Allah kepada kita. Yesus melakukan begitu banyak tanda-tanda ajaib untuk meneguhkan iman orang agar orang mau percaya kepada Allah dan mencintai-Nya. Kalau orang hanya berhenti di atas penderitaannya, saja itu tujuan utama Yesus melakukan mukjizat. Tujuan utama kita memohon mukjizat terjadi adalah agar kehendak Allah terlaksana dalam diri kita dan kasih-Nya dinyatakan kepada manusia. Mukjizat masih terus terjadi hingga saat ini, karena Allah mencintai kita terus tanpa henti. Mohonlah dengan penuh iman. Melalui kisah orang buta dalam injil Lukas, sekali lagi kita diajak untuk turut serta menyuarakan kerinduan orang buta untuk melihat, bukan menahan dan memintanya untuk diam. Kita dipanggil untuk membawa harapan, terutama bagi orang-orang yang tak mampu bersuara dan melihat. Pengetahuan kita adalah terang dan kehidupan bagi sesama, bukan kuk yang menekankan kebebasan orang lain. Marilah kita bersama mengisi hari ini dengan Kasih ilahi yang melampaui sekat-sekat aturan yang membelenggu orang lain. Sebaik apapun tujuan, Senyuman dan sapaan jauh lebih bermakna daripada teguran dan ancaman. Allah menginginkan iman bagi umat manusia. Orang buta itu datang kepada Yesus dibawa oleh orang lain dan ia disembuhkan oleh Yesus berkat imannya.

Doa

Ya Tuhan janganlah biarkan aku buta terhadap  penderitaanku, tetapi biarkanlah aku melihat Engkau didalam penderitaanku.   Amin.

 

 

 

 

 

Akulah terang dunia.  Barangsiapa mengikuti Aku, ia kan mempunyai terang hidup.

 

RENUNGAN HARIAN MINGGU 14 NOPEMBER 2021

Kalender Liturgi Minggu 14 Nov 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I Dan 12:1-3
Aku, Daniel, mendengar malaikat Tuhan berkata, "Pada waktu itu akan muncul Mikhael, pemimpin besar, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu. Akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni siapa saja yang didapati namanya tertulis dalam kitab. Dan banyak dari antara orang-orang  yang telah tidur di dalam debu tanah akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang abadi. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran, akan bercahaya seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 16:5.8.9-10.11
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
*Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku,
Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bacaan II  Ibr 10:11-14.18
Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari,
dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama,yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saat di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Luk 21:36
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Bacaan Injil  Mrk 13:24-32 
Sekali peristiwa,  dalam khotbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Pada akhir zaman, sesudah siksaan-siksaan yang berat, matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak bercahaya;  bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu  orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.  Dan pada waktu itu pula  Ia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya keluar  dan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya
dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara.  Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat.  Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.  Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak!  Hanya Bapa yang tahu!"
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Kita pasti pernah mengalami kesulitan dalam hidup, yang terjadi karena kesalahan kita sendiri atau disebabkan oleh orang lain. Dalam menghadapi kesulitan yang berat, orang yang imannya lemah akan mudah menyerah dan melarikan diri dari kenyataan. Tetapi bagi yang imannya kuat, kesulitan hidup dilihat sebagai suatu tantangan untuk menguji ketangguhan diri sendiri. Mereka tidak putus asa tetapi berjuang keluar dari kesulitan dengan usaha sendiri atau meminta bantuan dari Tuhan dan sesamanya. “Manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.” kata orang bijak. Dalam arti ini, manusia itu sangat lemah dan tidak berdaya, mudah lelah, lemah, sakit dan mati. Namun, manusia menjadi kuat berkat hembusan nafas dari Allah. Allah memberikan hidup Illahi kepadanya, ia diangkat menjadi bagian hidup Allah sendiri, itulah fakta hidup manusia.  Bila tiap orang menyadari keadaan ini, ia tidak akan menyombongkan diri. Hidup manusia itu terbatas, tidak sempurna. Tetapi Allah selalu memanggil untuk menjadi kudus dan sempurna, sebagaimana Dia sempurna adanya. Mencapai kekudusan adalah panggilan semua orang, hal ini sudah dihayati oleh St. Teresa dari Avila, seluruh hidupnya dibaktikan kepada Allah dan sesama. Kesombongan dan cinta diri menjadi akar dosa. Hidup bersama menjadi hambar tak berdaya guna, hal ini bagai sebuah  kerajaan atau rumah tangga yang terpecah pecah ( Mrk 13:24-29) Roh jahat akan menguasai rumah itu,  Semua anggota egois dan saling menyalahkan. Sebaliknya, sikap rendah hati akan membuat kita lebih mudah mengenal  diri apa adanya, Injil hari ini mengantar kita pada pemahaman akan akhir zaman, kapan waktunya kita tidak tahu, Tuhan meminta kita agar selalu berjaga jaga dan siap sedia. Mari kita belajar mengenal diri dengan bersikap lemah lembut dan rendah hati, sehingga hidup kita menjadi lebih kudus dari  hari ke hari. Niscaya kita akan mengalami hidup bahagia bersama Allah di Surga.

Butir butir permenunga

Dalam bacaan Injil yang kita dengar hari ini Yesus berkotbah tentang akhir zaman. Yesus mengungkapkan apa yang akan terjadi pada akhir zaman bukan kapan waktunya. Tentu Yesus memiliki tujuan mengapa Dia menyebutkan tanda-tanda itu tidak lain dan tidak hanya agar kita tetap berjaga-jaga. Karena kita tidak tahu kapan akhir zaman yang menghinggapi kita. Sebagai manusia yang rapuh kita akan merasa tidak siap menghadapi peristiwa yang tiba-tiba akan terjadi menimpa kita, apalagi peristiwa itu menyangkut nyawa. Ketika alam menunjukkan kedahsyatannya misalnya banjir bandang, tsunami, badai dan sebagainya, kita merasa takut dan cemas akan nasib kita. Kedahsyatan gejala alam yang terjadi dengan tiba-tiba itu memang akan menakutkan bagi siapa saja yang mengalami dan menyaksikan. Mengapa kita masih takut? Karena kita belum siap mendapat giliran untuk menghadap Dia. Hari ini kita diingatkan dan disiapkan oleh Yesus untuk selalu berjaga-jaga karena kita tidak tahu kapan waktunya akan tiba. Kita menyiapkan diri kita dengan berbuat baik kepada siapa saja. Kita melayani dengan tulus dan jujur ​​mengandalkan Yesus dalam hidup kita, sehingga apa pun yang terjadi dan kapan pun terjadi akhir zaman itu tidak menakutkan lagi bagi kita. 

Doa

Ya Allah, kami percaya bahwa sebesar apapun beban hidup kami tetapi kalau Engkau campur tangan , maka beban akan menjadi ringan. Ajarilah kami selalu bersikap rendah hati dan lemah lembut seperti Hati Kudus-Mu

 

 

 

 

Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan

  Anak Manusia.


RENUNGAN HARIAN SABTU 13 NOPEMBER 2021

Kalender Liturgi Sabtu 13 Nov 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Keb 18:14-16;19:6-9
Ketika segalanya diliputi sunyi senyap dan malam telah mencapai puncak peredarannya yang cepat maka sabda-Mu, yang mahakuasa, laksana pejuang yang garang, melompat dari dalam surga, dari atas takhta kerajaan ke tengah-tengah negeri yang celaka. Bagaikan pedang yang tajam dibawanya perintah-Mu yang lurus. Sambil berdiri tegak ia memenuhi seluruh negeri dengan maut. Ia menjamah langit sambil berdiri di bumi. Sungguh dengan taat kepada perintah-Mu seluruh tata ciptaan diubah sama sekali, supaya anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka. Maka nampaklah awan membayangi perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya berair, jalan tanpa rintangan muncul dari Laut Merah, dan lembah kehijau-hijauan timbul dari empasan ombak yang hebat. Di bawah lindungan tangan-Mu seluruh bangsa melewati tempat itu, seraya melihat pelbagai tanda yang mentakjubkan.  Mereka pergi seperti kuda menuju padang rumput, dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil memuji Engkau, ya Tuhan, yang telah menyelamatkan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 105:2-3.36-37.42-43
Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
*Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
*Dibunuh-Nya anak-anak sulung di seluruh negeri, pangkal segala kegagahan mereka: Ia menuntun umat-Nya keluar membawa perak dan emas, dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir.
*Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai.

Bait Pengantar Injil  2Tes 2:14
Allah memanggil kita  agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Bacaan Injil  Luk 18:1-8
Pada suatu ketika Yesus menceriterakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya  untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata,  "Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, 'Belalah hakku terhadap lawanku.'  Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak.  Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, 'Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang aku."  Lalu Yesus berkata,  "Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?  Aku berkata kepadamu, 'Ia akan segera menolong mereka.' Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?"

Renungan.

Kita mengenal kata sugesti. Salah satu pengertian yang tercantum dalam kamus besar Bahasa Indonesia mengatakan bahwa sugesti adalah pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang , dsb. Biasanya sugesti berisi pesan secara tidak langsung tetapi dapat dibaca oleh orang yang memiliki kepekaan untuk melakukan sesuatu Sugesti dapat kita temukan dalam kehidupan sehari hari . Misalnya , daripada menyuruh warga membersihkan lingkungan , ada cara lain yang lebih simpatik dengan membuat spanduk dengan tulisan  “Lingkungan yang bersih membuat hidup kita menjadi lebih sehat” atau “Lingkungan yang bersih adalah cermin keindahan kepribadianku” Harapan kita tentu orang tersugesti untuk membersihkan lingkungan. Memang, kita hendaknya bersikap kritis terhadap sugesti, sugesti yang bersifat negatif provokatif, yang merangsang orang bertindak secara keliru dan merugikan diri sendiri maupun kepentingan publik. Kisah kuno dalam Kitab Keluaran tentang kemenangan orang Israel melawan orang Amalek  memperlihatkan peran sugesti. Ketika Musa mengangkat tongkat Allah tinggi tinggi , lebih kuatlah tentara Israel. Ketika Musa menurunkan tangan yang memegangtongkat karena penat, tentara Israel melemah. Maka, Harun dan Hur mendapatkan akal, Mereka menopang kedua tangan Musa sehingga tidak turun lagi sampai matahari terbenam, dan menanglah Israel. Apakah karena disebut “tongkat Allah” lalu tongkat itu memiliki daya magis sehingga membuat tentara Israel memenangkan peperangan? Jelas tidak. Ketika kedua tangan Musa teracung keatas dengan memegang tongkat, tentara Israel tersugesti oleh keyakinan bahwa Allah – yang dikenali dari tongkat Musa – ada bersama dan berada dipihak mereka , maka semangat mereka bangkit kembali dan menjadi kuat. Perumpamaan Yesus tentang seorang janda yang tidak henti hentinya mengusik seorang hakim agar membela perkaranya , merupakan cara Yesus menyugesti para murid maupun pendengar-Nya untuk tidak jemu jemu berdoa. Yesus tidak memakai cara menyuruh para murid berdoa dengan  “Ayo masuk kamar dan berdoa supaya Allah memenangkan perkaramu”  Pesan praktis Rasul Paulus kepada kita melalui suratnya kepada Timotius kiranya dapat kita terapkan dalam menyugesti diri , yaitu dengan cara  mengingat mereka yang berjasa dan berperan membantu kita dan berkembang . “ ..... hendaknya engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini , dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu” Demikianlah kata Paulus. Ketika saya lemah saya dipacu kembali untuk maju dengan mengingat jasa salah seorang guru ketika saya di Sekolah Dasar. Beliau mengatakan “Kamu itu tidak akan menjadi orang karena bodoh” Di Sekolah Dasar , saya seorang yang lemah dalam ilmu berhitung, tetapi saya dimasukkan ke jurusan IPA ketika di SMA. Aneh, pesan praktis berikut  “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus”  Ingatan kepada pengalaman diselamatkan karena iman yang ditempa oleh kebiasaan bersahabat dengan Sabda Tuhan dapat menjadi sugesti bagi kita untuk terus menerus rindu mengalaminya. 

Butir Permenungan.

Santo Paulus menegaskan bahwa Kitab Suci dapat memberi hikmat dan menuntun manusia pada “keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus.” Ia tidak ingin para saudara seiman hidup dalam ketidaktahuan moral dan mendapat celaka . Sabda Allah hendaknya dimanfaatkan untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Oleh karena itu bagi orang Katolik , berbuat baik dan benar serta berani mengkritik kesalahan adalah hal yang wajar dan sepatutnya. Kita memerlukan kritik dan bantuan orang lain agar semakin berkembang dalam kebaikan dan kebenaran. Orang beriman tidak hidup bagi dirinya sendiri , ia selalu bersedia menolong , namun juga terbuka untuk meminta pertolongan dari Tuhan dan sesamanya. Sikap tolong menolong harus menjadi karakter setiap murid Yesus.

Doa.

Allah yang kekal dan kuasa, kami berseru kepada-Mu, sebab Engkau mendengarkan kami, Sendengkanlah telinga-Mu kepada kami, dengarkanlah kata kata kami, Jagalah kami bagaikan biji mata, sembunyikanlah kami dalam naungan sayap-Mu, ciptakanlah dalam diri kami hati yang tulus dan setia agar kami mampu melayani Engkau , ya Allah Yang Mahaagung, dengan penuh bakti dan kasih. Amin.

 

 

 

 

 

Allah memanggil kita  agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

RENUNGAN HARIAN JUMAT 12 NOPEMBER 2021

Kalender Liturgi Jumat 12 Nov 2021

PW S. Yosafat, Uskup dan Martir
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  Keb 13:1-9
Sungguh tolol karena kodratnya  semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali;  mereka yang tidak mampu mengenal Dia yang ada
dari barang-barang yang kelihatan!  Walaupun berhadapan dengan karya-karya-Nya  mereka tidak mengenal Senimannya. Sebaliknya yang mereka anggap sebagai allah penguasaan jagat raya ialah api atau angin ataupun badai, gugusan bintang-bintang atau air yang bergelora, atau pun penerang-penerang yang ada di langit. Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai menganggapnya allah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari keindahan itulah yang menciptakannya. Jika mereka sampai terpesona oleh kuasa dan daya, maka seharusnya mereka menjadi insaf karenanya, betapa lebih kuasanya Pembentuk semuanya itu. Sebab orang dapat mengenal Pencipta dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya.  Namun demikian dalam hal ini mereka hanya sedikit saja salahnya, sebab mungkin mereka hanya tersesat, tetapi mereka mencari Allah dan berusaha menemukan-Nya. Karena sibuk mengamati karya-karya Allah dan menyelidikinya, mereka hanya terpukau oleh apa yang mereka lihat, sebab memang indahlah semua yang kelihatan itu. Tetapi bagaimanapun mereka tidak dapat dimaafkan. Sebab jika mereka mampu mengetahui sebanyak itu, sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa mereka tidak terlebih dahulu menemukan Penguasa kesemuanya itu?
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 19:2-3.4-5
Langit menceritakan kemuliaan Allah.
*Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain,
dan malam yaang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
*Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil  Luk 21:28
Angkatlah mukamu, sebab penyelamatmu sudah mendekat.

Bacaan Injil  Luk 17:26-37
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula kelak pada hari Anak Manusia.  Pada jaman Nuh itu  orang-orang makan dan minum, kawin dan dikawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera.  Lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.  Demikian pula yang terjadi pada zaman Lot.  Mereka makan dan minum, membeli dan menjual, menanam dan membangun, sampai pada hari Lot pergi dari Sodom. Lalu turunlah hujan api dan belerang dari langit  dan membinasakan mereka semua.  Demikianlah halnya kelak pada hari Anak Manusia menyatakan diri.  Pada hari itu barangsiapa sedang ada di peranginan di atas rumah,  janganlah ia turun untuk mengambil barang-barangnya di dalam rumah. Demikian pula yang sedang di ladang, janganlah ia pulang. Ingatlah akan isteri Lot!  Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya,  ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu kalau ada dua orang di atas ranjang, yang satu akan dibawa dan yang lain ditinggalkan. Kalau ada dua orang wanita yang sedang bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." Para murid lalu bertanya, "Di mana, Tuhan?"  Yesus menjawab,  "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Banyak orang tidak mau belajar dari pengalaman. Di zaman Nuh dan orang orang Sodom – Gomora, banyak yang tidak peduli akan Allah, makan minum, mabuk mabukan, kawin dan dikawinkan sesuka hati.  Allah murka dan mereka binasa. Zaman ini pun tidak jauh berbeda. Kejahatan merajalela, korupsi bertubi tubi, eksploitasi tak terkendali, Tinggal tunggu saja datangnya murka Allah. Hari Tuhan akan menjadi hari penyelamatan bagi mereka yang beriman dan malapetaka bagi yang tidak beriman. Hari itu akan datang secara tiba tiba sehingga tidak akan ada waktu lagi bagi orang  untuk persiapan diri, untuk mengubah haluan, untuk membereskan yang belum beres, dan lain lain. Hal itu  yang dinyatakan Yesus dengan gambaran. “Pada hari itu barang siapa sedang ada di peranginan di atas rumah, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barangnya di dalam rumah. Demikian pula yang sedang di ladang, janganlah ia pulang.” Karena itu sebagaimana isteri Lot berubah menjadi garam karena menoleh kebelakang dan tidak rela meninggalkan Sodom, murid murid Yesus pun harus teguh  dalam iman dan jangan sering berubah pendapat. Yang mendua hati akan rugi, sebab keselamatan atau kemalangan tergantung dari keputusan dan  ketetapan hati. Dua orang yang sedang sibuk dalam perkara yang sama akan menemui alur yang berbeda. Orang yang tidak beriman akan ditinggalkan dan musnah, orang beriman akan diambil Tuhan dan dibawa kedalam persekutuan dengan Nya dirumah Bapa. Sikap beriman kepada Allah saja yang patut dipelihara terus. Orang diselamatkan bukan karena memiliki ini dan itu, tetapi karena memiliki iman. Orang yang beriman tidak banyak dikuatirkan oleh banyak perkara, ia percaya, bahwa Allah akan menyelamatkan dan memberi kehidupan seperti yang diharapkan,

Butir butir permenungan.

Hari Tuhan akan tiba dengan segera. Namun, kita tidak tahu. Berjaga-jaga dan bersiagalah! Itulah yang penting dilakukan. Segala gaya hidup yang serakah, yang hanya mementingkan kenikmatan duniawi, membawa kita pada kutukan kekal. Dua peristiwa sejarah tentang dosa keserakahan dan ketidakpedulian sosial pada masa Nuh dan Lot diangkat kembali oleh Yesus untuk mengingatkan orang-orang zaman itu mengubah gaya hidup mereka.  Manusia tidak mengisi hari-hari hidupnya untuk mencari kesenangan dan kesenangan duniawi semata. Paulus juga mengingatkan orang-orang Korintus akan gaya hidup para penyembah berhala yang makan dan minum dan bermabuk-mabukan (1Kor 10:7).  Bermabuk-mabukan membuat kita tidak akan peka terhadap sesama dan matirasa akan penderitaan orang lain, serta tidak bertanggung jawab dalam bertindak. Banyak tindakan yang serakah dan ceroboh dilakukan pada saat orang mabuk.  Ubi caritas Deus ibi est Di mana ada kasih, di sana Allah hadir Ungkapan ini ingin menunjukkan bahwa kasih yang dinyatakan dalam hidup – hari merupakan perwujudan Allah Sang sumber kasih. Karena Allah adalah kasih dan sumber daya, maka setiap orang yang percaya kepada Tuhan harus menghidupi kasih dan berkat itu. Setiap pribadi, keluarga, maupun komunitas hidup bersama dalam saling menikmati dan menikmati semangat. Perintah kasih ini telah ditunjukkan oleh Allah sendiri dan menyatakan Yesus Kristus Putra-Nya yang memberikan hidup-Nya hingga di kayu salib untuk manusia. mencontohkan penghayatannya cinta yang paling autentik yakni mencintai sampai habis, bahkan menyerahkan nyawa Yesus untuk keselamatan orang lain. Perintah inilah kasih yang hidup setiap orang yang percaya kepada Allah sumber kasih abadi. Semangat untuk saling mencintai dan mencintai ini menjadi dasar atas segala perharapan dalam menantikan kedatangannya Kerajaan Allah, dimana kasih yang sempurna akan dinyatakan. Dalam dunia dewasa ini, semangat kasih yang sejati menjadi luntur karena digadang-gadang oleh harta, takhta, dan kenikmatan duniawai. Cinta kita tidak lagi autentik, tetapi penuh kemunafikan dan kepentingan terselubung. Jika demikian, cinta kita menjadi cinta murahan, cinta palsu, cinta ada maunya' dan bukan cinta yang terindah yang ditunjukkan oleh Yesus sendiri. Bagaimana dengan penghayatan cinta kita masing-masing? 

Doa

Ya Allah, utuslah Roh –Mu yang kudus, agar kami senantiasa berjaga jaga di hadirat-Mu,  Sehingga bila tiba saatnya Engkau datang, kami umat-Mu pun sudah siap menyambut kedatangan Kerajaan-Mu  .  Amin.

 

 

 

 

Angkatlah mukamu, sebab penyelamatmu sudah mendekat.