October 24, 2021

RENUNGAN HARIAN KAMIS 4 NOPEMBER 2021

Kalender Liturgi Kamis 4 Nov 2021

PW S. Karolus Borromues, Uskup
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Rom 14:7-12
Saudara-saudara, tiada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati bagi Tuhan. Jadi entah kita hidup entah mati, kita tetap milik Tuhan.  Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu?  Atau mengapa engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Sebab dalam Kitab Suci tertulis,  "Demi Aku hidup," demikianlah sabda Tuhan,  "semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku  dan semua orang akan memuliakan Allah."  Demikianlah masing-masing di antara kita  akan memberi pertanggungan-jawaban kepada Allah  tentang dirinya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 27:1.4.13-14
Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
*Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?  Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
*Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini:
diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
*Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan  di negeri orang-orang yang hidup!  Nantikanlah Tuhan!  Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!  Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil  Mat 11:28
Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.

Bacaan Injil  Luk 15:1-10
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa  biasanya datang kepada Yesus  untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya,  "Orang ini menerima orang-orang berdosa  dan makan bersama dengan mereka."  Maka Yesus menyampaikan perumpamaan berikut kepada mereka, "Siapakah di antaramu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun  dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?  Dan kalau telah menemukannya,  ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira.  Setibanya di rumah  ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, 'Bersukacitalah bersama aku,  sebab dombaku yang hilang telah kutemukan.'  Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar  yang tidak memerlukan pertobatan. Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya,  tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, 'Bersuka citalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang telah kutemukan.'  Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita pada malaikat Allah  karena satu orang berdosa yang bertobat."
Demikianlah Injil Tuhan. 


Renungan.

Yesus senantiasa berhadapan dengan orang orang berdosa dan para pemimpin masyarakat Yahudi, Orang orang berdosa itu seperti para pemungut cukai , para pelacur dan orang yang dikucilkan oleh masyarakat . Sedangkan para pemimpin masyarakat adalah orang orang Farisi dan ahli ahli Taurat. Orang orang berdosa selalu mendengarkan dan meresapkan pengajaran Yesus serta memperhatikan relasi Yesus yang akrab dengan orang orang berdosa itu. Para pemimpin itu tidak bisa menerima dan menggerutu akan sikap Yesus . Menurut mereka  Yesus tidak pantas untuk hadir ditengah tengah orang berdosa itu. Guru yang agung, suci dan berwibawa tidak perlu turun menjumpai mereka. Sikap para pemimpin itu sungguh bertentangan dengan sikap Yesus. Maka, Yesus menyampaikan dua perumpamaan tentang domba yang hilang dan dirham yang hilang. Perumpamaan ini mau  menyatakan kepedulian Yesus terhadap orang orang berdosa. Ia justru mencari orang orang yang berdosa  agar mereka bertobat dan berada kembali dalam kasih Bapa. Sebagaimana Dia bersabda “akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."  (Lukas 15,7)   Kadang kita menganggap diri kita sudah begitu saleh sehingga merasa tidak berdosa dan tidak memerlukan pertobatan lagi. Tidak jarang kita pun memandang hina orang lain yang tidak seiman dan sejalan dengan kemauan kita . Mengapa ? Yesus telah menunjukkan bahwa semua orang berdosa dan pertobatan saja yang mendatangkan selamat. Kita adalah pengikut pengikut Yesus zaman ini yang seharusnya terus menerus bertobat dari dosa kesalahan kita . Bercermin pada sikap Yesus itu, kita patut merefleksi diri kita . bagaimana sikap kita terhadap orang orang yang berdosa, seperti para koruptor, para pelacur, dan para tahanan masyarakat.  Apakah kita menghakimi mereka? Apakah kita juga menghukum mereka ? Tentunya kita tidak ikut ikutan untuk menghakimi atau menghukum mereka. Sebagai pengikut Yesus, kita justru berusaha untuk mengerti situasi diri mereka. Kita juga berdoa  dan berharap agar mereka bertobat dan kembali ke jalan Tuhan yang mengasihi  dan menyelamatkan mereka.

 

Butir permenungan.

Dalam acara Ekaristi hari ini kita akan mendengarkan Injil Lukas Bab 15 yang pendek: ayat 1-10, perumpamaan tentang domba yang hilang (ay. 3-7) dan tentang dirham seorang perempuan yang hilang (ay.8-10). Perumpamaan itu ditujukan kepada kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat, tetapi juga berlaku bagi kita.  Sangat menarik bahwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli heran dan mengeluh, bahwa Yesus bergaul dengan orang-orang berdosa, termasuk kaum pemungut cukai, bahkan Ia mau makan dengan mereka! Itulah kenyataan yang sukar diterima oleh orang-orang, yang secara resmi atau formal merasa dirinya sebagai orang-orang yang benar, dan mereka merasa harus diri dari kaum pendosa. Sebaliknya, orang-orang yang dalam masyarakat dianggap sebagai pendosa, justru ingin dan mau mendengarkan ajaran yang disampaikan Yesus kepada mereka. Ternyata mereka tidak merasa diadili dan ditolak, justru justru diterima oleh Yesus. Yesus datang memang untuk membantu, bukan untuk menghilangkan orang berdosa! Ia menyembuhkan orang sakit, menyelematkan orang-orang yang tersisih dan tak dihargai. Untuk menjelaskan perumpamaan tentang domba yang hilang, Yesus mengajukan pertanyaan: "Siapa di antara kamu yang punya seratus ekor domba, bila kehilangan kehilangan di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan di padang gurun, dan pergi mencari satu yang hilang sampai menemukan?" Dapat dikatakan bahwa pada umumnya jawaban untuk pertanyaan Yesus itu negatif, dan perbuatan itu dianggap sebagai tidak masuk akal. Seperti dalam pepatah ini: "Apakah lebih baik memiliki burung daripada melepaskan dan membiarkan burung terbang di udara?". Memang tidak ada seorang gembala yang akan melakukan hal tersebut. Tetapi Yesus dijelaskan, bahwa hanya Allah yang akan lebih dahulu mencari domba yang hilang. Hanya Allah dapat dilihat seperti itu. Yesus itu, agar kita ini sadar akan kesamaan hati kita masing-masing, sama seperti hati yang dimiliki oleh kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat. itu meninggalkan, menghindari, Mereka diri dari orang-orang yang dianggap sebagai pendosa. Mereka tidak akan mendekati orang-orang lemah. Mereka lebih dari dan lebih dekat dengan sembilan puluh orang yang dianggap baik. Tetapi Yesus ternyata ada lain! Ia lebih memilih untuk mencari dan mendekati domba yang hilang.  Dalam perumpamaan itu Yesus mau mengatakan kepada orang-orang pemungut pajak dan orang-orang berdosa, termasuk kita semua, bahwa: "Apabila kamu merasa dirimu sebagai seorang pendosa yang tersingkirkan, yakinlah bahwa bagi Allah kamu lebih berharga daripada sembilan puluh sembilan domba." Dan ketika kamu mengalami kesalahan dan diampuni dosamu, ketahuilah bahwa di surga ada kegembiraan lebih besar bagi seorang yang menjatuhkan diri dari keseimbangan sembilan puluh sembilan orang yang merasa dirinya benar, tetapi sebenarnya juga perlu menyadari!  Selanjutnya Yesus menyampaikan perumpamaan tentang dirham yang hilang. Ia berkata: "Perempuan yang memiliki sepuluh dirham, dan jika kehilangan satu di antaranya, tidak akan mudah pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menenukannya?" Dalam perumpamaan ini Yesus mengingatkan dan menyadarkan kita bahwa kita mengetahui umat kristiani, tanpa kebapakan kecualian, awam, biarawan-biarawati, imam, uskup, kardinal, Paus, hidup kita pada dasarnya adalah mencari dan mencari. Dalam penjelasannyaumpamaan ini Yesus mau, bahwa kita ini dalam hidup kita selalu dicari oleh Tuhan untuk meningkatkan, baik bila kita hidup dalam kegembiraan, kesejahteraan, ketenteraman, maupun jika kita juga mengalami kesulitan, mengecewakan, penderitaan dan dosa. Tetapi sekaligus, di samping dicari oleh Tuhan untuk diselematkan, kita pun harus ikut mencari sesama kita untuk dapat ikut menyelematkannya. Kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan, bahwa kita menghargai oleh Kristus    Tetapi bukan hanya memikirkan diri kita sendiri, tetapi juga selalu mengingat sesama kita, agar mereka juga dapat menerima kasih Kristus. Seperti si perempuan bersukacita, karena dirhamnya yang hilang diketemukan kembali, marilah kita juga bersukacita apabila ada sesama kita yang "hilang", atau tidak hidup menurut kehendak Allah, Marilah kita semua sebagai umat beriman kristiani dan sebagai Gereja berusaha untuk ikut memiliki dan menghayati semangat dan jiwa gembala yang mencari domba yang hilang, dan memiliki semangat dan jiwa perempuan yang mencari dirhamnya yang hilang. Perumpamaan dalam Injil Lukas ini mengingatkan kita akan arah dasar ("ardas") Gereja, seperti ditunjukkan oleh Paus Fransiskus ini: "Misericordia Dei", artinya kerahiman atau belaskasih Allah harus tampak dalam wajah dan apa yang dilakukan Gereja Kristus sejati di zaman kita sekarang ini .

 

Doa.

Allah Bapa yang maharahim,  kami mengucap syukur , karena Engkau selalu menjaga , memelihara, dan melindungi kami seperti yang dinyatakan oleh Putra-Mu. Kami mohon , perkenankanlah kami bertobat dan hidup berdasarkan kebaikan dan belas kasih-Mu. Amin

 

 

 

 

 

Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat.
Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.


0 komentar:

Post a Comment